Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN FISIK UNTU

K PERAWAT
PENGANTAR
 PEMERIKSAAN FISIK ADALAH
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan
tubuh pasien secara keseluruhan atau
hanya bagian tertentu yang dianggap
perlu oleh tenaga kesehatan (dokter,
perawat, bidan, dll) yang bersangkutan.
 Merupakan bagian dari pengkajian dalam
proses keperawatan
 TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK

1. MEMPEROLEH DATA yang sistematif,


komprehensif  REKAM MEDIK
2. MEMASTIKAN/MEMBUKTIKAN HASIL
ANAMNESA
3. MENEGAKKAN DIAGNOSA
 PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

SISTEMATIS DAN KONSISTEN SHG TDK


ADA TAHAP PERIKSAAN YANG
TERLEWATKAN
PRINSIP-PRINSIP PEMERIKSAAN
1. menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada
pasien sebelum pemeriksaan dan selama
pemeriksaan
2. menggunakan pendekatan Kepala ke Kaki
3. bergerak dari eksternal ke internal
4. memeriksa bagian yang normal sebelum
mengamati bagian tubuh yang abnormal
5. mengamati bagian simetri tubuh,
membandingkan sisi tubuh dengan sisi yang lain
6. melakukan pemeriksaan di sisi kanan klien.
DENYUT NADI
 
Denyut nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah didalam
pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri
jantung. Denyut ini dapat dirasakan dengan palpasi yaitu
dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang
jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat-
tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas
pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat
untuk merasakan denyut nadi yaitu temporalis, karotid,
apikal, brankialis, femoralis, radialis, poplitea, dorsalis
pedis dan tibialis posterior, namun yang paling sering
dilakukan yaitu :
 
Arteri radialis
 
Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering
dipakai secara rutin
 
Arteri Brankialis
 
Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku
(fossa antekubital). Digunakan untuk mengukur tekanan darah dan
kasus cardiac arrest pada infant
 
Arteri Karotid
 
Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri karotid
berjalan diantara trakea dan otot sternokleidomastoideus. Sering
digunakan untuk bayi, kasus cardiac arrest dan untuk memantau
sirkulasi darah ke otak
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung
dari banyak faktor yang mempengaruhinya, pada saat
aktifitas normal :
 
· Normal : 60 – 100 x / menit,
· Bradikardi : < 60 x / menit
· Takhikardi : > 100. x / menit
 
Denyut nadi pada saat tidur yaitu :
 
a. Bayi baru lahir 100 – 180 x/menit
b. Usia 1 minggu – 3 bulan 100 – 220 x/ menit
c. Usia 3 bulan – 2 tahun 80 – 150 x/menit
d. usia 10 –21 tahun 60 – 90 x/menit
e. Usia lebih dari 21 tahun 69 – 100 x/menit
Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut arteri
diklasifikasikan :
 
i. Tidak teraba denyut : 0

ii. Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,

iii. Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak

mudah hilang : +2

iv. Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan


memantul terhadap ujung jari serta tidak mudah
hilang : + 3
PEMERIKSAAN FREKUENSI NADI
pemeriksaan frekuensi nadi yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
 
a.PEMERIKSAAN FREKUENSI DENYUT ARTERI RADIALIS

1). Persiapan alat


1. Alat pengukur waktu (jam tangan dengan jarum detik, stop watch)
2. Buku catatan nadi ( kartu status )
3. Alat tulis

2). Persiapan pasien


1. Jelaskan pada pasien perlunya pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Buatlah pasien rilek dan nyaman .

3). Cara pemeriksaan


1. Cuci tangan pemeriksa
2. minta pasien untuk menyingsingkan baju yang menutupi lengan bawah
3. Pada posisi duduk, tangan diletakkan pada paha dan lengan ekstensi. Pada posisi
tidur terlentang, kedua lengan ekstensi dan menghadap atas.
4. Lakukan palpasi ringan arteri radialis dengan menggunakan jari telunjuk dan jari
tengah ,lakukan palpasi sepanjang lekuk radial pada pergelangan tangan
5. Rasakan denyut arteri radialis dan irama yang teratur
6. Hitung denyut tersebut selama satu menit ,
7. Informasikan ke pasien dan catat hasil pemeriksaan pada buku.
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
 
Pemeriksaan tekanan darah diperoleh dari pengkuran pada
sirkulasi arteri. Aliran darah akibat pemompaan jantung
menimbulkan gelombang yaitu gelombang tinggi yang
disebut tekanan systole dan gelombang pada titik terendah
yang disebut tekanan diastole. Perbedaan antara systole
dan diastole disebut pulse pressure. Satuan Tekanan
darah dinyatakan dalam millimeter air raksa (mm hg).

Hindari penempatan manset pada lengan yang terpasang


infus, terpasang shunt arterivena, graft, operasi payudara,
ketiak serta pengangkatan limfe, lengan/ tangan yang
mengalami fistula, trauma dan tertutup gip atau balutan
keras
1). Persiapan alat
1. sphygmomanometer air raksa lengkap dengan
manset.
2. stetoscope
3. antiseptic
 
 
 
2). Persiapan pasien
1. Jelaskan kepada pasien tentang perlunya
pemeriksaan tekanan darah
2. Jelaskan bahwa lengan akan dipasangi manset yang
bila dipompa akan menekan, sehingga terasa tidak
enak/ kesemutan .
3). Cara pemeriksaan
 
1. pemeriksa mencuci tangan
 
2. mintalah pasien untuk membuka bagian lengan atas yang akan diperiksa,
sehingga tidak ada penekanan pada a. brachialis.
 
3. posisi pasien bisa berbaring, setengah duduk atau duduk yang nyaman
dengan lengan bagian volar diatas.
 
4. Gunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan pasien
 
5. pasanglah manset melingkar pada lengan tempat pemeriksaan setinggi
jantung, dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm diatas fossa kubiti dan
bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri brachialis.
 
6. pastikan pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset.
 
7. Istirahatkan pasien sedikitnya 5 menit sebelum pengukuran. Dan pastikan
pasien merasa santai dan nyaman.
 
8. Hubungkan manset dengan sphymomanometer air raksa , posisi tegak dan
level air raksa setinggi jantung
 
Lanjutan Pemeriksaan Tensi
 
1.Raba denyut a. brachialis pada fossa kubiti dan radialis dengan jari telunjuk
dan jari tengah ( untuk memastikan tidak ada penekanan )
 
2.Pastikan mata pemeriksa harus sejajar dengan permukaan air raksa ( agar
pembacaan hasil pengukuran tepat )
 
3. Tutup katup pengontrol pada pompa manset
 
4.Pastikan stetoskop masuk tepat kedalam telinga pemeriksa, raba denyut a.
brachialis
 
5. Pompa manset sampai denyut a brachialis tak teraba lagi
 
6.Kemudian pompa lagi sampai 20 – 30 mm Hg ( jangan lebih tinggi, sebab
akan menimbulkan rasa sakit pada pasien, rasa sakit akan meningkatkan
tensi )
7. Letakkan kepala stetoskop diatas a brachialis
 
8. Lepaskan katup pengontrol secara pelan-pelan sehingga air raksa turun
dengan kecepatan 2 – 3 mm Hg per detik atau 1 skala perdetik
 
9. Pastikan tinggi air raksa saat terdengar detakan pertama arteri brachialis (
Korotkoff I ) è ini adalah tekanan sistolik
 
10. Pastikan tinggi air raksa pada saat terjadi perubahan suara yang tiba-tiba
melemah ( Korotkoff IV ) è tekanan diastolik
 
11. Lepaskan stetoskop dari telinga pemeriksa dan manset dari lengan pasien.
 
12. Bersihkan earpiece dan diafragma stestokop dengan disinfektan
 
13. Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik
 
14. Informasikan pada pasien hasil pemeriksaan dan Catat pada kartu status
Tabel tekanan darah

No USIA Tekanan Tekanan


Sistole (mm Hg ) Diastole (mm Hg )
1 Bayi 65 – 115 42 – 80
2 Anak 7 - < 10 th 87 – 117 48 – 64
3 10 - < 19 th 124 – 136 77 – 84
4 Laki- laki 124 – 127 63 – 74
5 Perempuan 120 80
Usia tengah 140 – 160 80 – 90
Usia lanjut
PANDUAN
PEMERIKSAAN
LABORATORIU
M
Beberapa Penyakit Kronis
KOLESTEROL
• TRIGLISERIDA LDL (”Kolesterol jahat”)
Kurang dari 100 Optimal
• LDL 100-129 Mendekati optimal
130-159 Batas normal tertinggi
• HDL
160-189 Tinggi
• CHOLESTEROL Lebih dari 190 Sangat tinggi
HDL (”Kolesterol Baik”)
TOTAL
Kurang dari 40 Rendah
Lebih dari 60 Tinggi
Total cholesterol (TC)
Kurang dari 200 Yang diperlukan
200-239 Batas normal tertinggi
Lebih dari 240 Tinggi
Trigliserida (TGA)
Kurang dari 150 Normal
150-199 Batas normal tertinggi
200-499 Tinggi
Sama atau lebih dari 500 Sangat tinggi
ASAM URAT
• ASAM URAT / Uric
Kadar asam urat normal adalah 2,4 mg/dl - 6,0 mg/dL (wanita)
dan 3,4 mg/dl - 7,0 mg/dL (laki-laki).

KANKER
• SGOT
• SGPT
• GAMMA GT
• HEPATITIS ( HAV, HBSAG, HCV )
• CIRROSIS /TUMOR/PERLEMAKAN ( USG )
Diabetes Melitus
GULA DARAH PUASA
GULA DARAH 2 JAM POST PUASA
GULA DARAH SEWAKTU
HBA1C

Berhubung dgn
Nilai Puasa
makan siang
Kategori seseorang
Nilai 2 jam setelah
Nilai minimum Nilai Maksimum mengkonsumsi
glukosa

Normal Normal 70 100 Kurang dari 140

Early Diabetes
101 126 140 - 200
Awal Diabetes

Diabetes Lebih dari 126 - -- 200 Lebih dari 200

* Semua nilai-nilai dalam miligram


JANTUNG KORONER
 ELEKTRO CARDIOGRAPHY/ECHO
CARDIOGRAPHY
 RONTGEN JANTUNG DG KONTRAS
 TRIGLISERIDA
 LDL
 HDL
 CHOLESTEROL TOTAL
GAGAL GINJAL
 UREUM
 KREATININ
 ASAM URAT
 HB
 KALIUM
 NATRIUM
 ALBUMIN
KANKER
• SGOT
• SGPT
• GAMMA GT
• HEPATITIS ( HAV, HBSAG, HCV )
• CIRROSIS /TUMOR/PERLEMAKAN ( USG )
BATU EMPEDU
 USG
 TOTAL BILIRUBIN
 BILIRUBIN DIRECT
 BILIRUBIN INDIRECT
 SGOT
 SGPT
 GAMMA GT
MASALAH DI PARU2
 THORAX FOTO
 TBC ( MANTHOUX, LED, SPUTUM
MIKROSKOPIS BTA)
 GRAM ( SPUTUM MIKROSKOPIS GRAM,
LEUKOSIT )
INFERTILITAS
 KELAINAN BENTUK ( USG )
 TERSUMBATNYA TUBA FALOPI ( HSG )
 SPERMA ( ANALISA SPERMA , TESTOSTERON)
 HORMON WANITA ( FERTILITY, FSH, LH,
ESTRADIOL, PROGESTERON )

Anda mungkin juga menyukai