3. SOP pemeriksaan kesehatan karyawan perusahaan 4. SOP pemeriksaan denyut nadi Pengertian : Pemeriksaa denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskular. Tujuan : 1) Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan). 2) Menilai Kemampuan fungsi kardiovaskular. Alat dan bahan : 1) Arloji (jam) atau stop-watch 2) Pena Prosedur kerja 1) Jelaskan prosedur pada klien. 2) Cuci tangan 3) Atur posisi pasien 4) Letakan kedua lengan telentang di sisi tubuh 5) Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan di hitung) 6) Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk,, jari tengah, dan jari manis. Tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan irama, dan kekuatan denyutan. 7) Catat hasil. 8) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan Tugas : 1) Lakukan pemeriksaan denyut nadi dalam tiga posisi yaitu tidur, duduk, dan berdiri. 2) Tuliskan hasil pemeriksaan ke dalam tabel/form pemeriksaan. 3) Jelaskan kesimpulan tahapan hasil pemeriksaan. 4) Jelaskan perbedaan takikardia dan bradikardia dan faktor apa yang menyebabkannya. 5. SOP menghiting pernafasan Pengertian : Pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa. Tujuan : 1) Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan. 2) Menilai kemampuan fungsi pernapasan. Alat dan bahan : 1) Arloji (jam) atau stop-watch 2) Buku catatan 3) Pena Prosedur kerja : 1) Jelaskan prosedur pada klien. 2) Cuci tangan 3) Atur posisi pasien 4) Hitung frekuensi dan irama pernapasan 5) Catat hasil 6) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan. Tugas : 1) Lakukan pemeriksaan pernapasan dengan menghitung frekuensi dan irama napas. 2) Tuliskan hasil pemeriksaan ke dalam tabel/form pemeriksaan. 3) Jelaskan kesimpulan tahapan hasil pemeriksaan. 4) Jelaskanpola pernapasan normal dan pernapasan abnormal. 6. SOP Mengukur suhu tubuh Pengertian : Mengukur suhu tubuh merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Nilai ini akan menunjukan peningkatan bila pengeluaran panas meningkat. Kondisi demikian dapat juga disebabkan oleh vasodilatasi, berkeringat, hiperventilasi dan lain-lain. Demikan sebaliknya, bila pembentukan panas meningkat maka nilai suhu tubuh akan menurun. Tujuan : Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh. Alat dan bahan : 1) Termometer 2) Bengkok 3) Tisu 4) Buku catatan suhu 5) Sarung tanagn
Prosedur kerja :
1) Jelaskan prosedur pada klien
2) Cuci tangan 3) Gunakan sarung tangan 4) Atur posisi pasien 5) Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu. 6) Turunkan termometer di bawah suhu 34ᵒ-35ᵒC. 7) Letakan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi di atas dada. 8) Setelah 3-10 menit atau setelah termometer berbunyi termometer diangkat dan di baca hasilnya. 9) Catat hasil 10) Bersihkan termometer dengan kertas tisu dan alcohol swab atau cairan desinfektan. 11) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Tugas :
1) Lakukan pemeriksaan suhu pada aksila
2) Tulis hasil pemeriksaan ke dalam tabel/form pemeriksaan. 3) Jelaskan kesimpulan terhadap hasil pemeriksaan 4) Sebutkan apa yang haru diperhatikan dalam pengukuran suhu pada aksila.
7. SOP mengukur tekanan darah
Pengertian : Pemeriksaan tekanan darah merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskular bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Tujuan : Mengetahui nilai tekanan darah Alat dan bahan : 1) Sfigmomanometer (tensimeter) 2) Stetoskop 3) Buku catatan tanda-tanda vital 4) Pena Prosedur kerja : 1) Jelaskan prosedur pada klien 2) Cuci tangan 3) Atur posisi pasien 4) Letakan lengan yang hendak diukur pada posisi terlentang 5) Lengan baju di buka 6) Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan teralalu ketat maupun terlalu longgar). 7) Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra. 8) Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba 9) Pompa terus ampai manometer setinggi 20mm Hg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba. 10) Letakan diafragma stetoskop di atas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar skrup pada pompa udara berlawanan arah jarum. 11) Catat mm Hg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali. Nilai ini menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi 12) Catat hasil. 13) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
8. SOP menimbang berat tubuh
9. SOP memberikan oksigen 10. SOP perawatan luka dan pembalutan 11. SOP memberikan buli-buli panas 12. SOP mengganti alat linen tempat tidur (tanpa pasien di atasnya) 13. SOP pertolongan pada pasien muntah 14. SOP pertolongan pada pasien penurunan kesadaran (pingsan) 15. SOP memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda 16. SOP memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur 17. SOP memindahkan pasien dari tempat tidur ke brangkar 18. SOP memakai sarung tanagan 19. SOP menggunakan masker 20. SOP mencuci tangan