Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN SITRONELOL PADA TANAMAN SEREH

(Cambopogon nardus L) SEBAGAI LOTION ANTI NYAMUK

Ismi Yohana (1) , Iffa Zulfania(2), Nur Muslimah(3), Lucy Aulia Kumara Dewi(4)
Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang
Gedung D8 Lt. 3 Sekaran, Gunungpati, Semarang Indonesia
nurmuslimah43@gmail.com, 085741915454

Abstrak
Meledaknya wabah malaria dan demam berdarah di beberapa daerah di
Indonesia menjadi kasus KLB (kejadian luar biasa). Untuk menghalau gigitan nyamuk
Ae. aegypti antara lain digunakan suatu penangkal nyamuk yang biasanya disebut
sebagai repellent. Berbagai sediaan digunakan oleh masyarakat untuk mengusir
nyamuk, misalnya saja lotion. Lotion dipilih karena peggunaannya mudah dan praktis.
Untuk membuat lotion anti nyamuk tersebut dengan memanfaatkan tanaman sereh,
karena mempunyai kandungan zat aktif citronella, citronellol dan geraniol yang tidak
disukai nyamuk, sehingga nyamuk Ae. aegypti dapat mendeteksi adanya senyawa yang
bersifat toksin yang terkandung dalam suatu media atau habitat. Lotion anti nyamuk
dari bahan alam minyak sereh ini selain dapat digunakan untuk mengusir nyamuk juga
dapat digunakan untuk melembabkan dan menghaluskan kulit.
Kata Kunci: Lotion, Sereh, Sitronelol

Abstract
The explosion of malaria and dengue fever in some areas in Indonesia to be the
case KLB (extraordinary events). To dispel mosquitoes Ae. aegypti among others used a
mosquito repellant that is usually referred to as a repellent. Various preparations used by
people to repel mosquitoes, such as lotion. Lotion been selected for peggunaannya easy
and practical. To make repellents by utilizing lemongrass plant, because they have the
active substance content citronella, citronellol and geraniol unwelcome mosquitoes, so
Ae. aegypti can detect compounds that are toxin contained in a medium or habitat.
Repellents from natural materials citronella oil addition can be used to repel mosquitoes
can also be used to moisturize and soften the skin.
Keywords: Lotion, Lemongrass, sitronelol

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara tropis yang mengalami dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Saat ini perubahan musim terjadi tidak menentu
menyebabkan berkembangnya beberapa penyakit tropis. Naiknya suhu udara
menyebabkan masa inkubasi nyamuk menjadi semakin pendek. Kelembaban yang
tinggi mendukung proses metabolisme dan memperpanjang lama hidup nyamuk. Dapat
dipastikan nyamuk penyebab penyakit malaria dan demam berdarah berkembang
semakin baik. Meledaknya wabah malaria dan demam berdarah di beberapa daerah di
Indonesia menjadi kasus KLB (kejadian luar biasa) (Dewi,2010). Untuk menghalau
gigitan nyamuk Ae. aegypti antara lain digunakan suatu penangkal nyamuk yang
biasanya disebut sebagai repellent. Biasanya konsumen menggunakan repellent yang
dijual di pasaran, tapi pada umumnya repellent tersebut mengandung zat aktif DEET
(N,N-dietil-m-toluamid) merupakan bahan kimia. Sebagian kecil masyarakat di sekitar
kita telah beralih menggunakan produk alami dengan memanfaatkan tanaman yang
dapat mencegah gigitan nyamuk misalnya bunga lavender, zodia, rosemary, geranium,
dan serai wangi (Suprianto, 2008). Beberapa bentuk sediaan sudah dicoba untuk
membuat formula obat anti nyamuk, salah satu yang paling populer adalah bentuk
sediaan lotion. Hal ini dikarenakan kemudahan dalam pemakaian dan praktis. Lotion
merupakan suatu emulsi sehingga diperlukan suatu surfaktan yang tepat. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam membuat sediaan lotion adalah stabilitasnya. Lotion
akan rusak jika terganggu system campurannya terutama karena perubahan suhu dan
komposisi yang tidak sesuai dengan takaran yang ditentukan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Makal (2011), diketahui bahwa
tanaman serai terutama batang dan daunnya mengandung zat-zat seperti geraniol, metil
heptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik dan terutama sitronelal
yang bisa dimanfaatkan sebagai penghalau nyamuk. Repellent dari ekstrak serai wangi
(Cymbopogon nardus L) menurut Widiyastuti (2008), mempunyai kandungan zat aktif
citronella, citronellol dan geraniol yang tidak disukai nyamuk, sehingga nyamuk Ae.
aegypti dapat mendeteksi adanya senyawa yang bersifat toksin yang terkandung dalam
suatu media atau habitat. Konsentrasi minyak sereh yang umum digunakan dalam
produksi penolak serangga berkisar antara 0,05% hingga 15% baik secara tunggal
maupun dikombinasikan dengan minyak lavender, cengkeh, ataupun minyak cedar
(Barnard, 2000). Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan inovasi atau
pengembangan dalam memanfaatkan tanaman sebagai repellant ekstrak serai
(Cymbopogon nardus L) dengan membuat Loren (Lotion Anti Nyamuk) ekstrak serai
(Cymbopogon nardusL).
METODE
Alat yang digunakan dalam pembuatan lotion anti nyamuk dari sereh ini
adalah timbangan, gelas ukur, panci, gelas piala dan pengaduk. Sementara bahan yang
digunakan adalah 100 mL minyak zaitun, 50 mL minyak biji anggur, 20 mL emulsifier,
150 mL air suling, 5-10 gram asam stearat, 5-10 mL bibit parfum sereh.
Langkah yang dilakukan yaitu yang pertama menimbang semua bahan,
selanjutnya menyampurkan minyak zaitun dan minyak iji anggur ke dalam gelass piala.
Setelah itu memasukkan air ke dalam panci lalu dipanaskan. Kemudian memasukkan
asam stearat ke dalam gelas piala yang berisi minyak. Lalu gelas piala yang berisi
minyak tersebut dimasukkan ke dalam panci dan tuggu hingga semua asam stearat
meleleh. Setelah itu ditambahka emulsifier dan air ke dalam campuran. Campuran
berwarna putih dan tunggu hingga dingin, kemudian tambahkan bibit minyak sereh,
kemudian lotion dikemas dalam botol.

PEMBAHASAN
Lotion merupakan sediaan kosmetika berbentuk emulsi. Lotion merupakan
sediaan setengah padat berbentuk emulsi lebih encer dari cream mengandung lebih dari
60% air. Fungsi dari skin lotion adalah untuk mempertahankan kelembaban kulit,
melembutkan dan membersihkan, mencegah kehilangan air, dan mempertahankan
bahan aktif. Komponen-komponen yang menyusun skin lotion adalah pelembab,
pengemulsi, bahan pengisi, pembersih, bahan aktif, pelarut, pewangi, dan pengawet
(Setyaningsih, 2013). Beberapa bentuk sediaan sudah dicoba untuk membuat formula
obat anti nyamuk, salah satu yang paling populer adalah bentuk sediaan lotion. Hal ini
dikarenakan kemudahan dalam pemakaian dan praktis. Lotion merupakan suatu emulsi
sehingga diperlukan suatu surfaktan yang tepat.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat sediaan lotion adalah
stabilitasnya. Lotion akan rusak jika terganggu system campurannya terutama karena
perubahan suhu dan komposisi yang tidak sesuai dengan takaran yang ditentukan.
Komposisi lotion anti nyamuk diantaranya Minyak zaitun mengandung berbagai asam
lemak, vitamin, terutama sumber vitamin E yang berfungsi sebagai anti oksidan alami
yang membantu melindungi struktur sel yang penting terutama membran sel dari
kerusakan akibat adanya radikal bebas (Andriani, 2015). Minyak biji anggur (Grapeseed
oil) mengandung OPC(Oligomere Proanthrocyanidin) yang tinggi dibanding dengan
vitamin E yang berperan sebagai antioksidan serta dapat mengontrol kelmbaban kulit
(Perumalla 2011). Ekstrak serai mempunyai kandungan zat aktif citronella, citronellol
dan geraniol yang tidak disukai nyamuk, sehingga nyamuk Ae. aegypti dapat
mendeteksi adanya senyawa yang bersifat toksin yang terkandung dalam suatu media
atau habitat (Widiyastuti, 2008). TEA (Triethanolamin) merupakan cairan tidak
berwarna, jernih, tidak berbau dan higroskopis. Cairan ini larut air dan etanol tetapi
sukar larut dalam eter. TEA Berfungsi mengatur pH dan pengelmusi pada fase air dalam
sediaan skin lotion (depkes RI 1993).

Bahan Aktif yang digunakan dalam pembuatan skin lotion penolak nyamuk
adalah minyak sereh wangi dan geraniol. Karakteristik dari minyak sereh wangi dan
geraniol dapat dilihat pada Tabel 1. Konsentrasi minyak sereh yang umum digunakan
dalam produksi penolak serangga berkisar antara 0,05% hingga 15% baik secara tunggal
maupun dikombinasikan dengan minyak lavender, cengkeh, ataupun minyak cedar
(Barnard, 2000).

Tabel 1. Karakteristik Minyak Sereh Wangi

SIMPULAN
Tanaman sereh mengandung senyawa sitronelal yang dapat dimanfaatkan
sebagai senyawa pegusir nyamuk. Lotion anti nyamuk dari bahan alam minyak sereh ini
selain dapat digunakan untuk mengusir nyamuk juga dapat digunakan untuk
melembabkan dan menghaluskan kulit.
SARAN
Formula lotion yang dibuat sebagai anti nyamuk ini belum optimal dan perlu
dilakukan penelitin lebih lanjut mengenai jumlah dan bahan yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Ameliana, L., Winarti L., 2011, Uji Aktivitas Antinyamuk Lotion Minyak Kunyit
Sebagai Alternatif Pencegah Penyebaran Demam Berdarah Dengue,J. Trop.
Phar. Chem, 1 (02) : 137-145

Andriani, eka dkk. 2015. Efektivitas Minyak Zaitun untuk Pencegahan Kerusakan Kulit
pada Pasien Kusta. Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol VII. No I.

Barnard. (2000). Repellents and toxicants for personal Protection. Florida : Global
Collaboration For development of pesticides for public Health (GCDPP) WHO.

Caesar, Rahma Yuanita. 2014. Formulasi dan Aktivitas Antibakteri Lotion Minyak
Atsiri Buah Adas (Foniculum vulgare Mill). Media Farmasi, vol.11 no.1 Maret
2014:41-54

Hasan Boesri, Damar Tri Boewono.2008. Situasi Nyamuk Aedes aegypti dan
Pengendaliannya di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Kota Salatiga
Dalam. Jurnal Kesehatan. Vol. XVIII No. 2. Hal. 78-83.

Kaliwantoro, Nur. 2012. Pengaruh Paparan Uap Kombinasi Serai Dapur, Serai Wangi
dan Zodia Pada Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan, Vol. 40 No.0439

Makal, Henny dan Turang A.S. dellfy. (2011). Pemanfaatan Ekstrak Kasar Batang Serai
Untuk Pengendalian Larva Crosidolomia Binatalis Zell. Pada Tanaman Kubis.
Eugenia volume 17. No.1 april 2011.

Perumalla, AVS and Hettiarachchy, NS. 2011. Green tea and grape seed extracts
Potential applications in food safety and quality. Food Research International 44
(2011) 827839
Suprianto. 2008. Potensi Ekstrak Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) sebagai Anti
Streptococcus mutans. Skripsi. FMIPA IPB, Bogor.

Syahribulan, dkk., 2012. Waktu Aktifitas Menghisap Darah Nyamuk Aedes aegypti L.
Dan Aedes albopictus Skuse Di Desa Palanassang Kelurahan Barombong,
Makasar. Jurnal Ekologi Kesehatan. Vol. 11 No. 4. Jakarta.

Widiyastuti, A. 2008. Daya Tanggap Aedes aegypti terhadap ekstrak sereh Wangi
(Cymbopagan nardus (L) Rendle). Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto.
LAMPIRAN

DOKUMETASI

Anda mungkin juga menyukai