Pengukuran suhu
1. Oral
Termometer diletakkan di bawah lidah dimana terdapat arteri sublingual dan biasanya
menunjukkan hasil pengukuran 0,5 0,8C di bawah suhu inti.
2. Rektal Berbeda 0,1C dengan suhu inti.
Kontraindikasi :
1) Diare
2) Pembedahan rectal
3) Clotting disorders
4) Hemorrhoids
3. Aksila
Hasil pengukuran 0,6C lebih rendah dibandingkan suhu oral.Paling sedikit dilakukan, mudah
dan nyaman.
Kontraindikasi :
1)
Pasien kurus
2)
Inflamasi local daerah aksila
3)
Tidak sadar, shock
4)
Konstriksi pembuluh darah perifer.
-
Persiapan alat:
Thermometer air raksa ( aksila, oral dan rectal)
Tissu kering
Bengkok
1)
2)
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan (handscond)
Mencatat hasil
Bersihkan thermometer
Pemeriksaan suhu melalui rectal.
-
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan (handscond)
Turunkan pakaian pasien sampai bagian gluteal dan tetap menjaga privacy pasien.
Letakkan telapak tangan pada sisi gluteal pasien dan masukkan thermometer ke dalam rectal, suruh pasien
menahan sampai 3-5 menit dan usahakan jangan sampai berubah posisi.
Setelah selesai angkat thermometer dan baca/catat hasil
Bersihkan thermometer
Nadi
Nadi adalah sensasi denyutan seperti gelombang yang dapat dirasakan / dipalpasi di arteri perifer, terjadi
karena gerakan atau aliran darah ketika konstraksi jantung.
Nadi adalah gelombang darah yang dibuat
oleh kontraksi ventrikel kiri jantung. Pada orang dewasa kontriksi jantung 60-100 x/mnt saat
istrahat. Cardiac output adalah volume darah yang dipompakan ke dalam arteri oleh jantung =
SVxHR. Nadi perifer adalah nadi yang berada jauh dari jantung, contoh: kaki, radialis, leher,
nadi apical. Nadi sentral: lokasinya di apex jantung.
2. Pemeriksaan denyut nadi
Nilai denyut nadi merupakkan indicator untuk menilai system kardiovaskuler, denyut nadi dapat diperiksa
dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi perifer yang lain.
Nilai normal nadi adalah : 60-80 x/menit
Tujuan
-
Prosedur pelaksanaan
Menjelaskan prosedur pada klien
Cuci tangan
Atur posisi klien dengan tidur terlentang
Respirasi
Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi system pernafasan
yang didalamnya ada siklus pertukaran O2 dan CO2.
Bunyi tambahan.
1. Krekels/rales adalah bunyi yang berlainan atau non kontinyu yang terjadi akibat
penundaan pembukaan kembali jalan napas yang menutup:
1. Krekels halus dapat terdengar pada akhir inspirasi.
2. Krekels kasar mempunyai bunyi parau dan basah.
3. Mengi (ronki) adalah bunyi berirama kontinyu yang durasinya lebih lama
dibanding krekels. Dapat terdengar pada saat inspirasi, ekspirasi atau pada
keduanya.
3. Pemeriksaan pernafasan
Tujuan
-
Prosedur pelaksanaan
Menjelaskan prosedur pada klien
Cuci tangan
Atur posisi pasien dengan berbaring
Tujuan
Mengetahui nilai tekanan darah
Persiapan Alat
Sfigmanometer air raksa atau jarum
Stetoskop
Prosedur pelaksanaan
Memasang manset jangan terlalu ketat maupun longgar tetapi yang pas melekat pada lengan.
Pasang stetokop di bawah manset pas diatas arteri brakialis untuk memudahkan auskultasi (atau boleh di luar
manset)
Tentukkan denyut nadi radialis
Pompakan balon manset sampai nadi radialis tidak teraba dan pompakan lagi kira-kira 20 mmHg setelah nadi
tidak teraba.
Pasang stetoskop pada telinga sambil memegang nadi radialis turunkan udara dalam manset sampai terdengar
bunyi koroktoff pertama dan pertama kali denyut nadi teraba ingat-ingat angka pada tensimeter, itu adalah
tekanan sisitolik, kemudian turunkan lagi sampai bunyi tidak terdengar pertama kali itu adalah tekanan
diastolic.
Catat hasil pengukuran dan beritahukan kepada pasien, missal : sistolik 150 mmHg dan diastolic 100
mmHg atau ditulis TD: 150/100 mmHg.
http://tugaskeperawatan12smk.blogspot.com/2013/12/sop-pemeriksaan-tekanandarah-suhu-nadi.html