Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irfan Ma’azisyi Dhofir

NIM : P1337420620079
Judul Jurnal : PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI
PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI
KABUPATEN LAMONGAN
Tempat : BPS Ny.Mujiyati, Amd.Keb Desa Joto Sanur Kecamatan Tikung
Kabupaten Lamongan

Waktu : Tahun 2013

Responden : 28 ibu-ibu yang akan bersalin di BPS Ny.Mujiyati, Amd.Keb

Ringkasan Jurnal :

Penyebab nyeri pada persalinan kalaI fase aktif salah satunya adalah kontraksiuterus
yang dikaitkan dengan derajat kecepatandilatasi serviks dan segmen bawahrahim. Nyeri
persalinan ini diawali denganperdarahan, pecahnya selaput ketuban dankontraksi atau
ketegangan otot rahim,dengan adanya kontraksi ini maka bayi akanterdorong keluar dari
dalam rahim secarabertahap sedikit demi sedikit, akibat dayadorong dari kontraksi ini maka
mulut rahimsedikit demi sedikit akan terbuka untukmemberikan jalan lahir keluarnya
bayi.Dalam keadaan normal kontraksimuncul secara spontan dari tubuh ibu yangmau
melahirkan, mekanisme kontraksi inidikendalikan oleh si stem saraf otonom, sehingga
muncul sendiri secara reflek. Kontraksi dlam pembukaan pintu rahim inilahyang menjadi
salah satu sumber rasa nyeri di dalam persalinan kala I fase aktif.

Pemberian kompres dingin pada ibu bersalin yang sedang mengalami nyeri punggung
yang disebabkan oleh posisi posterior oksiput janin atau tegangan pada otot punggung
dianggap meredakan nyeri dengan mengurangi spasme otot yang disebabkan oleh
iskemia,yang merangsang neuron yang memblok transmisi lanjut rangsang nyeri dan
menyebabkanva sodilatasi dan peningkatan aliran darah ke area punggung tersebut. Kompres
dingin adalah suatu metodedalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efekfisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran
darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi
dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga
impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit. Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah
bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri (Fraser,
2009).Tujuan dalam pengobatan nyeri adalah mengurangi nyeri sebesar mungkin dengan efek
samping paling kecil (Chapman, 2006).Hal ini sesuai dengan teori Musrifatul M dan Alimul,
bahwa kompres dingin dapat memberikan relaksasi pada otot yang tegang dan kekakuan
sendi. Ibu bersalin tidak ada yangmendapatkan pengobatan untuk menghilangkan,nyeri
persalinan, dimana dalam pemberian tehnik kompres dingin tidak dipengaruhioleh
pengobatan lain sehinggaobservasi tingkatan nyeri persalinan kala Ifase aktif dapat dilakukan
dengan mengurangi faktor perancu. Menurut Nursalam (2003), bahwa kompres dingin akan
menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga
impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit sehingga mengurangi rasa nyeri.

Persalinan adalah rangkaian prosesyang berakhir dengan pengeluaran hasil


konsepsioleh ibu. Proses ini dimulai dengankontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh
perubahan serviks dan diakhiri denganpelahiran plasenta (Varney, 2008). Ketikakontraksi
dimulai ibu akan merasakan nyeri yang mengakibatkan ketidak nyamanan dan untuk
mengatasi rasa nyeri tersebut dapat dilakukan kompres dingin yaitu denga nmenggunakan
buli-buli dingin. Pengompresan ini diletakkan pada daerah yangterasa nyeri biasanya pada
pinggang, perut bagian bawah atau lipat paha ketika adakontraksi dengan memakai buli-buli
dingin yang diisi air dingin dengan suhu 15-18ºcselama 20-30 menit (Potter & Perry,
2006).Pengompresan dilakukan selama 20 menitkarena suhu air sudah turun sehingga air
dingin harus diganti dan saat itulah melakukan observasi nyeri persalinan.Kompres dingin ini
berguna untuk mengurangi ketegangan nyeri sendi dan otot,mengurangi pembengkakan, dan
menyejukkan kulit. Kompres dingin akan membuat daerah yang terkena dengan
memperlambat transmisi nyeri melalui neuron-neuron sensorik (Rohani, dkk, 2011:44).
Roper (2000) menyatakan, mekanisme terjadinya penurunan nyeri akibat dilakukan kompres
dingin karena dingin menyebabkan vasokonstriksi untuk menurunkan aliran darah ke daerah
tubuh yang mengalami cedera, mencegah terbentuknya edema, mengurangi inflamasi. Dingin
akan meredakan nyeri dengan membuat area menjadi mati rasa, memperlambat aliran impuls
nyeri, meredakan pendarahan dan meningkatkan ambang nyeri, ketegangan otot menurun
yang berguna untuk menghilangkan nyeri.

Berdasarkan uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa lebih dari sebagian ibu
bersalin yang mengalami nyeri beratpada persalinan kala I fase aktif sebelum dilakukan
kompres dingin. Tetapi setelah dilakukan kompres dingin ada penurunan nyeri yang hampir
seluruh ibu bersalin mengalami nyeri sedang. Hal ini disebabkan karena efek dari kompres
dingin sendiri yang dapat menurunkan aliran darah ke daerah tubuh yang mengalami cedera
sehingga meredakan nyeri dengan membuat area menjadi mati rasa, dengan efek inilah
tingkatan nyeri persalinan dapat berkurang.

Anda mungkin juga menyukai