Anda di halaman 1dari 5

“LAPORAN PRATIKUM MENGHITUNG DENYUT NADI”

NUR ANNISA BULKIS

6411420050

Dosen Pengampu:

dr. Fitri Indrawati, M. P. H.

KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


Judul

Menghitung denyut nadi.

Tujuan Pratikum

Menghitung denyut nadi dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Dasar Teori

Setiap makhluk hidup membutuhkan zat-zat makanan yang diperoleh dari lingkungannya.
Setelah zat makanan dicerna dan dimanfaatkan, sisanya akan dibuang kembali ke lingkungan.
Untuk memasukkan zat makanan ke dalam sel-sel tubuh dan membuang sisanya ke lingkungan
memerlukan suatu system transportasi atau sirkulasi.

System sirkulasi pada tubuh manusia meliputi system peredaran darah dan system peredaran
getah bening. Alat peredaran darah pada manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah.

Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan mengempis secara
bergantian. Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi
dibeberapa tempat.

Alat dan Bahan

1. Stopwatch dan Kalkulator.


2. Buku catatan.

Cara Kerja

1. Memegang pergelangan tangan kanan atau leher di bawah telinga kita dengan
menggunakan jari-jari tangan kiri. Melakukan ini untuk merasakan denyut nadi.

2. Menghitung denyut nadi selama satu menit. Mengulangi sampai tiga kali hitungan.
Kemudian, menghitung rata-rata denyut nadi setiap menit.

3. Selanjutnya melakukan gerakan lari-lari di tempat selama 5 menit. Kemudian,


menghitung denyut nadi seperti di atas.

Hasil dan Pembahasan


TABEL PENGAMATAN

Nama Tangan Berbaring Duduk Berdiri Setelah naik turun tangga


5 menit
Nur Annisa bulkis Kanan 85 90 102 130

Kiri 80 88 100 135

Pertanyaan

1) Berapa frekuensi denyut nadi rata-rata per menit antara tangan kanan dan tangan kiri :
85+80 165
a. Saat duduk: = =82,5
2 2
102+100 202
b. Saat berdiri: = =101
2 2
85+80 165
c. Saat berbaring: = = 82,5
2 2
130+135 265
d. Setelah naik turun tangga: = = 197,5
2 2

2) Apakah terdapat perbedaan frekuensi denyut nadi antara saat posisi tubuh duduk dan
berdiri? Mengapa demikian?
Ya, terdapat perbedaan frekuensi denyut nadi antara saat posisi tubuh duduk dan berdiri.
Frekuensi denyut nadi saat posisi tubuh duduk lebih lambat dibanding saat posisi tubuh
berdiri. Begitu pun sebaliknya.
Hal tersebut disebabkan posisi vertikal tubuh saat duduk dan berdiri sehingga peredaran
darah dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang menyebabkan peningkatan nadi dan tekanan
darah sebagai akibat sirkulasi.

Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras
karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan jantung meningkat. Sikap atau posisi
duduk membuat tekanan darah cenderung stabil. Hal ini disebabkan pada saat duduk sistem
vasokonstraktor simpatis terangsang dan sinyal-sinyal saraf  pun dijalarkan secara serentak
melalui saraf rangka menuju ke otot-otot rangka tubuh, terutama otot-otot abdomen.
Keadaan ini akan meningkatkan tonus dasar otot-otot tersebut yang menekan seluruh vena
cadangan abdomen, membantu mengeluarkan darah dari cadangan vaskuler abdomen ke
jantung.

Semakin santai atau rileks kegiatan seseorang, maka semakin sedikit pula denyut jantung
yang terjadi. Sebaliknya, semakin berat aktivitas yang kita lakukan, semakin banyak denyut
nadi yang terjadi.

3) Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi seseorang?


Berdasarkan hasil praktikum yang telah saya lakukan dan teori yang berlaku, faktor-faktor
yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi seseorang antara lain:
a. Posisi tubuh
b. Jenis kelamin
c. Aktivitas
d. Suhu tubuh
e. Usia
f. Berat badan
g. Kondisi fisiologis
h. Obat-obatan

Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan tentang Denyut Nadi. Dapat disimpulkan bahwa factor – factor
yang mempengaruhi denyut nadi seseorang adalah factor  perbedaan jenis kelamin, perbedaan
umur seseorang, perbedaan berat badan seseorang, dan perbedaan aktivitas seseorang apakah
sedang beraktivitas atauu tidak. Pada saat sedang dan sesudah beraktivitas denyut nadi selama 1
menit berbeda pada saat naik turun tangga lebih meningkat denyutannya dibandingkan pada saat
diam karena jantung berkontraksi lebih cepat dan suplai oksigen juga meningkat.

Daftar Pustaka
1. Liana, Merry. 2012. Pengukuran Denyut Nadi.
http://merrycreations.blogspot.co.id/2012/02/pengukuran-denyut-nadi.html
2. Hamzah, Nurhayati. 2012. Suhu Badan, Berat Badan dan Tinggi Badan, dan Denyut Nadi.
http://nurhayatihamzahbiologi.blogspot.co.id/2012/05/suhu-badan-berat-badan-dan-tinggi-
badan.html
3. Widi, Pulung. 2013. Kecepatan Denyut Nadi.
http://pulungwidi1110.blogspot.co.id/2013/01/kecepatan-denyut-nadi.html

Anda mungkin juga menyukai