(untuk pertanyaan no. 10 dan 11, sebelum menuliskan ketidakpastian volume dan massa jenis,
terlebih dahulu turunkan rumus untuk memperoleh ketidakpastian ini dari besaran-besaran yang
terukur).
G. HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
Di dalam laboratorium dilakukan percobaan pengukuran 3 jenis benda yaitu balok, kelereng
dan silinder dengan menggunakan jangka sorong (NST 0.05) dan menggunakan micrometer
skrup (NST 0,01). Yang diukur menggunakan jangka sorong 3 benda sebanyak 5 kali/titik.Dan
yang diukur menggunakan micrometer, 2 benda sebanyak 5 titik. Kemudian dicari X rata-rata,
x tertinggi − x terendah
∆ X= , dan X rata-rata± ∆ X .
2
Jangka Sorong
Pengamatan
Benda yang Hasil Pengukuran
diukur NSU + (NST x 0,05) Δx
X Rata-rata (Ketidakpastian) X ± Δx
19 + (10 x 0,05) = 19,50
19 + (10 x 0,05) = 19,50 (19,5 + 19,5 (Terbesar –
+19,5 + 19,5 Terkecil) / 2 = 19,50 + 0 =
Balok 19 + (10 x 0,05) = 19,50
+19,5) / 5 = (19,5 – 19,5) / 2 = 19,50
19 + (10 x 0,05) = 19,50 19,50 0
19 + (10 x 0,05) = 19,50
19,5 mm 0 mm 19,50 mm
16 + (6 x 0,05) = 16,30 (16,30 +
16 + (6x 0,05) = 16,30 16,30 + (Terbesar –
Silider
16,30 + Terkecil) / 2 = 16,30 + 0 =
(Diameter 16 + (6 x 0,05) = 16,30
16,30 + (16,30- 16,30) / 2 16,30
Dalam) 16 + (6 x 0,05) = 16,30 16,30) / 5 = =0
16 + (6 x 0,05) = 16,30 16,30
16,30 mm 0 mm 16,30 mm
14 + (2 x 0,05) = 14,10 (14,10 +
(Terbesar –
14 + (2x 0,05) = 14,10 14,10 +
Terkecil) / 2 =
Silinder 14,10 + 18,02 + 0 =
14 + (2 x 0,05) = 14,10 (14,10 – 14,10) / 2
(Tinggi) 14,10 + 14,10
14 + (2x 0,05) = 14,10 =
14,10) / 5 =
0
14 + (2 x 0,05) = 14,10 14,10
14,10 mm 0 mm 14,10 mm
Mikrometer Scrup
Pengamatan
Benda yang Hasil Pengukuran
diukur NSU + (NST x 0,01) Δx
X Rata-rata (Ketidakpastian) X ± Δx
19 + (49x 0,01) = 19,49 (19,49 + 19,49 (Terbesar –
19 + (49 x 0,01) = 19,49 +19,49 + Terkecil) / 2 =
19,015 + 0 =
Balok 19 + (49 x 0,01) = 19,49 19,49 (19,49 – 19,49) / 2
19,49
19 + (49 x 0,01) = 19,49 +19,49) / 5 = =
19,49 0
19 + (49 x 0,01) = 19,49
19,49 mm 0 mm 19,49 mm
14 + (23 x 0,01) = 14,23 (14,23 + 14,23
14 + (23 x 0,01) = 14,23 (Terbesar –
+ 14,23 +
Terkecil) / 2 = 14,23 + 0 =
Kelereng 14 + 23 x 0,01) = 14,23 14,23 +
(14,23 – 14,23) / 2 14,23
14 + (23 x 0,01) = 14,23 14,23 ) / 5 =
=0
14,23
14 + (23 x 0,01) = 14,23
14,23 mm 0 mm 14,23 mm
I. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang dilakukan bisa kita simpulkan bahwa ketelitian pengukuran akan
lebih akurat jika dilakukan berkali-kali sehingga dapat diketahui∆ x dan angka kesalahan
terbesar juga angka kesalahan terkecil. Selain itu nilai NST pada suatu alat yang dugunakan
juga menentukan ketelitian hasil pengukuran.Semakin kecil nilai NST pada alat tersebut,
maka semakin akurat hasil pengukurannya.
Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan, diameter dalam, dan diameter luar
benda, nilai skala terkecilnya adalah 0,1cm, nilai skala noniusnya adalah 0,05mm, tingkat
akurasinya tinggi. Penggunaan alat ukur dapat disesuaikan dengan bentuk benda yang akan
diukur dan batas ketelitian dari alat ukur. Sumber utama penyebab ketidakpastian sistemik
adalah ketidakpastian alat,kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, fluktuasi parameter
pengukuran, dan lingkungan yang saling mempengaruhi serta keterampilan pengamat.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
DASAR PENGUKURAN & KETIDAKPASTIAN
Disusun Oleh :
NPM : 20161220010
UNIVERSITAS KEBANGSAAN
BANDUNG
2016