DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Abidah Ulya
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena berkat rahmat
dan karunia-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa pula
sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan besar kita nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam serta keluarga dan kerabatnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Nazwa Manurung, M.Psi.,Psikolog selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Pengantar Kewirausahaan ini, karena dengan adanya mata kuliah ini
dapat memotivasi saya dalam mengenal dunia usaha dan berani untuk memulai usaha baru bagi
para pemuda bangsa.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan serta
kekeliruan yang di sengaja ataupun yang tidak di sengaja, karena itu saya mohon kritik dan saran
dari Dosen Pengampu dan juga teman-teman yang membaca makalah ini.
Halaman sampul………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………. 1
B. Tujuan Observasi dan Wawancara……………………………………………….. 2
C. Manfaat Observasi dan Wawancara……………………………………………… 2
D. Waktu dan Tempat Observasi dan Wawancara…………………………………... 2
A. Konsep Kewirausahaan…………………………………………………………... 3
B. Observasi…………………………………………………………………………. 4
C. Wawancara……………………………………………………………………….. 5
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 9
B. Saran……………………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...... 10
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………. . . 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal kecil yang sangat menguntungkan dan
bisa menjanjikan penghasilan besar, cocok untuk pemula yang ingin sukses merintis
wirausaha, tentunya tidak terlepas dari cara atau strategi anda dalam menentukan
target konsumen yang harus dibidik dengan tepat. Sehingga bentuk peluang bisnis
dan usaha yang paling sesuai bagi pemiliki modal kecil sebaiknya lebih
mengedepankan kreatifitas, karena hal ini bertujuan agar mereka tetap mampu
bersaing pada era ekonomi global seperti sekarang ini bahkan sampai masa yang akan
datang. Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis ingin sedikit membagikan
pengalaman penulis mewawancarai salah seorang pengusaha yang menurut penulis
adalah seorang pengusaha yang telah berhasil.
B. Tujuan Observasi dan Wawancara
Agar termotivasi dalam memulai suatu usaha baru
Memperoleh ilmu baru tentang kewirausahaan
Dapat memahami mengenai observasi dan wawancara
A. Konsep Kewirausahaan
Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan
adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan
bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan
usahanya.
Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang
telah dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang
dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya.Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat
dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber
daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan
serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan
pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter
wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata
lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang
tinggi dalam hidupnya.
Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan identik
dengan kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam
kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata,
karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan
wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta
maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausaha adalah
mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan
peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter wirausaha juga dimiliki oleh orang-
orang yang berprofesi di luar wirausaha. Karakter kewirausahaan ada pada setiap
orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun
profesinya.
B. Observasi
Observasi adalah proses sistematis dalam merekam pola perilaku manusia, objek
dan kejadian-kejadian tanpa menggunakan pertanyaan atau berkomunikasi dengan
subjek. proses tersebut mengubah fakta menjadi data. Istilah observasi diarahkan pada
kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi
bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas tersebut, dan makna kejadian
yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati.
Ada beberapa jenis observasi, yaitu :
1) Observasi sitematik
Disebut juga observasi terstruktur, ada kerangka yang memuat faktor-faktor
dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati. Sistematik disini
maksudnya lebih menekankan pada segi frekuensi dan interval waktu tertentu
(misalnya sertiap 10 menit)
2) Observasi eksperimental
Dilakukan dengan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam situasi
sedemikian rupa sehingga situasi tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan
riset dan dapat dikendalikan untuk mengurangi atau menghindari bahaya
timbulnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi situasi.
3) Observasi partisipan
Observer turut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang
diobservasi, umumnya untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Menyelidiki
perilaku individu dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial
dalam pabrik, penjara, dan lain-lain.
4) Observasi informal
Observasi jenis ini mempunyai sifat yang lebih longgar dalam hal kontrol,
elaborasi, sifat terstruktur, dan biasanya untuk perencanaan pengajaran dan
pelaksanaan program harian. Lebih mudah dan lebih berpeluang untuk
digunakan pada berbagai keadaan. Observasi informal sering disebut juga
dengan naturalistic observation.
C. Wawancara
Menurut Moleong (1991) wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud
tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face)
untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang
dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Sedangkan menurut Sudijono (2012),
wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan
dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan
arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Adapun etika saat wawancara :
1. Identifikasi diri dengan menyebutkan nama
2. Jelaskan tujuan dan topic wawancara
3. Datanglah tepat waktu yang dijanjikan
4. Memperhatikan penampilan, termasuk cara berpakaian
5. Bersikap sopan, santun dan ramah
6. Menggunakan Bahasa yang komunikatif
BAB III
HASIL OBSERVASI, WAWANCARA DAN PEMBAHASAN
Adapun berdirinya usaha ini sejak tahun 2020, masih terbilang baru dan diawali
sebagai café kecil yang masih berisikan menu minuman dan snack ringan serta tempatnya
yang lumayan sempit. Kemudian seiring dengan waktu, pada awal bulan 2021 ada
pemikiran untuk memperluas lokasi café dengan menambah warung kopi dan nekat
membeli tanah beserta rumah untuk direnovasi seharga dua setengah miliar rupiah hanya
untuk menambah tempat parkiran dan menambah aksesoris café beserta warung kopinya
hingga saat ini setiap malam, khususnya malam minggu selalu ada live musik yang
dibawakan oleh para remaja Kota Tarakan.
A. Kesimpulan
Menjadi seorang pengusaha yang sukses seperti Bapak Adi tidaklah mudah.
Apalagi menjadi seorang pengusaha yang sukses dan mempunyai inisiatif semulia
beliau. Akan sangat banyak rintangan untuk menjadi sukses seperti yang kita
inginkan. Sukses bukanlah hal yang instan. Dari pengalaman Bapak Adi pelajaran
penting yang dapat diteladani, yaitu sebagai wirausahawan sejati adalah jeli melihat
peluang, percaya diri, tekun, berpikiran positif, dan berani mengambil risiko.
Wirausaha adalah penyokong utama, kebangkitan ekonomi suatu negara, semakin
banyak jumlah wirausaha dalam suatu negara, semakin besar potensi negara tersebut
untuk menjadi negara maju. Menjadi wirausaha adalah hak setiap individu tanpa
terkecuali. Hal yang paling dibutuhkan dalam kewirausahaan adalah sikap dan mental
wirausaha yang kokoh, penuh inovasi dan tidak takut gagal dalam menghadapi
rintangan, sehingga keberlanjutan usaha akan tetap terjaga.
B. Saran
Tumbuhkan jiwa kreativitas anda dengan terus mengembangkan hal-hal yang
positif. Pastikan di masa akan datang anda menjadi orang yang lebih baik, sukses
dalam berwirausaha, hidup lebih bernilai dan bahagia, sekaligus terus berinovasi
untuk menciptakan peluang yang bermanfaat untuk bangsa kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://aldomarung.blogspot.com/2017/12/tugas-kewirausahaan-makalah-
hasil.html
https://www.academia.edu/26029215/
CONTOH_LAPORAN_KEWIRAUSAHAAN
https://stie.latansamashiro.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/LAPORAN-SIAP-
UPLOAD-2.pdf
DAFTAR LAMPIRAN