Anda di halaman 1dari 85

Panduan Belajar Fisika XII 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya lah sehingga Bahan Ajar Fisika ini dapat disempurnakan setelah beberapa
tahun mendapatkan banyak masukan dari beberapa pihak. Bahan Ajar yang
berjudul “Panduan Belajar Fisika XII” disusun dalam rangka solusi
keterbatasan baik materiil dan spirituil siswa dalam mendapatkan buku
pegangan siswa dan demi peningkatan mutu pendidikan, serta sebagai sarana
latihan bagi penulis dalam menyusun sebuah tulisan.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu selama
penyempurnaan Panduan Belajar Fisika ini terutama kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Akh. Hidayat, M. Pd selaku Pengawas Sekolah Kabupaten
Lombok Barat.
2. Bapak H. NASRUN, S. Pd., MM selaku Kepala SMAN 1 Gerung Kabupaten
Lombok Barat.
3. Serta semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan serta dukungan
moril maupun materiil sehingga Panduan Belajar Fisika Kelas XII ini dapat
terselesaikan.
Semoga Tuhan memberikan anugerah dan rahmatNya atas segala
bantuan, bimbingan serta petunjuk yang telah diberikan. Amin.

Gerung, Mei 2015

Penyusun

i
Panduan Belajar Fisika XII 2015

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR …………........…………………………….................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................………………………………………………………. ii

BAB 1 GEJALA DAN CIRI GELOMBANG SECARA UMUM


A. Pengertian Gelombang ............................................................................................ 1
B. Gelombang Berjalan ................................................................................................ 3
C. Gelombang Stasioner ............................................................................................... 5
D. Sifat-sifat Gelombang .............................................................................................. 7
Uji Kompetensi ....................................................................................................... 9

BAB 2 GELOMBANG BUNYI


A. Intensitas dan Taraf Intensitas .................................................................................. 15
B. Efek Doppler dan Pelayangan ................................................................................... 21
Uji Kompetensi ........................................................................................................ 25

BAB 3 GELOMBANG CAHAYA


A. Interferensi Cahaya ................................................................................................... 32
B. Difraksi Cahaya ........................................................................................................ 34
C. Polarisasi Cahaya ..................................................................................................... 36
Uji Kompetensi ........................................................................................................ 38

BAB 4 MEDAN LISTRIK


A. Hukum Coulomb ....................................................................................................... 44
B. Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik ........................................................... 48
C. Kapasitor .................................................................................................................. 50
Uji Kompetensi ........................................................................................................ 54

BAB 5 INDUKSI MAGNET

A. Medan Magnet Oleh Kawat Berarus ......................................................................... 61


B. Gaya Lorentz ........................................................................................................... 64
Uji Kompetensi Akhir .............................................................................................. 66

ii
Panduan Belajar Fisika XII 2015
BAB 6 IMBAS ELEKTROMAGNETIK
A. Hukum Faraday .......................................................................................................... 71
B. Induksi diri .................................................................................................................. 74
C. Rangkaian Arus Bolak Balik ..................................................................................... 76
Uji Kompetensi Akhir ................................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 82

iii
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Indikator pencapaian :

 Mengidentifikasi karakteristik gelombang transversal dan longitudinal


 Mengidentifikasi karakteristik gelombang mekanik dan elektromagnetik
 Menyelidiki sifat-sifat gelombang (pemantulan/pembiasan, superposisi, interferensi,
dispersi, difraksi, dan polarisasi) serta penerapnnya dalam kehidupan sehari-hari
 Mengidentifikasi persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner

BAB 1
GEJALA DAN CIRI GELOMBANG SECARA UMUM

A. PENGERTIAN GELOMBANG
1. Terbentuknya gelombang
sebuah gelombang akan terjadi bila ada sumber yang
berupa getaran dan ada yang merambatkannya. Pada
gelombang tersebut terjadi perambatan energi getaran.
Gambar 1.1 Gelombang air

2. Jenis-jenis gelombang
a. Berdasarkan arah rambat dan arah getar
 Gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambat tegak lurus pada
arah getarnya. Contohnya gelombang air, tali dan cahaya.
 Gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambat dan arah
getarnya sejajar. Contohnya gelombang pegas dan bunyi. Perbedaan kedua
gelombang ini dapat kalian lihat pada Gambar 1.2 dan 1.3.

1
Panduan Belajar Fisika XII 2015

b. Berdasarkan mediumnya
 Gelombang mekanik yaitu gelombang yang membutuhkan media dalam
merambat. Contohnya gelombang tali dan bunyi. Apa yang terjadi jika ada
dua orang astronot yang bercakap-cakap diruang hampa?
 Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak membutuhkan
media dalam merambat. Gelombang ini dinamakan Contohnya cahaya,
gelombang radio dan sinar-X.
c. Berdasarkan amplitudonya
 Gelombang berjalan yaitu gelombang yang amplitudonya tetap.
 Gelombang stasioner yaitu gelombang yang amplitudonya berubah sesuai
posisinya.
Akan dipelajari pada pokok bahasan berikutnya.

3. Besaran-besaran pada gelombang


Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang sama
dengan getaran dan ada beberapa tambahan. Diantaranya adalah frekuensi dan
periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik.
Sedangkan periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang.

Dengan :

Contoh Soal :
1. Sebuah gelombang menjalar pada air. Dalam waktu 2 s gelombang dapat
menempuh jarak 10 m. Pada jarak tersebut terdapat 4 gelombang. Tentukan
frekuensi, periode, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang!
2. Gelombang dirambatkan dengan frekuensi 5 Hz. Gelombang tersebut menempuh
jarak 15 m dalam waktu 5 s. Tentukan :
a. periode gelombang,
b. panjang gelombang,
c. cepat rambat gelombang.

2
Panduan Belajar Fisika XII 2015

3. Gelombang air laut menyebabkan permukaan air naik turun dengan periode 2
detik. Jika jarak antara dua puncak gelombang 5 meter maka gelombang akan
mencapai jarak 10 meter dalam waktu t. Berapakah t ?
4. Pada permukaan suatu danau terdapat dua buah gabus yang terpisah satu dari
lainnya sejauh 60 cm. Keduanya turun naik bersama permukaan air dengan
frekuensi 2 getaran per detik. Bila salah satu gabus berada di puncak bukit
gelombang, yang lainnya berada di lembah gelombang; sedangkan diantara
kedua gabus itu terdapat satu bukit gelombang. Tentukan cepat rambat
gelombang pada permukaan danau !
5. Sebuah gelombang transversal mempunyai periode 4 detik. Jika jarak antara dua
buah titik berurutan yang membentuk satu gelombang sebesar 8 cm, maka
berapakah cepat rambat gelombang ?

B. GELOMBANG BERJALAN
Semua gelombang akan merambat
dari sumber ke tujuannya. Gelombang
inilah yang dinamakan gelombang
berjalan. Gelombang berjalan memiliki
sifat pada setiap titik yang dilalui akan
memiliki amplitudo yang sama. Gambar 1. 4 Gelombang berjalan

1. Simpangan gelombang
Perhatikan gambar 1. 4. Perjalanan gelombang dari titik A ke titik p dengan jarak x
menghasilkan simpangan Yp, dengan besar simpangan dirumuskan :

Atau

Keterangan :
Tanda (+ kx) jika gelombang mendekati
Yp : simpangan gelombang (m) sumber dan (– kx) jika menjauhi sumber.
A : amplitudo gelombang (m)
ω : frekuensi gelombang
k : bilangan gelombang
x : jarak titik ke sumber (m)
t : waktu gelombang (s)

3
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Contoh soal :
1. Gelombang merambat dari sumber O melalui titik p. Simpangan getar gelombang

di titik p memenuhi y = 0,02 sin 10 π (2 t – ). Semua besaran dalam satuan SI.

Tentukan :
a. amplitudo gelombang
b. periode gelombang
c. frekuensi gelombang
d. panjang gelombang
e. cepat rambat gelombang

2. Persamaan simpangan gelombang :

Semua memiliki satuan SI. Tentukan : amplitudo, periode, frekuensi, panjang


gelombang dan cepat rambat gelombang.

2. Fase dan sudut gelombang

Fase gelombang dapat didefinisikan sebagai bagian atau tahapan


gelombang. Dari persamaan di samping :
θ : sudut fase, yang besarnya :

, yang besarnya :

Contoh soal :

1. Gelombang berjalan simpangannya memenuhi semua

besaran memiliki satuan dalam SI. Tentukan fase dan sudut fase pada titik berjarak
2 m dan saat bergerak 1/2 s.
2. Gelombang merambat dari titik P ke titik Q dengan frekuensi 2 Hz. Jarak PQ = 120
cm. Jika cepat rambat gelombang 1,5 m/s maka tentukan beda fase gelombang di
titik P dan Q.
3. Suatu gelombang merambat sepanjang sumbu X dengan amplitudo 2 cm, cepat
rambat 50 cm/s dan frekuensi 20 Hz. Dua buah titik pada sumbu X berjarak 4 cm,
berapa beda sudut fasenya.

4
Panduan Belajar Fisika XII 2015

C. GELOMBANG STASIONER

Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan


yang : amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan. Bentuk gelombangnya
dapat kalian lihat seperti Gambar 1. 5 dan 1. 6.
1. Ujung terikat

Gelombang tali yang ujung satunya digetarkan dan ujung lain diikat.

Gambar 1. 5 Gelombang tali pada ujung terikat

Gelombang tersebut dibentuk dari dua gelombang yaitu gelombang datang dan
gelombang pantul. Persamaan simpangan di titik P memenuhi perpaduan dari
keduanya.

Jarak titik simpul dan perut pada ujung terikat :

 Letak simpul :

 Letak perut :

2. Ujung bebas

Gambar 1. 6 Gelombang tali pada ujung bebas

Gelombang tersebut dibentuk dari dua gelombang yaitu gelombang datang dan
gelombang pantul. Persamaan simpangan di titik P memenuhi perpaduan dari
keduanya.

5
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Jarak titik simpul dan perut pada ujung bebas :

 Letak simpul :

 Letak perut :

3. Hukum Melde
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat
rambat gelombang transversal pada tali. Melde menemukan bahwa cepat rambat
gelombang (v) pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali (F) dan
berbanding terbalik dengan akar massa (m) persatuan panjang dawai (l).

Contoh Soal :
1. Cepat rambat gelombang transversal pada dawai yang tegang sebesar 10 m/s
saat besar tegangannya 150 N. Jika dawai diperpanjang dua kali dan
tegangannya dijadikan 600 N maka tentukan cepat rambat gelombang pada
dawai tersebut!
2. Pada percobaan Melde digunakan seutas benang yang panjangnya 2 m dan
massanya 10 gram. Jika beban yang digunakan pada percobaan itu 200 gram (g
= 10 ms-2), hitunglah kecepatan gelombang transversal pada benang!

6
Panduan Belajar Fisika XII 2015

D. SIFAT-SIFAT GELOMBANG
1. Pemantulan ( Refleksi )
Semua gelombang dapat dipantulkan jika mengenai penghalang. Contohnya seperti
gelombang stationer pada tali. Gelombang datang dapat dipantulkan oleh
penghalang. Contoh lain kalian mungkin sering mendengar gema yaitu pantulan
gelombang bunyi. Gema dapat terjadi di gedung-gedung atau saat berekreasi ke
dekat tebing.
2. Pembiasan/pembelokan ( Refraksi )
Pembiasan dapat diartikan sebagai pembelokan gelombang yang melalui batas dua
medium yang berbeda. Pada pembiasan ini akan terjadi perubahan cepat rambat,
panjang gelombang dan arah. Sedangkan frekuensinya tetap.
3. Perpaduan ( Interferensi )
Interferensi adalah perpaduan dua gelombang atau lebih. Jika dua gelombang
dipadukan maka akan terjadi dua kemungkinan yang khusus, yaitu saling
menguatkan dan saling melemahkan. Interferensi saling menguatkan disebut
interferensi kontruktif dan terpenuhi jika kedua gelombang sefase. Interferensi saling
melemahkan disebut interferensi distruktif dan terpenuhi jika kedua gelombang
berlawanan fase.
4. Pelenturan ( Difraksi )

Difraksi disebut juga pelenturan yaitu gejala


gelombang yang melentur saat melalui lubang
kecil sehingga mirip sumber baru. Perhatikan
Gambar 1.7. Gelombang air dapat melalui celah
Gambar 1.7 peristiwa difraksi
sempit membentuk gelombang baru.

7
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Kesimpulan

8
Panduan Belajar Fisika XII 2015

UJI KOMPETENSI
1. Berdasarkan nilai amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
....
A. gelombang mekanik dan gelombang stasioner
B. gelombang elektromagnetik dan gelombang stasioner
C. gelombang berjalan dan gelombang mekanik
D. gelombang berjalan dan gelombang stasioner
E. gelombang berjalan dan gelombang transversal
2. Suatu gelombang dinyatakan dengan persamaan y = 0,20 sin 0,40 π(x – 60t). Bila
semua jarak diukur dalam cm dan waktu dalam sekon, maka pernyataan berikut ini:
(1) panjang gelombang bernilai 5 cm
(2) frekuensi gelombangnya bernilai 12 Hz
(3) gelombang menjalar dengan kecepatan 60 cm/s
(4) simpangan gelombang 0,1 cm pada posisi x = 35/12 cm dan saat t = 1/24 s yang
benar adalah nomor ….
A. 1, 2, 3 dan 4
B. 1, 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 1 dan 3
E. 4
3. Kecepatan rambat gelombang dalam dawai tegang dari bahan tertentu dapat diperkecil
dengan ....
A. memperpendek dawai
B. memperbesar massa dawai per satuan panjang
C. memperbesar luas penampang dawai
D. memperbesar tegangan dawai
E. memperkecil massa jenis dawai

4. Tali yang panjangnya 5 m bertegangan 2 N dan digetarkan sehingga terbentuk


gelombang stasioner. Jika massa tali 6,25.10-3 kg, maka cepat rambat gelombang di tali
adalah .... (dalam m/s)
A. 2
B. 5
C. 6
D. 10
E. 40

9
Panduan Belajar Fisika XII 2015

5. Berikut ini adalah persamaan simpangan gelombang berjalan


. Jika x, y dalam meter dan t dalam sekon, maka periodenya adalah. …
A. 0,2 s
B. 0,4 s
C. 4 s
D. 5 s
E. 10 s
6. Persamaan gelombang berjalan . Jika x, y dalam cm dan t

dalam sekon, maka amplitudo dan cepat rambat gelombangnya adalah. …


A. 2 cm dan 3 m/s
B. 2 cm dan 5 m/s
C. 3 cm dan 5 m/s
D. 3 cm dan 15 m/s
E. 3 cm dan 50 m/s
7. Persamaan simpangan gelombang berjalan . Jika x, y dalam
meter dan t dalam sekon, cepat rambat gelombangnya adalah. …
A. 0,01 m/s
B. 0,02 m/s
C. 0,10 m/s
D. 0,25 m/s
E. 2,00 m/s
8. Persamaan simpangan gelombang berjalan . Jika x, y dalam
meter dan t dalam sekon, cepat rambat gelombangnya adalah. …
A. 3,14 m/s
B. 12,56 m/s
C. 31,4 m/s
D. 125,6 m/s
E. 314 m/s

10
Panduan Belajar Fisika XII 2015

9. Sebuah gelombang berjalan di permukaan air memenuhi persamaan


. Jika x, y dalam meter dan t dalam sekon, cepat rambat
gelombangnya adalah. …
A. 15 m/s
B. 20 m/s
C. 30 m/s
D. 45 m/s
E. 60 m/s
10. Sebuah gelombang berjalan memenuhi persamaan .
Jika x, y dalam meter dan t dalam sekon, cepat rambat gelombangnya adalah. …
A. 100 m/s
B. 200 m/s
C. 300 m/s
D. 400 m/s
E. 500 m/s
11. Persamaan simpangan gelombang berjalan memenuhi .
Jika x, y dalam meter dan t dalam sekon, cepat rambat gelombangnya adalah. …
A. 1 m/s
B. 2 m/s
C. 4 m/s
D. 8 m/s
E. 10 m/s
12. Suatu gelombang merambat sepajang tali yang dipantulkan oleh ujung bebas sehingga
terbentuk gelombang stasioner. Simpangan di titik A yang berjarak x dari titik pantul
memiliki persamaan . Jika x, y dalam meter dan t dalam
sekon, cepat rambat gelombangnya adalah. …
A. 0,5 m/s
B. 2 m/s
C. 3 m/s
D. 6 m/s
E. 18 m/s

11
Panduan Belajar Fisika XII 2015

13. Sebuah gelombang merambat pada tali memenuhi persamaan


. Jika x, y dalam meter dan t dalam sekon, maka :
1) Panjang gelombangnya 20 m
2) Frekuensinya 1 Hz
3) Cepat rambatnya 20 m/s
4) Amplitudonya 3 m
Pernyataan yang benar adalah. …
A. 1), 2) dan 3)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 4 ) saja
E. 1), 2), 3) dan 4)
14. Gelombang tranversal merambat sepanjang tali AB. Persamaan gelombang di titik B
adalah . x, y dalam meter dan t dalam sekon, jika x adalah

jarak AB, berarti :


1) Panjang gelombangnya 0,5 m
2) Frekuensinya 10 Hz
3) Cepat rambatnya 5 m/s
4) Amplitudonya 8 cm
Pernyataan yang benar adalah. …
A. 1), 2) dan 3)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 4 ) saja
E. 1), 2), 3) dan 4)
15. Suatu gelombang merambat di permukaan air dengan data sesuai diagram. Bila AB
ditempuh dalam waktu 8 sekon, maka persamaan simpangan gelombangnya adalah. …
A.
B.
C.
D.
E.

12
Panduan Belajar Fisika XII 2015

16. Gelombang berjalan merambat pada ujung tali yang diikat tetap yang dilukiskan seperti
diagram. Jika jarak AB = 6 m ditempuh dalam waktu 0,25 sekon, maka simpangan di
titik P memenuhi persamaan. …
A.

B.

C.

D.

E.

17. Gambar berikut merupakan rambatan gelombang tali. Jika jarak AB = 28 cm dan
periode gelombangnya 2 s, maka persamaan simpangannya adalah. …
A.
B.
C.
D.
E.
18. Gambar di bawah ini menunjukkan perambatan gelombang tali. Jika periode gelombang
4 s, maka persamaan gelombangnya adalah. …
A.
B.
C.
D.
E.
19. Suatu gelombang merambat sepanjang sumbu x dengan amplitudo 2 cm. Cepat rambat
50 cm/s dan frekuensi 20 Hz. Beda fase antara dua titik pada sumbu x yang berjarak 4
cm adalah. …
A.

B.

C.

D.

E.

13
Panduan Belajar Fisika XII 2015

20. Seutas tali sepanjang 100 cm yang salah satu ujung terikat direntangkan horizontal.
Salah satu ujung yang lain digetarkan harmonik naik turun dengan frekuensi ¼ Hz dan
amplitudo 5 cm. Gelombang tali merambat dengan kecepatan 2 cm/s. Letak perut ketiga
dari titik asal getaran adalah. …
A. 10 cm
B. 40 cm
C. 50 cm
D. 80 cm
E. 90 cm

14
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Indikator pencapaian :
Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi
Menerapkan intensitas dan taraf intensitas bunyi
Menerapkan asas Dopller untuk gelombang bunyi
Menjelaskan terjadinya pelayangan

BAB 2
GELOMBANG BUNYI

A. INTENSITAS DAN TARAF INTENSITAS


1. Intensitas Bunyi
Gelombang merupakan rambatan energi getaran. Jika ada gelombang tali
berarti energinya dirambatkan melalui tali tersebut. Bagaimana dengan bunyi?.
Bunyi dirambatkan dari sumber ke pendengar melalui udara. Yang menarik bahwa
bunyi disebarkan dari sumber ke segala arah.
Jika seseorang berdiri berjarak R dari sumber akan mendengar bunyi maka
bunyi itu telah tersebar membentuk luasan bola dengan jari-jari R. Berarti energi
yang diterima pendengar itu tidak lagi sebesar sumbernya. Sehingga yang dapat
diukur adalah energi yang terpancarkan tiap satu satuan waktu tiap satu satuan
luas yang dinamakan dengan intensitas bunyi. Sedangkan kalian tentu sudah
mengenal bahwa besarnya energi yang dipancarkan tiap satu satuan waktu
dinamakan dengan daya. Berarti intensitas bunyi sama dengan daya persatuan
luas. Perhatikan persamaan berikut.

Dengan :
I : intensitas bunyi (watt/m2)
P : daya bunyi (watt)
Atau A : luasan yang dilalui bunyi (m2)
A : 4πR2 (untuk bunyi yang menyebar ke segala arah)

15
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Contoh Soal :

1. Sebuah sumber bunyi memiliki daya 10π watt dipancarkan secara sferis ke segala
arah. Tentukan intensitas bunyi yang terukur oleh pendeteksi yang diletakkan di titik :
a. A berjarak 10 m dari sumber,
b. B berjarak 20 m dari sumber
2. Sebuah alat ukur intensitas menunjukkan nilai 2.10-6 watt/m2 saat berada pada jarak
5 m. Tentukan :
a. daya sumber bunyi,
b. intensitas pada titik yang berjarak 15 m dari sumber

2. Taraf Intensitas
Kalian tentu pernah mendengar bunyi dalam ruangan yang bising. Tingkat
kebisingan inilah yang dinamakan dengan taraf intensitas. Taraf intensitas
didefinisikan sebagai sepuluh kali logaritma perbandingan intensitas dengan
intensitas ambang pendengaran. Taraf intensitas memiliki
Dengan : satuan sesuai dengan nama
penemu telepon :
TI : Taraf Intensitas (dB)
Alexander Graham Bell
I : Intensitas (watt/m2) 1 bell = 10 dB

Io : Intensitas ambang pendengar (10-12watt/m2)

Untuk n buah sumber bunyi yang terdengar secara bersamaan maka taraf
intensitasnya adalah :
Taraf intensitas bunyi sebanyak n
Taraf intensitas 1 buah sumber bunyi
n : Banyaknya sumber bunyi

Dengan menggunakan sifat logaritma yang sama dapat ditentukan taraf intensitas
oleh kelipatan jarak. Taraf intensitas bunyi pada jarak R2
Taraf intensitas bunyi pada jarak R1
R2 : Jarak sumber bunyi kedua
R1 : Jarak sumber bunyi pertama

16
Panduan Belajar Fisika XII 2015

17
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Artinya, Jika jumlah sumber bunyi 10 kali lebih banyak dari jumlah semula, maka besar
taraf intensitasnya ditambah 10 dB.

Jawab :

18
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Artinya, Jika jarak titik ke sumber bunyi 10 kali lipat lebih jauh dari jarak semula, maka
besar taraf intensitas dikurangi 20 dB.

19
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Soal :
1. Seekor tawon yang berjarak 2 m dari pendeteksi memiliki taraf intensitas 40 dB.
Tentukan :
a. intensitas bunyi tawon pada tempat itu,
b. taraf intensitas jika ada 1000 tawon,
c. taraf intensitas jika seekor tawonnya berjarak 20 m.
2. Taraf intensitas yang dihasilkan oleh sebuah mesin tik sama dengan 70 dB. Jika
pada suatu kantor terdapat 100 mesin tik dan dibunyikan secara bersamaan maka
tentukan :
a. intensitas satu mesin ketik,
b. taraf intensitas 100 mesin ketik,
c. taraf intensitas 100 mesin ketik saat pendeteksinya dijauhkan pada jarak 10 kali
lebih jauh
3. Sebuah sumber bunyi memancarkan suara dengan nada 100 watt. Bunyi tersebut ke
segala arah sama rata. Pada jarak 10 meter dari sumber tersebut seseorang
mendengarkan sedemikian hingga penampang pendengarannya tegak lurus dengan
arah perambatan bunyi. Berapakah intensitas bunyi yang masuk ke dalam telinga
pendengar itu ?
4. Sebuah alat ukur intensitas diletakkan pada 3 m dari suatu sumber bunyi, intensitas
yang diterima pada jarak ini adalah 5 x 10-2 watt/m2. Agar intensitas bunyi yang
diterima menjadi 1,25 x 10-2 watt/m2, maka tentukan pergeseran alat ukur tersebut !
5. Suatu gelombang gempa terasa di Malang dengan intensitas 6 x 105 W/m2. Sumber
gempa berasal dari suatu tempat yang berjarak 300 km dari Malang. Jika jarak
antara Malang dan Surabaya sebesar 100 km dan ketiga tempat itu membentuk
segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di Malang, maka berapakah intensitas
gempa yang terasa di Surabaya ?
6. Suatu sumber bunyi titik dengan daya 12,56 watt memancarkan gelombang bunyi
berupa gelombang sferis (bola). Hitunglah intensitas bunyi yang didengar oleh
pendengar yang berjarak 10 meter dari sumber !
7. Sebuah mesin jahit yang sedang bekerja menghasilkan intensitas bunyi sebesar
2.10-9 W/m2. Jika intensitas ambang bunyi = 10-12 W/m2 maka berapakah taraf
intensitas bunyi yang dihasilkan dari 5 mesin jahit sejenis yang sedang bekerja
bersamaan ?
8. Jika sebuah sepeda motor melewati seseorang, maka ia menimbulkan taraf
intensitas sebesar 90 dB. Bila sekaligus orang itu dilewati 10 sepeda motor seperti
itu, maka berapakah taraf intensitas yang ditimbulkannya ?

20
Panduan Belajar Fisika XII 2015

9. Taraf intensitas bunyi suatu ledakan pada jarak 12 meter dari sumbernya adalah 80
dB. Berapakah taraf intensitas bunyi pada suatu tempat yang berjarak 120 meter dari
sumber ledakan ?

B. EFEK DOPPLER DAN PELAYANGAN


1. Efek Doppler
Istilah Efek Doppler ini diambil dari nama seorang fisikawan Austria, Christian
Johanm Doppler (1803 - 1855). Doppler menemukan adanya perubahan frekuensi
yang diterima pendengar dibanding dengan frekuensi sumbernya akibat gerak relatif
pendengar dan sumber. Gejala perubahan frekuensi inilah yang dikenal sebagai efek
Doppler.
Contoh gejala ini dapat digambarkan seperti pada
Gambar 2.1 pada bagian (a) sumber mampu menerima A
dan B diam atau relatif diam maka frekuensi bunyi yang
diterima A dan B akan sama dengan yang dipancarkan
oleh sumber. Bagaimana dengan bagian (b), sumber

bunyi bergerak ke arah B dengan kecepatan vs . Saat


sumber dan penerima relatif bergerak ke arah B maka
penerima akan mendapat frekuensi bunyi lebih besar dari
sumber, sedangkan penerima A lebih kecil.
Gambar 2. 1 Peristiwa efek doppler

Menurut Doppler, perubahan frekuensi bunyi itu memenuhi hubungan :


kecepatan relatifnya sebanding dengan frekuensi.

Jika maka :

Keterangan : : frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar (Hz)


: frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar
: frekuensi sumber bunyi (Hz)
(Hz) : cepat rambat bunyi di udara (m/s)
: kecepatan pendengar (m/s)
: frekuensi sumber bunyi (Hz)
: kecepatan sumber bunyi (m/s)

21
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Dengan perjanjian tanda diilustrasikan sebagai berikut :

Posisi pendengar di sebelah kiri sumber bunyi :


P S
Pendengar Sumber Bunyi Jika bergerak ke kanan bertanda ( + )

Jika bergerak ke kiri bertanda ( - )

Contoh Soal :
Seorang polisi dikejar maling. Polisi yang ketakutan membunyikan sirene dengan
frekuensi 680 Hz. Kecepatan polisi adalah 20 m/s. Sementara si maling mengejar
polisi dengan kecepatan 40 m/s. Jika kecepatan angin diabaikan serta kecepatan
bunyi di udara adalah 320 m/s, maka frekuensi sirene yang didengar oleh maling
adalah ….
A. 660 Hz
B. 680 Hz
C. 700 Hz
D. 720 Hz
E. 740 Hz
Penyelesaian SUPERKILAT
 Jangan lupa untuk meletakkan si pendengar di sebelah kiri!!!
 Langsung gambarkan situasi yang ada pada soal cerita (maling mengejar polisi).
 Berarti P (pendengar) mendekati S (sumber bunyi), dan S menjauhi P.
 Tulis kecepatan bunyi di udara pada keduanya.
 Lalu lihat arah panahnya, jika ke kanan maka ditambah. Sebaliknya jika ke kiri maka
dikurangi kecepatan masing-masing. (bila diam tidak perlu ditambah atau dikurang)
 Lalu taruh di bawahnya nilai frekuensi masing-masing.
 Nyatakan ke dalam perbandingan senilai.

Jadi dengan konsep perbandingan senilai fp dua kalinya 360. Jadi fp = 720 Hz

22
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Soal :
1. Mobil ambulan bergerak dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan
sirinenya yang memiliki frekuensi 1080 Hz. Pada saat itu ada seseorang yang
mengendarai sepeda motor sedang berpapasan dengan ambulan. Kecepatan
sepeda motornya 10 m/s. Berapakah frekuensi sirine yang diterima pengendara
sepeda motor itu jika kecepatan bunyi saat itu 340 m/s?
2. Sebuah sumber bunyi dengan frekuensi 1024 Hz bergerak mendekati pendengar
dengan kecepatan 34 m/s. Kecepatan rambat bunyi di udara 340 m/s. Jika
pendengar menjauhi sumber bunyi dengan kecepatan 17 m/s, maka berapa
frekuensi bunyi yang diterima pendengar?
3. Seseorang meniup terompet dengan frekuensi 1008 Hz sambil bergerak dengan
kecepatan 4 m/s menuju pendengar yang mendekatinya dengan kecepatan 2
m/s. Apabila cepat rambat bunyi di udara 340 m/s berapakah frekuensi yang di
dengar pengamat ?
4. Tentukan pernyataan berikut ini benar atau salah untuk frekuensi bunyi dari
suatu sumber bunyi oleh seorang pendengar.
a. akan terdengar bertambah, jika sumber dan pendengar bergerak searah
dengan pendengar di depan, dan kelajuan sumber lebih besar daripada
kelajuan pendengar
b. akan terdengar bertambah, jika sumber diam dan pendengar mendekati
sumber
c. akan terdengar berkurang, jika pendengar diam dan sumber bunyi menjauhi
pendengar
d. akan terdengar tetap, jika sumber bunyi dan pendengar diam tetapi medium
bergerak relatif menuju pendengar
5. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 36 km/jam dibelakang sepeda motor.
Pada saat truk mengeluarkan bunyi klakson dengan frekuensi 1.000 Hz,
pengemudi sepeda motor membaca pada spidometer angka 72 km/jam. Apabila
kecepatan bunyi 340 m/s maka pengemudi sepeda motor akan mendengar
klakson pada frekuensi f. Berapakah f tersebut ?
6. Sebuah mobil berg erak dengan kecepatan 20 m/s menjauhi seseorang yang
sedang duduk di tepi jalan, sambil membunyikan klakson dengan frekuensi 400
Hz. Pada saat itu cepat rambat bunyi di udara 380 m/s, maka tentukan frekuensi
klakson yang terdengar oleh orang tersebut !

23
Panduan Belajar Fisika XII 2015

2. Pelayangan
Pelayangan adalah peristiwa perubahan frekuensi bunyi yang berubah ubah dengan
tajam karena ada dua sumber bunyi dengan perbedaan frekuensi yang kecil. Berarti
pelayangan terjadi jika perbedaan frekuensi kedua sumbernya kecil. Perbedaan
frekuensi atau frekuensi pelayangan itu memenuhi hubungan berikut :

Contoh Soal :
1. Pipa organa A menghasilkan frekuensi fA = 1005 Hz, pipa organa B
menghasilkan frekuensi fB = 1000 Hz dan pipa organa C menghasilkan frekuensi
fC = 500 Hz. Pipa organa mana yang saat dibunyikan bersama-sama dapat
menimbulkan pelayangan? Berapakah frekuensi pelayangannya?
2. Si X berdiri di samping sumber bunyi yang frekuensinya 676 hertz. Sebuah
sumber bunyi lain dengan frekuensi 676 hertz mendekati Si X dengan kecepatan
2 m/detik. Bila kecepatan merambat bunyi di udara adalah 340 m/detik, maka
berapakah frekuensi layangan yang didengar si X ?

Jawab :

24
Panduan Belajar Fisika XII 2015

UJI KOMPETENSI
1. Bila tegangan suatu dawai gitar menjadi 4 kali lebih besar, maka nadanya mempunyai
frekuensi yang . ...
A. 4 kali lebih tinggi
B. 2 kali lebih tinggi
C. 4 kali lebih rendah
D. 2 kali lebih rendah
E. 16 kali lebih tinggi
2. Sebuah sumber gelombang bunyi dengan daya 50 W memancarkan gelombang ke
medium disekelilingnya yang homogen. Intensitas radiasi gelombang tersebut pada
jarak 10 m dari sumber adalah. …
A. 4.10-2 W/m2
B. 4.103 W/m2
C. 400 W/m2
D. 200 W/m2
E. 40 W/m2
3. Taraf intensitas bunyi sebuah mesin rata-rata 50 dB. Apabila 100 mesin dihidupkan
bersamaan, maka taraf intensitasnya adalah. ...
A. 20 dB
B. 50 dB
C. 70 dB
D. 75 dB
E. 150 dB
4. Agar taraf intensitas berkurang 20 dB, jarak ke sumber bunyi harus dijadikan ... kali
semula.
A. 2
B. 10
C. 20
D. 100
E. 200
5. Taraf intensitas bunyi suatu tempat yang berjarak 5 m dari sumber bunyi sebesar 70 dB.
Tempat yang berjarak 0,5 m dari sumber bunyi bertaraf intensitas sebesar ....
A. 9 dB
B. 80 dB
C. 90 dB
D. 100 dB

25
Panduan Belajar Fisika XII 2015

E. 110 dB
6. Suatu sumber bunyi dengan frekuensi 7200 Hz, bergerak berlawanan arah dengan
pendengar yang bergerak dengan kelajuan 25 m/s, ternyata frekuensi bunyi yang
didengar adalah 6300 Hz. Jika kelajuan perambatan bunyi di udara adalah 340 m/s,
maka kecepatan sumber bunyi adalah ....
A. 15 m/s
B. 20 m/s
C. 24 m/s
D. 25 m/s
E. 30 m/s
7. Mobil A mendekati pengamat (diam) dengan kecepatan 30 m/s sambil membunyikan
sirine berfrekuensi 504 Hz. Saat itu juga mobil B mendekati pendengar dari arah yang
berlawanan dengan A, pada kecepatan 20 m/s sambil membunyikan sirine berfrekuensi
518 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara saat ini 300 m/s maka frekuensi layangan
yang didengar pendenga adalah. ...
A. 4 Hz
B. 5 Hz
C. 7 Hz
D. 10 Hz
E. 14 Hz
8. Dua pendengar P1 dan P2 bergerak terhadap sumber bunyi B yang diam (lihat gambar).
Kecepatan kedua pendengar sama yaitu 50 m/s. Kecepatan bunyi di udara 350 m/s dan
frekuensi yang dihasilkan oleh sumber bunyi 1.000 Hz. Perbandingan frekuensi yang
didengar P1 terhadap P2 adalah. …
A. 1 : 2
B. 2 : 1
C. 2 : 3
D. 3 : 2
E. 4 : 3

26
Panduan Belajar Fisika XII 2015

9. Seseorang bergerak dengan kecepatan 10 m/s mendekati sumber bunyi yang diam,
frekuensi sumber bunyi 680 Hz. Setelah sampai di sumber bunyi orang tersebut
menjauhi sumber bunyi dengan kecepatan yang sama. Jika kecepatan bunyi diudara
340 m/s, maka perbandingan kedua frekuensi yang didengar ketika bergerak mendekati
sumber dan ketika bergerak menjauhi sumber adalah. …
A. 33/34
B. 33/35
C. 34/35
D. 35/33
E. 35/34
10. Seorang anak berdiri di pinggir jalan. Dari arah utara datang mobil ambulans dengan
kecepatan 288 km/jam dan membunyikan sirene 680 Hz. Jika kecepatan bunyi di udara
adalah 340 m/s, maka perbandingan frekuensi yang didengar anak saat mobil ambulans
mendekat dan manjauh adalah. …
A. 13/21
B. 15/16
C. 16/15
D. 18/17
E. 21/13
11. Seorang penerbang yang pesawatnya menuju menara bandara mendengar bunyi sirine
menara dengan frekuensi 2.000 Hz. Jika sirine memancarkan bunyi dengan frekuensi
1.700 Hz dan cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, kecepatan pesawat udara itu
adalah. …
A. 196 m/s
B. 200 m/s
C. 216 m/s
D. 220 m/s
E. 236 m/s
12. Pengeras suara dari menara tanda bahaya berbunyi dengan frekuensi 660 Hz. Seorang
pengamat di mobil mendengar suara itu dengan frekuensi 700 Hz, pada saat mendekati
menara. Jika cepat rambat bunyi di udara 330 m/s, maka kelajuan mobil adalah. …
A. 36 km/jam
B. 54 km/jam
C. 60 km/jam
D. 72 km/jam
E. 90 km/jam

27
Panduan Belajar Fisika XII 2015

13. Sebuah mobil ambulans bergerak mendekati seseorang yang diam di tepi jalan.
Ambulans membunyikan sirine dengan frekuensi 640 Hz dan pengamat mendengar
suara tersebut dengan frekuensi 680 Hz. Jika kecepatan bunyi di udara 340 m/s, maka
kelajuan mobil ambulans adalah. …
A. 18 km/jam
B. 54 km/jam
C. 60 km/jam
D. 72 km/jam
E. 90 km/jam
14. Sebuah mobil ambulans yang membunyikan sirine bergerak dengan laju 36 km/jam
mendekati seorang pendengar diam yang mendengar frekuensi bunyi sirine 1.020 Hz.
Apabila kecepatan bunyi diudara 340 m/s, maka frekuensi sirine ambulans adalah. …
A. 900 Hz
B. 990 Hz
C. 1.000 Hz
D. 1.020 Hz
E. 1.100 Hz
15. Kereta bergerak dengan laju 72 km/jam menuju stasiun sambil membunyikan peluitnya.
Bunyi peluit tersebut terdengar oleh kepala stasiun dengan frekuensi 680 Hz. Jika laju
bunyi di udara 340 m/s, maka frekuensi peluit kereta tersebut adalah. …
A. 580 Hz
B. 600 Hz
C. 610 Hz
D. 630 Hz
E. 640 Hz
16. Sebuah mobil pemadam kebakaran bergerak dengan kecepatan 20 m/s sambil
membunyikan sirine dengan frekuensi 720 Hz. Seorang yang berdiri agak jauh di
belakang mobil mendengar bunyi sirine mobil kebakaran itu sehingga ia berdiri diam di
pinggir jalan. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, maka frekuensi mobil pemadam
yang didengar orang sebesar. …
A. 600 Hz
B. 640 Hz
C. 680 Hz
D. 900 Hz
E. 940 Hz

28
Panduan Belajar Fisika XII 2015

17. Penjual roti mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 5 m/s sambil membunyikan
lagu berfrekuensi 990 Hz. Penjual roti menjauhi seorang anak kecil yang diam. Jika
cepat rambat bunyi di udara 325 m/s, lagu yang didengar anak kecil tersebut
berfrekuensi. …
A. 935 Hz
B. 950 Hz
C. 960 Hz
D. 975 Hz
E. 1005 Hz
18. Seorang siswa yang sedang berdiri di tepi jalan raya mendengar sirine ambulans
dengan frekuensi f Hz. Jika ambulans bergerak mendekati siswa dengan laju 5 m/s,
frekuensi bunyi sirene 335 Hz, dan cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, frekuensi
bunyi sirine ambulans yang didengar siswa adalah. …
A. 340 Hz
B. 350 Hz
C. 360 Hz
D. 365 Hz
E. 370 Hz
19. Dini berada di dalam kereta api A yang berhenti. Sebuah kereta api lain (B) bergerak
mendekati A sambil membunyikan sirine dengan frekuensi 676 Hz. Bila cepat rambat
bunyi di udara 340 m/s, maka frekuensi peluit kereta B yang didengar Dini adalah. …
A. 640 Hz
B. 656 Hz
C. 660 Hz
D. 676 Hz
E. 680 Hz
20. Seorang siswa bermain alat musik yang mengeluarkan bunyi berfrekuensi 1.014 Hz
sambil bergerak dengan kecepatan 2 m/s mendekati temannya yang diam. Jika
kelajuan rambatan bunyi di udara 340 m/s, maka frekuensi yang didengar siswa yang
diam tersebut adalah. …
A. 1.018 Hz
B. 1.020 Hz
C. 1.085 Hz
D. 1.150 Hz
E. 1.300 Hz

29
Panduan Belajar Fisika XII 2015

21. Seorang pengamat duduk di gardu pos, didekati mobil ambulans yang sedang melaju
dengan kecepatan 25 m/s sambil membunyikan sirine berfrekuensi 420 Hz. Jika cepat
rambat bunyi di udara saat itu 325 m/s, maka frekuensi sirine yang didengar pengamat
saat mobil mendekat adalah. …
A. 390 Hz
B. 400 Hz
C. 425 Hz
D. 445 Hz
E. 455 Hz
22. Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 36 km/jam di belakang sepeda motor. Pada
saat truk mengeluarkan bunyi klakson dengan frekuensi 990 Hz, pengendara sepeda
motor membaca spidometernya menunjukkan angka 72 km/jam. Apabila cepat rambat
bunyi di udara 340 m/s, maka frekuensi klakson yang didengar pengendara sepeda
motor adalah. …
A. 900 Hz
B. 960 Hz
C. 1.000 Hz
D. 1.010 Hz
E. 1.020 Hz
23. Rina berdiri di dekat sumber suara yang mengeluarkan bunyi berfrekuensi 850 Hz. Rina
berjalan menjauhi sumber suara dengan kecepatan 2 m/s. Jika kecepatan bunyi di
udara sebesar 340 m/s, frekuensi bunyi yang didengar Rina saat menjauhi sumber
suara adala. ...
A. 835 Hz
B. 840 Hz
C. 845 Hz
D. 850 Hz
E. 855 Hz
24. Kereta api yang bergerak dengan laju 90 km/jam mendekati stasiun sambil
membunyikan peluitnya dengan frekuensi 630 Hz. Di stasiun seorang calon penumpang
berlari dengan laju 2 m/s menyongsong kereta. Jika cepat rambat bunyi di udara 340
m/s, maka frekuensi peluit yang didengar oleh calon penumpang tersebut adalah. …
A. 615 Hz
B. 684 Hz
C. 720 Hz
D. 750 Hz

30
Panduan Belajar Fisika XII 2015

E. 960 Hz
25. Kereta bergerak A dengan kelajuan 72 km/jam dan kereta B dengan kelajuan 90 km/jam
bergerak saling mendekati. Masinis kereta B membunyikan peluit berfrekuensi 650 Hz.
Jika cepat rambat bunyi di udara 350 m/s, frekuensi yang didengar masinis A dari peluit
B adalah. …
A. 400 Hz
B. 540 Hz
C. 600 Hz
D. 740 Hz
E. 800 Hz

31
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Indikator Pencapaian :
Menjelaskan dan menerapkan interferensi cahaya,
Menjelaskan dan menerapkan difraksi cahaya,
Menentukan gejala-gejala yang dapat menyebabkan polarisasi.

BAB 3

GELOMBANG CAHAYA
Kalian tidak asing dengan cahaya. Cahaya merupakan gelombang transversal.
Sebagai gelombang cahaya memiliki sifat-sifat yang cukup banyak. Saat seorang anak
bermain dan meniup air sabun. Saat gelembunggelembungnya terkena sinar matahari
ternyata terjadi warna-warni. Sifat apakah yang ditunjukkan itu? Sifat apa lagi yang dimiliki
cahaya?
A. Interferensi Cahaya
Interferensi adalah gabungan dua gelombang atau lebih. Cahaya merupakan
gelombang yaitu gelombang elektromagnetik. Interferensi cahaya bisa terjadi jika
ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung.
1. Interferensi Celah Ganda (Interferensi Young)
Pada tahun 1804 seorang fisikawan bernama Thomas Young (1773-1829) dapat
mendemonstrasikan interferensi cahaya. Young melewatkan cahaya koheren (sinar-
sinarnya sefase dan frekuensi sama) melalui dua celah sempit yang dikenal dengan
celah ganda. Perhatikan Gambar 3.1(a), dua berkas cahaya koheren dilewatkan
pada celah ganda kemudian dapat mengenai layar. Pada layar itulah tampak pola
garis-garis terang seperti pada Gambar 3.1(b). Pola garis-garis terang dan gelap
inilah bukti bahwa cahaya dapat berinterferensi.
P

S1 P

θ
θ
d O Titik tengah

Sumber
S2 ∆X

Layar

Gambar 3.1 (a) jalannya sinar pada celah Gambar 3.1 (b) pola garis-
ganda dan terjadi interferensi pada layar garis terang pada layar

32
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah
tersebut. Berkas cahaya dari S1 dan S2 yang sampai pada layar terlihat berbeda
lintasan sebesar ∆X = d sin θ. Perbedaan panjang lintasan inilah yang dapat
menimbulkan fase antara dua berkas cahaya tersebut berbeda. Interferensi akan
saling menguatkan jika berkas cahaya sefase dan saling melemahkan jika
berlawanan fase. Sefase berarti berbeda sudut fase ∆θ = 0, 2π, 4π, .....
Sedangkan berlawanan fase berarti berbeda sudut fase ∆θ = π, 3π, 5π, ... .
Syarat ini dapat dituliskan dengan beda lintasan seperti persamaan berikut.
Interferensi Maksimum (Terang) :

Keterangan :
d : jarak kedua celah (m)
θ : sudut yang dibentuk berkas cahaya

Interferensi Minimum (Gelap): dengan garis mendatar


m : pola interferensi (orde) m = 0, 1, 2, 3, …
λ : panjang gelombang (m)
p : jarak terang ke-m dari terang pusat (m)
: jarak celah ke layar (m)
2. Interferensi Pada Lapisan Tipis
Kalian tentu pernah main air Mata
sabun yang ditiup sehingga terjadi
θ
gelembung. Kemudian saat terkena sinar
Lapisan
matahari akan terlihat warna-warni. n d
Transparan
Cahaya warna-warni inilah bukti adanya
peristiwa interferensi cahaya pada
Gambar 3.2 Jalannya sinar pada
lapisan tipis air sabun.
lapisan tipis
Syarat terjadinya interferensi
memenuhi persamaan sebagai berikut:
Interferensi Maksimum : Interferensi Minimum :

Keterangan : n : Indeks bias medium

33
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Soal :
1. Seberkas cahaya mempunyai panjang gelombang 5000 Å melewati dua celah
sempit. Jarak antara garis gelombang pusat dengan gelap kedua 3 mm. Jika
jarak antara celah dan layar 1 m, berapa mm lebar celah tersebut.
2. Dua celah dengan jarak 0,2 mm disinari tegak lurus. Garis terang ketiga terletak
7.5 mm dari garis terang ke nol pada layar yang jaraknya 1 m dari celah.
Tentukan panjang gelombang yang digunakan.
3. Lapisan minyak berada di atas air dapat memantulkan warna merah. Hal ini
dapat membuktikan bahwa warna biru mengalami interferensi dan hilang dari
spektrum. Jika indeks bias minyak 1,5 dan panjang gelombang sinar biru
sebesar 4500 Å, maka tentukan tebal minimumnya tersebut.
4. Pada percobaan Young digunakan dua celah sempit yang berjarak 0,3 mm satu
dengan lainnya. Jika jarak layar dengan celah 1 m dan jarak garis terang
pertama dari pusat 1,5 mm, maka berapakah panjang gelombang cahaya yang
digunakan.

B. Difraksi Cahaya
Difraksi adalah pelenturan suatu gelombang. Berarti difraksi cahaya dapat
didefinisikan sebagai pelenturan cahaya yaitu saat suatu cahaya melalui celah maka
cahaya dapat terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat
seperti cahaya baru. Sifat-sifat difraksi pada cahaya ini dapat dibuktikan dengan melihat
pola interferensi yang terjadi pada layar saat dipasang di belakang celah.
1. Difraksi Celah Tunggal

Difraksi Maksimum :
p
θ
d

Gambar 3.3 Jalannya sinar pada celah


Difraksi Minimum : tunggal

34
Panduan Belajar Fisika XII 2015

2. Kisi Difraksi
Kisi adalah ribuan celah berupa garis p
tiap centimeter. Sebagai contoh, kisi θ θ
d
terdiri dari 5000 garis tiap cm, maka
jarak antar celah atau tetapan kisi, L

Gambar 3.4 Jalannya sinar pada kisi


difraksi

Difraksi Maksimum : Difraksi Minimum :

Soal :
1. Sebuah celah memiliki lebar 0,2 mm disinari cahaya berkas sejajar dengan panjang
gelombang 5000 Å. Jika sebuah layar ditempatkan 100 cm dibelakang celah, maka
tentukan :
a. jarak garis gelap ke 1 dari terang pusat,
b. lebar terang pusat.
2. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 2000 garis tiap cm.
Orde terang kedua membentuk sudut 12o terhadap horisontal (sin 12o = 0,2).
Berapakah :
a. panjang gelombang cahaya yang digunakan,
b. jarak antar pola terang berdekatan jika layar dipasang pada jarak 40 cm di
belakang kisi.
3. Cahaya dengan panjang gelombang 6000 Å dijatuhkan tegak lurus pada kisi. Jika
interferensi maksimum (terang) orde kedua dengan sudut 15° (sin 15o = 0,25), maka
tentukan :
a. jarak antar pola terang berdekatan,
b. jumlah garis per cm pada kisi.
4. Sebuah kisi memiliki 3000 garis tiap cm kita gunakan untuk menentukan panjang
gelombang cahaya. Sudut antara garis pusat dan garis pada orde I adalah 8° (sin 8°
= 0,140). Dari hasil di atas, tentukan panjang gelombang cahaya itu.

35
Panduan Belajar Fisika XII 2015

C. Polarisasi Cahaya
Polarisasi dapat didefinisikan sebagai pengurangan intensitas karena berkurangnya
komponen-komponen gelombangnya. Cahaya termasuk gelombang transversal yang
memiliki komponen-komponen yang saling tegak lurus. Komponen-komponen inilah
yang dapat hilang saat terjadi polarisasi. Polarisasi cahaya ini dapat disebabkan oleh
beberapa macam diantaranya :
1. Pemantulan dan Pembiasan
Cahaya datang dan mengenai batas medium akan mengalami pemantulan dan
pembiasan.
2. Absorsi Selektif
Absorbsi selektif adalah penyerapan intensitas cahaya karena penyerapan yang
terseleksi yaitu penyerapan komponen-komponen cahaya tertentu. Bahan yang
dapat menyerap secara selektif ini dinamakan polarisator.

TRIK SUPERKILAT
Pertanyaan yang ada di soal Ujian Nasional selama ini hanya mengarah kedua hal yaitu :
Interferensi Young (celah ganda) dan Difraksi Kisi ( celah banyak).
Jadi misalkan terang pusat orde nol, (urutan terang menyatakan orde), maka :
Terang pertama, orde m = 1
Terang kedua, orde m = 2
Terang ketiga, sudah pasti ordenya m = 3. Dst…..
Bagaimana dengan gelap ? Orde gelap adalah urutan gelap dikurangi setengah !
Gelap pertama, orde m = ½
Sudah tahu polanya ?
Gelap kedua, orde m = 1 ½
Gelap ketiga, orde m = 2 ½
Berapa orde terang ketujuh ? Ya… orde m = 7
Lalu orde gelap kesembilan ? mudah saja… ordenya m = 8 ½
Lalu bagaimana jika jarak yang dibentuk oleh terang ketujuh dengan gelap kesembilan.
Orde keberapa tuh…..?
Jawabnya adalah harga mutlak selisih orde mereka, 8 ½ - 7 = 1 ½. Ya ! Orde m =1 ½.
Kemungkinan yang ditanyakan di soal adalah : d (jarak antar celah), p (jarak yang tercipta di
layar), L (jarak antara celah ke layar), m (orde terang atau gelap), dan λ (panjang
gelombang). Serta untuk kisi ada tambahan variabel n (jumlah garis atau goresan kisi) dan θ
(sudut deviasi).

36
Panduan Belajar Fisika XII 2015

TIPS SUPERKILAT !!!!!!

 Nah bila ditanyakan panjang gelombang (λ), perhatikan satuan yang digunakan. Apakah
menggunakan meter (m), sentimeter (cm), milimeter (mm), nanometer (nm), atau
Angstrom (Å).
 Ingat panjang gelombang cahaya tampak hanya berkisar antara 400 nm – 750 nm, jika
ditulis dalam Angstrom menjadi 4000 Å – 7500 Å, atau jika ditulis dalam notasi ilmiah
4 x 10-7 m sampai dengan 7,5 x 10-7 m.
 Jika ditanyakan panjang gelombang biasanya angka di jawaban semua berbeda, maka
tidak perlu melakukan perhitungan dengan angka sesungguhnya pada soal. Cukup
ambil angka penting paling depan saja, lalu masukkan ke rumus. Selesai…
 Jika ditanyakan θ,lihat angkanya bila nyaman dilihat biasanya tanpa menghitung
jawabnya pasti θ = 30o, karena hanya nilai sin 30o yang nilainya mudah dihitung tanpa
tanda akar.

37
Panduan Belajar Fisika XII 2015

UJI KOMPETENSI
1. Pada percobaan Young (celah ganda), jika jarak antara dua celahnya dijadikan dua kali
semula, maka jarak antara dua garis gelap yang berurutan menjadi ….
A. 4 kali semula
B. 2 kali semula
C. ½ kali semula
D. ¼ kali semula
E. tetap tidak berubah
2. Bila cahaya matahari mengenai suatu lapisan tipis minyak yang ada di atas permukaan
air, maka warna-warna yang terlihat timbul karena ....
A. difraksi
B. polarisasi
C. refraksi
D. reflaksi
E. interferensi
3. Sebuah sinar monkromatik dengan panjang gelombang 6000 Å didatangkan vertikal
pada selaput minyak yang indeks biasnya = 1,2. Agar terjadi pelemahan sinar, tebal
minimum lapisan minyak tersebut adalah ....
A. 5 x 10-7 m
B. 15 x 10-7 m
C. 25 x 10-7 m
D. 35 x 10-7 m
E. 45 x 10-7 m
4. Dua celah sempit yang terpisah pada jarak 0,2 mm disinari tegak lurus. Garis terang
ketiga terletak 7,5 mm dari garis terang ke-nol pada layar yang jaraknya 1 m dari celah.
Panjang gelombang sinar yang dipakai adalah. ...
A. 2,5 x 10-7 mm
B. 2,5 x 10-4 mm
C. 5,0 x 10-7 mm
D. 5,0 x 10-4 mm
E. 1,5 x 10-4 mm

38
Panduan Belajar Fisika XII 2015

5. Bila cahaya matahari mengenai suatu lapisan tipis minyak yang ada di atas permukaan
air, maka warna-warna yang terlihat timbul karena . ...
A. difraksi
B. polarisasi
C. refraksi
D. reflaksi
E. interferensi
6. Diketahui jarak dua celah ke layar 1,5 m dan panjang gelombang yang digunakan
4 x 10-7 m. Jarak antara terang pusat dan terang ketiga 0,6 cm, maka jarak antara
kedua celah adalah. …
A. 3 x 10-5 m
B. 4,5 x 10-5 m
C. 1 x 10-4 m
D. 2 x 10-4 m
E. 3 x 10-4 m
7. Cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm jatuh pada celah ganda.
Jarak layar terhadap celah sejauh 100 cm. Jika jarak antar terang pusat dengan gelap
pertama 2 mm, maka jarak kedua celah adalah. …
A. 0,15 mm
B. 0,45 mm
C. 0,60 mm
D. 0,80 mm
E. 1,25 mm
8. Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 5000 Å datang tegak lurus
pada kisi. Jika spektrum orde kedua membentuk sudut deviasi 30o, jumlah garis per cm
kisi adalah. …
A. 2000 goresan
B. 4000 goresan
C. 5000 goresan
D. 20.000 goresan
E. 50.000 goresan
9. Sebuah kisi difraksi berjarak 2 m dari layar. Orde pertama terbentuk pada jarak 1, 5 cm.
Jika panjang gelombang cahaya yang digunakan 600 nm, kisi difraksi tersebut memiliki.

A. 100 goresan/cm
B. 125 goresan/cm

39
Panduan Belajar Fisika XII 2015

C. 250 goresan/cm
D. 400 goresan/cm
E. 500 goresan/cm
10. Sebuah celah ganda disinari dengan cahaya yang panjang gelombangnya 640 nm.
Sebuah layar diletakkan 1,5 m dari celah. Jika jarak kedua celah 0,24 mm, maka jarak
dua pita terang yang berdekatan adalah. …
A. 4 mm
B. 6 mm
C. 8 mm
D. 9 mm
E. 10 mm
11. Gambar berikut merupakan sketsa lintasan
lintasan sinar oleh difraksi pada celah
ganda. Jika A adalah titik terang orde ke-3
dan panjang gelombang cahaya yang
digunakan 500 nm, maka jarak A dari
terang pusat adalah. …
A. 4,5 cm
B. 5,0 cm
C. 6,0 cm
D. 7,5 cm
E. 9,0 cm
12. Jarak antar celah 2 mm dan panjang gelombang yang digunakan 800 nm. Jika jarak
celah ke layar 60 cm, maka jarak antara terang pusat dengan gelap kedua pada layar
adalah. …
A. 0,24 mm
B. 0,36 mm
C. 0,40 mm
D. 0,56 mm
E. 0,64 mm
13. Cahaya monokromatik dari sumber cahaya datang pada sebuah celah ganda yang
lebar antar celahnya 0,8 mm dan jarak terang ke terang kedua adalah 1,8 mm. Jika
panjang gelombang cahaya 4800 Å maka jarak celah ke layar adalah. …
A. 0,02 m
B. 0,5 m
C. 1 m

40
Panduan Belajar Fisika XII 2015

D. 1,5 m
E. 2 m
14. Seberkas sinar mono kromatis jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri atas goresan
setiap cm. Panjang gelombang sinar sebesar 500 nm. Besar sudut deviasi pada orde
kedua adalah. …
A. 0o
B. 30o
C. 60o
D. 90o
E. 125o
15. Kisi dengan jumlah goresan 1.000 setiap cm dikenai sinar monokromatis dengan arah
tegak lurus. Panjang gelombang sinar dipakai sebesar 500 nm. Sudut deviasi pada orde
10 sebesar. …
A. 0o
B. 15o
C. 30o
D. 60o
E. 90o
16. Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 500 nm tegak lurus pada
kisi difraksi. Jika kisi memiliki 400 garis tiap cm dan sudut deviasi 30 o, maka orde yang
terbentuk pada layar adalah. …
A. 24
B. 25
C. 26
D. 50
E. 51
17. Seberkas cahaya monokromatik yang panjang gelombangnya 600 nm menyinari tegak
lurus kisi yang mempunyai 300 garis/mm. Orde maksimum yang dapat diamati adalah.

A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7

41
Panduan Belajar Fisika XII 2015

18. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus mengenai 2 celah yang berjarak 0,4 mm. Garis
terang ke-3 yang dihasilkan pada layar berjarak 0,5 mm dari terang pusat. Bila jarak
layar dengan celah adalah 40 cm, maka panjang gelombang cahaya tersebut adalah. …
A. 1,0 x 10-7 m
B. 1,2 x 10-7 m
C. 1,7 x 10-7 m
D. 2,0 x 10-7 m
E. 4,0 x 10-7 m
19. Jarak pada terang kedua dari terang pusat pada percobaan Young adalah 2 cm. Jika
jarak antara dua celah 0,3 mm dan layar berada 5 m dari celah, panjang gelombang
cahaya yang digunakan adalah. …
A. 400 nm
B. 450 nm
C. 500 nm
D. 560 nm
E. 600 nm
20. Pada percobaan Young, jarak antara celah dengan layar adalah 100 cm. Jika cahaya
koheren dilewatkan pada dua celah yang berjarak 4 mm ternyata pola gelap pertama
terbentuk pada jarak 0,1 mm dari pola terang pusat, maka panjang gelombang yang
digunakan adalah. …
A. 4000 Å
B. 5000 Å
C. 6000 Å
D. 7000 Å
E. 8000 Å
21. Pada percobaan Young digunakan dua celah sempit yang berjarak 0,3 mm satu dengan
yang lainnya. Jika jarak layar dengan celah 1 m dan jarak garis terang pertama dari
terang pusat 1, 5 mm, maka panjang gelombang cahaya adalah. …
A. 4,5 x 10-3 m
B. 4,5 x 10-4 m
C. 4,5 x 10-5 m
D. 4,5 x 10-6 m
E. 4,5 x 10-7 m

42
Panduan Belajar Fisika XII 2015

22. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5000 goresan tiap cm.
o
Sudut deviasi orde kedua adalag 30 . Panjang gelombang cahaya yang digunakan
adalah. …
A. 2.500 Å
B. 4.000 Å
C. 5.000 Å
D. 6.000 Å
E. 7.000 Å
23. Seberkas cahaya melewati celah tunggal yang sempit, menghasilkan interferensi
minimum orde ketiga dengan sudut deviasi 30o. Jika cahaya yang digunakan
mempunyai panjang gelombang 6.000 Å, maka lebar celahnya adalah. …
A. 1,3 x 10-6 m
B. 1,8 x 10-6 m
C. 2,1 x 10-6 m
D. 2,6 x 10-6 m
E. 3,6 x 10-6 m
24. Suatu berkas sinar sejajar yang panjang gelombangnya 6.000 Å mengenai tegak lurus
suatu celah sempit yang lebarnya 0,3 mm. Jarak celah ke layar 1 m maka jarak garis
terang pertama ke pusat pola pada layar adalah. …
A. 0,3 mm
B. 0,8 mm
C. 1,0 mm
D. 1,5 mm
E. 3,0 mm
25. Cahaya monokromatik dari sumber yang jauh datang pada sebuah celah tunggal yang
lebarnya 0,8 nm. Pada sebuah layar 3,0 m jauhnya, jarak terang pusat dari pola difraksi
ke gelap pertama sama dengan 1,8 mm. Cahaya tersebut memiliki panjang gelombang.

A. 320 nm
B. 480 nm
C. 550 nm
D. 600 nm
E. 900 nm

43
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Indikator Pencapaian :
Mendiskripsikan gaya elektrostatis (Hukum Coulomb) pada muatan titik,
Mengaplikasikan Hukum Coulomb dan Hukum Gauss untuk mencari medan listrik bagi
distribusi muatan kontinu,
Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan listrik dan
potensial listrik,
Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar.

BAB 4
MEDAN LISTRIK

A. HUKUM COULOMB
1. GAYA COULOMB
Kalian tentu sudah mengenal ada proton dan elektron. Proton bermuatan
positif dan elektron bermuatan negatif. Jika sebuah benda mengandung lebih banyak
proton karena kehilangan elektronnya maka benda tersebut akan bermuatan positif.
Begitu pula sebaliknya benda akan bermuatan negatif jika menangkap elektron
sehingga kelebihan elektron. Apa yang terjadi jika benda-benda bermuatan itu
didekatkan? Kejadian inilah yang telah dijawab oleh Coulomb.
Menurut Coulomb, dua muatan yang didekatkan akan bekerja gaya tarik atau
gaya tolak yang besarnya sebanding dengan perkalian kedua muatannya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Q1 Q2 Q1 Q2
F
+
R
+
F
+ F
R
F
-
Gambar 4. 1 Muatan sejenis tolak menolak ,
muatan tak sejenis tarik menarik
F : Gaya Coulomb (N)
Dari penjelasan tersebut dapat dirumuskan :
Q : Muatan Listrik (C)
R : Jarak antar dua muatan (m)
k = 9 . 109 Nm2/C2

Persamaan inilah yang disebut dengan Hukum Coulomb.

44
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Contoh Soal :
1. Dua muatan A dan B berjarak 10 cm satu dengan yang lain masing-masing
besarnya QA = + 16 µC dan QB = - 18 µC. Jika muatan QC diletakkan di antara
muatan A dan B dan berjarak 4 cm dari muatan A, tentukan gaya yang dialami
muatan C.
2. Dua muatan titik QA = 4. 10-8 C dan QB = - 2.10-8 C berjarak 30 cm satu dengan
yang lain. Jika k = 109 Nm2C-2, maka tentukan gaya elektrostatis yang dialami
kedua muatan itu.
3. Muatan QA = - 40 µC dan QB = + 180 µC berjarak 50 cm. Muatan QC = -10 µC
ditempatkan segaris AB berjarak 20 cm dari A. Tentukan gaya yang diambil
muatan QC.
A +q
4. Perhatikan gambar. Jika AB = BC = 3 cm dan q = 2
x 10-7 C, tentukan gaya yang bekerja di titik B.

-q
Ingat !!!! B
+q C
Gaya Coulomb dan Kuat medan listrik adalah besaran vektor.

Sejajar → Dijumlah atau dikurang


Tegak lurus → Aturan Pythagoras
Tidak sejajar dan tidak tegak lurus → Aturan Cosinus

2. KUAT MEDAN LISTRIK E FC


Jika ada muatan q yang berada di + +q
sekitar muatan lain Q maka muatan q
akan merasakan gaya Coulomb dari Q.
Daerah yang masih merasakan
pengaruh gaya Coulomb ini
dinamakan medan listrik. Medan listrik
E
ini didefinisikan sebagai gaya yang FC
dirasakan oleh muatan uji positif 1 C.
- +
q
Karena gaya adalah besaran vektor maka
medan listrik juga besaran vektor.
Arahnya dapat ditentukan seperti pada Gambar 4. 2 Listrik di sekitar muatan
positif dan negatif
Gambar 4.2.

45
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Besarnya medan listrik dinamakan kuat medan listrik. Dirumuskan :

atau E : Kuat medan listrik (N/C)


Q : Muatan listrik (C)
R : Jarak titik dari muatan (m)

3. GARIS-GARIS MEDAN LISTRIK


Tiga hal yang perlu diperhatikan tentang garis-garis medan listrik, yaitu :
a. Garis-garis medan tidak pernah berpotongan.
b. Garis-garis medan selalu mengarah radial ke luar menjauhi muatan positif dan
radial ke dalam mendekati muatan negatif.
c. Garis-garis medan rapat menyatakan medan listrik yang kuat, sebaliknya garis-
garis medan yang renggang medan listrik yang lemah.

4. FLUKS LISTRIK DAN HUKUM GAUSS


Fluks listrik didefinisikan sebagai jumlah garis- E
garis medan listrik menembus suatu luasan θ
tertentu.

Keterangan : Gambar 4. 3 Garis-garis medan listrik


Φ : Fluks listrik (Nm2/C atau weber(Wb)) membentuk sudut θ terhadap garis
A : Luas permukaan bidang (m2) normal
θ : Sudut antara E dengan bidang normal

Bunyi Hukum Gauss “Jumlah garis-garis


medan listrik (Fluks Listrik) yang menembus
suatu permukaan tertutup sebanding
dengan jumlah muatan yang dilingkupi
permukaan tersebut”

46
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Contoh Soal :
1. Tentukan kuat medan listrik di sebuah titik yang terletak 20 cm dari muatan 20
µC.
2. Kuat medan listrik homogen yang besarnya 200 N/C menembus bidang yang
memiliki panjang 30 cm dan lebar 30 cm dengan sudut 60o.Tentukan besar fluks
listrik yang terjadi.
3. Dua partikel masing-masing bermuatan QA = 1 µC dan QB = 4 µC diletakkan
terpisah sejauh 4 cm ( k = 9 x 109 Nm2/C2). Tentukan besar kuat medan listrik di
tengah-tengah muatan A dan B.
B +
4. Dua buah muatan QB = 12 µC dan QC = 9
µC ditempatkan pada titik-titik segitiga
4 cm
siku-siku seperti gambar. Tentukan kuat
medan listrik yang dirasakan di titik A A
-
3 cm C
5. Perhatikan gambar di bawah. Jika diketahui Q
1 = Q 2 = 10 µC dan konstanta k = 9.109
Q1 Q2 P
Nm2/C2, maka tentukan besar dan arah kuat
medan di titik P!
6 cm 6 cm

5. KUAT MEDAN LISTRIK YANG NOL


Jika ada dua muatan atau lebih maka setiap B
A
titik yang ada di sekitarnya akan dipengaruhi oleh EB EA
medan listrik sejumlah muatannya tersebut. Karena
+ +
C
medan listrik merupakan besaran vektor maka ada
kemungkinan resultannya nol. Coba perhatikan
Gambar 4.4 Kemungkinan
contohnya pada Gambar 4.4. Ada dua medan listrik,
kuat medan nol.
jika F A = F B maka kuat medan di titik C dapat nol.
Contoh Soal :
1. Muatan A 9 µC dan muatan B 16 µC berjarak 14 cm satu dengan yang lain.
Tentukan letak titik C yang memiliki kuat medan nol
2. Dua muatan QA = 8 µC dan QB = 2 µC ditempatkan pada jarak 15 cm.
Dimanakah muatan qC = - 2 µC harus ditempatkan agar gaya yang dirasakan
sama dengan nol.
3. Dua muatan A dan B masing-masing sebesar +4 µC dan -16 µC terpisah
dengan jarak 12 cm. Jika C adalah titik sedemikian kuat medannya sama
dengan nol, maka tentukan letak C.

47
Panduan Belajar Fisika XII 2015

TIPS PRAKTIS !
Menentukan letak muatan ketiga yang gaya coulombnya atau kuat medan
listriknya sama dengan nol.
 Misalkan muatan q1 dan q2 memiliki jenis yang sama (Muatan ketiga letaknya
diantara kedua muatan)

Jarak dari muatan 1 : Jarak dari muatan 2 :

 Misalkan muatan q1 dan q2 memliki jenis yang berbeda (Muatan ketiga letaknya
dekat dengan muatan yang paling kecil)

Jarak dari muatan 1 : Jarak dari muatan 2 :

B. ENERGI POTENSIAL LISTRIK DAN POTENSIAL LISTRIK

1. ENERGI POTENSIAL LISTRIK


Energi potensial listrik didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk
memindahkan muatan listrik dari jauh tak hingga ke titik tersebut. Setiap ada medan
gaya maka akan melibatkan usaha dan energi. Usaha merupakan perubahan energi
potensial ( ). Energi potensial listrik merupakan besaran skalar berarti
tidak memiliki arah.
Energi potensial listrik dirumuskan sebagai berikut :

Ep : Energi potensial listrik (Joule)


Q1, Q2 : Muatan listrik (C)
R : Jarak antar muatan (m)

2. POTENSIAL LISTRIK
Energi potensial per satuan muatan disebut potensial listrik.

V : Potensial listrik (volt)


Q : Muatan listrik (C)
R : Jarak antar muatan (m)

48
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Contoh Soal :
1. Titik A berada pada jarak 0,1 cm dari muatan + 0,5 µC. Suatu muatan + 2 x 10 -8
C ditempatkan pada titik tersebut. Tentukan energi potensial listrik di titik itu.
2. Titik A berada pada jarak 9 mm + 2,5 µC. Suatu muatan + 4 x 10-7 C diletakkan
pada titik tersebut. Tentukan energi potensial listrik di titik itu.
3. Titik X terletak 1,5 cm dari muatan + 3 µC, tentukan potensial listrik di titik X
tersebut.
4. Titik A dan B berturut-turut terletak pada jarak 25 cm dan 5 cm dari muatan
sebesar + 10 µC. Tentukan beda potensial pada kedua titik tersebut.
5. Titik A dan B berjarak 9 cm. Diantara A dan B terdapat titik C yang berjarak 3 cm
dari titik A. Titik A diberi muatan + 5 µC dan titik B diberi muatan + 10 µC,
tentukan potensial listrik di titik C.

Tips memahami :
B. vektor B. vektor F E V Ep ditulis
:Q
searah jarum jam.
Patokannya adalah
F paling kiri.
xR Arah kanan Q
xR
hilang, arah bawah
R hilang

:Q
Karena Ep dan V besaran
skalar maka nilai (-) atau (+)
B. skalar B. skalar
harus diikutkan dalam
perhitungan

3. KEPING SEJAJAR
Keping sejajar adalah dua keping konduktor
dengan luas sama dan bahan sama. Jika
dihubungkan dengan sumber tegangan V maka
akan menyimpan muatan yang sama besar
berlainan jenis seperti pada Gambar 4.5. Di
daerah antar keping dapat digambarkan
permukaan yang tertembus garis-garis medan
seluas A secara tegak lurus (sejajar garis Gambar 4.5 Garis-garis medan
normal) sehingga akan berlaku hukum Gauss menembus tegak lurus bidang,sejajar
dengan normalnya, θ = 0o
sebagai berikut.

49
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Berarti bila ada muatan positif +q atau dilepas di sekitar keping A maka muatan
tersebut akan mendapat gaya ke kanan sebesar : F = q E
Jika muatan telah berpindah dari titik A ke titik B maka akan terjadi perubahan energi
potensial sebesar :
W = ∆ Ep
F.d=qV
q.E.d=qV

C. KAPASITOR
Kapasitor merupakan komponen listrik yang dibuat dari pengembangan keping
sejajar. Jika ada keping sejajar maka kedua kepingnya akan menyimpan muatan
berlainan jenis sama besar. Dari sifatnya yang dapat menyimpan muatan inilah
kapasitor banyak dimanfaatkan dalam dunia elektronik. Contoh pemanfaatan kapasitor
adalah sebagai filter tegangan pada power suply, rangkaian tuning pada radio dan
perata tegangan pada adaptor.

1. PENYIMPAN MUATAN DAN ENERGI


Kapasitor dapat menyimpan muatan.
Muatan yang tersimpan itu sebanding
dengan beda potensialnya. Konstanta
pembandingnya disebut kapasitas
kapasitor dan disimbulkan C.

Gambar 4.6 Kapasitor


q ~ V dan q = C V

dengan : Q : muatan yang tersimpan (C)


V : beda potensial keping-keping
C : kapasitas kapasitor (farad)

50
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Kapasitas kapasitor ini ternyata nilainya sebanding dengan luas penampang


keping, sebanding dengan permitivitas relatif bahan dielektrik dan berbanding
terbalik dengan jarak kedua keping.

Energi yang tersimpan dalam kapasitor adalah :

51
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Contoh Soal :

1. Sebuah kapasitor luas penampang platnya 100 cm2 dan diantaranya hanya
berjarak 2 mm. Jika ujung-ujung kapasitor itu dihubungkan pada beda potensial
10 volt maka tentukan :
a. Kapasitas kapasitor
b. muatan yang tersimpan
c. energi yang tersimpan kapasitor
2. Kapasitas keping sejajar luasnya 200 cm2 dan jarak antar keping 4 mm. Bahan
dielektriknya adalah hampa udara. Jika dihubungkan beda potensial 20 volt maka
tentukan muatan dan energi kapasitor yang tersimpan.
3. Sebuah kapasitor 6 µF dihubungkan dengan tegangan 100 volt. Tentukan muatan
dan energi yang tersimpan dalam kapasitor tersebut.

2. RANGKAIAN KAPASITOR

52
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Contoh Soal :
1. Dua kapasitor 2 µF dan 4 µF dirangkai seri dihubungkan dengan sumber
tegangan 6 volt. Tentukan energi yang tersimpan dalam rangkaian tersebut.
2. Tiga buah kapasitor masing-masing 2 µF, 3µF dan 6µF dirangkai seri kemudian
dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. Tentukan :
a. kapasitas penggantinya,
b. tegangan pada masing-masing kapasitor,
c. muatan yang disimpan masing-masing kapasitor
3. Tiga buah kapasitor dirangkai seperti Gambar
C1 = 300 µF, C2 = 200 µF dan C3 = 400 µF.
Tentukan :
a. kapasitas pengganti total
b. muatan yang tersimpan rangkaian
c. beda potensial antara b dan c
d. muatan yang tersimpan C2 dan C3

53
Panduan Belajar Fisika XII 2015

UJI KOMPETENSI
1. Dua buah muatan +4 µC dan -6 µC, jika kedua muatan itu terpisah sejauh 2 cm maka
gaya elektrostatis dan sifatnya adalah. … (k = 9 . 109 Nm2/C2)
A. 450 N tarik menarik
B. 450 N tolak menolak
C. 540 N tarik menarik
D. 540 N tolak menolak
E. 600 N tarik menarik
2. Dua buah muatan listrik terpisah sejauh 10 cm mengalami gaya tarik sebesar 10 N. Jika
kedua muatan itu terpisah sejauh 5 cm, maka gaya yang dialamu kedua muatan itu
adalah. …
A. 10 N
B. 20 N
C. 30 N
D. 40 N
E. 50 N
3. Dua buah muatan qA = +6 µC dan qB = -2 µC terpisah sejauh 6 cm. Bila muatan 1 µC
diletakkan di tengah keduanya, maka resultan gaya yang dialami muatan 1 µC tersebut
adalah. …
A. 10 N
B. 20 N
C. 40 N
D. 60 N
E. 80 N
4. Dua buah muatan terpisah pada jarak 2 m berada di udara. Jika jarak kedua muatan itu
dijadikan 6 kali semula, maka besar gaya coulomb menjadi. …
A. 1/2 kali semula
B. 1/4 kali semula
C. 1/9 kali semula
D. 1/16 kali semula
E. 1/36 kali semula

54
Panduan Belajar Fisika XII 2015

5. Dua buah muatan disusun seperti gambar. Besar kuat medan di titik C adalah. … (k = 9
x 109 Nm2/C2, 1 µC = 10-6 C)
A. 0,5 x 107 N/C
B. 2,0 x 107 N/C
C. 4,5 x 107 N/C
D. 13,5 x 107 N/C
E. 40,5 x 107 N/C
6. Perhatikan gambar muatan listrik berikut. Gaya interaksi antara dua muatan itu 72 N
(1 µC = 10-6 C). Jika muatan q2 digeser menjauhi q1 sehingga jaraknya 20 cm, maka
gaya interaksi kedua muatan menjadi. …
A. 3 N
B. 9 N
C. 18 N
D. 27 N
E. 48 N
7. Diagram berikut menggambarkan muatan – q berada pada jarak 1 m dari muatan
– 7 µC sehingga mendapat gaya 1, 8 x 10-3 N. Jika muatan – q digeser sejauh 5 m ke
kiri maka gaya yang dialaminya menjadi. …
A. 2 x 10-5 N
B. 5 x 10-5 N
C. 2 x 10-4 N
D. 5 x 10-4 N
E. 2 x 10-3 N
8. Muatan Q1, Q2 dan Q3 diletakkan segaris seperti gambar. Jika muatan Q3 digeser dari
titik C ke titik D, maka perbandingan gaya coulomb Q2 sebelum dan sesudah Q3 digeser
adalah. …
A. 9 : 1
B. 9 : 4
C. 4 : 1
D. 2 : 1
E. 1 : 2

55
Panduan Belajar Fisika XII 2015

9. Dua buah muatan A dan B masing-masing sebesar – Q dan – 4Q terpisah pada jarak 9
cm satu sama lain. Jika muatan +Q terletak di antara keduanya dan gaya yang
dialaminya nol, maka muatan +Q harus diletakkan pada jarak. …
A. 3 cm dari muatan B
B. 4 cm dari muatan B
C. 5 cm dari muatan B
D. 3 cm dari muatan A
E. 6 cm dari muatan A
10. Kuat medan sebuah titik berjarak 20 cm dari muatan 20 µC sebesar. …
A. 1,5 x 106 N/C
B. 2,5 x 106 N/C
C. 3,5 x 106 N/C
D. 4,5 x 106 N/C
E. 5,5 x 106 N/C
11. Kuat medan homogen sebesar 100 N/C berarah tegak lurus bidang seluas 800 cm 2.
Besar fluks listrik yang terjadi adalah. …
A. 2 Wb
B. 4 Wb
C. 8 Wb
D. 16 Wb
E. 32 Wb
12. Dua muatan A dan B terpisah seperti gambar. Titik C berada diantara kedua muatan
dan berjarak 4 cm dari A. Jika qA = - 8 µC dan qB = 12 µC dan k = 9 x 109 Nm2/C2 maka
kuat medan listrik di titik C akibat kedua muatan tersebut adalah. … (1 µC = 10-6 C)
A. 1,5 x 107 N/C
B. 3,0 x 107 N/C
C. 4,5 x 107 N/C
D. 6,0 x 107 N/C
E. 7,5 x 107 N/C

56
Panduan Belajar Fisika XII 2015

13. Dua buah muatan P dan Q yang segaris, terpisah sejauh 20 cm. (k = 9 x 109 Nm2/C2,
1 µ = 10-6). Besar kuat medan di titik R yang berjarak 5 cm dari muatan P adalah. …
A. 1 x 107 N/C
B. 2 x 107 N/C
C. 4 x 107 N/C
D. 6 x 107 N/C
E. 8 x 107 N/C
14. Perhatikan gambar berikut. Besar kuat medan listrik di titik A adalah. …
A. 5,4 x 107 N/C
B. 6,0 x 107 N/C
C. 7,2 x 107 N/C
D. 7,5 x 107 N/C
E. 9,0 x 107 N/C
15. Muatan +q1 dan +q2 berjarak 9 cm satu sama lain dan besar q2 = 4 q1. Letak sebuah titik
yang kuat medannya nol adalah. …
A. 2 cm dari muatan q1
B. 3 cm dari muatan q1
C. 4 cm dari muatan q2
D. 6 cm dari muatan q1
E. 7 cm dari muatan q2
16. Diagram garis-garis gaya yang benar antara 2 muatan listrik yang benar adalah. …

57
Panduan Belajar Fisika XII 2015

17. Dua buah muatan sejenis dijauhkan 2 kali dari jarak semula. Perbandingan kuat medan
pada keadaan awal dengan akhir adalah. …
A. 1 : 4
B. 1 : 3
C. 2 : 3
D. 4 : 1
E. 5 : 3
18. Apabila dalam suatu ruangan terdapat benda bermuatan listrik yang sama besar, maka
garis-garis gaya listrik yang benar adalah. …

19. Perhatikan gambar berikut. Besar potensial listrik di titik C adalah. …


A. 3,6 x 105 volt
B. 7,2 x 105 volt
C. 1,4 x 106 volt
D. 3,2 x 106 volt
E. 3,8 x 106 volt

20. Kapasitas kapasitor keping sejajar yang diberi muatan dipengaruhi oleh :
1) Konstanta dielektrik
2) Tebal plat
3) Luas plat
4) Jarak kedua plat

58
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Pernyataan yang benar adalah. …


A. 2)
B. 1) dan 2)
C. 1) dan 3)
D. 2) dan 3)
E. 1), 2) dan 3)
21. Suatu kapasitor keping sejajar mempunyai luas tiap keping 400 cm2 dan jarak antar
keping 2 mm. Jika muatan kapasitor sebesar 1,06 x 10-9 C, maka kapasitor tersebut
dipasang pada tegangan. …
A. 2 volt
B. 3 volt
C. 4 volt
D. 5 volt
E. 6 volt
22. Kapasitor 10 µF diberi tegangan 200 volt. Energi yang tersimpan dalam kapasitor
tersebut adalah. …
A. 0,1 J
B. 0,2 J
C. 0,3 J
D. 0,4 J
E. 0,5 J
23. Lima kapasitor masing-masing kapasitasnya 4 µF dirangkai seperti gambar. Energi
yang tersimpan dalam kapasitor tersebut adalah. … (1 µF = 10-6 F).
A. 1,0 x 10-6 J
B. 2,5 x 10-6 J
C. 5,0 x 10-6 J
D. 2,5 x 10-5 J
E. 5,0 x 10-6 J
24. Diketahui lima kapasitor mempunyai kapasitas sama 1 farad dirangkai seperti gambar.
Jika titik A dan B dihubungkan dengan sumber tegangan 7 volt, maka energi yang
tersimpan dalam kapasitor adalah. …

59
Panduan Belajar Fisika XII 2015

A. 1, 5 J
B. 2,5 J
C. 8,6 J
D. 10,0 J
E. 10,5 J
25. Lima buah kapasitor identik disusun seperti gambar. Jika C = 4 µF dan V = 3 volt, maka
energi yang tersimpan dalam rangkaian kapasitor tersebut adalah. …
A. 1,5 x 10-6 joule
B. 2,4 x 10-6 joule
C. 1,0 x 10-5 joule
D. 1,5 x 10-5 joule
E. 3,0 x 10-5 joule

60
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Indikator Pencapaian :
 menentukan induksi magnet oleh kawat berarus,
 menentukan gaya yang ditimbulkan oleh kawat berarus dalam medan magnet,
 menentukan gaya yang ditimbulkan oleh muatan bergerak dalam medan magnet.

BAB 5

INDUKSI MAGNET

A. MEDAN MAGNET OLEH KAWAT BERARUS


Pada awalnya orang menemukan bahwa logamlogam tertentu dapat dibuat
sebagai magnet. Magnet inilah yang dapat menimbulkan medan magnet. Magnet ini
ada yang berbentuk batang, jarum dan ladam. Batang magnet ini memiliki dua kutub
yaitu kutub utara U dan kutub selatan S. Dua kutub sejenis akan tolak menolak dan
kutub tidak sejenis akan tarik menarik.
Pada tahun 1820 seorang ilmuwan
Denmark, Hans Christian Oersted (1777-
1857) menemukan suatu gejala yang
menarik. Saat jarum kompas diletakkan di
sekitar kawat berarus ternyata jarum kompas
menyimpang. Kemudian disimpulkan bahwa
di sekitar kawat berarus timbul medan Gambar 5. 1 Pengaruh arus listrik
terhadap kompas.
magnet. Medan magnet oleh kawat berarus
inilah yang dinamakan induksi magnet.
Induksi magnet merupakan besaran vektor
arahnya dapat ditentukan dengan
menggunakan kaedah tangan kanan. Lihat
Gambar 5.2. Ibu jari sebagai arah arus I dan
empat jari lain sebagai arah induksi magnet
B. Sedangkan besaran induksi magnetnya
dipengaruhi oleh kuat arusnya I, jarak titik ke Gambar 5. 2 Kaidah Tangan Kanan.
penghantar dan bentuk penghantarnya. Titik (.)keluar bidang, silang (x)
masuk bidang.

61
Panduan Belajar Fisika XII 2015

1. Kawat Lurus Panjang


Induksi magnet di sekitar kawat lurus panjang sebanding dengan kuat arus I dan
berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat a. Konstanta pembandingnya adalah

Keterangan :
B : Induksi magnet di sebuah titik ( Tesla) atau (Wb/m2)
I : Kuat arus (A)
a : Jarak titik ke kawat (m)
µo : Permiabilitas hampa udara (4π . 10-7 Wb/Am)

2. Kawat Melingkar Berarus


Besarnya induksi magnet sebanding dengan kuat arus I dan berbanding terbalik

dengan jari-jari kawat a. Konstanta pembandingnya

Keterangan :
B : Induksi magnet di pusat kawat ( Tesla) atau (Wb/m2)
I : Kuat arus (A)
a : Jari-jari kawat (m)
µo : Permiabilitas hampa udara (4π . 10-7 Wb/Am)

62
Panduan Belajar Fisika XII 2015

3. Solenoida Berarus
Solenoida adalah nama lain dari
kumparan yang dipanjangkan, lihat
Gambar 5.3. Kuat medan magnet pada
titik yang berada di pusat sumbu
solenoida memenuhi persamaan Gambar 5. 3 Solenoida
berikut.

B = µo . I . n Keterangan :
N : Jumlah lilitan
n = N/L L : Panjang solenoida (m)

Soal :
P
1. Sebuah kawat dialiri arus 5 A seperti
2 cm
gambar. Tentukan besar dan arah
induksi magnet di titi p.
I
2. Dua kawat lurus panjang berarus listrik sejajar dengan jarak 15 cm. Kuat arusnya
searah dengan besar IA = 10 A dan IB = 15 A. Tentukan induksi magnet di suatu titik
C yang berada diantara kedua kawat berjarak 5 cm dari kawat IA
3. Dua kawat lurus panjang A dan B berjarak 10 cm satu sama lain. Keduanya dialiri
arus searah sebesar IA = 2 A dan IB = 3 A. Tentukan :
a. Induksi magnet di titik tengah antara kedua kawat,
b. letak titik yang induksi magnetnya nol!
4. Kawat melingkar terdiri dari 50 lilitan dialiri arus sebesar 5 A. Jari-jari lingkaran 15
cm. Tentukan besar induksi magnet di pusat lingkaran tersebut.
5. Sebuah kawat dibuat setengah lingkaran
seperti gambar di bawah. Jika dialiri arus
10 A maka tentukan arah dan besar
induksi magnet di titik P.
6. Sebuah solenoida jari-jarinya 2 mm dan panjangnya 50 cm memiliki 400 lilitan. Jika
dialiri arus 2 A maka tentukan induksi magnet di titik tengah suatu solenoida!
7. Kuat arus 5 A dialirkan pada solenoida yang memiliki kerapatan lilitan 1000 lilitan/m.
Tentukan kuat medan magnet di titik tengah suatu solenoida.

63
Panduan Belajar Fisika XII 2015

B. GAYA LORENTZ
Gaya Lorentz merupakan nama lain dari gaya magnetik yaitu gaya yang
ditimbulkan oleh medan magnet. Kapan akan timbul ? bila ada interaksi dua medan
magnet, contohnya adalah kawat berarus dalam medan magnet, kawat sejajar berarus
dan muatan yang bergerak dalam medan magnet.
1. Kawat Berarus Dalam Medan Magnet
Pada setiap kawat berarus yang diletakkan dalam
daerah bermedan magnet maka kawat tersebut akan
merasakan gaya magnet. Gaya magnet atau gaya
Lorentz merupakan besaran vektor. Arahnya dapat
menggunakan kaedah tangan kanan seperti pada
Gambar 5.4. Ibu jari sebagai arah I, empat jari lain Gambar 5. 4 Arah gaya
sebagai arah B dan arah gaya Lorentz sesuai dengan Lorentz

arah telapak.
Besarnya gaya Lorentz sebanding dengan kuat arus I, induksi magnet B dan
panjang kawat L. Jika B membentuk sudut θ terhadap I akan memenuhi
persamaan :
I1 I2
F = B. I . L . Sin θ

2. Kawat Sejajar Berarus


Di sekitar kawat berarus timbul F21
F12
induksi magnet. Apa yang akan terjadi jika B2 B1
kawat berarus lain didekatkan kawat
pertama? Keadaan ini berarti ada dua a
kawat sejajar. Kawat kedua berada dalam
induksi magnet kawat pertama, sehingga I1 I2
akan terjadi gaya Lorentz. Begitu juga pada
kawat kedua akan menimbulkan gaya
Lorentz pada kawat pertama. Gaya itu F12 F21
sama besar dan memenuhi persamaan B2 B1
berikut.
a

Gambar 5. 5 Arah gaya lorentz


pada kawat sejajar

64
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Bagaimanakah arahnya ? Kawat sejajar yang diberi arus searah akan tarik
menarik dan diberi arus berlawanan akan tolak menolak. Perhatikan Gambar 5.5.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Tentukan dengan menggunakan kaedah tangan
kanan.
3. Gaya Lorentz Pada Muatan Bergerak
Muatan bergerak dapat disamakan dengan
arus listrik. Berarti saat ada muatan bergerak dalam
medan magnet juga akan timbul gaya Lorentz. Arus
listrik adalah muatan yang bergerak dan muatan yang
dimaksud adalah muatan positif. Gaya Lorentz yang
dirasakan muatan positif dapat ditentukan dengan Gambar 5. 6 Arah gaya
kaedah tangan kanan. Perhatikan Gambar 5.6. Ibu Lorentz pada muatan
bergerak
jari menunjukkan arah v, 4 jari lain menjadi arah B
dan telapak arah gaya Lorentz.
Besarnya gaya Lorentz pada muatan bergerak sebanding dengan induksi
magnet (B), muatan (q) dan kecepatan gerak muatan (v). Jika B dan v membentuk
sudut θ maka memenuhi persamaan :

F = B . q . v. Sin θ

Soal.

1. Sebuah kawat yang dialiri arus 3 A berada dalam medan magnet 0,5 tesla yang
membentuk sudut 30o. Berapakah besar gaya Lorentz yang dirasakan kawat
tersebut sepanjang 5 cm.
2. Diketahui dua buah kawat sejajar dialiri arus IA = 2 A dan IB = 6 A dengan arah
berlawanan dan berjarak 8 cm. Tentukan gaya Lorentz yang dirasakan oleh kawat IB
sepanjang 20 cm karena pengaruh IA.
3. Dua kawat sejajar lurus panjang berjarak 20 cm satu sama lain. Kedua kawat dialiri
arus masing-masing I1 = 10 A dan I2 = 20 A dengan arah berlawanan. Tentukan
arah dan besar gaya Lorentz yang dialami kawat I2 sepanjang 50 cm.
4. Sebuah partikel bermuatan +5 μC bergerak membentuk sudut 30O terhadap medan
magnet homogen 0,5 Wb/m2 dan kecepatan partikel 4.105 m/s maka tentukan gaya
Lorentz yang bekerja pada partikel.

65
Panduan Belajar Fisika XII 2015

UJI KOMPETENSI
1. Medan magnet disekitar penghantar panjang lurus berarus, berbanding terbalik dengan
….
A. Kuat arus listrik
B. Tegangan listrik
C. Induktansi diri
D. Jumlah lilitan kumparan
E. Jarak titik dari penghantar
2. Arus listrik sepanjang kawat listrik tegangan tinggi dari selatan ke utara. Arah medan
magnet yang diakibatkan arus listrik di atas kawat tersebut adalah ke ....
A. Selatan
B. barat
C. Utara
D. tenggara
E. timur
3. Sebuah kawat lurus yang panjang berarus listrik 10 ampere. Sebuah titik berada 4 cm
dari kawat. Jika μo = 4π x 10-7 Wb/Am, maka kuat medan magnet di titik tersebut
adalah ....
A. 0,5 x 10-4 weber /m2
B. 1,0 x 10-4 weber/m2
C. 3,14 x 10-4 weber /m2
D. 4,0 x 10-4 weber/m2
E. 5,0 x 10-4 weber/m2
4. Diantara besaran berikut :
(1) jumlah kumparan lilitan
(2) arus dalam kumparan
(3) panjang kumparan
(4) besar tegangan sumber
Yang menentukan nilai induksi magnetik dalam kumparan adalah….
A. 1, 2 dan 3
D. 1 dan 4
B. 1, 2, 3 dan 4
E. 2 dan 4
C. 1 dan 3

66
Panduan Belajar Fisika XII 2015

5. Induksi magnetik pada solenoida menjadi bertambah besar, bila....


A. jumlah lilitannya diperbanyak, arusnya diperkecil
B. jumlah lilitannya dikurangi, arusnya diperbesar
C. jumlah lilitan diperbanyak, arus diperbesar
D. solenoidanya diperpanjang, arusnya diperbesar
E. solenoidanya diperpanjang, arusnya diperkecil
6. Seutas kawat dilengkukkan seperti gambar. Jika jari-jari kawat 2 π cm dan induksi
magnet di titik P = 10-5 T, kuat arus listrik yang mengalir adalah. …
A. 1,0 A
r
B. 2,0 A i
P
C. 3,2 A
D. 3,5 A
E. 4,0 A
7. Dua kawat berarus listrik searah 10 A seperti gambar. Induksi magnet di titik P adalah.

A. 2 x 10-5 T masuk bidang gambar
B. 2 x 10-5 T keluar bidang gambar
10 cm P
C. 5 x 10-5 T masuk bidang gambar
D. 5 x 10-5 T keluar bidang gambar 5 cm
E. 16 x 10-5 T masuk bidang gambar
8. Kawat lurus sepanjang 20 cm dialiri arus listrik 2 A diletakkan dalam medan magnet 0,4
T. Gaya Lorentz yang dialami kawat jika diletakkan tegak lurus arah medan sebesar. …
A. 0,16 N
B. 0,24 N
C. 0,32 N
D. 0,64 N
E. 0,80 N
9. Dalam suatu medan magnet homogen 2,4 x 10-2 T diletakkan kawat sepanjang 1 meter
dan dialiri arus listrik 20 A. Sudut yang dibentuk antara arah arus dan arah medan
magnet 30o. Gaya Lorentz yang muncul pada kawat adalah. …
A. 0,03 N
B. 0,06 N
C. 0,12 N
D. 0,24 N
E. 0,48 N

67
Panduan Belajar Fisika XII 2015

10. Dalam medan magnet homogen 0,032 T diletakkan kawat lurus berarus listrik 20 A
secara tegak lurus. Jika panjang kawat 100 cm, gaya lorentz yang timbul sebesar. …
A. 2,4 x 10-1 N
B. 3,6 x 10-1 N
C. 4,8 x 10-1 N
D. 5,4 x 10-1 N
E. 6,4 x 10-1 N
11. Perhatikan gambar ! Kawat berarus listrik 2 A melintasi medan magnet homogen 0,05 T.
Jika panjang kawat 30 cm, besar dan arah gaya magnetik yang dialami kawat adalah.
… i
A. 0,02 N ke kiri
B. 0,02 N ke kanan
C. 0,03 N ke kiri
D. 0,03 N ke kanan
E. 0,05 N ke kiri
12. Sebuah partikel bermuatan 2 µC bergerak dengan kecepatan 106 m/s di udara melewati
medan magnet homogen 2 x 10-4 T secara tegak lurus. Gaya magnetik yang dialami
partikel tersebut adalah. …
A. 1 x 10-4 N
B. 2 x 10-4 N
C. 3 x 10-4 N
D. 4 x 10-4 N
E. 5 x 10-4 N
13. Muatan listrik +5 C bergerak dengan kecepatan tetap 20 m/s pada arah sumbu X positif
(+). Terdapat medan magnet 40 T dengan arah Z positif (+) seperti gambar. Besar dan
arah gaya magnetik adalah. … Z (+)
3
A. 4 x 10 N arah Y ( - )
B
B. 4 x 103 N arah Y ( + )
C. 4 x 10-3 N arah Y ( - ) X (+)
-3 v
D. 4 x 10 N arah Y ( + )
Y(-)
E. 4 x 10-3 N arah Z ( - )

68
Panduan Belajar Fisika XII 2015

14. Muatan listrik 3 µC melintasi 0,06 T dengan kecepatan 25 m/s. Gaya Lorentz yang
dialami muatan itu adalah. …
A. 1,5 x 10-5 N
B. 2,7 x 10-5 N
C. 3,6 x 10-5 N
D. 4,5 x 10-5 N
E. 5,4 x 10-5 N
15. Dua kawat lurus sejajar berjarak 1 m satu sama lain dialiri arus listrik masing-masing 1
A dengan arah sama. Diantara kedua kawat akan terjadi. …
A. Gaya tarik menarik sebesar 4 x 107 N/m
B. Gaya tolak menolak sebesar 2 x 107 N/m
C. Gaya tarik menarik sebesar 2 x 107 N/m
D. Gaya tarik menarik sebesar 4 x 10-7 N/m
E. Gaya tolak menolak sebesar 4 x 10-7 N/m
16. Dua kawat sejajar sepanjang 1 m berarus listrik 6 A dan 9 A berjarak 18 cm satu sama
lain. Jika kedua arus berarah sama, maka besar dan arah gaya Lorentz yang
ditimbulkan oleh kedua kawat tersebut adalah. …
A. 6 x 10-5 N, tarik menarik
B. 6 π x 10-5 N, tarik menarik
C. 6 x 10-5 N, tolak menolak
D. 6 π x 10-5 N, tolak menolak
E. 12 π x 10-5 N, tarik menarik
17. Sepotong kawat lurus berarus listrik I seperti gambar. Pernyataan tentang induksi
magnetik di titik P :
(1) Sebanding dengan kuat arus
(2) Sebanding dengan panjang elemen kawat
(3) Sebanding dengan sudut apit antara arah arus dengan garis hubung titik itu ke
kawat
(4) Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak titik itu ke elemen kawat
Pernyataan yang benar adalah. …
I
A. (1), (2), (3) dan (4) α
B. (1), (2) dan (3) P
C. (1), (2) dan (4) a
D. (1), (3) dan (4) β
E. (2), (3) dan (4)

69
Panduan Belajar Fisika XII 2015

18. Kawat berarus listrik I berada dalam medan


magnet B seperti gambar.
Gambar yang benar sesuai gaya magnetik adalah. …
A. 1, 2, 3 dan 4
B. 1, 2 dan 3
C. 2, 3 dan 4
D. 1 dan 3
E. 2 dan 4
19. Suatu kawat penghantar berarus listrik I berada dalam medan magnet B seperti
ditunjukkan gambar. Jika arus listrik I ke arah sumbu X positif, medan magnet B ke arah
sumbu Y negatif, maka gaya Lorentz yang dialami kawat adalah. …
A. Z ( - )
B. Z ( + )
C. Y ( - )
D. Y ( + )
E. X ( - )
20. Suatiu partikel bermuatan positif bergerak dengan kecepatan v dalam medan magnet
homogen. Arah gaya magnet F dan arah kecepatan v yang benar adalah. …

70
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Indikator Pencapaian :
 menerapkan hukum Faraday pada sumber-sumber ggl imbas
 menjelaskan prinsip kerja generator
 menentukan ggl induksi pada generator
 menerapkan diagram rasio pada penyelesaian tentang arus bolak-balik

BAB 6

IMBAS ELEKTROMAGNETIK
Kalian banyak memanfaatkan alat-alat yang
menggunakan prinsip imbas elektromagnetik.
Misalnya seperti pada gambar di samping.
Sebuah trafo sebagai alat penurun dan penaik
tegangan contoh lain ada alat generator.
A. Hukum Faraday
Gambar 6.1 Transformator
1. Hukum Faraday
“Ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatu penghantar atau kumparan
sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop
penghantar atau kumparan tersebut.”
ε = ggl induksi (volt)
N = jumlah lilitan
= laju perubahan fluks magnetik

Tanda negatif pada persamaan di atas sesuai dengan Hukum Lenz. Dengan bahasa
yang sederhana hukum Lenz dirumuskan: Ggl Induksi selalu membangkitkan arus
yang medan magnetiknya berlawanan dengan sumber perubahan fluks magnetik.
Soal :
1. Sebuah solenoida memiliki 1000 lilitan berada dalam medan magnetik sehingga
solenoida dipengaruhi fluks magnetik sebesar 4.10-3 Wb. Jika fluks magnetiknya
berubah menjadi 3.10-3 Wb dalam 2 sekon, maka tentukan besar ggl induksi
yang timbul pada ujung-ujung solenoida tersebut?
2. Fluks magnetik pada suatu kumparan berubah dari 5.10-2 Wb menjadi 2.10-2 Wb
selama 0,5 s. Jumlah lilitannya 2000. Berapakah beda potensial yang timbul
pada ujung-ujung kumparan ?
Hukum Faraday memperkenalkan suatu besaran yang dinamakan fluks magnetik.
Fluks magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis gaya magnetik. Berkaitan dengan

71
Panduan Belajar Fisika XII 2015

besaran ini, kuat medan magnet didefinisikan sebagai kerapatan garis-garis gaya
magnet. Dari kedua definisi ini dapat dirumuskan hubungan sebagai berikut.

Φ = fluks magnetik (weber atau Wb)


B = induksi magnetik (Wb/m2)
A = luas penampang (m2)
θ = sudut antara iduksi magnet dengan normal bidang

Dari persamaan di atas dapat diamati bahwa perubahan fluks magnet dapat terjadi
tiga kemungkinan. Pertama terjadi karena perubahan medan magnet B. Kedua,
terjadi karena perubahan luas penampang yang dilalui, contohnya kawat yang
bergerak dalam medan magnet. Ketiga, terjadi karena perubahan sudut θ.

2. Penghantar Bergerak Dalam Medan Magnet


Pada saat bergerak maka penghantar akan menyapu luasan yang terus berubah.
Karena perubahan luas inilah maka ujung-ujung penghantar itu akan timbul beda
potensial. Besarnya sesuai dengan hukum Faraday yaitu :
ε = ggl induksi (volt)
B = induksi magnet (Wb/m2)
l = panjang penghantar
v = kecepatan gerak penghantar (m/s)
θ = sudut antara θ dan v
ε =i.R i = arus listrik (A)
R = hambatan (ohm)

Arah arus yang ditimbulkan oleh beda potensial ini dapat menggunakan kaedah
tangan kanan. Ibu jari sebagai arah arus induksi I, empat jari lain sebagai arah B dan
telapak sebagai arah gaya Lorentz yang berlawanan arah dengan arah kecepatan
penghantar.
Soal :
1. Penghantar AB memiliki panjang 25 cm bergerak dengan kecepatan 5 m/s dalam
medan magnet homogen 40 mT. Jika penghantar dihubungkan hambatan 50 Ω
maka tentukan :
a. besar kuat arus yang lewat R,
b. gaya Lorentz yang timbul pada kawat!
2. Sebuah kawat digerakkan kelajuannya 20 m/s dalam medan magnet homogen
0,8 Wb/m2 Panjang kawat 20 cm. Ujung-ujung penghantar kemudian
dihubungkan pada lampu yang berhambatan 40 Ω. Jika lampu dapat menyala
normal maka tentukan :

72
Panduan Belajar Fisika XII 2015

a. beda potensial ujung-ujung kawat,


b. kuat arus yang melalui lampu,
c. gaya Lorentz yang bekerja pada kawat.

3. Perubahan Medan Magnet


Perubahan fluks yang kedua dapat terjadi karena perubahan medan magnet.
Contoh perubahan induksi magnet ini adalah menggerakkan batang magnet di
sekitar kumparan.
Sebuah batang magnet didekatkan
pada kumparan dengan kutub utara
terlebih dahulu. Pada saat ini ujung
kumparan akan timbul perubahan medan
magnet yang berasal dari batang magnet
(medan magnet sumber). Medan
Gambar 6.2 Arus Induksi karena
magnetnya bertambah karena pada kutub
perubahan medan magnet
utara garis-garis gaya magnetnya keluar
berarti fluks magnet pada kumparan
bertambah.
Sesuai dengan hukum Lenz maka akan timbul induksi magnet (B induksi)
yang menentang sumber. Arah B induksi ini dapat digunakan untuk menentukan
arah arus induksi yaitu dengan menggunakan kaedah tangan kanan.
Timbulnya arus pada kumparan ini dapat ditunjukan dari galvanometer yang
dihubungkan dengan kumparan. Arus induksi ini timbul untuk menimbulkan induksi
magnet (B induksi ). Arah arus induksi sesuai kaedah tangan kanan, pada Gambar
6.2 terlihat arus mengalir dari titik A ke titik B.
4. Generator
Generator adalah alat yang dapat
merubah energi gerak menjadi energi listrik.
Prinsip yang digunakan adalah perubahan
sudut berdasarkan hukum Faraday sehingga
terjadi perubahan fluks magnetik. Gambar 6.3 Model Generator. Kumparan
Perubahan sudut ini dirancang dengandiputar
cara dimemutar
sekitar medan magnet pada
kumparan
generator.
Pada ujung-ujung kumparan yang berputar diantara dua kutub magnet inilah akan
timbul beda potensial. Sehingga dapat digunakan sebagai sumber tegangan dan

73
Panduan Belajar Fisika XII 2015

hasilnya adalah sumber tegangan bolak-balik. Besar ggl induksinya dapat ditentukan
dari hukum Faraday.
Pada ujung-ujung kumparan yang berputar diantara dua kutub magnet inilah
akan timbul beda potensial. Sehingga dapat digunakan sebagai sumber tegangan
dan hasilnya adalah sumber tegangan bolak-balik. Besar ggl induksinya dapat
ditentukan dari hukum Faraday.
ε = ggl induksi (volt)
N = jumlah lilitan
B = induksi magnet (Wb/m2)
A = luas kumparan (m2)
ω = kecepatan sudut putaran (rad/s)
Soal :
1. Kumparan berbentuk persegi panjang berukuran 20 cm x 10 cm memiliki 400
lilitan Kumparan ini bersumbu putar tegak lurus medan magnet sebesar 0,4
tesla. Jika kumparan berputar dengan kecepatan sudut 40 rad/s maka tentukan
ggl induksi maksimum kumparan !
2. Generator memiliki kumparan berbentuk lingkaran dengan luas penampang 10
m2 berada dalam medan magnet homogen 20 Wb/m2. Lilitannya sebanyak
8.000 lilitan. Pada saat kumparan berputar dengan kecepatan anguler 30 rad/s
maka tentukan beda potensial maksimum yang dihasilkan di ujung-ujung
generator.

B. Induksi Diri

1. Induktor
Masih ingat dengan solenoida ? Solenoida
itulah yang dinamakan juga induktor. Pada
Gambar 6.4 dapat kalian perhatikan rangkaian
yang terdiri dari induktor dan sumber tegangan.
Jika sumber tegangan yang digunakan adalah
arus yang berubah ( arus AC) maka pada
Gambar 6.4 Rangkaian Induktor
induktor itu akan terjadi perubahan induksi
Dengan Arus Bolak Balik
magnet (perubahan fluks).
Dari perubahan itulah dapat menimbulkan beda potensial di titik A dan B.
Ggl induksi yang disebabkan oleh dirinya sendiri ini disebut induksi diri.

74
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Untuk induktor yang berbentuk solenoida, induktansi induktornya dapat memenuhi


persamaan berikut.
L = induktansi diri induktor ( henry )
N = jumlah lilitan
A = luas penampang induktor (m2)
l = panjang induktor (m)
μo = 4 π.10-7 Wb.A-1.m-1

2. Transformator
Transformator dirancang dari
dua kumparan untuk dapat
menimbulkan induksi timbal
balik. Perhatikan Gambar 6.5.
Manfaat trafo adalah untuk
mengubah besarnya tegangan Gambar 6.5 Transformator mempunyai 2
arus bolak-balik. Jika pada komponen
kumparan primernya dialiri arus
bolak-balik.

75
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Soal :
1. Sebuah trafo memiliki efisiensi 80%. Jumlah kumparan primernya 2000 lilitan sedang
lilitan skundernya 1000 lilitan. Kumparan primernya dihubungkan pada sumber
tegangan 220 volt. Jika saat diukur bagian skundernya mampu mengeluarkan arus 4
A maka tentukan :
a. tegangan pada kumparan skundernya,
b. kuat arus pada kumparan primernya
2. Sebuah transformator mempunyai kumparan primer 200 lilitan dan skunder 800
lilitan. Jika arus skunder 3 A, tegangan primer 200 V dan efisiensi 75 %, maka
berapakah :
a. tegangan skundernya,
b. arus primernya.
C. Rangkaian Arus Bolak Balik

76
Panduan Belajar Fisika XII 2015

Soal :

1. Sebuah rangkaian R L C seri pdialiri arus bolak balik dengan data sebagai berikut.
R = 40 ohm, L=0,8 henry, C= 8 F, dan kecepatan sudut 375 rad/detik. Tentukan
R L C
Impedansi pada rangkaian tersebut.
2. Suatu rangkaian seri R-L-C terdiri dari
resistor R = 60 Ω, induktor L = 0,4 H
dan kapasitor C = 200 μF seperti pada
gambar. Tentukan kuat arus maksimum V = 150 sin 50 t
yang mengalir dalam rangkaian.

77
68
Panduan Belajar Fisika XII 2015

UJI KOMPETENSI
1. Di antara besaran-besaran di bawah ini:
(1) banyaknya lilitan (3) luas bidang kumparan
(2) kuat arus yang melalui kumparan (4) hambatan kumparan
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar GGL pada generator adalah ... .
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (l), (2), dan (4)
C. (1) dan (3) saja
D. (2) dan (4) saja
E. (4) saja
2. Di antara faktor-faktor berikut:
(1) jumlah lilitan kumparan (3) hambatan luar
(2) laju perubahan fluks magnetik
Yang mempengaruhi gaya gerak listrik induksi pada kumparan adalah ....
A. (1) saja
B. (1) dan (2)
C. (2) saja
D. (2) dan (3)
E. (3) saja
3. Kawat panjang 1 digerakkan dalam medan magnet homogen B dengan kecepatan v dan
GGL induksi yang dihasilkan ε. Bila kecepatan v dua kali semula dan medan magnet B
dijadikan 1/2 kali semula, maka GGL induksi yang dihasilkan sekarang adalah… .
A. 1/2 ε
B. ε
C. 2 ε
D. 4 ε
E. 8ε
4. Tabel berikut menampilkan data beberapa besaran pada sebuah transformator.

Berdasarkan tabel nilai P dan Q berturut-turut adalah… .


A. 300 volt, dan 1,5 ampere
B. 300 volt, dan 0,75 ampere
C. 150 volt, dan 1,5 ampere
D. 150 volt, dan 0,75 ampere
E. 100 volt, dan 1,5 ampere

78
69
Panduan Belajar Fisika XII 2015

5. Rangkaian R-L-C seri dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik seperti ditunjukkan
gambar berikut: Jika saklar (s) ditutup, maka besar tegangan efektif pada induktor
adalah ... R L C
A. 10 volt
120 0,5 H 0,1 mF
B. 15 volt
C. 20 volt s
D. 24 volt V = 26 2 sin 200t
E. 26 volt
6. Perhatiakan gambar disamping, jika panjang kawat PQ
74
20 cm dan induksi magnetig B = 0,5 T, maka kuat arus
yang mengalir melalui hambatan R = 2 Ω adalah … .
A. 0,3 A
B. 1,2 A
C. 3,0 A
D. 3,3 A
E. 30 A
7. Hambatan 80 Ω, inductor 1 H, dan kapasitor 1 µF dirangkai secara seri dengan
sumber arus AC. Frekuensi resonansi yang dapat dibangkitkan oleh rangkaian tersebut
adalah … .
A. 50/π Hz
B. 100/π Hz
C. 250/π Hz
D. 400/π Hz
E. 500/π Hz
8. Kawat PQ panjang 50 cm digerakan tegak lurus sepanjang kawat AB memotong medan
magnetik serba sama 0,02 Tesla seperti tampak pada gambar. Besar GGL yang timbul
dan arah arus induksi pada kawat PQ adalah : …..
A. 0,02 Volt dari P ke Q
B. 0,02 Volt dari Q ke P
C. 0,04 Volt dari P ke Q
D. 0,04 Volt dari Q ke P
E. 0,08 Volt dari P ke Q

79
66
Panduan Belajar Fisika XII 2015

9. Manakah grafik yang


menyatakan
gelombang sinus
tegangan dan arus
terhadap waktu
dalam rangkaian
RLC yang bersifat
kapasitif?

10. Agar GGL induksi maksimum pada sebuah generator berubah menjadi tiga kali semula,
dapat dilakukan dengan cara ....
A. mengganti lilitan kumparan menjadi 1/3 semula
B. mengganti batang magnet dengan yang berkekuatan 9 kali semula
C. mengganti kumparan dengan yang memiliki luas 6 kali semula
D. mempercepat putaran kumparan menjadi 3 kali semula
E. mempercepat putaran kumparan menjadi semula 1/3 kali semula
11. Perhatikan diagram rangkaian RLC berikut ini! Kuat arus maksimum dari rangkaian
adalah… .
A. 1,3 A
B. 1,5 A
C. 2,0 A
D. 2,4 A
E. 2V2 A
12. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut! Jika
tegangan maksimum sumber arus , bolak-balik 200
V, maka besar kuat arus maksimum yang mengalir
pada rangkaian adalah....
A. 1,5 A
B. 2,0 A
C. 3,5 A
D. 4,0 A
E. 5,0 A

80
67
Panduan Belajar Fisika XII 2015

13. Rangkaian R - L - C disusun seperti gambar di


samping. Grafik gelombang sinus yang dihasilkan jika
XL > XC adalah ... .

14. Suatu kumparan terdiri 200 lilitan dengan penampang ( panjang = 10 cm dan lebar = 5
cm ) diputar dengan kecepatan sudut 60 rad/s tegak lurus dalam medan magnet
homogen 0,5 T. Gaya gerak listrik antara kedua ujung kumparan adalah. …
A. 30 volt C. 450 volt E. 3.000 volt
B. 45 volt D. 2.450 volt
15. Sebuah trafo mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder
2. Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder
Berdasarkan ciri-cirinya, transformator tersebut berfungsi untuk. …
A. Menaikkan arus listrik
B. Menurunkan tegangan listrik
C. Menaikkan tegangan listrik
D. Mengubah jenis energi listrik
E. Mengubah tegangan dari DC ke AC

67
81
Panduan Belajar Fisika XII 2015

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri. Damari, Ari. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Http://pak-anang.blogspot.com. 2012. Smart Solution Ujian Nasional.

Kanginan, Marthen. 2000. SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.

Siswanto, Sukaryadi. 2009. Fisika Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Supiyanto. 2006. Fisika SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga.

2
82

Anda mungkin juga menyukai