Namun, Anda perlu cepat-cepat ke dokter kalau si kecil terlihat pucat dan kulit membiru,
sesak napas, atau tampak tarikan otot-otot dada (cekung ke dalam) saat bernapas. Dokter
akan memeriksa dan menangani lebih lanjut.
0
inShare
Tweet
Ketika Anda berolahraga detak jantung pun pasti terasa lebih cepat berdetak, berbeda dengan
saat Anda sedang bersantai. Namun, tahukah Anda bahwa detak jantung setiap orang relatif
berbeda? Ya, tingkat kebugaran berpengaruh pada detak jantung rata-rata seseorang. Lalu,
berapa rata-rata detak jantung yang normal?
Detak jantung rata-rata selama istirahat dapat dibagi menjadi empat kelompok usia, yaitu
bayi usia di bawah 1 tahun, anak usia 1-10 tahun, anak remaja usia 11-17 tahun, dan usia
dewasa di atas 17 tahun.
Jika rata-rata detak jantung per menit Anda rendah, ini menunjukkan bahwa kinerja jantung
Anda efisien dan memiliki kebugaran kardiovaskular yang lebih baik. Bahkan seorang atlit
yang terlatih ada yang memiliki rata-rata detak jantung mendekati 40 kali per menit. Altit
secara umum memiliki rata-rata 40-60 detak jantung per menit ketika beristirahat.
Jika Anda bukan orang yang gemar olahraga tetapi memiliki rata-rata detak jantung yang
rendah disertai dengan keluhan pusing, sesak napas, atau bahkan ingin pingsan, maka Anda
patut waspada. Itu bukan tanda bahwa kinerja jantung Anda efisien, itu tanda adanya
gangguan kesehatan yang menyebabkan detak jantung jadi terlalu rendah.
Mengukur Rata-Rata Detak Jantung Selama Istirahat
Untuk mengukur rata-rata detak jantung per menit, caranya sederhana, cukup dengan
mengecek denyut nadi Anda. Tempatkan telunjuk dan jari tengah Anda di sisi leher bagian
samping tenggorokan. Alternatif lain adalah dengan mengecek denyut nadi di pergelangan
tangantempatkan telunjuk dan jari tengah pada sisi samping (sisi jempol) pergelangan
tangan.
Kalau denyut nadi sudah terasa, hitung setiap denyutnya selama 15 detik. Angka yang
didapatkan kemudian dikali 4, hasilnya adalah jumlah rata-rata detak jantung Anda selama 1
menit.
Faktor Penentu Rata-Rata Detak Jantung
Tingkat aktivitas dan kebugaran, suhu udara, posisi tubuh (berdiri atau berbaring, misalnya),
emosi, ukuran badan, serta konsumsi obat tertentu dapat mempengaruhi rata-rata detak
jantung Anda.
Rata-rata detak jantung saat beristirahat berbeda dari rata-rata detak jantung saat berolahraga
atau beraktivitas. Sama seperti saat beristirahat, setiap kelompok usia memiliki rata-rata detak
jantung yang berbeda saat berolahraga. Dan ada batas maksimum untuk setiap kelompok usia
rumus mengukur batas maksimumnya yaitu 220 dikurangi umur Anda sekarang.
Mengukur Rata-Rata Detak Jantung Selama Berolahraga
Cara paling sederhana untuk mengukur detak jantung saat berolahraga adalah sebagai
berikut: Berlarilah, dan setelah berlari sekian menit, hitung denyut nadi Anda selama 10
detik. Angka yang didapatkan kemudian dikali 6, itulah rata-rata detak jantung per menit
Anda saat berolahraga.
Meskipun rata-rata detak jantung setiap orang bisa berbeda, namun detak jantung yang terlalu
tinggi/rendah dapat menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan. Dianjurkan untuk
konsultasi dengan dokter jika detak jantung Anda saat beristirahat selalu di atas 100 kali per
menit atau di bawah 60 per menitkhususnya apabila Anda sering merasa pusing, sesak
napas, atau bahkan ingin pingsan.