Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

RENCANA USAHA KOMPLEMENTER


DI BIDANG PERSALINAN, NIFAS, KB DAN KESPRO

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

1. Nurhaliza PO7124320049
2. Nur Rahmadani PO7124320047
3. Rahma Nur Ahlaq PO7124320056
4. Fadilah Sa’bania DM PO7124320118
5. Wiwied Adiva PO7124320063
6. Ni Wayan Rina Santiani PO7124320044
7. Sulistiawati PO7124320062

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya lah kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Rencana Usaha Komplementer Dibidang persalinan, nifas, Kb
dan Kespro” Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan
dari dosen pengempu ibu Olkamien,S.Kep.,Ns.,M.Sc. Di jurusan kebidanan, prodi STr.
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu.
Terlepas dari semuannya itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palu,30 Maret 2023

Kelompok III

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Usaha Komplementer Dibidang Persalinan....................................................................2
B. Usaha Komplementer Dibidang Nifas............................................................................3
C. Usaha Komplementer Dibidang KB...............................................................................3
D. Usaha Komplementer Dibidang Kespro.........................................................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................................5
A. KESIMPULAN...............................................................................................................5
B. SARAN...........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri juga dapat disebut sebagai
wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian
menjual,mulai menawarkan ide hingga komoditas yakni layanan jasa. Sebagai pelaku
usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan
baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat dituntut dengan
baik untuksebagai mampu manajerial danpelaksana usaha, di duk ung juga k mampu
menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategi dan
mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih
sukses. Harapkan _bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai
profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan secara profesional, serta
mempunyai jiwa entrepreneur.(Suryani, n.d.)
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputirasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir,
2007:18). John J.Kao(1993) mendefinisikan berkewirausahaan sebagai usaha untuk
menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis,manajemen pengambilan
resiko yang tepat,dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk
memobilisasi manusia, uang, dan bahan- bahan baku atau sumber daya lain yang
diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.(Hermiyanty,
Wandira Ayu Bertin, 2017)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana rencana usaha komlementer di bidang persalinan?
2. Bagaimana rencana usaha komlementer di bidang nifas?
3. Bagaimana rencana usaha komlementer di bidang kb?
4. Bagaimana rencana usaha komlementer di bidang kespro?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui usaha komplementer di bidang persalinan
2. Untuk mengetahui usaha komplementer di bidang nifas
3. Untuk mengetahui usaha komplementer di bidang kb
4. Untuk mengetahui usaha komplementer di bidang kespro

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Usaha Komplementer Dibidang Persalinan
Contoh dari usaha komplementer di bidang persalinan yaitu terapi komplementer
untuk mengurangi nyeri saat persalinan seperti:
1. Metode AIR (Akui, Ijinkan dan Rasakan)
Teknik relaksasi metode AIR (Akui, Ijinkan, Rasakan) merupakan
pengembangan model terapirelaksasi dan imajinasi terbimbing. Secara umum
teknik untuk mengatasi nyeri persalinan ini adalah dengan membimbing ibu
bersalin untuk menerima kondisi yang dialaminya. Ibu yang pertama kali
mengalami persalinan normal, cenderung mengalami kecemasan yang berat
karena rasa sakit akibat persalinan yang dialami.
Pada tahap awal, penolong persalinan mencoba untuk membimbing ibu
inpartu untuk mulai menerima kondisi persalinan yang akan dialaminya. Dalam
teknik ini, religuitas memiliki peran penting. Ibu inpartu sesuai dengan agama dan
kepercayaannya diajak untuk menerima kondisi yang terjadi. Ibu inpartu
dibimbing untuk bisa yakin bahwa rasa sakit adalah hal yang wajar dirasakan oleh
ibu hamil.
Tahap Ijinkan dalam tahap ini penolong persalinan mencoba untuk melakukan
deepening pada ibu inpartu. Deepening merupakan suatu teknik untuk memasuki
kondisi rileks yang lebih dalam lagi dengan memberikan suatu sentuhan imajinasi.
Konsep dasar dari deepening ini adalah membimbing ibu inpartu untuk
berimajinasi tentang sesuatu hal yang positif semisal ibu inpartu nantinya akan
merasakan menggendong bayi yang ada dalam perutnya.
Tahap terakhir dari teknik relaksasi AIR adalah Rasakan. Ibu inpartu diajak
oleh penolong persalinan untuk merasakan nyeri persalinan yang dialami. Ibu
inpartu diberikan sugesti bahwa rasa nyeri persalinan adalah wajar jika dialami
ibu bersalin normal. Ibu inpartu juga diberikan sugesti bahwa tidak semua wanita
mampu untuk menjalani persalinan normal.
2. Penerapan Lingkungan Persalinan
Penerapan lingkungan yang dimaksudkan disini adalah dengan terapi
komplementer berupa aromaterapi, music dan relaksasi. Musik bisa digunakan
sebagai upaya untuk meminimalkan nyeri persalinan. Musik dapat memberikan
energi dan membawa perintah melalui irama, sehingga musik dengan tempo yang
tepat membantu wanita mengatur pernafasannya. Sedangkan Pemberian
aromaterapi pada ibu bersalin mampu mengeluarkan neuromodulator yaitu
endorphin dan enkafalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan
menghasilkan perasaan tenang sehingga dapat mempengaruhi intensitas nyeri
persalinan.
3. Massage Punggung
Sentuhan merupakan metode yang digunakan secara umum dalam persalinan
untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Hal ini diyakini dapat merangsang
pengeluaran hormone endorphin, mengurangi produksi hormon catecholamine,
dan merangsang hasil dari serabut saraf afferent dalam memblokir transmisi

2
rangsang nyeri (gate control theory), sehingga membantu mengurangi nyeri
persalinan.(Handayani, 2021)
B. Usaha Komplementer Dibidang Nifas
Contoh dari usaha komplementer di bidang nifas yaitu terdapat beberapa terapi
komplementer seperti pemijatan, aromaterapi, dan herbal.
1. Pemijatan selama masa nifas
Pemijatan setelah melahirkan dapat memberikan beberapa manfaat dan efektif
membantu pemulihan ibu dalam masa nifas. Beberapa manfaat tersebut antara lain
meredakan beberapa titik kelelaan pada tubuh, melepaskan ketegangan otot,
memperbaiki peredaran darah, dan meningkatkan pergerakan sendi serta
peremajaan tubuh. Jika ibu menjalani operasi ceasar, sebaiknya tunggu hingga
luka bekas operasi sembuh. Pemijatan biasanya dilakukan dari telapak kaki, paha,
bagian pantat, punggung, sampai panggul. Tujuannya untuk menghindari
kelelahan fisik pada bagain-bagian tersebut baik karena melahirkan maupun
menyusui. Tambahan minyak pijat dapat memberikan perasaan rileks.
2. Aroma terapi selama masa nifas
Penggunaan aromaterapi selama masa nifas bertujuan untuk mengurangi kelelahan
fisik dan juga depresi postpartum. Ibu dapat memilih salah satu jenis minyak
aromaterapi yang disukai atau meminta saran bidan untuk memilihkan yang paling
tepat bagi kebutuhannya. Untuk campuran minyak pijat dianjurkan memakai 2,5%
campuran. Misalnya 25 tetes campuran minyak lavender dicampur dengan 50 ml
minyak pembawa, seperti minyal almond. Minyal esensial dapat juga langsung
dihirup dengan memercikkannya 1-3 tetes pada tisu atau sapu tangan lulu hirup
dalam-dalam secara teratur.
3. Herbal
Berbagai herbal yang berasal dari ramuan rempah dan tanaman oat berkhasiat
untuk keseatan tubuh, termasuk untuk ibu selama masa nifas. Herbal yang umum
direkomendasikan selama masa nifas antara lain ramuan kunyit asam, beras
kencur, jamu daun pepaya, juga ramuan jahe, dan kayu manis. Rasa dari herbal
tidak akan mengganggu ASI, terutama apabila bahan-bahan pemuatnya segar dan
pengolahannya baik. Pemanfaatan herbal biasanya untuk luka perineum,
meningkatkan produksi ASI, dan bendungan ASI.(richard oliver ( dalam Zeithml.,
2021)
C. Usaha Komplementer Dibidang KB
Contoh usaha komplementer di bidang KB yaitu seperti terapi komplementer untuk
mengurangi kecemasan dan nyeri pada aseptor KB Implan.
Sebelum aseptor di pasangkan KB implan aseptor terlebih dahulu diberikan terapi
relaksasi nafas dalam atau slow deep breathing untuk mengurangi rasa nyeri. Saat
pemasangan implant akan dimulai maka calon akseptor diminta untuk menggunakan
alat virtual reality untuk mengalihkan perhatian ibu selama pemasangan implant.
Selain menggunakan alat virtual reality ibu juga di minta untuk menghirup lavender
essential oil yang dapaat meningkatkan relaksasi ibu sehingga dapat mengurangi rasa
kecemasan.

3
D. Usaha Komplementer Dibidang Kespro
Contoh usaha komplementer di bidang kespro yaitu terapi akupresur untuk
mengurangi nyeri saat haid.
Tekan titik LI 4 (Hegu) dan ST 36 bilateral untuk merangsang pengeluarang hormon
endorfin sehingga lebih cepat menurunkan nyeri, tubuh merasa lebih tenang dan
merespon kekebalan tubuh. Endorfin merupakan hormon yang dapat mengurangi rasa
sakit dan juga bertindak sebagai penenang. Ketika tubuh merasakan nyeri kemudian
dilakukan terapi akupresur pada titik tertentu maka tubuh akan mengeluarkan hormon
endorfin yang membuat tubuh merasa lebih tenang.(Sari & Usman, 2021)

4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Usaha komlementer dibidang persalinan yaitu terapi komplementer untuk
mengurangi nyeri saat persalinan sedangkan di bidang nifas yaitu seperti terapi
pemijatan aroma terapi dan herbal di bidang KB yaitu terapi komplementer untuk
mengurangi kecemasan dan nyeri pada aseptor implan dan di bidang kespro yaitu
akupresur untuk mengurangi nyeri saat haid.
B. SARAN
Diharapkan setelah membaca makalah ini teman-teman dapat mengetahui apa saja
usaha komplementer di bidang persalinan, nifas, KB dan kespro

5
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, L. (2021). Komplementer Dalam Mengatasi Nyeri Persalinan: Dinamika


Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 12(1), 107–118.
Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin, D. S. (2017). Buku Ajar Kewirausahaan Entrepreneur
Agribuisiness Start Your Own Buisiness. Journal of Chemical Information and
Modeling, 8(9), 1–58.
richard oliver ( dalam Zeithml., dkk 2018 ). (2021). PELAKSANAAN PELAYANAN
KOMPLEMENTER PADA MASA NIFAS DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN
KABUPATEN PRINGSEWU. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–
952., 2013–2015.
Sari, A. P., & Usman, A. (2021). Efektifitas Terapi Akupresur Terhadap Dismenore pada
Remaja. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 17(2), 196–202.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/10052
Suryani, T. E. (n.d.). Modul Ajar Kewirausahaan dalam Praktik Kebidanan Komplementer.
Repository.Stikessaptabakti.Ac.Id. http://repository.stikessaptabakti.ac.id/183/1/Modul
Ajar Kewirausahan.pdf

Anda mungkin juga menyukai