Oleh:
Kelompok 2
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunianya yang memberikan kesehatan dan kesempatan bagi penulis sehingga
dapat menyelesaikan paper ini dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih I Nyoman Wahyu
Widiana, S.E., M.Si. selaku dosen pengajar mata kuliah ini dan telah memberikan
arahan dalam penyelesaian paper ini. Paper ini disusun dengan harapan
memberikan wawasan dan pengetahuan dalam pembelajaran “Tabel Kematian”.
Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan juga kritik yang
membangun agar nanti paper ini bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kami
berharap paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Akhir kata
kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kependudukan pemerintah. Data kematian nantinya dapat digunakan untuk menilai
keberhasilan kebijakan pemerintah dan untuk mengukur dampak pembangunan
terhadap kependudukan khususnya dalam hal kematian. Oleh karena itu,
pentingnya data kematian untuk diketahui sebagai kajian analisis berbagai
persoalan bagi suatu negara. selain itu life table juga sangat berguna dalam bidang
asuransi, seperti definisinya life table dapat membaca probabilitas kematian dan
bertahan hidup seseorang sehingga pihak asuransi dapat mengetahui kapan nasabah
membutuhkan klaim asuransi (tentunya dilengkapi dengan data lain seperti riwayat
kesehatan nasabah) dengan begitu pihak perusahaan dapat memperhitungkan
berapa besar premi yang cocok untuk nasabah tersebut agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
Dalam melakukan peramalan, tabel mortalitas menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan, hal tersebut karena dalam tabel mortalitas akan memberikan
keterangan terhadap jumlah yang meninggal pada berbagai tingkat umur, jumlah
yang bertahan hidup pada berbagai tingkat umur dan rata-rata umur yang dicapai
seseorang. Sehingga data kematian yang ada pada tabel mortalitas dapat digunakan
dalam berbagai bidang seperti demografi, asuransi, kesehatan dan lain sebagainya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami konsep dan jenis tabel kematian.
2. Mengetahui dan memahami kegunaan dalam tabel kematian.
3. Mengetahui dan memahami asumsi-asumsi di dalam tabel kematian.
4. Mengetahui dan memahami kolom-kolom yang ada dalam tabel kematian.
5. Mengetahui dan memahami informasi tentang cara perhitungan dan
2
interpretasi kolom-kolom tabel kematian.
1.4 Manfaat
1. Memperoleh informasi tentang konsep dan jenis tabel kematian.
2. Memperoleh informasi tentang kegunaan dalam tabel kematian.
3. Memperoleh informasi tentang asumsi-asumsi di dalam tabel kematian.
4. Memperoleh informasi tentang kolom-kolom yang ada dalam tabel kematian
5. Memperoleh informasi tentang cara perhitungan dan interpretasi kolom-kolom
tabel kematian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
terperinci menurut umur satu tahun.
2. Tabel Kematian Singkat (Abridge Life Table)
Tabel kematian singkat adalah tabel kematian yang meliputi seluruh umur
tetapi tidak terperinci tahunan, tapi menurut kelas interval (5 tahunan,10
tahunan).
5
1. Migrasi dianggap tidak ada (closed caban), perubahan kohort hanya
dipengaruhi oleh kematian pada masing-masing individu dalam kohort.
2. Kematian anggota kohort menurut pola tertentu pada berbagai tingkat umur,
sehingga tidak ada perubahan risiko kematian dan life table adalah murni suatu
model yang telah ditentukan (detennistic model).
3. Besaran kohort merupakan jumlah tetap dari jumlah kelahiran menurut jenis
kelamin seperti 1.000, 10.000, atau 100.000 yang disebut dengan radiks.
Radiks merupakan bilangan permulaan perhitungan dalam tabel kematian dan
biasanya dipilih angka 100.000.
4. Jumlah kematian selama setahun diasumsikan pada interval umur, menyebar
secara merata (kecuali pada beberapa tahun pertama) khususnya dalam satu
tahun.
Menurut asumsi-asumsi tersebut secara umum, life table dapat dibentuk
menurut jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) karena ditemui riwayat kematian
(mortality experience) antara laki-laki dan perempuan dalam populasi yang sama
terdapat perbedaan.
Kendala utama dalam penyusunan life table yaitu kualitas data. Umumnya dari
data kematian terdapat istilah under reported atau dilaporkan rendah. Hal ini
disebabkan karena beberapa masyarakat kerap menganggap bahwa melaporkan
kematian merupakan suatu aib atau kesialan. Sehingga jika terdapat kematian bayi
ada yang tidak dilaporkan sehingga data kematian cenderung rendah. Kendala lain
yaitu, data kematian ditanyakan dari orang lain karena pihak yang bersangkutan
telah meninggal dunia. Sehingga kualitas data sangat bergantung pada bagaimana
laporan orang lain, hal ini juga akan menyebabkan under reported. Idealnya untuk
menghitung life table adalah registrasi penduduk. Namun sayangnya hingga saat
ini, Indonesia belum mempunyai registrasi yang lengkap. Sehingga sensus
penduduk sangat diperlukan agar data yang diperoleh akurat dan dapat
memudahkan dalam penyusunan life table
6
2.4 Kolom-Kolom dalam Tabel Kematian
Kolom dalam tabel kematian lengkap
7
Kolom dalam tabel kematian singkat
8
2.5 Perhitungan dan Interpretasi Kolom-Kolom Tabel Kematian
exact MX qx Px dx lx Lx Tx ex ex + X
age (X) (ASDR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
0 - 0,01502 0,98498 1.502 100.000 98.678 7.423.964 74,24 74,24
1 1,273 0,00127 0,99873 125 98.498 98.423 7.325.286 74,36 75,36
2 0,808 0,00081 0,99919 80 98.373 98.333 7.226.863 73,46 75,46
3 0,538 0,00054 0,99946 53 98.293 98.267 7.128.530 72,52 75,52
4 0,543 0,00054 0,99946 53 98.240 98.214 7.030.263 71,56 75,56
5 0,428 0,00043 0,99957 42 98.187 98.166 6.952.049 70,60 75,60
6 0,368 0,00037 0,99963 36 98.145 98.127 6.833.883 69,67 75,63
7 0,346 0,00035 0,99965 34 98.109 98.092 6.735.756 68,66 75,66
8 0,258 0,00026 0,99974 25 98.075 98.063 6.637.664 67,70 75,70
9 0,299 0,00030 0,99970 29 98.050 98.036 6.539.607 66,69 75,69
10 0,285 0,00029 0,99971 28 98.021 98.007 6.441.565 65,72 75,72
11 0,252 0,00025 0,99975 24 97.993 97.981 6.343.558 64,73 75,73
12 0,283 0,00028 0,99972 27 97.969 97.956 6.245.577 63,75 75,75
13 0,413 0,00041 0,99959 40 97.942 97.922 6.147.621 62,77 75,77
14 0,402 0,00040 0,99960 39 97.902 97.883 6.049.699 61,79 75,79
15 0,336 0,00034 0,99966 39 97.863 97.847 5.951.816 60,81 75,81
16 0,532 0,00053 0,99947 52 97.830 97.804 5.853.969 59,83 75,83
17 0,710 0,00071 0,99929 69 97.778 97.744 5.756.165 58,87 75,87
18 0,652 0,00065 0,99935 64 97.709 97.677 5.658.421 57,91 75,91
19 0,680 0,00068 0,99932 66 97.645 97.612 5.560.744 56,95 75,95
20 97.579 5.463.132 55,99 75,99
Cara Penghitungan:
Kolom (1) : Umur tepat X
Kolom (2) : Jumlah kematian per kelompok umur per 1.000 penduduk = ASDR
2 .Mx
Kolom (3) : qx =
2+ Mx
2 (0,001273)
Misal : q1 = = 0,00127
2+0,001273
9
Misal : P0 = 1 – 0,01502 = 0,98498
P1 = 1 − 0,00127 = 0,99873
Jadi kemungkinan seseorang untuk tetap hidup dari umur tepat 1 tahun
hingga umur tepat 2 tahun adalah 0,99873.
Kolom (5) : dx = q x lx
Misal : d0 = (0,01502) (100.000) = 1502
d1 = (0,00127) (98.498) = 125
Jadi jumlah kematian antara umur tepat 1 tahun dan 2 tahun adalah
125 orang.
Kolom (6) : lx dengan dasar radix 100.000
l0 = 100.000
lx+1 = lx − dx
Misal : l1 = l0 − d0
l1 = 100.000 − 1.502 = 98.498
l2 = l1 − d1
l2 = 98.498 − 125 = 98.373
Jadi jumlah orang yang masih hidup hingga umur tepat 2 tahun adalah
98.373 orang.
Kolom (7) : Kolom ini menggunakan rumus-rumus:
L0 = 0,12 l0 + 0,88 l1
L1 = 0,4 l1 + 0,6 l2
Seterusnya menggunakan :
LX = 0,5 lX + 0,5 lX+1
Misal: L0 = 0,12 (100.000) + 0,88 (98.498)
L0 = 98.678
L1 = 0,4 (98.498) + 0,6 (98.373)
L1 = 98.423
Jadi tahun hidup orang yang dijalani anatar umur tepat 1 tahun dan 2
tahun adalah 98.423.
L2 = 0,5 (98.373) + 0,5 (98.293)
L2 = 98.333
10
Jadi tahun hidup orang yang dijalani anatar umur tepat 2 tahun dan 3
tahun adalah 98.333
Kolom (8) : Perhitungan TX dimulai dari baris paling bawah sendiri pada kolom
TX
w
1
CDR = CBR = = 13,47%
e0
Jadi angka harapan hidup pada saat umur tepat 0 adalah 74,24.
Kolom (10) : ex + X
Misal : e0 = 74,24 + 0 = 74,24
e1 = 74,36 + 1 = 75,36
e5 = 70,60 + 5 = 75,60
Jadi angka harapan hidup mereka yang berumur tepat 5 tahun pada
saat lahir adalah 75,60.
11
Tabel 2.2 Tabel Kematian Singkat
Cara perhitungan:
Kolom (1): Umur tepat X
Kolom (2): ASDR antara umur X dan X+n
Kolom (3):
Maka dari angka tersebut probabilitas mereka yang berusia tepat 15 tahun
meninggal sebelum mencapai 24 tahun sebesar 0,01149 atau sekitar 1,149
%.
Kolom (4):
12
Maka dari angka tersebut probabilitas mereka yang berusia tepat 5 tahun berhasil
tetap hidup dan mencapai umur 14 tahun sebesar 0,9969 atau sekitar 99,69%
Kolom (5):
Hal ini berarti bahwa dari 100.000 masyarakat yang lahir, 98.176 orang di
antaranya dapat mencapai ulang tahunnya yang ke-15.
Kolom (7):
13
Hal ini berarti bahwa dari 100.000 masyarakat, antara umur tepat 5 tahun
dan 14tahun menjalani 983.285 tahun orang hidup.
Kolom (8):
Angka ini menunjukan bahwa dari 100.000 orang masyarakat, dari saat
ulang tahunnya yang ke-15 sampai semua anggota kohor meninggal
mengalami 5.010.035 tahun orang hidup.
Kolom (9):
14
2019-2020, pada Maret sampai dengan Mei 2020, jumlah pelaporan data kematian
penduduk DKI Jakarta sangat rendah dibandingan dengan tahun sebelumnya.
Namun, pelaporan data kematian penduduk DKI Jakarta ini mengalami kenaikan
yang sangat signifikan pada Juni 2020 yaitu sebesar 123%. Besar kemungkinan hal
ini disebabkan oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat yang
diberlakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 16 Maret 2020 sampai
dengan 4 Juni 2020, sehingga penduduk DKI Jakarta lebih memilih untuk menunda
pelaporan anggota keluarga ataupun kerabatnya yang telah meninggal dunia. Sejak
dimulainya PSBB transisi di DKI Jakarta pada 5 Juni 2020, penduduk DKI Jakarta
mendapatkan sedikit kelonggaran dalam beraktifitas di luar rumah yang merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi penambahan pelaporan kematian pada bulan
Juni sebanyak 4.684 pelaporan.
Grafik 2.3 Grafik Pelaporan Data Kematian Penduduk di DKI Jakarta
Tahun 2019-2020
15
Tabel 2.4 Tabel Kematian Penduduk di DKI Berdasarkan Wilayah
Administratif Jakarta Tahun 2019-2020
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tabel kematian (Life Table) sendiri merupakan tabel hipotesis dan
sekumpulan orang yang dilahirkan pada waktu yang sama (kohort) karena
proses kematian, jumlahnya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya
habis. Menurut BPS, Life Table atau Tabel Kematian adalah suatu tabel yang
memuat tentang data kematian menurut umur yang berguna untuk
menghitung berbagai parameter demografi, seperti umur harapan hidup,
angka kematian kasar, angka kelahiran kasar, dan probabilitas mencapai usia
40 tahun. Terdapat dua macam jenis atau bentuk dari tabel kematian, yaitu
tabel kematian lengkap dan tabel kematian singkat.
2. Kegunaan dari tabel kematian atau life table, yaitu untuk membandingkan
tingkat mortalitas, nengukur kemajuan yang diperoleh dari upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya anak-anak yang tercermin
dari angka harapan hidup dan sebagai dasar untuk menghitung bidang
asuransi jiwa bagi penentuan premi.
3. Asumsi-asumsi dalam tabel kematian yaitu migrasi dianggap tidak ada
(closed caban), kematian anggota kohor menurut pola tertentu pada berbagai
tingkat umur, sehingga tidak ada perubahan risiko kematian, besaran kohor
merupakan jumlah tetap dari jumlah kelahiran menurut jenis kelamin seperti
1.000, 10.000, atau 100.000 yang disebut dengan radiks, dan jumlah kematian
selama setahun diasumsikan pada interval umur, menyebar secara merata.
4. Tabel kematian lengkap merupakan tabel kematian yang dibuat secara
lengkap, terperinci menurut umur satu tahun. Tabel kematian lengkap ini
biasanya mempunyai petunjuk dengan nilai X = 0, 1, 2, 3, dan seterusnya
(interval antara umur yang tepat yang satu ke umur tepat berikutnya sama
dengan satu). Tabel kematian singkat merupakan tabel kematian yang
meliputi seluruh umur tetapi tidak diperinci secara tahunan tapi menurut kelas
17
interval (5 tahunan, 10 tahunan) yang melainkan menurut kelompok umur
dengan jenjang tertentu.
5. Dari tabel kematian pada umur X akan diperoleh informasi mengenai jumlah
kematian per kelompok umur per 1.000 penduduk, kemungkinan seseorang
untuk mati, kemungkinan seseorang untuk tetap hidup, jumlah tahun hidup
yang dijalani, jumlah total hidup, dan angka harapan hidup.
3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwasannya paper ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu diharapkan pembaca dapat memberikan saran dan masukan diperlukan
demi kelengkapan paper ini di kemudian hari.
18
DAFTAR PUSTAKA
19