Anda di halaman 1dari 20

TEKANAN ATMOSFER, RELATIF DAN ABSOLUT

• UDARA DI DALAM ATMOSFER MEMPUNYAI BERAT ----- >


MENIMBULKAN TEKAN PADA PERMUKAAN BUMI

• Karena rapat masa udara tidak konstan tergantung pada ketinggian,


temperatur dan kelembaban -------- > tekanan atmosfer yan diseabkan oleh
berat atmosfer atau udara diatas permukaan bumi sulit diukur.

• Tekanan atmofer dapat dihitung berdasarkan tinggi kolom zat cair yang
bisa ditahan

• Tekaan Atmosfer pada permukaan laut adalah 1,03 kgf/ cm^ 2 atau dapat
ditunjukkan oleh 10,3 m air atau 76 cm air raksa ( Hg )

• Tekanan atmosfer akan berkurang dengan elevasi ( ketinggian tempat )


TEKANAN RELATIF ( TEKANAN TERUKUR )
ADALAH
TEKANAN YANG DIUKUR BERDASARKAN TEKANAN
ATMOSFER

• TEKANAN RELATIF DARI ZAT CAIR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN UDARA LUAR ( ATMOSFER )
ADALAH Nol, sehingga TEKANAN RELATIF ADALAH POSITIP BILA
LEBIH BESAR DARI TEKANAN ATMOFER & NEGATIF APABILA
LEBIH KECIL
TEKANAN ABSOLUT

Tekanan Terukur ( +)

Tekanan ATmosfer

Tekanan Terukur ( -) Tekanan Absolut

Tekanan Absolut Tekanan


Atmosfer

Nol Absolut
• TEKANAN ATMOSFER DAPAT DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN BAROMETER
AIR RAKSA.
BAROMEER INI TERDIRI DARI TABUNG KACA CUKUP PANJANG YANG PADA SALAH
SATU UJUNGNYA TERTUTUP DAN DIISI PENUH DENGAN AIR RAKSA, SEDANG PADA
UJUNG LAINNYA YANG TERBUKA DIMASUKKAN DALAM AIR RAKSA.

• PADA KONDISI SEIMBANG , PERMUKAAN AIR RAKSA PADA TABUNG AKAN


TURUN SETINGGI KOLOM AIR RAKSA DIDALAM TABUNG ADALAH h.
• Ruangan Diatas air raksa mengandung uap air raksa

pu
Berat jenis air raksa adalah γ, dan tekanan uap air
raksa dan tekanan atmosfer adalah pu dan pa, maka:
Air raksa pa = h γ + pu
h
Karna tekanan uap air raksa pada temperatur 20⁰ C
adalah kecil, hannya 1,6 x 10-6 kgf/cm2 ( 0,16 N/m2), maka
biasanya diabaikan, sehingga :
Air raksa
pa = h γ

H = pa/γ = 760 mm air raksa


TEKANAN DINYATAKAN DALAM TINGGI ZAT
CAIR
Tekanan zat cair pada suatu titik dengan kedalaman h adalah :
p = γh + pa

Biasanya untuk mengukur tekanan digunakan tekanan atmosfer


sebagai referensi, sehingga pada persamaam diatas pa = 0
P = γh ---- > h = p/γ atau h = p/ρ g

Parameter h disebut tinggi tekanan


Tingi Tekanan h menunjukkan kedalaman zat cair yang diperlukan zat
cair dengan berat jenis γ ( rapat massa ρ dikalikan g ) untuk
menghasilkan tekanan p
pa
hA = pA/γ

hA= pA/γ hA= h1 + pA/γ


h1

A A

Tangki Terbuka

•Zat cair akan naik di dalam tabung sampai permukaan nya sama
dengan yang ada dalam tangki
•hA = pA/γ
pA = tekanan zat cair pada kedalaman di titik A
pA = hA x γ

Tangki Tertutup
Tekanan titik A ( pA ) = po + p1 = po + p1
hA = (po + p1)/γ -------------------------------- po= ρ g (hA – h1)
MANOMETER

BIDANG DENGAN TEKANAN SAMA


PRINSIP:
APABILA ZAT CAIR DALAM KONDISI KESEIMBANGAN MAKA
TEKANAN DI SETIAP TITIK PADA BIDANG HORISONTAL UNTUK ZAT
CAIR HOMOGEN ADALAH SAMA

1 4
2 3 BTS 5 6 9 10 BTTS
7 8 BTS

BTTS = Bidang Dengan Tekanan Tidak Sama


BTS = Bidan dengan Tekanan sama
PIEZOMETER

Tidak dapat digunakan untuk mengukur


tekanan negatip, karena udara akan masuk
kedalam ruangan melalui tabung
H =pA/γ

Tidak praktis untuk mengukur tekanan yang


A besar

pA = H.γ
MANOMETER TABUNG U

pA < pa

A A
h
h
γ1 x
γ1 P x Q

γ2 γ2

h.γ1+ pA = pa + x.γ2 pA+ h.γ1 + x.γ2 = pa


pA = pa + x.γ2 - h.γ1 pA = pa - x.γ2 - h.γ1
Gaya Tekanan Pada bidang Terendam
Bidang Datar

ho h dF = p.dA

x
po
p dF = h.γ.dA
p o.A Karena h = y sinα , maka
F =
dy dF = Y sin α.γ.dA
yo yp
α G 0
dA
P Gaya Tekanan total adalah :
F = ∫ Y. sin α.γ.dA
y = γ. sin α .∫ y dA
F = γ. sin α .A .yo
F = tekanan gaya hidrostatis Atau
A = Luas bidang tekanan F = A .po
po = tekanan hidrostatis pada pusat
berat bidang
h0 = jarak vertikal antara pusat berat
benda dan permukaan zat cair
Gaya Hidrostatis adalah sama perkalian antara las idang dan tekanan pada pusat berat
yang bekerja tegak lurus pada bidang.

Gaya hidrostatis terseut bekerja pada pusat tekanan P, Misal letak P terletak pada jarak
yp dari titik sumbu o.

MOMEN GAYA HIDROSTATIS TERHADAP TITIK 0 ADALAH SAMA


DENGAN JUMLAH MOMEN GAYA TEKANAN PADA SELURUH LUASAN
TERHADAP TITIK O ,sehingga

F yp = ∫A p dA y = ∫A γ h dA y = = ∫A γ y sin α dA y

F yp = γ sin α ∫A y dA y = γ sin α ∫A y2 dA

γ sin α A yo yp = γ sin α ∫A y2 dA --- yp = γ sin α ∫A y2 dA / γ sin α A yo atau

yp = = ∫A y2 dA / A yo
∫A y2 dA = momen Inertia bidang A terhadap sumbu x ang diberikan notasi I
A yo = momen statis bidang A terhadap sumbu x diberi notasi s

sehingga yp = I/S
Selain itu mengingat bahwa bentuk I = Io + A yo2
yp = Io + A yo2/ A yo

yp = yo + Io /A yo

yp : jarak searah bidang antara pusat tekanan dan permukaan zat cair
yo : jarak searah bidang antara pusat berat bidang dan permukaan zat cair
Io : momen Inersia bidang A terhadap sumbu yang melalui pusat berat bidang tersebut
Contoh :
Suatu bendung beton berbentuk trapesium dengan tinggi 10 m, lebar puncak 1,0
m dan lebar dasar 6,0 m .Sisi Hulu bendung adalah vertikal. Selidiki stabilitas
bendung terhadap penggulingan dan geseran , jika muka air hulu sama dengan
puncak bendung dan dihilir tidak ada air ( muka air adalah sama dengan dasar
sungai ). Koefisien gsekan antara dasar pondasi dengan bendung adalah 0,6 .
Berat jenis beton adalah 2,400 kgf/m3

Ba = 1 m pB = H γ = 10 x 1000 = 10000 kgf/m2


FX = 1/2pB H x 1 = ½ x 10.000 X 10 x 1
= 50.000kgf = 50 ton
Fy = ½ pB Bb = ½ x 10.000 x 6 = 30.000 kgf
H =10 m
= 30 ton
FX W1
W1 = Ba H γB = 1.0 x 10 x 2.400
W2 = 24.000kgf = 24 ton
A W2 = ½ (Bb – Ba) H. γB
pB B
= 1/2( 6 -1 )x 10 x 2400 = 60000 kgf= 60 ton
W = W1 + W2 = 24 + 60 = 84 ton
pB FY
Tahanan Geser :
Bb = 6 m
T = ( W – Fy ) x f = ( 84 -30 )x 0,6 = 32,4 ton
Oleh Karena Gaya Penggeser lebih besar dari Gaya Penahan geser

Fx = 50 ton > T = 32,4 Ton , ------- bearti bendung tidak aan terhadap geser

Tinjauan Penggulingan

Momen Penggulingan terhadap titik A :

MPA = Fx.1/3 H + Fy.2/3 Bb

= 50 x 1/3 x 10 + 30 x 2/3 x 6 = 286,67 tm ( ton meter )

Momen Penahan Guling terhadap titik A :


MPGA = W1 x (5 +0,5) + W2 x ( 2/3 X 5 )
= 24 x 5,5 + 60 x 2/3 x 5 = 332 t m

oleh karena :

MPA = 288,67 tm < MPGA = 332 t m -------- aman terhadap guling


Contoh 2
Pintu Air berbentuk segi empat dengan ukuran lebar 1 m dan tinggi 2 m mempunyai
sendi S pada tengah tingginya . Pusat berat pintu berada pada 10 m di bawah muka air
. Hitung gaya tekanan dan pusat gaya yang bekerja pada pintu . Hitung pula gaya P
yang diperlukan untuk menahan pitu air supaya tidak membuka.
Digunakan sistim satuan MKS
Mecari Gaya Tekanan :
Yo = h0 = 10m
Luas Bidang Pintu, A= bh = 1x 2 m2
F = A x po = A x γ x ho
Yo = ho =10 m = 2 x 1000 x 10
Yp = 20000kgf = 20 t

Letak pusat tekanan


S 1m
Io = 1/12 b h3 = 1/12x 1 x 23 = 0,6667 m4
2m
1m Yp = yo + Io/A yo = 10 + 0,6667/(2x10)
F = 10,03333 m
P F ( yp-ho)-Px1 = 0
1m
20 ( 10,3333 – 10 )-P x 1 = 0
P = 0,6667 t
Contoh 3
Pintu air otomatis di pasang di daerah muara untuk mengontrol elevasi muka air di sebelah
hulu ( sungai ) seperti tergambar. Pintu tersebut berbentuk lingkaran dengan diameter 1,0 m.
Pintu tersebut mempunyai sendi pada sisi atasnya. Pada posisi tertutup , pintu tersebut miring
10º terhadap vertikal . Berat pintu adalah 3kN. Apabila elevasi muka air pada sisi hilir ( laut )
adalah sama sengan letak sendi, tentukan perbedan elevasi muka air di hulu dan hilir ketika
pintu mulai membuka. Rapat relatif air di hulu dan hilir pintu dianggap sama, s1

Penyelesaian:

h
Kedalaman air di hilir dan hulu,
S
h1 = D cos α = 1 cos 10⁰ = 0,9848
h2 = ( h + 0,94848 ) m
F1
h2 Luas Pintu = A = ∏/4 x D2 = 0,7854 m2
h1
Gaya tekanan Hidrostatis di hilir,
F1 = A ρ g ho1 = 0,7854 x 1000 x 9,81 x 0,9848/2
F2 = 3,793,8 kN
Momen Inersia,
I = π/64 D4 = π /64 x 14 = 0,0490874 m4
Letak pusat tekanan,
Yp1 = yo1 + I/A.yo= 0,5 + 0,0490874/(0,7854 x 0,5 )
= 0,625 m
Gaya tekanan Hidrostatis di hulu,
F2 = A ρ g ho2 = 0,7854 x 1000 x 9,81 x ( h + 0,9848/2 )
= ( 7,704,8 h + 3,793,8 ) N
= ( 7, 7048 h + 3,7938 ) kN

jarak seara pintu dari sendi ke muka air,

y = h / cos α = 1,0154 h

Letak pusat tekanan dari muka air hulu,

yo2 = 1,0154 h + D/2 = 1,0154 h + 0,5

yp2 = yo2 + 1/ ( A yo2 ) = ( 1,0154 h + 0,5 ) + 00490874/( 0,7854 x ( 1,0154 h + 0,5 ))


= ( 1,0154 h + 0,5 ) + 0,0625/( 1,0154h + 0,5 )
= 1,031037 h2 + 1,0154 h + 0,3125 / (1,0154 h + 0,5 )

Pada saat pintu mulai membuka, momen statis terhadap sendi adalah nol
∑MY = 0
F1 x Yp1 + W x 0,5 sin α – F2 x ( Yp2 – 1,0154 h ) = 0
3,7938 x 0,625 + 3 x 0,0868 – ( 7,7048 h + 3,7938 ) x [{( 1,031037 h 2 + 1,0154 h + ,3125)/
(1,0154 h + 0,5 )) – 1,0154 h ) ]=0

Bentuk tersebut dapat disederhanakan menjadi


3,91173 h2 + 1,66181 h – 0,13019 =0

Penyelesaian diatas menghasilkan :

h = 0,0676 ≈ 7 cm

Jadi Pintu akan membuka apabila elevasi muka air di hulu adalah h ≥ 7 m
diaas elevasi muka air hilir
BIDANG LENGKUNG

Tekanan hidrostatis yang bekerja pada setiap titik di bidang lengkung mempunyai arah
yang berubah, sehingga hitungan gaya tekanan total menjadi sulit. Untuk itu gaya gaya
tekanan di hitung dengan memproyeksikan gaya tersebut pada bidang vertikal dan
horisontal. Resultan gaya tekanan yang terjadi dapat dihitung berdasarkan kedua
komponen gaya tersebut.

D C

Tekanan pada elemen adalah


P=hxγ,
dF dFy h
B dimana h adalah jarak vertikal dari elemen ke
permukaan zat cair
dFx = dF sin α= p dA sin α = h γ dA sin α
A dFx
dFy = dF cos α =p dA cos α = h γ dA cos α
dA
Proyeksi elemen bidang lengkung pada
Sehingga komponen gaya pada arah x adalah : bidang vertikal :
Fx =∫d Fx =∫h γ dA sin α = ∫ γ h dAy dA y = dA sin α
Fx = γ ho Ay Sedang bidang horisontal adalah :
Fy = ∫d Fy =∫h γ dA cos α = ∫ γ h dAx = γ ∫ dV dAx = dA cos α
Fy = γ V
F = √ Fx2 + Fy2 _---- gaya F epunyai arah dengan φ terhadap horisonta φ = tg -1 ( Fy/Fx )
Contoh :
Pintu air radial dengan jari jari 6,0 m seperti tergambar. Hitung besar dan arah
resultant gaya paada pintu
Muka air pada puncak pintu
Penyelesaian `````` Kedalaman air h = 2 x 6 sin 30⁰= 6 m
P
Komponengaya horisontal pada pintu tiap 1
m panjang adalah :
6m
Fx = ρ g h h/2 = ρ g h2/2 = 1000 x 9,8x 62/2
= 176,580 n/m
= 176,58 kN/m
h= 6m 30º
S Fy 0 Komponen gaya vertikal pada pintu tiap 1m
F 30º Panjang
Fx Fy = berat air yang dipindakan oleh segmen
PSQ = ρ g (OPSQ –OPQ)
= 10000X9,81 (60/360π 62 –
Q 6 SIN 30 X 6 COS 30
= 32000 N/m = 32 KN/m
Resultan gaya :
F = √ Fx2 + Fy2 = 179,46 kN
Apabila F membentuk sudut φ terhadap
horisontal φ = tg--1 ( Fx/Fy ) = 10,27 ⁰

Anda mungkin juga menyukai