PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL • Pemeriksaan tanda vital merupakan merupakan suatu cara mendeteksi perubahan system tubuh. Pemeriksaan ini secara rutin dilakukan oleh tenaga medis professional dan penyedia perawatan sebelum merawat seorang penderita/pasien. Tanda-tanda vital utama meliputi lima tanda utama, yaitu tekanan darah, denyut nadi (kecepatan, irama, kualitas), perrnafasan (kecepatan, kedalaman, dan irama), suhu tubuh dan berat badan serta tinggi badan Pengukuran Tekanan Darah Tekanan darah adalah gaya yang diterima per satuan luas dinding pembuluh darah yang memberikan oleh cairan darah. Ada dua macam pengukuran tekanan darah, yaitu: 1. Langsung Menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan kedalam pembuluh darah untuk dihubungkan dengan manometer 2. Tak Langsung Menggunakan alat manometer. Ada banyak macam manometer seperti tensimeter air raksa, Sphygomanometer/tensimeter pegas, tensimeter elektrik Pengukuran tekanan darah umumnya dilakukan pada lengan atas atau pada tungkai atas. Panjang manset disyaratkan 2-3 lingkar bagian tersebut. Teknik pengukuran manometer ada dua cara, yaitu: 1. Palpasi yang hanya dapat menentukan tekanan systole. 2. Auskultasi dengan bantuan stetoskop, dengan cara ini dapat diukur tekanan systole maupun diastole Tekanan systole dihasilkan oleh dinding pembuluh darah setiap kali jantung kita kontraksi dan memompanya kedalam pembuluh darah. Tekanan diastole adalah tekanan paling rendah ketika jantung istirahat dan sedang terjadi pengisian darah KATEGORI SISTOLE DIASTOLE
Berat) Faktor-faktor yang memepengaruhi tekanan darah : 1. Umur 2. Waktu pengukuran 3. Aktifitas dan latihan fisik 4. Strees 5. Posisi tubuh 6. Obat-obatan Denyut Nadi Denyut nadi adalah jumlah kontraksi jantung per menit. Pemeriksaan denyut nadi meliputi kekuatan kontraksi dan iramanya. Denyut nadi pada orang dewasa normal adalah 60-100 kali per menit. Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan di arteri temporalis dan arteri frontalis pada kepala, arteri karotis pada leher, arteri brachialis pada lengan atas/siku bagian dalam, arteri radialis dan ulnris pada pergelangan tangan, arteri poplitea pada belakang lutut, dan arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki Batasan dan Klasifikasi (Whaley dan Wong, 1993): 1. Bayi yang baru dilahirkan (1-3 bulan): 120- 140 kali/menit, 2. Bayi 4 bulan-2 tahun: 80-150 kali/menit, 3. Anak 2-10 tahun: 70-110 kali/mnit, 4. Anak anak >10 tahun: 55-90 kali/menit, 5. Dewasa: 60-90 kali/menit, 6. Usia lanjut yang sehat: 60/100 kali/menit. Frekuensi Pernafasan Respirasi/pernafasan adalah jumlah pernafasan / inspirasi per menit. Pernafasan pada umumnya mempunyai kecepatan yang lebih dibandingkan denyut nadi, oleh karena itu penghitungan frekuensi nafas hendaknya dilakukan dalam satu menit untuk menghindari kesalahan. Pemeriksaan nafas hendaknya diperhatikan pola-pola pernafasan (dada, perut, mulut, hidung), usaha nafas (berkaitan ada sumbatan atau tidak), penggunaan otot tambahan, dan volume nafas (panjang/pendek/dalam).
Batasan normal beraneka ragam tergantung usia. Pada
bayi: 30 – 60 kali/menit, anak-anak: 20 – 30 kali/menit, remaja: 15 – 24 kali/menit, dan dewasa: 16 – 20 kali/menit Pengukuran Suhu Tubuh Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas dari tubuh, yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat. Ada 2 jenis suhu tubuh : 1. Suhu inti merupakan suhu jaringan tubuh bagian dalam seperti rongga abdomen dan rongga pelvis 2. Suhu permukaan merupakan suhu pada kulit jaringan subkutan, dan lemak. Suhu permukaan akan meningkat atau menurun sebagai respon terhadap lingkungan Suhu tubuh normal USIA SUHU (CELCIUS)
Baru lahir 36,8⁰
1 tahun 36,8⁰ 5-8 tahun 37,0⁰ 10 tahun 37,0⁰ Remaja 37,0⁰
Dewasa 37,0⁰
Lansia (>70 thn) 36,0⁰
Faktor-faktor yang memepengaruhi suhu : 1. Umur 2. Olahraga 3. Hormon 4. Stress 5. Lingkungan
Pengukuran Suhu dapat dilakukan :
6. Oral 7. Rectal 8. Aksila 9. Membran timpani Pengukuran TB & BB Pengukuran fisik tinggi badan dan berat vadan sangat diperlukan dalam memperoleh tambahan yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormonal metabolic. Pemeriksaan tinggi badan harus dilakukan dengan posisi berdiri. Berat badan seringkali di bandinkan dengan berat badan ideal. Pengukuran TB & TB juga bisa untuk mengetahui IMT (indeks masa tubuh). Berat badan ideal wanita : BBideal maks wanita= tinggi badan – 110 BBideal min wanita = BBideal maks – (BBideal maks x 10%)
Berat badan ideal pria :
BBideal maks pria = tinggi badan – 110 BBideal min pria = BBideal maks – (BBideal maks x 10%)
Pengukuran TB dan BB dapat juga untuk mengetahui
IMT (Indeks Masa Tubuh), yang dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan penderita. IMT = BB (cm) TB (m2) BB sangat kurus (kurus beresiko) = IMT < 18,5 kg/m2 BB kurang (kurus) = IMT < 18,5 kg/m2 BB normal = IMT 18,5 – 24,9 kg/m2 BB berlebih (agak gemuk) = IMT 25,0 – 29,9 kg/m2 Obesitas klas 1 (gemuk)= IMT 30,0 – 34,9 kg/m2 Obesitas klas 2 (sangat gemuk) = IMT 35,0 – 39,9 kg/m2 Ekstrem Obes / Obesitas klas 3 (amat sangat gemuk) = IMT < 40 kg/m2 Klasifikasi IMT (Classification of Overweight and Obesity by BMI, Waist Circusference, and Associated Risk, WHO, 1997): Terimakasih …