Dosen Pembimbing:
Dra. Yenni Darvina, M.Si
Oleh:
Kelompok 3
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR II
DAFTAR ISI III
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN 3
BAB II PEMBAHASAN
1. BUMI 4
2. TERBENTUKNYA BENUA DAN SAMUDRA
3. PERUBAHAN ATMOSFER
4. GERAK ROTASI, GERAK REVOLUSI DAN GRAVITASI BUMI
5. GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN
6. MENGENAL ALAM SEMESTA
7. TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
8. PEMBENTUKAN TATA SURYA
9. BAGIAN – BAGIAN TATA SURYA
10. BENDA – BENDA ANGKASA LAIN
11. TERJADINYA GEMPA DAN TSUNAMI
12.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Bumi
Pandangan Geosentris dan Heliosentris
Pada awalnya manusia menganggap bahwa matahari mengitari bumi. Anggapan
ini yang mendasari hipotesis Geosentris dan Ptolomeus. Ptolomeus (70-147)
menjelaskan gerak bulan, planet, dan matahari ini dengan menempatkan lingkaran –
lingkaran kecil pada gerak planet, matahari, dan bulan pada lapisan yang berotasi
mengelilingi bumi.
Pandangan Ptolomeus yang memandang bumi sebagai pusat alam semesta
dinamakan pandangan atau Hipotesis Geosentris, pandangan ini bertahan sampai abad
pertengahan. Covernicus (1473-1543) mengemukakan untuk menempatkan matahari
sebagai pusat tatasurya (1515). Pendapat Covernicus ini disebut Sistem Heliosentris.
Covernicus ini memandang gerak planet planet ini berbentuk lingkaran mengitari
matahari termasuk juga bumi. Susunan planet – planet dalam sistem Tatasurya, mulai
dari planet yang terdekat ke matahari yaitu: Mercurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Pluto.
Lapisan Udara
Lapisan udara (Atmosfer = uap, udara, Sphaira = bulatan) menyelimuti bumi.
Berdasarkan sifatnya dibagi dalam beberapa lapisan.
Troposfer
Didaerah tropika, tinggi troposfer bisa mencapai 18km, di daerah kutub hanya
6km. gejala cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin terjadi pada
lapisan ini. Pada lapisan ini terdapat gejala ‘Lapse Rate’ artinya setiap naik 100m, suhu
akan turun rata-rata 0,60C. Pada troposfer terdapat penurunan suhu yang disebabkan
oleh sangat sedkitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari,
sebaliknya permukaan tanah member panas pada troposfer di atasnya. Pertukaran panas
banyak terjadi pada troposfer bawah, karena itu suhu turun dengan bertambahnya
ketinggian mulai dari permukaan tanah. Udara troposfer atas sangat dingin, dengan
demikian lebih berat dibandingkan dengan udara di atas tropoause sehingga udara
troposfer tidak dapat menembus tropoause.
stratosfer
Lapisan udara di atas tropopause di sebut stratosfer. Kenaika suhu pada lapisan
ini di sebbkan oleh unsure ozon (O3) yang menyerap radiasi ultra violet dari matahari.
Stratosfer bagian atas di baasi oleh stratopause, yang terletak pada ketinggian 60 km.
lapisan diatas stratopause di sebut mesosfer, yang terletak antara ketinggian 60 km dan
80 km.
mesosfer
pada lapisan ini di tandai penurunan suhu rata- rata0,4 derajat Celsius setiap naik
100 m. bagian atas mesosfer dibatasi mesopause, lapisan pada atmosfer yang paling
rendah (kira- kirab1000c), terletak pada ketinggian 85 km
di atas mesopause terdapat lapisan termosfer, terletak pada ketinggian 85 km
dan 300 km, suhu pada lapisan ini dari -1000 C sampai ratusan bahkan ribuan derajat.
termosfer
lapisan ini dibatasi oleh termopause, terletak pada ketinggian 300 km sampai
1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu.
Pada malam hari suhu berkisar antara 300 0C- 1200 0C dan pada siang hari antara
700 0C- 1700 0C.
Atmosfer penting bagi khidupan di bumi karena tanpa atmosfer, makluk hidup
tidak dapat hidup. atmosfer juga sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi
matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa
pada malam hari. Sangat beruntung bahwa atmosfer menyebabkan ambatan bagi benda
yang bergerak melaluinya, sehingga metior melalui atmosfer akan menjadi panas dan
hancur sebelum mencapai permukaan bumi. Atmosfer bersifat kompresibel (bias
dimanpatkan) sehingga lapisan atmosfer hewan lebih padat daripada lapisan di atasnya,
akibatnya tekanan udara berkurang sesuai ketinggian.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak
berwarna. Empat gas yaitu nitrogen (N2), oksigen (02), argon (Ar) dan Carbondioksida
(CO2) volumenya hampir 100% dari volume udara. Volume nitrogen(N2) 78%, oksigen
20 %, argon 0,9% dan carbondioksida 0,03%. gas lain yang stabil adalah neon (Ne),
helium (He), krypton (Kr), hydrogen (H2), xenon (Se), metana(CH4), sedangkan yang
kurang stabil antara lain ozon (O3). Oksigen sangat penting bagi kehidupan, yaitu
mengubah zat makanan menjadi energy. Oksigen dapat bergabung dengen unsure kimia
lain yang di butuhkan untuk pembekaran. Carbon dioksida dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar, pernafasan manusia dan hewan, kemudian di butuhkan oleh tumbuhan.
Carbon dioksida mengakibatkan efek rumah kaca, kenaikan konsentrasi carbon dioksida
di dalam atmosfer akan mengakibatkan kenaikan suhu permukaan bumi. Nitrogen
terdapat di udara dalam jumlah paling banyak, tidak langsung bergabung dengan unsure
lain. Tetapi pada akekatnya unsure ini adalah penting, karena merupakan dari senyawa
organic, kalau tidak ada unsure ini, materi akan mudah terbakar dan setiap ada api akan
menimbulkan kebakaran yang sulit di padamkan. Neon, Argon, Xeon, dan Kripton tidak
mudah bergabung dengan unsure lain, bias di gunakan untuk bohlam lampu. Helium
dan Hidrogen merupakan gas yang paling ringan dan sering di gunakan untuk mengisi
balon. Ozon terutama terdapat pada ketinggian 20 km- 30 km, gas ini dapat menyerap
radiasi ultra violet dari matahari yang bisa membahayakan bagi mahluk hidup.
Makrokosmos
Tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori big bang, teori steady
state dan teori osilasi, teori ledakan yang sangat hebat, kemudian bagian-bagiannya
berputar membentul galaksi-galaksi. Teori ini bertolak dan asumsi adanya suatu massa
yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan
hebat karena ada reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat
cepatnya menjauhi puat ledaka. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itui
terbentuk menjadi kelompok-kelompok galaksiyang ada sekarang. Mereka terus
bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan
bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
Teori Teady State mengatakan bahwa galaksi-galaksi menjauh dan dunia ini
mengembang, kemudian disela-selanya akan muncul galaksi-galaksi baru, sedangkan
teori Oscililation atau teori ekspansi-kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang
terdiri dari galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan merapat kemudian m meledak
dan dalaksi-galaksi penyusun alam semesta ini kembali merapat lagi dan proses
berulang tetapi dalam waktu yang sangat lama, yaitu ratusan juta tahun. Teori ini
berdasarkan pemikiran bahwa ada suatu siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta
tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya.
Ekspansi ini didukung oleh adanya tenagayang bersumber dari reaksi hydrogen yang
pada akhirnya akan membentuk bebagai unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan
mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Kedua teori BigBang maupung Oscillation ini mendukung suatu kebenaran bahwa
partikel yang ada zaman sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu.
Berdasakan teori ekspansi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak
berawal dan tidak berakhir.
Hipotesis Planettesimal
Chamberlin dan Moulton berhipotesis titik tolak dari pemikiran yang sama
dengan teori Nebular yaitu bahwa system tata surya ini terbentuk dari kabut gas yang
sangat besar berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada asumsi bahwa
terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari suatu badan, tetapi diasumsikan ada
bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang dimana tata surya kita
merupakan bagiannya. Kabut gas dari bintang lain tersebut sebagian terpengaruh oleh
daya tarik matahari kita dan setelah lebih dingin terbentuklah benda-benda yang disebut
planettesimal. Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya
tarikl menarik antar benda itu sendiri, benda-benda tersbut akan menggumpal menjadi
lebih besar dan panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat aku mulasi dari massanya.
Teori ini dapat menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun
pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawana dengan rotasi planet-planet tersebut.
Hipotesis Tidal
James Jeans dan Harold Jupiter mengemukakan pada tahun 1919. Teori ini
menyatakan planet merupakan percikan dari matahari, yaitu seperti percikan matahari.
Tidal terjadi karena ada 2 buah matahari yang bergerak/melintas salingmendekat tetapi
tidak sampai bertubrukan dan akibat gaya tarik menariknya maka ada bagian yang
terlepas berupa percikan-percikan tersebut. Percikan-percikan inilah yang akhirnya
menjadi planet dan benda percikan tersebut dinamakan tidal. Tidal yang besar kemudian
akan menjadi planet tersebut disebabkan karena adanya dua buah matahari yang
bergerak saling mendekat.
Sumber cahaya yang berasal dari matahari mempunyai ukuran yang relative
besar dibandingkan dengan planet-planet yang mengitarinya. Perhatikan betapa kecilnya
bumi kita ini jika dibandingkan dengan planet Uranus, Neptunus, Saturnus dan Jupiter.
Jika keseluruhan planet dimasukkan dalam bagian dari piringan matahari maka masih
tersisa luasan yang sangat luas.
Merkurius
Planet yang terdekat dengan matahari, terkecil dengan garis tengah 3000 mil
(hanya sedikit lebih besar dari bulan yang bergaris tengah 2160 mil). Karena letaknya
yang begitu dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap matahari panas sekali
yaitu antara 550 sampai 770oF. Sebaliknya pada bagian yang tak menghadap matahari
menjadi dingin sekali (karena tidak ada air maupun udara). Dengan demikian maka
Merkurius mempunyai temperatur yang tertinggi dan terendah bila dibandingkan
dengan temperatur pada planet-planet yang lain. Diperkirakan tak ada kehidupan sama
sekali di Merkurius. Planet yang kini sulit dilihat dari bumi karena letaknya dekat sekali
dengan matahari, namun pada cuaca yang baik dapat dilihat pada saat matahari
terbenam.
Merkurius mengadakan rotasi (berputar pada porosnya) dalam waktu 58,6 hari.
Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih, demikian juga malam harinya.
Temperatur minimum pada malam hari adalah -400oF. Merkurius beredar mengelilingi
matahari dalam waktu 88 hari, tidak mempunyai bulan dan berat jenisnya 5,13 gram/cc.
Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal
dengan nama Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pada waktu
pagi hari. Besarnya hampir sama dengan bumi. Venus bergaris tengah 7700 mil,
sedangkan bumi bergaris tengah 7900 mil (1 mil – 1,6 km).
Venus memiliki atmosfir (udara) yang cukup tebal, ia memantulkan cahaya
matahari yang datang padanya sebanyak 59%, sedangkan bumi memantulkan kembali
cahaya matahari sebanyak 44%, dan merkurius hanya 7%. Dalam hal ini atmosfer
bertindak selaku lapisan pelindung permukaan planet dari sengatan cahaya matahari.
Venus diselubungi penuh oleh awan sehingga sangat sulit mengamati permukaannya
dan dengan demikian sangat sukar untuk menentukan kecepatan rotasinya. Dengan
susah payah para ahli telah dapat menetapkan rotasinya yaitu 247 hari (dengan
kesalahan kurang lebih 5 hari).
Venus beredar mengelilingi matahari (revolusi) selama 225 hari artinya satu
tahun Venus adalah 225 hari, bandingkan dengan revolusi bumi kita yaitu selama 365 ¼
hari. Dengan analisis spektrum atas cahaya yang datang dari Venus, dapat diketahui
bahwa di sana ada oksigen. Atas dasar analogi bahwa keberadaan gas oksigen yang
tetap jumlahnya di udara disebabkan oleh tumbuhan yang mengadakan photosintesis,
maka dapat diperkirakan bahwa di Venusada kehidupan. Venus tidak memiliki bulan.
Pada tahun 1967 Soviet Rusia telah menancapkan kapsulnya di permukaan
planet ini, sedang Amerika dengan Mariner 5-nya telah pula mengadakan peralatannya
melewati planet tersebut. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan oleh mereka ini
pada ilmuwan bersimpulan bahwa atmosfer Venus terdiri dari karbondioksida sebanyak
sekitar 85% sampai 985 sedangkan sisanya adalah uap air, oksigen yang sangat sedikit
dan tidak ada nitrogen (dibandingkan dengan atmosfer bumi yang terdiri dari 90%
nitrogen, 19,8% oksigen dan sisanya adalah gas lain termasuk karbondioksida yang
sangat sedikit). Temperatur di Venus berdasarkan data dari kapsul Soivet berkisar antara
280oC atau 536oF sedangkan menurut Mariner milik Amerika sekitar 516oC atau 800oF.
Bumi
Tentang Bumi ini akan dibahas secara lebih mendalam di bagian lain, namun
sebagai bahan perbandingan dalam mempelajari planet-planet lain disini akan diuraikan
secara singkat.
Bumi menempati urutan ke-3 terdekat dengan matahari, besarnya hampir sama
dengan Venus dan berdiameter 7900 mil, atau 12640km. Jaraknya antara bumi dengan
matahari adalah 149 juta km. Jarak ini dijadikan satuan Jarak Astronomnis atau
Astronomical Unit (AU).
Mars
Ada dugaan keras bahwa di planet Mars ada kehidupan. Dugaan ini bertolak
pada kenyataan-kenyataan tersebut di bawah:
a. Berdasarkan pengamatan melalui teropong dan foto, pada permukaan Mars
terdapat semacam kanal (saluran atau dam air) yang sangat panjang dan lurus
sekali. Kanal ini menghubungkan bagian Mars yang tertutup salju dengan bagian
yang panas. Bila kanal ini buatan alam apakah mungkin seluas itu?
b. Mars nampaknya diselubungi oleh atmosfer. Dugaan ini bertolak dari kenyataan
bahwa permukaan Mars dari waktu ke waktu selalu nampak adanya perubahan
baik perubahan dalam bentuk/gambar maupun warnanya. Fenomena ini
mengarah kepada adanya tumbuhan pada permukaannya dan adanya awan yang
menyelubungi seperti layaknya di bumi.
c. Dari analisis spektra sinar yang datang dari Mars, ternyata memang ada oksigen
meskipun jumlah relatif sedikit sehingga tidak mungkin manusia bumi bernafas
secara beba disana.
Hal lain yang menarik di planet ini adalah bahwa Mars mempunyai 2 buah
bulan. yang satu kecil dan dekat dengan planet hanya berjarak 3700 mil. Bandingkan
dengan bulannya bumi kita yang berjarak 240 ribu mil. Satelit kecil ini dinamai Phobos
dan berdiameter 10 mil (16 km). Ia mengadakan revolusi mengelilingi Mars dalam
waktu 7 jam 39 menit, dan yang aneh ia terbit dari Barat terbenam di Timur.
Satelit kedua dinamai Deimos, ia terbit dari Timur dan terbenam di Barat setelah
beberapa hari. Hal ini disebabkan karena revolusi satelit Deimos ini hanya beda sedikit
lebih cepat daripada rotasi Mars. Adapun Phobos dalam satu hari Mars terbit dan
terbenam sebanyak 3 kali.
Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris tengah
86.600 mil. Rotasinya relatif cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi dan
247 hari untuk Venus). Jupiter nampak sebagai bintang yang terang muncul pada tengah
malam. Karena rotasinya cepat itu bagian ekuatornya menjadi sedikit mengembang dan
membentuk sabuk yang jelas.
Massa planet ini sangat besar, hampir tiga ratus (300) kali massa bumi.
Demikian pula gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi. Oleh karena itu ia mempunyai
atmosfer yang cukup tebal. Analisis spektroskopis menunjukkan bahwa udaranya
mengandung amoniak dan gas metan dalam jumlah yang sangat banyak, serta
mengandung gas hidrogen. Bercak kemerahan bergaris tengah 30.000 mil di bagian
selatan (telah diketahui sejak tahun11831) diperkirakan adalah suatu kawah yang masih
hidp (karena warnanya berubah-ubah). Satelit-satelitnya berukuran besar. Dua
diantaranya lebih besar daripada planet merkurius. Tiga diantara 12 satelit itu bereda
berlawanan arah dengan 9 lainnya.
Saturnus
Planet terbesar kedua setelah Jupiter adalah Saturnus. Planet ini berdiameter
74.000 mil. Seperti Jupiter rotasinya begitu cepat yaitu 10 jam. Persamaan yang lain
adalah amtosfernya terdiri dari gas metan, amoniak dan hidrogen.
Temperatur pada permukaannya sangat rendah, yaitu 243oF. Ini berarti gas
amoniaknya membeku. Berat jenisnya 0.7 dibandingkan dengan BJ air – 1 atau BJ
Bumi = 5.3. Hal yang paling menarik dari planet ini adalah adanya sabuk putih yang
melilit ekuatornya dan jaraknya dari permukaan planet sejauh 7000 mil sampai kurang
lebih 37000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih setelah 10 mil. Sabuk ini berupa debu dan
ternyata berputar mengelilingi planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian
dalam jauh lebih cepat daripada bagian luarnya.
Selain sabuk atau cincin raksasa tersebut, Saturnus juga memiliki 10 buah
satelit. Sebuah diantaranya yang terbesar diberinama Phoebe yang bergerak berlawanan
arah dengan 9 planet lainnya, yang menunjukkan bahwa Phoebe bukan anak kandung
Saturnus.
Uranus
Planet ini ditemukan secara tidak sengaja oleh Harschel dan keluarganya pada
tahun 1781 ketika mereka sedang mengamati Saturnus. Pada waktu itu orang mengenal
adanya planet yang lebih jauh dari Saturnus. Uranus ini besarnya tidak sampai separoh
Saturnus, namun bila dibandingkan dengan bumi, besar diameternya 4 kali lipat.
Jaraknya ke matahari adalah 19,2 AU. Planet ini mengelilingi matahari dalam
waktu 84 tahun. Rotasinya adalah 10 jam 47menit. Uranus mempunyai 5 buah satelit.
Neptunus
Neptunus ditemukan karena astronom mengamati planet baru Uranus, yang
orbitnya agak menyimpang dari perhitungan berdasarkan hukum Newton (gaya tarik
menarik antara dua benda). Maka diperkirakan ada benda langit besar lain yang
mempengaruhi orbit Uranus. Setelah dicari maka ditemukanlah planet terbesar ketiga,
Neptunus pada tahun 1846. Planet ini mempunyai 2 buah satelit. Satu di antaranya
bererak berlawanan arah dengan perputaran planet itu sendiri. Jaraknya ke matahari
30,1 AU, diameternya 28.000 mil. Neptunus berputar mengelilingi matahari dalam 156
hari sekali putar.
Pluto
Planet ini merupakan planet terjauh dari matahari. Mengingat sangat jauh dari
matahari, sehingga gelap, oleh karena itu diberi nama Pluto (Pluto adalah nama Dewa
Kegelapan orang Yunani).
2.10 Benda-benda Angkasa Lain
Asteroid
Asteroid merupakan benda angkasa kecil nirip planet jumlahnya ribuan,
lintasannya anatara planet Mars dan planet Jupiter.
Asteroid yang pertama yang ditemukan diberi nama “Ceres” oleh penemunya
Piazzi. Ternyata Seres merupakan asteroid terbesar.
Awalnya, asteroid diduga sebagai bahan untuk menjadi planet, kemudian ada
yang menduga bahwa asteroid adalah pecahan dari planet. Tetapi ternyata asteroid
adalah benda angkasa yang berdiri sendiri, bukan bahan planet dan bukan pecahan
planet.
Komet
Ketika melintas di dekat bumi dengan cepat, benda angkasa ini menampakan
ekornya yang panjang. Pada saat jauh dari matahari, komet bergerak lambat dan makin
dekat matahari gerakannya semakin cepat.
Pada saat mendekat ke matahari, gas pada inti komet mulai menguap menjulur
pada arah yang tetap, artinya apabila komet bergerak mendekat kea rah matahari
ekornya menjauh dari matahari, apabila komet bergerak menjauh dari matahari ekornya
tetap menjauh dari matahari. Hal ini akibat angin matahari.
Meteor
Meteor sering disebut dengan “bintang jatuh” atau “bintang beralih”, peristiwa
itu merupakan masuknya benda angkasa ke dalam atsmosfer bumi. Benda tersebut akan
bergesekan dengan udara, sehingga suhu meteor akan naik, kemudian memijar lalu
menguap. Pada umumnya benda tersebut sudah habis terbakar sebelum mencapai
permukaan bumi. Benda angkasa yang memasuki atmosfer bumi disebut meteoroid,
sedangkan peristiwa pemijaran disebut meteor. Meteoroid yang tidak terbakar dan
sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.
Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet
(revolusi), disamping berputar pada porosnya. Bersama planet satelit mengintari
matahari. Satelit yang paling dikenal adalah bulan, satelit.
Ruang diantara benda-benda angkasa seperti planet, komet, meteor, asteroid
bukanlah ruang kosong, melainkan ruang yang isinya adalah partikel debu antar planet.
11. Terjadinya Tsunami
Kata tsunami adalah serapan dari bahasa Jepang 津 波 (tsunami): tsu berarti
pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Nama ini diperkirakan berasal dari para
nelayan Jepang, yang mengamati bahwa kapal-kapal dan bangunan di pelabuhan rusak
akibat fenomena ini sekalipun mereka tidak merasakan gelombang besar ketika berada
di laut lepas. Oleh orang awam, tsunami kadang disebut "gelombang pasang". Namun,
istilah yang dulunya populer ditolak para pakar karena fenomena ini tidak ada
hubungannya dengan fenomena pasang surut yang diakibatkan gravitasi matahari dan
bulan. Para pakar lebih menyukai istilah tsunami, walaupun sebenarnya fenomena ini
tidak hanya terjadi di pelabuhan.
Beberapa bahasa memiliki padanan untuk istilah tsunami. Contohnya, dalam
bahasa Aceh, tsunami disebut ië beuna atau alôn buluël (tergantung daerah). Kata
smong dan emong digunakan dalam bahasa-bahasa di Pulau Simeulue, yang berada
sebelah barat pantai Sumatra. Dalam bahasa Tamil di pantai timur India, tsunami
disebut aazhi peralai.
Tsunami dapat dipicu oleh gangguan pada dasar laut yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air. Dalam proses kembalinya air yang terganggu ini
menuju ekuilibrium atau keadaan tenang, suatu gelombang dapat terbentuk dan
menyebar meninggalkan pusat gangguan, sehingga menyebabkan tsunami. Peristiwa-
peristiwa yang dapat menyebabkan perpindahan air seperti ini meliputi gempa bumi
bawah laut, longsor yang terjadi di dasar laut, jatuhnya benda ke dalam air seperti
letusan gunung, meteor, atau ledakan senjata.
Pemicu paling umum adalah gempa bumi yang mengakibatkan sekitar 80%–
90% dari seluruh tsunami. Gempa yang paling berpotensi menimbulkan tsunami adalah
gempa yang terjadi pada zona penunjaman (daerah pertemuan dua lempeng yang
membenamkan salah satu lempeng tersebut) yang dangkal. Namun, tidak semua gempa
seperti ini menyebabkan tsunami. Biasanya, hanya gempa berkekuatan di atas 7,0 skala
magnitudo momen yang memiliki potensi ini. Semakin kuat suatu gempa, semakin
besar pula peluang tsunami yang disebabkan oleh gempa tersebut. Selain paling umum,
tsunami seperti ini adalah satu-satunya yang dapat bertahan jauh (termasuk
menyeberangi samudra) sehingga membahayakan daerah yang lebih luas. Tsunami
Samudra Hindia 2004 merupakan contoh tsunami seperti ini, dipicu oleh gempa
bermagnitudo 9,1 dan merupakan tsunami paling mematikan dalam sejarah.
Longsor, baik yang terjadi di daratan (gambar) maupun di dasar laut, dapat memicu
tsunami dengan "melemparkan" material seperti bebatuan ke lautan.
Penyebab umum lainnya adalah tanah longsor, baik yang terjadi di bawah laut
maupun yang terjadi di daratan tetapi memindahkan material seperti bebatuan ke laut.
Karena longsor bawah laut sering terjadi akibat gempa, longsor dapat memperparah
gangguan pada air setelah gempa. Fenomena ini dapat menyebabkan tsunami bahkan
pada gempa dengan kekuatan yang biasanya tidak menyebabkan tsunami (seperti gempa
yang bermagnitudo sedikit di bawah 7,0), atau menyebabkan tsunami yang lebih besar
dari perkiraan berdasarkan kekuatan gempa. Contohnya, gempa bumi Papua Nugini
1998 hanya bermagnitudo sedikit di atas 7,0, tetapi menghasilkan tsunami besar dengan
tinggi maksimum 15 meter. Contoh longsor daratan yang menyebabkan tsunami adalah
tsunami Alaska 1958.
Demikian juga semenanjung India dan pulau Madagaskar cocok dengan teluk
yang terbentuk antara Afrika dengan Antartika. Kecocokan itu tidak hanya pada segi
geografik, tetapi ternyata cocok pula ditinjau dari segi geologi yakni jenis dan umur
batu-batuan adalah kira-kira sama. Peristiwa pergeseran itu berlangsung dalam jutaan
tahun. Secara kronologis dapat digambarkan bahwa:
a. Pada 225 juta tahun yang lalu, masih terdapat benua “Super
Continental”.
b. Pada 200 juta tahun yang lalu, “Super Continental” pecah menjadi 3
bagian, yakni benua Eropa-Asia, Afrika-Amerika, dan Antartika-
Australia.
c. Pada 135 juta tahun yang lalu. Afrika dan Amerika mulai memisah.
d. Pada 65 juta tahun yang lalu. Australia dan Antartika memisahkan diri.
Pergeseran sampai saat ini pun masih berlangsung.
Pembentukan Samudera terjadi karena:
1. Pergeseran vertikal, yaitu samudera India (Indonesia) dimana kerak
Bumi menggeser ke bawah dan sebagai imbangannya bagian sisi lain
menggeser ke atas menjadi dataran tinggi atau gunung Himalaya (gunung
tertinggi didunia).
2. Tertarik oleh benda alam semesta lain (ingat teori Tidal) dan gaya
sentripetal sehingga bagian Bumi terlepas menjadi planet yaitu Bulan,
maka terbentuk samudera Pasifik. Berdasarkan penelitian batu-batuannya,
maka batu-batuan di Bulan sama dengan batu-batuan pada dasar Samudera
Pasifik, yaitu batuan Silisium-Magnesium. Lapisan Bumi yang berupa
lithosfer, hidrosfer. dan fotosfer yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup
disebut biosfer
C.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bumi tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutubnya dan
menggelembung pada ekuatornya. Jari – jari dikutub bumi adalah 6.356,8km sedangkan
pada ekuatornya 6.378,2km. pepatnya bola bumi disebabkan pada saat bumi baru
terbentuk belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggeembung pada bagian tegak
lurus sumbu rotasi (ekuator).
Bumi berputar pada porosnya dengan arah barat-timur san sekali putaran
memerlukan waktu 23 jam 36 menit 4 detik. Gerakan Bumi berputar pada porosnya
disebut rotasi Bumi. Bumi disamping berputar pada porosnya, juga berputar mengintari
matahari dan sekali berputar memerlukan 365,25 hari, gerakan bumi berputar
mengintari matahari disebut revolusi Bumi. Bumi mempunyai gaya berat dan gaya berat
tersebut dinamakan grativasi
Matahari ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena:
Merupakan sumber sinar dan sumber panas (energi) utama bagi bumi. Minya bumi
dan batu baru itu sebenarnya juga berasal dari energi matahari pada zaman dahulu
diserap oleh tumbuhan atau binatang.
Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi berarti mengontrol terjadinya siang
dan malam, bulan, tahun serta juga mengontrol peredaran planet lain.
Matahari adalah bintang yang terdekat, maka dengan mempelajari matahari kita
secara tak langsung dapat memahami bintang-bintang lain.
Planet-planet anggota tata surya dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu :
o Planet dalam (inner planets) yang meliputi; Mercurius, Venus, Bumi, dan
Mars.
o Planet luar (outer planets) yang meliputi: Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, sementara Pluto masih menjadi bahan perdebatan pada akhir-
akhir ini apakah dia termasuk planet luar atau anggota dari sistem tata surya
yang lain, atau ada anggapan sekarang Pluto adalah bagian lain dari
Asteroid. Planet dalam pada umumnya berukuran kecil tetapi relatif padat,
sedangkan planet luar berukuran besar walaupun mempunyai massa jenis
yang kecil
3.2 Saran
Bagi para pembaca yang ingin memahami lebih jauh tentang Bumi dan Alam
Semesta, diharapkan mencari referensi lain yang berkaitan dengan makalah Bumi dan
Alam Semesta ini,dan selanjutnya pembaca dapat mengerti dan memahami tentang
Bumi dan Alam Semesta yang ada di sekitar kita. Kami berharap makalah ini dapat
berguna bagi semua pihak yang memerlukan. Dan marilah kita bersama-sama menjaga
lingkungan yang ada di Bumi kita ini.
DAFTAR PUSTAKA