Disusun Oleh :
NPM : 20181220013
(untuk pertanyaan no. 10 dan 11, sebelum menuliskan ketidakpastian volume dan massa jenis,
terlebih dahulu turunkan rumus untuk memperoleh ketidakpastian ini dari besaran-besaran
yang terukur).
G. HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
Jangka Sorong
1 20,00
2 20,00 (20,00 + 20,00 +
(20,00 - 20,00) / 2
1 Balok 3 20,00 20,00 + 20,00 + 20,00 ± 0,00
= 0,00
4 20,00 20,00) / 5 = 20,00
5 20,00
1 16,60
2 16,55 (16,60 + 16,55 +
(16,60 - 16,50) / 2
2 Silinder 3 16,50 16,50 + 16,60 + 16,56 ± 0,05
= 0,05
4 16,60 16,55) / 5 = 16,56
5 16,55
1 14,20
2 14,20 (14,20 + 14,20 +
(14,20 - 14,20) / 2
3 Bola 3 14,20 14,20 + 14,20 + 14,20 ± 0,00
= 0,00
4 14,20 14,20) / 5 = 14,20
5 14,20
Mikrometer Scrup
1 19,07
2 19,08 (19,07 + 19,08 +
19,06 + 19,05 + (19,08 - 19,05) / 2 =
2 Silinder 3 19,06 19,066 ± 0,015
19,07 ) / 5 = 0,015
4 19,05 19,066
5 19,07
1 14,26
2 14,27 (14,26 + 14,27 +
(14,27 - 14,26) / 2 =
3 Bola 3 14,27 14,27 + 14,27 + 14,268 ± 0,005
0,005
4 14,27 14,27) / 5 = 14,268
5 14,27
I. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang dilakukan bisa kita simpulkan bahwa ketelitian pengukuran akan
lebih akurat jika dilakukan berkali-kali sehingga dapat diketahui∆𝑥 dan angka kesalahan
terbesar juga angka kesalahan terkecil. Selain itu nilai NST pada suatu alat yang dugunakan
juga menentukan ketelitian hasil pengukuran.Semakin kecil nilai NST pada alat tersebut,
maka semakin akurat hasil pengukurannya.
Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan, diameter dalam, dan diameter
luar benda, nilai skala terkecilnya adalah 0,1cm, nilai skala noniusnya adalah 0,05mm,
tingkat akurasinya tinggi. Penggunaan alat ukur dapat disesuaikan dengan bentuk benda
yang akan diukur dan batas ketelitian dari alat ukur. Sumber utama penyebab
ketidakpastian sistemik adalah ketidakpastian alat,kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol,
fluktuasi parameter pengukuran, dan lingkungan yang saling mempengaruhi serta
keterampilan pengamat.