DISUSUN OLEH
DOSEN PENGAMPU
i
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat-NYA sehingga tugas makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi dari tugas kami ini agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, masih terdapat banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan malakah selanjutnya. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Padang,September 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………....................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak direncanakan dan tidakdikehendaki oleh
setiap orang yang dapat menyebabkan cidera, sakit, ataukerusakan material. Kecelakaan bisa
terjadi dimana saja seperti dirumah, di jalan, di tempat kerja bahkan di sekolah. Korban
yangmengalami kecelakaan atau cedera memerlukan pertolongan dari dokteratau paramedis.
Namun kadang jarak antara korban dan klinik atau rumah sakit lumayan jauh dan
memerlukan waktu untuk mengantar korban ketempat tersebut, sedangkan korban yang
terluka harus ditangani dengan segera agar tidak menimbulkan luka atau cedera yang lebih
parah. Maka dari itu, diperlukan tindakan pertolongan dan perawatan sementaraterhadap
korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
paramedik. Tindakan ini disebut Pertolongan Pertama.
Pertolongan Pertama ini dapat dilakukan oleh orang yang beradadi dekat korban atau
keluarga penderita tersebut.Namun, mereka yang berupaya memberikan Pertolongan Pertama
memiliki berbagai tingkat pengetahuan medis, mulai dari yang tidak ada sampai mereka yang
paham dan terlatih tentang medis. Bagimereka yang tidak paham, tentu diperlukan
pengetahuan lebih untukdapat melakukan pertolongan pertama. Pengetahuan ini dapat
diperolehmelalui pembelajaran ataupun pelatihan.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal ini, ketika dituntut tidak panik bukan berarti penanganan lamban.
Bertindaklah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban
yang menderita luka ringan dapat dikerahkan untuk ikut serta membantu. Namun, bukan
berarti langsung asal membantun. Di sini harus ada pemberian petunjuk-petunjuk secara
tenang dan jelas.
Mungkin kita masih sempat menyelamatkan jiwa penderita, jika Anda memperhatikan
hal ini. Bila pernapasann korban terhenti lakukan pernapasan dari mulut ke mulut. sebelum
Anda memberikan pernapasan buatan yang paling penting adalah memperhatikan jalan napas,
dan perhatikan apakah ada kelainan pada leher atau tidak kalau curiga ada kelainan sebaiknya
tidak menggerakan kepala sama sekali.
Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis serta
keparahan secera yang dialaminya .Kecuali apabila tempat kecelakaan tidak memungkinkan
korban dibiarkan di tempat tersebut (misalnya di tempat kebakaran) Apabila korban hendak
di usung, terlebih dahulu perdarahan harus dihentikan, serta tulang-tulang yang patah harus
dibidai.
2. Pertolongan pertama tenggelam dan terkena arus listrik
1. Cara menolong korban sengatan listrik
Sebelum menolong korban yang kesetrum listrik, Anda harus memahami dulu
bagaimana teknik yang benar, agar Anda sendiri tidak menjadi korban kesetrum juga. Untuk
melindungi diri saat menolong korban kesetrum, ikutilah langkah-langkah berikut ini:
1. Amankan area di sekitar tempat kejadian
Sebelum menolong korban kesetrum, perhatikan keadaan di sekitar Anda.
Pastikan Anda tidak berada di dekat sumber listrik. Jika memungkinkan, segera
putuskan aliran listrik di lokasi kejadian. Carilah panel listrik atau kotak sekering
2
untuk memadamkan listrik.
Jika tidak bisa dimatikan, pindahkan atau jauhkan korban dari sumber listrik
menggunakan benda yang tidak bisa dialiri listrik, seperti kayu atau karet. Jangan
menyentuh aliran listrik menggunakan peralatan yang basah atau berbahan logam.
Selain itu, jika sumber listrik belum bisa dipadamkan, jaga jarak Anda
minimal enam meter dari korban yang masih tersengat listrik guna melindungi diri
Anda dari sumber aliran listrik. Hindari menyentuh kubangan air atau benda-benda
yang basah. Air adalah penghantar listrik yang baik, sehingga dapat membuat Anda
kesetrum juga. Apabila terdapat api, padamkan dahulu menggunakan alat pemadam
api.
2. Hubungi IGD
Langkah selajutnya adalah segera menghubungi Instalasi Gawat Darurat
(IGD) rumah sakit terdekat atau memanggil ambulans, agar korban bisa mendapat
pertolongan medis secepatnya. Selama menunggu bantuan datang, jangan tinggalkan
korban sendirian.
3. Jangan menyentuh korban
Jika korban masih bersentuhan dengan sumber sengatan listrik, jangan
menyentuhnya agar Anda tidak ikut kesetrum. Jangan pula menyentuh korban
meskipun Anda menggunakan alat bantu, terutama jika Anda belum yakin aliran
listrik sudah diputus, juga jika Anda merasakan sensasi kesetrum atau kesemutan di
kaki dan tubuh bagian bawah.
4. Jangan memindahkan korban
Jangan memindahkan korban kesetrum, kecuali jika dia terancam kesetrum
lagi atau berada di area yang tidak aman.
5. Periksa tubuh korban
Periksa tubuh korban dengan teliti dan berurutan mulai dari kepala, leher,
hingga kaki. Apabila terdapat luka, hindari menyentuhnya. Jika korban menunjukkan
tanda-tanda syok (lemas, muntah, pingsan, napas cepat, atau sangat pucat), angkat
kakinya sedikit, kecuali jika dia merasa kesakitan. Apabila petugas medis sudah tiba,
jelaskan kondisi korban, termasuk jika ada luka di tubuhnya.
6. Tutup luka bakar
Jika korban mengalami luka bakar, lepaskan pakaian atau benda apapun yang
menempel di kulitnya agar luka bakar tidak meluas. Setelah itu, bilas area yang
terbakar dengan air dingin yang mengalir sampai rasa sakitnya mereda. Tutup luka
3
dengan perban atau kain kasa steril. Jangan gunakan selimut atau handuk, karena
dapat menempel pada luka bakar.
7. Lakukan CPR
Lakukan pernapasan buatan dan resusitasi jantung (CPR/RJP) pada korban,
jika diperlukan. Napas bantuan dan resusitasi diberikan jika korban tidak bernapas
dan denyut nadinya tidak teraba. Pastikan Anda memahami cara melakukan resusitasi,
untuk menghindari kesalahan yang justru dapat membahayakan.
Korban kesetrum dapat mengalami cedera dan kerusakan organ. Oleh karena itu,
korban harus mendapatkan penanganan dan pemantauan ketat dari dokter dan tim medis.
Dokter akan terlebih dahulu memastikan apakah korban sadar dan bernapas atau tidak, serta
apakah detak jantungnya mengalami kelainan atau tidak. Selain itu, pemeriksaan lanjutan
perlu dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat cedera tersembunyi.
4
3. Menolong Korban yang Sudah Tenggelam
Menolong korban yang sudah tenggelam hanya bisa dilakukan oleh tenaga
terlatih ataupun orang yang memiliki kemampuan berenang yang cukup baik. Selain
itu, penting juga untuk membawa perlengkapan yang memadai saat pergi
memberikan pertolongan. Jangan sampai kamu ikut menjadi korban karena lalai
dalam memberi pertolongan.
4. PeriksaPernapasanKorban
Setelah korban tenggelam berhasil dibawa ke darat, segera baringkan ia.
Periksalah apakah ia masih bernapas dengan cara mendekatkan telinga ke sebelah
mulut atau hidung korban. Apakah kamu merasakan udara di pipi kamu? Atau
apakah dada orang itu bergerak? Bila korban tidak bernapas, periksalah denyut
nadinya selama 10 detik. Bila kamu tidak bisa merasakan nadinya, segera lakukanlah
CPR.
3. Pertolongan pertama jika terkilir dan tersambar petir
1. Pertolongan pertama jika tersambar petir
Seperti yang disebutkan sebelumnya, orang yang tersambar petir masih bisa
diselamatkan. Maka dari itu, Anda perlu tahu langkah-langkah pertolongan pertama saat
tersambar petir, karena nyawa seseorang bisa jadi taruhannya.
Berikut ini adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang mesti Anda hafalkan:
5
lakukan pijat jantung luar sesuai prosedur untuk korban dewasa maupun anak-anak.
Hindari menanggalkan pakaian yang telah terbakar, kecuali jika sangat dibutuhkan.
4. Perhatikan Tanda Syok dan Tangani Semampunya
Tanda yang harus diperhatikan antara lain: penurunan kesadaran, spasme otot,
gangguan pernapasan, gangguan penglihatan, luka bakar, maupun kejang.
Baringkan korban dan posisikan kepalanya sedikit lebih rendah dibandingkan
dengan batang tubuh dan tungkainya.
5. Follow Up
Tim medis yang telah sampai di lokasi akan menilai kondisi korban. Bila korban
sudah dilarikan ke rumah sakit, ia akan diperiksa lebih lanjut akan kemungkinan terjadinya
cedera organ dalam maupun pada sistem saraf pusat.
Selain itu, luka bakar tersambar petir yang dialami juga akan dievaluasi dan ditangani
sesuai dengan derajatnya.
2. Pertolongan pertama jika terkilir
Terkilir adalah jenis cedera ligamen yang diakibatkan oleh robeknya serat-serat
ligamen. Ligamen sendiri merupakan pita kuat dan elastis yang menghubungkan tulang
dengan tulang, sekaligus menahan persendian agar tetap di tempatnya. Ligamen dapat sobek
sebagian, atau bisa sepenuhnya terkoyak. Berbeda dengan terkilir, keseleo adalah cedera yang
diakibatkan oleh peregangan otot yang melebihi kapasitas normal.
Perhatikan tanda-tanda berikut jika Anda mencurigai pergelangan tangan, kaki, atau
lutut mengalami cedera:
1. Rasa sakitataunyeriberdenyut
2. Pembengkakan
3. Area yang bermasalah lunak dan hangat
4. Memar
1. Lindungi
Lindungi area tubuh yang keseleo untuk mencegah cedera lanjutan dengan
menggunakan penyangga. Atau, dalam kasus pergelangan kaki yang keseleo atau
terkilir, pakai sepatu yang bisa meninggikan dan mendukung kaki Anda.
2. Istirahatkan
Segera hentikan aktivitas yang menyebabkan cedera tersebut. Istirahatkan
6
anggota tubuh yang bermasalah. Jangan tempatkan beban berat pada area yang terkilir
selama 48 jam.Namun, cedera keseleo bukan berarti Anda sama sekali menghentikan
produktivitas harian Anda. Bahkan pada kasus keseleo pergelangan kaki, Anda masih
bisa melatih otot-otot lain. Misalnya, menggunakan sepeda listrik yang memfokuskan
latihan pada lengan, Anda bisa melatih kedua tangan Anda dan kaki yang sehat,
sambil mengistirahatkan kaki yang cedera.
3. Kompreses
Aplikasikan kompres dingin (Anda bisa mendapatkannya di apotek) atau
bongkahan es batu yang dibalut plastik atau kain bersih tepat di atas area yang
membengkak dalam 48-72 jam setelah cedera selama 20-30 menit setiap 2-3 jam
sekali. Hal ini akan membantu membatasi perkembangan bengkak setelah cedera.
4. Minum obat pereda nyeri
Obat pereda nyeri Non-steroidal anti-inflammatory (NSAID), seperti asamme
fenamat,ibu profen, parasetamol, atau panadol untuk meredakan nyeri dan
peradangan, Namun demikian, obat-obatan ini memiliki beberapa efek samping,
seperti meningkatkan risiko perdarahan dan ulkus. Obat-obatan ini harus digunakan
dengan bijaksana. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jika ada seseorang yang membutuhkan Pertolongan pertama langkah baik nya jika
kita bisa memberikan pertolongan lakukanlah dengan benar dan jika kita tidak bisa
memberikan pertolongan pertama usahakan tidak usah panik langsung minta bantuan kepada
orang sekitar dan hubungi yang berwenang seperti dokter.
2. Saran
Sebaiknya kita harus memahami teori atau tata cara dalam tindakan pertolongan
pertama ,Karena Pertolongan pertama itu sangat penting bagi diri kita sendiri maupun,orang
lain.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/jangan-gegabah-perhatikan-cara-menolong-korban-kesetrum-
yang-benar
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3636451/wajib-tahu-ini-pertolongan-pertama-
saat-tersambar-petir
https://hellosehat.com/hidup-sehat/pertolongan-pertama/pertolongan-pertama-keseleo-dan-
terkilir/#gref
http://evinurfalah.blogspot.com/2016/01/pokok-pokok-tindakan-pertolongan.html