Anda di halaman 1dari 22

TABEL KEMATIAN

PENGANTAR KEPENDUDUKAN (EKI 301)


Dosen Pengampu : I Nyoman Wahyu Widiana, S.E., M.Si.

Oleh:
Kelompok 2

1. Ni Komang Ratna Cintia Dewi (2107511067)


2. Luh Putu Trisna Resty Amara (2107511069)
3. Ni Kadek Lia Ratna Dewi (2107511077)
4. Gusti Ayu Putri Sagita Maharani (2107511089)
5. Ni Wayan Diah Okta Wardani (2107511104)
6. Ni Gusti Ayu Dwi Widyari (2107511109)

PROGRAM STUDI EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2

1.4 Manfaat ................................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 4

2.1 Konsep dan Jenis Tabel Kematian ....................................................................... 4


2.1.1 Konsep Tabel Kematian .................................................................................. 4

2.1.2 Jenis -Jenis Tabel Kematian............................................................................ 4

2.2 Kegunaan Tabel Kematian ................................................................................... 5

2.3 Asumsi-Asumsi dalam Tabel Kematian............................................................... 5

2.4 Kolom-Kolom dalam Tabel Kematian ................................................................. 7

2.5 Perhitungan dan Interpretasi Kolom-Kolom Tabel Kematian ............................. 9


2.5.1 Tabel Kematian Lengkap ................................................................................ 9

2.5.2 Tabel Kematian Singkat ................................................................................ 11

2.5.3 Tabel Kematian Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020 ...................................... 14

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 17

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 17

3.2 Saran ................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunianya yang memberikan kesehatan dan kesempatan bagi penulis sehingga
dapat menyelesaikan paper ini dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih I Nyoman Wahyu
Widiana, S.E., M.Si. selaku dosen pengajar mata kuliah ini dan telah memberikan
arahan dalam penyelesaian paper ini. Paper ini disusun dengan harapan
memberikan wawasan dan pengetahuan dalam pembelajaran “Tabel Kematian”.
Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan juga kritik yang
membangun agar nanti paper ini bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kami
berharap paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Akhir kata
kami ucapkan terima kasih.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Denpasar, 29 Oktober 2022

Kelompok 2

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mortalitas atau yang sering disebut dengan kematian merupakan salah satu dari
tiga komponen demografi yang memberi pengaruh terhadap struktur suatu
penduduk selain fertilisasi dan juga migrasi. Mortalitas dapat terjadi karena
beberapa faktor seperti usia, kesehatan, dan faktor alam yang tidak dapat diprediksi.
Dimana tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk di suatu daerah tidak hanya
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari
tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah atau wilayah tersebut.
Data kematian (mortalitas) dapat disajikan dalam bentuk tabel yang dinamakan
tabel mortalita atau sering disebut dengan tabel kematian/life table.
Tabel kematian (life table) merupakan sebuah tabel yang memberikan
gambaran tentang sejarah kehidupan suatu kohor yang berangsur-angsur berkurang
jumlahnya. Tabel Kematian dimaknai juga sebagai model matematika yang
digunakan untuk merepresentasikan kematian dan lama hidup pada suatu populasi
tertentu pada saat tertentu. Dimana tabel kematian tersebut terdiri atas dua jenis
yaitu tabel mortalitas lengkap dan tabel mortalitas ringkas. Penyusunan life table
dapat dengan mudah dilakukan jika terdapat data yang dibutuhkan, untuk
menyusunnya seperti data banyaknya penduduk yang bertahan hidup atau angka
harapan hidup (AHH) penduduk.
Dimana data kematian sangat penting untuk diketahui baik jumlah maupun
faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, data kematian juga dapat sebagai acuan
untuk mengukur tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, untuk
memproyeksikan pembangunan berwawasan kesehatan lingkungan serta sebagai
acuan pemerintah dalam mengambil suatu kebijakan, seperti perencanaan
pembangunan pelayanan kesehatan, pengadaan sarana MCK, sekolah, fasilitas
publik, dan fasilitas lain yang dibutuhkan sebagai upaya untuk menurunkan angka
kematian.
Data kematian juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi kebijakan program

1
kependudukan pemerintah. Data kematian nantinya dapat digunakan untuk menilai
keberhasilan kebijakan pemerintah dan untuk mengukur dampak pembangunan
terhadap kependudukan khususnya dalam hal kematian. Oleh karena itu,
pentingnya data kematian untuk diketahui sebagai kajian analisis berbagai
persoalan bagi suatu negara. selain itu life table juga sangat berguna dalam bidang
asuransi, seperti definisinya life table dapat membaca probabilitas kematian dan
bertahan hidup seseorang sehingga pihak asuransi dapat mengetahui kapan nasabah
membutuhkan klaim asuransi (tentunya dilengkapi dengan data lain seperti riwayat
kesehatan nasabah) dengan begitu pihak perusahaan dapat memperhitungkan
berapa besar premi yang cocok untuk nasabah tersebut agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
Dalam melakukan peramalan, tabel mortalitas menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan, hal tersebut karena dalam tabel mortalitas akan memberikan
keterangan terhadap jumlah yang meninggal pada berbagai tingkat umur, jumlah
yang bertahan hidup pada berbagai tingkat umur dan rata-rata umur yang dicapai
seseorang. Sehingga data kematian yang ada pada tabel mortalitas dapat digunakan
dalam berbagai bidang seperti demografi, asuransi, kesehatan dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dan jenis tabel kematian?
2. Apa saja kegunaan tabel kematian?
3. Bagaimana asumsi-asumsi dalam tabel kematian?
4. Apa saja kolom-kolom yang ada dalam tabel kematian?
5. Bagaimana perhitungan dan interpretasi kolom-kolom tabel kematian?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami konsep dan jenis tabel kematian.
2. Mengetahui dan memahami kegunaan dalam tabel kematian.
3. Mengetahui dan memahami asumsi-asumsi di dalam tabel kematian.
4. Mengetahui dan memahami kolom-kolom yang ada dalam tabel kematian.
5. Mengetahui dan memahami informasi tentang cara perhitungan dan

2
interpretasi kolom-kolom tabel kematian.

1.4 Manfaat
1. Memperoleh informasi tentang konsep dan jenis tabel kematian.
2. Memperoleh informasi tentang kegunaan dalam tabel kematian.
3. Memperoleh informasi tentang asumsi-asumsi di dalam tabel kematian.
4. Memperoleh informasi tentang kolom-kolom yang ada dalam tabel kematian
5. Memperoleh informasi tentang cara perhitungan dan interpretasi kolom-kolom
tabel kematian.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Jenis Tabel Kematian

2.1.1 Konsep Tabel Kematian


Tabel kematian (Life Table) sendiri merupakan tabel hipotesis dan
sekumpulan orang yang dilahirkan pada waktu yang sama (kohort) karena proses
kematian, jumlahnya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya habis. Dimana
tabel kematian memberikan gambaran kepada kita tentang sejarah kehidupan suatu
kohor yang berangsur-angsur berkurang jumlahnya karena kematian. Tabel
kematian ini mempunyai bentuk yang sangat sederhana disusun berdasarkan tingkat
kematian menurut umur (age spesific death rate). Dari tabel kematian ini dapat
diukur keadaan kematian anggota kohor, misalnya: jumlah mereka yang masih
bertahan hidup pada berbagai tingkat umur, harapan hidup sejak dilahirkan, atau
umur rata-rata yang dapat dicapai dari satu kelompok penduduk tertentu.
Menurut BPS, Life Table atau Tabel Kematian adalah suatu tabel yang
memuat tentang data kematian menurut umur yang berguna untuk menghitung
berbagai parameter demografi, seperti umur harapan hidup, angka kematian kasar,
angka kelahiran kasar, dan probabilitas mencapai usia 40 tahun. Ada dua alasan
mengapa dibangunnya life table, yaitu: 1. Untuk memenuhi saran dari Perserikatan
Bangsa- Bangsa, bahwa setiap negara sepatutnya memiliki life table tersendiri.
Selama ini, Indonesia belum memiliki life table. 2. Life table merupakan salah satu
output dari Sensus Penduduk.

2.1.2 Jenis -Jenis Tabel Kematian


Terdapat dua macam jenis atau bentuk dari tabel kematian, yaitu tabel
kematian lengkap dan tabel kematian singkat. Dimana terdapat perbedaan antara
kedua tabel tersebut, adapun perbedaan dari kedua tabel tersebut terletak pada
penggunaan kelompok umur.
1. Tabel Kematian Lengkap (Complete Life Table)
Tabel kematian lengkap adalah tabel kematian yang dibuat secara lengkap,

4
terperinci menurut umur satu tahun.
2. Tabel Kematian Singkat (Abridge Life Table)
Tabel kematian singkat adalah tabel kematian yang meliputi seluruh umur
tetapi tidak terperinci tahunan, tapi menurut kelas interval (5 tahunan,10
tahunan).

2.2 Kegunaan Tabel Kematian


Adapun kegunaan dari tabel kematian atau life table, yaitu:
1. Keterangan yang paling umum dapat diperoleh dari tabel kematian adalah
tingkat mortalitas dan rata-rata umur kematian.
2. Dalam statistik kesehatan, hasil tabel kematian, yaitu keterangan harapan
hidup rata- rata, dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya
kemungkinan penduduk dapat mencapai umur tertentu.
3. Dalam analisis fertilitas, hasil tabel kematian, yaitu keterangan rasio masih
hidup dapat digunakan untuk menghitung angka reproduksi neto dan rata-
rata panjang satu generasi
4. Dalam studi kependudukan, hasil tabel kematian diperlukan untuk
memperkirakanjumlah penduduk menurut umur di masa datang.
5. Dalam asuransi, hasil tabel kematian digunakan untuk memperkirakan
besarnyapremi yang dibayar tertanggung.

2.3 Asumsi-Asumsi dalam Tabel Kematian


Terdapat dua alasan yang melatarbelakangi dibentuknya life table, yaitu sebagai
berikut.
1. Memenuhi saran dari Perserikatan Bangsa-Bangsa
Bahwa setiap negara sepatutnya memiliki life table tersendiri. Namun, selama
ini, Indonesia belum memiliki life table.
2. Life table merupakan salah satu output dari Sensus Penduduk
Indonesia sudah pernah melakukan sensus penduduk, dengan hasil dari sensus
tersebut seharusnya menjadi dasar dalam pembuatan life table.
Dalam menyusun life table, berlaku beberapa asumsi, yaitu sebagai berikut.

5
1. Migrasi dianggap tidak ada (closed caban), perubahan kohort hanya
dipengaruhi oleh kematian pada masing-masing individu dalam kohort.
2. Kematian anggota kohort menurut pola tertentu pada berbagai tingkat umur,
sehingga tidak ada perubahan risiko kematian dan life table adalah murni suatu
model yang telah ditentukan (detennistic model).
3. Besaran kohort merupakan jumlah tetap dari jumlah kelahiran menurut jenis
kelamin seperti 1.000, 10.000, atau 100.000 yang disebut dengan radiks.
Radiks merupakan bilangan permulaan perhitungan dalam tabel kematian dan
biasanya dipilih angka 100.000.
4. Jumlah kematian selama setahun diasumsikan pada interval umur, menyebar
secara merata (kecuali pada beberapa tahun pertama) khususnya dalam satu
tahun.
Menurut asumsi-asumsi tersebut secara umum, life table dapat dibentuk
menurut jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) karena ditemui riwayat kematian
(mortality experience) antara laki-laki dan perempuan dalam populasi yang sama
terdapat perbedaan.
Kendala utama dalam penyusunan life table yaitu kualitas data. Umumnya dari
data kematian terdapat istilah under reported atau dilaporkan rendah. Hal ini
disebabkan karena beberapa masyarakat kerap menganggap bahwa melaporkan
kematian merupakan suatu aib atau kesialan. Sehingga jika terdapat kematian bayi
ada yang tidak dilaporkan sehingga data kematian cenderung rendah. Kendala lain
yaitu, data kematian ditanyakan dari orang lain karena pihak yang bersangkutan
telah meninggal dunia. Sehingga kualitas data sangat bergantung pada bagaimana
laporan orang lain, hal ini juga akan menyebabkan under reported. Idealnya untuk
menghitung life table adalah registrasi penduduk. Namun sayangnya hingga saat
ini, Indonesia belum mempunyai registrasi yang lengkap. Sehingga sensus
penduduk sangat diperlukan agar data yang diperoleh akurat dan dapat
memudahkan dalam penyusunan life table

6
2.4 Kolom-Kolom dalam Tabel Kematian
Kolom dalam tabel kematian lengkap

Tabel kematian lengkap merupakan tabel kematian yang dibuat secara


lengkap, terperinci menurut umur satu tahun. Tabel kematian lengkap ini biasanya
mempunyai petunjuk dengan nilai X = 0, 1, 2, 3, dan seterusnya (interval antara
umur yang tepat yang satu ke umur tepat berikutnya sama dengan satu).
Dengan keterangan:
• Umur tepat X (kolom 1): Berarti anggota yang dimaksud telah menjalani
hidup selama tepat X tahun.
• (kolom 2): Jumlah kematiana per kelompok umur per 1.000 penduduk atau
ASDR.
• (kolom 3): Kemungkinan seseorang untuk mati antara umur tepat X dan
umur tepat X+.
• (kolom 4): kemungkinan seseorang untuk tetap hidup dari umur tepat X
hingga umur tepat X+1.
• (kolom 5): Jumlah kematian antara umur tepat X dan X+1.
• (kolom 6): Jumlah orang yang masih hidup hingga umur tepat X.
• (kolom 7): Tahun hidup orang yang dijalani antara umur tepat X dan
X+1.Khusus untuk umur.
• (kolom 8): Total tahun hidup orang setelah umur tepat X tahun sampai
semua anggota meninggal.
• (kolom 9): angka harapan saat umur tepat X.
• (kolom 10): angka harapan hidup mereka yang berumur tepat x pada saat
lahir.

7
Kolom dalam tabel kematian singkat

Tabel kematian singkat merupakan tabel kematian yang meliputi seluruh


umur tetapi tidak diperinci secara tahunan tapi menurut kelas interval (5 tahunan,
10 tahunan) yang melainkan menurut kelompok umur dengan jenjang tertentu.
Tabel kematian singkat meupakan bentuk tabel kematian yang lebih pendek tetapi
ketepatannya hampir sama dengan kematian lengkap.
Dengan keterangan:
• n atau Interval umur (kolom 1): umur populasi yang dikelompokkan, bisa 5
tahunan,10 tahunan, atau berdasarkan pertimbangan tertentu. n merupakan
jumlah dari kelompok umur, misalkan dari umur 1-4, n nya ada 4 yaitu umur
1, umur 2, umur 3, dan umur 4. Contoh lain, K (5-14), n nya ada 10, yaitu
umur 5 sampai 14 (5,6,7,8,9,10,11,12,13,14).
• (kolom 2): ASDR antara umur X dan X+n.
• (kolom 3): probabilitas kematian antara umur tepat X dan X+n.
• nPX (kolom 4): kemungkinan seseorang untuk tetap hidup antara umur X
dan X+n (probabilitas survival).
• ndX (kolom 5): jumlah kematian antara umur X dan X+n.
• lX (kolom 6): jumlah orang yang masih hidup pada umur tepat X.
• nLX (kolom 7): tahun hidup orang yang dijalani antara umur X dan
X+nUntuk umur 0-.
• TX (kolom 8): total tahun hidup orang pada umur tepat X tahun sampai
semuaanggota kohor mati.
• eX (kolom 9): angka harapan hidup pada umur tepat X.
• ex + x (kolom 10): angka harapan hidup mereka yang berumur tepat x pada
saat saat lahir. Untuk mencari nilai ini tinggal menjumlahkan nilai ex
dengan x.

8
2.5 Perhitungan dan Interpretasi Kolom-Kolom Tabel Kematian

2.5.1 Tabel Kematian Lengkap


Tabel kematian lengkap (complete life table) adalah tabel kematian yang
dibuat lengkap, terperinci menurut umur satu tahunan. Berikut adalah contoh dari
Tabel Kematian Lengkap.
Tabel 2.1 Tabel Kematian Lengkap

exact MX qx Px dx lx Lx Tx ex ex + X
age (X) (ASDR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
0 - 0,01502 0,98498 1.502 100.000 98.678 7.423.964 74,24 74,24
1 1,273 0,00127 0,99873 125 98.498 98.423 7.325.286 74,36 75,36
2 0,808 0,00081 0,99919 80 98.373 98.333 7.226.863 73,46 75,46
3 0,538 0,00054 0,99946 53 98.293 98.267 7.128.530 72,52 75,52
4 0,543 0,00054 0,99946 53 98.240 98.214 7.030.263 71,56 75,56
5 0,428 0,00043 0,99957 42 98.187 98.166 6.952.049 70,60 75,60
6 0,368 0,00037 0,99963 36 98.145 98.127 6.833.883 69,67 75,63
7 0,346 0,00035 0,99965 34 98.109 98.092 6.735.756 68,66 75,66
8 0,258 0,00026 0,99974 25 98.075 98.063 6.637.664 67,70 75,70
9 0,299 0,00030 0,99970 29 98.050 98.036 6.539.607 66,69 75,69
10 0,285 0,00029 0,99971 28 98.021 98.007 6.441.565 65,72 75,72
11 0,252 0,00025 0,99975 24 97.993 97.981 6.343.558 64,73 75,73
12 0,283 0,00028 0,99972 27 97.969 97.956 6.245.577 63,75 75,75
13 0,413 0,00041 0,99959 40 97.942 97.922 6.147.621 62,77 75,77
14 0,402 0,00040 0,99960 39 97.902 97.883 6.049.699 61,79 75,79
15 0,336 0,00034 0,99966 39 97.863 97.847 5.951.816 60,81 75,81
16 0,532 0,00053 0,99947 52 97.830 97.804 5.853.969 59,83 75,83
17 0,710 0,00071 0,99929 69 97.778 97.744 5.756.165 58,87 75,87
18 0,652 0,00065 0,99935 64 97.709 97.677 5.658.421 57,91 75,91
19 0,680 0,00068 0,99932 66 97.645 97.612 5.560.744 56,95 75,95
20 97.579 5.463.132 55,99 75,99

Cara Penghitungan:
Kolom (1) : Umur tepat X
Kolom (2) : Jumlah kematian per kelompok umur per 1.000 penduduk = ASDR
2 .Mx
Kolom (3) : qx =
2+ Mx
2 (0,001273)
Misal : q1 = = 0,00127
2+0,001273

Jadi kemungkinan seseorang untuk mati (probability of dying) antara


umur tepat 1 tahun dan umur tepat 2 tahun adalah 0,00127.
Kematian bayi
Tetapi q 0 = Kelahiran
1.886
= = 0,01502
125.544
Kolom (4) : Px = 1 − q x

9
Misal : P0 = 1 – 0,01502 = 0,98498
P1 = 1 − 0,00127 = 0,99873
Jadi kemungkinan seseorang untuk tetap hidup dari umur tepat 1 tahun
hingga umur tepat 2 tahun adalah 0,99873.
Kolom (5) : dx = q x lx
Misal : d0 = (0,01502) (100.000) = 1502
d1 = (0,00127) (98.498) = 125
Jadi jumlah kematian antara umur tepat 1 tahun dan 2 tahun adalah
125 orang.
Kolom (6) : lx dengan dasar radix 100.000
l0 = 100.000
lx+1 = lx − dx
Misal : l1 = l0 − d0
l1 = 100.000 − 1.502 = 98.498
l2 = l1 − d1
l2 = 98.498 − 125 = 98.373
Jadi jumlah orang yang masih hidup hingga umur tepat 2 tahun adalah
98.373 orang.
Kolom (7) : Kolom ini menggunakan rumus-rumus:
L0 = 0,12 l0 + 0,88 l1
L1 = 0,4 l1 + 0,6 l2
Seterusnya menggunakan :
LX = 0,5 lX + 0,5 lX+1
Misal: L0 = 0,12 (100.000) + 0,88 (98.498)
L0 = 98.678
L1 = 0,4 (98.498) + 0,6 (98.373)
L1 = 98.423
Jadi tahun hidup orang yang dijalani anatar umur tepat 1 tahun dan 2
tahun adalah 98.423.
L2 = 0,5 (98.373) + 0,5 (98.293)
L2 = 98.333

10
Jadi tahun hidup orang yang dijalani anatar umur tepat 2 tahun dan 3
tahun adalah 98.333
Kolom (8) : Perhitungan TX dimulai dari baris paling bawah sendiri pada kolom
TX
w

Misal ∶ T20 = ∑ Lx = 5.463.132


x=20

T19 = T20 + L19


T19 = 5.463.132 + 97.612
T18 = T19 + L19
T18 = 5.560.744 + 97.677
T18 = 5.658.421
Jadi total tahun hidup orang setelah umur tepat 18 tahun sampai
semua anggota kohor meninggal adalah 5.658.421.
Tx
Kolom (9) : ex lx
To 7.423.964
Misal : e0 = = = 74,24
l0 100.000

1
CDR = CBR = = 13,47%
e0
Jadi angka harapan hidup pada saat umur tepat 0 adalah 74,24.
Kolom (10) : ex + X
Misal : e0 = 74,24 + 0 = 74,24
e1 = 74,36 + 1 = 75,36
e5 = 70,60 + 5 = 75,60
Jadi angka harapan hidup mereka yang berumur tepat 5 tahun pada
saat lahir adalah 75,60.

2.5.2 Tabel Kematian Singkat


Tabel kematian singkat (abridged life table) adalah tabel kematian yang
meliputi seluruh umur tetapi tidak terperinci tahunan, tapi menurut kelas interval (5
tahunan – 1 tahunan).

11
Tabel 2.2 Tabel Kematian Singkat

Cara perhitungan:
Kolom (1): Umur tepat X
Kolom (2): ASDR antara umur X dan X+n
Kolom (3):

Maka dari angka tersebut probabilitas mereka yang berusia tepat 15 tahun
meninggal sebelum mencapai 24 tahun sebesar 0,01149 atau sekitar 1,149
%.
Kolom (4):

12
Maka dari angka tersebut probabilitas mereka yang berusia tepat 5 tahun berhasil
tetap hidup dan mencapai umur 14 tahun sebesar 0,9969 atau sekitar 99,69%
Kolom (5):

Artinya, jumlah orang yang meninggal selama kurun waktu 10 tahun


(antara umur tepat 5 dan 14 tahun) adalah jumlah orang yang hidup pada
awal periode dikalikan dengan probabilitas mati selama kurun waktu
tersebut. Hasilnya adalah 305 orang yang meninggal selama kurun waktu
tersebut.
Kolom (6):

Hal ini berarti bahwa dari 100.000 masyarakat yang lahir, 98.176 orang di
antaranya dapat mencapai ulang tahunnya yang ke-15.
Kolom (7):

13
Hal ini berarti bahwa dari 100.000 masyarakat, antara umur tepat 5 tahun
dan 14tahun menjalani 983.285 tahun orang hidup.
Kolom (8):

Angka ini menunjukan bahwa dari 100.000 orang masyarakat, dari saat
ulang tahunnya yang ke-15 sampai semua anggota kohor meninggal
mengalami 5.010.035 tahun orang hidup.
Kolom (9):

Angka ini menunjukan bahwa apabila seorang mencapai ulang tahunnya


yang ke 45, maka secara rata-rata ia diharapkan akan dapat hidup 74,6 tahun
lagi.

2.5.3 Tabel Kematian Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020


Pelaporan kematian penduduk DKI Jakarta sepanjang tahun 2020
mengalami fluktuasi, selama PSBB total yang diberlakukan oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dari pertengahan Maret 2020 sampai dengan awal Juni 2020.
Jika dilihat pada Grafik Pelaporan Data Kematian Penduduk DKI Jakarta Tahun

14
2019-2020, pada Maret sampai dengan Mei 2020, jumlah pelaporan data kematian
penduduk DKI Jakarta sangat rendah dibandingan dengan tahun sebelumnya.
Namun, pelaporan data kematian penduduk DKI Jakarta ini mengalami kenaikan
yang sangat signifikan pada Juni 2020 yaitu sebesar 123%. Besar kemungkinan hal
ini disebabkan oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat yang
diberlakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 16 Maret 2020 sampai
dengan 4 Juni 2020, sehingga penduduk DKI Jakarta lebih memilih untuk menunda
pelaporan anggota keluarga ataupun kerabatnya yang telah meninggal dunia. Sejak
dimulainya PSBB transisi di DKI Jakarta pada 5 Juni 2020, penduduk DKI Jakarta
mendapatkan sedikit kelonggaran dalam beraktifitas di luar rumah yang merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi penambahan pelaporan kematian pada bulan
Juni sebanyak 4.684 pelaporan.
Grafik 2.3 Grafik Pelaporan Data Kematian Penduduk di DKI Jakarta
Tahun 2019-2020

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta


Dilihat menurut wilayah administrasinya, Jakarta Timur merupakan
wilayah dengan jumlah pelaporan kematian penduduk DKI Jakarta terbanyak, hal
ini berbanding lurus dengan banyaknya penduduk yang bermukim di wilayah ini
dibandingkan dengan wilayah administrasi lainnya di DKI Jakarta. Grafik Data
Kematian Penduduk DKI Jakarta Tahun 2020 di bawah ini menunjukkan jumlah
pelaporan terbanyak terjadi pada bulan Oktober yaitu sebanyak 8.568 pelaporan.
Sedangkan, jumlah pelaporan paling sedikit terjadi pada bulan April yaitu 2.150
pelaporan.

15
Tabel 2.4 Tabel Kematian Penduduk di DKI Berdasarkan Wilayah
Administratif Jakarta Tahun 2019-2020

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tabel kematian (Life Table) sendiri merupakan tabel hipotesis dan
sekumpulan orang yang dilahirkan pada waktu yang sama (kohort) karena
proses kematian, jumlahnya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya
habis. Menurut BPS, Life Table atau Tabel Kematian adalah suatu tabel yang
memuat tentang data kematian menurut umur yang berguna untuk
menghitung berbagai parameter demografi, seperti umur harapan hidup,
angka kematian kasar, angka kelahiran kasar, dan probabilitas mencapai usia
40 tahun. Terdapat dua macam jenis atau bentuk dari tabel kematian, yaitu
tabel kematian lengkap dan tabel kematian singkat.
2. Kegunaan dari tabel kematian atau life table, yaitu untuk membandingkan
tingkat mortalitas, nengukur kemajuan yang diperoleh dari upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya anak-anak yang tercermin
dari angka harapan hidup dan sebagai dasar untuk menghitung bidang
asuransi jiwa bagi penentuan premi.
3. Asumsi-asumsi dalam tabel kematian yaitu migrasi dianggap tidak ada
(closed caban), kematian anggota kohor menurut pola tertentu pada berbagai
tingkat umur, sehingga tidak ada perubahan risiko kematian, besaran kohor
merupakan jumlah tetap dari jumlah kelahiran menurut jenis kelamin seperti
1.000, 10.000, atau 100.000 yang disebut dengan radiks, dan jumlah kematian
selama setahun diasumsikan pada interval umur, menyebar secara merata.
4. Tabel kematian lengkap merupakan tabel kematian yang dibuat secara
lengkap, terperinci menurut umur satu tahun. Tabel kematian lengkap ini
biasanya mempunyai petunjuk dengan nilai X = 0, 1, 2, 3, dan seterusnya
(interval antara umur yang tepat yang satu ke umur tepat berikutnya sama
dengan satu). Tabel kematian singkat merupakan tabel kematian yang
meliputi seluruh umur tetapi tidak diperinci secara tahunan tapi menurut kelas

17
interval (5 tahunan, 10 tahunan) yang melainkan menurut kelompok umur
dengan jenjang tertentu.
5. Dari tabel kematian pada umur X akan diperoleh informasi mengenai jumlah
kematian per kelompok umur per 1.000 penduduk, kemungkinan seseorang
untuk mati, kemungkinan seseorang untuk tetap hidup, jumlah tahun hidup
yang dijalani, jumlah total hidup, dan angka harapan hidup.

3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwasannya paper ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu diharapkan pembaca dapat memberikan saran dan masukan diperlukan
demi kelengkapan paper ini di kemudian hari.

18
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Demografi FE UI. 2013. Dasar-dasar Demografi. Jakarta: SalembaEmpat


Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum Edisi Kedua. Yogyakarta:
PustakaPelajar
Statistik Sektoral Penduduk DKI Jakarta (2021, Maret 2016). Pelaporan Kematian
Penduduk DKI Jakarta Tahun 2020. https://statistik.jakarta.go.id/pelaporan-
kematian-penduduk-dki-jakarta-tahun-2020/ (diakses pada 2 November
2022)
Badan Pusat Statistik. 2014. Sosial dan Kependudukan: BPS mengadakan Seminar
to Explain the Life Table Contruction Methods and Result.
https://www.bps.go.id/news/2014/12/02/102/bps-mengadakan-seminar-to-
explain-the-life-table-contruction-methods-and-result.html (diakses pada
2 November 2022)

19

Anda mungkin juga menyukai