Tujuan
Alat
Stopwatch
Cara Kerja
Hasil Percobaan
TABEL PENGAMATAN
ISTIRAHAT
LARI
Najyln Zahira
Putri
Natasya
2. 80 80 85 120 110
Rahmalia
Nikmada
Ayuninnisa
Nisrina
4. 70 70 80 110 90
Salsabila
Rania Cahya
5. 70 70 80 110 90
Aisyiyah
Prasileano
Aryady S
Pertanyaan
1) Apakah terdapat perbedaan frekuensi denyut nadi antara saat posisi tubuh duduk
Ya, terdapat perbedaan frekuensi denyut nadi antara saat posisi tubuh duduk dan
berdiri. Frekuensi denyut nadi saat posisi tubuh duduk lebih lambat dibanding saat
Hal tersebut disebabkan posisi vertikal tubuh saat duduk dan berdiri sehingga
Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih
Sikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung stabil. Hal ini
sinyal-sinyal saraf pun dijalarkan secara serentak melalui saraf rangka menuju ke
abdomen ke jantung.
Semakin santai atau rileks kegiatan seseorang, maka semakin sedikit pula denyut
jantung yang terjadi. Sebaliknya, semakin berat aktivitas yang kita lakukan,
Frekuensi denyut nadi setiap orang tidaklah sama karena kondisi setiap orang
tentunya berbeda-beda.
a. Apakah ada perbedaan frekuensi rata-rata denyut nadi antara siswa laki-laki
nadi!
Ya, ada perbedaan frekuensi rata-rata denyut nadi antara siswa laki-laki dan
perempuan. Dimana dalam tabel pengamatan hasil praktikum denyut nadi kami.
Pada umumnya frekuensi rata-rata denyut nadi perempuan lebih kecil daripada
laki-laki.
Hubungan antara aktivitas dengan jumlah denyut nadi adalah semakin banyak
atau berat aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak pula kuantitas panas
kebutuhan aktivitas tubuh maka peredaran darah meningkat dan jantung juga
berdetak lebih cepat. Laki-laki memiliki aktivitas yang lebih berat daripada
Untuk perempuan yang tidak terbiasa beraktivitas berat seperti lari, frekuensi
rata-rata denyut nadinya akan lebih besar daripada laki-laki karena tubuhnya
belum beradaptasi dan tidak terbiasa sehingga lari dalam waktu 5 menit
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan dan teori yang berlaku,
a. Posisi tubuh
b. Jenis kelamin
c. Aktivitas
d. Suhu tubuh
e. Usia
f. Berat badan
g. Kondisi fisiologis
h. Obat-obatan
Kesimpulan
a. Posisi tubuh : posisi tubuh vertikal (duduk dan berdiri) memiliki frekuensi
denyut nadi yang lebih besar daripada posisi tubuh horizontal (berbaring atau
telentang)
b. Jenis kelamin: laki-laki memiliki frekuensi denyut nadi yang lebih besar
d. Suhu tubuh: semakin panas suhu tubuh maka semakin cepat frekuensi denyut
e. Usia: semakin dewasa usia seseorang frekuensi denyut nadi yang dihasilkan
f. Berat badan: semakin berat tubuh maka frekuensi denyut nadi yang dihasilkan
stress memiliki frekuensi denyut nadi lebih besar dibanding orang dalam