Anda di halaman 1dari 25

PENELITIAN PADA BPM NINA SETIANI, AM.

Keb

‘’Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan’’

Dosen Pembimbing : Rubiati Hipni, S.ST., M.Keb

NIP : 198010012008122001

Disusun Oleh :

Kelompok 6

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
2020

LEMBAR PENGESAHAN

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Rubiati Hipni, S.ST., M.Keb


Nama Kelompok : Dewi Mela Andriyani P07124117137

Lastri P07124117146
Mia Rachmawati P07124117151
Nurul Syifa P07124117162
Rizky Okta Dewanti P07124117165
Siska Ayu Maisyarah P07124117168
Sri Fitriani P07124117170
Sri Moneka P07124117171

Banjarbaru, Februari 2020

Dosen Pengampu

Rubiati Hipni, S.ST., M.Keb


NIP. 198010012008122001

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyusun makalah ini yang membahas ‘’Penelitian pada PMB Nina Setiani, AM. Keb’’.

Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
mata kuliah Kewirausahaan. Kami mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak
yang memberikan koreksi dan kritik serta saran yang membangun demi perbakan
makalah ini.
Penyusun

Kelompok 6

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Batasan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bidan Praktik Mandiri

B. Persyaratan Pendiri Bidan Praktik Mandiri


C. Pengertian SWOT

D. Analisis Bidan Praktik Mandiri

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang bidan yang membuka Praktik Mandiri dapat disebut juga sebagai
wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian
menjual, mulai menawarkan ide hingga komoditas yakni layanan jasa. Sebagai
pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk
mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri
dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana
usaha, didukung pula kemampuan menyusun perencanaan bedasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai kemampuan personal sellling
yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan
pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan
kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan secara
profesional, serta mempunyai jiwa aentrepreneur.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah definisi Bidan Praktik Mandiri ?
2. Apa sajakah pesyaratan pendirian Bidan Praktik Mandiri ?
3. Apa yang dimaksud dengan analisa SWOT ?
4. Bagaimana menganalisa BPM menggunakan analisis SWOT ?

C. Tujuan
Adapun Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi Bidan Praktik Mandiri.
2. Untuk mengetahui apa saja Persyaratan Bidan Praktik Mandiri.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis SWOT.
4. Untuk mengetahui bagaimana menganalisis BPM menggunakan analisis
SWOT.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian BPM
Bidan praktik mandiri (BPM) adalah suatu institusi pelayanan kesehatan
secara mandiri yang memberikan asuhan dalam lingkup praktik kebidanan.
Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan
pelayanan atau asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen
kebidanan.
Bidan praktik mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga,
dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang
menjalankan praktik harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga
dapat menjalankan praktik pada saran kesehatan atau program.(Imamah,
2012:01).
Bidan praktik mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk
menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktik, peralatan, obat-
obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan
memenuhi kelengkapan praktik serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan
yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan
bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan
kesehatan bidan praktik mandiri tersebut kurang memuaskan (Rhiea, 2011: 01).
Bidan praktek mandiri mempunyai tanggung jawab besar karena harus
mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini Bidan
Praktek Mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi
ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan etik. ( Sofyan, dkk. 2006)
Praktik pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan,
yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya
dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna
jasa layanan bida memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya
regulasi pelayanan praktik seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktik,
dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.

B. Persyaratan Pendirian Bidan Praktik Mandiri


1. Menjadi anggota IBI
2. Permohonan Surat Izin Praktik Bidan selaku Swasta Perorangan
3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktik
4. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum.
5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah
6. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara perorangan
dengan pelayanan   pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan.
7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis.
8. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan
kesehatan.
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5
tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan
prosedur tetap (protap) yang berlaku.
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang
berlaku.
9. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek
bidannya atau foto copy prakteknya  diruang praktek, atau tempat yang
mudah dilihat.
10. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang
memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya
11. Bidan yang  menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat
prakteknya.
12. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan.
13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan
meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan :
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar
informasi dengan sesama bidan .
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh
organisasi profesi.
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar
tetap siap dan berfungsi dengan baik.
C. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi
dan juga kondisi sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingingat baik-baik oleh para
pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu
analisa yang ditunjukkan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi,
dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar bagi
permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
1. S = Strength (Kekuatan)
2. W = Weaknesses (Kelemahan)
3. O = Opportunities (Peluang)
4. T = Threats (Hambatan)

D. Analisa BPM
1. Hasil wawancara
Berikut merupakan hasil wawancara yang telah dilakukan:
Identitas Bidan
Nama : Nina Setiani AMd.Keb
TTL :Banjarmasin, 29 September 1974
Nama Suami : Tio
Anak : Rehan
TTL :

Riwayat Pendidikan
a.
Riwayat pekerjaan

Visi dan Misi BPM


a. Visi: -
b. Misi: -
Motto BPM
Memberikan pelayanan yang berkualitas
Pertanyaan:
1. Bagaimana ibu melakukan promosi terhadap masyarakat setempat?
Jawaban: BPM ini berdiri sudah sejak 5 tahun yang lalu,ibu bidan ini
melakuakan promosi dengan memasang papan nama di depan klinik, ibu ini
tidak melakukan promosi karena sebelumnya beliau berkerja di puskesmas
dan sudah banyak masyarakat yang mengenal beliau, dan periksa di klinik
beliau. Hingga akhirnya masyarakat merasa nyaman dan merasa puas
datang ke BPM tersebut. Dengan mutu dan pelayanan yang diberikan
dengan baik masyarakat akan datang sendiri ketempat praktik tersebut.
Hinga akhirnya promosi juga terjadi dari mulut kc mulut dikarenakan
pasien rnenceritakan pengalaman berobat mereka ke orang-orang
sehingga banyak pasien yang berdatangan ke tempat praktik beliau.
Selain itu, beliau memasangan papan narna BPM di pinggir jalan yang
ramai dan banyak dilewati oleh rnasyarakat dan dari papan narna itulah
bebcrapa pasien mengenal narna BPM.
2. Menurut pendapat ibu, apakah twmpat BPM ibu sudah Stategis untuk di
jangkau masyarakat?
Jawaban: menurut beliau BPM yang di dirikan letaknya sudah stategis
karena terdapat banyak penduduk dan letaknya di pinggir jalan dan letak
BPM tidak jauh dari fasilitas kesehatan seperti Puskesmas
3. Selama ini, pelayanan apa saja yang ibu berikan kepada masyarakat di
BPM?
BPM nina Setiani memberikan pelayanan berupa pemeriksaan kehamilan
(ANC), pelayanan persalinan (INC), pelayanan KB (keluarga berencana),
PKPR (Pelayanan Kesehata Peduli Rernaja). Pelayanan bayi dan
balita serta tumbuh kembang, konseling, perawatan dan jasa
memandikan bayi baru lahir,dan perawatan ibu nifas.
4. Selain pelayanan-pelayanan dalam bidang kebidanan apakah hal lain
yang ibu berikan kepada masyarakat,
Jawab: beliau rnengatakan tidak ada pelayanan lain yang
diberikan selain pelayanan kebidanan, kecuali ada pasien gawat
datang langsung diberikan pertolongan pertama dan langsung
dirujuk kefasilitas kesehatan yang lebih berwenang.

5. Selarna rnenjalankan usaha BPM ini, siapakah yang


mernbantu ibu dalam melayani pasien ?
Jawaban : beliau mengatakan berkolaborasi dengan bidan desa
dan 2 asistannya serta ada mahasiswa yang membantu dari
kebidanan.
6. Kira-kira berapa harga yang ibu berikan kepada masyarakat?
Jawaban : beliau mengatakan bahwa harga untuk pelayanan ANC
25 ribu, dan pelayan INC 700 ribu, dan pelayanan KB 25 ribu,
beliau tidak membeda-bedakan masyaratkat yang dating dari
kalangan mana saja, tapi jika ada pasien yang datang tidak
memiliki apa beliau tidak memintai dan terserah pasien mau
memberi apa, tapi jika tidak di beri beliau tidak apa-apa.

Kelengkapan Administrasi Di BPM


a. Memiliki papan narna bidan praktik swasta b. Mempunyai SIPB dan masih
berlaku
b. Ada visi dan misi
c. Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
d. Ada buku pelayanan KB
e. Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal
f. Ada buku register pasien

Sarana Yang Tenedia Di BPM


a. Rumah terbuat dari tembok
b. Lantai keramik
c. Ruang tempat periksa
d. Ruang perawatan
e. Kamar mandi
f. ruang tunggu
g. Wastafel
h. Tempat sampah
i. Tempat parker

Ada format Catatan Medik

a. Antenatal
b. Persalinan
c. Nifas
d. Bayi Baru Lahir
e. Keluarga Berencana
f. Bayi Sehat
g. Rujukan
h. Laporan
i. Surat kelahiran
j. Panograf
k. informed concent

Peralatan Yang terdapat Di BPM

a. Peralatan Tidak Steril


1. Tensimeter : 2 buah
2. Stetoskop : 2 buah
3. Timbangan dewasa : 1 buah
4. Timbangan bayi : 1 buah
5. Pengukuran panjang bayi : 1 buah
6. Thermometer : 2 buah
7. Oksigen : 1 buah
8. Alat Resusitasi : 1 buah
9. IUD kit : 1 set
10. Penghisap lender : 2 buah
11. Lampu sorot : 1 buah
12. Sterillsator : 1 buah
13. Bak Instrumen dengan tutup : 1 buah
14. Alat periksa darah (hb sahli) : 1 buah
15. Sarung tangan panjang cuci alat :1 buah
16. Apron atau celmek : 2 buah
17. Masker : 1 kotak
18. Kacamata partus : 2 buah
19. Implat kit : 1 buah
20. Impus set : sesuai kebutuhan
21. Standar impus : 1 buah
22. Spuit dipossable : sesuai kebutuhan
23. Tempat kotoran atau sampah : 3 buah
24. Tempat kain kotor : 1 buah
25. Tempat plasenta : 2 buah
26. Bengkok : 3 buah
27. Sikat, sabun dan tempatnya : 1 buah
28. Gunting perband : 1 buah
29. Tong sepatel : 1buah
30. Sarung tangan : 2 kotak

b. Peralatan steril
a. Klem pean : 10 buah
b. Klem setengah kocher : 4 buah
c. Korentang : 1 buah
d. Gunting tali pusat : 4 buah
e. Gunting benang :4 buah
f. Guntung episiotomy :4 buah
g. Keteter karet/metal : 3 buah
h. Pinset anatomis : 4 buah
i. Pinset chirugus : 2 buah
j. Speculum vagina : 2 buah
k. Mangko metal kecil : 3 buah
l. Pengikat tali pusat : banyak
m. Tampon tang dan tampon vagina : 4 buah
n. Pemegang jarum : 4 buah
o. Jarum kulit dan otot : 1buah
p. Sarung tangan steril : 1 box
q. Benang suter+ catgut : 1 box
r. Duk steril : 4 buah

c. Peralatan lain
1) Bantal : 4 buah
2) Celemek plastik : 3 buah
3) Kacamata google : 1 buah
4) Sepatu boot : 2 buah
5) Penutup Rambut : banyak
6) Duk Bolong : 2 buah
7) Kasur : 3 buah
8) Lemari Alat :2 buah
9) Lemari Obat : 1 buah
10) Meteran : 2 buah
11) Perlak : banyak
12) Pispot : 1 buah
13) Pita Pengukur LILA : 1 buah
14) Seprei : 3 buah
15) Set Tumbuh Kembang Anak : 1 buah
16) Sikat Pembersih Alat : 2 buah
17) Tempat Sampah tertutup : 2 buah
dengan injakan Pembuka
Penutup
18) Tirai : 3 buah
19) Toples Kapas/Kapas steril : 3 buah
20) Tromol Kasa/kain steril : 3 buah
21) Waskom Kecil : 1 buah
22) Bengkok : 3 buah
23) Pengukur tinggi badan : 2 buah
24) Pisau cukur : banyak
25) Handuk pembungkus neonatus: sesuai kebutuhan
26) Kantung metode kangguru : 1 set
27) Lemari kecil pasien : 1 buah
28) Selimut bayi : 2 buah
29) Selimut dewasa : 3 buah
30) Sterilisator : 1 buah
d. Obat kegawatdaruratan dan obat lain
1) Oksitosin inj. : Sesuai kebutuhan
2) Metilergometrin inj. : Sesuai kebutuhan
3) MgSO4 40% Inj. : Sesuai kebutuhan
4) Kalsium Glukonat 10% inj. : Sesuai kebutuhan
5) Nifedipin/amlodipine : Sesuai kebutuhan
6) Metildopa : Sesuai kebutuhan
7) Vitamin A Dosis Tinggi : Sesuai kebutuhan
8) Tablet tambah darah : Sesuai kebutuhan

Obat-obatan

a. Selcom C
b. Caviplex
c. Calfera
d. Calcifar plus
e. Geztiamin pluz

Cara Promosi kepada masyarakat ialah dengan menjaga mutu pelayanan


terhadap masyarakat sehingga dengan sendirinya masyarakat datang ke tempat
praktek beliau untuk memakai jasa pelayanan BPM. Dengan kata lain, promosi
berjalan melalui mulut ke mulut pasien yang menggunakan jasa beliau. Misalnya
pada saat itu ada pasien datang memeriksakan kehamilannya, lalu pasien tersebut
merasapuas dengan pelayanan yang diberikan dan merasa nyaman. Kemudian
pasien tersebut menceritakan pengalamannya ke orang lain sehingga banyak
pasien yang mulai berdatangan ketempat praktik beliau.

Selain itu, beliau memasang papan nama BPM dipinggir jalan besar yang
ramai dan banyak dilewati oleh masyarakat. Dari papan nama itulah, beberapa
pasien mengenal nama beliau.misalnya ada pasien ingin periks hamil tapi tidak
tahu dimana ada bidan. Lalu saat melewati jalan, pasien melihat papan nama
BPM beliau kemudian pasien mencari alamat tersebut untuk periksa.

BPM Memberikan pelayanan berupa pemeriksaan kehamilan (ANC).


Pelayanan persalinan, pelayanan KB (Keluarga Berencana). PKPR (Pelayanan
Kesehata Peduli Remaja). Pelayanan bayi dan balita serta tumbuh kembang,
konseling, perawatan dan jasa memandikan bayi baru lahir,dan perawatan ibu nifas
Harga standar yang biasa beliau berikan, antara lain :

a. Pemeriksaan ANC dan terapi : Rp. 25.000


b. Pemeriksaan INC : Rp. 700.000
c. KB pil : Rp. 20.000
d. KB suntik : Rp. 25.000
e. Kondom : Rp. 10.000
f. Hb0 : gratis
g. konseling : gratis
h. Tindik : Rp. 50.000
i. Jasa memandikan bayi : Rp. 25.000/hari

Penghasilan Perbulan

a. Kisaran Penghasilan sehari : Rp ± I 00.000


b. Persalinan Perbulan : Rp 1.400.000
c. Total pengeluaran : Rp 700.000
d. Penghasilan Bersih : Rp 500.000

Analisis SWOT
a. S = Strength (Kekuatan yang Berasal dari Internal)
1) Mempunyai lahan yang cukup statergis
2) Memberikan pelayana nyang sesuai kebutuhan
3) Pendidikan terakhir bidan DIII
4) Bidan aktif mebgikuti pelatihan
5) Mempunyai peralatan pelayanan yang cukup lengkap
6) Mempunyai persedian obat-obatan yang cuup
7) Bidan memiliki sikap ramah tamah
Planing
1. bidan berencana melengkapi peralatan yang masih kurang
2. bidan ingin membuka ruang khusus latihan senam hamil bagi ibu- ibu
hamil
3. bidan terus mengikuti pelatihan dan mengupdate pengetahuan dan
keterampilan
4. Semakin gencar melakukan promosi agar BPM lebih diketahui oleh
masyarakat.
5. Memberikan pelayanan terbaik agar kepercayaan masyarakat
terhadap BPM meningkat.
b. W = Weeknes (Kelemahan yang Berasal dari Internal)
1. Saat ingin melakukan rujukan jarak yang di tempuh sangat jauh
c. 0 = Opportunity (Kesempatan yang dari eksternal)
1. Bidan bekerja samaa dengan bidan lainnya
2. Adanya kemauan dari diri sendiri dan tim di BPM untuk
meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di BPM
3. Dukungan dari keluarga untuk terus meningkatkan kualitas di BPM.
Planing
1. Bidan terus melakukan kerjasama dcngan bidan senior
2. Bidan diharapkan juga melakukan kerja sama dcngan Doktcr
Spesialis Kandungan.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan BPM.
d. T = Threats (Ancaman yang berasal dari eksternal)
1. Banyak tempat pelayanan BPM lain.
Planing
a. Memberikan pelayanan yang lebih dari BPM lain.
b. Terus meningkatkan kualitas dalam pelayanan.
PRAKTIK MANDIRI BIDAN

SURAT IZIN PRAKTIK

BAGIAN DEPAN
RUANG TUNGGU

REGISTRASI
BUKU REGISTRASI

BUKU REGISTRASI
RUANG ANC
RUANG ANC

RUANG INC

WASTAFEL DAN TOILET DI RUANG INC


TEMPAT BAYI

RUANG PNC
STERILITATOR KERING
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bidan Praktik Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan
di bidang kesehatan dasar. Dalam membuat rencana usaha bidan
Praktik Mandiri, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang perlu
dipertimbangkan. Lokasi stretegis menjadi salah satu faktor penting
dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, Banyak hal yang
harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi, sebagai salah satu factor
mendasar, yang sangat berpengaruh kemudahannya mencapai konsumen.
Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan jugu
k e n y a m a n a n anda sebagai pemilik usaha. Pada penghasilun dan biaya,
baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi usaha usaha juga akan
berhubungan dengan masalah efisiensi transfortasi, sifat bahan baku atau
sifat produknya, dan peralatan serta obat-obatan.
Peralatan tidak steril, peralatan steril, bahan hasib pakai, formulir
yang disediakan, obat-obatan, papan nama, kerjasama dengan dokter
spesialis, Jenis pelayanan Konsultasi, Kehamilan dan Tarif.

Anda mungkin juga menyukai