Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERLUNYA BIDAN BELAJAR KEWIRAUSAHAAN


Dosen Pengempu : Olkamien J. L, S.Kep.,Ns.,M.Sc

Disusun oleh :
Kelompok II

Ni Putu Yuni Widiasih : PO7124320043


Zahra Cahyani Hidayat : PO7124320071
Ni Wayan Rina Santiani : PO7124320044
Nurmitha Juliartika A : PO7124320051
Dominique Chrysan : PO7124320115
Ni Luh Gita Yanti : PO7124320042
Putri Wulandari : PO7124320055
Sarifa Albahar : PO7124320184
Qoriah Santri : PO7124320120
Nurfadilah : PO7124320048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PRODI S.TR KEBIDANAN TINGKAT III B
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya lah kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perlunya Bidan Belajar
Kewirausahaan.” Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan dari dosen pengempu ibu Olkamien J. L, S.Kep.,Ns.,M.Sc. Di
jurusan kebidanan, Prodi S.Tr Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu.
Terlepas dari semuannya itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Mamboro, 06 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Perlunya Bidan Belajar Kewirausahaan........................................................3
B. Cara Memasuki Usaha Baru.........................................................................4
C. Profil Usaha dan Model Pengembangannya................................................6
D. Pengertian Produk.........................................................................................9
E. Produk Barang dan Jasa Kebidanan..........................................................11
BAB III PENUTUP...................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Heri Wibowo (Buku Kewirausahaan , Heri
Wibowo:2011), Kewirausahaan adalah sebuah mindset (pola pikir)
dan method (metode). Keduanya dapat berdiri sendiri maupun
bersama-sama.
Sebagai mindset , kewirausahaan mewakili pola pikir,
asumsi dasar, nilai atau yang mendasari pemikiran kita. Ia adalah
‘sesuatu’ yang berbeda diantara stimulus dan respon. Ia adalah
pembeda antara seorang individu dengan individu lainnya. Mindset
adalah hal yang berpotensi mewarnai pemikiran-pemikiran dan
tindakan-tindakan kita. Mindset wirausaha dalam hal ini adalah
pola pikir positif, pantang menyerah, selalu berusaha melihat
peluang.
Selanjutnya, sebagai metode (method), tentu saja aktivitas
wira usaha memiliki langkah/cara/strategi tertentu untuk dapat sukses
(tidak terlalu mudah gagal). Dari sekian banyak kasus, tentunya
ditemukan formula/rumus ideal bagaimana cara memulai aktivitas
wirausaha dengan baik, dalam arti berpeluang mendapatkan profit
sekaligus memiliki sedikit peluang untuk bangkrut. Metoda dalam hal
ini bagaimana aktivitas kewirausahaan ini dijalankan secara nyata
dalam kehidupan sehari-hari sehingga menghasilkan keuntungan
bagi pengelolanya. Secara umum metode ini juga dapat dibagi dua
yaitu business content (jenis bisnisnya/produk/barang), dan business
context (yaitu perangkat bisnisnya, mulai dari manajemen
keuangannya, pemasaran, sdm, dan lain-lain).
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa Bidan perlu belajar kewirausahaan ?
2. Bagimana cara memasuki usaha baru ?
3. Bagaimana profil usaha dan model pengembangnnya ?
4. Apa itu produk ?
5. Apa saja produk barang dan jasa kebidanan ?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui mengenai Mengapa Bidan perlu belajar kewirausahaan
2. Mengetahui mengenai Bagimana cara memasuki usaha baru
3. Mengetahui mengenai Bagaimana profil usaha dan model
pengembangnnya
4. Mengetahui mengenai Apa itu produk
5. Mengetahui mengenai Apa saja produk barang dan jasa kebidanan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perlunya Bidan Belajar Kewirausahaan
kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah Sebuah mindset dan
method yang harus dikuasai seorang Bidan sebagai wirausahawan dalam
memulai atau mengelola sebuah usaha praktek profesional (Bidan Praktek
Swasta maupun Klinik Bersalin) dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan
berbasis kreativitas dan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan klien,
keluarga, dan masyarakat untuk kemajuan/keberhasilan praktek profesional
kebidanannya.
a. Manfaat yang didapatkan dalam berwirausaha adalah sebagai
berikut:
1) Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib
sendiri
2) Memberi peluang melakukan perubahan
3) Memberikan peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4) Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
5) Memiliki peluang berperan aktif dalam masyarakat dan
mendapatkan pengakuan atas usahanya
6) Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu
yang disukai dengan menumbuhkan rasa senang dalam
mengerjakannya
b. Pola pikir melibatkan 10 kualitas menurut Neal Thornberry 2006,
sebagai berikut:
1) Memiliki locus of control : Menggambarkan bagaimana
seseorang berpikir tentang kendali hidupnya
2) Memiliki toleransi untuk ambiguitas : Sebagai wirausaha
memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar hal-
hal yang dianggap pakem, sebagai contoh mendirikan sebuah
BPS maupun klinik bersalin tidak harus ditempat yang ramai.
3) Kesediaan untuk mengkaji orang yang lebih cerdas Kesediaan
untuk mengkaji orang yang lebih cerdas dari dirinya : Yaitu
bidan yang membuka praktek mandiri maupun klinik bisa

3
berekerja sama dengan bidan yang lain maupun dokter
spesialis
4) Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan
mengubah berbagai hal : Bidan yang membuka BPS bukan
hanya menolong persalinan saja melainkan memberi jasa lain
seperti pijat ibu dan bayi, mengurus akte kelahiran dll.
5) Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan : Bidan
selaku wirausahawan selalu tanggap terhadap peluang-
peluang baru, bidan dengan kemampuan intuisinya yang
mampu membaca trend jaman.
6) Rasa urgenits yang tinggi : Artinya adalah bahwa inovasi
merupakan sesutu harga mati, ini dalah sesutau yang urgent
dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
7) Preseverance : Usaha untuk menemukan ide baru kemudian
berusaha mematangkan dan mewujudkannya.
8) Resilience (Ketahanan) : Wirausaha yang tangguh memiliki
sikap seperti boneka yang jika dipukul selalu kembali keposisi
semula. Kita yang sadar bahwa hidup adalah perjuangan dan
perjuangan selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit setelah
jatuh dan bangun oleh kerasnya kehidupan.
9) Optimis, adalah bentuk keyakinan bahwa tujuan akan tercapai
dan target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri.
10) Rasa humor tentang diri sendiri : Ini adalah bentuk rasa besar
hati, kemampuan menertawakan diri sendiri adalah bentuk
kapabilitas untuk mengoreksi bahkan mengkritik diri sendiri.
B. Cara Memasuki Usaha Baru
Untuk memulai suatu usaha baru, langkah-langkah yang diperlukan
adalah sebagai berikut:
1. Mengenali peluang usaha
Peluang usaha dapat dikenali melalui pengalaman hidup maupun
hubungan sosial dan hubungan sosial dengan masyarakat laus dapat
memberikan informasi yang aktual sesuai kebutuhan dan potensi
pasar.

4
2. Optimalisasi potensi diri
Dengan potensi diri yang optimal, calon wirausaha mamapu
membuat inovasi dan bersaing agar bisnis tersebut sesuai dengan
yang diinginkan.
3. Fokus dalam bidang usaha
Fokus dalam menjalani usaha sangat diperlukan agar usaha
tersebut dapat berjalan lancar dan terus berkembang.
4. Berani memulai
Dunia kewirausahaan adalah dunia ketidakpastian sementara
informasi yang dimiliki oleh calon wirausaha sedikit. Oleh karena itu
keberanian untuk memulai dan mengambil resiko sangat diperlukan.
Menurut peggy lambing, untuk mencari peluang dan mendirikan
usaha baru ada 2 macam pendekatan utama yang dapat digunakan
wirausaha yaitu:
1) Pendekatan Inside-out atau idea generation yaitu pendekatan
berdasarkan gagasan sebagai kunci yang mementukan
keberhasilan sebuah usaha. Seorang wirausaha melihat
peluang dari keterampilan diri sendiri, kemampuan, latar
belakang dan hal-hal lainnya sehingga dapat menentukan jenis
usaha yang akan dirintis.
2) Pendekatan otside-in at Pendekatan otside-in atau opportunity
recognition yaitu pendekatan yang menekankan pada ide
pemenuhan dan tanggapan akan kebutuhan pasar.
Berdasarkan pendekatan tersebut untuk memulai usaha
seorang calon wirausaha harus mempunyai kompetens.
Kompetensi yang diperlukan adalah:
a) Kemampuan teknik yaitu kemampuan bagaimana
memproduksi barang dan jasa serta cara penyajiannya.
b) Kemampuan pemasaran yaitu kemapuan menemukan
pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.
c) Kemampuan finansial yaitu kemampuan memperoleh
sumber dana dan cara menggunakannya.
d) Kemampuan hubungan yaitu kemampuan untuk cara
mencari, memelihara dan mengembangkan relasi serta
5
kemampuan komunikasi dan negosiasi.
C. Profil Usaha (business profi ss profile) dan Model Pengembangannya
Profil usaha adalah gambaran atau pandangan mengenai kegiatan-
kegiatan usaha yang dilakukan oleh seorang wirausaha atau pengusaha,
kegiatan usaha dalam hal ini lebih mengarah pada kegiatan dibidang
perdagangan maupun jasa dengan maksud mencari keuntungan.
Profil usaha (business profile) merupakan media/alat yang memberikan
informasi/gambaran secara lengkap dan detail tentang ANDA, usaha Anda,
pelayanan jasa Anda, bisnis Anda sampai produk yang Anda tawarkan.
Jenis business profile ada beberapa beberapa macam tergantung pada
konsep yang diciptakan untuk mewakili apa yang Anda tawarkan atau ingin
Anda sampaikan kepada konsumen maupun masyarakat luas.
Kegunaan business profile adalah untuk alat marketing untuk
memperoleh klien, dan disetiap manfaat dan kegunaannya nanti dipengaruhi
oleh bentuk desain dan kelengkapan data. Sehingga pada dasarnya
business profile yang menariklah yang akan banyak pengunjung/klien, baik
menarik dari segi image maupun tulisan.
Daya tarik marketing dapat kita peroleh dengan mengubah gaya
penulisan, penyampaian isi yang berbobot yang dan menarik sesuai
kebutuhan target pasar. Sedangkan untuk daya tarik desain digunakan untuk
mempengaruhi emosi pembaca, menarik untuk dibaca, menarik untuk
dikunjungi, meningkatkan image, menambah tingkat kepercayaan klien
tentang usaha Anda. Dari bentuk desain maupun warna dapat juga
digunakan sebagai identitas perusahaan Anda.
1. Fungsi dan Manfaat profil usaha
a) Informasi Lengkap Anda (Jasa / Usaha / Bisnis)
b) Media representasi Anda
c) Alat / Media Marketing
d) Sebagai pelengkap dalam sebuah Proposal / Penawaran /
Event / Seminar / Pameran / Tender
e) Branding Anda
f) Alat Publikasi Anda

6
2. Isi yang disuguhkan dalam profil usaha biasanya sebagai beriku:
a) Latar Belakang/Tentang Anda (usaha/bisnis/jasa)
b) Pelayanan/Produk Anda serta Kontak Anda (alamat, nomor
telephone, nomor fax, email, website, dll).
c) Informasi lain yang dirasa perlu untuk ‘disajikan’ dalam
business profile Anda, misal Visi dan Misi, serta dapat juga
Anda menampilkan pengalaman Anda (daftar klien,
produk/karya yang sudah Anda hasilkan, dll)
Pelayanan/Produk dapat Anda sajikan secara detail maupun maupun
intinya saja, tergantung keinginan dan fungsinya. Tidak sedikit sebuah
perusahaan/usaha/bisnis yang secara berkala Selalu membuat business
profile yang baru, baik konsep/design/bentuknya, hal ini terkait
perkembangan usaha/jasa.
Misal dengan bertambahnya klien, produk/jasa yang dihasilkan atau
akan dipasarkan, dll.
1. Pengembangan Usaha
Pengembangan” usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan
analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan
pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak
termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha “ .
Pengembangan usaha memiliki tingkat yang berbeda, Level atau
tingkatan tersebut menjadi produk, komersial dan korporasi. Berikut ini
akan dijelaskan tentang tingkatan-tingkatan yang ada pada
pengembangan usaha yaitu :
1) Tingkat Produk: Pada level produk pengembangan usaha
berarti mengembangkan produk atau teknologi baru. Meskipun
tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke
perusahaan.
2) Tingkat Komersial: Dalam contoh bentuk pengembangan usaha
di tingkat komersial berarti prospeksi murni . Ini berarti berburu
pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan demikian
pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat
dan yang sangat didorong menangani menangani banyak
7
masalah.
3) Tingkat Korporasi: Bila organisasi harus memutuskan apakah
akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu
Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan .
Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat
tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
2. Unsur-Unsur Dalam Pengembangan Usaha
Adapun unsur -unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2
yaitu:
1) Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal Unsur yang
berasal dari dalam ( pihak internal ) :
a) Adanya niat dari pengusaha / wirausaha / wirausaha
untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
b) Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa
banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang
harus digunakan untuk mengembangkan barang /
produk , dan lain-lain.
c) Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar
pemasukkan dan pengeluaran produk .
2) Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
a) Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
b) Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari
dalam seperti meminjam dari luar.
c) Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik /
kondusif untuk usaha .
3. Aspek-Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usah
Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi ,
manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti :
1) Aspek strategi contohnya :
a) Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada
mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau
diharapkan) oleh konsumen .
b) Menciptakan pasar baru .Menciptakan produk baru
dengan karakteristik yang menarik konsumen.
8
2) Aspek manajemen pemasaran contohnya :
a) Menembus dan menguasai pangsa pasar.
b) Mengolah situasi / Mengolah situasi / peluang peluang
pasar yang ada pasar yang ada dengan teliti. dengan
teliti.
c) Memasarkan produk Memasarkan produk dengan
jaringan dengan jaringan yang luas yang luas seperti
impor produk ke luar negeri.
d) Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat
konsumen membeli produk kita , seperti memasang
iklan , brosur, dan lain-lain.
3) Aspek penjualan contohnya :
a) Memberikan saran tentang perancangan dan
menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak
lanjut penjualan .
b) Banyak volume produk yang akan dijual.
c) Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.
d) Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan
memiliki kualitas yang baik.
D. Pengertian Produk
Dalam bisnis produk adalah barang atau jasa, dalam marketing produk
adalah apapun yang bisa ditawarkan kesebuah pasar dan bisa memuaskan
sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam penggunaan yang lebih luas
produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk
yang sama, sekelompok barang dan jasa atau sebuah pengelompokan
industri untuk barang dan jasa.
1. Jenis-jenis produk
a) Produk konsumsi adalah produk yang dipakai oleh konsumen.
Dalam hal ini produk yang dibeli produk akan dikonsumsi atau
digunakan langsung dan tidak langsung dan tidak dijual
maupun dibisniskan kembali oleh orang yang bersangkutan
b) Produksi industri adalah produk yang sengaja dibeli sebagai
bahan baku maupun sebagai barang yang diperdagangkan
kembali oleh pembelinya. Dalam hal ini produk yang dibeli akan
9
dibuat produk lain maupun dijual kembali dengan tujuan
mencari keuntungan.
2. Kasifikasi produk
a) Berdasarkan wujudnya diklasifikasi menjadi 2 yaitu:
 Barang adalah produk yang berwujud fisik, sehingga
dapat dilihat, diraba, disentuh, dirasa, dipegang,
disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya.
 Jasa adalah aktivitas, manfaat dan kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual, contoh produk berupa jasa
diantaranya salon, hotel dan lain sebagainya.
b) Berdasarkan Daya Tahan, produk dikategorikan menjadi 2
yaitu:
 Barang tidak tahan lama (nondurable goods) : adalah
barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam
satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya: sabun,
pasta gigi dan sebagainya.
 Barang tahan lama (durable goods) : adalah barang
berwujud yang biasanya dapat bertahan lama dengan
banyaknya pemakaian. Contohnya: lemari es dan lain-
lain.
c) Tingkatan produk
Produk dibagi menjadi 5 tingkatan diantaranya:
 Manfaat dasar dari produk yang ditawarkan pada
konsumen.
 Bentuk dasar dari produk yang dapat dirasakan panca
indera.
 Serangkaian atribut produk dan kondisi yang diharapkan
pembeli pada saat membeli produk.
 Sesuatu yang membedakan antara produk yang
ditawarkan dengan produk yang ditawarkan lainnya.
 Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami
oleh produk dimasa datang.
Menurut Pandy Tjiptono (1999:96-97), dalam

10
merencanakan penawaran produk pemasaran perlu memahami
tingkatan produk seperti :
1) Produk utama (core benefit) adalah manfaat sebenarnya
yang perlukan dan akan dikonsumsi konsumen setiap
produk.
2) Produk generic yaitu produk dasar yang memenuhi
fungsi produk paling dasar atau rancangan produk
minimal bisa berfungsi.
3) Produk harapan (expected product) adalah produk
formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan
kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati
untuk dibeli.
4) Produk pelengkap (equipmented product) adalah
berbagai atribut produk yang dilengkapi berbagai
manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan
kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing.
5) Produk potensial adalah segala jenis tambahan dan
perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu
produk di masa mendatang
E. Produk Barang dan Jasa Kebidanan
Produk barang adalah produk fisik (memiliki wujud), bisa diraba dan
bias dilihat yang dapat diberikan kepada pembeli sehingga terjadi
perpindahan kepemilikan dari penjual kekonsumen.
Ciri-ciri dari produk barang yang memiliki wujud, memiliki manfaat, dan
nilai yang dapat dirasakan saat digunakan, serta bila digunakan produk nilai
dan manfaat dapat berkurang bahkan habis. Contoh produk barang yaitu
peralatan dan makanan. yaitu peralatan dan makanan.
Produk barang kebidanan yaitu seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet
FE dan oralit. Produk jasa, jasa adalah layanan aktivitas ekonomi yang
melibatkan sejumlah transaksi dengan konsumen. Contoh produk jasa
adalah pengacara, guru, tukang bangunan, dokter dan tenaga medis dll.
Beberapa jasa usaha kebidanan yaitu persalinan, imunisasi balita,
kesehatan ibu anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan
pemeriksaan balita tahap awal.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah Sebuah mindset dan
method yang harus dikuasai seorang Bidan sebagai wirausahawan dalam
memulai atau mengelola sebuah usaha praktek profesional (Bidan Praktek
Swasta maupun Klinik Bersalin) dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan
berbasis kreativitas dan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan klien,
keluarga, dan masyarakat untuk kemajuan/keberhasilan praktek profesional
kebidanannya.
Produk barang kebidanan yaitu seperti kondom, pil kontrasepsi, tablet
FE dan oralit. Produk jasa, jasa adalah layanan aktivitas ekonomi yang
melibatkan sejumlah transaksi dengan konsumen. Contoh produk jasa
adalah pengacara, guru, tukang bangunan, dokter dan tenaga medis dll.
Beberapa jasa usaha kebidanan yaitu persalinan, imunisasi balita,
kesehatan ibu anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan
pemeriksaan balita tahap awal.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa mampu lebih memahami dan meningkatkan
pengetahuan mengenai kewirausahaan, karna kita sebagai calon bidan juga
perlu mempunyai usaha.

12
DAFTAR PUSTAKA
Arief R. K.(2014).Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran.
Blogspot.(2012).Kewirausahaan Dalam Praktik Kebidanan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Palangkaraya.(2019).Modul Materi Kewirausahaan
Dalam Kebidanan.
Scribd.(2018).Makalah Kewirausahaan Kebidanan.
Scribd.(2020).Makalah Kewirausahaan Dalam Kebidanan.

13

Anda mungkin juga menyukai