DI KOLAM RENANG
Nama : Saputra
NIM :
2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
perkuliahan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan teman-teman.
Makalah ini yang berjudul “Makalah Keperawatan Gawat Darurat anajemen
sumber informasi, referensi. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i dan.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PERTOLONGAN PERTAMA TERHADAP KORBAN ........................
B. Sifat – Sifat Unsur Logam Akali ...............................................................
C. Afinitas Elektron .......................................................................................
D. Sifat Magnetic ..........................................................................................
E. Sifat Kimia ...............................................................................................
F. Golongan Akali Tanah ..............................................................................
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 20
B. Saran ...................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecelakaan di kolam renang dapat terjadi pada semua orang, baik yang sudah
bisa berenang apalagi yang belum bisa berenang. Salah satu jenis kecelakaan yang
sering terjadi di kolam renang adalah tenggelam dan merupakan salah satu risiko
terbesar dalam aktivitas renang. Berawal dari kegiatan berenang ini terjadi
lemah, fasilitas yang kurang memadai, dan yang paling penting karena kegagalan
Ada banyak hal yang perlu dihindari ketika sedang berada di kolam renang antara
lain :
disebabkan waktu tenggelam yang tidak terlalu lama dan waktu pertolongan
pertama yang sangat cepat dan tepat. Bagaimanapun tenggelam dalam waktu lebih
dari 5 menit memiliki tingkat risiko kematian yang tinggi. Demikian pula dengan
A. RUMUSAN MASALAH
di kolam renang ?
B. TUJUAN
tenggelam.
C. MANFAAT
tenggelam
BAB II
PEMBAHASAN
pertama terhadap korban tenggelam ada beberapa hal yang harus selalu diingat,
yangaman.
Nah ketika hal di atas telah menjadi panduan bagi penolong, maka
pertolongan pertama pada kecelakaan. Pada waktu dulu, banyak masyarakat yang
sama sekali tidak tahu apa yang sebaiknya diperbuat terhadap seseorang yang
mengalami musibah di kolam renang. Karena itu segeralah bertindak cepat dan
berikut:
a. Kram
Kram sering dialami oleh siswa yang sedang belajar renang, terjadi akibat gerak
renang yang melelahkan otot. Kram juga dapat terjadi akibat suhu dingin dan
kekurangan cairan garam di dalam tubuh. Yang paling parah bila terjadi kram
perut, apabila terjadi kram perut pada siswa saat belajar renang tidak ada
Pingsan dapat terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap
a. Pengawas kolam renang baik kolam renang umum, hotel, tempat rekreasi,
(1) Tongkat,
(3) Ban,
(4) Pelampung.
a) Tongkat
Alat bantu yang pertama yang harus selalu ada di samping anda
saat mengajar renang adalah sebuah tongkat yang panjangnya 1 meter dan
b) Tambang Plastik
meter dan besarnya sedang, digulung dan diikat dengan karet gelang,
ujung tambang dipegang oleh Anda, apabila korban sudah memegangnya, tarik ke
tepi kolam. Alat bantu tambang dipergunakan apabila jarak dengan korban sekitar
c) Ban
Alat bantu yang ketiga adalah ban yang diikatkan pada tambang yang
d) Pelampung
Alat bantu yang keempat ini berupa pelampung yang tipis atau yang
bulat, diikat dengan tambang plastik yang kecil. Kemudian diikatkan pada
Cara penggunaannya sangat populer dalam film bay watch oleh para
life guard untuk menolong para pengunjung pantai yang mengalami musibah
akan tenggelam saat berenang. Apabila pada waktu mengajar renang, tiba-tiba
ada siswa yang perlu ditolong, segera megaitkan tali pelampung ke belakang
tenggelam misalnya. Menurut Subagyo (2007: 52) terdapat beberapa sikap renang
dari penolong yang selalu disesuaikan dengan cara memegang korban. Cara
atas permukaan air, pegangan pada rambut sangat sulit dilakukan kecuali
keadaan korban pingsan. Alat keadaan korban sangat sulit untuk dibawa
ke pinggir.
gaya dada dalam posisi terlentang. Usahakan mulut dan hidung korban
selalu berada di atas permukaan air. Cara menolong dengan pegangan pada
pelipis korban lebih efisien dan efektif dari pada pegangan pada rambut.
tepi kolam dengan gerakan gaya dada terlentang. Cara menolong korban
pegangan pelipis.
korban dengan satu tangan. Apabila merangkul tangan kiri maka posisi
Adapun bentuk pertolongan yang bisa diberikan dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
A. KORBAN SADAR
Ingat bahwa korban dalam keadaan panik dan sangat berbahaya bagi
suara kepada korban dan sambil mencari kayu atau tali atau mungkin juga
pelampung dan benda lain yang bisa mengapung di sekitar lokasi kejadian
memberikan pertolongan.
3. Jika memang di tempat kejadian ada peralatan atau sesuatu yang bisa
menarik korban ke tepian dengan korban yang dalam keadaan sadar, maka
segera berikan kepada korban, seperti kayu atau tali, dan usahakan
menarik korban secepat mungkin sebelum terjadi hal yang lebih tidak
diinginkan.
cedera atau hal lain yang dapat mengancam keselamatan jiwa korban dan
penolong bisa segera terjun ke air untuk menghampiri korban. Tapi harus
5. Jika korban masih dalam keadaan sadar dan bisa ditenangkan, maka
segera tarik (evakuasi) korban dengan cara melingkarkan salah satu tangan
penolong pada tubuh korban melewati kedua ketiak korban atau bisa juga
dengan menarik kerah baju korban (tapi ingat, hal ini harus dilakukan hati-
6. Jika Korban dalam keadaan tidak tenang dan terus berusaha menggapai
tenggelam dalam keadaan sadar, maka untuk korban tidak sadar si penolong juga
dari dalam air agar baik penolong maupun korban dapat selamat.
permukaan air (tertelungkup), maka segera balikkan badan korban dan tahan
tubuh korban dengan salah satu tangan penolong. Jika penolong telah
terlatih dan bisa melakukan pemeriksaan nadi dan nafas saat menemukan
korban, maka segera periksa nafas dan nadi korban. Kalau nafas tidak ada
maka segera buka jalan nafas dengan cara menggerakkan rahang korban
dengan tetap menopang tubuh korban dan berikan nafas buatan dengan cara
ini. Dan jika sudah ada nafas maka segera evakuasi korban ke darat dengan
3. Ketika penolong dan korban telah sampai di tempat yang aman (di darat),
menyadarkannya.
4. Ketika respon ada dan korban mulai sadar, maka segera lakukan
pemeriksaan fisik lainnya untuk mengetahui apakah ada cedera lain yang
dapat membahayakan nyawa korban. Jika tidak ada cedera dan korban
5. Jika tidak ada respon dan tidak ada nafas, segera buka jalan nafas dengan
cara ini atau ini, periksa jalan nafas dengan cara Lihat, Dengar dan Rasakan
(LDR) selama 3-5 detik. Jika tidak ada nafas maka segera berikan bantuan
pernafasan (bantuan hidup dasar) dengan cara ini lalu periksa nadi karotis.
Apabila nadi ada, maka berikan bantuan nafas buatan sesuai dengan
kelompok umur korban hingga adanya nafas spontan dari korban (biasanya
nafas spontan ini disertai dengan keluarnya air yang mungkin menyumbat
6. Ketika tindakan no.5 tidak berhasil (tidak ada respon, tidak nafas dan tidak
PENUTUP
1. Kesimpulan
penyelamatan di kolam renang, sehingga tidak ada nyawa yang hilang sia-sia
2. Saran-saran
294.
American Red Cross. (1992). Water Safety Instructor’s Manual, Infant Preschool
Clement A. (1997). Legal Responsibility in Aquatics. Aurora, OH: Sport and Law.
Hutchison JS. Near drowning. Dalam: Singh NC, Ed. Manual of Pediatric
Palmer, Lynn. (2005). Safe Swimming. Parks & Recreation; Feb 2005; 40, 2;
LAMPIRAN