Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR

“BUMI DAN ALAM SEMESTA”

Dosen Pembimbing:
Dra. Yenni Darvina, M.Si

Oleh:
Kelompok 3

Abhid Al Kauthsar 18019001 [11]


Fadhila Salmanura 19004134 [30]
M Arbi Himawan Pohan 19087098 [46]
Bima Rahmat 19087068 [45]

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa kami
selesaikan. Dan tak lupa shalawat beserta salam kita kirimkan kehadirat junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam jahilliyah ke alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Padang, Februari 2022

Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR II
DAFTAR ISI III
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN 3
BAB II PEMBAHASAN
1. BUMI 4
2. TERBENTUKNYA BENUA DAN SAMUDRA
3. PERUBAHAN ATMOSFER
4. GERAK ROTASI, GERAK REVOLUSI DAN GRAVITASI BUMI
5. GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN
6. MENGENAL ALAM SEMESTA
7. TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
8. PEMBENTUKAN TATA SURYA
9. BAGIAN – BAGIAN TATA SURYA
10. BENDA – BENDA ANGKASA LAIN
11. TERJADINYA GEMPA DAN TSUNAMI
12.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tatasurya kita terdiri dari matahari, sebagai pusatnya, dan dikelilingi oleh planet
– planet,satelit, meteor, debu dan gas antar planet. Bumi merupakan salah satu planet
yang menjadi bagian dari tatasurya tersebut. Ia terletak di urutan ketiga setelah planet
Merkurius dan Venus.
Bumi merupakan suatu planet yang istimewa bagi manusia. Bumi hingga
sekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai kondisi
yang memungkinkan adanya suatu kehidupan karena adanya ketersediaan air dan uga
oksigen, namun para peneliti masih mencoba untuk mencari tahu apakah suatu hari
nanti aka nada suatu planet yang bisa ditinggali oleh manusia seperti Bumi sekarang
ini.. Sebagaimana planet yang lain, dari jauh bumi tampak sebagai bola yang melayang
mengedari matahari yang mempunyai sebuah satelit yang disebut bulan.
Bagi manusia, apa yang ada, yang telah disediakan oleh alam semesta masih
merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia, karena
manusia masih memiliki batas – batas imajinasinya untuk menjawab atas apa yang
terjadi di alam semesta ini. Namun, walaupun demikian, para ahli ilmu pengetahuan
alam masih terus mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkapkan tabir misteri
tersebut. Manusia masih menerka-nerka peristiwa yang terjadi di alam semesta ini,
seperti peristiwa yang melihat bahwa matahari terbit di sebelah timur, tengah hari di
atas kepala dan terbenam di barat yang memunculkan hipotesis Geosentris dan
Paleosentris.
Bagaimana terbentuknya benua dan Samudra yang memunculkan teori
pergeseran benua (Continental drift) oleh Alfred I. Wegener (1915) dan Teori lempeng
tektonik (Tectonic Plate Theory) yang dikemukakan oleh Harry. Dari penelitian –
pnelitian manusia telah dapat menyimpulkan akibat yang terjadi dari adanya Rotasi
Bumi, Gerak Revolusi dan akibat dari Gravitasi Bumi. Bagaimana terjadinya peristiwa
Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan. Serta terbentuknya Alam Semesta, terbentuknya
Galaksi serta Tatasurya.   
Selanjutnya, akan di bahas lebih dalam mengenai Bumi dan Alam Semesta.
1.2 Rumusan Masalah:
Dari adanya latar belakang diatas, maka akan adanya suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
1.Apa yang dimaksud dengan Hipotsis Geosentris dan Heliosentris?
2.Bagaimana spesifikasi yang dimiliki Bumi?
3.Bagaimana peristiwa terbentuknya Benua dan Semesta?
4.Apa akibat dari adanya gerak Rotasi Bumi, Revolusi Bumi dan Gaya Gravitasi
Bumi?
5.Bagaimana peristiwa terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan?
6.Bagaimana terbentuknya alam semesta, terbentuknya galaksi dan terbentuknya
tatasurya serta apa saja yang merupakan bagian dari Tatasurya?
1.3 Tujuan:
Dari adanya rumusan masalah seperti diatas, maa akan adanya tujuan yang ingin
dicapai ialah:   
1.Mengetahui Hipotesis Geosentris dan Heliosentris.
2.Mengetahui spesifikasi dari bumi
3.Mengetahui terbentuknya Benua dan Samudra.
4.Mengetahui gerak Rotasi Bumi, Revolusi Bumi, Gaya Gravitasi beserta akibatnya.
5.Mengetahui peristiwa terjadinya gerhana Matahari dan gerhana Bulan
6.Mengetahui terbentuknya alam semesta, terbetnuknya galaksi, terbentuknya
tatasurya serta bagian tatasurya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bumi
Pandangan Geosentris dan Heliosentris
Pada awalnya manusia menganggap bahwa matahari mengitari bumi. Anggapan
ini yang mendasari hipotesis Geosentris dan Ptolomeus. Ptolomeus (70-147)
menjelaskan gerak bulan, planet, dan matahari ini dengan menempatkan lingkaran –
lingkaran kecil pada gerak planet, matahari, dan bulan pada lapisan yang berotasi
mengelilingi bumi.
Pandangan Ptolomeus yang memandang bumi sebagai pusat alam semesta
dinamakan pandangan atau Hipotesis Geosentris, pandangan ini bertahan sampai abad
pertengahan. Covernicus (1473-1543) mengemukakan untuk menempatkan matahari 
sebagai pusat tatasurya (1515). Pendapat Covernicus ini disebut Sistem Heliosentris.
Covernicus ini memandang gerak planet planet ini berbentuk lingkaran mengitari
matahari termasuk juga bumi. Susunan planet – planet dalam sistem Tatasurya, mulai
dari planet yang terdekat ke matahari yaitu: Mercurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Pluto.

Bumi Sebagai Planet


Bumi mengorbit matahari dalam lintasan elips (Hk. Keppler I), pada jarak rata
rata 149,6 juta km.karena lintasannya berbentuk elips maka jarak matahari dan bumi
selalu berubah. Ekuator bumi tidak sebidang dengan bidang orbit bumi, melainkan
miring sekitar 23,50. Kemiringan ini menyebabkan terjadinya empat musim (panas,
gugur, dingin, dan semi) pada daerah sub tropika, diakibatkan oleh tumukan meteorit
sewaktu bumi baru terbentuk.
Ketika bumi berotasi, kedudukan sumbunya tidak tetap. Keadaannya seperti
gasing yang sedang berputar tetapi hamper jatuh. Gerakan ini di sebut presisi. Sumbu
bumi yang mengalami presisi bergerak membentuk lintasan kerucut dengan sudut
puncak 23,50. Presisi bumi diakibatkan keadaan bumi yang berbentuk bukan
bolasempurna, memiliki sumbu rotasi yang miring terhadap bidang orbitnya dan
menerima gravitasi bulan dan matahari.
Gabungan gaya-gaya ini menimbulkan momengaya yang cenderung
menjatuhkan bumi kebidang ekliptika (bidang orbit bumi) dan bumi melawan dengan
melakukan presisi. Dalam gerakan presisinya, sumbu bumi bergerak tidak dalam
lintasan lurus, melainkan bergelombang, mengangguk-angguk dan gerakan ini disebut
Nutasi. Nutasi adalah akibat lain dari gaya tarik gravitasi bulan dan matahari terhadap
bumi.
Bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutubnya dan
menggelembung pada ekuatornya. Jari – jari dikutub bumi adalah 6.356,8km sedangkan
pada ekuatornya 6.378,2km. pepatnya bola bumi disebabkan pada saat bumi baru
terbentuk belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggeembung pada bagian tegak
lurus sumbu rotasi (ekuator). 

Bagian – Bagian Bumi


Melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa bumi) para
ahli memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Bumi ternyata
memiliki beberapa lapisan, di mulai dari yang terdalam yaitu (controsfer/barisfer),
lapisan kulit yang padat (litosfer) dan lapisan air pada permukaan bumi (hidrosfer).
Bumi diselimuti gas, yaitu atmosfer.

Inti Bumi (Barisfer/Centrosfer)


Inti bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu : mantel (tebalnya 1800 mil), inti luar
(tebalnya 1360 mil) dan inti dalam (tebalnya 815mil). Berat jenis inti bumi diperkirakan
10,7. Pengaruh panas matahri hanya terasa paling dalam 20m dibawah permukaan bumi.
Setelah 20m kebawah temperaturnya telah konstan, akan tetapi, makin masuk kedalam
bumi temperaturnya makin tinggi. Umumnya tiap turun 33m temperature akan naik 1 0C.
Angka 33m ini disebut ‘jumlah geometris’, artinya jumlah meter yang diperlukan untuk
kenaikan temperature 10C, apabila turun vertical kedalam lapisan bumi.
Derajat Geothermis, artinya jumlah derajat Celcius yang dipakai apabila turun
vertical 100m kedalam bumi. Jumlah geothermis tidak sama disetiap tempat. Batuan
gunung berapi yang masih panas memperkecil derajat geotermis, sedangkan air samudra
dan air tanah memperbesar derajat geotermisnya.
Namun diduga bahwa makin jauh dari permukaan bumi akin kecil derajat
geotermisnya, sehingga temperature inti bumi tidak akan lebih dari 3.000 0C. Dalam
temperature ini segala macam zat telah mencair / menjadi gas, tetapi karena tekanan
berat dari lapisan-lapisan di atasnya maka barisfer tetap padat.
Beberapa ulasan tentang padatnya barisfer adalah (1). Bila seandainya barisfer
cair, maka tentu akan terjadi pasang naik dan pasang surut, yang mungkin akan
mengakibatkan permukaan bumi kembang kempis, (2). Getaran gempa di Jepang dapat
diukur di Inggris dengan alat yang halus, sifat tersebut menunjukan bahwa inti bumi
padat.

Kulit Bumi (Litosfer)


Kulit bumi (Litosfer) (lithos = batuan, sphaira - bulatan) adalah bagian bumi
yang vital bagi kehidupan manusia, berupa benua, daratan, pulau-pulau tempat tinggal
dan tempat melangsungkan kehidupan manusia. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan,
yaitu lapisan Sial (Silisium dan Aluminium) dengan berat jenis rata-rata 2,65 dan
lapisan Sima (Silisium dan Magnesium) dengan berat jenis rata-rata 2,9.
Kulit bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu,
gunung berapi,kerikil dll) menurut kejadiaanya, batuan dibedakan atas tiga golongan
yaitu :
 Batuan Beku: terjadi dari magma yang cair dan panas membeku di dalam atau
diluar bumi akibat temperaturnya turun. Menurut tempat terbentuknya,
dibedakan ada tiga macam, yaitu batuan luar (magma yang cair dan panas keluar
dari kawah gunung berapi saat meletus dan bersentuhan dengan udara yang
tempraturnya lebih rendah dimuka bumi, akibatnya magma tadi membeku
menjadi batuan), batuan beku sela (magma yang membeku di jalan keluar muka
bumi), dan batuan beku dalam (magma yang membeku di dalam bumi)
 Batuan Sedimen (endapan): angin, air, es mengkikis batuan dan hasil kikisannya
diendapkan ke tempat lain. Hasil kikisan ini ada yang tetap gembur, ada yang
menjadi keras (membatu), karena tekanan dari lapisan di atasnya. Contoh yang
tetap gembur (pasir pantai dan sungai) sedangkan yang mengeras (konglomrat =
kumpulan batu-batu kerikil yang menyatu dan mengeras dan batuan pasir –
kumpulan pasir yang menyatu dan mengeras)
 Batuan Metamorf (malihan): batuan sedimen maupun batuan beku yang telah
mengalami perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau tekanan yang berat.
Contoh batu pualam (marmer)

Lapisan Air (Hidrosfer)


Hidrosfer (Hydro = air, sphaira = bulatan) ialah semua perairan yang berada
di bumi, yaitu samudra, lautan, danau, sungai dan air tanah. Kira-kira 71% dari planet
bumi ini nerupakan lapisan air. Air dari laut, sungai, danau menguap (evaporasi)
ditambah dari penguapan vegetasi (transpirasi) akan membentuk awan. Awan yag
terbawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan
(kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya akan
turun kemuka bumi sebagai hujan (presipitasi). Setelah sampai dimuka bumi, sebagian
mengalir diatas permukaan bumi dan aliran bawah permukaan, mengisis kembali danau,
sungai, dan laut srta diserap kembali oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadilah siklus
hidrologi.

Lapisan Udara
Lapisan udara (Atmosfer = uap, udara, Sphaira = bulatan) menyelimuti bumi.
Berdasarkan sifatnya dibagi dalam beberapa lapisan.
 Troposfer
Didaerah tropika, tinggi troposfer bisa mencapai 18km, di daerah kutub hanya
6km. gejala cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin terjadi pada
lapisan ini. Pada lapisan ini terdapat gejala ‘Lapse Rate’ artinya setiap naik 100m, suhu
akan turun rata-rata 0,60C. Pada troposfer terdapat penurunan suhu yang disebabkan
oleh sangat sedkitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari,
sebaliknya permukaan tanah member panas pada troposfer di atasnya. Pertukaran panas
banyak terjadi pada troposfer bawah, karena itu suhu turun dengan bertambahnya
ketinggian mulai dari permukaan tanah. Udara troposfer atas sangat dingin, dengan
demikian lebih berat dibandingkan dengan udara di atas tropoause sehingga udara
troposfer tidak dapat menembus tropoause.
 stratosfer
            Lapisan udara di atas tropopause di sebut stratosfer. Kenaika suhu pada lapisan
ini di sebbkan oleh unsure ozon (O3) yang menyerap radiasi ultra violet dari matahari.
Stratosfer bagian atas di baasi oleh stratopause, yang terletak pada ketinggian 60 km.
lapisan diatas stratopause di sebut mesosfer, yang terletak antara ketinggian 60 km dan
80 km.
 mesosfer
            pada lapisan ini di tandai penurunan suhu rata- rata0,4 derajat Celsius setiap naik
100 m. bagian atas mesosfer dibatasi mesopause, lapisan pada atmosfer yang paling
rendah (kira- kirab1000c), terletak pada ketinggian 85 km
             di atas mesopause terdapat lapisan termosfer, terletak pada ketinggian 85 km
dan 300 km, suhu pada lapisan ini dari -1000 C sampai ratusan bahkan ribuan derajat.
 termosfer
            lapisan ini dibatasi oleh termopause, terletak pada ketinggian 300 km sampai
1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu.
Pada malam hari suhu berkisar antara 300 0C- 1200 0C dan pada siang hari antara
700 0C- 1700 0C.
Atmosfer penting bagi khidupan di bumi karena tanpa atmosfer, makluk hidup
tidak dapat hidup. atmosfer juga sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi
matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa
pada malam hari. Sangat beruntung bahwa atmosfer menyebabkan ambatan bagi benda
yang bergerak melaluinya, sehingga metior melalui atmosfer akan menjadi panas dan
hancur sebelum mencapai permukaan bumi. Atmosfer bersifat kompresibel (bias
dimanpatkan) sehingga lapisan atmosfer hewan lebih padat daripada lapisan di atasnya,
akibatnya tekanan udara berkurang sesuai ketinggian.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak
berwarna. Empat gas yaitu nitrogen (N2), oksigen (02), argon (Ar) dan Carbondioksida
(CO2) volumenya hampir 100% dari volume udara. Volume nitrogen(N2) 78%, oksigen
20 %, argon 0,9% dan carbondioksida 0,03%. gas lain yang stabil adalah neon (Ne),
helium (He), krypton (Kr), hydrogen (H2), xenon (Se), metana(CH4), sedangkan yang
kurang stabil antara lain ozon (O3). Oksigen sangat penting bagi kehidupan, yaitu
mengubah zat makanan menjadi energy. Oksigen dapat bergabung dengen unsure kimia
lain yang di butuhkan untuk pembekaran. Carbon dioksida dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar, pernafasan manusia dan hewan, kemudian di butuhkan oleh tumbuhan.
Carbon dioksida mengakibatkan efek rumah kaca, kenaikan konsentrasi carbon dioksida
di dalam atmosfer akan mengakibatkan kenaikan suhu permukaan bumi. Nitrogen
terdapat di udara dalam jumlah paling banyak, tidak langsung bergabung dengan unsure
lain. Tetapi pada akekatnya unsure ini adalah penting, karena merupakan dari senyawa
organic, kalau tidak ada unsure ini, materi akan mudah terbakar dan setiap ada api akan
menimbulkan kebakaran yang sulit di padamkan. Neon, Argon, Xeon, dan Kripton tidak
mudah bergabung dengan unsure lain, bias di gunakan untuk bohlam lampu. Helium
dan Hidrogen merupakan gas yang paling ringan dan sering di gunakan untuk mengisi
balon. Ozon terutama terdapat pada ketinggian 20 km- 30 km, gas ini dapat menyerap
radiasi ultra violet dari matahari yang bisa membahayakan bagi mahluk hidup.

 2.2 Terbentuknya Benua dan Samudra


 Benua merupakan bagian bumi yang tidak tertutup oleh perairan. Terdapat
beberapa teori tentang terbentuknya benua dan samudra di bumi yaitu:
pertama: teori tentang pergeseran benoa (continental drift) oleh Alfred I Wegener (tahun
1915), dan teori yang di kemukakan adalah sebagai berikut: ‘’ pada saat bumi terbentuk
hanya berupa satu benua besar( superkontinental). Pagea, superkontinental ini retak-
retak dan pecah menjadi 3 bagian, yaitu Eropa- Asia, Amerika Afrika, dan Australia –
dan Antartika. Kemudian Amerika- Afrika dan Australian- Antartika pecah, seperti
keadaan sekarang.
Pada saat Amerika- Afrika pecah, celah di antaranya terisi air membentuk
samudra Antlantik. Anak benua India yang tadinya menempel di benua Afrika, retak
dan pecah bergerak ke utara dan menempel pada benua asia, akibatnya terjadi garak
vertical, yang naik membentuk pegunungan Himalaya dan yang turun membentuk
samudra india.
            Pada saat bumi berotasi, ada sebagian masanya yang terlempar keluar, yang
kemudian membentuk cekungan menjadi samudra pasifik.
Kedua teori lempeng tektonik (tectonic plate theory) yang di kemukakkan oleh harry
sebagai berikut:
            Bumi ini terdiri dari lempeng-lempeng tipis dan kaku yang retak-retak dengan
bentuk yang tidak beraturan dan dikelompokkan atas lempengan benoa dan lempengan
samudra. Lempengan ini terdiri dari enam lempengan, yaitu lempengan antartika,
lempengan amerika, lempengan afrika,lempengan Eurasia, lempengan india- Australia,
dan lempeng pasifik.
            Lempeng- lempeng ini setiap saat mengalami gerakan (horizontal maupun
vertical) untuk mencari kesehimbangan baru. Baik bergerak saling menajauh, saling
mendekat maupun saling bergesekan.
 Apabila lempengan benua dan samudra saling bertabrakan, maka lempengan
samudra tersebut akan menyusup atau menujam ke bawah lempeng benua. Karena
lempeng samudra mempunyai berat jenis lebih besar. Pada bidang pertemuan ke
dua lempeng  tersebut, akan di temui jalur palung laut, proses pelipatan dan sesar,
di sertai kegiatan pulkanisme serta merupakan dairah rawan gempa. Contohnya
pertemuan antara lempeng benua aurasa dengan lempeng samudra india- Australia.
 Apabila kedua lempeng bergerak saling menjauh, maka akan terjadi rekahan dan
dari rekahan tersebut akan keluar magma yang banyak mengandung mineral besi
dan magnesium, yang kemudian membeku membentuk kerak bumi yang baru.
Contohnya : perekahahan lempeng samudra yang terjadi samudra atlantik
( pematang tengah samudra atlantik).
 Apabila dua lempeng saling bergesekan maka pada bidang batasnya di temukan
patahan atau sesar mendatar. Contohnya sesar San Adreas di Amerika Serikat.

2.3 Perubahan Atmosfer


            Atmosfer bumi mengandung berbagai macam gas, yang berfungsi melindungi
dan member kehidupan bagi makhluk hidup yang berada di bumi. Dengan makin
meningkatnya pencemaran udara, kandungan gas yang ada di atmosfer ikut berubah.
Perubahan ini berakibat bencana bagi makhluk hidup yang ada di bumi. bencana yang
timbul antara lain: hujan asam, penipisan ozon, dan pemanasan global.
 Hujan asam
Gas sulfur dioksida (SO2), dari pembakaran minyak bumi dan batu bara dan
proses industry serta gas nitrogen dioksida (NO2) dari semua jenis pembakaran bereaksi
dengan uap air (H2O) yang berada di atmosfer  akan membentuk asam sulfat (H2SO4)
dan asam nitrat (HNO3). Apabila asam sulfat dan asam nitrat ini terkena hujan maka
hujan akan menjadi bersifat asam.
Hujan asam ini akan menimbulkan kerusakan hutan, tanaman, dinding pualam,
cat dll. Asam sulfat dan asam nitrat merupakan asam yang kuat dan bila terkena hujan
maka pH akan turun di bawah 5,6. hujan yang normal, tidak tercemar asam, pHnya
sekitar 5,6 (agak asam), sebab terlarutnya asam karbonat (H2CO3) yang terbentuk dari
gas CO2 (carbondioksida) dalam air hujan.
 Penipisan ozon.
Di lapisan stratosfer terdapat ozon (O 3) yang berfungsi untuk menahan sinar
ultraviolet dari matahari. Pada suhu biasa, cukup stabil, tetapi bila di panaskan akan
terurai menjadi oksigen (O2). Ozon di stratosfer menyebabkan orang lanjut usia dan
anak balita menjadi sesak nafas. Ozon yang di buat dalam proses dalam industry dapat
di gunakan untuk mensterilkan dan menjernihkan air.
Apabila di stratosfer terdapat CI F C (Clorofluoro Carbon), CFC bertemu sinar
ultra violet maka CL (Chlor) akan bereaksi dengan atom O dari Ozon. Makin banyak
CIFC di atmosfer maka makin banyak atom Cl yang di lepas dan bereaksi dengan ozon,
yang berakibat terjadi penipisan ozon.
CIFC merupakan produk sampingan dari bentuk industry seperti bahan
pendingin kulkas, bahan pendingin ruangan, penggunaan aerosol pada haispray, parfum
dan obat nyamuk , Styrofoam..
Apa bila penipisan ozon terjadi, dampaknya pada manusia, antara lain:
(1). Kanker kulit.
(2). Katarak mata.
(3). Penurunan kekebalan tubuh.
 Pemanasan global.
Panas yang di pancarkan dari sinar matahari  kemuka bumi sebagian di serap
dan sebagian lagi di pantulkan oleh muka bumi. Panas yang di pantulkan oleh muka
bumi terperangkap oleh gas rumah kaca secara terus menerus, maka pemanasan gelobal
tidak dapat di hindari.
Gas rumah kaca yang ada diatmosfer memiliki sifat seperti kaca dalam rumah,
yang fungsinya menahan sinar inframerah yang di pantulkan oleh muka bumi sehingga
suhu di permukaan bumi meningkat. Gas rumah kaca sudah ada pada atmosfer bumi
karena gas rumahkaca inilah permukaan bumi menjadi hangat sehingga nyaman untuk
kehidupan. Gas rumah kaca yang penting menangkap panas dalam atmosfer adalah
carbon dioksida(CO2), uap air(H2O), nitrat oksida (NO2), metana (CH4), dan CHC
(clorofluorocarbon).
Pemanasan global ini mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi karena
naiknya intensitan gas rumah kaca.

2.4 Gerak Rotasi, Gerak Revolusi dan Grativasi Bumi


Bumi berputar pada porosnya dengan arah barat-timur san sekali putaran
memerlukan waktu 23 jam 36 menit 4 detik. Gerakan Bumi berputar pada porosnya
disebut rotasi Bumi. Akibat rotasi Bumi yaitu:
 Gerak semu harian matahari, seolah-olah matahari terbit di sebelah timur dan
terbenam di sebelah barat
 Pergantian siang dan malam, dimana separuh dari bola bumi menerima sinar
matahari (siang), sedangkan separuh lainnya mengalami kegelapan (malam)
 Pembiasan arah angin dan arus laut, seperti yang dijelaskan dalam hukum Buys
Ballot. Angin dibelahan bumi utara tidak bergerak lurus dari tekanan udara
maksimum ke daerah udara tekanan minimum, tetapi dibelahan bumi utara
dibiaskan ke kanan dan di belahan bumi selatan dibiaskan ke kiri
 Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda garis bujurnya
 Bentuk Bumi bulat pepat, pada bagian kutub mengalami pemepatan dan bagian
ekuator mengalami pengembungan
Bumi disamping berputar pada porosnya, juga berputar mengintari matahari dan
sekali berputar memerlukan 365,25 hari, gerakan bumi berputar mengintari matahari
disebut revolusi Bumi.
Akibat revolusi Bumi yaitu:
 Di daerah sebelah utara garis balik utara (Tropic of Cancer) dan sebelah selatan
(Tropic of Capricon) mengalami empat musim (panas-gugur-dingin-semi)
bergantian
 Perbedaan lamanya siang dan malam, pada musim panas siang hari lebih panjang
daripada malam, sebaliknya pada musim dingin malam hari lebih panjang daripada
siang harinya.
Bumi mempunyai gaya berat dan gaya berat tersebut dinamakan grativasi
Akibat grativasi bumi yaitu:
 Materi di bumi punya bobot, sehingga tidak melayang-layang
 Makin kearah kutub, bobot suatu materi akan semakin besar, karena jari-jari bumi
kearah kutub menjadi pendek
 Terlihat rasi bintang yang beredar dari bulan ke bulan

2.5 Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan


Bila kedudukan matahari-bumi-bulan berada pada satu garis lurus, sehingga
sinar matahari yang akan diterima bumi atau bulan menjadi terhalang, terjadi gerhana.
Gerhana bulan terjadi karena permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi.
Gerhana bulan akan terjadi pada fase bulan purnama. Kemiringan bidanng edar bulan
terhadap ekliptika (menyebabkan gerhana bulan tidak terjadi pada setiap bulan
purnama.
Gerhana matahari terjadi karena ada bagian bumi yang tertutup oleh bayangan
bulan. Ada tiga macam gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana
matahari sebagian (parsial) dan gerhana matahari cincin.

2.6 Mengenal Alam Semesta


Berdasarkan ukuran besarnya materi di alam semesta ini dapat dibagi dalam dua
bagian besar, yaitu bagian yang berukuran sangat kecil, dalam orde mikron atau bahkan
yang lebih kecil lagi, dan ada lagi benda-benda yang berukuran sangat besar dengan
ukuran meter, kilometer, atau bahkan ribuan kilometer. Benda-benda dengan ukuran
sangat kecil termasuk dalam mikrokosmos, seperti sel, jaringan, atom, proton, elektro
sehingga untuk melihatnya perlualat bantu khusus atau bahkan hanya dapat diamati dari
gejalanya saja. Sebaliknya objek pengamatan yang sangat besar misalnya bulan, Bumi,
satelit dan semua isi alam semesta lainny. Obyek yang sangat besar itu pun adakalanya
dalam pengamatan tampak dengan ukuran yang sangat kecil, sehingga untuk
pengamatan sering menggunakan pula alat bantu misalnya teleskop karena letaknya
yang sangat jauh. Oleh sebab itulah pengamatan dan penelitian dalam alam semesta
khususnya benda-benda langit berbeda pendekatannya dengan pengamatan dan
penelitian benda-benda yang ada di Bumi. Perbedaan utama pengamatan benda angkasa
memerlukan alat bantu untuk melihat benda-benda yang jauh posisinya dengan
teleskop.
Tanpa menggunakan alat bantu pengamatan seperti teropong, orang pada zaman
dahulu menganggap Bumi berupa dataran yang pipih, dan mengira Bumi sebagai pusat
dari semua materi yang ada di ala mini termasuk matahari. Paham ini disampaikan oleh
Ptolomeus dikenal dengan paham  geosentri, paham yang dianut oleh orang-orang
Yunani Kuno hingga sekitar abad 14 abad. Barulah pada tahun 1540-an seorang
astronomi Polandia yang bernama Nicolas Copernicus memperkenalkan teori
Heliosentris, yang menyatakan bahwa planet-planet termasuk Bumi bergerak
mengelilingi Matahari.
Setelah ditemukan teleskop oleh Galilei (1564-1642), makan makin membuat
pengamatan menjadi mudah, jelas dan makin banyak benda angkasa yang dapat
dimikmati.

2.7 Terbentuknya Alam Semesta


 Mikrokosmos
Tahun 1665 Robert Hooke ilmuwan bangsa Inggris, dengan menggunakan
mikroskopmyang masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung
berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuwan
sel sebagai kota-kota kecil yang berisi bahan kehidupan. Dengan mikroskop modern
dapat dilihat bahwa sel buhkan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan
bahan kehidupan. Saat ini belum ada ahli kimia yang mampu meniru produksi antibody
tertentu padahal merupakan kegiatan rutin setiap hari.
Tahun 1869 Friedrich Miescher seorang ahli biokimia berhasil memisahkan suatu zat
dari inti sel. Zat ini sekarang oleh para ilmuwan dinamakan asam deoksiri bonykleat
atau disingkat dengan DNA yang merupakan rantai antara zat bernyawa dan tak
bernyawa.

 Makrokosmos
Tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori big bang, teori steady
state dan teori osilasi, teori ledakan yang sangat hebat, kemudian  bagian-bagiannya
berputar membentul galaksi-galaksi. Teori ini bertolak dan asumsi adanya suatu massa
yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan
hebat karena ada reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat
cepatnya menjauhi puat ledaka. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itui
terbentuk menjadi kelompok-kelompok galaksiyang ada sekarang. Mereka terus
bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan
bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
Teori Teady State mengatakan bahwa galaksi-galaksi menjauh dan dunia ini
mengembang, kemudian disela-selanya akan muncul galaksi-galaksi baru, sedangkan
teori Oscililation atau teori ekspansi-kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang
terdiri dari galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan merapat kemudian m meledak
dan dalaksi-galaksi penyusun alam semesta ini kembali merapat lagi dan proses
berulang tetapi dalam waktu yang sangat lama, yaitu ratusan juta tahun. Teori ini
berdasarkan pemikiran bahwa ada suatu siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta
tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya.
Ekspansi ini didukung oleh adanya tenagayang bersumber dari reaksi hydrogen yang
pada akhirnya akan membentuk bebagai unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan
mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Kedua teori BigBang maupung Oscillation ini mendukung suatu kebenaran bahwa
partikel yang ada zaman sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu.
Berdasakan teori ekspansi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak
berawal dan tidak berakhir.

2.8 Pembentukan Tata Surya


Matahari adalah satu diantara jutaan bintang yang ada dalam sebuah galaksi
yaitu galaksi Bima Sakti atau Milkeyway. Beberapa teori yang telah dikemukakan oleh
para ilmuwan mengenai cara terbentuknya tata surya.
 Hipotesis Nebular
Kant dan Laplace (1796), mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari
kondensasi massa awan gas atau massa kabut gas yang sangat panas. Pada proses
kondensasi tersebut massa gas yang sangat jauh dari pusat tertinggal tidak ikut tertarik
kea rah pusat. Setelah mendingin pusat massa menjadi matahari, sedangkan sejumlah
massa yang tertinggal, mengelilingi pusat (matahari) sebagai planet-planetdan benda
angkas lainnya, seperti Bumi dengan benda-benda lain yang mengelilingi planet
tersebut yang berupa satelit atau bulan. Dapat dibayngkan bahwa berdasarkan teori ini,
planet Saturnus yang dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah yang merupakan bekal
satelinya. Salah satu keberatan dari hipotesis ini adalah ditemukan dua buah bulan pada
Jupiter dan sebuah bulan Saturnus yang berputar berlawan arah dengan rotasi planet-
planet tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa satelit tersebut bukan merupakan
bagian dari planetnya sesuai dengan hipotesis Laplace.

 Hipotesis Planettesimal
Chamberlin dan Moulton berhipotesis titik tolak dari pemikiran yang sama
dengan teori Nebular yaitu bahwa system tata surya ini terbentuk dari kabut gas yang
sangat besar berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada asumsi bahwa
terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari suatu badan, tetapi diasumsikan ada
bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang dimana tata surya kita
merupakan bagiannya. Kabut gas dari bintang lain tersebut sebagian terpengaruh oleh
daya tarik matahari kita dan setelah lebih dingin terbentuklah benda-benda yang disebut
planettesimal. Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya
tarikl menarik antar benda itu sendiri, benda-benda tersbut akan menggumpal menjadi
lebih besar dan panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat aku mulasi dari massanya.
Teori ini dapat menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun
pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawana  dengan rotasi planet-planet tersebut.
 Hipotesis Tidal
James Jeans dan Harold Jupiter mengemukakan pada tahun 1919. Teori ini
menyatakan planet merupakan percikan dari matahari, yaitu seperti percikan matahari.
Tidal terjadi karena ada 2 buah matahari yang bergerak/melintas salingmendekat tetapi
tidak sampai bertubrukan dan akibat gaya tarik menariknya maka ada bagian yang
terlepas berupa percikan-percikan tersebut. Percikan-percikan inilah yang akhirnya
menjadi planet dan benda percikan tersebut dinamakan tidal. Tidal yang besar kemudian
akan menjadi planet tersebut disebabkan karena adanya dua buah matahari yang
bergerak saling mendekat.
Sumber cahaya yang berasal dari matahari mempunyai ukuran yang relative
besar dibandingkan dengan planet-planet yang mengitarinya. Perhatikan betapa kecilnya
bumi kita ini jika dibandingkan dengan planet Uranus, Neptunus, Saturnus dan Jupiter.
Jika keseluruhan planet dimasukkan dalam bagian dari piringan matahari maka masih
tersisa luasan yang sangat luas.

2.9 Bagian-bagian Tata Surya


 Matahari
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata ia tidak bulat betul. Ia
mempunyai semacam ekuator dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah
ekuatornya: 864.000 mil, sedang garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek. Jarak
matahari ke bumi 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu
satuan astronomi (Astronomical Unit = AU = 93 juta mil = 14,8 juta km). Dibandingkan
dengan bumi, diameter matahari kira-kira 100 kali diameter bumi. Sedangkan gaya
gravitasi matahari kira-kira 30 kali gaya gravitasi bumi.
Berdasarkan perhitungan para ahli, temperatur dipermukaan matahari sekitar
6000oC; jenis atau logam apapun yang kita kenal di bumi ini akan lebur pada temperatur
setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak
kurang dari 25 jutaoC. Pada daerah tertentu tampak ada bercak-bercak hitam. Daerah
bercak hitam menunjukkan suhu yang lebih rendah dari sekitarnya. Dengan adanya
bercak hitam itulah orang bisa menghitung kecepatan matahari mengadakan rotasi, yaitu
27 hari. Namun semakin dekat ke kutubnya ternyata semakin lambat, di dekat kutub
kecepatan rotasi adalah 34 hari. Dari kenyataan ini para ahli menyimpulkan bahwa
matahari bukan bagian dalam disebut photosfer, tebalnya kira-kira 220 mil. Dari lapisan
ini terdapat semburan api yang berasal dari suatu ledakan. Semburannya mencapai
ketinggian 140.000 mil. Lapisan luar dari photosfer yang disebut chromosfer, berwarna
kemerahan dan berasal dari hidrogen pijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah api yang
menjilat ke luar. Tebal chromosfer adalah korona. Korona berupa sinar kemilauan yang
tebalnya kadang-kadang melebihi garis tengah matahari itu sendiri. Korona tampak jelas
waktu gerhana matahari.
Matahari ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena :
1. Merupakan sumber sinar dan sumber panas (energi) utama bagi bumi. Minya
bumi dan batu baru itu sebenarnya juga berasal dari energi matahari pada
zaman dahulu diserap oleh tumbuhan atau binatang.
2. Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi berarti mengontrol terjadinya
siang dan malam, bulan, tahun serta juga mengontrol peredaran planet lain.
3. Matahari adalah bintang yang terdekat, maka dengan mempelajari matahari
kita secara tak langsung dapat memahami bintang-bintang lain.

 Planet-Planet dalam Tata Surya


Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu:
a. Planet dalam (inner planets) yang meliputi; Mercurius, Venus, Bumi, dan Mars.
b. Planet luar (outer planets) yang meliputi: Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus,
sementara Pluto masih menjadi bahan perdebatan pada akhir-akhir ini apakah dia
termasuk planet luar atau anggota dari sistem tata surya yang lain, atau ada anggapan 
sekarang Pluto adalah bagian lain dari Asteroid. Planet dalam pada umumnya
berukuran kecil tetapi relatif padat, sedangkan planet luar berukuran besar walaupun
mempunyai massa jenis yang kecil.

Merkurius
Planet yang terdekat dengan matahari, terkecil dengan garis tengah 3000 mil
(hanya sedikit lebih besar dari bulan yang bergaris tengah 2160 mil). Karena letaknya
yang begitu dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap matahari panas sekali
yaitu antara 550 sampai 770oF. Sebaliknya pada bagian yang tak menghadap matahari
menjadi dingin sekali (karena tidak ada air maupun udara). Dengan demikian maka
Merkurius mempunyai temperatur yang tertinggi dan terendah bila dibandingkan
dengan temperatur pada planet-planet yang lain. Diperkirakan tak ada kehidupan sama
sekali di Merkurius. Planet yang kini sulit dilihat dari bumi karena letaknya dekat sekali
dengan matahari, namun pada cuaca yang baik dapat dilihat pada saat matahari
terbenam.
Merkurius mengadakan rotasi (berputar pada porosnya) dalam waktu 58,6 hari.
Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih, demikian juga malam harinya.
Temperatur minimum pada malam hari adalah -400oF. Merkurius beredar mengelilingi
matahari dalam waktu 88 hari, tidak mempunyai bulan dan berat jenisnya 5,13 gram/cc.

Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal
dengan nama Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pada waktu
pagi hari. Besarnya hampir sama dengan bumi. Venus bergaris tengah 7700 mil,
sedangkan bumi bergaris tengah 7900 mil (1 mil – 1,6 km).
Venus memiliki atmosfir (udara) yang cukup tebal, ia memantulkan cahaya
matahari yang datang padanya sebanyak 59%, sedangkan bumi memantulkan kembali
cahaya matahari sebanyak 44%, dan merkurius hanya 7%. Dalam hal ini atmosfer
bertindak selaku lapisan pelindung permukaan planet dari sengatan cahaya matahari.
Venus diselubungi penuh oleh awan sehingga sangat sulit mengamati permukaannya
dan dengan demikian sangat sukar untuk menentukan kecepatan rotasinya. Dengan
susah payah para ahli telah dapat menetapkan rotasinya yaitu 247 hari (dengan
kesalahan kurang lebih 5 hari).
Venus beredar mengelilingi matahari (revolusi) selama 225 hari artinya satu
tahun Venus adalah 225 hari, bandingkan dengan revolusi bumi kita yaitu selama 365 ¼
hari. Dengan analisis spektrum atas cahaya yang datang dari Venus, dapat diketahui
bahwa di sana ada oksigen. Atas dasar analogi bahwa keberadaan gas oksigen yang
tetap jumlahnya di udara disebabkan oleh tumbuhan yang mengadakan photosintesis,
maka dapat diperkirakan bahwa di Venusada kehidupan. Venus tidak memiliki bulan.
Pada tahun 1967 Soviet Rusia telah menancapkan kapsulnya di permukaan
planet ini, sedang Amerika dengan Mariner 5-nya telah pula mengadakan peralatannya
melewati planet tersebut. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan oleh mereka ini
pada ilmuwan bersimpulan bahwa atmosfer Venus terdiri dari karbondioksida sebanyak
sekitar 85% sampai 985 sedangkan sisanya adalah uap air, oksigen yang sangat sedikit
dan tidak ada nitrogen (dibandingkan dengan atmosfer bumi yang terdiri dari 90%
nitrogen, 19,8% oksigen dan sisanya adalah gas lain termasuk karbondioksida yang
sangat sedikit). Temperatur di Venus berdasarkan data dari kapsul Soivet berkisar antara
280oC atau 536oF sedangkan menurut Mariner milik Amerika sekitar 516oC atau 800oF.

Bumi
Tentang Bumi ini akan dibahas secara lebih mendalam di bagian lain, namun
sebagai bahan perbandingan dalam mempelajari planet-planet lain disini akan diuraikan
secara singkat.
Bumi menempati urutan ke-3 terdekat dengan matahari, besarnya hampir sama
dengan Venus dan berdiameter 7900 mil, atau 12640km. Jaraknya antara bumi dengan
matahari adalah 149 juta km. Jarak ini dijadikan satuan Jarak Astronomnis atau
Astronomical Unit (AU).

Mars
Ada dugaan keras bahwa di planet Mars ada kehidupan. Dugaan ini bertolak
pada kenyataan-kenyataan tersebut di bawah:
a. Berdasarkan pengamatan melalui teropong dan foto, pada permukaan Mars
terdapat semacam kanal (saluran atau dam air) yang sangat panjang dan lurus
sekali. Kanal ini menghubungkan bagian Mars yang tertutup salju dengan bagian
yang panas. Bila kanal ini buatan alam apakah mungkin seluas itu?
b. Mars nampaknya diselubungi oleh atmosfer. Dugaan ini bertolak dari kenyataan
bahwa permukaan Mars dari waktu ke waktu selalu nampak adanya perubahan
baik perubahan dalam bentuk/gambar maupun warnanya. Fenomena ini
mengarah kepada adanya tumbuhan pada permukaannya dan adanya awan yang
menyelubungi seperti layaknya di bumi.
c. Dari analisis spektra sinar yang datang dari Mars, ternyata memang ada oksigen
meskipun jumlah relatif sedikit sehingga tidak mungkin manusia bumi bernafas
secara beba disana.
Hal lain yang menarik di planet ini adalah bahwa Mars mempunyai 2 buah
bulan. yang satu kecil dan dekat dengan planet hanya berjarak 3700 mil. Bandingkan
dengan bulannya bumi kita yang berjarak 240 ribu mil. Satelit kecil ini dinamai Phobos
dan berdiameter 10 mil (16 km). Ia mengadakan revolusi mengelilingi Mars dalam
waktu 7 jam 39 menit, dan yang aneh ia terbit dari Barat terbenam di Timur.
Satelit kedua dinamai Deimos, ia terbit dari Timur dan terbenam di Barat setelah
beberapa hari. Hal ini disebabkan karena revolusi satelit Deimos ini hanya beda sedikit
lebih cepat daripada rotasi Mars. Adapun Phobos dalam satu hari Mars terbit dan
terbenam sebanyak 3 kali.

Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris tengah
86.600 mil. Rotasinya relatif cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi dan
247 hari untuk Venus). Jupiter nampak sebagai bintang yang terang muncul pada tengah
malam. Karena rotasinya cepat itu bagian ekuatornya menjadi sedikit mengembang dan
membentuk sabuk yang jelas.
Massa planet ini sangat besar, hampir tiga ratus (300) kali massa bumi.
Demikian pula gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi. Oleh karena itu ia mempunyai
atmosfer yang cukup tebal. Analisis spektroskopis menunjukkan bahwa udaranya
mengandung amoniak dan gas metan dalam jumlah yang sangat banyak, serta
mengandung gas hidrogen. Bercak kemerahan bergaris tengah 30.000 mil di bagian
selatan (telah diketahui sejak tahun11831) diperkirakan adalah suatu kawah yang masih
hidp (karena warnanya berubah-ubah). Satelit-satelitnya berukuran besar. Dua
diantaranya lebih besar daripada planet merkurius. Tiga diantara 12 satelit itu bereda
berlawanan arah dengan 9 lainnya.

Saturnus
Planet terbesar kedua setelah Jupiter adalah Saturnus. Planet ini berdiameter
74.000 mil. Seperti Jupiter rotasinya begitu cepat yaitu 10 jam. Persamaan yang lain
adalah amtosfernya terdiri dari gas metan, amoniak dan hidrogen.
Temperatur pada permukaannya sangat rendah, yaitu 243oF. Ini berarti gas
amoniaknya membeku. Berat jenisnya 0.7 dibandingkan dengan BJ air – 1 atau BJ
Bumi = 5.3. Hal yang paling menarik dari planet ini adalah adanya sabuk putih yang
melilit ekuatornya dan jaraknya dari permukaan planet sejauh 7000 mil sampai kurang
lebih 37000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih setelah 10 mil. Sabuk ini berupa debu dan
ternyata berputar mengelilingi planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian
dalam jauh lebih cepat daripada bagian luarnya.
Selain sabuk atau cincin raksasa tersebut, Saturnus juga memiliki 10 buah
satelit. Sebuah diantaranya yang terbesar diberinama Phoebe yang bergerak berlawanan
arah dengan 9 planet lainnya, yang menunjukkan bahwa Phoebe bukan anak kandung
Saturnus.

Uranus
Planet ini ditemukan secara tidak sengaja oleh Harschel dan keluarganya pada
tahun 1781 ketika mereka sedang mengamati Saturnus. Pada waktu itu orang mengenal
adanya planet yang lebih jauh dari Saturnus. Uranus ini besarnya tidak sampai separoh
Saturnus, namun bila dibandingkan dengan bumi, besar diameternya 4 kali lipat.
Jaraknya ke matahari adalah 19,2 AU. Planet ini mengelilingi matahari dalam
waktu 84 tahun. Rotasinya adalah 10 jam 47menit. Uranus mempunyai 5 buah satelit.

Neptunus
Neptunus ditemukan karena astronom mengamati planet baru Uranus, yang
orbitnya agak menyimpang dari perhitungan berdasarkan hukum Newton (gaya tarik
menarik antara dua benda). Maka diperkirakan ada benda langit besar lain yang
mempengaruhi orbit Uranus. Setelah dicari maka ditemukanlah planet terbesar ketiga,
Neptunus pada tahun 1846. Planet ini mempunyai 2 buah satelit. Satu di antaranya
bererak berlawanan arah dengan perputaran planet itu sendiri. Jaraknya ke matahari
30,1 AU, diameternya 28.000 mil. Neptunus berputar mengelilingi matahari dalam 156
hari sekali putar.

Pluto
            Planet ini merupakan planet terjauh dari matahari. Mengingat sangat jauh dari
matahari, sehingga gelap, oleh karena itu diberi nama Pluto (Pluto adalah nama Dewa
Kegelapan orang Yunani).
2.10 Benda-benda Angkasa Lain
 Asteroid
Asteroid merupakan benda angkasa kecil nirip planet jumlahnya ribuan,
lintasannya anatara planet Mars dan planet Jupiter.
Asteroid yang pertama yang ditemukan diberi nama “Ceres” oleh penemunya
Piazzi. Ternyata Seres merupakan asteroid terbesar.
Awalnya, asteroid diduga sebagai bahan untuk menjadi planet, kemudian ada
yang menduga bahwa asteroid adalah pecahan dari planet. Tetapi ternyata asteroid
adalah benda angkasa yang berdiri sendiri, bukan bahan planet dan bukan pecahan
planet.

 Komet
Ketika melintas di dekat bumi dengan cepat, benda angkasa ini menampakan
ekornya yang panjang. Pada saat jauh dari matahari, komet bergerak lambat dan makin
dekat matahari gerakannya semakin cepat.
Pada saat mendekat ke matahari, gas pada inti komet mulai menguap menjulur
pada arah yang tetap, artinya apabila komet bergerak mendekat kea rah matahari
ekornya menjauh dari matahari, apabila komet bergerak menjauh dari matahari ekornya
tetap menjauh dari matahari. Hal ini akibat angin matahari.

 Meteor
Meteor sering disebut dengan “bintang jatuh” atau “bintang beralih”, peristiwa
itu merupakan masuknya benda angkasa ke dalam atsmosfer bumi. Benda tersebut akan
bergesekan dengan udara, sehingga suhu meteor akan naik, kemudian memijar lalu
menguap. Pada umumnya benda tersebut sudah habis terbakar sebelum mencapai
permukaan bumi. Benda angkasa yang memasuki atmosfer bumi disebut meteoroid,
sedangkan peristiwa pemijaran disebut meteor. Meteoroid yang tidak terbakar dan
sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.

 Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet
(revolusi), disamping berputar pada porosnya. Bersama planet satelit mengintari
matahari. Satelit yang paling dikenal adalah bulan, satelit.
Ruang diantara benda-benda angkasa seperti planet, komet, meteor, asteroid
bukanlah ruang kosong, melainkan ruang yang isinya adalah partikel debu antar planet.
11. Terjadinya Tsunami
Kata tsunami adalah serapan dari bahasa Jepang 津 波 (tsunami): tsu berarti
pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Nama ini diperkirakan berasal dari para
nelayan Jepang, yang mengamati bahwa kapal-kapal dan bangunan di pelabuhan rusak
akibat fenomena ini sekalipun mereka tidak merasakan gelombang besar ketika berada
di laut lepas. Oleh orang awam, tsunami kadang disebut "gelombang pasang". Namun,
istilah yang dulunya populer ditolak para pakar karena fenomena ini tidak ada
hubungannya dengan fenomena pasang surut yang diakibatkan gravitasi matahari dan
bulan. Para pakar lebih menyukai istilah tsunami, walaupun sebenarnya fenomena ini
tidak hanya terjadi di pelabuhan.
Beberapa bahasa memiliki padanan untuk istilah tsunami. Contohnya, dalam
bahasa Aceh, tsunami disebut ië beuna atau alôn buluël (tergantung daerah). Kata
smong dan emong digunakan dalam bahasa-bahasa di Pulau Simeulue, yang berada
sebelah barat pantai Sumatra. Dalam bahasa Tamil di pantai timur India, tsunami
disebut aazhi peralai.
Tsunami dapat dipicu oleh gangguan pada dasar laut yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air. Dalam proses kembalinya air yang terganggu ini
menuju ekuilibrium atau keadaan tenang, suatu gelombang dapat terbentuk dan
menyebar meninggalkan pusat gangguan, sehingga menyebabkan tsunami. Peristiwa-
peristiwa yang dapat menyebabkan perpindahan air seperti ini meliputi gempa bumi
bawah laut, longsor yang terjadi di dasar laut, jatuhnya benda ke dalam air seperti
letusan gunung, meteor, atau ledakan senjata.
Pemicu paling umum adalah gempa bumi yang mengakibatkan sekitar 80%–
90% dari seluruh tsunami. Gempa yang paling berpotensi menimbulkan tsunami adalah
gempa yang terjadi pada zona penunjaman (daerah pertemuan dua lempeng yang
membenamkan salah satu lempeng tersebut) yang dangkal. Namun, tidak semua gempa
seperti ini menyebabkan tsunami. Biasanya, hanya gempa berkekuatan di atas 7,0 skala
magnitudo momen yang memiliki potensi ini. Semakin kuat suatu gempa, semakin
besar pula peluang tsunami yang disebabkan oleh gempa tersebut. Selain paling umum,
tsunami seperti ini adalah satu-satunya yang dapat bertahan jauh (termasuk
menyeberangi samudra) sehingga membahayakan daerah yang lebih luas. Tsunami
Samudra Hindia 2004 merupakan contoh tsunami seperti ini, dipicu oleh gempa
bermagnitudo 9,1 dan merupakan tsunami paling mematikan dalam sejarah.

Longsor, baik yang terjadi di daratan (gambar) maupun di dasar laut, dapat memicu
tsunami dengan "melemparkan" material seperti bebatuan ke lautan.
Penyebab umum lainnya adalah tanah longsor, baik yang terjadi di bawah laut
maupun yang terjadi di daratan tetapi memindahkan material seperti bebatuan ke laut.
Karena longsor bawah laut sering terjadi akibat gempa, longsor dapat memperparah
gangguan pada air setelah gempa. Fenomena ini dapat menyebabkan tsunami bahkan
pada gempa dengan kekuatan yang biasanya tidak menyebabkan tsunami (seperti gempa
yang bermagnitudo sedikit di bawah 7,0), atau menyebabkan tsunami yang lebih besar
dari perkiraan berdasarkan kekuatan gempa. Contohnya, gempa bumi Papua Nugini
1998 hanya bermagnitudo sedikit di atas 7,0, tetapi menghasilkan tsunami besar dengan
tinggi maksimum 15 meter. Contoh longsor daratan yang menyebabkan tsunami adalah
tsunami Alaska 1958.

Penyebab tsunami lainnya adalah aktivitas vulkanik, terutama dari gunung


berapi yang berada di dekat atau di bawah laut. Umumnya, aktivitas vulkanik
menyebabkan naik atau turunnya bibir gunung berapi, memicu tsunami yang mirip
dengan tsunami gempa bumi bawah laut. Namun, dapat juga terjadi letusan besar yang
menghancurkan pulau gunung berapi di tengah laut, menyebabkan air bergerak mengisi
wilayah pulau tersebut dan memulai gelombang besar. Contoh tsunami akibat letusan
besar seperti ini adalah tsunami letusan Krakatau 1883, yang mengakibatkan tsunami
setinggi lebih dari 40 m.
Selain penyebab-penyebab di atas, ada penyebab tsunami yang lebih langka, di
antaranya benturan benda besar ke dalam air akibat ledakan senjata atau kejatuhan
meteor. Benturan ini memicu gelombang air, dan tsunami yang dihasilkannya memiliki
karakteristik fisika yang mirip dengan tsunami letusan gunung berapi.
Rawan tidaknya suatu daerah terhadap tsunami ditentukan oleh ada tidaknya
pemicu-pemicu di atas, terutama gempa bumi berkekuatan besar di lautan, yang
merupakan penyebab tsunami paling umum. Hampir 80% dari tsunami di bumi terjadi
di kawasan yang disebut Lingkaran Api Pasifik, zona penunjaman di sekitar Samudra
Pasifik yang mengalami banyak gempa bumi besar. Lingkaran api (Inggris: ring of fire)
ini mencakup (searah jarum jam) Selandia Baru, Papua Nugini, Indonesia, pantai timur
Asia (terutama Filipina dan Jepang) sampai ke utara, lalu pantai barat Amerika Utara
dan Selatan. Selain itu, kawasan Palung Sumatra yang berada di Samudra Hindia lepas
pantai barat dan selatan pulau Sumatra dan Jawa, Indonesia, juga merupakan zona
penunjaman yang rentan tsunami. Di luar dua kawasan ini, tsunami cukup jarang terjadi.
Tercatat tsunami pernah terjadi di Pantai Makran (selatan Iran dan Pakistan), Laut
Tengah, serta pantai barat Portugal.
2.11 Terjadinya Gempa
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).
Gempa bumi yang berpusat di dasar laut dan menyebabkan terjadinya tsunami.
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami
selama periode waktu. Hentakan gempa bumi yang besar dapat mengakibatkan tanah
longsor, bangunan roboh ataupun retak. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat
Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi
terjadi untuk seluruh dunia.
Skala Richter adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi
nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Kedua skala yang sama
selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar
hampir tidak terlihat dan jika besarnya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan
serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar
bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa
Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di
Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak
pencatatan dimulai.Sehingga memakan korban jiwa yang cukup banyak. Intensitas
getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Jenis gempa bumi
Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
Berdasarkan penyebab
A. Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai
kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini
banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa
Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik
disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat
tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
B. Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang
jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
C. Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
D. Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas
dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
E. Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa
terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka
akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya
gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Berdasarkan gelombang/getaran gempa
A. Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau
getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik.
Getaran ini berasal dari hiposentrum.
B. Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau
getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah
berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat
melalui lapisan cair.
12.Pembentukan Benua Dan Samudra
Wegener seorang ahli geografi bangsa, Jerman mengemu-cakan suatu teori yang
disebut juga teori Wegener (1915). Menurut teori ini, Bumi pada 2500 juta tahun yang
lalu hanya terdapat satu benua yang sangat besar yang retak dan kemudian bergeser
saling menjauhi satu dengan yang lain. Akibat pergeseran itu, terbentuklah benua-benua
Amerika, Asia, Eropa, Afrika, Australia, dan Antartika. Teori Wegener didukung oleh
fakta yaitu: sepanjang Timur dari Amerika Selatan ternyata mempunyai bentuk dan
lekukan yang kira-kira sama dengan lekukan pada benua Afrika sebelah Barat dan
lekukan bagian Selatan benua Australia cocok dengan tonjolan benua Antartika.

Demikian juga semenanjung India dan pulau Madagaskar cocok dengan teluk
yang terbentuk antara Afrika dengan Antartika. Kecocokan itu tidak hanya pada segi
geografik, tetapi ternyata cocok pula ditinjau dari segi geologi yakni jenis dan umur
batu-batuan adalah kira-kira sama. Peristiwa pergeseran itu berlangsung dalam jutaan
tahun. Secara kronologis dapat digambarkan bahwa:
a. Pada 225 juta tahun yang lalu, masih terdapat benua “Super
Continental”.
b. Pada 200 juta tahun yang lalu, “Super Continental” pecah menjadi 3
bagian, yakni benua Eropa-Asia, Afrika-Amerika, dan Antartika-
Australia.
c. Pada 135 juta tahun yang lalu. Afrika dan Amerika mulai memisah.
d. Pada 65 juta tahun yang lalu. Australia dan Antartika memisahkan diri.
Pergeseran sampai saat ini pun masih berlangsung.
Pembentukan Samudera terjadi karena:
1. Pergeseran vertikal, yaitu samudera India (Indonesia) dimana kerak
Bumi menggeser ke bawah dan sebagai imbangannya bagian sisi lain
menggeser ke atas menjadi dataran tinggi atau gunung Himalaya (gunung
tertinggi didunia).
2. Tertarik oleh benda alam semesta lain (ingat teori Tidal) dan gaya
sentripetal sehingga bagian Bumi terlepas menjadi planet yaitu Bulan,
maka terbentuk samudera Pasifik. Berdasarkan penelitian batu-batuannya,
maka batu-batuan di Bulan sama dengan batu-batuan pada dasar Samudera
Pasifik, yaitu batuan Silisium-Magnesium. Lapisan Bumi yang berupa
lithosfer, hidrosfer. dan fotosfer yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup
disebut biosfer
C.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutubnya dan
menggelembung pada ekuatornya. Jari – jari dikutub bumi adalah 6.356,8km sedangkan
pada ekuatornya 6.378,2km. pepatnya bola bumi disebabkan pada saat bumi baru
terbentuk belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggeembung pada bagian tegak
lurus sumbu rotasi (ekuator). 
Bumi berputar pada porosnya dengan arah barat-timur san sekali putaran
memerlukan waktu 23 jam 36 menit 4 detik. Gerakan Bumi berputar pada porosnya
disebut rotasi Bumi. Bumi disamping berputar pada porosnya, juga berputar mengintari
matahari dan sekali berputar memerlukan 365,25 hari, gerakan bumi berputar
mengintari matahari disebut revolusi Bumi. Bumi mempunyai gaya berat dan gaya berat
tersebut dinamakan grativasi
Matahari ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena:
 Merupakan sumber sinar dan sumber panas (energi) utama bagi bumi. Minya bumi
dan batu baru itu sebenarnya juga berasal dari energi matahari pada zaman dahulu
diserap oleh tumbuhan atau binatang.
 Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi berarti mengontrol terjadinya siang
dan malam, bulan, tahun serta juga mengontrol peredaran planet lain.
 Matahari adalah bintang yang terdekat, maka dengan mempelajari matahari kita
secara tak langsung dapat memahami bintang-bintang lain.

Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu :
o Planet dalam (inner planets) yang meliputi; Mercurius, Venus, Bumi, dan
Mars.
o Planet luar (outer planets) yang meliputi: Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, sementara Pluto masih menjadi bahan perdebatan pada akhir-
akhir ini apakah dia termasuk planet luar atau anggota dari sistem tata surya
yang lain, atau ada anggapan sekarang Pluto adalah bagian lain dari
Asteroid. Planet dalam pada umumnya berukuran kecil tetapi relatif padat,
sedangkan planet luar berukuran besar walaupun mempunyai massa jenis
yang kecil

3.2 Saran
Bagi para pembaca yang ingin memahami lebih jauh tentang Bumi dan Alam
Semesta, diharapkan mencari referensi lain yang berkaitan dengan makalah Bumi dan
Alam Semesta ini,dan selanjutnya pembaca dapat mengerti dan memahami tentang
Bumi dan Alam Semesta yang ada di sekitar kita. Kami berharap makalah ini dapat
berguna bagi semua pihak yang memerlukan. Dan marilah kita bersama-sama menjaga
lingkungan yang ada di Bumi kita ini.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. MODEL ACUAN PEMBELAJARAN ILMU


KEALAMAN DASAR. Padang: Hotel Inna Muara.
Ida Bagus Putu Arnyana, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Alamiah Dasar. Singaraja: Unit
MPK (MKU) Universitas Pendidikan Ganesha
Jasin, Maskoeri. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.
Modul Pendidikan Profesi Guru (PPG). Modul 3. Ilmu Pengetahuan Alam Penulis Drs.
Nana Djumhana, M.Pd. retrived from
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PGSD/IPA/Bahan%20Paparan/Modul
%20Bahan%20Belajar%20-%20PGSD-IPA%20-%202021%20Pembelajaran
%204.pdf
Purnama, Heri. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tjasyono, Bayong. 2009. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: Rosda
http://www.slideshare.net/fitriewijaya/makalah-ilmu-kealaman-dasar-2
https://www.academia.edu/7630929/ALAM_SEMESTA_DAN_TATA_SURYA
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/teori-pembentukan-tata-surya.html

Anda mungkin juga menyukai