Anda di halaman 1dari 10

BAB

7 FLUIDA
Fluida (disebut juga zat alir) adalah zat yang dapat mengalir; yaitu zat cair dan gas. Fluida dibagi atas
dua bagian, yaitu :

A. FLUIDA STATIS
Fluida Statis atau hidrostatis adalah Fluida yang dalam keadaan diam (tidak mengalir).
1. Tekanan Hidrostatis
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas permukaan benda.
Secara matematis ditulis :

gaya F
tekanan= p=
luas permukaan atau A
dimana ;
p = tekanan (N/m2)
F = gaya yang bekerja (N)
A = luas permukaan tempat gaya bekerja (m2)
Dari persamaan di atas, tekanan p berbanding lurus dengan gaya F dan berbanding terbalik dengan
luas bidang tekan A; artinya untuk gaya yang sama, jika luas permukaan bidang tekan diperbesar
akan diperoleh tekanan yang kecil, dan sebaliknya.
Catatan :
Satuan tekanan dapat dinyatakan dalam :
1 pascal (Pa) = 1 N/m2
1 atmosfer (atm) = 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa = 1,01 bar.
1 mili bar (mb) = 0,001 bar = 105 Pa
1 torricelli (torr) = 1 mmHg

Tekanan Hidrostatik adalah tekanan zat cair pada suatu titik di dalam zat cair tersebut yang hanya
disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri.
Perhatikan analisi tekanan hidostatik berikut !
Untuk fluida statis, besar tekanan di titik Q disebabkan oleh gaya
A
berat fluida yang berada di atas titik itu, yaitu :
F mg m
pQ = = ⋯→ karena ρ= atau m=ρ V, maka
A A V :
fluida h
pQ =
ρ Vg
=
ρAhg =ρgh
A A

Q Jadi, tekanan hidrostatik di titik Q adalah :

pQ = ρgh

Dengan ; pQ = tekanan hidrostatik di titik Q (N/m2)


ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = kedalaman titik Q (m)

1
Dari persamaan p = ρgh, dapat disimpulkan bahwa tekanan pada fluida yang sama hanya
bergantung pada kedalaman suatu tempat/titik yang ditinjau, dan tidak bergantung pada luas
penampang wadah tempat fluida berada.
Hukum Pokok Hidrostatika menyatakan bahwa suatu titik pada kedalaman yang sama dalam
fluida yang sama, memiliki tekanan hidrostatik yang sama.

A
h
B
A B C D

C
AIR AIR AIR AIR
D

pD > p C > p B >p A pD = pC = p B= p A


Gambar. 1 Gambar. 2

Tekanan Mutlak pada Fluida


Tekanan mutlak adalah total tekanan atmosfer (tekanan udara luar) dan tekanan hidrostatik pada suatu
titik di dalam fluida.

po Tekanan mutlak di titik Q adalah :

tekanan mutlak = tekanan atmosfer + tekanan hidrostatik

h p = po + ρ g h
Q dimana ;
po = tekanan atmosfer/ tekanan udara luar
p = tekanan mutlak di titik Q

Penerapan Tekanan Mutlak dan Hukum Pokok Hidrostatika, pada :


a. Barometer, berfungsi untuk mengukur tekanan udara di suatu
tempat.

p1 = 0 Menurut hukum pokok hidrostatika, bahwa :

pA = pB
po = p1 + ρgh……karena p1 = 0, maka :
po h

A B
p o=ρ g h

2
b. Manometer Ujung Terbuka, berfungsi untuk mengukur
tekanan udara di dalam ruang tertutup.

po Menurut Hukum Pokok Hidrostatika


bahwa :

ruang tertutup Tekanan di titik A = tekanan di titik B


pA = pB
h p1 = po + ρgh
p1
UDARA/GAS
(p1)
A B

c. Bejana Berhubungan (Tabung “U”), dapat digunakan untuk


menentukan massa jenis fluida lain yang tidak dapat bercampur dengan air, seperti minyak, dll.
Pada salah satu ujung tabung diisi minyak
po
po setinggi h2, menyebabkan air terdesak naik
setinggi h1 dari keadaan setimbang.
Jika massa jenis air diketahui, maka massa
h h2 jenis minyak dapat dihitung, sebagai
1 berikut :
B
Menurut Hukum Pokok Hidrostatika
A
bahwa :
pA = pB
po + ρair g(2h1) = po + ρminyak g h2
(Keadaan setimbang) (Keadaan setelah diisi minyak)
ρair g(2h1) = ρminyak g h2
ρair .(2h1) = ρminyak . h2

ρair h1
ρminyak =2
h2

 Tekanan mutlak di suatu titik di dalam dua fluida yang


tidak bercampur
po Tekanan mutlak di titik Q sebesar :

minyak hminy
pQ= p o +ρair g hair +ρminyak g hminyak
ak
hair
Q
air

No
Soal Latihan 7.1
.
1. Seorang wanita bermassa 60 kg memiliki tinggi 1,6 m dan lebar bahu 45 cm. Ia memakai sepatu

3
dengan panjang 25 cm dan lebar rata-rata 7 cm. Dengan anggapan setiap luasan berbentuk
persegi panjang, berapakah tekanan rata-rata yang ia kerjakan pada :
a. Tanah ketika ia berdiri dengan satu kaki ?
b. Tempat tidur ketika ia berbaring lurus ?
Jawab : 34.286 N/m2 ; 833,3 N/m2
2. Jika g = 10 m/s2 dan massa jenis air laut 1,03 gr/cm3, maka :
a. Hitunglah tekanan hidrostatik pada kedalaman 150 m di bawah permukaan air laut !
b. Hitunglah tekanan mutlak pada kedalaman itu ! ( 1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Jawab : 15,45 x 105 Pa ; 16,46 x 105 Pa
3. Tentukan tekanan atmosfer po pada suatu hari ketika ketinggian raksa dalam suatu Barometer
adalah 750 mm. Massa jenis raksa 13,6 gr/cm3 dan g = 10 m/s2.
Jawab : 1,02 x 105 Pa
4. Sebuah tong terbuka mengandung lapisan minyak 0,150 m yang mengapung di atas air yang
kedalamannya 0,3 m. Massa jenis minyak 600 kg/m3,
a. Berapa tekanan mutlak pada bidang batas minyak-air ?
b. Berapa tekanan mutlak pada dasar tabung ?
Jawab : 1,019 x 105 Pa ; 1,049 x 105 Pa
5. Sebuah bejana berhubungan mula-mula berisi air dan dalam keadaan setimbang. Kemudian
pada salah satu kakinya diisi minyak sehingga air terdesak naik 2 cm dari keadaan
setimbangnya. Jika panjang kolom minyak 5 cm dan massa jenis air 1 gr/cm 3, maka tentukan
massa jenis minyak !
Jawab : 0,8 gr/cm3
6. Perhatikan gambar berikut ! Selisih tinggi air 4 cm. Massa jenis air
A B 1 gr/cm3 dan massa jenis minyak 0,8 gr/cm3 dan
minyak massa jenis alkohol 0,64 gr/cm3. Supaya tinggi
permukaan air pada kaki A dan kaki B sama,
maka tentukan tinggi cairan alkohol yang harus
dituangkan ke dalam kaki A !
Jawab : 6,250 cm

air

7. Sebuah manometer terbuka yang berisi raksa digunakan untuk mengukur tekanan gas dalam
tangki. Tinggi raksa dalam tabung yang terbuka adalah 600 mm lebih tinggi dari tabung U yang
dihubungkan ke tangki gas. Berapa tekanan gas itu (dalam pascal) ? Jika massa jenis raksa
13,6 gr/cm3, tekanan atmosfer = 1,01 x 105 Pa dan g = 9,8 m/s2.
Jawab : 1,81 x 105 Pa

2. Hukum Pascal
Menyatakan bahwa : tekanan yang diberikan kepada fluida diam dalam ruang tertutup akan
diteruskan dengan besar yang sama ke segala arah.

Berdasarkan Hukum Pascal bahwa tekanan


p1 pada luasan A1 sama dengan tekanan pada
beban luasan A2, yakni :

A1 A2 p1 = p2 atau

p2 F1 F2
=
A1 A2 atau

A2
F2 = F
A1 1

4
A2
F2 = F
Dari persamaan A 1 1 , disimpulkan bahwa dengan perbedaan luasan yang besar (A >>
2
A1), maka dengan gaya tekan F1 yang kecil akan menghasilkan gaya F2 yang sangat besar.

Keterangan Simbol :
F1 = gaya tekan pada piston/pengisap 1 A2 = luas penampang piston 2
F2 = gaya tekan pada piston/pengisap 2 P1 = tekanan di piston 1
A1 = luas penampang piston 1 P2 = tekanan di piston 2

Beberapa peralatan yang bekerja berdasarkan Hukum Pascal antara lain :


1) Dongkrak Hidrolik
2) Pompa Hidrolik (pompa ban sepeda)
3) Rem Piringan Hidrolik (rem Cakram pada
sepedamotor dan mobil)
4) Pengepres Hidrolik (Pengepres kapas)

3. Hukum Archimedes
Menyatakan bahwa : Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida,
akan memperoleh gaya ke atas atau gaya apung (FA) sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh
benda itu (wf).

Fluida yang
dipindahkan,
beratnya (wf)

benda
fluida
FA
Sebelum benda dicelupkan dalam fluida Sesudah benda dicelupkan dalam fluida

Menurut Hukum Archimedes bahwa :

F A =w f =ρ f g V f
dimana ;
FA = gaya apung/gaya Archimedes (N)
wf = berat fluida yang dipindahkan/yang tumpah (N)
Vf = volume fluida yang tumpah (m3)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)

Pembuktian Rumus Gaya Apung


Benda berada di dalam fluida seperti gambar di samping.
Gaya ke atas di sebabkan oleh gaya/tekanan hidrostatik yang
dialami benda.
Tekanan hidrostatik pada permukaan benda bagian atas adalah h1 P1
p1 = ρf gh1 dan pada bagian bawah adalah p2 = ρf gh2, dimana
p2 > p1 h2
Karena p2 > p1 maka F2 > F1. Gaya apung atau gaya ke atas h
merupakan selisih dari F2 dan F1, yaitu :
FA = F2 – F1
= p2A2 – p1A1…………A2 = A1 P2
= (ρf gh2 - ρf gh1)A
= ρf g.h.A……………..Ah = Vbf
F A =ρ f g V bf …….Karena V = V , sehingga :
bf f

5
F A =ρ f g V f
Jika seluruh bagian benda tercelup di dalam fluida, maka volume benda (Vb) sama
Catatan : dengan volume fluida yang dipindahkan (Vf).
dimana ;
FA = gaya apung atau gaya ke atas atau gaya Archimedes (N)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3)
Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)

Suatu benda akan mengalami gaya ke atas yang berbeda jika dicelupkan dalam fluida yang berbeda.
Perbandingan gaya ke atas sama dengan perbandingan massa jenis fluida.

 Jika benda dicelupkan dalam fluida


–X
FAx = ρx g Vbf…………jika seluruh bagian benda tercelup dalam fluida
F Ax
V bf =
ρx g

 Jika benda dicelupkan dalam fluida


–Y
FAy = ρy g Vbf
F Ay
V bf =
ρy g

Karena seluruh bagian benda tercelup seluruhnya dalam kedua fluida (Vbfx = Vbfy), sehingga :

F Ax ρ x
=
F Ay ρ y

Mengapung, Tenggelam dan Melayang

 Mengapung
`
Syarat mengapung adalah :
o Massa jenis benda lebih kecil daripada
massa jenis fluida (ρb < ρf)
o Gaya ke atas sama dengan berat benda
(FA = wb)
o Volume benda yang tercelup sama
dengan volume fluida yang dipindahkan (Vbt = Vf)

 Melayang

Syarat melayang adalah :


o Massa jenis benda sama dengan massa jenis
fluida (ρb = ρf).
o Gaya ke atas sama dengan berat benda (FA = wb).

6
o Volume benda sama dengan volume
fluida yang dipindahkan (Vb = Vf).

 Tenggelam
Syarat Tenggelam adalah :
o Massa jenis benda lebih besar daripada
massa jenis fluida (ρb > ρf).
o Gaya ke atas lebih kecil daripada berat
benda (FA < wb).
o Volume benda sama dengan
volume fluida yang dipindahkan (Vb = Vf).

Beberapa peralatan yang bekerja berdasarkan Prinsip Archimedes, antara lain :


1. Kapal Laut
2. Kapal Selam
3. Galangan Kapal
4. Balon Udara
5. Hidrometer (alat untuk mengukur massa jenis fluida)

No
Soal Latihan 7.2
.
Sebuah bejana berbentuk U berisi fluida seperti gambar berikut :

A B
1.

Beban A beratnya 200 N dan beban B beratnya 500 N. Bila luas pengisap di A 5 cm 2, berapa
luas pengisap di B ?
Jawab : 12,5 cm2
Sebuah alat pengangkat hidrolik memiliki pengisap kecil 5 cm2 dan pengisap besar 100 cm2.
Berapa besar gaya tekan pengisap kecil untuk mengangkat beban 500 kg pada pengisap besar ?
2.
(g = 10 m/s2)
Jawab : 250 N
Sebuah pompa hidrolik memiliki pengisap kecil yang diameternya 10 cm dan pengisap besar
yang diameternya 25 cm. Jika pengisap kecil ditekan dengan gaya F, maka pada pengisap besar
3.
dihasilkan gaya 1.200 N. Hitung besar gaya F !
Jawab : 192 N
Sebuah balok kayu massanya m dan volumenya V dicelupkan ke dalam air (ρ air = 1 gr/cm3).
Volume balok yang tampak di atas permukaan air sebesar 20 %. Dari data tersebut, tentukan
4.
massa jenis balok itu !
Jawab : 0,8 gr/cm3
5. Sebuah balok dengan ukuran 0,2 m x 0,1 m x 0,3 m digantung vertical dari seutas kawat ringan.
Tentukan gaya apung pada balok jika balok itu :
a. Dicelupkan seluruhnya dalam minyak (ρ = 800 kg/m3)

7
b. Dicelupkan ¾ bagian dalam air (ρ = 1.000 kg/m3)
1
c. Dicelupkan 5 bagian dalam raksa (ρ = 13.600 kg/m3)
(gunakan g = 10 m/s2)
jawab : 48 N ; 45 N ; 163,2 N
Berat sebuah benda ketika ditimbang di udara adalah 6 N, tetapi ketika ditimbang di dalam suatu
6. cairan 4,2 N. Jika massa jenis benda adalah 3.000 kg/m3, tentukan massa jenis fluida !
Jawab : 900 kg/m3
7. Sebuah balok aluminium tidak berongga yang massanya 1 kg digantung pada kait sebuah neraca
pegas. Jika massa jenis aluminium 2,5 x 10 3 kg/m3, berapa hasil bacaan neraca pegas ketika balok
aluminium :
a) Di udara (gambar a)
b) Tercelup seluruhnya di dalam air (gambar b)

Gambar (a) Gambar (b)


Jawab : 10 N ; 6 N
1
8.
Sebuah benda dicelupkan ke dalam alcohol (ρ = 0,9 gr/cm3). Jika 3 bagian benda muncul
dipermukaan alcohol, berapa massa jenis benda itu ?
Jawab : 0,6 gr/cm3
3
9. Balok yang tingginya 20 cm dan massa jenisnya 0,75 gr/cm mengapung di atas cairan yang
massa jenisnya 1,2 gr/cm3. Berapa tinggi balok yang muncul di permukaan zat cair itu ?
Jawab : 7,5 cm
3
10. Sebuah balok kayu yang massa jenisnya 800 kg/m mengapung pada permukaan air. Jika
selembar aluminium (ρ = 2.700 kg/m3) bermassa 54 kg dikaitkan pada balok itu, maka system
akan bergerak ke bawah dan akhirnya melayang di dalam air. Tentukan volume balok kayu itu
(dalam cm3)!
Jawab : 170 cm3
11. Sebuah balon yang volume totalnya 50 m3 diisi hydrogen dengan massa jenis 0,08 kg/m 3. Jika
3
massa jenis udara disekitar balon adalah 1,3 kg/m , hitunglah gaya angkat balon (gunakan g = 9,8
m/s2).
(catatan : yang dimaksud gaya angkat balon adalah selisih antara gaya apung dan berat benda).
Jawab : 597,8 N

4. Tegangan Permukaan Zat Cair


Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang akibat adanya
gaya kohesi zat cair sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
Beberapa peristiwa yang menunjukan adanya tegangan permukaan zat cair :
1) Nyamuk/serangga kecil dapat hinggap pada permukaan air.
2) Tetes air yang jatuh dari kran hampir berbentuk bola.
3) Tetes embun yang jatuh pada sarang laba-laba berbentuk bola.
4) Tidak tenggelamnya silet/klips kertas yang ditaruh pada permukaan air.
5) Pembentukan buih sabun, dan lain-lain.
Tegangan permukaan zat cair terjadi karena ada gaya kohesi antara partikel-partikel zat cair.
Rumus Tegangan Permukaan zat cair

8
Tegangan permukaan zat cair (simbolnya γ) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan
permukaan (F) dan panjang permukaan dimana gaya itu bekerja.
Secara matematis ditulis :
F
γ=
L
dengan;
γ = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya tegangan permukaan (N)
L = panjang permukaan (m)

Meniskus Cekung dan Cembung


Meniskus adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menjadi cekung atau cembung, sebagai akibat
dari adanya gaya kohesi dan adhesi zat cair.
Permukaan air dalam gelas akan membentuk meniskus cekung gaya adhesi air lebih besar daripada
kohesinya. Sedangkan permukaan raksa akan membentuk meniscus cembung karena kohesi raksa lebih
besar daripada adhesinya.

 Kohesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel sejenis (antar partikel air atau
antar partikel raksa).
Catatan :  Adhesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel tak sejenis (antara partikel
air/raksa dengan dinding wadah).

Perhatikan tampilan meniscus cekung dan cembung berikut serta sudut kontaknya!

θ
θ

AIR RAKSA

Meniskus cekung pada air degan sudut kontak (θ Meniskus cembung pada raksa dengan sudut
< 90˚) kontak (θ > 90˚)

5. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik/turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler.
Naik atau turunnya permukaan zat cair itu disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi dari zat cair.

Penurunan Rumus Kenaikan/Penurunan Permukaan Zat Cair


γ Karena F = γ L …..dimana L = 2πR, sehingga
γ cos θ F = γ. 2πR
θ Dari gambar : γy = γ cos θ, maka gaya sepanjang arah
γ sin θ sumbu Y adalah :
Fy = γy.L = (γ cos θ)(2πR)
F
p=
Dari definisi tekanan A atau F = p.A, dimana

9
p = ρgh dan A = πR2, maka :
AIR F = (ρgh)( πR2)
Karena gaya Fy sama dengan gaya F, sehingga :
Fy = F
(γ cos θ)(2πR) = (ρgh)( πR2), diperoleh :

2 γ cos θ
h=
ρgR
Keterangan : h = kenaikan/penurunan permukaan zat cair (m)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
θ = sudut kontak kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding wadah
R = jari-jari pipa kapiler (m)
γ = tegangan permukaan (N/m)

No. Soal Latihan 7.3


Petunjuk : untuk soal nomor (1) dan (2), pilihlah satu jawaban yang benar
1. Jarum dapat terapung pada permukaan air karena…
a. Massa jenis jarum lebih kecil daripada air.
b. Massa jenis jarum lebih besar daripada air
c. Gaya apung / gaya Archimedes.
d. Berat jenis jarum sama dengan berat jenis air.
e. Tegangan permukaan air.
2. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang tidak berkaitan dengan tegangan permukaan ?
a. Nyamuk berjalan di atas air.
b. Pembentukan buih sabun.
c. Pembentukan tetesan zat cair.
d. Gabus terapung pada permukaan air.
e. Kenaikan air dalam pipa kapiler.
3. Kenaikan permukaan fluida yang cekung dalam pipa kapiler berbanding lurus dengan
pertambahan…
1) Sudut kontak permukaan fluida.
2) Jari-jari pipa kapiler
3) Massa jenis fluida
4) Tegangan permukaan fluida.
Yang benar adalah pernyataan…
4. Air naik sampai ketinggian 10 cm dalam suatu pipa kapiler tertentu. Dalam pipa kapiler yang
sama, permukaan raksa turun 3,5 cm. Tentukan perbandingan antara tegangan permukaan
raksa dan air. (massa jenis raksa 13,6 gr/cm3, massa jenis air 1 gr/cm3, sudut kontak air 0o dan
sudut kontak raksa 143˚, sin 37˚ = 0,6).
Jawab :

10

Anda mungkin juga menyukai