PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Maksud dan tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diamanahkan kepada kami.
Selain itu, kami juga ingin memperdalam pengetahuan tentang pengaruh aktivitas manusia terhadap denyut nadi.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Kajian Teori
Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang ada di
jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang
dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute).
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak
jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen
yang diperlukan oleh tubuh saat itu. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga
atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar
batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Selain itu suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat
emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi juga mempengaruhi denyut nadi seseorang.
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat
untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Pada orang dewasa
yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm).
Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung
yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya.
Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa perlu menggunakan stetoskop. Untuk mengukur
denyut jantung di rumah bisa dengan cara memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada
pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi, lihatlah stopwatch untuk menghitung
jumlah denyut selama satu menit sehingga didapatkan jumlah denyut jantung per menit.
Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia.
Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm. Dengan melakukan tes sederhana tersebut,
seseorang bisa mengetahui apakah denyut jantung normal atau tidak. Hal ini juga berguna sebagai diagnosis awal ada
atau tidaknya gangguan kardiovaskuler.
2. Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki
muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138
denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada
wanita 164 denyut per menit.
3. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh seseorang yaitu dengan menghitung
IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan rumus:
BB (Kg) IMT = TB (m) x TB (m)
Keterangan :
IMT = Indeks Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
4. Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa
aterm yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.
5. Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi
seseorang yang baru sembuh dari sakit maka frekuensi jantungnya cenderung meningkat.
6. Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian
juga pada penderita anemia (kurang darah) akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen sehingga Cardiac
output meningkat yang mengakibatkan peningkatan denyut nadi.
9. Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi
lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja duduk.
Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap menit):
Bayi baru lahir 100 – 180
Usia 1 minggu – 3 bulan 100 – 220
Usia 3 bulan – 2 tahun 80 – 150
Usia 10 tahun – 21 tahun 60 – 90
Usia lebih dari 21 tahun 69 – 100
Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :
Tidak teraba denyut : 0
Ada denyut tetapi sulit teraba : +1
Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang : +2
Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap ujung jari serta tidak mudahhilang : +3
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas, dapat disimpulkan, bahwa denyut nadi setiap orang per menitnya berbeda-
beda. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan aktivitas atau kegiatan tubuh orang tersebut selain itu usia, jenis
kelamin, ukuran tubuh, riwayat kesehatan dan lain-lain juga dapat mempengaruhi kecepatan denyut nadi per menit.
3.2 Saran
Pengukuran denyut nadi harus dilaksanakan berdasarkan prosedur yang ada, agar pasien merasa aman dan
nyaman terhadap pelayanan yang diberikan dan petugas kesehatan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
REFERENSI