Anda di halaman 1dari 157

KONSEP PENELITIAN

PENGERTIAN PENELITIAN
1.Penerapan pendekatan Ilmiah pada pengkajian suatu masalah
2.Cara untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat
dipertanggung jawabkan

MENCARI ILMIAH

PENELITIAN KEBENARAN

MENELUSU NON-ILMIAH
RI KEMBALI
Metode Penelitian = cara ilmiah untuk mendapatkan
informasi/data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan

Cara ilmiah =
Rasional = dilakukan dengan cara yang masuk akal,
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia

Empiris = cara yang digunakan dengan pengamatan


indera manusia

Sistematis = menggunakan langkah-langkah


tertentu yang bersifat logis
44
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang berarti
melalui penerapan-prosedur-prosedur Ilmiah.
2. Tujuan penelitian adalah suatu indikasi menunjukkan kearah
mana, atau data (informasi) apa yang akan dicapai melalui
penelitian itu.
3. Tujuan penelitian dirumuskan  dalam bentuk pernyataan yang
konkret dapat diamati (observable) dan dapat diukur
(measurable).
Langkah-langkah mengadakan penelitian
1.Memilih masalah
2.Studi pendahuluan
3.Merumuskan masalah
4.Merumuskan kerangka dasar
5.Merumuskan hipotesis
6. Memilih pendekatan
7.Menentukan variabel
8.Menentukan sumber data
9.Menyusun instrumen
10.Pengumpulan data
11.Analisis data
12.Menarik kesimpulan
13.Menulis laporan.
ILMU & FALSAFAH

☼ ILMU MERUPAKAN SALAH SATU DARI


PENGETAHUAN MANUSIA.
☼ PENGETAHUAN DIPEROLEH MELALUI BERFIKIR
MANUSIA, KARENA BERPIKIRLAH MANUSIA
MENJADI MANUSIA, SEPERTI HOMO SAPIENS.
☼ AGAR ILMU BERHARGA, KITA HARUS TAHU
TENTANG HAKIKAT ILMU.
 
Peribahasa Prancis =”Mengerti berarti memanfaatkan
segalanya”

Albert Einstein
=”Ilmu tampa Agama buta, Agama tampa ilmu lumpuh.
 
Socrates (470-399 S.M.)
Tugas Falsafah bukan menjawab pertanyaan yg timbul di
dalam kehidupan melainkan mempersoalkan jawaban yg
diberikan.
 

MANUSIA Berpikir Karena Masalah, dengan pertanyaan:


1. Apa yg ingin kita ketahui?, 2. Bagaimana cara
mendapatkan pengetahuan tersebut?, dan 3. Apa nilai
kegunaanya bagi kita?
ILMU DAN FALSAFAH MENJAWAB:

1.

2/16/10
MACAM-MACAM PENELITIAN

I. Berdasarkan paradigma dan kebutuhan (Need)

II. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan

III. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode


MACAM-MACAM PENELITIAN
I. Berdasarkan paradigma dan kebutuhan (Need)
Penelitian Kuantitatif
Paradigma positivistik/kuantitatif
Skop luas/populasi besar
Data berupa angka/analisis statistik
Kesimpulan generalisasi/inferensial
Hasil bersifat umum, tidak rinci dan tidak mendalam
 
Penelitian Kualitatif
Paradigma naturalistik/latar alamiah
Si peneliti merupakan instrumen penelitian
Menggunakan purposive sampling
Grounded theory
Informan sebagai sumber data/snow-ball
Fokus yang mendalam dan terinci
Hasil penelitian dirundingkan dengan informan
II. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan
Basic Research
Mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan/teori
Applied Research
Menyediakan informasi untuk decision making
Evaluation Research
Menilai suatu program
Research & Development (R & D)
Penelitian untuk pengembangan / bertahap
Action Research
Pemecahan masalah khusus bersifat lokal
III. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode
 
A. Historical Research
Menyelidiki trend/kecenderungan masa lampau
untuk membantu menjelaskan kejadian/keadaan
masa kini dan masa depan.
 
B. Descriptive Research
Eksplorasi (menemukan) dan deskripsi
(menjelaskan) keberadaan subyek/obyek/kejadian
yang diteliti saat ini (current status). Data
dikumpulkan untuk menguji hipotesis atau
menjawab pertanyaan penelitian.
C. Correlational Research
Menyelidiki ada tidaknya dan besarnya hubungan
antara dua atau lebih variabel. Perlu diingat bahwa
kesimpulan penelitian korelasional tidak
membuktikan hubungan sebab akibat (kausalitas),
hanya hubungan korelasional (untuk prediksi)
 
D. Causal Comparative Research
Meneliti sesuatu yang sudah terjadi (ex post facto);
peneliti tidak memanipulasi variabel bebas. Hasil
dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat tapi
harus mengemukakan keterbatasan-keterbatasan.
Kontrol sulit dilakukan.
E. Experimental Research

Menyelidiki pengaruh variabel bebas terhadap


variabel tergantung. Untuk itu dilakukan
randomisasi, manipulasi dan kontrol. Hasil
penelitian menunjukkan hubungan sebab akibat.
Ada berbagai disain penelitian eksperimental
untuk mengontrol validitas internal dan validitas
eksternal yang akan dijelaskan kemudian
PROSES PENELITIAN
MASALAH

Proses Teoretik Proses Empiris

Hipotesis Uji Hipotesis Data

Kesimpulan
(Inferensi)
STRUKTUR DASAR PENELITIAN
METODE ILMIAH PENELITIAN ILMIAH

MASALAH PENGAJUAN MASALAH


☻Judul Penelitian, ☻ Latar Belakang Masalah,☻
PENYUSUNAN Identifikasi☻Pembatasan,☻Perumusan Masalah
KERANGKA ☻Tujuan Penelitian ►Secara Umum
BERFIKIR ☻Kegunaan Penelitian

HIPOTESIS KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS


☻Pengkajian
☻Pengkajian Teori
Teori yg
yg dipergunakan
dipergunakan
☻Pembahasan
☻Pembahasan Penelitian yg
Penelitian yg relevan
relevan
☻Kerangka
☻Kerangka Berfikir & Pengajuan Konsep
Berfikir & Pengajuan Konsep
☻Perumusan
☻Perumusan Hipotesis
Hipotesis
PENGUJIAN
HIPOTESIS METODOLOGI PENELITIAN
☻Metode Penelitian ☻
☻Metode Penelitian ☻ Rancangan Penelitian, ☻
Rancangan Penelitian, ☻
Populasi
Populasi & Sampel ☻
& Sampel ☻Definisi Operasional ,,☻
Definisi Operasional ☻
Tempat/Waktu Penelitian☻ Teknik Pengambilan
Tempat/Waktu Penelitian☻Teknik Pengambilan
Data☻
Data ☻Teknik
Teknik Analisis
Analisis Data
Data
PENGUJIAN
HIPOTESIS ANALISIS DAN PEMBAHASAN
☻Deskripsi Data☻
☻Deskripsi Data ☻Pengujian
Pengujian Persyaratan
Persyaratan
☻Pengujian Hipotesis, ☻
☻Pengujian Hipotesis, ☻Keterbatasan
Keterbatasan
☻Pembahasan
☻Pembahasan Hasil
Hasil Penelitian
Penelitian
KESIMPULAN
KESIMPULAN DAN SARAN
☻Kesimpulan,
☻Kesimpulan, ☻ Implikasi,☻
☻Implikasi,
2/16/10 ☻Saran
Saran
MASALAH PENELITIAN
PERMASALAHAN PENELITIAN

Apakah Masalah itu?

Variabel yg menjadi tema pokok


penelitian
Masalah
Kasus yg menjadi fokus penelitian

Suatu variabel atau kasus mjd permasalahan penelitian, jika


terjadi kesenjangan antara kenyataan dan yang seharusnya
dari variabel dan kasus tsb.
KAPAN TERJADI MASALAH?
Bila ada informasi yg mengakibatkan
munculnya kesenjangan dalam pengetahuan
kita
Bila ada hasil-hasil yang bertentangan
Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud
menjelaskannya melalui penelitian
SUMBER MASALAH?

Pengalaman dan pengamatan


Kepustakaan yg relevan dgn studi kita
Mata kuliah yg kita programkan
Jurnal, buku, abstrak dan majalah
Seminar
Tesis dan Disertasi
Pakar, dan teman-teman
APAKAH CIRI-CIRI MASALAH YANG
BAIK?

Topik yg dipilih sangat menarik


Pemecahan masalah mempunyai kontribusi dalam
labangan pekerjaan atau bidang tertentu
Merupakan hal baru
Mengundangan rancangan yg kompleks
Dapat diselesaikan dlm waktu yg diinginkan
Tidak bertentangan dengan moral
KRITERIA PEMILIHAN MASALAH
Keberartian
Belum adanya jawaban
Dapat diteliti secara ilmiah
Relevansi dengan bidang studi
Sumbangan dari masyarakat
Orisinal
Sumbangan bagi perkembangan IPTEKS
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN
MASALAH
Minat peneliti
Nilai-nilai yang dianut peneliti
Tingkat reaktivitas di dalam cara
pengumpulan data
Metodologi yang dipakai
Unit analisis yang dipilih
Waktu
biaya
Identifikasi masalah
Identifikasi masalah artinya mencari tahu
masalahnya apa.
Langkah-langkah penting yang dijadikan acuan untuk
menjelaskan identifikasi masalah:
1.Dalam mengidentifikasi permasalahan lebih baik
cakupan luas atau general area dari permasalahan.
2.Mempersempit permasalahan sehingga menjadi
permasalahan yang dapat diteliti.

Kunci identifikasi masalah adalah merupakan


serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya
harus ditemukan pada variabel yang akan
diidentifikasi.
PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang
digunakan dalam pembuatan penelitian dengan cara
menarik kesimpulan dari latar belakang masalah.
Mampu membaca dan memaknakan gejala yang
muncul dalam ilmu yang ditekuni.
Syarat mutlak adalah pengetahuan peneliti yang luas
dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu.
Kuncinya adalah peneliti harus mampu melakukan
analisis masalah, peneliti harus dapat menunjukkan
dan membuktikan adanya suatu penyimpangan dan
menuliskan mengapa masalah tersebut perlu diteliti.
Lima Langkah Menyusun Rumusan Masalah
1. Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan, rumusan itu hendaknya padat dan
jelas.
2. Masalah harus jelas,yaitu semua orang
memberikan persepsi yang sama terhadap
masalah tersebut.
3. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas
masalah itu harus memberikan kontribusi
terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan
masalah kehidupan manusia.
4. Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan
dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, nilai-
nilai keyakinan dan agama.
5. Masalah sebaiknya dirumuskan dalam kalimat
pertanyaan yang mengaitkan variabel penelitian
Bentuk Rumusan Masalah Penelitian dapat
dikelompokkan kedalam bentuk masalah:
Deskriptif, Permasalahan deskripif adalah
suatu permasalahan yang berkenaan
dengan pernyataan terhadap
keberadaan variabel mandiri,baik hanya
pada satu variabel atau lebih (variabel
yang berdiri sendiri ). Contoh: Seberapa
tinggi efektivitas penggunaan metode
diskusi dalam Pembelajaran
Komparatif, Permasalahan komparatif adalah
suatu permasalahan penelitian
yang bersifat membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih

pada dua atau lebih sampel yang


berbeda, atau pada waktu berbeda
Contoh: Adakah Perbedaan kemampuan dan disiplin
kerja antara guru sekolah swasta dengan guru sekolah
negeri?
Asosiatif, Permasalah Asosiatif adalah suatu
permasalahan penelitian yang
bersifat Hubungan antara dua variabel
atau lebih.
Ada tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan
Simetris, Hubungan Kausal , dan Interaktif/
Reciprocal/Timbal Balik.
Contoh: Permasalahan Asosiatif “ Adakah Hubungan
antara banyaknya peminat masuk Prodi Pendidikan
Kepelatihan Olahraga dengan juara umumnya Sumbar
pada PON?
Contoh Permasalahan simetris : “ Seberapa besar
pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas
guru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu
sekolah?”
 Contoh Permasalahan kausal/sebab akibat:
“Hubungan antara kecerdasan dengan
kekayaan. Kecerdasan dapat menyebabkan kaya,
demikian juga orang yang kaya dapat
meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi
terpenuhi.(reciprocal/Timbal balik)”
CONTOH: MASALAH DAN JUDUL
PENELITIAN
Masalah: Rendahnya prestasi lompat jauh
mahasiswa FIK-UNP

Tinggi Berat Badan


Badan (X1) (X2)

Panjang
Motivasi,dst Prestasi Tungkai (X3)
(X6) Lompat
Jauh (Y)

Kondisi
Sarana &
Fisik, (X4)
Prasarana (X5)
VARIABEL PENELITIAN
Variabel dan Construct
1. Variabel merupakan segala sesuatu yang
dapat diberi berbagai macam nilai
2. Variabel merupakan penghubung antara
contruct yang abstract dengan fenomena
yang nyata.
3. Variabel merupakan proxy atau representasi
dari construct yang dapat diukur dengan
berbagai macam nilai.
4. Nilai variabel tergantung pada construct
yang diwakilinya.
5. Nilai variabel dapat berupa angka atau
atribut yang menggunakan ukuran atau
skala dalam suatu kisaran nilai.
Bagaimana construct dalam riset?
1. Construct dalam riset tidak hanya diartikan lebih abstrak,
namun juga menyangkut apa yang dipersepsikan orang.
2. Contruct dalam riset mempunyai makna yang berbeda
dengan konsep sebab construct merupakan abstraksi
dari fenomena yang dapat diamati dari berbagai dimensi.
3. Construct terdiri dari konsep-konsep yang dapat diamati
yang selanjutnya untuk keperluan penelitian diukur
dengan menggunakan skala pengukuran.
4. Construct yang diukur dengan skala tertentu selanjutnya
menjadi variabel.
Variabel dilihat dari fungsinya:
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen.
3. Variabel Moderating
4. Variabel Intervening.
5. Variabel kontrol
Variabel independen/bebas
1. Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel lain/menjadi sebab atau
berubahnya suatu variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang
faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh
peneliti untuk menentukan hubungannya dengan
suatu gejala yang diobservasi.
Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus,
eksogen.
Contoh:
“metode latihan pyometric” adalah variable bebas
yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “daya
ledak otot tungkai”.
Variabel dependen/tergantung

Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi


atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya


diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang
disebabkan oleh variabel bebas.

Pada contoh pengaruh latihan pyometric terhadap


daya ledak otot tungkai, maka variabel tergantungnya
adalah ”daya ledak otot tungkai”.
Variabel Moderat (Moderate variable)
Variabel moderat merupakan variabel yang
faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh
peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut
mengubah hubungan antara variable bebas dan
variabel tergantung.

Contoh:
Hipotesis: Ada hubungan antara motivasi dengan
meningkatnya hasil belajar siswa.
         Variabel bebas: motivasi
         Variabel tergantung: hasil belajar siswa
         Variable moderat: motivasi apa
Variabel Kontrol (Control variable)
Variable kontrol didefinisikan sebagai
variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk
menetralisasi pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.

Contoh:
Hipotesis: pengaruh metode latihan terhadap
daya ledak otot tungkai
         Variabel bebas: metode latihan
         Variabel tergantung: daya ledak otot tungkai
         Variabel kontrol: jenis kelamin
Variabel intervening (pengganggu)
1. Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan variabel
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung
2. variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya
secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi
secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara
variabel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Contoh :
Hipotesis: pengaruh metode latihan dan motivasi
terhadap daya ledak otot tungkai
         Variabel bebas: metode latihan
         Variabel tergantung: daya ledak otot tungkai
         Variabel penganggu: motivasi
Variabel dilihat dari Skala Nilainya
1. Variabel kontinu yaitu variabel yang memiliki
kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran
tertentu. Misal Tinggi-sedang, satu sampai
dengan 7
2. Variabel Kategoris yaitu variabel yang memiliki
nilai berdasarkan kaegori tertentu (skala
nominal) Contoh: Sikap:Baik-buruk,
Dilihat Dari Perlakuannya
1. Vaariabel aktif yaitu variabel-variabel yang
dimanipulasi untuk keperluan penelitian
eksperimen.
2. Variabel atribut yaitu variabel yang tidak dapat
dimanipulasi untuk keperluan riset, contoh:
Intelegensi, sikap,jenis kelamin dsb.
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

1. Variabel harus didefinisikan secara operasional


agar lebih mudah dicari hubungannya antara
satu variabel dengan lainnya dan
pengukurannya.
2. Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan
mengalami kesulitan dalam menentukan
pengukuran hubungan antar variable yang
masih bersifat konseptual.
Operasionalisasi variabel bermanfaat untuk:

1. mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi


yang sedang didefinisikan.
2. menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek
mungkin mempunyai lebih dari satu definisi
operasional.
3. mengetahui bahwa definisi operasional bersifat
unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus
digunakan.
KAJIAN TEORI
Teori dan Penelitian
1. Penelitian pada dasarnya merupakan
operasionalisasi dari metode ilmiah, yaitu metode
yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan
ilmiah.
2. Teori merupakan bagian dari ilmu yang
memberikan penjelasan mengenai fenomena
alam. Karena teori bagian dari ilmu maka memiliki
jalinan erat dengan penelitian.
3. Penelitian merupakan proses yang sistematis
untuk mengembangkan teori.
Kajian Teori Dan Riset Terdahulu
1. Teori itu penting sebagai orientasi yang
membatasi jumlah fakta yang harus dipelajari.
2. Teori memberikan pedoman yang dapat
memberikan hasil terbaik.
3. Teori memberikan sistem mana yang harus
dipakai dalam mengartikan data yang tepat.
4. Teori dapat digunakan untuk memprediksi
fakta-fakta.
Tiga Hal pokok Dalam teori

1. Elemen teori terdiri dari konstruk, konsep dan


proposisi.
2. Memberikan gambaran sistematis mengenai
fenomena melalui hubungan antar variabel.
3. Tujuan teori adalah menjelaskan dan
memprediksi fenomena.
Posisi dan Peran teori
1. Untuk penelitian kuantitatif, teori melandasi
perumusan masalah, pengembangan
hipotesis, pengujian data dan pembuatan
kesimpulan, sehingga hasilnya bisa
dukungan atau penolakan terhadap teori.
2. Dalam penelitian kualitatif, teori merupakan
kulminasi (puncak tertinggi) dari penelitian
kualitatif yang disusun melalui proses
pengumpulan data, kategorisasi data dan
pengembangan pola atau susunan teori.
Cara Mengkaji Kajian Teori
Tentukan variabel
Cari buku/literature yang mendukung
Pilih pokok/sub pokok bahasan yang terkait
Ambil/kutip sebagian/keseluruhan pernyataan
yang relevan
Kemas pada kajian yang tepat
Perhatikan teknik merujunya
PENELITI MENGUJI KONSTRUKSI TEORI

PENELITI MENGUJI HIPOTESIS/PERTANYAAN


PENELITIAN YANG DIPEROLEH DARI TEORI

PENELITI MENGOPERASIONALKAN KONSEP


(CONSTRUCT) ATAU VARIABEL-VARIABEL YANG
DIPEROLEH DARI TEORI.

PENELITI MENGGUNAKAN INSTRUMEN UNTUK


MENGUKUR VARIABEL-VARIABEL DALAM TEORI

Gambar. Penelitian Deduktif dalam Paradigma Kuantitatif


PENELITI MENYUSUN KONSTRUKSI TEORI ATAU
MEMBANDINGKAN TEORI DENGAN TEORI LAIN

PENELITI MENCARI TEORI-TEORI

PENELITI MEMBENTUK KATEGORI-KATEGORI.

PENELITI MENJAWAB PERTANYAAN-


PERTANYAAN

PENELITI MENGUMPULKAN INFORMASI

GAMBAR. PENELITIAN INDUKTIF DALAM PARADIGMA KUALITATIF


KERANGKA KONSEP DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
Pengertian Kerangka Berfikir
kerangka berfikir adalah sebuah pedoman,
acuan atau garis besar yang sistematis dan
terkontrol didalam berfikir sehingga sampai pada
sebuah kesimpulan yang kebenarannya telah
teruji dan objektif.
Fungsi Kerangka Berpikir
 Menjelaskan definisi operasional variabel
penelitian kita.
 Menjelaskan hubungan antara variabel-
variabel.
 Menjelaskan metodologi penelitian secara
akurat.
 Menentukan metode analisis yang tepat.
 Menentukan cara penafsiran temuan secara
objektif.
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka berfikir dalam pengajuan
hipotesis
3. Merumuskan hipotesis
4. Menguji hipotesis
5. Menarik suatu kesimpulan
PROPOSISI DAN HIPOTESIS
1. Proposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal
atau diuji kebenarannya, megenai konsep atau
construct yang menjelaskan atau memprediksi
fenomena-fenomena/hubungan antara variabel
2. Proposisi yang dirumuskan dengan maksud
untuk diuji secara empiris disebut hipotesis.
HIPOTESIS
Hipotesis adalah hasil kajian pustaka atau
proses rasional dari penelitian yang telah
mempunyai kebenaran secara teoretik”.
Kebenaran hipotesis masih harus diuji
kebenarannya secara empirik, dengan demikian
hipotesis dapat dianggap sebagai jawaban
sementara terhadap masalah yang telah
dirumuskan dalam suatu penelitian dan masih
perlu diuji kebenarannya dengan menggunakan
data empirik (Djaali, 2003)
Hipotesis diartikan sebagai kesimpulan bersifat
sementara atau proposisi tentatif tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih.
(Kerlinger, 2002)
CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK
Hasil dari proses teoretik dan komparasai
fakta yang handal, yang secara teoretik
dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Hipotesis menyatakan hubungan antara
variabel
Hipotesis harus dapat diuji
Hipotesis harus spesifik dan sederhana
Menyatakan pernyataan tentang
karakteristik populasi
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
Merumuskan hipotesis nihil (H0)
Menentukan Taraf Signifikansi
Menentukan Kriteria
Melakukan perhitungan statistika
Melakukan perhitungan dalam rangka pengujian
hipotesis artinya, menemukan X2, t, F atau r
yang bisa diamati dari sampel.
Menarik kesimpulan
Kesimpulan Formal: Menolak H0 atau menerima
H0
Kesimpulan Informal: makna atau implikasi dari
kesimpulan formal berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
FUNGSI HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian dan
pemecahannya.
2. Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji
secara empiris
3. Digunakan sebagai pedoman untuk memilih
metode –metode pengujian data.
4. Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan
penelitian
Rumusan Hipotesis
Kriteria Hipotesis yang baik adalah:
1. Berupa pernyataan yang mengarah pada
tujuan penelitian.
2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan
maksud untuk diuji secara empiris.
3. Berupa pernyataan yang dikembangkan
berdasarkan teori-teori yang lebih kuat
dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.
Jenis Hipotesis
Hipotesis Deskripsif
Hipotesis Asosiatif (Hubungan)
Hipotesis Comparatif
(eksperimen/perbandingan)
Hipotesis Deskriptif
Menguji Kebenaran deskripsi data yang
diramalkan/diprediksi
Contoh :
Setelah mendapat pelatihan OUT BOND
Kenaikan kinerja karyawan setiap bulannya
diduga sebesar 10%
Hipotesis Asosiatif (hubungan)
Dugaan/jawaban sementara yang akan menguji tingkat
keeratan hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikatnya, masing-masing dapat terdiri dari satu
variabel atau lebih

Contoh
 Hubungan .....
 Hubungan .....
 Hubungan .....
 dan seterusnya !!!
Hipotesis Comparative
(eksperimen/perbandingan)
Dugaan/ramalan mengenai hasil suatu perlakuan
dari sebuah variabel bebas yang
dimodifikasi/dikenai perlakuan untuk mengetahui
pengaruh terhadap variabel terikat
Dugaan/ramalan mengenai perlakuan yang
berbeda pada dua variabel bebas untuk
mengetahui pengaruh terhadap variabel terikat.
Contoh
Pengaruh Latihan Kelincahan terhadap
Kemampuan Dribbling Pemain Sepakbola...
Perbedaan Pengaruh Metode Rangkaian Latihan
dan Bermain terhadap Keterampilan Teknik Dasar
Bolavoli...
Pengujian Hipotesis
Asosiatif (hubungan)
Korelasi sederhana
( ada 10 macam rumus yang digunakan
berdasarkan tipe data)
Korelasi ganda
Regresi sederhana
Regresi ganda
Pengujian Hipotesis

Comparative (perbedaan)
Dua rata-rata (uji-t dua rata-rata)
data berhubungan (pre dan post)
data tidak berhubungan (kelompok beda)
Uji F
Uji X2
Uji Anova
POPULASI PENELITIAN
POPULASI PENELITIAN
ETIMOLOGI
ETIMOLOGI
POPULASI BERASAL
POPULASI BERASAL DARI
DARI BAHASA
BAHASA INGGRIS
INGGRIS
“POPULATION”
“POPULATION” YANG
YANG BERARTI
BERARTI JUMLAH
JUMLAH
PENDUDUK ATAU
PENDUDUK ATAU KEPENDUDUKAN,
KEPENDUDUKAN, KEMUDIAN
KEMUDIAN
DARI PENGGUNAANNYA
DARI PENGGUNAANNYA BERKEMBANG
BERKEMBANG DENGAN
DENGAN
MAKNA MELUAS
MAKNA MELUAS DANDAN MENJADI
MENJADI POPULAR
POPULAR
DALAM STUDI
DALAM STUDI BERBAGAI
BERBAGAI DISIPLIN
DISIPLIN ILMU,
ILMU,
KHUSUSNYA DALAM
KHUSUSNYA DALAM METODA PENELITIAN,
METODA PENELITIAN,
DIGUNAKAN
DIGUNAKAN UNTUK
UNTUK MENYEBUTKAN
MENYEBUTKAN
“SERUMPUN” ATAU
“SERUMPUN” ATAU SEKELOMPOK
SEKELOMPOK OBJEKOBJEK
YANG MENJADI
YANG MENJADI SASARAN
SASARAN PENELITIAN
PENELITIAN
TERMINOLOGI
TERMINOLOGI
 POPULASI
 POPULASI PENELITIAN
PENELITIAN MERUPAKAN
MERUPAKAN
KESELURUHAN
KESELURUHAN (UNIVERSUM)
(UNIVERSUM) DARI
DARI OBJEK
OBJEK
PENELITIAN
PENELITIAN YANG
YANG DARIDARI PADANYA
PADANYA DIPEROLEH
DIPEROLEH
DATA,
DATA, BERUPA
BERUPA APA
APA SAJA,
SAJA, YANG
YANG DAPAT
DAPAT MENJADI
MENJADI
SUMBER
SUMBER DATA
DATA SEPERTI:
SEPERTI: MANUSIA,
MANUSIA, HEWAN,
HEWAN,
TUMBUH-TUMBUHAN,
TUMBUH-TUMBUHAN, UDARA,UDARA, GEJALA,
GEJALA, NILAI,
NILAI,
PERISTIWA,
PERISTIWA, SIKAP
SIKAP HIDUP
HIDUP BUDAYA,
BUDAYA, PROGRAM,
PROGRAM,
PROYEK
PROYEKDSB.
DSB.(H.
(H.HAWAWI:1983:141)
HAWAWI:1983:141)

 POPULASI
 POPULASI ADALAH
ADALAH SEMUA
SEMUA NILAI
NILAI BAIK
BAIK HASIL
HASIL
PERHITUNGAN
PERHITUNGAN MAUPUN
MAUPUN PENGUKURAN
PENGUKURAN BAIK
BAIK
KUANTITATIF
KUANTITATIF MAUPUN
MAUPUN KUALITATIF
KUALITATIF
KAREKTERISTIK
KAREKTERISTIK TERTENTU
TERTENTU MENGENAI
MENGENAI
SEKELOMPOK
SEKELOMPOK OBJEK
OBJEK YANG
YANG LENGKAP
LENGKAP DAN
DAN
JELAS
JELAS (H.(H. USMAN
USMAN && R.P
R.P SETIADY
SETIADY AKBAR
AKBAR
2000:181)
2000:181)
 POPULASI
 POPULASI ADALAH
ADALAH WILAYAH
WILAYAH GENERALISASI
GENERALISASI
YANG
YANG TERDIRI
TERDIRI DARI
DARI OBJEK
OBJEK // SUBJEK
SUBJEK YANG
YANG
MEMPUNYAI
MEMPUNYAI KUALITAS
KUALITAS DAN
DAN KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK
TERTENTU
TERTENTU YANG
YANG DITETAPKAN
DITETAPKAN OLEH
OLEH
PENELITI
PENELITI UNTUK
UNTUK DIPELAJARI
DIPELAJARI DAN
DAN KEMUDIAN
KEMUDIAN
DITARIK
DITARIK KESIMPULAN
KESIMPULAN (SUGIYONO
(SUGIYONO 2006:117)
2006:117)

 POPULASI
 POPULASI ADALAH
ADALAH SELURUH
SELURUH DATA
DATA YANG
YANG
MENJADI
MENJADI PERHATIAN
PERHATIAN KITAKITA DALAM
DALAM SUATU
SUATU
RUANG
RUANG LINGKUP
LINGKUP DAN DAN WAKTU
WAKTU YANG
YANG
DITENTUKAN
DITENTUKAN (I(I MADE
MADE PUTRAWAN
PUTRAWAN 1990:5)
1990:5)
RAGAM
RAGAM POPULASI
POPULASI
BERDASARKAN
BERDASARKAN OBJEK
OBJEK // SUMBER
SUMBER DATA
DATA
 POPULASI
 POPULASI TERBATAS
TERBATAS ADALAH
ADALAH POPULASI
POPULASI
PENELITIAN
PENELITIAN YANG YANG BATAS-BATAS
BATAS-BATAS SUMBER
SUMBER
DATANYA
DATANYA JELAS JELAS SECARA
SECARA KUANTITATIF,
KUANTITATIF,
MISALNYA
MISALNYA JUMLAH
JUMLAH MAHASISWA
MAHASISWA PEL
PEL FIK
FIK UNP
UNP
TAHUN
TAHUN 2017
2017 ADALAH
ADALAH 400
400 ORANG,
ORANG, TERDIRI
TERDIRI ATAS
ATAS
300
300 LAKI-LAKI
LAKI-LAKI DAN
DAN 100
100 PEREMPUAN
PEREMPUAN

 POPULASI
 POPULASI TIDAK
TIDAK TERHINGGA
TERHINGGA ADALAH
ADALAH POPULASI
POPULASI
PENELITIAN
PENELITIAN YANG
YANG BATAS-BATAS
BATAS-BATAS SUMBER
SUMBER
DATANYA
DATANYA TIDAK
TIDAK DAPAT
DAPAT DITENTUKAN
DITENTUKAN SECARA
SECARA
KUANTITATIF
KUANTITATIF HANYA
HANYA DAPAT
DAPAT DIJELASKAN
DIJELASKAN
SECARA
SECARA KUALITATIF,
KUALITATIF, MISALNYA
MISALNYA JUMLAH
JUMLAH
MAHASISWA
MAHASISWA PELPEL FIK
FIK UNP
UNP TAHUN
TAHUN LALU,
LALU,
SEKARANG
SEKARANG DAN
DANAKAN
AKANDATANG
DATANG
BERDASARKAN KOMPLEKSITAS
BERDASARKAN KOMPLEKSITAS OBJEK,
OBJEK, SUMBER
SUMBER
DATA PENELITIAN
DATA PENELITIAN

POPULASI HOMOGEN
1. POPULASI
1. HOMOGEN ADALAH
ADALAH BAGIAN
BAGIAN
ANGOTA POPULASI
ANGOTA POPULASI PENELITIAN
PENELITIAN SECARA
SECARA
KESELURUHAN MEMILIKI
KESELURUHAN MEMILIKI SIFAT-SIFAT
SIFAT-SIFAT
YANG RELATIF
YANG RELATIF SAMA,
SAMA, BIASANYA
BIASANYA PADA
PADA
POPULASI PENELITIAN
POPULASI PENELITIAN BIDANG
BIDANG IPA,
IPA,
MISALNYA AIR
MISALNYA AIR ATAU
ATAU APA
APA SAJA
SAJA YANG
YANG
SIFAT DAN
SIFAT DAN KADARNYA
KADARNYA DALAM
DALAM BERBAGAI
BERBAGAI
RUANG DAN
RUANG DAN WAKTU
WAKTU RELATIF
RELATIF HOMOGEN
HOMOGEN
POPULASI HETEROGEN
2. POPULASI
2. HETEROGEN
POPULASI HETEROGEN
POPULASI HETEROGEN
1.1. POPULASI BERSTRATA
POPULASI BERSTRATATERDIRI
TERDIRIDARIDARIUNIT-UNIT
UNIT-UNITYANG
YANGSIFATNYA
SIFATNYA
BERLAPIS (STRATA)
BERLAPIS (STRATA) BERUPA
BERUPA GOLONGAN
GOLONGAN DAN DAN KELOMPOK
KELOMPOK YANGYANG
NYATA JELAS
NYATA JELAS BERTINGKAT,
BERTINGKAT, MISALNYA
MISALNYA PEDAGANG
PEDAGANG KECIL,KECIL,
MENENGAH,DAN
MENENGAH, DANBESAR.
BESAR.
2.2. POPULASI AREA
POPULASI AREA TERDIRI
TERDIRI DARI
DARI AREA
AREA PENELITIAN
PENELITIAN YANG
YANG BATAS-
BATAS-
BATASDERAHNYA
BATAS DERAHNYANYATA NYATADAN
DANJELAS,
JELAS,MISALNYA
MISALNYAWILAYAH
WILAYAHDESA,
DESA,
KECAMATAN,KABUPATEN
KECAMATAN, KABUPATENDANDANSEBAGINNYA.
SEBAGINNYA.
3.3. POPULASI CLUSTER
POPULASI CLUSTER TERDIRI
TERDIRI DARI
DARI UNIT-UNIT
UNIT-UNIT YANG
YANG BERUMPUN
BERUMPUN
ATAU BERKELOMPOK
ATAU BERKELOMPOK TETAPI TETAPI TIDAK
TIDAK BERTINGKAT
BERTINGKAT ATAU ATAU
BERLAPIS, MISALNYA
BERLAPIS, MISALNYA PENDUDUK
PENDUDUK BERDASARKAN
BERDASARKAN ETNIS ETNIS JAWA,
JAWA,
AMBON,BATAK,
AMBON, BATAK,MINANG,
MINANG,MENTAWAI
MENTAWAIKALIMANTAN,
KALIMANTAN,DSB DSB
4.4. POPULASI YANG
POPULASI YANG BERANEKA
BERANEKA SIFAT,
SIFAT, TERDIRI DARI
SIFAT TERDIRI
SIFAT DARI UNIT-UNIT
UNIT-UNIT
ATAU KELOMPOK
ATAU KELOMPOK BERSTRATA,
BERSTRATA, BERUMPUN/CLUSTER
BERUMPUN/CLUSTER DAN DAN
BERADA DALAM
BERADA DALAM SATUSATU WILAYAH.
WILAYAH. OLEHOLEH KERENA
KERENA ITU,
ITU, PENELITI
PENELITI
MEMILIH/MENENTUKAN SAMPEL
MEMILIH/MENENTUKAN SAMPEL HARUSHARUS BERDASARKAN
BERDASARKAN SIFAT SIFAT
POPULASI PENELITIAN.
POPULASI PENELITIAN. SECARA
SECARA TEKNIS,
TEKNIS, SAMPEL
SAMPEL DIAMBIL
DIAMBIL DARI
DARI
POPULASI DAN
POPULASI DAN DIKLASIFIKASIKAN
DIKLASIFIKASIKAN MENURUT
MENURUT SIFATNYA
SIFATNYA MASING-
MASING-
MASING, MAKA
MASING, MAKA DAPAT
DAPAT DIPEROLEH
DIPEROLEH BENTUK
BENTUK SAMPLE
SAMPLE TERDIRI
TERDIRI
DARI : : (1)
DARI (1) STRATIFIED
STRATIFIED SAMPLING,
SAMPLING, (2) (2) AREA
AREA SAMPLING
SAMPLING (3)(3)
CLUSTER SAMPLING
CLUSTER SAMPLING (4)(4) SAMPLING
SAMPLING GUGUS GUGUS BERTAHAP
BERTAHAP (5) (5)
PROPORSIONAL SAMPLING
PROPORSIONAL SAMPLING (6)
(6) PURPOSIVE
PURPOSIVE SAMPLING
SAMPLING (7)(7) QUOTA
QUOTA
SAMPLING.
SAMPLING.
BERDASARKAN CARA
BERDASARKAN CARA YANG
YANG DITEMPUH
DITEMPUH
UNTUK MELAKUKAN
UNTUK MELAKUKAN PENELITIAN
PENELITIAN PADA
PADA
OBJEK // SUMBER
OBJEK SUMBER DATA
DATA

POPULASI SAMPLING
1. POPULASI
1. SAMPLING ADALAH
ADALAH BAGIAN
BAGIAN //
ANGGOTA POPULASI
ANGGOTA POPULASI YANG
YANG DIAMBIL
DIAMBIL
SEBAGAI SAMPEL
SEBAGAI SAMPEL UNTUK
UNTUK MEWAKILI
MEWAKILI
SEBAGIAN KESELURUHAN
SEBAGIAN KESELURUHAN POPULASI.
POPULASI.
POPULASI SASARAN
2. POPULASI
2. SASARAN ADALAH
ADALAH BAGIAN
BAGIAN
KESELURUHAN DARI
KESELURUHAN DARI OBJEK
OBJEK // SUMBER
SUMBER
DATA PENELITIAN
DATA PENELITIAN SEKALIPUN
SEKALIPUN HANYA
HANYA
SAMPELNYA SAJA
SAMPELNYA SAJA YANG
YANG DITELITI.
DITELITI.
SAMPEL
SAMPEL PENELITIAN
PENELITIAN
PENGERTIAN
PENGERTIAN
1.
1. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH BAGIAN
BAGIAN ATAU
ATAU WAKIL
WAKIL POPULASI
POPULASI YANG
YANG
KITATELITI
KITA TELITI(SUHARSIMI
(SUHARSIMIARIKUNTO
ARIKUNTO1999:117)
1999:117)
2.
2. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH BAGIAN BAGIAN DARIDARI JUMLAH
JUMLAH DAN DAN
KARAKTERISTIK YANG
KARAKTERISTIK YANG DIMILIKI
DIMILIKI OLEH
OLEH POPULASI
POPULASI
TERSEBUT, MAKA
TERSEBUT, MAKA SAMPEL
SAMPEL HARUS
HARUS BETUL-BETUL
BETUL-BETUL
REPRESENTATIF(MEWAKILI)
REPRESENTATIF (MEWAKILI)(SUGIYONO:2006:118)
(SUGIYONO:2006:118)
3.
3. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH WAKIL WAKIL DARI
DARI POPULASI,
POPULASI, JIKA
JIKA JUMLAH
JUMLAH
SAMPEL SAMA
SAMPEL SAMA DENGAN
DENGAN JUMLAH
JUMLAH POPULASI
POPULASI MAKAMAKA
PENELITIAN ITU
PENELITIAN ITU DINAMAKAN
DINAMAKAN DENGAN
DENGAN SENSUS,
SENSUS, TETAPI
TETAPI
SERING KALI
SERING KALI TERJADI
TERJADI JUMLAH
JUMLAH SAMPEL
SAMPEL YANG
YANG DIAMBIL
DIAMBIL
LEBIH SEDIKIT
LEBIH SEDIKIT DARI
DARI POUPLASINYA
POUPLASINYA (PRASETYA
(PRASETYA IRAWAN
IRAWAN
1999:73)
1999:73)
4.
4. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH BAGIAN
BAGIAN DARI
DARI POPULASI,
POPULASI, SEHINGGA
SEHINGGA
SAMPEL
SAMPEL YANG
YANG REPRESENTATIF,
REPRESENTATIF, BENAR-BENAR
BENAR-BENAR
MENCERMINKAN CIRI-CIRI
MENCERMINKAN CIRI-CIRI DARI
DARI POPULASINYA
POPULASINYA (I(I MADE
MADE
PUTRAWAN:1990:6)
PUTRAWAN :1990:6)
5.
5. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH SEBAGIAN
SEBAGIAN DARI
DARI POPULASI
POPULASI TERJANGKAU
TERJANGKAU
YANG MEMILIKI
YANG MEMILIKI SIFAT
SIFAT YANG
YANG SAMA
SAMA DENGAN
DENGAN POPULASI
POPULASI
(NANASUDJANA
(NANA SUDJANA&&IBRAHIM
IBRAHIM2001:85)
2001:85)
METODE
METODE DAN
DAN TEKNIK
TEKNIK SAMPLING
SAMPLING
SAMPEL PENELITIAN
SAMPEL PENELITIAN YANG
YANG REPRESENTATIF
REPRESENTATIF DAN
DAN
BERBOBOT
BERBOBOT
1.1. DERAJAT KESERAGAMAN
DERAJAT KESERAGAMAN (DEGREE
(DEGREE OF OF HOMOGENEITY)
HOMOGENEITY) DAN DAN
DERAJAT KETIDAK
DERAJAT KETIDAK SERAGAMAN
SERAGAMAN (DEGREE
(DEGREE OFOF HETEROGENEITY),
HETEROGENEITY),
SEMAKIN HOMOGEN
SEMAKIN HOMOGEN POPULASI
POPULASI PENELITIAN
PENELITIAN MAKA
MAKA JUMLAH
JUMLAH
SAMPELNYA
SAMPEL NYASEMAKIN
SEMAKINKECIL,
KECIL,SEBALIKNYA
SEBALIKNYASEMAKIN
SEMAKINHETEROGEN
HETEROGEN
POPULASI PENELITIAN
POPULASI PENELITIAN MAKA
MAKA JUMLAH
JUMLAH SAMPEL
SAMPEL SEMAKIN
SEMAKIN BESAR,
BESAR,
UNTUK DAPAT
UNTUK DAPAT MEWAKILI
MEWAKILI MASING-MASING
MASING-MASING SIFATSIFAT DARI
DARI POPULASI
POPULASI
SASARAN.
SASARAN.
2.2. DERAJAT KEMAMPUAN
DERAJAT KEMAMPUAN PENELITI
PENELITI UNTUK
UNTUK DAPAT
DAPAT MENGENAL,
MENGENAL,
MENGURAIKAN, MENGIDENTIFIKASI
MENGURAIKAN, MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT
SIFAT-SIFAT DAN
DAN CIRI-CIRI
CIRI-CIRI
KHUSUSPOPULASI
KHUSUS POPULASISASARAN
SASARANPENELITIAN.
PENELITIAN.
3.3. PRESISI(KESEKSAMAAN)
PRESISI (KESEKSAMAAN)FAKTOR
FAKTORINI INISANGAT
SANGATDIPERLUKAN
DIPERLUKANPADAPADA
PENELITIAN SURVEY
PENELITIAN SURVEY DAN
DAN POPULASI
POPULASI PENELITIAN
PENELITIAN YANG
YANG SANGAT
SANGAT
LUAS, KESEKSAMAAN
LUAS, KESEKSAMAAN DAN DAN KETEPATAN
KETEPATAN MENENTUKAN
MENENTUKAN SAMPEL
SAMPEL
YANG CUKUP
YANG CUKUP MEMADAI
MEMADAI DAN
DAN REPRESENTATIF
REPRESENTATIF DENGAN
DENGAN DERAJAT
DERAJAT
PRESISI YANG
PRESISI YANG TINGGI
TINGGI SANGAT
SANGAT DIPERLUKAN
DIPERLUKAN KARENA
KARENA AKAN
AKAN
SANGAT
SANGAT MENOLONG
MENOLONG PENELITI
PENELITI MEMPEROLEH
MEMPEROLEH DATA
DATA
REPRESENTATIFDAN
REPRESENTATIF DANBERBOBOT.
BERBOBOT.
4.4. PENGGUNAAN TEKNIK
PENGGUNAAN TEKNIK SAMPLING
SAMPLING YANGYANG TEPAT
TEPAT DANDAN AKURAT,
AKURAT,
UNTUKITU
UNTUK ITUPENELITI
PENELITIDALAM
DALAMMENENTUKAN
MENENTUKANSAMPLING
SAMPLINGTIDAK
TIDAKSAJA
SAJA
SECARARAMDOM
SECARA RAMDOMTETAPI
TETAPIJUGA
JUGASECARA
SECARANONNONRAMDOM,
RAMDOM,SEPERTI
SEPERTI
STRATIFIED SAMPLING;
STRATIFIED SAMPLING; AREA
AREA SAMPLING;
SAMPLING; CLUSTER
CLUSTER SAMPLING;
SAMPLING;
PURPOSIVESAMPLING.
PURPOSIVE SAMPLING.
RANCANGAN
RANCANGAN SAMPEL
SAMPEL
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING

PROBABILITY
PROBABILITY NONPROBABILITY
NONPROBABILITY
SAMPLING
SAMPLING SAMPLING
SAMPLING

1. Simple
1. SimpleRandom
Random 1.Sampling
Sampling
1.
Sampling
Sampling
2. Proportionate
ProportionateRandom
Random
Sistematis
Sistematis
2.
Sampling
Sampling
2.Sampling
2. Sampling Kuota
Kuota
3. Disproportionate
3. Disproportionate 3.Sampling
3. Sampling Acidental
Acidental
StratifiedRandom
Stratified Random 4.4. PurposiveSampling
Purposive Sampling
Sampling 5.5. SamplingJenuh
Sampling Jenuh
Sampling 6.6. SnowballSampling
Snowball Sampling
4. Cluster
4. ClusterSampling
Sampling
PROBABILITAS (PROBABILITY SAMPLING DESIGN)
Simple Random Sampling
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel
dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa
memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota
populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota
populasi dianggap homogen (sejenis).
Misal ada “pembiayaan pembangunan pendidikan Dasar
di Jawa Barat”, sampelnya adalah seluruh SD dan SMP
yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP
itu dilakukan pemilihan secara random tanpa
pengelompokan terlebih dahulu, dengan demikian
peluang SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel
sama.
Proportionate Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
Misalnya, mahasiswa dapat diklasifikasikan menurut jenis kelamin (laki-laki
dan perempuan), tahun angkatan (2009,2008,2007,2006 dan seterusnya),
menurut fakultas (FISIP, Ekonomi, Hukum, Biologi, Akuntansi dan
sebagainya, menurut Jurusan (Sosiologi, Biologi, Akuntansi, dan
sebagainya). Sebagai contoh kita akan mengambil mahasiswa sebagai
sampel yang diklasifikasikan menurut jurusan sebanyak 5 persen. Langkah
pertama, kita harus mendata jumlah mahasiswa untuk setiap jurusan
tersebut, kemudian menentukan jumlah sampelnya. Misalnya:
 Jumlah mahasiswa Sosiologi ada 100 mahasiswa
 Jumlah mahasiswa Biologi ada 120 mahasiswa
 Jumlah mahasiswa Akuntansi ada 150 mahasiswa
 Masing-masing jurusan diambil 5 persen, maka sampel untuk setiap jurusan
adalah:
Mahasiswa Sosiologi = 100 X 5 peersen = 5
mahasiswa
Mahasiswa Biologi = 120 X 5 persen = 6
mahasiswa
Mahasiswa Akuntansi = 150 X 5 Persen = 8
mahasiswa
Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi
berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja
tertentu mempunyai : 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang
S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan
empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua
kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU,
dan SMP.
Cluster Sampling
Merupakan teknik sampling daerah yang digunakan untuk menentukan
sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
Misanya, sampel yang adadi sebuah kabupaten, dapat dilihat kecamatan
tertentu, kemudian kita dapat memilih salah satu atau beberapa desa di
kecamatan tersebut.
NON-PROBABILITAS (NONPROBABILITY SAMPLING
DESIGN)
Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut. Misalnya: kita akan menentukan sampel
sebanyak 20 persen dari mahasiswa jurusan sosiologi yang
berjumlah 100 mahasiswa, maka sampel yang diambil
sebanyak 20 mahasiswa. Untuk menentukan interval nomor
mahasiswa yang akan dipilih sebagai sampel, maka
digunakan rumus:
I= P/S
Dengan:
I : Interval
P : Jumlah Populasi
S : Sampel
Maka intervalnya adalah : I = 100/20 = 5
Interval nomor mahasiswa yang menjadi sampel
adalah 5, selanjutnya ditentukan mahasiswa nomor
berapa yang menjadi responden pertama dipilih
secara acak, selanjutnya nomor berikutnya
menyesuaikan. Misalnya terpilih nomor 6 sebagai
responden pertama, maka mahasiswa yang menjadi
responden adalah mahasiswa nomor
11,16,21,26,......,91,96,101 (karena jumlah populasi
ada 100 jadi mahasiswa nomor 101 diganti
mahasiswa nomor 1).
Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk
menetukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
Sampling Acidental
Sampling Insidental dalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Misalnya, kita akan meneliti opini masyarakat
mengenai film “Laskar Pelangi”. Kita dapat mengambil
sampel dengan mewawancarai orang yang baru saja
menonton film “Laskar Pelangi” di sebuah bioskop.
Purposive Sampling
Merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok untuk
penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak
melakukan generalisasi. Misalnya, kita memilih orang
sebagai sampel dengan memilih orang yang benar-
benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan
topik penelitian kita.
Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah merupakan teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi dipilih sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus,
dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
Snowball Sampling
Snowball samplingadalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat
bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi
besar. Dalam penetuan sampel pertama-tama dipilih satu
atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum
merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka
peneliti mencarai orang lain yang dipandang lebih tahu dan
dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang
sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel
semakin banyak.
INSTRUMENT, PENGUKURAN
INSTRUMENT, PENGUKURAN
DAN ANALISIS
DAN ANALISIS DATA
DATA
Test is a measure containing a set of questions,
each of which can be said have a correct answer
(Ebel & Frisbie, 1986)
ALAT UNTUK MENGUMPULKAN DATA

DUA PERSYARATAN VALID


INSTRUMEN :

RELIABEL

98
EMPAT MACAM
VALIDITAS INSTRUMEN:

VALIDITAS ISI
VALIDITAS KONSTRUK
VALIDITAS KONKUREN
VALIDITAS PREDIKSI

99
•Valid (sahih)
Instrumen penelitian dikatakan valid, apabila instrumen tersebut dapat mengukur
objek yang hendak diukur. Validitas suatu instrumen dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu:
Validitas Isi (Content Validity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu
yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (sesuai dengan kurikulum).
Validitas Konstruk (Construct Validity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal yang
membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir (sesuai urutan indikator).
Validitas Konkuren
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konkuren apabila hasilnya sesuai dengan
pengalaman.
Validitas Prediksi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk
meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

•Reliabel
Instrumen dikatakan reliabel, jika instrument tersebut mempunyai hasil yang konsisten
dalam mengukur apa yang hendak diukur. Reliabilitas suatu instrumen pada umumnya
diekspresikan secara numerik dalam bentuk koefisien. Koefisien reabilitas tinggi
menunjukan reliabilitasnya tinggi, sebaliknya suatu instrumen dikatakan rendah
reliabilitasnya, jika instrumen tersebut mempunyai koefisien reliabilitas rendah.
TES

TERTULIS
LISAN

ESSAY
OBJEKTIF

101
KUEISIONER (ANGKET)

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


BERUPA KUMPULAN PERTANYAAN
YANG BERHUBUNGAN DENGAN
MASALAH PENELITIAN
YANG HENDAK DIPECAHKAN, DISUSUN,
DAN DISEBARKAN KEPADA
OBJEK/RESPONDEN,
BAIK SECARA INDIVIDU ATAU
KELOMPOK,
UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI.

102
KEUNGGULAN KUESIONER :
DAPAT DISEBARKAN UNTUK RESPONDEN YANG
JUMLAH BESAR DENGAN WAKTU YANG RELATIF
SINGKAT.

DAPAT MENGUNGKAPKAN PENDAPAT ATAU


TANGGAPAN SESEORANG BAIK SECARA INDIVIDU
MAUPUN KELOMPOK TERHADAP PERMASALAHAN.

TETAP TERJAGANYA KERAHASIAAN RESPONDEN


UNTUK MENJAWAB SESUAI DENGAN PENDAPAT
PRIBADI.

KARENA DIFORMAT DALAM BENTUK SURAT,


MAKA BIAYANYA LEBIH MURAH.

PENGGUNAAN WAKTU LEBIH FLEKSIBEL SESUAI


DENGAN WAKTU TELAH DIBERIKAN PENELITI.

DAPAT MENJARING INFORMASI DALAM SKALA LUAS


DENGAN WAKTU CEPAT.

103
KELEMAHAN PENGGUNAAN
KUESIONER :
PENELITI TIDAK DAPAT MELIHAT REAKSI
RESPONDEN KETIKA MEMBERIKAN
INFORMASI MELALUI ISIAN KUESIONER

RESPONDEN TIDAK MEMBERIKAN


JAWABAN DALAM WAKTU YANG TELAH
DITENTUKAN

RESPONDEN MEMBERIKAN JAWABAN


SECARA ASAL-ASALAN

KEMBALINYA KUESIONER TERGANTUNG


KEPADA KESADARAN RESPONDEN DALAM
MENJAWAB DAN MENGENBALIKAN
KUESIONER PADA PENELITI.

104
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MEMBUAT KUESIONER YANG BAIK ADALAH :

SETIAP ITEM HARUS DIBUAT DENGAN


BAHASA YANG JELAS DAN TIDAK MEMPUNYAI
ARTI YANG YANG MERAGUKAN.
PENELITI HENDAKNYA MENGHINDARI
PERTANYAAN ATAU PERNYATAAN GANDA
DALAM SATU ITEM
ITEM PERTANYAAN ATAU PERNYATAAN
BERKAITAN DENGAN PERMASALAHAN YANG
HENDAK DIPECAHKAN DALAM PENELITIAN
BAHASA YANG DIGUNAKAN HENDAKNYA
MENGGUNAKAN BAHASA YANG BAKU
PENELITI HENDAKNYA TIDAK TERLALU
MUDAH MENGGUNAKAN ITEM-ITEM NEGATIF
ATAU ITEM YANG MENJEBAK RESPONDEN.
PENELITI HENDAKNYA MEMBANGUN ITEM
KUESONER YANG TERARAH DALAN LANGKAH
KERJA DARI PERMASALAHAN.
105
WAWANCARA ( INTERVIEW)

ALAT PENGUMPULAN INFORMASI DENGAN CARA


MENGAJUKAN SEJUMLAH PERTANYAAN
LISAN KEPADA RESPONDEN
DAN DIJAWAB JUGA SECARA LISAN OLEH RESPONDEN

CIRI UTAMA INTERVIEW ADALAH


KONTAK LANGSUNG DENGAN TATAP MUKA ANTARA
PENCARI INFORMASI (INTERVIEWER / PEWAWANCARA)
DENGAN SUMBER INFORMASI (INTERVIEWEE / RESPONDEN).

106
KEUNGGULAN PENGGUNAAN
WAWANCARA ATAU INTERVIEW
WAWANCARA DAPAT DILAKSANAKAN KEPADA
SETIAPINDIVIDU TANPA DIBATASI OLEH FAKTOR USIA MAUPUN
KEMAMPUAN MEMBACA.
DATA YANG DIPEROLEH DAPAT LANGSUNG DIKETAHUI
OBJEKTIVITASNYA, KARENA DILAKSANAKAN SECARA
HUBUNGAN TATAP MUKA.
WAWANCARA DAPAT DILAKSANAKAN LANGSUNG KEPADA
RESPONDEN YANG DIDUGA SEBAGAI SUMBER DATA
( DIBANDING DENGAN ANGKET YANG DIISI ORANG LAIN)
WAWANCARA DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN TUJUAN
UNTUK MEMPERBAIKI HASIL YANG DIPEROLEH BAIK MELALUI
OBSERVASI TERHADAP OBJEK MANUSIA MAUPUN BUKAN
MANUSIA DAN JUGA YANG DIPEROLEH MELALUI ANGKET.
PELAKSANAAN WAWANCARA DAPAT LEBIH FLEKSIBEL DAN
DINAMIS, KARENA DILAKSANAKAN SECARA TERHUBUNG
LANGSUNG SEHINGGA MEMUNGKINKAN DIBERIKANNYA
PENJELASAN KEPADA RESPONDEN BILA SUATU PERTANYAAN
KURANG DAPAT DIMENGERTI.

107
KELEMAHAN-KELEMAHAN :

OLEH KERENA WAWANCARA DILAKUKAN SECARA PERSEORANGAN,


MAKA PENJELASANNYA MENUNTUT BAYAK WAKTU, TENAGA DAN
BIAYA TERUTAMA BILA UKURAN SAMPEL CUKUP BESAR.
FAKTOR BAHASA, BAIK DARI SEGI PEWAWANCARA MAUPUN
RESPONDEN SANGAT MEMPENGARUHI HASIL INFORMASI/DATA YANG
DIPEROLEH.
SERING TERJADI WAWANCARA YANG BERTELE-TELE.
 WAWANCARA MENUNTUT KERELAAN DAN KESEDIAAN RESPONDEN
UNTUK MENERIMA DAN KERJASAMA YANG BAIK DENGAN
PEWAWANCARA
WAWANCARA MENUNTUT PENYESUAIAN DIRI SECARA EMOSIONAL
DAN MENTAL PSIKIS ANTARA PEWAWANCARA DAN RESPONDEN.
HASIL WAWANCARA BANYAK BERGANTUNG KEPADA KEMAMPUAN
PEWAWANCARA MENGGALI, MENCATAT DAN MENAFSIRKAN SETIAP
JAWABAN.

108
JIKA PENELITI MENETAPKAN WAWANCARA
SEBAGAI TEKNIK PENGAMBILAN DATA DARI RESPONDEN,
MAKA BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN, YAITU:

DALAM PROSES WAWANCARA DENGAN RESPONDEN, PEWAWANCARA


HENDAKNYA BERPENAMPILAN RAPI.
PEWAWANCARA HARUS DAPAT BERSIKAP RAMAH, SOPAN DAN DAPAT
BERADAPTASI DENGAN CEPAT TERHADAP KONDISI RESPONDEN.
PEWAWANCARA HENDAKNYA MENGUASAI MATERI WAWANCARA DAN
FAMILIAR TERHADAP PETUNJUK WAWANCARA YANG BERISI ITEM-ITEM
PERTANYAAN YANG HARUS DIAJUKAN KEPADA RESPONDEN.
PEWAWANCARA HENDAKNYA DAPAT MENGIKUTI PETUNJUK
WAWANCARA SECARA FLEKSIBEL DAN MENYESUAIKAN DENGAN SITUASI
DAN KONDISI RESPONDEN.
PEWAWANCARA HENDAKNYA MAMPU MENCATAT JAWABAN SEMUA
RESPONDEN SECARA TEPAT, CEPAT DENGAN TANPA MENGURANGI
KELANCARAN DAN KEWAJRAN PROSES WAWANCARA.
PEWAWANCARA HENDAKNYA DAPAT MENGULANG DAN MENERANGKAN
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN RESPONDEN, APABILA RESPONDEN BELUM
JELAS ATAU TERTARIK DENGAN PERTANYAAN YANG DIAJUKA
SEBELUMNYA.
PEWAWANCARA HARUS DALAM KONDISI SEHAT DAN MENJIWAI SITUASI
WAWANCARA.
109
OBSERVASI ( PENGAMATAN )

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


DENGAN CARA MENGADAKAN
PENGAMATAN ATAU PENCATATAN
SECRA SISTEMATIK TERHADAP
GEJALA YANG TAMPAK PADA OBJEK

110
PENGAMATAN /OBSERVASI DILAKUKAN
DENGAN TIGA CARA YAITU:
PENGAMATAN / OBSERVASI LANGSUNG (DIRECT OBSERVATION)
YAITU PENGAMATAN YANG DILAKUKAN TANPA PERANTARA TERHADAP
OBJEK YANG DITELITI, SEPERTI MENGADAKAN PENGAMATAN
LANGSUNG TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS.
PENGAMATAN / OBSERVASI TAK LANGSUNG (INDIRECT
OBSERVATION)
YAITU, PENGAMATAN YANG DILAKUKAN TERHADAP OBJEK MELALUI
PERANTARA SUATAU ALAT ATAU CARA
PENGAMATAN / OBSERVASI PARTISIPASI (PARTICIPATE
OBSERVATION)
YAITU, PENGAMATAN YANG DILAKUKAN DENGAN CARA IKUT AMBIL
BAGIAN ATAU MELIBATKAN DIRI DALAM SUATU OBJEK YANG DITELITI.
CONTOH DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN, PENELITI MENGADAKAN
PENGAMATAN TERHADAP MEKANISME PROSES HUBUNGAN
MANUSIAWI ANTARA GURU DENGAN KEPALA SEKOLAH, DENGAN CARA
IKUT AMBIL BAGIAN SEBAGAI GURU DAN MENGAMATI SETIAP GEJALA
YANG MENJADI OBJEK PENELITIAN.

111
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR
MEMPEROLEH DATA SECARA EFEKTIF YAITU:

 PEMILIKAN PENGETAHUAN YANG CUKUP


MENGENAI OBJEK YANG AKAN DIOBSERVASI

 PEMAHAMA TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


PENILITIAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

 PENENTUAN CARA DAN ALAT YANG DIGUNAKAN


DALAM MENCATAT DATA

 PENGAMATAN DAN PENCATATAN HARUS SECARA


CERMAT DAN KRITIS

 PENCATATAN SETIAP GEJALA HARUS DILAKUKAN


SECARA TERPISAH AGAR TIDAK SALING
MEMPENGARUHI.

112
DOKUMENTASI

PENELITI MEMPEROLEH INFORMASI DARI BERMACAM-MACAM


SUMBER TERTULIS ATAU DOKUMEN YANG ADA PADA
RESPONDEN ATAU TEMPAT DIMANA RESPONDEN BERTEMPAT
TINGGAL ATAU MELAKUKAN KEGIATAN SEHARI-HARI.

SUMBER DOKUMEN DIBEDAKAN ATAS :

DOKUMEN RESMI,
TERMASUK SURAT KEPUTUSAN, SURAT INSTRUKSI, SURAT
BUKTI KEGIATAN YANG DIKELUARKAN OLEH KANTOR ATAU
ORGANISASI BERSANGKUTAN

DOKUMENTASI TIDAK RESMI,


BERUPA SURAT NOTA, SURAT PRIBADI YANG MEMBERIKAN
INFORMASI KUAT TERHADAP SUATU KEJADIAN.

113
Analisis data deskriptif
Analisis data secara deskriptif merupakan
pengolahan data hasil penelitian dengan tujuan agar
kumpulan dat ini bermakna (meaningful).
Deskripsi data ini terdiri dari;
- penyajian data
- ukuran/tendensi sentral
- ukuran/tendensi penyebaran
Penyajian data hasil penelitian
1.Dengan tabel atau daftar;
a. daftar tunggal
b. daftar kontingensi
c. daftar distribusi frekuensi
2.Dengan gambar atau diagram;
a. diagram lingkaran
b. diagram lambang (piktogram)
c. diagram peta (kartogram)
Penyajian data hasil penelitian
3.Dengan diagram atau grafik;
a. diagram batang; - satu, dua, tiga komponen
- saru arah, dua arah
b. diagram baris
c. diagram pencar
d. histogram
e. poligon
f. ogive
Ukuran sentral (pemusatan)
.
1. Rerata hitung/arithmetic mean ; merupakan hasil bagi antara
jumlah data dengan banyak data
2. Nilai tengah/median ; merupakan nilai tengah data setelah
data diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Median
tidak selalu salah satu diantara data tersebut
a. letak median; ukuran ke ½ (n+1)
b. nilai median;
- untuk banyak data ganjil; data yang paling tengah
- untuk banyak data genap; rerata dua data ditengah
3. Modus ; merupakan data yang paling banyak muncul (dapat
lebih dari satu data)
Ukuran penyebaran
1.rentangan/range ; adalah selisih antara data
terbesar dengan terkecil
2.simpangan/deviasi ; adalah selisih data dengan
rerata
3.varians ; rerata kuadrat simpangan
4.simpangan baku/standar deviasi ; adalah akar
varians.
Analisis data inferensial

Data inferensial atau induktif adalah pengolahan data


untuk menguji hipotesis yang selanjutnya untuk
generalisasi dari sampel ke populasi.
Macam-macam Analisis data inferensial
Analisis ini terdiri dari ;
- uji kesamaan/perbedaan
- uji hubungan/korelasi/keterkaitan
- uji prediksi/regresi
- uji persyaratan analisis data
uji kesamaan/perbedaan
1. rerata/mean;
a. ơ diketahui (uji z)
1) satu kelompok ; - satu pihak
- dua pihak
2) dua kelompok (ơ1 = ơ2 ); - satu pihak
- dua pihak
b. tidak diketahui (uji t);
1) satu kelompok; - satu pihak
- dua pihak
2) dua kelompok (ơ1 = ơ2 ); - satu pihak
- dua pihak
3) tiga kelompok (ơ1 ≠ ơ2 ); - satu pihak
- dua pihak
c. uji ANAVA; - satu arah
- dua arah
- tiga arah
2.varians (uji homogenitas)
- dua kelompok (uji F)
- banyak kelompok (uji Bartlett)
3.frekuensi (uji kecocokan, uji normalitas)
Uji hubungan/korelasi
1. Korelasi product moment pearson (r) ;
antara data interval dengan data interval
2. Korelasi peringkat spearman (p) ;
antara data ordinal dengan data ordinal
3. Korelasi point biserial (rpbi) ;
antara data interval dengan data dikotomi murni
4. Korelasi biserial (rbi) ;
antara data interval dengan data dikotomi buatan
5. Korelasi tetrachoric (rt) ; antara data dikotomi buatan dengan data
dikotomi buatan
6. Korelasi phi ; antara data dikotomi murni dengan data dikotomi murni
7. Korelasi kontingensi ; antara data frekuensi dengan data frekuensi
Uji prediksi/regresi
1. Regresi linear;
a. sederhana;
Ŷ = a + bX
b. ganda;
Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 +… bkXk.
2. Regresi non linear
Uji persyaratan analisis data

1. Uji normalitas data


2. Uji homogenitas data
3. Uji linearitas data
4. Uji signifikansi regresi
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
1. Penyajian dan pembahasan hasil penelitian
merupakan bagian terpenting dan tak
terpisahkan dari suatu Struktur Penelitian
(Bagian IV).

 Bagian ini sangat krusial menentukan keberhasilan


suatu proyek penelitian karena menyajikan,
menginterpretasikan dan membahas hasil penelitian
sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian,
pernyataan/hipotesis, basis teoritis dan model penelitian,
serta desain penelitian yang telah diajukan pada bab-
bab (bagian) sebelumnya
Struktur dan Siklus Penelitian
2. Penyajian hasil penelitian dan
pembahasannya harus relevan dan mampu
menjawab:

 Rumusan masalah dan tujuan riset yang telah


diajukan
Proposisi/hipotesis yang telah dinyatakan (H0 atau Ha)
Relevansi hasil riset dengan basis teoritis dan hasil
riset sebelumnya, serta cerita konteks lingkungan
risetnya
3. Penyajian dan pembahasan hasil penelitian harus
disesuaikan dengan pendekatan riset yang
digunakan
1. Menjawab permasalahan dan tujuan penelitian, serta
proposisi/hipotesis yang telah diajukan
2. Menginterpretasikan hasil penelitian dari setiap variabel
dan mengintegrasikan kesesuaiannya dengan
proposisi/hipotesis yang telah diajukan (mendukung atau
tidak mendukung hipotesis)
3. Mengaitkan kesesuaian temuan penelitian dengan
prediksi teoritis dari suatu teori yang menjadi basis teori
riset (temuan riset mendukung atau tidak mendukung
suatu teori tertentu)
4. Mengaitkan kesesuaian hasil riset dengan hasil-hasil riset
sebelumnya (mendukung atau tidak mendukung hasil
riset siapa saja).
5. Mendiskusikan hasil riset yang bertentangan
dengan prediksi dari basis teori yang mendasari
perumusan hipotesis atau hasil-hasil riset
sebelumnya.

 Perlu dibahas secara mendalam dan logis apa saja


kemungkinan faktor-faktor penyebabnya terjadinya hasil
yang bertentangan (anomali) tersebut dan bagaimana
kemungkinan solusinya.
 Apakah ada keterbatasan dalam pengunan variabel,
data, model pengujian dan basis teoritis penelitian
sehingga menyebabkan hasil penelitian bertentangan
dengan prediksi teori atau hasil-hasil riset sebelumnya?
6. Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian
terhadap basis teoritis dan temuan-temuan
sebelumnya, kebijakan yang sudah dilakukan dan
praktik yang dijalankan.

7. Bila memang hasil penelitian dinilai sudah akurat dan


krusial , peneliti dapat mengajukan modifikasi teori
atau model yang sudah ada atau mengajukan teori
atau model baru yang relevan disertai dengan asumsi-
asumsi dan penalaran logis yang kuat.
Penyajian dan pembahasan hasil
penelitian sangat tergantung pada:

 Rumusan masalah (bagaimana, apakah, apa,


mengapa)
 Tujuan penelitian (menguji, menganalisis,
menginvestigasi, menemukan, menelusuri, mengamati)
 Pernyataan/hipotesis penelitian (positivism: H0 atau Ha)
 Pendekatan riset (kuantitatif atau kualitatif)
{regresi linear
 Model penelitian dan alat analisisnya
(ANOVA/MANOVA), analisis faktor,
diskriminan, persamaan SEM, dll}
Apabila hasil pengujian hipotesis ditolak atau tidak
didukung secara empiris, maka perlu dicermati
secara mendalam apakah terjadi kekeliruan dalam:
 Perumusan proposisi atau hipotesis
 Penggunaan basis teoritis atau grand theory
 Proses sampling dan normalitas data
 Penggunaan variabel penelitian yang tidak tepat
 Penggunaan instrumen penelitian yang tidak realiabel
 Penggunaan model penelitian, alat uji serta tolak ukur
pengujian hipotesis yang tidak tepat
 Ketidaktepatan peneliti dalam membaca dan
menginterpretasikan hasil penelitian
KESIMPULAN DAN
KESIMPULAN DAN SARAN
SARAN
1. PENGERTIAN
Dalam menarik kesimpulan harus didasarkan
atas data yang didapat. Kesimpulan penelitian
merupakan jawaban dari problematik yang
dikemukakan. Banyaknya kesimpulan harus
sama dengan banyaknya problematik.

2. KESIMPULAN PENELITIAN STATISTIK NON


STATISTIK
Kesimpulan ditarik berdasarkan data yang sudah
diolah, maka menarik kesimpulan dilakukan
sejalan dengan cara mengolah data (statistik dan
non statistik).
3. DITINJAU DARI JENIS DATA DIBEDAKAN ATAS:
a. DATA KUALITATIF
Pengolahannya dibandingkan dengan standar /
kriteria yang telah dibuat oleh peneliti. Kesimpulan
yang dibuat berdasarkan kriteria tertentu. Ex:
sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai dengan standar
b. DATA KUANTITATIF
Dapat diolah secara statistik dan non-statistik.
Analisis non statistik: Mencari proporsi, mencari
persentase , rasio Kesimpulan yang dapat diambil
disesuaikan dengan permasalahannya.
Kesimpulan yang diambil dari penelitian statistik yakni
yang menggunakan teknik statistik untuk menganalisis
datanya, didasarkan atas harga kritik yang tertera pada
tabel.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan
tabel:
1. Besarnya taraf signifikan yang akan dipakai 95% atau
99%.
2. Rumusan hipotesis. Ada rumusan 2 arah: memiliki 2
daerah penolakan, di ke-2 ujung kurva penyebaran
populasi. Rumusan 1 arah: memiliki 1 daerah penolakan
diujung kanan jika bernilai positif, dan diujung kiri jika
negatif.
3. Derajat Bebas (db) = (baris-1)(kolom-1). Dalam menarik
kesimpulan db kembali berperan, yaitu untuk membaca
tabel statistik harus tahu db yang dipakai.
Contoh =
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan
dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswi SMP
Negeri 2 Padang dengan thitung sebesar = 3,624 > 1,672.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara panjang
tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok
siswi SMP Negeri 2 Padang dengan thitung sebesar = 5,308
> 1,672.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan dan
panjang tungkai secara bersama-sama dengan
kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswi SMP Negeri
2 Padang dengan Fhitung sebesar = 16,25 > Ftabel 3,17.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang
dapat penulis berikan adalah :
1. Diharapakan kepada siswa SMP Negeri 2 Padang, agar
bisa meningkatkan kemampuan kondisi fisik dalam
olahraga lompat jauh gaya jongkok, dan memperhatikan
komponen kecepatan dan panjang tungkai sehingga
kemampuan lompat jauh gaya jongkok bisa menghasilkan
prestasi yang maksimal.
SISTEMATIKA DAN
SISTEMATIKA DAN TEKNIK
TEKNIK
PENULISAN
PENULISAN
Didalam menulis
Didalam menulis laporan
laporan penelitian,
penelitian, kita
kita seperti
seperti sedang
sedang
bercerita. Agar
bercerita. Agar apa
apa yang
yang kita
kita ceritakan
ceritakan dapat
dapat
dipahami oleh
dipahami oleh pembaca,
pembaca, maka
maka harus
harus diperhatikan
diperhatikan
persyaratan-persyaratan tertentu.
persyaratan-persyaratan tertentu. Tentu
Tentu saja
saja aturan
aturan
penulisan laporan
penulisan laporan penelitian,
penelitian, berbeda
berbeda dengan
dengan aturan
aturan
menulis cerita
menulis cerita novel
novel atau
atau sejarah.
sejarah. Penelitian
Penelitian adalah
adalah
suatu kerja
suatu kerja ilmiah,
ilmiah, maka
maka laporan
laporan yang
yang dibuat
dibuat harus
harus
mengikuti aturan-aturan
mengikuti aturan-aturan penulisan
penulisan karya
karya ilmiah.
ilmiah.
Format Laporan
Format LaporanPenelitan
Penelitan
Banyak sekali
Banyak sekali format
format laporan
laporan yangyang dapat
dapat digunakan,
digunakan, yang
yang
sebenarnya ini
sebenarnya ini yang
yang dicakupnya
dicakupnya sama.sama. Yang
Yang menyebabkan
menyebabkan
adanyaperbedaan
adanya perbedaanadalah
adalah::
Urutanpenyajian.
Urutan
 penyajian.
Penekananmateri
Penekanan
 materiyang
yangdilaporkan.
dilaporkan.
Pandangan perlu
Pandangan
 perlu tidaknya
tidaknya suatu
suatu bagian
bagian disampaikan
disampaikan kepada
kepada
pembaca.
pembaca.
Sehubungan dengan
Sehubungan dengan format,
format, Burroughs
Burroughs mengatakan
mengatakan
bahwa perbedaan
bahwa perbedaan format
format bukanlah
bukanlah halhal begitu
begitu penting
penting untuk
untuk
dimasalahkan. Yang
dimasalahkan. Yangpenting
pentingdiperhatikan
diperhatikanadalah
adalah::
Bahwa pembaca
Bahwa
 pembaca dapat
dapat memahami
memahami dengandengan jelas
jelas apa
apa yang
yang telah
telah
dilakukanoleh
dilakukan olehpeneliti,
peneliti,apa
apatujuannya
tujuannyadandanbagaimana
bagaimanahasilnya.
hasilnya.
Bahwa langkah
Bahwa
 langkah dan
dan medannya
medannya jelas
jelas sehingga
sehingga pembaca
pembaca dapat
dapat
mengulangiproses
mengulangi prosespenelitian
penelitianituituapabila
apabilaiaiameghendaki.
meghendaki.
Sistematika Penelitian dan Penulisan Ilmiah
1. Bagian Awal
a. Sampul
b. Hal. Perantara
c. Hal. Judul
d. Hal. Persetujuan
e. hal,. Pengesahan
f. Hal. Pernyataan
g. Hal. Motto dan persembahan
h. Abstrak
i. Pengantar
j. Daftar isi
k. Daftar tabel
l. Daftar gambar
m. Daftar lampiran
2. Bagian Isi
a. Pendahuluan
b. Kerangka teori, Kajian Pustaka dan Hipotesis
c. Metode Penelitian
d. Hasil penelitian dan Pembahasan
e. Simpulan dan saran

3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
TEKNIKPENULISAN
TEKNIK PENULISANTUGAS TUGASAKHIR AKHIR
1. Bahasa
1. Bahasa
Bahasayang
Bahasa yangdigunakan
digunakanbahasa
bahasaindonesia
indonesiabaku
baku
2. Penulisan
2. Penulisan
a.Pengetikan
a. Pengetikan
1) kertas
1) kertas dan
dan ukuran
ukuran == di
di ketik
ketik pada
pada kertas
kertas HVS
HVS ukuran
ukuran kuarto
kuarto
(12,5 cm
(12,5 cm xx 2828 cm
cm )) dengan
dengan berat
berat 80
80 gr.
gr. Kertas
Kertas berwarna
berwarna putih putih
dan di
dan di ketik
ketik tidak
tidak timbal
timbal balik.
balik. Apabila
Apabila digunakan
digunakan kertas
kertas khusus,
khusus,
seperti kertas
seperti kertas milimeter
milimeter untuk
untuk garafik,
garafik, kertas
kertas kalkir
kalkir untuk
untuk bagan
bagan
dan sejenisnya
dan sejenisnya (boleh
(boleh di
di luar
luar batas
batas ukuran
ukuran dandan di
di lipat
lipat sesuai
sesuai
denganukuran
dengan ukurankertas
kertasnaskah)
naskah)
2) Sampul
2) Sampul == sampul
sampul luar
luar menggunakan
menggunakan kartonkarton tebal
tebal dan
dan didi lapis
lapis
plastik bening.
plastik bening. Warna
Warna sampul
sampul sesuai
sesuai dengan
dengan warna
warna dasardasar
benderafakultas.
bendera fakultas.
3)Spasi
3) Spasi==jarak
jarakantara
antaradua duabaris
barispengetikan
pengetikandua duaspasi.
spasi.Khusus
Khususuntukuntuk
namaBab,
nama Bab,judul
judultabel,
tabel,dandanjudul
judulgambar
gambaryang yanglebih
lebihdari
darisatu
satubaris
baris
diketikdengan
diketik dengansatu satuspasi.
spasi.Daftar
Daftarpustaka
pustakadi diketik
ketikdengan
denganjarakjaraksatu
satu
spasi,sedangkan
spasi, sedangkanjarak jarakantara
antaradua
duapustaka
pustakadi diketik
ketikdalam
dalamdua duaspasi
spasi
4)Batas
4) Batastepitepi==tepi
tepiatas,
atas,44cm,cm,tepi
tepikiri,
kiri,44cm,
cm,tepi
tepibawah,
bawah,33cm, cm,tepi
tepi
kanan,33cm
kanan, cm
5)Alinea
5) Alineabarubaru==pengetikan
pengetikanalineaalineabaru
barudimulai
dimulaipada
padaketukan
ketukanke keenam
enam
daritepi
dari tepikiri.
kiri.
6)Bab,
6) Bab,Sub-Bab,
Sub-Bab,dan dananak
anakSub-Bab
Sub-Bab==nama namabab babdi diketik
ketikdengan
dengan
hurufkapital
huruf kapitaldengan
denganjarakjarak44cm cmdari
daritepi
tepiatas
ataskiri
kiridan
dandiditulis
tulisdidi
tengah-tengahkertas,
tengah-tengah kertas,Sub-Bab
Sub-Babdan dananak
anakSub-Bab
Sub-Babdimulai
dimulaidaridaribatas
batas
kiridan
kiri danhuruf
hurufawal
awalditulis
ditulisdengan
denganhuruf
hurufkapital.
kapital.
7)Penomoran
7) Penomoran==nomor nomorhalaman
halamandiletakkan
diletakkandi disebelah
sebelahkanan
kananatas,
atas,22
spasiatau
spasi atau11cm cmdi diatas
atasbaris
barispertama
pertamateksteksdan
dandi dimulai
mulaidari
daribab
bab
pendahuluan.Halaman-halaman
pendahuluan. Halaman-halamansebelumnya
sebelumnyasepertisepertihalaman
halamanjudul,judul,
katapengantar,
kata pengantar,daftar
daftarisi,
isi,daftar
daftartabel,
tabel,daftar
daftargambar
gambarmenggunakan
menggunakan
angkaromawi
angka romawikecil.
kecil.khusus
khusushalaman
halamanyang yangmemuat
memuatjudul judulbab,
bab,nomor
nomor
halamandi
halaman diletakkan
letakkandi ditengah
tengahbawah
bawahhalaman,
halaman,dua duaspasi
spasiatau
atau11cmcm
dibawah
di bawahbaris
baristerakhir.
terakhir.
8) Huruf
8) Huruf miring
miring == a) a) judul
judul buku,
buku, namanama terbitan
terbitan berkala,
berkala, atau
atau namanama
publikasi lain,
publikasi lain, b)
b) istilah
istilah kosakata
kosakata atauatau kalimat
kalimat dalam
dalam bahasa
bahasa asingasing
yangmasuk
yang masukke kedalam
dalamteks,
teks,c)c)nama
namaspesies
spesiesatauatauvariietas
variietasdalam
dalamilmu ilmu
biologi, d)
biologi, d) huruf
huruf yang
yang digunakan
digunakan untukuntuk simbol-simbol
simbol-simbol dalam
dalam statistika
statistika
danaljabar.
dan aljabar.
9) Penyajian
9) Penyajian tabel
tabel == a)
a) penulisan
penulisan katakata tabel
tabel dimulai
dimulai dari
dari tepi
tepi kiri,
kiri, diikuti
diikuti
nomor tabel,
nomor tabel, dan
dan diteruskan
diteruskan dengan
dengan nama nama tabel
tabel dan
dan diletakkan
diletakkan di di
atas tabel.
atas tabel. Jika
Jika ada
ada sumber
sumber di di bawah
bawah tabel
tabel letakkan
letakkan referensinya,
referensinya, b) b)
nomortabel
nomor tabelditulis
ditulissecara
secarauruturuttanpa
tanpamemperhatikan
memperhatikandalam dalambab babmanamana
sajatabel
saja tabel disajikan,
disajikan, c)c)tabel
tabel di
dibedakan
bedakan dalamdalamdua dua macam
macamyaituyaitu tabel
tabel
dalam teks
dalam teks dan
dan tabel
tabel dalam
dalam lampiran.
lampiran. Tabel
Tabel dalam
dalam lampiran
lampiran memiliki
memiliki
urutanpenomoran
urutan penomoransendirisendiridandantidak
tidakmenyambung
menyambung urutan urutantabel
tabeldalam
dalam
teks.
teks.
10) Penyajian
10) Penyajiangambar
gambar(foto,(foto,grafik,
grafik,diagram,
diagram,peta,
peta,bagan,
bagan,skema,
skema,dll) dll)==
a)tulisan
a) tulisangambar,
gambar,no nogambar
gambardan dannama
namagambar
gambardi diletakkan
letakkandi di bagian
bagian
bawah. Jika
bawah. Jika memiliki
memiliki referensi
referensi sertakan
sertakan dibawahnya,
dibawahnya, b) b) nomor
nomor
gambar ditulis
gambar ditulis secara
secara urut,
urut, c)
c) di
di sajikan
sajikan dalam
dalam halaman
halaman yang yang tidak
tidak
terpisah.
terpisah.
11)Pengutipan
11) Pengutipan
kalimatyang
kalimat yangberisi
berisigagasan,
gagasan,ide,
ide,atau
ataupendapat
pendapatseseorang
seseorangyang
yang
dijadikanbahan
dijadikan bahanacuan
acuanyang
yangdi
diambil
ambildari
dariberbagai
berbagaisumber.
sumber.
KutipanLangsung
Kutipan Langsung==mengutip
mengutipgagasan
gagasansama
samapersis
persisdengan
dengansumber
sumber
aslinyaatau
aslinya atautidak
tidakboleh
bolehmelakukan
melakukanperubahan
perubahanteks
teksasli
asliyang
yangdi
dikutip
kutip
Kutipantidak
Kutipan tidaklangsung
langsung==pengutip
pengutipdiperbolehkan
diperbolehkanmengubah
mengubahkalimat
kalimat
gagasan penulis
gagasan penulis dengan
dengan bahasa
bahasa pengutip
pengutip dengan
dengan syarat
syarat tidak
tidak
mengubahmakna
mengubah maknadari
darigagasan
gagasantersebut.
tersebut.

jika panjang
jika panjang kutipan
kutipan kurang
kurang dari
dari 55 baris,
baris, disajikan
disajikan dengan
dengan kalimat
kalimat
langsung, maka
langsung, maka pengetikannya
pengetikannya berjarak
berjarak 22 spasi
spasi seperti
seperti kalimat
kalimat teks
teks
lainnya dan
lainnya dan diberi
diberi tanda
tanda petik.
petik. Jika
Jika terdiri
terdiri dari
dari 55 baris
baris atau
atau lebih,
lebih, di
di
ketik dengan
ketik dengan jarak
jarak 11 spasi,
spasi, dimulai
dimulai dari
dari 55 ketukan
ketukan dari
dari margin
margin kiri
kiri
tanpatanda
tanpa tandapetik.
petik.

Nama penulis
Nama penulis bisa
bisa disebutkan
disebutkan dalam
dalam kalimat
kalimat maupun
maupun tidak
tidak
disebutkandalam
disebutkan dalamkalimat.
kalimat.
ContohKutipan
Contoh KutipanLangsung
Langsung==
PBVSI(2004:7),
PBVSI (2004:7),mengatakan
mengatakanpermainan
permainanbolavoli
bolavoliyaitu
yaitu: :
olahraga yang
olahraga yang dimainkan
dimainkan oleholeh dua
dua tim
tim dalam
dalam setiap
setiap lapangan
lapangan dengan
dengan
melewatkan bola
melewatkan bola di
di atas
atas net
net agar
agar dapat
dapat jatuh
jatuh menyentuh
menyentuh lantai
lantai lapangan
lapangan
lawan dan
lawan dan untuk
untuk mencegah
mencegah usaha
usaha yang
yang sama
sama dari
dari lawan.
lawan. Setiap
Setiap tim
tim dapat
dapat
memainkantiga
memainkan tigapantulan
pantulanuntuk
untukmengembalikan
mengembalikanbola bola(diluar
(diluarperkenaan
perkenaanblok).
blok).
Bola dinyatakan
Bola dinyatakan dalam
dalam permainan
permainan setelah
setelah bola
bola dipukul
dipukul oleholeh pelaku
pelaku servis
servis
melewati atas
melewati atas net
net ke
ke daerah
daerah lawan.
lawan. Permainan
Permainan dilanjutkan
dilanjutkan hingga
hingga bola
bola
menyentuh lantai,
menyentuh lantai, bola
bola “keluar”
“keluar” atau
atau satu
satu tim
tim gagal
gagal mengembalikan
mengembalikan bola bola
secarasempurna.
secara sempurna.

Contohkutipan
Contoh kutipantidak
tidaklangsung
langsung==
PBVSI (2004:7),
PBVSI (2004:7), megatakan
megatakan permainan
permainan bolavolibolavoli yaitu,
yaitu, “olahraga
“olahraga yang
yang
dimainkan oleh
dimainkan oleh dua
dua tim,
tim, masing
masing tim tim terdiri
terdiri dari
dari 66 orang
orang dan
dan berusaha
berusaha agar
agar
bola melewati
bola melewati atas
atas net
net agar
agar tidak
tidak jatuh
jatuh didi lapangan
lapangan sendiri.
sendiri. Masing-masing
Masing-masing
tim diperbolehkan
tim diperbolehkan memainkan
memainkan tiga tiga pantulan
pantulan untuk
untuk mengembalikan
mengembalikan bolabola (di
(di
luarperkenaan
luar perkenaanblock)”.
block)”.
12) Penulisan
12) Penulisan daftar
daftar pustaka
pustaka == butir-butir
butir-butir pustaka
pustaka di
di urutkan
urutkan
secara alfabetis
secara alfabetis menurut
menurut nama
nama pengarang
pengarang dan dan tidak
tidak perlu
perlu
menggunakan nomor
menggunakan nomor urut.
urut. Apabila
Apabila pemilik
pemilik nama
nama berperan
berperan
sebagai penyunting
sebagai penyunting buku,
buku, di
di belakang
belakang namanya
namanya diberi
diberi tanda
tanda
(ed).
(ed).

Penulisan mengikuti
Penulisan mengikuti urutan
urutan == nama pengarang,
nama pengarang, tahun
tahun
penerbitan, judul
penerbitan, judul buku,
buku, tempat
tempat penerbitan,
penerbitan, dandan nama
nama penerbit.
penerbit.
Penulisan nama
Penulisan nama pengarang
pengarang di di awali
awali dengan
dengan nama
nama akhir
akhir
pengarang, yaitu
pengarang, yaitu nama
nama keluarga
keluarga (surname).
(surname). Nama
Nama lain
lain atau
atau
huruf singkatannya
huruf singkatannya (initials)
(initials) di
di tulis
tulis di
di belakang
belakang nama
nama akhir
akhir dan
dan
dipisahkan dengan
dipisahkan dengan koma.koma. Inisial
Inisial ditandai
ditandai dengan
dengan titik
titik
dibelakangnya.
dibelakangnya.
Contoh==
Contoh
Bukudengan
Buku denganpengarang
pengarangsatusatuorang
orang
Almatsier,S.S.(2003).
Almatsier, (2003).Prinsip
PrinsipDasar
DasarIlmu
IlmuGizi.
Gizi.Jakarta
Jakarta::Gramedia
GramediaPustaka
Pustaka
Utama.
Utama.

Bukudengan
Buku denganpengarang
pengarangdua
duaorang
orang
Chandler,T.
Chandler, T.Jeff
Jeff&&Brown,
Brown,Lee
LeeE.
E.(2008).
(2008).Conditioning
Conditioningfor
forStrength
Strengthand
and
HumanPerformance.
Human Performance.USA
USA::Lippincott
LippincottWilliams
Williamsand
andWillkins.
Willkins.

Bukudengan
Buku denganpengarang
pengarangtigatigaorang
orang
Nadler,D.,
Nadler, D.,M.K.
M.K.Gerstein,
Gerstein,&&R.B
R.BShaw.
Shaw.(1992).
(1992).Organizational
Organizational
Architecture::Design
Architecture Designfor
forCganging
CgangingOrganizations.
Organizations.San
SanFransisco
Fransisco::
Jossey-Bass.
Jossey-Bass.

BukuPengarang
Buku Pengaranglebihlebihdari
daritiga
tigaorang
orang
Mohran,A.M.
Mohran, A.M.etetal.
al.(2000).
(2000).Large-Scale
Large-ScaleOrganizational
OrganizationalChange.
Change.San
San
Francisco::Jossey
Francisco JosseyBass.
Bass.
Bukuyang
Buku yangdirevisi
direvisi
Atai, B.
Atai, B. (2000).
(2000). Olahraga
Olahraga Kebugaran.
Kebugaran. Rev.ed.
Rev.ed. Bandung
Bandung ::
SukabinaPress.
Sukabina Press.

Bukuyang
Buku yangditerjemahkan
diterjemahkan
Atai, B.
Atai, B. (2010).
(2010). Olahraga
Olahraga Kebugaran.
Kebugaran. Terj.
Terj. Bandung
Bandung :: Sukabina
Sukabina
Press.
Press.

Artikel Jurnal
Artikel Jurnal == dimulai
dimulai nama
nama pengarang,
pengarang, tahun
tahun terbitan,
terbitan, judul
judul
artikel, nama
artikel, namajurnal,
jurnal,nomor
nomor jurnal
jurnaldan
danhalaman.
halaman.
Campbell et
Campbell et al.
al. (2007).
(2007). International
International Society
Society OfOf Sports
Sports Nutrition
Nutrition
Position Stand
Position Stand :: Protein
Protein And
And Exercise.
Exercise. Journal
Journal Of Of The
The
International Society
International Society Of Of Sports
Sports Nutrition,
Nutrition, 4:8.
4:8. DOI
DOI ::
10.1186/1550-2783-4-8.
10.1186/1550-2783-4-8.
Harahap, Novita
Harahap, Novita S.S. (2014).
(2014). Protein
Protein Dalam
Dalam Nutrisi
Nutrisi Olahraga.
Olahraga. Jurnal
Jurnal
IlmuKeolahragaan.
Ilmu Keolahragaan. 13(2).
13(2). 45-54.
45-54.
Artikel Majalah
Artikel Majalah
Iskarna, T.
Iskarna, T.(2012).
(2012). Olahraga
OlahragaRekreasi.
Rekreasi.Eksperi,
Eksperi,Hal.
Hal.20-21.
20-21.
ArtikelSurat
Artikel SuratKabar
Kabar
(2002). Hidup
(2002). HidupSehat
Sehatdengan
denganBerolahraga.
Berolahraga.Kompas.
Kompas.(8 (8Maret
Maret
2018).Hal.
2018). Hal. 55

DariInternet/Blog
Dari Internet/Blog
JPNN. (2015).
JPNN. (2015). Bahaya
BahayaMengkonsumsi
MengkonsumsiSuplemen
SuplemenPembentuk
Pembentuk
Otot. Diunduh
Otot. Diunduhtanggal
tanggal10
10Februari
Februari2017
2017dari
dari
http://www.jpnn.com/news/bahaya-mengonsumsi-suplemen-pe
http://www.jpnn.com/news/bahaya-mengonsumsi-suplemen-pe
mbangun-otot
mbangun-otot

Tesisdan
Tesis danDisertasi
Disertasi
Wrianda,L.
Wrianda, L.(2018).
(2018).Pengaruh
PengaruhMetode
MetodeRangkaian
RangkaianLatihan
Latihandan
dan
Bermain,Motivasi
Bermain, Motivasiterhadap
terhadapKeterampilan
KeterampilanBermain
BermainBolavoli.
Bolavoli.
TesisPascasarjana
Tesis PascasarjanaUNPUNPFIK
FIKUNP.
UNP.Padang
Padang::Laporan
Laporan
Penelitian. UNP
Penelitian. UNP

Anda mungkin juga menyukai