Anda di halaman 1dari 5

IV.

Data Pengamatan
No. Nama
Objek

Massa Dimensi
1 2 3 Panjang Lebar Diameter Tebal
1.

Lempeng
Tembaga
150 gr

150 gr 150 gr 12 cm 5,6 cm - 0,8 cm

2.

Lempeng
Stainless
90 gr 90 gr 90 gr 20 cm 7,1 cm 1,201 cm 0,69 cm

3. Bola Besi 25 gr 25 gr 25 gr - - - -
4. Besi
Tembaga
100 gr 100 gr 100 gr - - 2,2 cm 3,6 cm
(Tinggi
total)

V. Pengolahan Data
NST tiap alat ukur
1. Timbangan
NST

20 gr
2. Mikrometer Sekrup
NST = 0,01 mm
3. Jangka Sorong
NST = 0,05 mm
4. Mistar
NST

0,1 cm / 1 mm
Tembaga/ Lempeng Tembaga
(X1) Panjang = X
= X + NST Mistar
= 12 cm 0,05 cm
= 12,05 cm
(X2) Lebar = X
= X NST Mistar
= 5,6 cm (0,1) cm
= 5,6 cm 0,05 cm
= 5,65 cm


(X3) Tebal = X
= X NST Mikrometer Sekrup
= 8 mm (0,01) mm
= 8 mm 0,005 mm
= 8,005 mm
= 0,8005 cm
Stainless/Lempeng Stainless
(X1) Panjang = X
= X NST Mistar
= 20 cm (0,1) cm
= 20 cm + 0,05 cm
= 20,05 cm
(X2) Lebar = X
= X + NST Mistar
= 7,1 cm + (0,1) cm
= 7,1 cm + 0,05 cm
= 7,15 cm
(X3) Tebal = X
= X + NST Jangka Sorong
= 6,9 mm + (0,05) mm
= 6,9 mm + 0,025 mm
= 6,925 mm
= 0,6925 cm
(X4) Diameter = X
= X + NST Jangka Sorong
= 12,01 mm + (0,05) mm
= 12,01 mm + 0,025 mm
= 12,035 mm
= 1,2035 cm
Bola Besi
(X1) Diameter = X
= X + NST Mikrometer Sekrup
= 20,4 mm + (0,01) mm
= 20,4 mm + 0,005 mm
= 20,405 mm
= 2,0405 cm



Batu Timbangan
(X1) Diameter = X
= X + NST Jangka Sorong
= 22 mm + (0,05) mm
= 22 mm + 0,025 mm
= 22,025 mm
= 2,2025 cm
VI. Analisa Data
Dalam percobaan atau praktikum kali ini, kami melakukan praktikum tentang "Dasar
Pengukuran dan Ketidakpastian". NST adalah nilai skala yang ada dalam suatu alat ukur terkecil yang
bisa digunakan untuk mengukur suatu benda atau objek. Sedangkan Ketidakpastian adalah toleransi
yang akan kita berikan saat pengukuran dilaksanakan yang biasanya didapatkan setengah dari NST,
yaitu = NST. Dengan hasil pengukurannya X= X . Ketidakpastian relatif(KTP
Relatif)= . Hasil pengukuran yang dilaporkan X= X.I(KTP Relatif x 100%). Ada
beberapa kesalahan dalam pengukuran:
1. Kesalahan Kalibrasi(Faktor Alat)
Penyesuaian kembali perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar
akurasi semula.
2. Kesalahan Titik Nol (0)
Hal ini terjadi karena titik nol skala tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk.
3. Kesalahan Alat
Dikarenakan alat sering dipakai terus menerus sehingga alat tidak akurat lagi.
4. Kesalahan Paralaks (Sudut Pandang)
Ketika membaca nilai skala, pembaca berpindah tempat atau tidak tepat melihatnya
atau objek yang dilihat berbeda dengan objek pertama yang diamati.
5. Kondisi Lingkungan
6. Dan Lain-lain
VII. Kesimpulan
1. Memastikan bahwa dalam pengukuran, selalu terdapat ketidakpastian hasil
pengukuran karena setiap orang memiliki prediksi hasil yang berbeda-beda dalam
mengukur benda. Oleh karena itu, pada setiap alat ukur terdapat angka ketelitian.
Mistar atau Penggaris memiliki angka ketelitian 0,5 mm. Jangka Sorong memiliki
angka ketelitian 0,05 mm dan Mikrometer Sekrup memiliki angka ketelitian 0,01
mm.
2. Ketidakpastian adalah suatu rentan nilai dimana disekitar nilai hasil pengukuran
tersebut terdapat nilai sebenarnya dari besaran ukur. Nilai Ketidakpastian dari
suatu alat ukur diharapkan berada dibawah nilai yang ada pada benda sehingga
dianggap masih mempunyai nilai akurasi yang tinggi untuk pengukuran.
Digunakan hasil atau nilai rata-rata yang kemudian dijadikan hasil pengukuran.
Dengan rumus hasil pengukuran yang dilaporkan : X=X (KTP Relatif).
3. Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengetahui nilai suatu benda.
VIII. Pertanyaan
1. Ketidakpastian yang termasuk ke dalam ketidakpastian bersistem adalah kesalahan
kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, gesekan dan kesalahan paralaks.
Bagaimana menurut anda cara mengatasi ketidakpastian jenis ini?
2. Tentukan NST nilai dari : (a.) Jam dinding yang satu lingkarannya dibagi menjadi 60
skala. (b.) Penunjuk jarak antara dua kota yang dipasang dijalan oleh Departemen
Pekerjaan Umum. (c.) Alat timbang duduk yang dipakai bila anda membeli gula pasir
di warung.
3. Jika suatu alat ukur memiliki pembagian 9 skala utama= 10 skala nonius, gambarkan
posisi nonius yang menghasilkan pembacaan 36,21.
4. Panjang pensil dilaporkan l = (12,8 0,05) cm, apa artinya? Berapakah NST alat
ukur yang digunakan?
5. Hitunglah A kalau nilai A berturut adalah 10,1; 10,2 ; 10,0; 9,8; 10,1; 9,8;
10,3; 9,7; dan 10,0. Beri interpretasi yang tepat hasilnya.
6. Tentukan panjang minimum yang dapat diukur dengan menggunakan mistar biasa,
apabila dituntut ketidakpastiannya relatif tidak lebih dari 10% dan 1% pada hasilnya.
7. Diketahui 3,141592. Tuliskan tersebut dengan KTP relatif : (a.) 0,1% ; (b.) 1% ;
(c.) 10% dan (d) 6%.

Jawaban :
1. Cara mengatasinya adalah dengan mengkalibrasi Instrumen terhadap instrumen
standar, kesalahan tersebut juga dapat diatasi dengan melakukan koreksi pada hasil
pengukuran.
2. NST Jam Dinding : 1 Sekon
NST Penunjuk Jarak : 1 KM
NST Alat Timbang Duduk : 1 Ons
3.

4. Panjang pensil tersebut = 12,8 cm
Ketidakpastian = 0,05 cm
NST = 2 x 0,05 cm = 0,1
5.


= 10
6. KTP Relatif =


= NST Mistar
= (0,1) cm
= 0,05 cm


X = 0,5 cm
7. a. 0,1%
Nilai yang diukur = 3,141592
0,1% berhak atas 4 angka penting yaitu 3,141

b. 1%
Berhak atas 3 angka penting yaitu 3,14
Ketidakpastian (3,14 0,01)

c. 10%
Berhak atas 2 angka penting yaitu 3,1
Ketidakpastian (3,1 0,1)

d. 6%
Berhak atas 3 angka penting yaitu 3,14
Ketidakpastian (3,14 0,06)

Anda mungkin juga menyukai