Disusun Oleh:
Amelia Rahmadhany(5)
Dinna Ayu Sekarwangi(14)
Justianto Orisa(21)
Ricky Pemerena Purba (33)
D-3 AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih-Nya
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
MANAJER: OMNIPOTENT ATAU SIMBOLIS?.............................................................................1
A. Pandangan Mumpuni.............................................................................................................1
B. Pandangan Simbolis...............................................................................................................1
C. Realitas Menyiratkan Adanya Sintesis...................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
LINGKUNGAN dan BUDAYA ORGANISASI...........................................................................................3
A. Lingkungan organisasi................................................................................................................3
B. Budaya Organisasi......................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................................4
HAMBATAN DAN TANTANGAN BUDAYA ORGANISASI (INTERNAL).................................4
A. Tantangan Budaya Organisasi................................................................................................4
B. Hambatan Budaya Organisasi................................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................................................8
HAMBATAN dan TANTANGAN LINGKUNGAN EKSTERNAL..............................................8
A. Lingkungan Langsung Eksternal............................................................................................8
B. Elemen Lingkungan Umum (Lingkungan Tidak Langsung)..................................................9
C. Model Hubungan Organisasi-Lingkungan...........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................12
3
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
4
5
6
BAB II
LINGKUNGAN dan BUDAYA ORGANISASI
A. Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasi merupakan segala sesuatu yang berada di luar organisasi yang
terdiri dari variabel-variabel yang dapat mempengaruhi aktivitas organisasi
Wheelen dan Hunger (2000) membedakan lingkungan yang dihadapi oleh organisasi terdiri
atas lingkungan eksternal (external environment) dan lingkungan internal (internal
environment),
Lingkungan eksternal makro merupakan kondisi eksternal yang luas yang dapat
mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja
organisasi. Meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial
budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi organisasi.
B. Budaya Organisasi
Budaya organisasi ialah sehimpunan nilai, prinsip, tradisi dan cara bekerja yang dianut
bersama oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak.serta
membedakan organisasi tersebut dengan yang aslinya
latar belakang yang berbeda dan dari jenjang organisasi yang berbeda tetapi mereka
cenderung mengartikan budaya organisasi dengan cara yang sama.
8
BAB III
HAMBATAN DAN TANTANGAN BUDAYA ORGANISASI (INTERNAL)
Tantangan disini menjelaskan contoh tantangan apa saja yang dapat kita terapkan dalam
membangun suatu budaya organisasi serta memberikan bagaimana cara suatu perusahaan
menerapkan tantangan budaya organisasi yang mempunyai nilai positif terhadap perusahaan
atau organisasi itu sendiri yang akan menghasilkan keuntungan sebelum menerapkan atau
menghilangkan suatu budaya perusahaan atau organisasi. Tantangan budaya organisasi
tersebut diantaranya adalah :
Menciptakan Budaya Beretika
Kandungan dan kekuatan budaya organisasi dapat mempengaruhi iklim etika serta
perilaku etika di antara para anggotanya. Jika budaya itu kuat dan menjunjung tinggi
etika, akan timbul pengaruh positif dan dorongan yang kuat pada para karyawan
untuk berperilaku etis. Budaya organisasi yang paling mungkin menegakkan standar
etika yang tinggi di kalangan para anggota organisasi adalah budaya yang
memberikan toleransi yang tinggi terhadap resiko, memberi ruang bagi agresivitas
yang rendah atau sedang-sedang saja, dan memberikan penekanan yang sama kuat
pada hasil maupun prosesnya. Dampak yang ditimbulkan adalah akan mendukung
keberanian untuk mengambil resiko dan berinovasi dan terdorong untuk
menghilangkan iklim persaingan yang berlebihan dan tidak sehat, serta akan
mempertimbangkan bagaimana sasaran dapat dicapai selain sasaran apa yang dicapai.
Langkah yang dapat diambil seorang manajer untuk membangun budaya yang
beretika adalah sebagai berikut :
1. Berikan tauladan secara myata dan kentara.
2. Adakan sesi-sesi pelatihan dan pembelajaran etis.
3. Komunikasikan keinginan-keinginan Anda tentang etika kerja secara jelas.
4. Berikan reward and punishment terhadapa orang yang melanggar etika.
5. Buat prosedur yang bersifat preventif untuk menjaga karayawan dalam
menyuarakan keprihatinan tentang masalah-masalah etika secara bebas dan
melaporkan tindakan pelanggaran etika tanpa rasa takut.
Menciptakan Budaya Inovatif
9
Inovasi sangatlah vital dalam suatu perusahaan agar dapat bertahan hidup dalam
membangun atau bertahan dari segala macam bentuk ancaman yang datang. Inovasi
selalu menghasilkan suatu kreasi yang belum pernah dilakukan oleh perusahaan atau
organisasi lain. Fakta yang ada menunjukan bahwa semia perusahaan yang sukses
pasti menerapkan budaya yang mendukun inovasi.
10
kaku
Pemberdayaan Bagi para karyawan yang terlibat langsung di
berbagai aktivitas pelayanan pelanggan, berikan
mereka kewenangan untuk mengambil keputusan
harian menyangkut hal-hal yang terkait dengan
pekerjaan rutinnya
Kejelasan peran Minimalkan ketidakjelasan tentang apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan oleh para karyawan
yang berkecimpung langsung dalam pelayanan
pelanggan, dengan memberikan pelatihan yang
terus-menerus tentang pengetahuan produk,
kemampuan mendengar, dan keterampilan perilaku
lainnya.
Keinginan yang tak pernah Pertegas komitmen untuk selalu bersedia
padam untuk memberikan melakukan apa pun yang diperlukan, meski hal itu
kepuasan dan kesenangan berada di luar ruang-lingkup normal perkjaan sang
kepada pelanggan karyawan.
Hambatan dalam budaya organisasi dalam lingkup internal adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi
Komunikasi yang efektif dalam organisasi mempunyai dampak positif terhadap budaya
perusahaan. Dengan komunikasi yang efektif, pihak manajemen dapat melakukan sosialisasi
tujuan dan misi perusahaan, menyampaikan aturan perusahaan, dan memberitahukan
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan./ Pola komunikasi yang diterapkan dalam perusahaan
akan menciptakan suatu pola tingkah laku karyawan dalam berhubungan antar mereka satu
sama lain, ataupun antara atasan dan bawahan.
2. Motivasi
Upaya-upaya manajemen memotivasi karyawan juga membentuk budaya tersendiri dalam
perusahaan. Apakah karyawan selalu dimotivasi dengan uang, bagaimana perusahaan
memandang kerja keras karyawan, atau sejauh mana perusahaan memperhatikan kondisi
11
lingkungan kerja. Upaya perusahaan memotivasi karyawan akan menunjukkan bagaimana
perusahaan memandang sumber daya manusia yang ada didalamnya.
3. Karakteristik Organisasi
Ukuran dan kompleksitas organisasi akan menentukan tingkat spesialisasi dan hubungan
personal, yang selanjutnya mempengaruhi tingkat otoritas pengambilan keputusan,
kebebasan, tanggung jawab, dan proses komunikasi yang terjadi. Selain itu, bidang kegiatan
organisasi juga mempengaruhi budaya yang berlaku di organisasi.
4. Proses-proses Administrasi
Yang dimaksud dalam hal ini adalah pemberian penghargaan terhadap yang berprestasi,
toleransi terhadap konflik, dan kerja kelompok yang terjadi. Proses ini akan mempengaruhi
budaya karena akan menunjukkan individu yang bagaimana yang dipandang berhasil dalam
perusahaan, bagaimana perusahaan memandang konflik, dan apakah perusahaan tersebut
menekankan kerja kelompok atau individu.
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi bisa saja kaku ataupun fleksibel. Selain itu dalam setiap organisasi
mungkin pula terjadi sentralisasi dan formalisasi yang tinggi ataupun rendah. Semua ini
berpengaruh pada budaya perusahaan. Dalam struktur yang kaku dan formalisasi yang tinggi,
akan berlaku kebiasaan untuk menghindari sesuatu yang tidak pasti, dan segala sesuatu harus
dibuat aturan tertulisnya. Dalam struktur yang fleksibel dan formalisasi yang tidak tinggi,
mungkin karyawan lebih dibiasakan untuk menghadapi ketidakpastian secara kreatif dan
mandiri.
6. Gaya Manajemen
Berkaitan dengan kepemimpinan, gaya manajemen juga mempengaruhi budaya perusahaan.
Bagaimana proses perencanaan, pengorganisasian, kegiatan memimpin serta pengendalian
akan mencerminkan gaya manajemen yang berlaku di perusahaan tersebut. Gaya manajemen
berkaitan erat dengan struktur organisasi, komunikasi dan upaya memotivasi karyawan.
Selain itu ketidak seragaman gaya manajemen pada tingkatan manajemen yang berbeda dapat
pula mempengaruhi budaya perusahaan. Budaya yang terjadi pada perusahaan itu ialah tidak
adanya keharusan keseragaman pandangan atas suatu kebijaksanaan ataupun nilai-nilai
tertentu.
12
13
14
BAB IV
HAMBATAN dan TANTANGAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
a) Konsumen
Konsumen membeli produk yang dihasilkan organisasi dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhannya. Dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut
sebagai pasar yang diartikan sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan
kesediaan untuk membelanjakan uangnya. Konsumen tentu saja sangat
menentukan nasib organisasi. Apabila suatu organisasi gagal memenuhi
kebutuhan, organisasi akan ditinggalkan oleh konsumennya. Dengan demikian
perusahaan harus mengenali perubahan selera atau kebutuhan konsumen tersebut.
b) Pemasok
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input dapat
berupa bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi,
atau jasa yang diperlukan organisasi. Dalam sektor tertentu pemasok mempunyai
kedudukan yang cukup kuat, sementara pada sektor lainnya pemasok mempunyai
kedudukan yang relatif lemah terhadap perusahaan. Pemasok tunggal tentunya
mempunyai kedudukan yang kuat dibanding dengan banyak pemasok.Hubungan
yang erat dengan pemasok dapat mengefisienkan kegiatan organisasi. Contoh:
manajemen persediaan nol (just-in-time) yang sukses diterapkan di Jepang sangat
bergantung pada keeratan antara organisasi dengan pemasok.
c) Pesaing
Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing
memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan
organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Pesaing memberikan produk yang
mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk
memenuhi kebutuhan tertentu. Organiasasi juga akan bersaing dengan organisasi
15
e) Lembaga Keuangan
Organisasi akan tergantung pada lembaga keuangan. Lembaga keuangan akan
memberikan input modal keuangan. Lembaga keuangan juga menjadi perantara
bagi organisasi kepasar keuangan. Pasar keuangan akan memperlancar aliran dana
dari pihak surplus dana ke pihak yang membutuhkan dana atau defisit dana.
Manajer harus menentukan alternatif pendanaan (hutang, obligasi, jual saham,
leasing) yang paling murah dan fleksibel.
f) Kelompok-kelompok Lain
Selain kelompok-kelompok yang sudah disebutkan di atas, organisasi juga
menghadapi kelompok lainnya (yang belum disebutkan) dari lingkungannnya.
Kelompok tersebut biasanya tergantung pada jenis kegiatan organisasi. Organisasi
perusahaan akan bergantung pada organisasi Serikat Pekerja. Organisasi rumah
sakit akan berurusan dengan organisasi dokter atau jururawat.
Contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi membuat masyarakat semakin kritis,
maka tuntutan semakin banyak, selanjutnya kadang mendorong timbulnya organisasi
sosial (NGO) yang memperjuangkan kepentingan tertentu.
16
Misalnya, perpindahan penduduk dari desa ke kota. Gelombang organisasi ini
menimbulkan bisnis tertentu.
Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang nampak dari sikap dan nilai
seseorang. Gaya hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah. Contoh, dengan
semakin banyaknya pasangan rumah tangga yang bekerja semua, memunculkan
kesempatan penitipan bayi/anak kecil, makanan siap saji (instant).
Nilai social
Nilai sosial akan berpengaruh pada organisasi. Di setiap negara mempunyai nilai
yang berbeda beda. Masyarakat bisnis yang sukses di Amerika adalah yang
mempunyai daya saing individual yang tinggi, di Indonesia adalah mengandalkan
pada jaringan kerjasama bisnis yang berati membutuhkan ketrampilan sosial yang
tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi, dan di Jepang lebih menonjolkan
kerjasama.
(c) Politik
Banyak peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi organisasi dihasilkan
melalui proses politik. Politik Internasional juga akan mempengaruhi kegiatan suatu
organisasi. Karena itu perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus
diperhatikan oleh manajer.
(d) Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan juga memunculkan
stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang
dibandingkan dengan perubahan yang terjadi oleh revolusi politik.
17
C. Model Hubungan Organisasi-Lingkungan
1) Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi
James D. Thomson mengajukan model bagaimana pengaruh lingkungan terhadap
organisai. Model tersebut meliputi dua dimensi yaitu:
(1) tingkat perubahan, dan
(2) tingkat homogenitas.
Tingkat perubahan melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan. Lingkungan
yang cepat berubah berarti mempunyai tingkat perubahan yang tinggi. Tingkat
homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan. Lingkungan yang
kompleks mempunyai elemen yang banyak, dikatakan mempunyai tingkat
homogenitas yang rendah. Kedua dimensi tersebut membentuk derajat
ketidakpastian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://irwanahrif.wordpress.com/2011/10/13/manajemen-dan-lingkungan-eksternal/
http://karien-izer.blogspot.com/2012/11/pengantar-manajemen-bab-iv-manajemen.html
18
19