Anda di halaman 1dari 5

c.

Pembahasan
Percobaan yang dilakukan pada bab isotherm adsorpsi arang aktif adalah dengan
menggunakan larutan asam asetat dengan variasi 6 konsentrasi. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kemampuan arang untuk mengabsorpi larutan asam asetat dalam berbagai
konsentrasi pada suhu konstan (isoterm). Adsorben yang digunakan adalah arang yang telah
diaktifkan sebelumnya. Pengaktifan arang dilakukan dengan cara pemanasan menggunakan
suhu yang tinggi dan tidak sampai membara. Pemanasan arang sampai membara dapat
menjadikan arang menjadi abu, dimana jika telah menjadi abu, arang tersebut tidak dapat lagi
untuk menjadi absorben. Tujuan dari pemanasan ini adalah untuk membuka pori-pori
permukaan dari arang agar mampu mengabsorpsi secara maksimal (mengabsorpsi asam
asetat). Arang yang telah diaktifkan digunakan untuk mengadsorpsi asam asetat dengan
variasi konsentrasi yaitu, 0,500N; 0,250N; 0,125N; 0,0625N; 0,0313N; 0,0156N masingmasing dengan volume 50,00 mL. Untuk dapat mengetahui besarnya potensi penyerapan
arang aktif dalam proses adsorpsi, maka dilakukan perbandingan antara konsentrasi asam
asetat sebelum dan sesudah adsorpsi. Penentuan konsentrasi asam asetat ini dilakukan
dengan metode titrasi alkalimetri, yaitu proses titrasi menggunakan larutan standar basa
sebagai titran yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan asam sebagai titrat yang
berada di erlenmeyer. Larutan standar basa yang digunakan adalah larutan NaOH yang sudah
dibakukan terlebih dahulu dengan larutan asam oksalat dengan konsentrasi 0.1 N, sehingga
didapatkan normalitas NaOH sebesar 0.11 N. Dalam proses titrasi ini indikator yang
digunakan adalah indikator fenolftalein (PP). Karena indikator ini sangat peka terhadap gugus
OH yang terdapat pada larutan NaOH dan akan memberikan perubahan warna dari tidak
berwarna menjadi merah muda saat titik akhir titrasi tercapai.
Pada percobaan ini proses adsorbsi dilakukan dengan menambahkan 0.5 gram arang
aktif kedalam larutan asam kasetat. Agar proses adsorbsi dapat berlangsung dengan baik,
maka dilakukan proses pengocokan selama satu menit secara teratur setiap 10 menit selama
setengah jam. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kestabilan adsorben dalam mengadsorpsi
adsorbat. Peristiwa adsorpsi yang terjadi bersifat selektif dan spesifik dimana asam asetat
lebih mudah teradsorbsi dari pelarut (air), karena arang aktif (karbon) hanya mampu
mengadsorpsi senyawa-senyawa organik. Kemudian setelah homogen, larutan tersebut
disaring untuk memisahkan arang aktif dari asam asetat. Larutan titrat dari proses
penyaringan tersebut juga harus dititrasi dengan larutan NaOH untuk mengetahui
konsentrasinya setelah mengalami proses adsorpsi. Reaksi yang terjadi pada proses titrasi
adalah sebagai berikut :
Ch3cooh + NaOH cj3coona + H2O
Tabel 1. Data Titrasi Asam Asetat dengan Larutan NaOH sebelum Adsorpsi
KONSENTRASI
ASAM (N)
0,500

V
ASAM
(mL)

V NAOH (mL)

V NAOH
RATA RATA
(mL)

KONSENTRASI
(N)

0,250
0,125
0,0625
0,0313
0,0156

Selanjutnya yaitu hasil titrasi setelah penambahan arang (setelah mengalami adsorpsi):
Tabel2. Data Titrasi Asam Asetat dengan Larutan NaOH setelah Adsorpsi
KONSENTRASI
ASAM (N)

V
ASAM
(ml)

V NAOH (ml)

V NAOH
RATA-RATA
(ml)

KONSENTRAS
I (N)

Berdasarkan tabel 1 dan 2, dapat diketahui bahwa konsentrasi asam astat sebelum
diadsorbsi lebih tinggi daripada konsentrasi setelah adsorpsi. Hal ini sesuai dengan teori yang
yang ada. Artinya ada proses adsorpsi pada tabel 4 yaitu setelah diberi arang aktif dan
dikocok, sehingga dapat dihitung jumlah zat yang teradsorpsi (x) dengan menggunakan
rumus:
V HCl total
x = C . Mr HCl .
1000
dimana C adalah konsentrasi HCl sebelum adsorpsi dikurangi konsentrasi HCl sesudah
adsorpsi, V HCl sendiri adalah volume HCl yang digunakan saat pengadsorpsian yaitu
sebesar 25,00mL.
Berdasakan analisis data dari tabel 1 dan 2 dapat dihitung harga x/m, log x/m da og c,
sehingga diprolh daata seperti tabel 3.
Tabel 3 Data Variabel Persamaan Adsorpsi Isoterm Freundlich
MASSA
C (sebelumMASSA
ARANG (m)
x/m
log x/m
log c
sesudah) N
(X) gram
gram

Tabel6. Persamaan Freundlich


Persamaan Freundlich

Nilai k

Nilai n

y = 0,861x 0,531

0,4025

1,16

Grafik Isoterm Adsorpsi Freundlich


-2.2

-2

-1.8

-1.6

-1.4

-1.2

-1

-0.8

-0.6

-0.4

0
-0.2
-0.5

-0.84

f(x) = 0.86x - 0.53


R = 0.98

-1.12

-1

-1.46
-1.5
-1.91
-2.17

-1.81

-2

-2.5

Grafik 1. Grafik isoterm freundlich dari adsorpsi asam klorida dengan arang aktif

Grafik 1 merupakan Grafik Isoterm Adsorpsi Freundlich. Dari persamaan grafik


tersebut jika dianalogikan dengan persamaan Freundlich maka akan didapat nilai k dan
n. Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dapat dituliskan sebagai berikut.Log (x/m) =
log k 1/n log c sedangkan persamaan grafik Isotherm Adsorpsi Freundlich adalah
y=0.8158x-0.9248 sehingga didapat nilai Log k = 0,9248 dan 1/n = 1.1226. Maka nilai k
adalah 2.5214 dan nilai n adalah 1.1226.
____Adsorpsi karbon membuat konsentrasi asam asetat mengalami penurunan.
Pada data diatas penyerapan tiap percobaan terjadi ketidaksamaan antara data 1
sampai 6 dapat dilihat dari X gram ( jumlah zat yang teradsorpsi) kurang stabil. Hal ini
terjadi karena dalam adsorpsi terdapat beberapa factor yang dapat mempengaruhi hasil
adsorpsi. Menurut M.T. Sembiring dkk, 2003 bahwa karbon aktif yang baik mempunyai
persyaratan seperti yang tercantum pada SII No.0258 -79. Sifat karbon aktif yang paling
penting adalah daya serap. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi daya serap
adsorpsi, yaitu

Tabel7. Perhitungan Isoterm Langmuir


C
MASSA
MASSA (X)
(sebelumARANG (m)
gram
sesudah) N
gram

x/m

log x/m

c/(x/m)

Untuk c disini adalah konsentrasi asam klorida setelah dilakukan adsorpsi. Dan x
sendiri yaitu massa asam klorida yang teradsorbsi ke dalam karbon aktif, m merupakan massa
karbon aktif mula-mula.

3.5
2.87

3
2.5
2

2.86

f(x) = 1.98x + 2.14


2.77
R = 0.3
2.37
1.75
1.71
Linear ()

1.5
1
0.5
0
0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

Grafik2. Grafik isoterm Langmuir dari adsorpsi asam klorida dengan arang aktif

0.45

Pada grafik antara log x/m versus log c didapatkan kurva berbentuk linier, maka
percobaan ini termasuk isotherm adsorpsi Freundlich. Dari persamaan grafik tersebut jika
dianalogikan dengan persamaan Freundlinch maka akan didapat nilai K dan n. Persamaan
isoterm adsorpsi Freundlich dapat dituliskan y = 0,861x 0,531. Dengan persamaan log x/m
= log K + n log C, maka didapatkan nilai k adalah 0,4025dan nilai n adalah 1,16. Pada
analisis data tetap dibuat grafik untuk persamaan adsorpsi isoterm menurut Langmuir, namun
hasil yang didapat dari adsorpsi ini sangat kecil berikut persamaannya y=1,976x +2,136
dengan R2 = 0,304 sehingga didapat nilai k adalah 0,5 dan b adalah 0,93633. Dilihat dari
persamaan tersebut tentu sudah dapat disimpulkan bahwa percobaan ini lebih mengacu pada
persamaan Freundlich.
KESIMPULAN
Isoterm adsorpsi karbon aktif merupakan hubungan antara banyaknya zat yang
teradsorpsi (asam klorida) persatuan luas atau persatuan berat adsorben, dengan konsentrasi
zat terlarut pada suhu tertentu. Isoterm yang terjadi pada percobaan ini adalah isoterm
adsorpsi Freundlich. Dari data perhitungan diperoleh harga n = 1,16 sedang harga k = 0,4025.
Konsentrasi asam klorida setelah diadsorpsi lebih kecil dibanding konsentrasi asam klorida
awal/mula-mula sebelum ditambah adsorben. Besar nilai k dan b pada persamaan isoterm
adsorpsi Langmuir yaitu k = 0,93633 dan n 0,5

Anda mungkin juga menyukai