Anda di halaman 1dari 27

UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

UJIAN TENGAH SEMESTER

METODE/UJI ANOVA

Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Kimia Analisis Kuantitatif

Susun Oleh :

Nama : Intan Pratama Putra


NIM : 13018017

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INTERNATIONAL WOMEN UNIVERSITY
2020

Metode/Uji Anova | 1
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

UJI ANOVA

1. Konsep Singkat Uji Anova (Analysis Of Variance)


Uji Anova digunakan untuk menguji rata-rata lebih dari dua
sampel apakah terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan/tidak antar
kelompok tersebut. uji anova sebenarnya merupakan pengembangan dari uji-t,
dimana uji-t digunakan untuk menguji rata-rata dari dua sampel. perbedaan
mendasar dari uji t dan anova adalah terletak pada banyaknya kelompok
populasi. uji t hanya mampu mengakomodasi pengujian kesamaan 2 rata-rata
populasi, sedangkan anova dipakai untuk menguji kesamaan rata-rata untuk 3
atau lebih populasi. tujuan dari anova adalah sama saja dengan uji-t, yaitu
menguji kesamaan rata-rata dari populasi.
Analisis varians (Analysis Of Variance) atau ANOVA adalah suatu metode
analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Uji dalam
anova menggunakan uji f karena dipakai untuk pengujian lebih dari 2 sampel.
Dalam praktik, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering
dipakai) maupunpendugaan (estimation, khususnya di bidang genetika terapan).
Anova digunakan untuk membandingkan rata-rata populasi bukan ragam
populasi. Jenis data yang tepat untuk ANOVA adalah nominal dan ordinal pada
variabel bebasnya,jika data pada variabel bebasnya dalam bentuk interval atau
ratio maka harus diubah dulu dalam bentuk ordinal atau nominal. Sedangkan
variabel terikatnya adalah data interval atau ratio.
Adapun asumsi dasar yang harus terpenuhi dalam analisis varian adalah :
a. Kenormalan
Distribusi data harus normal, agar data berdistribusi normal dapat ditempuh
dengan cara memperbanyak jumlah sampel dalam kelompok.
b. Kesamaaan variansi
Setiap kelompok hendaknya berasal dari popolasi yang sama dengan variansi
yang sama pula. Bila banyaknya sampel sama pada setiap kelompok maka
kesamaan variansinya dapat diabaikan. Tapi bila banyak sampel pada masing

Metode/Uji Anova | 2
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

masing kelompok tidak sama maka kesamaan variansi populasi sangat


diperlukan.
c. Pengamatan bebas
Sampel hendaknya diambil secara acak (random), sehingga setiap
pengamatan merupakan informasi yang bebas.
Anova lebih akurat digunakan untuk sejumlah sampel yang sama pada
setiap kelompoknya, misalnya masing masing variabel setiap kelompok jumlah
sampel atau responden nya sama sama 250 orang.
 Analisis setelah Anova (Post Hoc)
Analisis setelah anova atau pasca Anova (post hoc) dilakukan apabila
hipotesis nol (Ho) ditolak. Fungsi analisis setelah anova adalah untuk
mencari kelompok mana yang berbeda. Hal ini ditunjukkan oleh F hitung
yang menunjukkan adanya perbedaan. Apabila F hitung menunjukkan tidak
ada perbedaan, tentu analisis sesudah anova tidak perlu dilakukan. Ada
beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk melakukan analisis
sesudah anova, antara lain Tukey’s HSD, Bonferroni, Sidak, Scheffe, Duncan
dan lain-lin yang popular dan yang sering digunakan adalah Tukey’s HSD.
Uji Anova dapat dibedakan menjadi :
a. Anova satu arah (One Way Anova)
Anova satu arah (one way anova) digunakan apabila yang akan dianalisis
terdiri dari satu variabel terikat dan satu variabel bebas. Interaksi suatu
kebersamaan antar faktor dalam mempengaruhi variabel bebas, dengan
sendirinya pengaruh faktor-faktor secara mandiri telah dihilangkan. Jika
terdapat interaksi berarti efek faktor satu terhadap variabel terikatakan
mempunyai garis yang tidak sejajar dengan efek faktor lain terhadap variabel
terikat sejajar (saling berpotongan), maka antara faktor tidak mempunyai
interaksi.
b. Anova dua arah (Two Way Anova)
ANOVA dua arah ini digunakan bila sumber keragaman yang terjadi tidak
hanya karena satu faktor (perlakuan).Faktor lain yang mungkin menjadi
sumber keragaman respon juga harus diperhatikan.Faktor lain ini bisa
perlakuan lain atau faktor yang sudah terkondisi. Pertimbangan memasukkan

Metode/Uji Anova | 3
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

faktor kedua sebagai sumber keragaman ini perlu bila faktor itu
dikelompokkan (blok),sehingga keragaman antar kelompok sangat
besar,tetapi kecil dalam kelompok sendiri.
Tujuan dan pengujian ANOVA 2 arah ini adalah untuk mengetahui apakah
ada pengaruh dari berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan.
Misal, seorang manajer teknik menguji apakah ada pengaruh antara jenis
pelumas yang dipergunakan pada roda pendorong dengan kecepatan roda
pendorong terhadap hasil penganyaman sebuah karung plastik pada mesin
circular.

2. Langka-Langkah Uji Anova di SPSS


a. Uji Anova Satu Arah (One Way Anova)
Contoh soal:
Seorang mahasiswa ingin mengetahui perbedaan nilai rata-rata berat jenis
tanah (gram) dari ketiga jenis tanah yang telah diukur, masing-masing
dilakukan 10 kali pengukuran. Dari hasil pengukuran diketahui nilai berat
jenis tanah dari ketiga jenis tanah adalah sebagai berikut:

No Jenis Tanah
Pengukuran
. Litosol Andisol Regosol
1. 1 1,5 1,9 2,6
2. 2 1,8 2,0 2,7
3. 3 1,7 2,1 2,5
4. 4 1,7 2,4 2,9
5. 5 1,5 2,3 2,6
6. 6 1,6 2,3 2,4
7. 7 1,9 2,2 2,8
8. 8 1,8 1,9 2,8
9. 9 1,9 2,1 2,9
10. 10 1,6 2,0 2,7
Untuk mengetahui tingkat perbedaan, peneliti mmengujinya dengan
menggunakan Uji Anova Satu Arah (One Way Anova) dengan taraf
signifikansinya 5% (0,05).
Langkah-langkah pengujian:

Metode/Uji Anova | 4
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

Sebelum kita menguji di SPSS, kita harus menentukan hipotesisnya terlebih


dahulu:
- H0 = Tidak ada perbedaan nilai rata-rata BJ dari ketiga jenis tanah
- H1 = Ada perbedaan nilai rata-rata BJ dari ketiga jenis tanah
1. Buka terlebih dahulu program SPSS (versi tidak ditentukan. Tapi kalau
bisa yang lama aja exp. Versi 16, biar nggak lemot)
2. Setelah dibuka, maka akan muncul tampilan awal SPSS, seperti gambar di
bawah ini

Ini merupakan tampilan SPSS versi 22 (maklum laptopnya bagus)


3. Sebelum data di input, buatlah kolom vareabel datanya terlebih dahulu,
dengan cara klik menu vareabel view (pojok kiri bawah). Setelah itu maka
akan muncul layar seperti di bawah ini.

Metode/Uji Anova | 5
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

4. Pada kolom Name, pada baris


pertama isikan judul
“Jenis_Tanah” dalam hal ini
karakter spasi tidak berlaku
(tidak bisa digunakan).
Pada kolom Decimals, pastikan
nol (0). Pada kolom Label diisi judul (sama dengan kolom Name)
5. Pada kolom values, buat vareabel jenis tanah dengan cara klik kolomnya
(yang berisi titik-titik), maka akan muncul dialog box

6. Pada kolom value, ketik angka 1,


sedangkan pada kolom label ketik litosol
(jenis tanah 1), kemudian klik add.
Lakukan hal yang sama hingga selesai
(jenis tanah tiga/regosol). Setelah selesai
tampilan akan menjadi ⟹
7. Kemudian klik OK.

Metode/Uji Anova | 6
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

8. Pada kolom measure, pilih “Nominal”


9. Setelah selesai, buat lagi vareabel untuk nilai BJ
(berat jenis) tanah dengan cara pada kolom Name (di bawah Jenis_Tanah)
ketik Nilai_BJ_Tanah, dengan decimals 1, label (terserah) values “None”
dan measure “Scale”.
10. Setelah selesai, tampilan akan menjadi.

11. Kemudian klik “Data View”, dan tampilan berubah menjadi

Metode/Uji Anova | 7
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

12. Input data tabel ke dalam kolom jenis tanah dan nilai BJ tanah.
13. Pada kolom Jenis_tanah, input angka 1 sebanyak 10 kali (sesuai
banyaknya pengukuran), lalu angka 2 juga 10 kali begitu dengan angka 3.
Kemudian pada kolom Nilai_BJ_Tanah, input nilainya (sesuaikan dengan
jenis tanahnya).
14. Untuk menampilkan nama jenis tanah, pada menu bar klik menu view,
pilih value labels. Setelah selesai, tampilan akan menjadi:

15. Penginputan data telah selesai, sekarang adalah proses uji data. Uji anova
satu arah (one way anova), memiliki uji pra syarat, yaitu normalitas dan
homogenitas.

Metode/Uji Anova | 8
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

a. Normalitas
Langkahnya:
1. Pada menu bar, klik menu analyze, pilih
Descriptive Statistic, kemudian pilih
Explore. Maka akan muncul dialog box
berikut:

2. Pada kolom Dependent List, masukkan


vareabel terikatnya (Nilai_BJ_Tanah).
Untuk kolom Faktor List, masukkan
vareabel bebasnya (Jenis_Tanah).
Sedangkan pada kolom Label Cases By,
kosongkan.
3. Kemudian klik menu Polts, maka akan
muncul dialog box. Centang pada kotak
“Histogram” dan kotak “Normality plot with tests”. Kemudian klik Continue
lalu OK.

Metode/Uji Anova | 9
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

4. Setelah itu akan muncul hasil uji Normalitas


Cukup banyak hasil dari uji normalitas, namun kita hanya fokus pada tabel
“Test of Normality” sebagai acuan anilisis dan pengambilan keputusan.

5. Dari
tabel

disamping, terdapat dua jenis hasil, yaitu pada kolom Kolmogorov-Sminov


dan Shapiro-Wilk. Untuk ketentuannya, jika data sampel kurang dari 50 maka
kolom Shapiro-Wilk yang dijadikan sebagai pengambilan keputusan. Namun
jika data sampel lebih dari 50, maka Kolmogorov-Sminov yang dijadikan
acuan. Namun demikian, kita tidak harus berpaku pada konsep dan pada
umumnya yang dipakai adalah Kolmogorov-Sminov. Untuk analisis, kita
hanya melihat nilai Sig.
- Jika nilai Sig. > 0,05, maka data berdistribusi normal. Sedangkan
- Jika nilai Sig.< 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

Diketahui bahwa nilai Sig.nya semuanya 0,2 > 0,05, maka data berdistribusi
normal dan uji Anova one way dapat dilanjut (karena uji pra syarat pertama
terpenuhi).

b. Uji Anova beserta Homogenitas-nya.


Langkahnya
1. Dari tampilan utama, klik menu Analyze,
pilih Compare Means, pili One-Way
ANOVA. Kemudian akan muncul dialog box

Metode/Uji Anova | 10
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

2. Pada kolom Dependent List,


masukkan vareabel terikatnya
(Nilai_BJ_Tanah). Untuk kolom
Faktor List, masukkan vareabel
bebasnya (Jenis_Tanah).
3. Kemudian klik menu options, centang
kotak Homogeneity of Variance Test,
klik contineu.

4. Setelah itu klik menu Post Hoc, maka akan muncul kotak dialog. Itu
merupakan beberapa jenis uji post
Hoc, namun yang sering digunakan
adalah Tukey, dan dalam hal ini juga
menggunakan Tukey, maka centang
kotak Tukey.
5. Untuk nilai akurasi/signifikansinya,
dalam hal ini adalah 5% = 0,05, maka
diketik 0,05.

Metode/Uji Anova | 11
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

6. Setelah itu klik OK, maka akan muncul hasil di outputnya. Untuk hasilnya
juga tidak kalah banyak dengan uji normalitas

7. Pertama kita lihat tabel Test of Homogeneity of Variences pada kolom Sig.
- Jika nilai Sig. > 0,05, maka data homogen (memiliki varians sama)
- Jika nilai Sig. < 0,05, maka data tidak homogen (varians data tidak sama)
Dari hasil diketahui bahwa nilai Sig. = 0,824 > 0,05, maka data
memilikivarians yang sama (homogen) sehingga uuji pra syarat kedua
terpenuhi juga dan uji Anova dapat dilanjutkan
8. Kedua kita melihat tabel ANOVA pada kolom Sig.
- Jika nilai Sig. > 0,05, maka H0 diterima

- Jika nilai Sig. < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima


Dari tabel diketahui bahwa nilai Sig.= 0,00 < 0,05, maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Kesimpulannya terdapat perbedaan nilai rata-rata BJ (Berat
Jenis) tanah dari ketiga jenis tanah (Litosol, Andisol dan Regosol).

Metode/Uji Anova | 12
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tingkat perbedaannya (memiliki


perbedaan secara signifikan atau tidak) maka kita bisa melihatnya dari
tabel Post Hoc.
Pada kolom Mean Difference, angka yang atasnya ada tanda bintang

mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signfikan.


Dari tabel, terlihat bahwa semua angka terdapat tanda bintang. Ini
menunjukkan semua variabel memiliki perbedaan yang signifikan. Sebagai
contoh adalah antara jenis tanah litosol dan andisol. Perbedaan mean
keduanya adalah -0,42. Artinya bahwa jenis tanah Litosol nilai Berat
jenisnya lebih kecil sebesar 0,42 jika dibandingkan dengan nilai Berat
jenis tanah andisol.sedangkan untuk yang lain, dapat dilihat pada tabel di
atas.

Metode/Uji Anova | 13
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

b. Uji Anova Dua Arah (Two Way Anova)


Seorang peneliti melakukan penelitian terhadap hasil panen padi (dalam ton)
setiap hektarnya dibeberapa wilayah dengan varietas padi yang bermacam-
macam. Dari hasil lapangan, diperolah data sebagai berikut:

Varietas Padi
Kecamatan
A B C D E
7,57 7,76 7,82 7,92 7,95
Mulyosari 7,81 7,62 7,58 7,69 8,02
7,68 7,59 7,64 7,75 7,88
8,05 8,13 8,26 8,36 8,43
Mekarsari 8,28 8,27 8,14 8,59 8,38
7,94 7,87 8,42 8,25 8,61
7,22 7,27 7,52 7,26 7,01
Rejomulyo 7,31 7,55 7,60 7,11 7,22
7,16 7,47 7,38 7,28 7,13
8,41 8,39 7,88 8,53 8,41
Purworejo 8,57 8,27 8,41 8,22 8,16
8,34 8,53 7,94 8,47 7,83
8,71 9,11 8,85 8,63 9,04
Kedungringi
8,84 8,87 8,71 8,72 8,84
n
8,62 8,65 9,03 8,77 8,91
Dari data tersebut, peneliti ingin mengetahui tingkat perbedaan hasil panen
(produktifitas) berdasarkan jenis padi (varietas) dan wilayah (kecamatan).
 Jenis uji yang digunakan: Uji Anova Dua Arah (Two Way Anova)
 Tingkat/Taraf Signifikansinya 5 % (0,05)

 Langkah-langkahnya
1. Sebelum mengujianya pada SPSS, kita harus menentukan hipotesisnya
terlebih dahulu. Karena membandingkan dua faktor, maka terdapat tiga
hipoyesis, yaitu satu hipotesis untuk interaksi antar faktor (interaksi faktor
varietas dan kecamatan) dan dua hipotesis faktor (varietas dan kecamatan)

Metode/Uji Anova | 14
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

 Hipotesis interaksi antar faktor (varietas dan kecamatan)


- H0 = Tidak ada interaksi antara faktor varietas dan wilayah
(kecamatan).
- H1 = Terdapat interaksi antara faktor varietas dan wilayah (kecamatan).
 Hipotesis perbedaan produktifitas untuk faktor varietas
- H0 = Tidak ada perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan varietas.
- H1 = Terdapat perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan varietas.
 Hipotesis perbedaan produktifitas untuk faktor wilayah (kecamatan)
- H0 = Tidak ada perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan wilayah (kecamatan).
- H1 = Terdapat perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan wilayah (kecamatan).
2. Setelah hipotesis ditentukan, mulailah untuk pengujian. Langkah awal adalah
membuka program SPSS.
3. Setelah dibuka, klik Varieble view, selanjutnya buat tabel untuk pengisian
data.
4. Terdapat tiga vareabel yang harus dibuat dalam tiga baris.
- Baris pertama, pada kolom Name
diketik “Kecamatan”, kolom desimal
“0”, kolom Label (terserah), pada
kolom Value, klik kotaknya, maka akan
muncul dialog Value Labels seperti
disamping.
Pada kolom Value ketik 1, dan Label
ketik kecamatan pertama (Mulyosari),
kemudian klik “Add”. Lakukan seterusnya hingga kecamatan ke lima
(Kedungringin). Setelah selesai maka tamplilan box akan menjadi:

Metode/Uji Anova | 15
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

Lalu klik OK.


Pada kolom
Measure pilih Nominal, sedangkan untuk kolom yang lain abaikan.
- Pada baris kedua, kolom Name diisi dengan “Varietas_Padi”, kolom
Decimals “0”, kolom Labels (terserah) dan pada kolom Values, klik
kotaknya maka akan muncul
dialog Valeu Labels (seperti
pada baris pertama/Kecamatan).
Lakukan seperti di atas, namun
untuk kolom label sesuaikan
dengan varietas (A,B,C,D,dan
E). Stetlah selesai tampilan
menjadi seperti di samping.
Stelah itu klik OK.
Pada kolom Measure, pilih Nominal, sedangkan untuk kolom yang lain
abaikan juga.
- Pada baris ketiga, kolom Name diisi dengan “Produktifitas”, kolom
Decimals “2”, kolom Labels (terserah), dan pada kolom Measure pilih
“Scale”.untuk kolom yang lain abaikan. Setelah semuanya selesai, maka
tampilan akan menjadi:

Metode/Uji Anova | 16
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

5. Setelah itu klik Data View untuk penginputan data. Pada kolom Kecamatan
ketik 1 (kode untuk kecamatan Mulyosari) hingga baris 15 (jumlah sampel 3
dengan 5 varietas padi). Untuk kolom Varietas_Padi, ketik 1 (kode untuk
varietas A) sebanyak 3 hingga varietas E. Untuk kolom Produktifitas input
angka sesuai data yang ada di tabel. Lakukan hingga lima kecamatan
(Kedungringin). Setelah penginputan data selesai, maka tampilan menjadi:

6. Tahap penginputan data selesai, maka langkah berikutnya adalah tahap


pengujian. Uji two way anova memiliki uji prasyarat yang sama dengan uji
one way anova, yaitu:
a. Uji Normalitas
1. Dari menu bar pilih menu Analyze,
pilih Descriptive Statistic pilih Explore,
maka akan muncul dialog box Explore.
Pada kotak Dependent List, masukkan
variabel terikatnya (Produktifitas).
Sedangkan pada kotak Faktor List
masukkan variabel bebasnya
(Kecamatan dan Varietas Padi).

Metode/Uji Anova | 17
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

2. Setelah itu klik menu Plots, maka akan


muncul dialog Explore Plots. Centang pada
bagian Histogram dan Normality plot with
test, kemudian klik Continue lalu OK.
3. Setelah itu akan muncul output uji
normalitas. Seperti pada uji one way anova,
tabel yang digunakan untuk penarikan
kesimpulan adalah tabel Test Of Normality.

Ketentuan uji normalitas adalah:


- Jika nilai Sig. > 0,05, maka data berdistribusi normal
- Jika nilai Sig. < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Sig. semuanya 0,200 > 0,05, maka
data berdistribusi normal. Karena uji prasyarat pertama terpenuhi, maka
uji two way anova dapat dilanjut.
b. Uji two way anova dan homogenitasnya
4. Dari menu Analyze, pilih
General Linier Model,
lalu pilih Univariate,
maka akan muncul dialog
box Univariate.

Metode/Uji Anova | 18
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

Pada kotak Dependent List,


masukkan variabel terikatnya
(Produktifitas). Sedangkan pada
kotak Faktor List masukkan
variabel bebasnya (Kecamatan dan
Varietas Padi).

5.

Metode/Uji Anova | 19
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

Klik continue.
6. Kemudian klik post Hoc, maka
akan muncul dialog. Masukkan
variabel varietas padi dan
kecamatan kedalam Post Hoc
Tesst (karena semua faktor lebih
dari dua, maka semua harus
diuji). Centang jenis post hoc
yang digunakan (umumnya LSD
dan Tuky). Klik Continue.
7. Setelah itu klik Options, maka
akan muncul dialog. Masukkan
variabel
Varietas_Padi*Kecamatan ke
dalam kolom Display Menas
For. Centang pada bagian
Descriptive Statistic, Estimates
of effect size, Homogeneity test
dan Spread vs level plot.
Pastikan nilai significance 0,05.
Klik continue lalu OK.
8. Setelah itu maka akan muncul
output untuk uji two way
anova.
9. Pada tahap analisis dan penarikan kesimpulan terdapat beberapa tahap.
a. Analisis uji homogenitas

Metode/Uji Anova | 20
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

Tabel yang digunakan adalah Levene’s..... . Dari tabel di atas


diketahui bahwa nilai Sig. = 0,180 > 0,05, maka data memiliki
varians yang sama (homogen). Karena uji prasyarat kedua
terpenuhi, maka uji two way anova dapat dilanjut.
b. Uji Interaksi
 Hipotesis interaksi antar faktor (varietas dan kecamatan)
- H0 = Tidak ada interaksi antara faktor varietas dan wilayah
(kecamatan).
- H1 = Terdapat interaksi antara faktor varietas dan wilayah
(kecamatan).

Metode/Uji Anova | 21
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

Untuk uji interaksi antar faktor, variabel yang digunakan adalah


Varietas_Padi*Kecamatan. Diketahui bahwa nilai Sig. = 0,001 <
0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya terdapat
interaksi antara faktor kecamatan dengan varietas padi.
c. Uji Faktor Varietas Padi
 Hipotesis perbedaan produktifitas untuk faktor varietas
- H0 = Tidak ada perbedaan hasil panen (produktifitas) padi
yang signifikan akibat perbedaan varietas.
- H1 = Terdapat perbedaan hasil panen (produktifitas) padi
yang signifikan akibat perbedaan varietas.
Variabel yang digunakan untuk penarikan kesimpulan ini adalah
pada Varietas_Padi. Diketahui bahwa nilai Sig. = 0,6 > 0,05, maka
H0 diterima. Kesimpulannya tidak ada perbedaan produktifitas
padi yang signifikan akibat perbedaan varietas. Artinya semua
varietas padi memiliki produktifitas yang sama.
d. Uji Faktor Kecamatan
 Hipotesis perbedaan produktifitas untuk faktor wilayah
(kecamatan)
- H0 = Tidak ada perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan wilayah (kecamatan).
- H1 = Terdapat perbedaan hasil panen (produktifitas) padi yang
signifikan akibat perbedaan wilayah (kecamatan).

Metode/Uji Anova | 22
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

Variabel yang digunakan untuk penarikan kesimpulan ini adalah


pada Kecaatan. Diketahui bahwa nilai Sig. = 0,00 < 0,05, maka H0
di tolak dan H1 diterima. Kesimpulannya terdapat perbedaan
produktifitas padi yang signifikan akibat perbedaan varietas.
Artinya setiap kecamatan memiliki produktifitas yang berbeda-
beda. Untuk mengetahui tingkat perbedaannya, maka kita dapat
melihatnya pada tabel berikut:

Pada kolom Mean Difference, angka yang atasnya ada tanda bintang
mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signfikan.
Dari tabel, terlihat bahwa semua angka terdapat tanda bintang. Ini
menunjukkan semua variabel memiliki perbedaan yang signifikan. Sebagai
contoh adalah antara kecamatan Mulyosari dengan Mekarsari. Perbedaan
mean keduanya adalah -0,5133. Artinya bahwa produktifitas padi (pada
semua jenis varietas) di Kecamatan Mulyosari rata-rata lebih kecil sebesar

Metode/Uji Anova | 23
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

0,5133 ton jika dibandingkan dengan produktifitas padi di Kecamatan


Mekarsari. Sedangkan untuk yang lain, dapat dilihat pada tabel di atas.
Selain dari tabel di atas, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
yang signifikan antar kecamatan dapat dilihat pada bagian tabel di bawah
ini

Dari tabel di atas terlihat bahwa semua hampir kecamatan berada pada
subset yag berbeda. Ini menunjukkan bahwa hampir semua kecamatan
memiliki perbedaan produktifitas padi yang signifikan. Kecuali
kecamatan Mekarsari dan Purworejo. Kedua kecamatan ini berada
dalam satu subset yang artinya keduanya tidak memiliki perbedaan
yang signifikan.
Subset 1 Rejomulyo menunjukkan bahwa kecamatan tersebut
(Rejomulyo) memiliki produktifitas paling rendah, sedangkan subset 4
menunjukkan bahwa kecamatan tersebut (Kedungringin) memiliki
produktifitas paling tinggi.

3. Contoh Soal
a. Uji One Way Anova

Metode/Uji Anova | 24
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

 Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan nilai rata-rata kandungan


salinitas (gram) setiap 100 ml air dari keempat jenis air, yaitu air sungai,
air laut, air sumur dan air hujan. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil
sebagai beruikut:

No Jenis Air
Perhitungan
. Laut Sungai Hujan Sumur
1. 1 62,7 44,6 52,3 35,7
2. 2 61,2 47,8 56,4 36,6
3. 3 60,9 48,6 53,3 37,8
4. 4 59,8 47,9 55,7 38,6
5. 5 65,3 45,1 57,3 36,4
6. 6 66,1 43,7 51,8 39,1
7. 7 62,3 48,4 53,2 38,2
8. 8 67,4 42,5 56,6 37,9
9. 9 64,6 46,8 51,5 37,5
10. 10 61,8 47,2 53,4 36,4

 Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan nilai rata-rata dari 5 mata


pelajaran (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika dan
Kimia). Pengambilan sampel dilakukan pada 15 siswa SMA N 1 Harjosari
kelas XI. Dari hasil penelitian diperoleh data:

Mata Pelajaran
No
Siswa B. Kimia
. B. Indonesia MTK Fisika
Inggris
1. 1 81 78 80 70 80
2. 2 88 78 75 71 82
3. 3 82 79 74 72 83
4. 4 85 79 76 73 81
5. 5 88 78 77 71 87
6. 6 86 76 80 70 88
7. 7 84 78 73 74 82
8. 8 86 80 74 78 81
9. 9 83 76 71 80 85
10. 10 85 81 84 73 86
11. 11 86 85 85 72 86
12. 12 87 79 79 71 87
13. 13 84 78 82 70 89
b. Uji Two Way Anova

Metode/Uji Anova | 25
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

 Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan jumlah mahasiswa (ribu)


berdasarkan fakultas di beberapa universitas. Data yang diambil adalah
mahasiswa semester 1, 3 dan 5. Dari hasil penelitian didapatkan hasil :

Fakultas
Universitas
FMIPA FS FIP FIS FE
7,57 7,76 7,82 7,92 7,95
UNESA 7,81 7,62 7,58 7,69 8,02
7,68 7,59 7,64 7,75 7,88
8,05 8,13 8,26 8,36 8,43
UI 8,28 8,27 8,14 8,59 8,38
7,94 7,87 8,42 8,25 8,61
7,22 7,27 7,52 7,26 7,01
UM 7,31 7,55 7,60 7,11 7,22
7,16 7,47 7,38 7,28 7,13
8,41 8,39 7,88 8,53 8,41
UB 8,57 8,27 8,41 8,22 8,16
8,34 8,53 7,94 8,47 7,83
8,71 9,11 8,85 8,63 9,04
UGM 8,84 8,87 8,71 8,72 8,84
8,62 8,65 9,03 8,77 8,91

Tentukan perbedaan jumlah rata-rata mahasiswa bedasarkan fakultas dan


universitas

 Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan jam belajar (per hari)


seseorang berdasarkan tingkat dan gender. Sampel yang diambil sebanyak
5 orang. Dari hasil penelitian didapatkan data:

Metode/Uji Anova | 26
UTS Kimia Analisis Kuantitatif – International Women University

Fakultas
Gender
SD SMP SMA Mahasiswa
1 4 5 7
1,5 3 5,5 8
Laki-Laki 1,25 3,5 5,25 9
2 4 4,5 9,5
1 3 6 8
2 5 7 9
2,5 4,5 6,5 10
Perempua
3 4,75 6 9,5
n
2,75 5,5 7,5 10,5
3,5 5 6,5 9,5
Tentukan perbedaan rata-rata jam belajar (dalam satu hari) berdasarkan
tingkat (jenjang) dan gender.

Daftar Pustaka

http://pendidikan-akuntansi.fe.uny.ac.id/sites/pendidikan-
akuntansi.fe.uny.ac.id/files/Modul%202%20(ANOVA).pdf

Metode/Uji Anova | 27

Anda mungkin juga menyukai