Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI UNTUK PENSIUN DAN

MANFAAT PURNAKARYA
OLEH KELOMPOK 2

Dia Fasiska 1710003510038


Hazelina 17100035101
Rubianti Purnama Sari 171000351000
Ega Efrimanita 1710003510
Owensky Fisma 17100035100
Semarni Dakhi 17100035101
Febertina Fanaetu 171000351003
Secara umum PSAK 24 adalah mengatur
pernyataan akuntansi tentang imbalan kerja di
perusahaan.

Latar belakang Penerapan PSAK 24 tentang


Imbalan Kerja adalah: Undang-Undang
Ketenagakerjaan (UUK) Nomor 13 Tahun 2003
mengatur secara umum mengenai tatacara
pemberian imbalan-imbalan di perusahaan, mulai
dari imbalan istirahat panjang sampai dengan
imbalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
PSAK No. 24 mengharuskan perusahaan untuk membukukan
pencadangan atas kewajiban pembayaran pesangon/imbalan
kerja dalam laporan keuangannya. Pernyataan ini
mengharuskan pemberi kerja (entitas) untuk mengakui:

• Liabilitas, jika pekerja telah memberikan jasanya dan


berhak memperoleh imbalah kerja yang akan
dibayarkan di masa depan; dan
• Beban, jika entitas menikmati manfaat ekonomis
yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja
yang berhak memperoleh imbalan kerja.
Imbalan Kerja
(menurut PSAK 24) :

• Imbalan Kerja Jangka Pendek: Yaitu imbalan kerja yang jatuh temponya
kurang dari 12 bulan.
• Imbalan Pasca Kerja: Yaitu imbalan kerja yang diterima pekerja setelah
pekerja sudah tidak aktif lagi bekerja.
• Imbalan Kerja Jangka Panjang: Yaitu imbalan kerja yang jatuh temponya
lebih dari 12 bulan.
• Imbalan Pemutusan Kontrak Kerja (PKK): Yaitu imbalan kerja yang
diberikan karena perusahan berkomitmen untuk: (1) Memberhentikan
seorang atau lebih pekerja sebelum mencapai usia pensiun normal,
atau (2) Menawarkan pesangon PHK untuk pekerja yang menerima
penawaran pengunduran diri secara sukarela (golden shake hand).
4 imbalan pasca kerja yang dihitung untuk di
cadangkan dalam PSAK-24, yaitu:

• Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan


Pensiun;
• Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Sakit
Berkepanjangan/Cacat;
• Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan
Meninggal Dunia;
• Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan
Mengundurkan Diri.
Alasan kenapa perusahaan harus
menerapkan PSAK-24 adalah:

• Adanya prinsip akutansi accrual basis.


• Tidak ada kewajiban yang tersembunyi.
• Berkaitan dengan arus kas
Dana Pensiun

• Dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang


Nomor 11 Tahun 1992 adalah Badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya.
• Menurut PSAK No 18, Dana Pensiun merupakan
suatu badan hukum yang berdiri sendiri dan
terpisah dari Pemberi Kerja, yang berfungsi untuk
mengeloladan menjalankan program pensiun sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
• Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah Dana Pensiun
yang dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan
karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun luran Pasti, bagi
kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya, sebagai
peserta, dan yang menimbulkan kewajiban bagi pemberi
kerja.
• Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah Dana
Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun luran Pasti
bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang
terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank
atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
• Peraturan Dana Pensiun adalah peraturan yang berisi
ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan program
pensiun.
Jenis-Jenis Pensiun

• Pensiun normal
• Pensiun dipercepat
• Pensiun ditunda
• Pensiun cacat
Program Pensiun Manfaat Pasti (defined
benefit)
• Defined benefit menetapkan pembayaran pensiun yang akan diterima
karyawan pada saat telah tidak bekerja. Formula yang biasanya digunakan
untuk menentukan pembayaran adalah fungsi dari tingkat gaji karyawan dan
masa kerja karyawan.

• MP = FPd x MK x PDP

Keterangan:
MP = Manfaat Pensiun
FPd = Faktor Penghargaan dalam decimal
MK = Masa Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir
atau rata-rata beberapa bulan terakhir
Program Pensiun Iuran Pasti (defined
contribution)

• Program Pensiun Iuran Pasti (Defined contribution) kontribusi


perusahaan dalam program tersebut ditentukan dalam
perjanjian, artinya pemberi kerja menyetujui untuk membayar
kepada badan dana pensiun sejumlah tertentu pada setiap
periode didasarkan pada peraturan dana pensiun.

• IP = 3 x FPd x PDP
Keterangan:
IP = Iuran Pensiun
FPd = Faktor Penghargaan per tahun dalam decimal
DP = Penghasilan Dasar Pensiun per tahun
Kelebihan dan Kekurangan Jenis Program Pensiun
Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit) Program Pensiun Iuran Pasti
(Defined Contribution)

Kelebihan Kelebihan

1. Besar manfaat pensiun mudah dihitung 1. Beban biaya stabil dan mudah diperkirakan
2. Lebih memberikan kepastian kepada peserta 2. Nilai hak peserta setiap saat mudah
3. Lebih mudah memberikan penghargaan untuk ditetapkan
masa kerja lalu. 3. Resiko investasi dan mortalitas ditanggung
oleh peserta

Kekurangan Kekurangan

1. Beban pensiun mudah berfluktuasi 1. Besar manfaat pensiun tidak mudah


2. Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak ditentukan
mudah ditentukan 2. Lebih sulit memperkirakan besar
penghargaan untuk masa kerja lampau
Metode Pembiayaan Program Pensiun

• Metode Pay As You Go. Dimana pemberi kerja hanya membiayai


manfaat pensiun seorang karyawan atau peserta begitu
diperlukan diluar gaji terakhir. nya dengan kegiatan usaha

• Metode funding system. Sistem Pendanaan. Penghimpunan


dana dilakukan agar dapat dipakai untuk pembayaran manfaat
pada masa yang akan datang. System pendanaan dibedakan
dalam: Single Premium Funding. Dimana biaya setiap peserta
program untuk suatu tahun tertentu ditentukan dengan factor
anuitas untuk menetapkan nilai sekarang dari pensiun tahunan
peserta setelah memperhitungkan masa kerja. Level Premium
Funding. Adalah metode yang dirancang untuk menghindari
kenaikan biaya pensiun yang terjadi pada saat usia peserta
semakin bertambah dan pada saat kenaikan gaji
Akuntansi Untuk Pensiun

• Dua masalah yang muncul dalam akuntansi


untuk program pensiun adalah :
1. Berapa jumlah kewajiban pemberi kerja dan
berapa jumlah kewajiban pensiun yang harus
dilaporkan dalam laporan keuangan.
2. Berapa beban / biaya pensiun untuk periode
tertentu.
Kewajiban pensiun (pension obligation)
pemberi kerja

kewajiban kompensasi yang ditangguhkan


kepada para karyawannya atas jasa-jasa mereka
menurut persyaratan dalam program pensiun.
Jenis jenis ukuran kewajiban pensiun :

• Kewajiban tunjangan terjamin (vested benefit obligation) adalah


tunjangan yang berhak diterima karyawan sekalipun karyawan
tersebut tidak memberikan jasa tambahan dalam program.
• Berdasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan
pada seluruh tahun masa kerja yang dijalani karyawan setelah
mengikuti program – baik yang terjamin maupun yang tidak
terjamin – dengan menggunakan tingkat gaji yang berlaku sekarang.
Ukuran kewajiban ini disebut Akumulasi kewajiban tunjangan
• Berdasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan
atas masa kerja terjamin maupun tidak terjamin dengan
menggunakan gaji masa depan. Ukuran kewajiban ini disebut
Proyeksi kewajiban tunjangan.
Pendekatan Akuntansi dalam Pensiun

• Pendekatan Non Kapitalisasi


Terjadinya non kapitalisasi karena neraca melaporkan aktiva atau
kewajiban untuk perjanjian pensiun hanya jika jumlah yang benar-
benar didanai selama suatu tahun oleh pemberi kerja dengan
jumlah yang dilaporkan oleh pemberi kerja sebagai beban pensiun
tahun berjalan, hal ini juga sering disebut sebagai pembiayaan
diluar neraca (off balance sheet financing).

• Pendekatan Kapitalisasi
Pendekatan ini mengukur dan melaporkan aktiva dan kewajiban
pensiun perusahaan kedalam laporan keuangan. KApitalisasi lebih
mementingkan substansi ekonomi dari perjanjian program pensiun
daripada tahun berjalan.
Komponen Biaya Pensiun

• Biaya Jasa
• Bunga atas kewajiban
• Pengembalian Aktual atas Aktiva Program
• Amortisasi Biaya Jasa Sebelumnya yang belum
diakui
• Keuntungan atau kerugian
Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti
(PPMP) maupun Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP),
mencakup:

• Laporan Aset Bersih


• Laporan Perubahan Aset Bersih
• Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan
Laporan Arus Kas
• Penilaian Aset Dana Pensiun
Penilaian Aset Program Purnakarya

• Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada


nilai wajar. Pada kasus surat berharga yang
diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada
investasi program purnakarya yang dimiliki seandainya
estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka pengungkapan
harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat
digunakan. Dalam kasus efek yang diperdagangkan pada
nilai wajar biasanya menggunakan nilai pasar karena
dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur
nilai surat berharga pada tanggal pelaporan dan kinerja
investasi selama periode tersebut.
Laporan keuangan program manfaat purnakarya
yang berupa manfaat pasti atau iuran pasti,
berisi informasi berikut ini:

• Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat


purnakarya;
• Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan; dan
• Penjelasan mengenai program manfaat purnakarya
dan dampak setiap perubahan program manfaat
purnakarya selama periode. Laporan keuangan yang
disusun oleh program manfaat purnakarya mencakup
hal berikut, jika dapat diterapkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai