Anda di halaman 1dari 5

SOP pemeriksaan tekanan darah, suhu, nadi, dan respirasi '(KKP 5)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP Pengukuran Tanda Vital ( Pernafasan, Nadi,


Tekanan Darah Dan Suhu )
SOP
Pengukuran Tanda Vital ( Pernafasan, Nadi, Tekanan Darah Dan Suhu )
Pengertian :
1. Pernafasan
menghitung jumlah pernafasan ( inspirasi yang diikuti ekspresi selaman 1 menit.
2. Nadi
menghitung frekuensi denyut nadi ( loncatan aliran darah yang dapt teraba yang terdapat di
berbagai titik anggota tubuh melalui perabaan pada nadi, yang lazim diperiksa atau diraba pada
radialis.
3. Tekanan darah
melakukan pengukuran tekanan darah ( hasil dari curah jantung dan tekanan darah perifer )
mdengan menggunakan spygnomanometer dan sttoskop.
4. Suhu
mengukur suhu tubuh dengan mengguanakan termometer yang di pasangkan di mulut, aksila dan
rektal.
Suhu
Suhu tubuh menunjukkan kehangatan tubuh manusia. Timbulnya panas tubuh karena adanya
latihan dan metabolism makanan. Panas tubuh akan hilang melalui kulit, paru, dan produk sisa
melalui proses radiasi, konduksi, konveksi, dan eaporasi.
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antar produksi panas dan kehilangan panas, dan diukur
dalam unit panas derajat.
Mekanisme kehilangan panas:
1. Radiasi
Adalah pemindahan panas dari permukaan obek tertentu ke permukaan obyek yang lain tanpa
adanya kontak antara kedua obyek. Yang paling sering adalah dengan sinar infra merah (atau
penyebaran panas dengan gelombang elektromagnetik)
2. Konduksi
Adalah perpindahan panas ke obyek lain melalui ontak langsung
3. Evaporasi (penguapan)
Adalah perubahan dari cairan menjadi uap. Seperti cairan tubuh dalam bentuk keringat menguap
dari kulit.
4. Konveksi
Adalah penyebaran panas oleh karena pergerakan udaradengan kepadatan yang tidak
Suhu tubuh normal:
1. Suhu permukaan: 36,8 37,4 C (96,6 -99,3 F)
2. Suhu inti : 36,4 38 C (97,5 100,4 F)

Pengukuran suhu
1. Oral
Termometer diletakkan di bawah lidah dimana terdapat arteri sublingual dan biasanya
menunjukkan hasil pengukuran 0,5 0,8C di bawah suhu inti.
2. Rektal Berbeda 0,1C dengan suhu inti.
Kontraindikasi :
1) Diare
2) Pembedahan rectal
3) Clotting disorders
4) Hemorrhoids
3. Aksila
Hasil pengukuran 0,6C lebih rendah dibandingkan suhu oral.Paling sedikit dilakukan, mudah
dan nyaman.
Kontraindikasi :
1)
Pasien kurus
2)
Inflamasi local daerah aksila
3)
Tidak sadar, shock
4)
Konstriksi pembuluh darah perifer.
-

Persiapan alat:
Thermometer air raksa ( aksila, oral dan rectal)

Tissu kering
Bengkok

Vaselin (untuk pengkajian suhu rektal)


Botol disinfektan, ada 3 jenis bahan:

1)
2)

Berisi larutan lisol 2%


Berisi larutan sabun

3) Berisi air bersih


Prosedur pelaksanaan:
Pemeriksaan suhu melalui oral
-

Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

Cuci tangan
Gunakan sarung tangan (handscond)

Mengatur posisi klien (duduk)


Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 35c

Tentukkan letak bawah lidah


Letakkan termometer di bawah lidah dan sejajar dengan gusi

Anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit


Angkat dan baca hasil (dalam membaca luruskan dan sejajarkan dengan mata pembaca kemudian baca hasil

dengan seksama sebatas mana air raksa berhenti, catat hasil)


Pemeriksaan suhu melelui aksila

Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan


Cuci tangan

Gunakan sarung tangan (handscond)


Mengatur posisi klien (duduk)

Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 35c


Letakkan thermometer pada daerah aksila kemudian suruh pasien menjepit sampai 3-5 menit.

Mencatat hasil
Bersihkan thermometer
Pemeriksaan suhu melalui rectal.
-

Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

Cuci tangan
Gunakan sarung tangan (handscond)

Atur posisi dengan menyuruh pasien miring kiri


Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 0c dan oleskan vaslin secukupnya

Turunkan pakaian pasien sampai bagian gluteal dan tetap menjaga privacy pasien.
Letakkan telapak tangan pada sisi gluteal pasien dan masukkan thermometer ke dalam rectal, suruh pasien

menahan sampai 3-5 menit dan usahakan jangan sampai berubah posisi.
Setelah selesai angkat thermometer dan baca/catat hasil

Bersihkan thermometer
Nadi
Nadi adalah sensasi denyutan seperti gelombang yang dapat dirasakan / dipalpasi di arteri perifer, terjadi
karena gerakan atau aliran darah ketika konstraksi jantung.
Nadi adalah gelombang darah yang dibuat

oleh kontraksi ventrikel kiri jantung. Pada orang dewasa kontriksi jantung 60-100 x/mnt saat
istrahat. Cardiac output adalah volume darah yang dipompakan ke dalam arteri oleh jantung =
SVxHR. Nadi perifer adalah nadi yang berada jauh dari jantung, contoh: kaki, radialis, leher,
nadi apical. Nadi sentral: lokasinya di apex jantung.
2. Pemeriksaan denyut nadi
Nilai denyut nadi merupakkan indicator untuk menilai system kardiovaskuler, denyut nadi dapat diperiksa
dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi perifer yang lain.
Nilai normal nadi adalah : 60-80 x/menit
Tujuan
-

Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan pulsasi)


Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler.

Alat dan bahan


Arloji /stop-watch

Prosedur pelaksanaan
Menjelaskan prosedur pada klien

Cuci tangan
Atur posisi klien dengan tidur terlentang

Atur posisi tangan sejajar dengan tubuh dan posisi supinasi.

Tentukkan posisi arteri radialis yang akan di palpasi


Hitung denyut nadi dengan mempalpasi arteri radialis dengan mencocokkan denyut pertama dengan jarum

panjang pada arloji.


Catat hasil pengukuran.

Respirasi
Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi system pernafasan
yang didalamnya ada siklus pertukaran O2 dan CO2.

Bunyi tambahan.
1. Krekels/rales adalah bunyi yang berlainan atau non kontinyu yang terjadi akibat
penundaan pembukaan kembali jalan napas yang menutup:
1. Krekels halus dapat terdengar pada akhir inspirasi.
2. Krekels kasar mempunyai bunyi parau dan basah.
3. Mengi (ronki) adalah bunyi berirama kontinyu yang durasinya lebih lama
dibanding krekels. Dapat terdengar pada saat inspirasi, ekspirasi atau pada
keduanya.

3. Pemeriksaan pernafasan
Tujuan
-

Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernafasan.


Menilai kemampuan fungsi pernafasan

Alat dan bahan


Arloji /stop-watch

Prosedur pelaksanaan
Menjelaskan prosedur pada klien

Cuci tangan
Atur posisi pasien dengan berbaring

Alihkan perhatian pasien dengan menatap ke atas


Hitung frekuensi pernafasan

Dan catat hasil


Tekanan Darah
Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan
nadi. Dalam pemeriksaan tekanan darah ada 2 metode yaitu: metode langsung dan tak langsung.
Metode langsung yaitu:
memasukkan kanula atau jarum langsung ke dalam pembuluh darah yang dihubungkan ke manometer. Metode
ini adalah metode paling tepat dan akurat tetapi pasien tidak nyaman dan memerlukan metode khusus.
Metode tidak langsung:

Adalah metode yang menggunakan manset yang disambungkan ke sfigmanometer.


Mekanisme metode ini adalah dengan mendengarkan bunyi koroktoff pada dinding arteri brakhialis dengan
menggunakan stetoskop. Bunyi koroktoff sendiri adalah bunyi gelombang sel-sel darah yang dikontrasikan
(saat sistolik) oleh jantung dan mengenai dinding arteri maka timbul bunyi dug..dug
4. Pemeriksaan tekanan darah
-

Tujuan
Mengetahui nilai tekanan darah

Persiapan Alat
Sfigmanometer air raksa atau jarum

Stetoskop
Prosedur pelaksanaan

Jelaskan prosedur pada pasien


Cuci tangan

Atur posisi pasien dengan tidur terlentang


Atur tangan dengan posisi supinasi

Keataskan lengan baju


Pasang manset pada lengan atas, 3 cm diatas fossa cubitti dan jangan pada lengan yang terpasang infuse.

Memasang manset jangan terlalu ketat maupun longgar tetapi yang pas melekat pada lengan.
Pasang stetokop di bawah manset pas diatas arteri brakialis untuk memudahkan auskultasi (atau boleh di luar

manset)
Tentukkan denyut nadi radialis

Pompakan balon manset sampai nadi radialis tidak teraba dan pompakan lagi kira-kira 20 mmHg setelah nadi
tidak teraba.

Pasang stetoskop pada telinga sambil memegang nadi radialis turunkan udara dalam manset sampai terdengar
bunyi koroktoff pertama dan pertama kali denyut nadi teraba ingat-ingat angka pada tensimeter, itu adalah
tekanan sisitolik, kemudian turunkan lagi sampai bunyi tidak terdengar pertama kali itu adalah tekanan
diastolic.
Catat hasil pengukuran dan beritahukan kepada pasien, missal : sistolik 150 mmHg dan diastolic 100
mmHg atau ditulis TD: 150/100 mmHg.

http://tugaskeperawatan12smk.blogspot.com/2013/12/sop-pemeriksaan-tekanandarah-suhu-nadi.html

Anda mungkin juga menyukai