Disusun Oleh:
Anggota Kelompok : 1. Aulia Rahil (3331200075)
2. Intan Nazwa (3331200013)
3. Yohanes Juan (3331200042)
4. Fitri Sri Devi ( 3331200029)
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Evolusi Material Pada Mesin Bubut. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi syarat pada mata kuliah pemilihan material dan proses. Selain itu,
penulisan makalah ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada pembaca
mengenai perkembangan atau evolusi material pada mesin bubut. Makalah yang
penulis buat ini berdasarkan referensi dari jurnal atau sumber-sumber yang ada di
internet. Penulis mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah
mendukung proses pembuatan makalah ini hingga selesai. Penulis berharap
makalah yang telah penulis buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis
menyadari atas banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun.
Terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………....8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Mesin bubut (Turning Machine) adalah suatu jenis mesin perkakas dalam
proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong
pahat atau tools sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut
merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk
benda kerja yang berbentuk silindris. Pada proses benda kerja terlebih dahulu
dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindel mesin. Kemudian
spindel dan benda kerja berputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat
potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja, akan disayatkan pada
benda kerja yang berputar umunya pahat bubut dalam keadaan tidak berputar.
Pada perkembangan berikutnya pada mesin perkakas, terdapat mesin perkakas
dimana benda kerja tidak berputar, tetapi pahat potongnya yang berputar dan
menyayat benda kerja yang kemudian mesin perkakas ini disebut mesin frais.
Pada tahun 1.300an SM atau pada masa mesir kuno ini, desain dari mesin
bubut sudah berevolusi dimana dalam melakukan pembubutan digunakan satu
tangan untuk memutar kumparan sambil membungkuk sementara tangan lain
memegang pahat. Mereka menggunakan satu kaki untuk menjaga kestabilan
mesin bubut dan bertindak sebagai alat penumpu, sementara ujung kaki yang lain
digunakan untuk memandu titik alat pemotongan. Material yang digunakan tidak
jauh berbeda dengan masa Yunani Kuno, hanya desainnya saja yang berubah.
4
Di China, orang duduk di mesin bubut dan menggunakan kakinya untuk
membuat gerakan bolak-balik (reciprocating) oleh pedal secara bergantian kaki
kiri dan kaki kanan. Material yang digunakan merupakan papan kayu yang prinsip
kerjanya diikatkan pada tali yang dililitkan pada mesin spindle bubut. Hal ini
dapat membuat lengan leluasa memegang benda kerja dan mengarahkan alat
potongnya.
Pada abad ke-13 diketahui munculnya mesin bubut tiang yang dapat dilihat
dari ilustrasi yang terdapat pada jendela kaca patri di Chartes. Mesin bubut tiang
ini dikembangkan oleh orang barat yang dimana hanya satu kaki yang dibutuhkan
untuk gerakan bolak-balik. Singkat cerita pembubutan telah berkembang di
beberapa penjuru dunia hingga pada 1395 terdapat ilustrasi dari Mendelschen
Bruderbuch. Dimana ditunjukkan bingkai bubut dan eretan yang terbuat dari
kayu-kayu yang berat untuk meningkatkan kekakuan. Karena pada sebelumnya
terdapat kesulitan memegang alat pemotong dengan kuat ketika memotong
material yang keras melahirkan penemuan eretan utama di mana alat ini
berpegang kuat dan maju dipotong oleh sebuah slide di bawah kendali sebuah
sekrup. Pemanfaatan putaran roda memiliki keuntungan luar biasa karena
menghasilkan kecepatan konstan dan dengan demikian meningkatkan kontrol atas
alat potong. Ilustrasi ini juga yang pertama menunjukkan Drive antara dua
5
bantalan dari headstock dan sebuah tailstock dengan penyesuaian untuk memutar
sekrup benda kerja panjang yang berbeda antara pusat-pusat.
6
Gambar 2.5 Mesin Bubut Spring Pole
7
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jumlah material yang ada saat ini sangat banyak dan terus mengalami
perkembangan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan pengetahuan
mengenai material, sifat-sifatnya, dan proses manufakturnya. Termasuk saat ini
perkembangan dalam rekayasa material semakin pesat sehingga pilihan material
menjadi lebih beragam. Seperti pada studi kasus mesin bubut yang dibahas pada
makalah ini, dapat dilihat bahwa mesin bubut mengalami perkembangan baik dari
penggunaan material dan desain dari mesin itu sendiri. Dimana evolusi pemilihan
material yang terjadi didasari oleh keperluan yang berkaitan dengan kemajuan dan
kebutuhan seiring teknologi.
9
DAFTAR PUSTAKA