MITIGASI BENCANA
DI SUSUN OLEH :
NAMA : HIJRAH
STAMBUK : G10116037
MARET, 2023
BAB IX PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
(P3K) DI LABORATORIUM
Kotak P3K
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan kotak P3K adalah sebagai
berikut:
1. Rancangan kotak P3K terbuat dari bahan yang kuat, mudah dipindah dan diberi
label P3K.
2. Berwarna dasar putih dengan label P3K berwarna merah
3. Ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah
yang jelas, cukup cahaya serta mudah diangkat apabila akan digunakan.
Isi kotak P3K sebagai berikut:
1. Kotak P3K tidak boleh diisi bahan atau alat selain yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan P3K di tempat kerja.
2. Penempatan kotak P3K harus memenuhi ketentuan: jumlah dan tipe kotak P3K
disesuaikan dengan jumlah pekerja, jumlah unit dan tata letak/lay out.
Pertolongan pertama saat kepala terbentur perlu dilakukan sesuai dengan tingkat
keparahan cedera kepala yang dialami. Hal ini berlaku bagi anak-anak maupun
orang dewasa. Cedera kepala ringan dapat memengaruhi sel otak secara
sementara, sedangkan cedera kepala sedang dapat menyebabkan memar, jaringan
otak yang robek, perdarahan, hingga kerusakan terhadap otak. Adanya trauma
terhadap otak dapat berujung komplikasi jangka panjang, bahkan menyebabkan
kematian
Dampak kepala terbentur yang terjadi secara berulang dalam periode waktu yang
lama menyebabkan kelainan pada sistem saraf serta proses berpikir secara
kumulatif. Sementara, cedera otak yang berulang dalam periode waktu pendek
(dengan jeda beberapa jam, hari, maupun minggu) dapat berakibat fatal.
Saat kepala terbentur, pada umumnya orang akan mengalami cedera otak atau
gegar otak ringan. Tentu saja kondisi ini tidak membutuhkan penanganan
berlebihan. Berikut beberapa penanganan pertama kepala terbentur yang dapat
kamu lakukan :
• Konsumsi obat antinyeri untuk meredakan sakit kepala apabila perlu, seperti
paracetamol maupun ibuprofen.
• Kompres dingin selama 10-15 menit setiap kali kompres. Lakukan dalam 48
jam pertama setelah kepala terbentur.
Cedera otak traumatik akibat kepala terbentur dapat menimbulkan berbagai efek
fisik maupun psikis. Sebagian tanda dan gejala dapat langsung muncul,
sedangkan yang lainnya dapat timbul beberapa hari maupun minggu kemudian.
Pembilasan air perlu segera dilakukan setelah bahan kimia mengenai mata atau
kulit. Jika kondisi yang terjadi parah maka memerlukan perawatan darurat di
rumah sakit terlebih jika saluran pernafasan terganggu. Jika diperlukan
pembilasan dengan air harus terus dilakukan selama perjalanan menuju rumah
sakit.
• Jumlah bahan kimia yang tertelan oleh orang dewasa memiliki jumlah yang
kecil yaitu sekitar 14-21 ml.
• Tidak ada bukti yang pasti jika memuntahkan bahan kimia yang tertelan
memberikan hasil yang lebih baik dari pada jika mendiamkan.
• Memuntahkan bahan kimia dapat menimbulkan resiko yang lebih besar
terutama dalam kondisi darurat. Misalnya seperti ketika muntah kemudian
mengalami tersedak dapat menyebabkan bahan kimia masuk kedalam
saluran nafas.
• Perawatan medis di rumah sakit merupakan jalan terbaik untuk menangani
kejadian tertelannya bahan kimia karena dokter dan tenaga medis lainnya
dapat memberikan tindakan terbaik.
Sering kali kita mendengar ketika menelan bahan kimia atau racun perlu segera
mengkonsumsi susu untuk penetral racun. Namun menurun evaluasi dari The
American Heart Association dan American Red Cross bahwa seseorang yang
menelan bahan kimia atau racun tidak perlu mengkonsumsi apapun melalui
mulut. Mempersiapkan penetral racun merupakan upaya pertolongan pertama
yang dapat dilakukan. Direkomendasikan pada klinik atau rumah sakit terdekat
lingkungan kerja mengetahui bahan kimia yang digunakan agar dapat memiliki
persediaan penetral racun.
• Jika terjadi iritasi pada kulit akibat paparan bahan kimia maka dapat
dibersihkan dengan lembut.
• Jika bahan kimia yang mengenai kulit berbentuk padat maka perlu
membilas menggunakan air kulit yang terkontaminasi. Jika bahan kimia
berbentuk cair dan dapat menembus pakaian maka perlu segera melepas
pakaian dan membilas tubuh dengan menggunakan air. Segera dapatkan
perawatan medis di rumah sakit.
• Jika terjadi radang dingin akibat bahan kimia maka perlu segera
mendapatkan perawatan medis dan sangat tidak diperbolehkan untuk
menggosok atau menyiram dengan air. Untuk mencegah terjadinya
kerusakan jaringan yang lain maka tidak diperbolehkan untuk melepas
pakaian.
BAB X HIGIENE DAN SANITASI DI LINGKUNGAN
DI LABORATORIUM
Di Laboratorium
Higiene laboratorium adalah suatu usaha kegiatan yang dilakukan untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan di dalam laboratorium, agar suatu
laboratorium layak digunakan untuk kegiatan pemeriksaan, penelitian atau
kegiatan lainnya sehingga tidak mempengaruhi aktifitas tenaga kerja maupun
hasil penelitian yang dilakukan di dalamnya.
Secara Personal
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi
kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh
nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya
kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap
kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah
kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah
kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum.
Personal Higiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan higiene berarti sehat jadi higiene personal adalah suatu usaha
perawatan diri untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan diri seseorang
baik untuk kesehatan fisik maupun psikis.
Tindakan Sanitasi
Berbagai macam tindakan yang dapat dilakukan sebagai salah tindakan sanitasi
di laboratorium dan rumah sakit, sebagai berikut :
Sanitasi di laboratorium
a) Melakukan pengelolaan terhadap limbah medis terutama yang berbentuk
cair agar tidak mencemari air atau lingkungan sekitar dengan cara
mengelompokkannya berdasarkan potensi yang terkandung dalam limbah
tersebut. Contohnya yaitu:
• Limbah infeksius
Limbah dari pasien yang memiliki penyakit menular, seperti limbah
sampel typus, hepatitis, AIDS, TBC, dan penyakit menular lainnya.
Maka limbah tersebut harus disterilkan terlebih dahulu sebelum dibuang
ke saluran pembuangan.
• Limbah kimia
Limbah dari bahan-bahan kimia yang berbahaya,limbah tersebut harus
diolah lebih dahulu sebelum dibuang ke saluran pembuangan agar tidak
membahayakan lingkungan sekitar.
• Limbah organik dan anorganik
tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada
umumnya seperti BOD, COD, pH, mikrobiologik dan parameter yang
lainnya.
b) Menjaga pengelolaan dan penyediaan air bersih agar tidak terkontaminasi
oleh bakteri nosocomial.
c) Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme,
tergantung jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum
dibuang dan jenis sarana prasarana yang tersedia.
d) Melakukan sterilisasi ruangan.
F. Manfaat Sanitasi
Beberapa manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga dan
memperhatikan sanitasi di lingkungan laboratorium kesehatan, misalnya:
• Mencegah penyakit menular.
• Mencegah kecelakaan kerja.
• Menghindari pencemaran.
• Mengurangi jumlah presentase sakit di tempat kerja.
• Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman.