Anda di halaman 1dari 5

SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA

Date - 9:49 PM Materi

Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila. Demokrasi adalah suatu kekuasaan yang
berasal dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Dalam system demokrasi kita kenal
ada istilah trias politika, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Legislatif merupakan
ranah para legislator, atau DPR. Ranah eksekutif merupakan ranah presiden, polisi,
dan lain-lain. Sementara yudikatif, merupakan ranah yuridis yang berisi tentang
kehakiman. Keberadaan antar lembaga Negara ini tidak saling mempengaruhi, atau
independen, dan sejajar. Walaupun berada dalam posisi yang sama tinggi dan sama
rendah, antar lembaga ini dapat saling mengawasi, dengan prinsip check and
balance. //demokrasi terpimpin //demokrasi pancasila // demokrasi //demokrasi
liberal //demokrasi parlementer //

Di Negara-negara yang menganut system demokrasi, selalu memiliki partai politik


sebagai penyangga berlangsungnya system yang demokratis. System demokrasi yang
dianut di Indonesia merupakan system yang unik, disbanding dengan demokrasi yang
telah ada di Negara-negara lain. Sebut saja amerika yang sekarang dikenal sebagai
Negara yang sangat demokratis ternyata hanya memiliki dua partai saja, sementara
Indonesia pada  tahun 1999 partai yang mengikuti pemilu mencapai angka yang bisa
dibilang fantastis, yakni sebanyak 48 partai.[1]

Hakikat Demokrasi Pancasila


Demokrasi tersusun dari dua kata, yakni demos yang berarti rakyat, dan
kratos yang berarti pemerintahan. Dari dua kata tersebut maka demos dan
kratos atau democracy (dalam bahasa inggris) diartikan sebagai
pemerintahan rakyat. Dalam pengertian ini demokrasi dapat disimpulkan
bahwa kekuasaan tertinggi bukan berada di ketiga lembaga Negara
(legislatif, eksekutif, dan yudikatif), namun justru kekuasaan tertinggi berada
di tangan rakyat. Abraham Lincoln (mantan presiden ke 16 Amerika serikat)
memaknai demokrasi sebagai suatu kekuasaan yang berasal dari rakyat,
untuk rakyat dan oleh rakyat. Dalam system demokrasi, perpindahan
kekuasaan dilakukan dengan cara pemilihan, di Indonesia proses pemilihan
ini dilaksanakan dengan prinsip Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan
Adil, atau lebih kita kenal dengan singkatan LUBER JURDIL. Dengan
pemilihan ini, secara tidak langsung rakyat memandatkan kekuasaannya
kepada presiden terpilih untuk menjalankan pemerintahan, dengan tujuan
menjadikan masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera.

Baca Juga: APA PERBEDAAN SOSIALISME DENGAN kOMUNISME?

Dalam menjalankan konsep demokrasi di Indonesia, konsep demokrasi


dijiwahi oleh sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan sekaligus harus berasaskan kelima sila
dalam pancasila, yakni ketuhanan, kemanusiaan, kerakyatan, persatuan dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh sebab itu penerapan
demokrasi di Indonesia saat ini lebih dikenal dengan demokrasi pancasila.
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila

Demokrasi pancasila sebagaimana yang telah diuraikan di atas, adalah


demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang digali dari masyrakat, dan
nilai-nilai tersebut telah lama hidup lama sebelum Indonesia merdeka. Nilai-
nilai yang menjiwahi system demokrasi pancasila adalah meliputi nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kerakyatan, persatuan, dan keadilan. 

Baca Juga: DEFINISI KIRI SEBAGAI SEBUAH KONSEP PEMIKIRAN

Dalam perjalanan Indonesia berdemokrasi, Indonesia memiliki berbagai


variasi penerapan demokrasi, sebagai berikut; di masa kekuasaan dipegang
oleh soekarno, demokrasi diinterpretasikan oleh soekarno menjadi
demokrasi tertimpin, dimana soekarno menjabat sebagai presiden
mandataris dan jenderal besar angkatan perang. Dan dizaman orde baru,
soeharto juga menginterpretasikan dan menerapkan demokrasi yang
berbeda dengan masa sebelumnya, dimana pada masa ini lebih dikenal
masyarakat sebagai kepemimpinan yang otoriter, pada masa ini mulai
dipopularkan istilah demokrasi pancasila. Sampai pada masa reformasi awal
demokrasi pancasila mulai terlihat lebih cair, dan lebih demokratis, sampai
sekarang demokrasi pancasila seperti masih terus mencari bentuk yang
paling ideal bagi masyarakat Indonesia yang berketuhanan,
berkemanusiaan, berkerakyatan, berpersatuan, dan berkeadilan
sebagaimana yang diinginkan pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa
dan bernegara. Walaupun disebut sebagai demokrasi pancasila, saat ini
demokrasi yang diterapkan di Indonesia lebih terkesan sebagai demokrasi
liberal, bahkan beberapa kalangan menyebut demokrasi di Indonesia lebih
liberal dari demokrasi di amerika serikat.

Pada kenyataanya, penerapan demokrasi di Indonesia memang tidak


semuda yang terlihat sekarang di amerika misalnya. Sebagai Negara yang
belum genap berumur seratus tahun, Indonesia harus terus belajar tentang
konsep-konsep demokrasi, persamaan, keadilan, kemanusiaan, dan tentu
saja terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bernegara dan
berbangsa. 

Baca Juga: GERAKAN SOSIAL BARU

Penerapan demokrasi yang ideal bagi Indonesia memang masih cukup sulit
untuk dilakukan, dimana Indonesia tersusun dari banyak masyarakat miskin,
sedikit kelas menengah, dan kelas elit hanya diisi oleh segelintir orang. Hal
ini membuat kaum elit mudah mempengaruhi kelas bawah, dan dapat
dengan mudah mengarahkan kelas bawah untuk memilih calon yang
diusung oleh kaum elit. Politik uang membuat para elit dapat dengan mudah
mengatur suara dari masyarakat kelas bawah, pada akhirnya kepentingan
para elitlah yang paling diuntungkan.  Sehingga pemilihan umum bukan lagi
menjadi cara rakyat memindahkan kekuasaan, atau memberikan mandate
kepada pemimpin, melainkan hanya sebagai cara para elit memainkan suara
rakyat dan melanjutkan status quo.

Tantangan selanjutnya adalah adanya paham-paham yang berlawanan


dengan konsep demokrasi pancasila, seperti beberapa kelompok yang ingin
mendirikan Negara Islam, gerakan sparatis yang ingin memisahkan diri dari
Negara kesatuan Republic Indonesia, PKI, serta kapitalisme-liberalisme yang
semakin membahayakan bagi demokrasi pancasila, dan lain-lain. 

Anda mungkin juga menyukai