PENGERTIAN PENELITIAN
1.Penerapan pendekatan Ilmiah pada pengkajian suatu masalah
2.Cara untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat
dipertanggung jawabkan
MENCARI ILMIAH
PENELITIAN KEBENARAN
MENELUSU NON-ILMIAH
RI KEMBALI
Metode Penelitian = cara ilmiah untuk mendapatkan
informasi/data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan
Cara ilmiah =
Rasional = dilakukan dengan cara yang masuk akal,
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia
Albert Einstein
=”Ilmu tampa Agama buta, Agama tampa ilmu lumpuh.
Socrates (470-399 S.M.)
Tugas Falsafah bukan menjawab pertanyaan yg timbul di
dalam kehidupan melainkan mempersoalkan jawaban yg
diberikan.
1.
2/16/10
MACAM-MACAM PENELITIAN
Kesimpulan
(Inferensi)
STRUKTUR DASAR PENELITIAN
METODE ILMIAH PENELITIAN ILMIAH
Panjang
Motivasi,dst Prestasi Tungkai (X3)
(X6) Lompat
Jauh (Y)
Kondisi
Sarana &
Fisik, (X4)
Prasarana (X5)
VARIABEL PENELITIAN
Variabel dan Construct
1. Variabel merupakan segala sesuatu yang
dapat diberi berbagai macam nilai
2. Variabel merupakan penghubung antara
contruct yang abstract dengan fenomena
yang nyata.
3. Variabel merupakan proxy atau representasi
dari construct yang dapat diukur dengan
berbagai macam nilai.
4. Nilai variabel tergantung pada construct
yang diwakilinya.
5. Nilai variabel dapat berupa angka atau
atribut yang menggunakan ukuran atau
skala dalam suatu kisaran nilai.
Bagaimana construct dalam riset?
1. Construct dalam riset tidak hanya diartikan lebih abstrak,
namun juga menyangkut apa yang dipersepsikan orang.
2. Contruct dalam riset mempunyai makna yang berbeda
dengan konsep sebab construct merupakan abstraksi
dari fenomena yang dapat diamati dari berbagai dimensi.
3. Construct terdiri dari konsep-konsep yang dapat diamati
yang selanjutnya untuk keperluan penelitian diukur
dengan menggunakan skala pengukuran.
4. Construct yang diukur dengan skala tertentu selanjutnya
menjadi variabel.
Variabel dilihat dari fungsinya:
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen.
3. Variabel Moderating
4. Variabel Intervening.
5. Variabel kontrol
Variabel independen/bebas
1. Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel lain/menjadi sebab atau
berubahnya suatu variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang
faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh
peneliti untuk menentukan hubungannya dengan
suatu gejala yang diobservasi.
Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus,
eksogen.
Contoh:
“metode latihan pyometric” adalah variable bebas
yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “daya
ledak otot tungkai”.
Variabel dependen/tergantung
Contoh:
Hipotesis: Ada hubungan antara motivasi dengan
meningkatnya hasil belajar siswa.
Variabel bebas: motivasi
Variabel tergantung: hasil belajar siswa
Variable moderat: motivasi apa
Variabel Kontrol (Control variable)
Variable kontrol didefinisikan sebagai
variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk
menetralisasi pengaruhnya.
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan.
Contoh:
Hipotesis: pengaruh metode latihan terhadap
daya ledak otot tungkai
Variabel bebas: metode latihan
Variabel tergantung: daya ledak otot tungkai
Variabel kontrol: jenis kelamin
Variabel intervening (pengganggu)
1. Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan variabel
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung
2. variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya
secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi
secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara
variabel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Contoh :
Hipotesis: pengaruh metode latihan dan motivasi
terhadap daya ledak otot tungkai
Variabel bebas: metode latihan
Variabel tergantung: daya ledak otot tungkai
Variabel penganggu: motivasi
Variabel dilihat dari Skala Nilainya
1. Variabel kontinu yaitu variabel yang memiliki
kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran
tertentu. Misal Tinggi-sedang, satu sampai
dengan 7
2. Variabel Kategoris yaitu variabel yang memiliki
nilai berdasarkan kaegori tertentu (skala
nominal) Contoh: Sikap:Baik-buruk,
Dilihat Dari Perlakuannya
1. Vaariabel aktif yaitu variabel-variabel yang
dimanipulasi untuk keperluan penelitian
eksperimen.
2. Variabel atribut yaitu variabel yang tidak dapat
dimanipulasi untuk keperluan riset, contoh:
Intelegensi, sikap,jenis kelamin dsb.
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Contoh
Hubungan .....
Hubungan .....
Hubungan .....
dan seterusnya !!!
Hipotesis Comparative
(eksperimen/perbandingan)
Dugaan/ramalan mengenai hasil suatu perlakuan
dari sebuah variabel bebas yang
dimodifikasi/dikenai perlakuan untuk mengetahui
pengaruh terhadap variabel terikat
Dugaan/ramalan mengenai perlakuan yang
berbeda pada dua variabel bebas untuk
mengetahui pengaruh terhadap variabel terikat.
Contoh
Pengaruh Latihan Kelincahan terhadap
Kemampuan Dribbling Pemain Sepakbola...
Perbedaan Pengaruh Metode Rangkaian Latihan
dan Bermain terhadap Keterampilan Teknik Dasar
Bolavoli...
Pengujian Hipotesis
Asosiatif (hubungan)
Korelasi sederhana
( ada 10 macam rumus yang digunakan
berdasarkan tipe data)
Korelasi ganda
Regresi sederhana
Regresi ganda
Pengujian Hipotesis
Comparative (perbedaan)
Dua rata-rata (uji-t dua rata-rata)
data berhubungan (pre dan post)
data tidak berhubungan (kelompok beda)
Uji F
Uji X2
Uji Anova
POPULASI PENELITIAN
POPULASI PENELITIAN
ETIMOLOGI
ETIMOLOGI
POPULASI BERASAL
POPULASI BERASAL DARI
DARI BAHASA
BAHASA INGGRIS
INGGRIS
“POPULATION”
“POPULATION” YANG
YANG BERARTI
BERARTI JUMLAH
JUMLAH
PENDUDUK ATAU
PENDUDUK ATAU KEPENDUDUKAN,
KEPENDUDUKAN, KEMUDIAN
KEMUDIAN
DARI PENGGUNAANNYA
DARI PENGGUNAANNYA BERKEMBANG
BERKEMBANG DENGAN
DENGAN
MAKNA MELUAS
MAKNA MELUAS DANDAN MENJADI
MENJADI POPULAR
POPULAR
DALAM STUDI
DALAM STUDI BERBAGAI
BERBAGAI DISIPLIN
DISIPLIN ILMU,
ILMU,
KHUSUSNYA DALAM
KHUSUSNYA DALAM METODA PENELITIAN,
METODA PENELITIAN,
DIGUNAKAN
DIGUNAKAN UNTUK
UNTUK MENYEBUTKAN
MENYEBUTKAN
“SERUMPUN” ATAU
“SERUMPUN” ATAU SEKELOMPOK
SEKELOMPOK OBJEKOBJEK
YANG MENJADI
YANG MENJADI SASARAN
SASARAN PENELITIAN
PENELITIAN
TERMINOLOGI
TERMINOLOGI
POPULASI
POPULASI PENELITIAN
PENELITIAN MERUPAKAN
MERUPAKAN
KESELURUHAN
KESELURUHAN (UNIVERSUM)
(UNIVERSUM) DARI
DARI OBJEK
OBJEK
PENELITIAN
PENELITIAN YANG
YANG DARIDARI PADANYA
PADANYA DIPEROLEH
DIPEROLEH
DATA,
DATA, BERUPA
BERUPA APA
APA SAJA,
SAJA, YANG
YANG DAPAT
DAPAT MENJADI
MENJADI
SUMBER
SUMBER DATA
DATA SEPERTI:
SEPERTI: MANUSIA,
MANUSIA, HEWAN,
HEWAN,
TUMBUH-TUMBUHAN,
TUMBUH-TUMBUHAN, UDARA,UDARA, GEJALA,
GEJALA, NILAI,
NILAI,
PERISTIWA,
PERISTIWA, SIKAP
SIKAP HIDUP
HIDUP BUDAYA,
BUDAYA, PROGRAM,
PROGRAM,
PROYEK
PROYEKDSB.
DSB.(H.
(H.HAWAWI:1983:141)
HAWAWI:1983:141)
POPULASI
POPULASI ADALAH
ADALAH SEMUA
SEMUA NILAI
NILAI BAIK
BAIK HASIL
HASIL
PERHITUNGAN
PERHITUNGAN MAUPUN
MAUPUN PENGUKURAN
PENGUKURAN BAIK
BAIK
KUANTITATIF
KUANTITATIF MAUPUN
MAUPUN KUALITATIF
KUALITATIF
KAREKTERISTIK
KAREKTERISTIK TERTENTU
TERTENTU MENGENAI
MENGENAI
SEKELOMPOK
SEKELOMPOK OBJEK
OBJEK YANG
YANG LENGKAP
LENGKAP DAN
DAN
JELAS
JELAS (H.(H. USMAN
USMAN && R.P
R.P SETIADY
SETIADY AKBAR
AKBAR
2000:181)
2000:181)
POPULASI
POPULASI ADALAH
ADALAH WILAYAH
WILAYAH GENERALISASI
GENERALISASI
YANG
YANG TERDIRI
TERDIRI DARI
DARI OBJEK
OBJEK // SUBJEK
SUBJEK YANG
YANG
MEMPUNYAI
MEMPUNYAI KUALITAS
KUALITAS DAN
DAN KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK
TERTENTU
TERTENTU YANG
YANG DITETAPKAN
DITETAPKAN OLEH
OLEH
PENELITI
PENELITI UNTUK
UNTUK DIPELAJARI
DIPELAJARI DAN
DAN KEMUDIAN
KEMUDIAN
DITARIK
DITARIK KESIMPULAN
KESIMPULAN (SUGIYONO
(SUGIYONO 2006:117)
2006:117)
POPULASI
POPULASI ADALAH
ADALAH SELURUH
SELURUH DATA
DATA YANG
YANG
MENJADI
MENJADI PERHATIAN
PERHATIAN KITAKITA DALAM
DALAM SUATU
SUATU
RUANG
RUANG LINGKUP
LINGKUP DAN DAN WAKTU
WAKTU YANG
YANG
DITENTUKAN
DITENTUKAN (I(I MADE
MADE PUTRAWAN
PUTRAWAN 1990:5)
1990:5)
RAGAM
RAGAM POPULASI
POPULASI
BERDASARKAN
BERDASARKAN OBJEK
OBJEK // SUMBER
SUMBER DATA
DATA
POPULASI
POPULASI TERBATAS
TERBATAS ADALAH
ADALAH POPULASI
POPULASI
PENELITIAN
PENELITIAN YANG YANG BATAS-BATAS
BATAS-BATAS SUMBER
SUMBER
DATANYA
DATANYA JELAS JELAS SECARA
SECARA KUANTITATIF,
KUANTITATIF,
MISALNYA
MISALNYA JUMLAH
JUMLAH MAHASISWA
MAHASISWA PEL
PEL FIK
FIK UNP
UNP
TAHUN
TAHUN 2017
2017 ADALAH
ADALAH 400
400 ORANG,
ORANG, TERDIRI
TERDIRI ATAS
ATAS
300
300 LAKI-LAKI
LAKI-LAKI DAN
DAN 100
100 PEREMPUAN
PEREMPUAN
POPULASI
POPULASI TIDAK
TIDAK TERHINGGA
TERHINGGA ADALAH
ADALAH POPULASI
POPULASI
PENELITIAN
PENELITIAN YANG
YANG BATAS-BATAS
BATAS-BATAS SUMBER
SUMBER
DATANYA
DATANYA TIDAK
TIDAK DAPAT
DAPAT DITENTUKAN
DITENTUKAN SECARA
SECARA
KUANTITATIF
KUANTITATIF HANYA
HANYA DAPAT
DAPAT DIJELASKAN
DIJELASKAN
SECARA
SECARA KUALITATIF,
KUALITATIF, MISALNYA
MISALNYA JUMLAH
JUMLAH
MAHASISWA
MAHASISWA PELPEL FIK
FIK UNP
UNP TAHUN
TAHUN LALU,
LALU,
SEKARANG
SEKARANG DAN
DANAKAN
AKANDATANG
DATANG
BERDASARKAN KOMPLEKSITAS
BERDASARKAN KOMPLEKSITAS OBJEK,
OBJEK, SUMBER
SUMBER
DATA PENELITIAN
DATA PENELITIAN
POPULASI HOMOGEN
1. POPULASI
1. HOMOGEN ADALAH
ADALAH BAGIAN
BAGIAN
ANGOTA POPULASI
ANGOTA POPULASI PENELITIAN
PENELITIAN SECARA
SECARA
KESELURUHAN MEMILIKI
KESELURUHAN MEMILIKI SIFAT-SIFAT
SIFAT-SIFAT
YANG RELATIF
YANG RELATIF SAMA,
SAMA, BIASANYA
BIASANYA PADA
PADA
POPULASI PENELITIAN
POPULASI PENELITIAN BIDANG
BIDANG IPA,
IPA,
MISALNYA AIR
MISALNYA AIR ATAU
ATAU APA
APA SAJA
SAJA YANG
YANG
SIFAT DAN
SIFAT DAN KADARNYA
KADARNYA DALAM
DALAM BERBAGAI
BERBAGAI
RUANG DAN
RUANG DAN WAKTU
WAKTU RELATIF
RELATIF HOMOGEN
HOMOGEN
POPULASI HETEROGEN
2. POPULASI
2. HETEROGEN
POPULASI HETEROGEN
POPULASI HETEROGEN
1.1. POPULASI BERSTRATA
POPULASI BERSTRATATERDIRI
TERDIRIDARIDARIUNIT-UNIT
UNIT-UNITYANG
YANGSIFATNYA
SIFATNYA
BERLAPIS (STRATA)
BERLAPIS (STRATA) BERUPA
BERUPA GOLONGAN
GOLONGAN DAN DAN KELOMPOK
KELOMPOK YANGYANG
NYATA JELAS
NYATA JELAS BERTINGKAT,
BERTINGKAT, MISALNYA
MISALNYA PEDAGANG
PEDAGANG KECIL,KECIL,
MENENGAH,DAN
MENENGAH, DANBESAR.
BESAR.
2.2. POPULASI AREA
POPULASI AREA TERDIRI
TERDIRI DARI
DARI AREA
AREA PENELITIAN
PENELITIAN YANG
YANG BATAS-
BATAS-
BATASDERAHNYA
BATAS DERAHNYANYATA NYATADAN
DANJELAS,
JELAS,MISALNYA
MISALNYAWILAYAH
WILAYAHDESA,
DESA,
KECAMATAN,KABUPATEN
KECAMATAN, KABUPATENDANDANSEBAGINNYA.
SEBAGINNYA.
3.3. POPULASI CLUSTER
POPULASI CLUSTER TERDIRI
TERDIRI DARI
DARI UNIT-UNIT
UNIT-UNIT YANG
YANG BERUMPUN
BERUMPUN
ATAU BERKELOMPOK
ATAU BERKELOMPOK TETAPI TETAPI TIDAK
TIDAK BERTINGKAT
BERTINGKAT ATAU ATAU
BERLAPIS, MISALNYA
BERLAPIS, MISALNYA PENDUDUK
PENDUDUK BERDASARKAN
BERDASARKAN ETNIS ETNIS JAWA,
JAWA,
AMBON,BATAK,
AMBON, BATAK,MINANG,
MINANG,MENTAWAI
MENTAWAIKALIMANTAN,
KALIMANTAN,DSB DSB
4.4. POPULASI YANG
POPULASI YANG BERANEKA
BERANEKA SIFAT,
SIFAT, TERDIRI DARI
SIFAT TERDIRI
SIFAT DARI UNIT-UNIT
UNIT-UNIT
ATAU KELOMPOK
ATAU KELOMPOK BERSTRATA,
BERSTRATA, BERUMPUN/CLUSTER
BERUMPUN/CLUSTER DAN DAN
BERADA DALAM
BERADA DALAM SATUSATU WILAYAH.
WILAYAH. OLEHOLEH KERENA
KERENA ITU,
ITU, PENELITI
PENELITI
MEMILIH/MENENTUKAN SAMPEL
MEMILIH/MENENTUKAN SAMPEL HARUSHARUS BERDASARKAN
BERDASARKAN SIFAT SIFAT
POPULASI PENELITIAN.
POPULASI PENELITIAN. SECARA
SECARA TEKNIS,
TEKNIS, SAMPEL
SAMPEL DIAMBIL
DIAMBIL DARI
DARI
POPULASI DAN
POPULASI DAN DIKLASIFIKASIKAN
DIKLASIFIKASIKAN MENURUT
MENURUT SIFATNYA
SIFATNYA MASING-
MASING-
MASING, MAKA
MASING, MAKA DAPAT
DAPAT DIPEROLEH
DIPEROLEH BENTUK
BENTUK SAMPLE
SAMPLE TERDIRI
TERDIRI
DARI : : (1)
DARI (1) STRATIFIED
STRATIFIED SAMPLING,
SAMPLING, (2) (2) AREA
AREA SAMPLING
SAMPLING (3)(3)
CLUSTER SAMPLING
CLUSTER SAMPLING (4)(4) SAMPLING
SAMPLING GUGUS GUGUS BERTAHAP
BERTAHAP (5) (5)
PROPORSIONAL SAMPLING
PROPORSIONAL SAMPLING (6)
(6) PURPOSIVE
PURPOSIVE SAMPLING
SAMPLING (7)(7) QUOTA
QUOTA
SAMPLING.
SAMPLING.
BERDASARKAN CARA
BERDASARKAN CARA YANG
YANG DITEMPUH
DITEMPUH
UNTUK MELAKUKAN
UNTUK MELAKUKAN PENELITIAN
PENELITIAN PADA
PADA
OBJEK // SUMBER
OBJEK SUMBER DATA
DATA
POPULASI SAMPLING
1. POPULASI
1. SAMPLING ADALAH
ADALAH BAGIAN
BAGIAN //
ANGGOTA POPULASI
ANGGOTA POPULASI YANG
YANG DIAMBIL
DIAMBIL
SEBAGAI SAMPEL
SEBAGAI SAMPEL UNTUK
UNTUK MEWAKILI
MEWAKILI
SEBAGIAN KESELURUHAN
SEBAGIAN KESELURUHAN POPULASI.
POPULASI.
POPULASI SASARAN
2. POPULASI
2. SASARAN ADALAH
ADALAH BAGIAN
BAGIAN
KESELURUHAN DARI
KESELURUHAN DARI OBJEK
OBJEK // SUMBER
SUMBER
DATA PENELITIAN
DATA PENELITIAN SEKALIPUN
SEKALIPUN HANYA
HANYA
SAMPELNYA SAJA
SAMPELNYA SAJA YANG
YANG DITELITI.
DITELITI.
SAMPEL
SAMPEL PENELITIAN
PENELITIAN
PENGERTIAN
PENGERTIAN
1.
1. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH BAGIAN
BAGIAN ATAU
ATAU WAKIL
WAKIL POPULASI
POPULASI YANG
YANG
KITATELITI
KITA TELITI(SUHARSIMI
(SUHARSIMIARIKUNTO
ARIKUNTO1999:117)
1999:117)
2.
2. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH BAGIAN BAGIAN DARIDARI JUMLAH
JUMLAH DAN DAN
KARAKTERISTIK YANG
KARAKTERISTIK YANG DIMILIKI
DIMILIKI OLEH
OLEH POPULASI
POPULASI
TERSEBUT, MAKA
TERSEBUT, MAKA SAMPEL
SAMPEL HARUS
HARUS BETUL-BETUL
BETUL-BETUL
REPRESENTATIF(MEWAKILI)
REPRESENTATIF (MEWAKILI)(SUGIYONO:2006:118)
(SUGIYONO:2006:118)
3.
3. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH WAKIL WAKIL DARI
DARI POPULASI,
POPULASI, JIKA
JIKA JUMLAH
JUMLAH
SAMPEL SAMA
SAMPEL SAMA DENGAN
DENGAN JUMLAH
JUMLAH POPULASI
POPULASI MAKAMAKA
PENELITIAN ITU
PENELITIAN ITU DINAMAKAN
DINAMAKAN DENGAN
DENGAN SENSUS,
SENSUS, TETAPI
TETAPI
SERING KALI
SERING KALI TERJADI
TERJADI JUMLAH
JUMLAH SAMPEL
SAMPEL YANG
YANG DIAMBIL
DIAMBIL
LEBIH SEDIKIT
LEBIH SEDIKIT DARI
DARI POUPLASINYA
POUPLASINYA (PRASETYA
(PRASETYA IRAWAN
IRAWAN
1999:73)
1999:73)
4.
4. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH BAGIAN
BAGIAN DARI
DARI POPULASI,
POPULASI, SEHINGGA
SEHINGGA
SAMPEL
SAMPEL YANG
YANG REPRESENTATIF,
REPRESENTATIF, BENAR-BENAR
BENAR-BENAR
MENCERMINKAN CIRI-CIRI
MENCERMINKAN CIRI-CIRI DARI
DARI POPULASINYA
POPULASINYA (I(I MADE
MADE
PUTRAWAN:1990:6)
PUTRAWAN :1990:6)
5.
5. SAMPEL ADALAH
SAMPEL ADALAH SEBAGIAN
SEBAGIAN DARI
DARI POPULASI
POPULASI TERJANGKAU
TERJANGKAU
YANG MEMILIKI
YANG MEMILIKI SIFAT
SIFAT YANG
YANG SAMA
SAMA DENGAN
DENGAN POPULASI
POPULASI
(NANASUDJANA
(NANA SUDJANA&&IBRAHIM
IBRAHIM2001:85)
2001:85)
METODE
METODE DAN
DAN TEKNIK
TEKNIK SAMPLING
SAMPLING
SAMPEL PENELITIAN
SAMPEL PENELITIAN YANG
YANG REPRESENTATIF
REPRESENTATIF DAN
DAN
BERBOBOT
BERBOBOT
1.1. DERAJAT KESERAGAMAN
DERAJAT KESERAGAMAN (DEGREE
(DEGREE OF OF HOMOGENEITY)
HOMOGENEITY) DAN DAN
DERAJAT KETIDAK
DERAJAT KETIDAK SERAGAMAN
SERAGAMAN (DEGREE
(DEGREE OFOF HETEROGENEITY),
HETEROGENEITY),
SEMAKIN HOMOGEN
SEMAKIN HOMOGEN POPULASI
POPULASI PENELITIAN
PENELITIAN MAKA
MAKA JUMLAH
JUMLAH
SAMPELNYA
SAMPEL NYASEMAKIN
SEMAKINKECIL,
KECIL,SEBALIKNYA
SEBALIKNYASEMAKIN
SEMAKINHETEROGEN
HETEROGEN
POPULASI PENELITIAN
POPULASI PENELITIAN MAKA
MAKA JUMLAH
JUMLAH SAMPEL
SAMPEL SEMAKIN
SEMAKIN BESAR,
BESAR,
UNTUK DAPAT
UNTUK DAPAT MEWAKILI
MEWAKILI MASING-MASING
MASING-MASING SIFATSIFAT DARI
DARI POPULASI
POPULASI
SASARAN.
SASARAN.
2.2. DERAJAT KEMAMPUAN
DERAJAT KEMAMPUAN PENELITI
PENELITI UNTUK
UNTUK DAPAT
DAPAT MENGENAL,
MENGENAL,
MENGURAIKAN, MENGIDENTIFIKASI
MENGURAIKAN, MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT
SIFAT-SIFAT DAN
DAN CIRI-CIRI
CIRI-CIRI
KHUSUSPOPULASI
KHUSUS POPULASISASARAN
SASARANPENELITIAN.
PENELITIAN.
3.3. PRESISI(KESEKSAMAAN)
PRESISI (KESEKSAMAAN)FAKTOR
FAKTORINI INISANGAT
SANGATDIPERLUKAN
DIPERLUKANPADAPADA
PENELITIAN SURVEY
PENELITIAN SURVEY DAN
DAN POPULASI
POPULASI PENELITIAN
PENELITIAN YANG
YANG SANGAT
SANGAT
LUAS, KESEKSAMAAN
LUAS, KESEKSAMAAN DAN DAN KETEPATAN
KETEPATAN MENENTUKAN
MENENTUKAN SAMPEL
SAMPEL
YANG CUKUP
YANG CUKUP MEMADAI
MEMADAI DAN
DAN REPRESENTATIF
REPRESENTATIF DENGAN
DENGAN DERAJAT
DERAJAT
PRESISI YANG
PRESISI YANG TINGGI
TINGGI SANGAT
SANGAT DIPERLUKAN
DIPERLUKAN KARENA
KARENA AKAN
AKAN
SANGAT
SANGAT MENOLONG
MENOLONG PENELITI
PENELITI MEMPEROLEH
MEMPEROLEH DATA
DATA
REPRESENTATIFDAN
REPRESENTATIF DANBERBOBOT.
BERBOBOT.
4.4. PENGGUNAAN TEKNIK
PENGGUNAAN TEKNIK SAMPLING
SAMPLING YANGYANG TEPAT
TEPAT DANDAN AKURAT,
AKURAT,
UNTUKITU
UNTUK ITUPENELITI
PENELITIDALAM
DALAMMENENTUKAN
MENENTUKANSAMPLING
SAMPLINGTIDAK
TIDAKSAJA
SAJA
SECARARAMDOM
SECARA RAMDOMTETAPI
TETAPIJUGA
JUGASECARA
SECARANONNONRAMDOM,
RAMDOM,SEPERTI
SEPERTI
STRATIFIED SAMPLING;
STRATIFIED SAMPLING; AREA
AREA SAMPLING;
SAMPLING; CLUSTER
CLUSTER SAMPLING;
SAMPLING;
PURPOSIVESAMPLING.
PURPOSIVE SAMPLING.
RANCANGAN
RANCANGAN SAMPEL
SAMPEL
TEKNIK SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY
PROBABILITY NONPROBABILITY
NONPROBABILITY
SAMPLING
SAMPLING SAMPLING
SAMPLING
1. Simple
1. SimpleRandom
Random 1.Sampling
Sampling
1.
Sampling
Sampling
2. Proportionate
ProportionateRandom
Random
Sistematis
Sistematis
2.
Sampling
Sampling
2.Sampling
2. Sampling Kuota
Kuota
3. Disproportionate
3. Disproportionate 3.Sampling
3. Sampling Acidental
Acidental
StratifiedRandom
Stratified Random 4.4. PurposiveSampling
Purposive Sampling
Sampling 5.5. SamplingJenuh
Sampling Jenuh
Sampling 6.6. SnowballSampling
Snowball Sampling
4. Cluster
4. ClusterSampling
Sampling
PROBABILITAS (PROBABILITY SAMPLING DESIGN)
Simple Random Sampling
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel
dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa
memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota
populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota
populasi dianggap homogen (sejenis).
Misal ada “pembiayaan pembangunan pendidikan Dasar
di Jawa Barat”, sampelnya adalah seluruh SD dan SMP
yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP
itu dilakukan pemilihan secara random tanpa
pengelompokan terlebih dahulu, dengan demikian
peluang SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel
sama.
Proportionate Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
Misalnya, mahasiswa dapat diklasifikasikan menurut jenis kelamin (laki-laki
dan perempuan), tahun angkatan (2009,2008,2007,2006 dan seterusnya),
menurut fakultas (FISIP, Ekonomi, Hukum, Biologi, Akuntansi dan
sebagainya, menurut Jurusan (Sosiologi, Biologi, Akuntansi, dan
sebagainya). Sebagai contoh kita akan mengambil mahasiswa sebagai
sampel yang diklasifikasikan menurut jurusan sebanyak 5 persen. Langkah
pertama, kita harus mendata jumlah mahasiswa untuk setiap jurusan
tersebut, kemudian menentukan jumlah sampelnya. Misalnya:
Jumlah mahasiswa Sosiologi ada 100 mahasiswa
Jumlah mahasiswa Biologi ada 120 mahasiswa
Jumlah mahasiswa Akuntansi ada 150 mahasiswa
Masing-masing jurusan diambil 5 persen, maka sampel untuk setiap jurusan
adalah:
Mahasiswa Sosiologi = 100 X 5 peersen = 5
mahasiswa
Mahasiswa Biologi = 120 X 5 persen = 6
mahasiswa
Mahasiswa Akuntansi = 150 X 5 Persen = 8
mahasiswa
Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi
berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja
tertentu mempunyai : 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang
S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan
empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua
kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU,
dan SMP.
Cluster Sampling
Merupakan teknik sampling daerah yang digunakan untuk menentukan
sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
Misanya, sampel yang adadi sebuah kabupaten, dapat dilihat kecamatan
tertentu, kemudian kita dapat memilih salah satu atau beberapa desa di
kecamatan tersebut.
NON-PROBABILITAS (NONPROBABILITY SAMPLING
DESIGN)
Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut. Misalnya: kita akan menentukan sampel
sebanyak 20 persen dari mahasiswa jurusan sosiologi yang
berjumlah 100 mahasiswa, maka sampel yang diambil
sebanyak 20 mahasiswa. Untuk menentukan interval nomor
mahasiswa yang akan dipilih sebagai sampel, maka
digunakan rumus:
I= P/S
Dengan:
I : Interval
P : Jumlah Populasi
S : Sampel
Maka intervalnya adalah : I = 100/20 = 5
Interval nomor mahasiswa yang menjadi sampel
adalah 5, selanjutnya ditentukan mahasiswa nomor
berapa yang menjadi responden pertama dipilih
secara acak, selanjutnya nomor berikutnya
menyesuaikan. Misalnya terpilih nomor 6 sebagai
responden pertama, maka mahasiswa yang menjadi
responden adalah mahasiswa nomor
11,16,21,26,......,91,96,101 (karena jumlah populasi
ada 100 jadi mahasiswa nomor 101 diganti
mahasiswa nomor 1).
Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk
menetukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
Sampling Acidental
Sampling Insidental dalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Misalnya, kita akan meneliti opini masyarakat
mengenai film “Laskar Pelangi”. Kita dapat mengambil
sampel dengan mewawancarai orang yang baru saja
menonton film “Laskar Pelangi” di sebuah bioskop.
Purposive Sampling
Merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok untuk
penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak
melakukan generalisasi. Misalnya, kita memilih orang
sebagai sampel dengan memilih orang yang benar-
benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan
topik penelitian kita.
Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah merupakan teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi dipilih sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus,
dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
Snowball Sampling
Snowball samplingadalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat
bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi
besar. Dalam penetuan sampel pertama-tama dipilih satu
atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum
merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka
peneliti mencarai orang lain yang dipandang lebih tahu dan
dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang
sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel
semakin banyak.
INSTRUMENT, PENGUKURAN
INSTRUMENT, PENGUKURAN
DAN ANALISIS
DAN ANALISIS DATA
DATA
Test is a measure containing a set of questions,
each of which can be said have a correct answer
(Ebel & Frisbie, 1986)
ALAT UNTUK MENGUMPULKAN DATA
RELIABEL
98
EMPAT MACAM
VALIDITAS INSTRUMEN:
VALIDITAS ISI
VALIDITAS KONSTRUK
VALIDITAS KONKUREN
VALIDITAS PREDIKSI
99
•Valid (sahih)
Instrumen penelitian dikatakan valid, apabila instrumen tersebut dapat mengukur
objek yang hendak diukur. Validitas suatu instrumen dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu:
Validitas Isi (Content Validity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu
yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (sesuai dengan kurikulum).
Validitas Konstruk (Construct Validity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal yang
membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir (sesuai urutan indikator).
Validitas Konkuren
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konkuren apabila hasilnya sesuai dengan
pengalaman.
Validitas Prediksi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk
meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
•Reliabel
Instrumen dikatakan reliabel, jika instrument tersebut mempunyai hasil yang konsisten
dalam mengukur apa yang hendak diukur. Reliabilitas suatu instrumen pada umumnya
diekspresikan secara numerik dalam bentuk koefisien. Koefisien reabilitas tinggi
menunjukan reliabilitasnya tinggi, sebaliknya suatu instrumen dikatakan rendah
reliabilitasnya, jika instrumen tersebut mempunyai koefisien reliabilitas rendah.
TES
TERTULIS
LISAN
ESSAY
OBJEKTIF
101
KUEISIONER (ANGKET)
102
KEUNGGULAN KUESIONER :
DAPAT DISEBARKAN UNTUK RESPONDEN YANG
JUMLAH BESAR DENGAN WAKTU YANG RELATIF
SINGKAT.
103
KELEMAHAN PENGGUNAAN
KUESIONER :
PENELITI TIDAK DAPAT MELIHAT REAKSI
RESPONDEN KETIKA MEMBERIKAN
INFORMASI MELALUI ISIAN KUESIONER
104
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MEMBUAT KUESIONER YANG BAIK ADALAH :
106
KEUNGGULAN PENGGUNAAN
WAWANCARA ATAU INTERVIEW
WAWANCARA DAPAT DILAKSANAKAN KEPADA
SETIAPINDIVIDU TANPA DIBATASI OLEH FAKTOR USIA MAUPUN
KEMAMPUAN MEMBACA.
DATA YANG DIPEROLEH DAPAT LANGSUNG DIKETAHUI
OBJEKTIVITASNYA, KARENA DILAKSANAKAN SECARA
HUBUNGAN TATAP MUKA.
WAWANCARA DAPAT DILAKSANAKAN LANGSUNG KEPADA
RESPONDEN YANG DIDUGA SEBAGAI SUMBER DATA
( DIBANDING DENGAN ANGKET YANG DIISI ORANG LAIN)
WAWANCARA DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN TUJUAN
UNTUK MEMPERBAIKI HASIL YANG DIPEROLEH BAIK MELALUI
OBSERVASI TERHADAP OBJEK MANUSIA MAUPUN BUKAN
MANUSIA DAN JUGA YANG DIPEROLEH MELALUI ANGKET.
PELAKSANAAN WAWANCARA DAPAT LEBIH FLEKSIBEL DAN
DINAMIS, KARENA DILAKSANAKAN SECARA TERHUBUNG
LANGSUNG SEHINGGA MEMUNGKINKAN DIBERIKANNYA
PENJELASAN KEPADA RESPONDEN BILA SUATU PERTANYAAN
KURANG DAPAT DIMENGERTI.
107
KELEMAHAN-KELEMAHAN :
108
JIKA PENELITI MENETAPKAN WAWANCARA
SEBAGAI TEKNIK PENGAMBILAN DATA DARI RESPONDEN,
MAKA BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN, YAITU:
110
PENGAMATAN /OBSERVASI DILAKUKAN
DENGAN TIGA CARA YAITU:
PENGAMATAN / OBSERVASI LANGSUNG (DIRECT OBSERVATION)
YAITU PENGAMATAN YANG DILAKUKAN TANPA PERANTARA TERHADAP
OBJEK YANG DITELITI, SEPERTI MENGADAKAN PENGAMATAN
LANGSUNG TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS.
PENGAMATAN / OBSERVASI TAK LANGSUNG (INDIRECT
OBSERVATION)
YAITU, PENGAMATAN YANG DILAKUKAN TERHADAP OBJEK MELALUI
PERANTARA SUATAU ALAT ATAU CARA
PENGAMATAN / OBSERVASI PARTISIPASI (PARTICIPATE
OBSERVATION)
YAITU, PENGAMATAN YANG DILAKUKAN DENGAN CARA IKUT AMBIL
BAGIAN ATAU MELIBATKAN DIRI DALAM SUATU OBJEK YANG DITELITI.
CONTOH DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN, PENELITI MENGADAKAN
PENGAMATAN TERHADAP MEKANISME PROSES HUBUNGAN
MANUSIAWI ANTARA GURU DENGAN KEPALA SEKOLAH, DENGAN CARA
IKUT AMBIL BAGIAN SEBAGAI GURU DAN MENGAMATI SETIAP GEJALA
YANG MENJADI OBJEK PENELITIAN.
111
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR
MEMPEROLEH DATA SECARA EFEKTIF YAITU:
112
DOKUMENTASI
DOKUMEN RESMI,
TERMASUK SURAT KEPUTUSAN, SURAT INSTRUKSI, SURAT
BUKTI KEGIATAN YANG DIKELUARKAN OLEH KANTOR ATAU
ORGANISASI BERSANGKUTAN
113
Analisis data deskriptif
Analisis data secara deskriptif merupakan
pengolahan data hasil penelitian dengan tujuan agar
kumpulan dat ini bermakna (meaningful).
Deskripsi data ini terdiri dari;
- penyajian data
- ukuran/tendensi sentral
- ukuran/tendensi penyebaran
Penyajian data hasil penelitian
1.Dengan tabel atau daftar;
a. daftar tunggal
b. daftar kontingensi
c. daftar distribusi frekuensi
2.Dengan gambar atau diagram;
a. diagram lingkaran
b. diagram lambang (piktogram)
c. diagram peta (kartogram)
Penyajian data hasil penelitian
3.Dengan diagram atau grafik;
a. diagram batang; - satu, dua, tiga komponen
- saru arah, dua arah
b. diagram baris
c. diagram pencar
d. histogram
e. poligon
f. ogive
Ukuran sentral (pemusatan)
.
1. Rerata hitung/arithmetic mean ; merupakan hasil bagi antara
jumlah data dengan banyak data
2. Nilai tengah/median ; merupakan nilai tengah data setelah
data diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Median
tidak selalu salah satu diantara data tersebut
a. letak median; ukuran ke ½ (n+1)
b. nilai median;
- untuk banyak data ganjil; data yang paling tengah
- untuk banyak data genap; rerata dua data ditengah
3. Modus ; merupakan data yang paling banyak muncul (dapat
lebih dari satu data)
Ukuran penyebaran
1.rentangan/range ; adalah selisih antara data
terbesar dengan terkecil
2.simpangan/deviasi ; adalah selisih data dengan
rerata
3.varians ; rerata kuadrat simpangan
4.simpangan baku/standar deviasi ; adalah akar
varians.
Analisis data inferensial
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
TEKNIKPENULISAN
TEKNIK PENULISANTUGAS TUGASAKHIR AKHIR
1. Bahasa
1. Bahasa
Bahasayang
Bahasa yangdigunakan
digunakanbahasa
bahasaindonesia
indonesiabaku
baku
2. Penulisan
2. Penulisan
a.Pengetikan
a. Pengetikan
1) kertas
1) kertas dan
dan ukuran
ukuran == di
di ketik
ketik pada
pada kertas
kertas HVS
HVS ukuran
ukuran kuarto
kuarto
(12,5 cm
(12,5 cm xx 2828 cm
cm )) dengan
dengan berat
berat 80
80 gr.
gr. Kertas
Kertas berwarna
berwarna putih putih
dan di
dan di ketik
ketik tidak
tidak timbal
timbal balik.
balik. Apabila
Apabila digunakan
digunakan kertas
kertas khusus,
khusus,
seperti kertas
seperti kertas milimeter
milimeter untuk
untuk garafik,
garafik, kertas
kertas kalkir
kalkir untuk
untuk bagan
bagan
dan sejenisnya
dan sejenisnya (boleh
(boleh di
di luar
luar batas
batas ukuran
ukuran dandan di
di lipat
lipat sesuai
sesuai
denganukuran
dengan ukurankertas
kertasnaskah)
naskah)
2) Sampul
2) Sampul == sampul
sampul luar
luar menggunakan
menggunakan kartonkarton tebal
tebal dan
dan didi lapis
lapis
plastik bening.
plastik bening. Warna
Warna sampul
sampul sesuai
sesuai dengan
dengan warna
warna dasardasar
benderafakultas.
bendera fakultas.
3)Spasi
3) Spasi==jarak
jarakantara
antaradua duabaris
barispengetikan
pengetikandua duaspasi.
spasi.Khusus
Khususuntukuntuk
namaBab,
nama Bab,judul
judultabel,
tabel,dandanjudul
judulgambar
gambaryang yanglebih
lebihdari
darisatu
satubaris
baris
diketikdengan
diketik dengansatu satuspasi.
spasi.Daftar
Daftarpustaka
pustakadi diketik
ketikdengan
denganjarakjaraksatu
satu
spasi,sedangkan
spasi, sedangkanjarak jarakantara
antaradua
duapustaka
pustakadi diketik
ketikdalam
dalamdua duaspasi
spasi
4)Batas
4) Batastepitepi==tepi
tepiatas,
atas,44cm,cm,tepi
tepikiri,
kiri,44cm,
cm,tepi
tepibawah,
bawah,33cm, cm,tepi
tepi
kanan,33cm
kanan, cm
5)Alinea
5) Alineabarubaru==pengetikan
pengetikanalineaalineabaru
barudimulai
dimulaipada
padaketukan
ketukanke keenam
enam
daritepi
dari tepikiri.
kiri.
6)Bab,
6) Bab,Sub-Bab,
Sub-Bab,dan dananak
anakSub-Bab
Sub-Bab==nama namabab babdi diketik
ketikdengan
dengan
hurufkapital
huruf kapitaldengan
denganjarakjarak44cm cmdari
daritepi
tepiatas
ataskiri
kiridan
dandiditulis
tulisdidi
tengah-tengahkertas,
tengah-tengah kertas,Sub-Bab
Sub-Babdan dananak
anakSub-Bab
Sub-Babdimulai
dimulaidaridaribatas
batas
kiridan
kiri danhuruf
hurufawal
awalditulis
ditulisdengan
denganhuruf
hurufkapital.
kapital.
7)Penomoran
7) Penomoran==nomor nomorhalaman
halamandiletakkan
diletakkandi disebelah
sebelahkanan
kananatas,
atas,22
spasiatau
spasi atau11cm cmdi diatas
atasbaris
barispertama
pertamateksteksdan
dandi dimulai
mulaidari
daribab
bab
pendahuluan.Halaman-halaman
pendahuluan. Halaman-halamansebelumnya
sebelumnyasepertisepertihalaman
halamanjudul,judul,
katapengantar,
kata pengantar,daftar
daftarisi,
isi,daftar
daftartabel,
tabel,daftar
daftargambar
gambarmenggunakan
menggunakan
angkaromawi
angka romawikecil.
kecil.khusus
khusushalaman
halamanyang yangmemuat
memuatjudul judulbab,
bab,nomor
nomor
halamandi
halaman diletakkan
letakkandi ditengah
tengahbawah
bawahhalaman,
halaman,dua duaspasi
spasiatau
atau11cmcm
dibawah
di bawahbaris
baristerakhir.
terakhir.
8) Huruf
8) Huruf miring
miring == a) a) judul
judul buku,
buku, namanama terbitan
terbitan berkala,
berkala, atau
atau namanama
publikasi lain,
publikasi lain, b)
b) istilah
istilah kosakata
kosakata atauatau kalimat
kalimat dalam
dalam bahasa
bahasa asingasing
yangmasuk
yang masukke kedalam
dalamteks,
teks,c)c)nama
namaspesies
spesiesatauatauvariietas
variietasdalam
dalamilmu ilmu
biologi, d)
biologi, d) huruf
huruf yang
yang digunakan
digunakan untukuntuk simbol-simbol
simbol-simbol dalam
dalam statistika
statistika
danaljabar.
dan aljabar.
9) Penyajian
9) Penyajian tabel
tabel == a)
a) penulisan
penulisan katakata tabel
tabel dimulai
dimulai dari
dari tepi
tepi kiri,
kiri, diikuti
diikuti
nomor tabel,
nomor tabel, dan
dan diteruskan
diteruskan dengan
dengan nama nama tabel
tabel dan
dan diletakkan
diletakkan di di
atas tabel.
atas tabel. Jika
Jika ada
ada sumber
sumber di di bawah
bawah tabel
tabel letakkan
letakkan referensinya,
referensinya, b) b)
nomortabel
nomor tabelditulis
ditulissecara
secarauruturuttanpa
tanpamemperhatikan
memperhatikandalam dalambab babmanamana
sajatabel
saja tabel disajikan,
disajikan, c)c)tabel
tabel di
dibedakan
bedakan dalamdalamdua dua macam
macamyaituyaitu tabel
tabel
dalam teks
dalam teks dan
dan tabel
tabel dalam
dalam lampiran.
lampiran. Tabel
Tabel dalam
dalam lampiran
lampiran memiliki
memiliki
urutanpenomoran
urutan penomoransendirisendiridandantidak
tidakmenyambung
menyambung urutan urutantabel
tabeldalam
dalam
teks.
teks.
10) Penyajian
10) Penyajiangambar
gambar(foto,(foto,grafik,
grafik,diagram,
diagram,peta,
peta,bagan,
bagan,skema,
skema,dll) dll)==
a)tulisan
a) tulisangambar,
gambar,no nogambar
gambardan dannama
namagambar
gambardi diletakkan
letakkandi di bagian
bagian
bawah. Jika
bawah. Jika memiliki
memiliki referensi
referensi sertakan
sertakan dibawahnya,
dibawahnya, b) b) nomor
nomor
gambar ditulis
gambar ditulis secara
secara urut,
urut, c)
c) di
di sajikan
sajikan dalam
dalam halaman
halaman yang yang tidak
tidak
terpisah.
terpisah.
11)Pengutipan
11) Pengutipan
kalimatyang
kalimat yangberisi
berisigagasan,
gagasan,ide,
ide,atau
ataupendapat
pendapatseseorang
seseorangyang
yang
dijadikanbahan
dijadikan bahanacuan
acuanyang
yangdi
diambil
ambildari
dariberbagai
berbagaisumber.
sumber.
KutipanLangsung
Kutipan Langsung==mengutip
mengutipgagasan
gagasansama
samapersis
persisdengan
dengansumber
sumber
aslinyaatau
aslinya atautidak
tidakboleh
bolehmelakukan
melakukanperubahan
perubahanteks
teksasli
asliyang
yangdi
dikutip
kutip
Kutipantidak
Kutipan tidaklangsung
langsung==pengutip
pengutipdiperbolehkan
diperbolehkanmengubah
mengubahkalimat
kalimat
gagasan penulis
gagasan penulis dengan
dengan bahasa
bahasa pengutip
pengutip dengan
dengan syarat
syarat tidak
tidak
mengubahmakna
mengubah maknadari
darigagasan
gagasantersebut.
tersebut.
jika panjang
jika panjang kutipan
kutipan kurang
kurang dari
dari 55 baris,
baris, disajikan
disajikan dengan
dengan kalimat
kalimat
langsung, maka
langsung, maka pengetikannya
pengetikannya berjarak
berjarak 22 spasi
spasi seperti
seperti kalimat
kalimat teks
teks
lainnya dan
lainnya dan diberi
diberi tanda
tanda petik.
petik. Jika
Jika terdiri
terdiri dari
dari 55 baris
baris atau
atau lebih,
lebih, di
di
ketik dengan
ketik dengan jarak
jarak 11 spasi,
spasi, dimulai
dimulai dari
dari 55 ketukan
ketukan dari
dari margin
margin kiri
kiri
tanpatanda
tanpa tandapetik.
petik.
Nama penulis
Nama penulis bisa
bisa disebutkan
disebutkan dalam
dalam kalimat
kalimat maupun
maupun tidak
tidak
disebutkandalam
disebutkan dalamkalimat.
kalimat.
ContohKutipan
Contoh KutipanLangsung
Langsung==
PBVSI(2004:7),
PBVSI (2004:7),mengatakan
mengatakanpermainan
permainanbolavoli
bolavoliyaitu
yaitu: :
olahraga yang
olahraga yang dimainkan
dimainkan oleholeh dua
dua tim
tim dalam
dalam setiap
setiap lapangan
lapangan dengan
dengan
melewatkan bola
melewatkan bola di
di atas
atas net
net agar
agar dapat
dapat jatuh
jatuh menyentuh
menyentuh lantai
lantai lapangan
lapangan
lawan dan
lawan dan untuk
untuk mencegah
mencegah usaha
usaha yang
yang sama
sama dari
dari lawan.
lawan. Setiap
Setiap tim
tim dapat
dapat
memainkantiga
memainkan tigapantulan
pantulanuntuk
untukmengembalikan
mengembalikanbola bola(diluar
(diluarperkenaan
perkenaanblok).
blok).
Bola dinyatakan
Bola dinyatakan dalam
dalam permainan
permainan setelah
setelah bola
bola dipukul
dipukul oleholeh pelaku
pelaku servis
servis
melewati atas
melewati atas net
net ke
ke daerah
daerah lawan.
lawan. Permainan
Permainan dilanjutkan
dilanjutkan hingga
hingga bola
bola
menyentuh lantai,
menyentuh lantai, bola
bola “keluar”
“keluar” atau
atau satu
satu tim
tim gagal
gagal mengembalikan
mengembalikan bola bola
secarasempurna.
secara sempurna.
Contohkutipan
Contoh kutipantidak
tidaklangsung
langsung==
PBVSI (2004:7),
PBVSI (2004:7), megatakan
megatakan permainan
permainan bolavolibolavoli yaitu,
yaitu, “olahraga
“olahraga yang
yang
dimainkan oleh
dimainkan oleh dua
dua tim,
tim, masing
masing tim tim terdiri
terdiri dari
dari 66 orang
orang dan
dan berusaha
berusaha agar
agar
bola melewati
bola melewati atas
atas net
net agar
agar tidak
tidak jatuh
jatuh didi lapangan
lapangan sendiri.
sendiri. Masing-masing
Masing-masing
tim diperbolehkan
tim diperbolehkan memainkan
memainkan tiga tiga pantulan
pantulan untuk
untuk mengembalikan
mengembalikan bolabola (di
(di
luarperkenaan
luar perkenaanblock)”.
block)”.
12) Penulisan
12) Penulisan daftar
daftar pustaka
pustaka == butir-butir
butir-butir pustaka
pustaka di
di urutkan
urutkan
secara alfabetis
secara alfabetis menurut
menurut nama
nama pengarang
pengarang dan dan tidak
tidak perlu
perlu
menggunakan nomor
menggunakan nomor urut.
urut. Apabila
Apabila pemilik
pemilik nama
nama berperan
berperan
sebagai penyunting
sebagai penyunting buku,
buku, di
di belakang
belakang namanya
namanya diberi
diberi tanda
tanda
(ed).
(ed).
Penulisan mengikuti
Penulisan mengikuti urutan
urutan == nama pengarang,
nama pengarang, tahun
tahun
penerbitan, judul
penerbitan, judul buku,
buku, tempat
tempat penerbitan,
penerbitan, dandan nama
nama penerbit.
penerbit.
Penulisan nama
Penulisan nama pengarang
pengarang di di awali
awali dengan
dengan nama
nama akhir
akhir
pengarang, yaitu
pengarang, yaitu nama
nama keluarga
keluarga (surname).
(surname). Nama
Nama lain
lain atau
atau
huruf singkatannya
huruf singkatannya (initials)
(initials) di
di tulis
tulis di
di belakang
belakang nama
nama akhir
akhir dan
dan
dipisahkan dengan
dipisahkan dengan koma.koma. Inisial
Inisial ditandai
ditandai dengan
dengan titik
titik
dibelakangnya.
dibelakangnya.
Contoh==
Contoh
Bukudengan
Buku denganpengarang
pengarangsatusatuorang
orang
Almatsier,S.S.(2003).
Almatsier, (2003).Prinsip
PrinsipDasar
DasarIlmu
IlmuGizi.
Gizi.Jakarta
Jakarta::Gramedia
GramediaPustaka
Pustaka
Utama.
Utama.
Bukudengan
Buku denganpengarang
pengarangdua
duaorang
orang
Chandler,T.
Chandler, T.Jeff
Jeff&&Brown,
Brown,Lee
LeeE.
E.(2008).
(2008).Conditioning
Conditioningfor
forStrength
Strengthand
and
HumanPerformance.
Human Performance.USA
USA::Lippincott
LippincottWilliams
Williamsand
andWillkins.
Willkins.
Bukudengan
Buku denganpengarang
pengarangtigatigaorang
orang
Nadler,D.,
Nadler, D.,M.K.
M.K.Gerstein,
Gerstein,&&R.B
R.BShaw.
Shaw.(1992).
(1992).Organizational
Organizational
Architecture::Design
Architecture Designfor
forCganging
CgangingOrganizations.
Organizations.San
SanFransisco
Fransisco::
Jossey-Bass.
Jossey-Bass.
BukuPengarang
Buku Pengaranglebihlebihdari
daritiga
tigaorang
orang
Mohran,A.M.
Mohran, A.M.etetal.
al.(2000).
(2000).Large-Scale
Large-ScaleOrganizational
OrganizationalChange.
Change.San
San
Francisco::Jossey
Francisco JosseyBass.
Bass.
Bukuyang
Buku yangdirevisi
direvisi
Atai, B.
Atai, B. (2000).
(2000). Olahraga
Olahraga Kebugaran.
Kebugaran. Rev.ed.
Rev.ed. Bandung
Bandung ::
SukabinaPress.
Sukabina Press.
Bukuyang
Buku yangditerjemahkan
diterjemahkan
Atai, B.
Atai, B. (2010).
(2010). Olahraga
Olahraga Kebugaran.
Kebugaran. Terj.
Terj. Bandung
Bandung :: Sukabina
Sukabina
Press.
Press.
Artikel Jurnal
Artikel Jurnal == dimulai
dimulai nama
nama pengarang,
pengarang, tahun
tahun terbitan,
terbitan, judul
judul
artikel, nama
artikel, namajurnal,
jurnal,nomor
nomor jurnal
jurnaldan
danhalaman.
halaman.
Campbell et
Campbell et al.
al. (2007).
(2007). International
International Society
Society OfOf Sports
Sports Nutrition
Nutrition
Position Stand
Position Stand :: Protein
Protein And
And Exercise.
Exercise. Journal
Journal Of Of The
The
International Society
International Society Of Of Sports
Sports Nutrition,
Nutrition, 4:8.
4:8. DOI
DOI ::
10.1186/1550-2783-4-8.
10.1186/1550-2783-4-8.
Harahap, Novita
Harahap, Novita S.S. (2014).
(2014). Protein
Protein Dalam
Dalam Nutrisi
Nutrisi Olahraga.
Olahraga. Jurnal
Jurnal
IlmuKeolahragaan.
Ilmu Keolahragaan. 13(2).
13(2). 45-54.
45-54.
Artikel Majalah
Artikel Majalah
Iskarna, T.
Iskarna, T.(2012).
(2012). Olahraga
OlahragaRekreasi.
Rekreasi.Eksperi,
Eksperi,Hal.
Hal.20-21.
20-21.
ArtikelSurat
Artikel SuratKabar
Kabar
(2002). Hidup
(2002). HidupSehat
Sehatdengan
denganBerolahraga.
Berolahraga.Kompas.
Kompas.(8 (8Maret
Maret
2018).Hal.
2018). Hal. 55
DariInternet/Blog
Dari Internet/Blog
JPNN. (2015).
JPNN. (2015). Bahaya
BahayaMengkonsumsi
MengkonsumsiSuplemen
SuplemenPembentuk
Pembentuk
Otot. Diunduh
Otot. Diunduhtanggal
tanggal10
10Februari
Februari2017
2017dari
dari
http://www.jpnn.com/news/bahaya-mengonsumsi-suplemen-pe
http://www.jpnn.com/news/bahaya-mengonsumsi-suplemen-pe
mbangun-otot
mbangun-otot
Tesisdan
Tesis danDisertasi
Disertasi
Wrianda,L.
Wrianda, L.(2018).
(2018).Pengaruh
PengaruhMetode
MetodeRangkaian
RangkaianLatihan
Latihandan
dan
Bermain,Motivasi
Bermain, Motivasiterhadap
terhadapKeterampilan
KeterampilanBermain
BermainBolavoli.
Bolavoli.
TesisPascasarjana
Tesis PascasarjanaUNPUNPFIK
FIKUNP.
UNP.Padang
Padang::Laporan
Laporan
Penelitian. UNP
Penelitian. UNP