A. Ckd Stage V
1. Pengertian
b. Gannguan Pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak,
suara krekels.
c. Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan
metabolisme protein dalam usus, perdarahan pada saluran
gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau
ammonia.
d. Gangguan muskuloskeletal
Resiles leg sindrom ( pegal pada kakinya sehingga selalu digerakan
), burning feet syndrom ( rasa kesemutan dan terbakar, terutama
ditelapak kaki ), tremor, miopati ( kelemahan dan hipertropi otot –
otot ekstremitas.
e. Gangguan Integumen
kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning – kuningan
akibat penimbunan urokrom, gatal – gatal akibat toksik, kuku tipis
dan rapuh.
f. Gangguan endokrim
Gangguan seksual : libido fertilitas dan ereksi menurun, gangguan
menstruasi dan aminore. Gangguan metabolic glukosa, gangguan
metabolic lemak dan vitamin D.
biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan
natrium dan dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipomagnesemia,
hipokalsemia.
h. System hematologi
f. Kelainan Dermatologi
J. Definisi Oksigen
1. Pengertian
Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh
dengan cara melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan
aliran gas oksigen (O₂) sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam
tubuh. (Kristina, 2013). Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan
dasar manusia yang diperlukan untuk kelangsungan metabolisme sel
tubuh memepertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel.
Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel,sebagai hasilnya terbentuklah
karbondioksida , energi dan air. Sistem pernafasan berperan penting
untuk mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara
dan darah.
Oksigen diperlukan oleh semua sel untuk menghasilkan sumber
energi,adenosine triposfat (ATP), karbondioksida dihasilkan oleh sel-
sel yang secara metabolisme aktif dan membentuk asam, yang harus
dibuang dari tubuh. Untuk melakukan pertukaran gas ,sistem
kardiovaskuler dan sistem respirasi harus bekerjasama. Sistem
kardiovaskuler bertanggung jawab untuk perfusi darah melalui paru ,
sedangkan sistem pernafasan melakukan dua fungsi terpisah ventulasi
dan respirasi (Maryudianto, Wahyu 2012).
Fisiologi jantung mencakup pengaliran darah yang membawa oksigen
dari sirkulasi paru ke sisi kiri jantung dan jaringan serta mengalirkan
darah yang tidak mengandung oksigen ke sistem pulmonar. Fisiologi
pernafasan meliputi oksigenasi tubuh melalui mekanisme ventilasi,
perfusi, dan transpor gas pernafasan. Pengaturan saraf dan kimiawi
mengontrol fluktuasi dalam frekuensi dan kedalaman pernafasan untuk
memenuhi perubahan kebutuhan oksigen jaringan. Proses pemenuhan
kebutuhan pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian
oksigen melalui saluran pernapasan dan sumbatan yang yang
menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ
pernapasan agar dapat berfungsi normal kembali. Prosedur pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan
dengan pemberian oksigen dengan menggunakan Nasal kanul, Masker
dan Kateter nasal.
K. Tujuan
Adapun tujuan pemberian oksigen adalah:
1. Mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan.
2. Menurunkan kerja paru-paru pada pasien dengan dyspnea.
3. Menurunkan kerja jantung.
4. Mengatasi keadaan hipoksemia sesuai dengan hasil analisa gas darah.
M. Kontraindikasi
1. Pada klien dengan PPOM (Penyakit Paru Obstruktif Menahun) yang
mulai bernafas spontan maka pemasangan masker partial rebreathing
dan non rebreathing dapat menimbulkan tanda dan gejala keracunan
oksigen. Hal ini dikarenakan jenis masker rebreathing dan non-
rebreathing dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi yang tinggi
yaitu sekitar 90-95%
2. Face mask tidak dianjurkan pada klien yang mengalami muntah-
muntah
3. Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal
kanul.
O. Proses oksigenasi
a. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke
dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di
pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antara
atmosfer dengan paru, semakin tinggi tempat maka tekanan udara
semakin rendah, demikian sebaliknya, semakin rendah tempat tekanan
udara semakin tinggi.Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah
complienci dan recoil. Complience merupakan kemampuan paru
untuk mengembang. sedangkan recoil adalah kemampuan CO2 atau
kontraksi menyempitnya paru. Pusat pernapasan, yaitu medulla
oblongata dan pons, dapat dipengaruhi oleh ventilasi. Proses ventilasi
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
2. Adanya kondisi jalan napas yang baik
3. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam
melaksanakan ekspansi atau kembang kempis.
b. Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan
kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini
dipengaruhi oleh beberapa paktor, yaitu luasnya permukaan paru,
tebal membran respirasi atau permeabilitas yang terdiri atas epitel
alveoli dan interstisial (keduanya dapat mempengaruhi proses difusi
apabila terjadi proses penebalan). Perbedaan tekanan dan konsentrasi
O2 (hal ini sebagai mana O2 dari alveoli masuk kedalam darah oleh
karena tekanan O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2
dalam darah vena pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi).
c. Transfortasi Gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke
jaringan tubuh dan Co2 jaringan tubuh ke kapiler. Transfortasi gas
dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu curah jantung (kardiak
output), kondisi pembuluh darah, latihan (exercise), perbandingan sel
darah dengan darah secara keseluruhan (hematokrit), serta eritrosit
dan kadar Hb.
No Jenis Keterangan
1. Nassal kanul Aliran : 1-6 liter, konsentrasi 23
- 44 %
Q. Etiologi
R. Patofisiologi
T. Manifestasi klinik
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
Tahap Kerja
1. Berikan salam terapeutik
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
Pengkajian
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2019
Pukul : 16.00 WITA
No. RM : 319319
Identitas
Suami Anak
Nama Tn.J Tn.I
Umur 55 tahun 24 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan S2 S1
Pekerjaan PNS Swasta
Alamat JL.PM Noor Mandi JL.PM Noor Mandi
Angin Timur, Karang Angin Timur, Karang
Intan,Banjar Intan, Banjar
Prolog
pasien masuk rumah sakit ruang kasuari tanggal 9 oktober 2019 pada pukul
09.00 WITA, dengan keluhan sesak nafas edema tungkai (+/+) 2 hari yang lalu
Penurunan tingkat kesadaran,serta hipertensi dengan TD : 160/90 mmHg, Suhu :
36,4º C , N : 89x/menit, R : 30x/menit. Saturasi oksigen 88 %, pasien mengatakan
pasien mengalami ckd stage v sejak 3 bulan yang lalu, Pasien mengatakan
melakukan cuci darah 2-3 kali seminggu.
Subjektif
Pasien mengatakan sesak nafas,nyeri pinggang,nafsu makan kurang,kaki kiri
bengkak , demam, nyeri pada bagian dada, nyeri terasa pada bagian tengah dada
dan menjalar ke bahu kiri
Objektif
Keadaan umum : lemah, Kesadaran : compos mentis, nyeri dirasakan pada
dada ketika ditekan, Hidung : krepitasi/bunyi pernafasan (-). sekret (-), cuping
hidung (+), nafas cepat dan dangkal,edema tungkai pada kaki kiri (+) BB : 68 kg,
TB : 160 cm, TD : 150/100 mmHg, N : 83x/menit, R : 35x/menit, Suhu: 37,8oC,
Saturasi Oksigen 86 %. terpasang infus Otsu-NS 10 tetes / menit
Analisa
Tn. J usia 55 tahun, Ckd Stage V Pro Hd dengan gangguan pernafasan
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa pasien sekarang mengalami kondisi
sesak nafas dan perlu perawatan. Pasien mengetahui kondisinya saat ini.
2. Memberitahu pasien dan meminta persetujuan bahwa akan dilakukan
pemberian oksigen. Pasien mengerti dan menyetujui
3. Mengatur posisi pasien yang tepat biasanya posisi semi fowler/posisi duduk .
Untuk mengurangi sesak nafas dan memeperlancar jalan nafas. Pasien
bersedia.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter antara lain :
a. Melanjutkan pemberian infus Otsu-NS 10 tetes / menit.
b. Memberikan oksigen sebanyak 3 Lpm. Pemberian oksigen dilakukan karena
saturasi oksigen kurang dari 95 %. Pemberian oksigen bertujuan untuk
mengembalikan/memenuhi kadar oksigen dalam tubuh pasien agar mampu
menyalurkan ke seluruh tubuh. Pasien bersedia.
5. Memberikan nutrisi ( makanan ) : Rendah garam, cukup energi (30-35
kkal/kgBB), protein (1,2 g/kgBB), vitamin, mineral,lemak (25-30 % dari
kebutuhan total), karbohidrat (70-100 % dari kebutuhan total) dan serat,
Mengkonsumsi cairan 2-3 gelas/hari . Untuk memenuhi kebutuhan gizi paien
dengan memperhatikan keadaan penyakit gagal ginjal kronik serta untuk
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasien mengerti.
6. Mengukur tanda-tanda vital setiap 6 jam yaitu :
a. Pukul 16.00 WITA
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 100x/menit
Respirasi : 32x/menit
Suhu : 36,9ºC
SpO2 : 97%
b. Pukul 22.00 WITA
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 106x/menit
Respirasi : 32x/menit
Suhu : 36,0ºC
SpO2 : 97%
Observasi dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah kondisi pasien,
termasuk untuk usaha memperbaiki hipertensi dan hipoksia. Pasien mengerti
dan bersedia.
7. Memberikan KIE :
a. Menganjurkan kepada pasien untuk istirahat yang cukup 7-8 jam sehari dan
mengatur kegiatan pasien untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
b. Melakukan personal higyene. Membantu pasien untuk menyeka tubuhnya,
mengganti baju, dan membantu ke toilet. Untuk menjaga kebersihan
personal hygiene pasien.
c. Menganjurkan kepada pasien agar tidak melakukan aktivitas terlalu berat
supaya tidak kelelahan yang akan memicu terjadinya sesak nafas. Pasien
mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA