Anda di halaman 1dari 36

22

BAB II

HIDROSTATIKA

Hasil Pembelajaran

Setelah berhasil menyelesaikan, dan melengkapi tugas-tugas dan latihan dari bab

ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang prinsip-prinsip dasar pengukuran

tekanan fluida dan hidrostatika.

Kriteria Penilaian

Keberhasilan saudara dalam menguasai bab ini adalah dapat diukur dengan

kriteria sebagai berikut :

1. Menjelaskan tekanan, tekanan pada suatu titik, distribusi tekanan pada zat cair

diam, tekanan atmosfir, relative dan absolut.

2. Menjelaskan gaya tekanan pada bidang terendam, bidang datar, bidang

lengkung.

Sumber Pustaka

Buku Utama :

Ida Zuraida (2003) Mekanika Fluida, Bab II, Pontianak : Polnep

Buku Penunjang :

Bambang Triatmodjo, Ir., Dr., CES., DEA. (1993), Hidraulika I, Yogyakarta

Iz, Mekanika Fluida


23

Pendahuluan

Zat cair yang berada di dalam tangki atau kolam mempunyai permukaan

horizontal dimana tekanannya adalah konstan. Pada tangki terbuka permukaan

tersebut mengalami tekanan atmosfer, sedang pada tangki tertutup tekanannya

bisa lain dari tekanan atmosfer.

Di dalam bab ini akan dipelajari zat cair dalam keadaan diam. Pada zat

cair diam atau hidrostatika, tidak terjadi tegangan geser diantara partikel zat cair.

Suatu benda yang berada di dalam zat cair diam akan mengalami gaya-gaya yang

ditimbulkan oleh tekanan zat cair. Tekanan tersebut bekerja tegak lurus pada

permukaan benda. Gaya-gaya yang bekerja tersebut tidak tergantung pada

kekentalan (viskositas) zat cair. Dengan demikian, analisis mengenai zat cair diam

adalah lebih sederhana disbanding dengan zat cair bergerak, yang merupakan

aplikasi dari teori mekanika teknik tentang gaya dan momen.

Dalam bab ini akan dipelajari tekanan atmosfir, tekanan mutlak, tekanan

menurut alat ukur, variasi tekanan sebagai fungsi jarak vertikal, gaya tekanan

yang bekerja pada dinding permukaan rata, bidang vertikal dan pada benda yang

terendam dalam air serta tekanan pada bidang lengkung.

Hidrostatika
24

2.1. Tekanan

Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya tiap satuan luas. Apabila gaya

terdistribusi secara merata pada suatu luasan, maka tekanan dapat ditentukan

dengan membagi gaya dengan luas, yang diberikan oleh bentuk berikut ini.

(2.1)

Dimana :

p = tekanan (kgf/m2 atau N/m2)

F = gaya (kgf atau N)

A = luas (m2)

Suatu plat dengan luas A terletak pada lantai (gambar 2.1.a). Apabila di

atas plat bekerja gaya F, maka plat akan memberikan tekanan ke lantai sebesar

. Demikian juga suatu benda dengan berat W dan tampang lintang A akan

memberikan tekanan pada lantai sebesar .

Gambar 2.1. Gaya dan Tekanan

Dalam sistem satuan MKS, gaya dan luas mempunyai satuan kgf

(kilogram force) dan m2 sehingga tekanan mempunyai satuan kilogram force per
Iz, Mekanika Fluida
25

meter persegi (kgf/m2). Sedang dalam sistem satuan SI, gaya dan luas mempunyai

satuan Newton (N) dan meter persegi (m2) sehingga tekanan adalah dalam Newton

per meter persegi (N/m2). Tekanan sebesar 1 N/m2 dikenal sebagai 1 Pascal (Pa).

Apabila gaya yang bekerja tidak merata pada bidang, maka tekanan p

diberikan dalam bentuk berikut :

(2.2)

Apabila tekanan pada suatu luasan diketahui, maka gaya tekanan yang

bekerja pada luasan adalah :

(2.3)

2.2. Tekanan Pada Suatu Titik

Di dalam zat cair diam tidak terjadi tegangan geser dan gaya yang bekerja

pada suatu bidang adalah gaya tekanan yang bekerja tegak lurus pada bidang

tersebut. Tekanan pada setiap titik di dalam zat cair diam adalah sama dalam

segala arah. Untuk membuktikan hal ini, dipandang suatu elemen zat cair

berbentuk prisma segitiga sangat kecil dengan lebar satu satuan panjang (tegak

lurus bidang gambar), panjang dan tinggi adalah dx dan dy yang berada dalam

keadaan diam seperti yang ditunjuk dalam gambar 2.2.

Hidrostatika
26

Gambar 2.2. Elemen Zat Cair Diam

Dalam gambar tersebut p adalah tekanan, px dan py adalah tekanan dalam

arah horizontal dan vertikal. Sisi-sisi segitiga tersebut mempunyai hubungan

berikut :

Berat prisma segitiga zat cair adalah :

Oleh karena tidak ada tegangan geser maka gaya-gaya yang bekerja hanya

gaya tekanan dan gaya berat. Gaya tekanan (F) adalah tekanan (p) kali luas bidang

yang mengalami tekanan (A).

Gaya tekanan yang bekerja pada permukaan :

Iz, Mekanika Fluida


27

Persamaan keseimbangan untuk arah x adalah :

Fx = Fs sin α

px dy 1 = p ds 1 sin α

px ds sin α = p ds sin α

sehingga :

px = p

Sedang untuk arah y :

Fy – W – Fs cos α = 0

pydx1 - - pds cos α = 0

atau :

pyds cos α - - pds cos α = 0

Oleh karena prisma adalah sangat kecil sehingga dy mendekati 0 (nol),

maka suku kedua dari persamaan di atas dapat diabaikan sehingga :

py = p (2.5)

Dari persamaan (2.4) dan (2.5) didapat :

px = py = p (2.6)

yang berarti bahwa tekanan dalam berbagai arah yang bekerja pada suatu titik

dalam zat cair adalah sama.


Hidrostatika
28

Besarnya gaya tekanan yang bekerja pada suatu bidang diberikan oleh

bentuk berikut ini :

(2.7)

2.3. Distribusi Tekanan Pada Zat Cair Diam

Gambar 2.3 menunjukkan beberapa tangki berisi zat cair yang sama dalam

keadaan diam. Zat cair mempunyai permukaan horizontal. Kedalam zat cair

adalah h1, h2 dan h3. Luas dasar semua tangki adalah sama yaitu A. Apabila berat

jenis zat cair adalah γ maka berat zat cair di atas masing-masing tangki adalah :
Iz, Mekanika Fluida
29

Gambar 2.3. Tangki Berisi Zat Cair

W1 = berat zat cair di atas dasar tangki = γ x volume zat cair

= γ x V = γ A h1

Dengan cara yang sama :

W2 = γ A h2

W1 = γ A h3

Tekanan yang bekerja pada masing-masing dasar tangki adalah :

(2.8.a)

Dengan cara yang sama untuk kedua tangki yang lain :

p2 = γ h2 (2.8.b)

p3 = γ h3 (2.8.c)

Dari ketiga bentuk persamaan di atas terlihat bahwa tekanan pada dasar

tangki yang ditimbulkan oleh zat cair dalam keadaann diam tergantung pada

Hidrostatika
30

kedalaman vertikal titik tersebut dari permukaan zat cair dan berat jenis zat cair.

Untuk zat cair yang sama, berat jenis γ yang ada dalam persamaan tersebut adalah

konstan. Dengan demikian tekanan p hanya tergantung pada variabel h

(kedalaman zat cair), dengan kata lain tekanan merupakan fungsi dari kedalaman

zat cair, p = f(h). Secara umum persamaan (2.8.a, b, c) dapat ditulis dalam bentuk

berikut ini :

P = γh (2.9)

Dalam system satuan SI dimana lebih sering digunakan rapat massa (ρ) dari pada

berat jenis (γ) maka persamaan (2.9) ditulis menjadi :

P = ρgh (2.10)

Tekanan P seperti dalam persamaan (2.9) dan (2.10) disebut dengan

tekanan hidrostatis.

Apabila di atas permukaan zat cair terdapat tekanan po, maka tekanan

yang bekerja pada dasar tangki adalah :

p = γ h + po (2.11.a)

atau :

p = ρ g h + po (2.11.b)

Apabila permukaan zat cair terbuka ke udara luar, tekanan di atas zat cair

adalah tekanan atmosfir, po = pa, sehingga :

p = γ h + pa

atau :

p = ρ g h + pa

Iz, Mekanika Fluida


31

Karena tekanan hanya tergantung pada kedalaman zat cair h, maka untuk

kedalaman yang sama akan memberikan tekanan yangsama meskipun bentuk

tangki berbeda. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar (2.4), untuk keempat

tangki berbeda tetapi dengan luas dasar a, tinggi h dan berat jenis zat cair γ yang

sama, akan menimbulkan tekanan pada dasar yang sama pula.

Gambar 2.4. Tekanan Hidrostatis Pada Kolom Dengan Bentuk Berbeda

Tekanan pada dasar untuk masing-masing tangki adalah :

P = γh

Gaya pada dasar F = tekanan x luas = p x A

p = γhA (2.12.a)

Atau :

p = ρghA (2.12.b)

Jadi walaupun berat zat cair di dalam masing-masing kolam adalah

berbeda, tetapi tekanan dan gaya pada dasar masing-masing kolam adalah sama

yang tergantung pada h.

Contoh :

1. Tangki dengan ukuran panjang x lebar x tinggi (LBH) = 4m x 2m x 2m diisi

air sedalam 1,5m. Hitung dan gambar distribusi tekanan pada dinding tangki.

Hidrostatika
32

Hitung pula gaya yang bekerja pada dinding dalam arah panjang dan lebar

serta pada dasar tangki.

Penyelesaiang :

Contoh soal ini diselesaikan dengan system satuan MKS.

Distribusi tekanan dihitung dengan menggunakan rumus :

P = γh

Distribusi tekanan di dinding pada kedalaman :

H = 0,5m; p 0,5 = 1000 x 0,5 = 500 kgf/m2

H = 1,0 m; p 1,0 = 1000 x 1,0 = 1.000 kgf/m2

H = 1,5m; p 1,5 = 1000 x 1,5 = 1.500 kgf/m2

Distribusi tekanan adalah merata, yaitu :

P = 1.000 x 1,5 = 1.500 kgf/m2

Distribusi tekanan seperti terlihat dalam gambar.

Gaya pada dinding dalam arah panjang :

Gambar 2.5. Distribusi Tekanan Pada Dinding Dan Dasar Tangki

Iz, Mekanika Fluida


33

Gaya pada dinding dalam arah panjang :

Fx = luas distribusi tekanan x panjang

= 0,5 x p 1,5 x h x L

= 0,5 x 1.500 x 1,5 x 4

= 4.500 kgf

Gaya pada dinding dalam arah lebar :

Fz = 0,5 x 1.500 x 1,5 x 2 = 2.250 kgf

Gaya pada dasar :

Fy = (p x L x B) x  = (1.500 x 4 x 2) x 10 = 12.000 kg/f

2. Tangki dengan sisi-sisi vertikal yang tingginya 2,25m mempunyai luas dasar

1m2. Tangki berisi minyak dengan berat jenis 8 KN/m 3 setinggi 0,75m yang

mengapung di atas air sedalam 1,5m. Tentukan :

(a) Jumlah tekanan pada satu sisi tangki dan

(b) Tempat pusat tekanan diukur dari dasar tangki.

Penyelesaian :

Diagram pembagian tekanan untuk sisi vertikal tangki dapat dilihat pada gambar :

Hidrostatika
34

Gambar 2.6. Distribusi Tekanan Pada Dinding Vertikal

Misalkan ha adalah tinggi pusat tekanan diukur dari dasar tangki :

2.4. Tekanan Atmosfir, Relatif dan Absolut

Udara di atmosfir mempunyai berat. Karena mempunyai berat maka udara

tersebut bisa menimbulkan tekanan pada permukaan bumi. Rapat massa udara

tidak konstan, yang tergantung pada ketinggian, temperature dan kelembaban.

Oleh karena itu tekanan atmosfir, yang disebabkan oleh berat atmosfir atau udara

di atas permukaan bumi,sulit (tidak bisa) dihitung. Tekanan atmosfir dapat diukur

berdasarkan tinggi kolom zat cair yang bisa ditahan. Dipermukaan laut, tekanan

Iz, Mekanika Fluida


35

yang ditimbulkan oleh kolom seluas 1 cm 2 dan setinggi atmosfir adalah sebesar

1,03 kgf. Dengan kata lain tekanan atmosfir pada permukaan laut adalh 1,03

kgf/cm2, atau dapat juga ditunjukkan oleh 10,3 m air atau 76 cm air raksa (Hg).

Tekanan atmosfir akan berkurang dengan elevasi/ketinggian tempat.

Tekanan relatif atau tekanan terukur adalah tekanan yang diukur

berdasarkan tekanan atmosfir. Tekanan ini bisa lebih besar atau lebih kecil dari

tekanan atmosfir. Tekanan relatif dari zat cair yang berhubungan dengan udara

luar (atmosfir) bertekanan 0 (nol), sehingga tekanan relatif adalah positif bila

lebih besar dari tekanan atmosfir dan negatif apabila lebih kecil.

Tekanan absolut merupakan jumlah dari tekanan atmosfir dengan tekanan

relatif apabila tekanan relatif adalah negative, maka tekanan absolut adalah

tekanan atmosfir dikurangi tekanan relatif.

Gambar 2.7. menunjukkan ketiga macam tekanan tersebut. Tekanan

relatip,untuk selanjutnya disebut tekanan.

Hidrostatika
36

Gambar 2.7. Tekanan Atmosfir, Relatif Dan Absolut

Contoh :

1. Batas kedalaman yang boleh ditempuh dengan aman oleh seorang penyelam

adalah sekitar 50 cm. Berapakan intensitas tekanan pada kedalaman itu dalam

(a) air tawar, dan (b) air laut ?

Penyelesaian :

(a)

(b) Gravitasi jenis untuk air laut adalah sekitar 1,025 karena itu :

2. Hitunglah tekanan dan gaya resultante pada kedalaman 5,0 m.

5m

Iz, Mekanika Fluida


37

Penyelesaian :

3. Hitunglah tekanan pada dasar tangki dan hitunglah gaya resultante pada

bidang MNOP !

Hidrostatika
38

4. Hitunglah gaya resultante pada dinding vertikal tangki berisi air !

5. Tekanan pusat tekanan dan gaya resultante pada selempang pelat empat

persegi panjang.

Iz, Mekanika Fluida


39

6. Pelat berbentuk lingkaran dengan diameter 4 m dimana letaknya secara

vertikal dalam air sehingga ujung atasnya ada 2 m di bawah. Hitunglah gaya

resultante dari pusat tekanannya.

Hidrostatika
40

Tabel 2.1. Tabel Moment Inersia (Io) Untuk Beberapa Bentuk Benda

Bentuk Luas A Pusat Berat γo Momen Inersial (Io)

Segiempat

b·h

Segitiga

Iz, Mekanika Fluida


41

Lingkaran

Bentuk Luas A Pusat Berat γo Momen Inersial (Io)

Setengah Lingkaran

2.5. Gaya Tekanan Pada Bidang Terendam

Bidang Datar

Hidrostatika
42

Dipandang suatu bidang datar berbentuk segi empat yang terletak miring

dengan sudut α terhadap bidang horizontal (permukaan zat cair). Bidang tersebut

terendam dalam zat cair diam dengan berat jenis γ seperti yang ditunjukkan dalam

gambar (2.8). Dibuat bidang khayal yang merpukan perluasan bidang tersebut

sehingga memotong permukaan zat cair pada titik O.Luas bidang adalah A dan

pusat beratnya adalah G yang terletak pada ho di bawah permukaan zat cair. Akan

dicari gaya hidrostatis pada bidang tersebut dan letak titip tangkap gaya tersebut

pada bidang. Titik tangkap gaya tersbut terletak pada titik P yang dikenal dengan

pusat tekanan. Jarak searah bidang miring terhadap permukaan (titik O)

dinyatakan dalam y, sedang jarak vertikal terhadap permukaan zat cair adalah h.

Karena pertambahan tekanan adalah linier terhadap kedalaman, maka pusat gaya

tekanan F terletak di bawah pusat berat bidang G. Dipndang suatu pias horizontal

yang sejajar terhadap permukaan zat cair dengan tebal dy dan berjarak vertikal h

dari permukaan. Apabila luas pias adalah dA, maka besarnya gaya tekanan pada

pias tersebut adalah :

Iz, Mekanika Fluida


43

Atau :

Karena h = γ sin α maka :

Gaya tekanan total adalah :

Dengan ∫ γ dA adalah momen statis bidang A terhadap sumbu x yang

besarnya sama dengan A γo, dimana γo adalah jarak pusat berat luasan (bidang)

terhadap sumbu x.

Sehingga :

Atau

(2.13)

Dengan :

F = gaya tekanan hidrostatis

A = luas bidang tekanan

Po = tekanan hidrostatis pada pusat berat bidang

Ho = jarak vertikal antara pusat berat benda dan permukaan zat cair

Hidrostatika
44

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa gaya hidrostatis adalah sama

dengan perkalian antara luas bidang dan tekanan pada pusat berat yang bekerja

tegak lurus pada bidang.

Gaya hidrostatis tersebut bekerja pada pusat tekanan P. Misalnya pusat

tekanan terletak pada jarak yp dari titik sumbu O. Momen gaya hidrostatis

terhadap titik O adalah sama dengan jumlah momen gaya tekanan pada seluruh

luasan terhadap titik O, sehingga :

Atau :

∫oy2dA = momen inersia bidang A terhadap sumbu x yang diberi notasi

I.

A yo = momen statis bidang A terhadap sumbu x yang diberi notasi

S.

Dengan demikian bentuk di atas dapat ditulis menjadi :

Selain itu mengingat bahwa :

Maka :

Iz, Mekanika Fluida


45

Atau :

(2.14)

Dengan :

yp = jarak searah bidang pusat tekanan terhadap permukaan zat cair.

yo = jarak searah bidang dari pusat berat terhadap permukaan zat cair.

Io = momen inersia bidang A terhadap sumbu yang melalui pusat berat

bidang tersebut.

Contoh :

a. Suatu plat berbentuk lingkaran berdiameter 2,5 terendam di dalam air. Plat

tersebut pada posisi miring dengan sudut α terhadap bidang horizontal.

Kedalaman titik teratas dan terendah plat adalah 1,0 m dan 2,0 m di bawah

muka air. Hitung gaya hidrostatis pada plat dan letak pusat tekanan.

b. Soal yang sama tetapi untuk plat berbentuk segi empat dengan lebar 2,0 m

panjang 2,50 m dengan sisi lebar sejajar muka air.

Hidrostatika
46

Gambar 2.9.

Penyelesaian :

a. Untuk plat berbentuk lingkaran

Atau :

Pusat berat plat adalah pada kedalaman :

Jarak pusat tekanan searah bidang miring adalah :

Kedalaman pusat tekanan :

b. Untuk plat berbentuk segi empat :

Kedalam pusat tekanan :

Iz, Mekanika Fluida


47

2. Tentukan gaya resultante pada permukaan miring sebuah tangki berisi minyak

dan tentukan pusat tekanannya.

Penyelesaian :

Pusat tekanan :

Gaya resultante :

3. Tentukan gaya resultante pada pintu empat persegi panjang yang miring

dengan air laut pada sisinya, seperti diperlihatkan pada gambar, dan tentukan

pusat tekanannya.

Hidrostatika
48

Gaya resultante :

Pusat Tekanan :

4. Tentukan resultante tekanan dan pusat tekanan pada pintu bundar.

Iz, Mekanika Fluida


49

5. Tentukan gaya resultante, gaya resultante horizontal, gaya resultante vertikal

pusat tekanan pada dinding empat persegi panjang yang miring.

Bidang Lengkung

Tekanan hidrostatis yang bekerja pada setiap titik di bidang lengkung

mempunyai arah yang berubah, sehingga hitungan gaya tekanan total menjadi

sulit. Untuk itu gaya-gaya tekanan dihitung dengan memproyeksikan gaya

tersebut pada bidang vertikal dan horizontal. Resultan gaya tekanan yang menjadi

dapat dihitung berdasarkan kedua komponen gaya tersebut.

Hidrostatika
50

Gambar (2.10) menunjukkan bidang lengkung dengan lebar tegak lurus

bidang gambar adalah satu satuan panjang yang berada di dalam zat cair. Tekanan

yang bekerja pada setiap titik adalah tegak lurus dengan bidang di mana tekanan

tersebut bekerja. Dipandang suatu elemen kecil dengan luas dA dan berada pada

kedalaman h dari permukaan zat cair. Pada elemen tersebut bekerja gaya dF yang

tegak lurus pada elemen.

Gambar 2.10. Tekanan Hidrostatis Pada Bidang Lengkung

Tekanan pada elemen adalah dimana h adalah jarak vertikal dari elemen

kepermukaan zat cair.

Komponen gaya pada arah sumbu x dan y adalah :

Iz, Mekanika Fluida


51

Proyeksi elemen bidang lengkung pada bidang vertikal adalah :

Sedang pada bidang horizontal adalah :

Sehingga komponen gaya pada arah x adalah :

(2.15)

Komponen gaya pada arah y adalah :

(2.16)

Dalam kedua persamaan di atas, ho adalah kedalaman pusat berat dari bidang

proyeksi pada sumbu x sedang V adalah volume air di atas bidang lengkung.

Komponen horizontal gaya hidrostatis pada bidang lengkung adalah sama dengan

gaya hidrostatis yang bekerja pada proyeksi bidang lengkung pada bidang

vertikal. Gaya hidrostatis tersebut bekerja pada pusat tekanan. Komponen vertikal

adalah sama dengan berat volume zat cair diatas bidang lengkung (ABCD).

Dengan demikian gaya total pada permukaan lengkung adalah sama dengan

resultan dari gaya Fx dan Fy.

(2.17)

Gaya F tersebut mempunyai arah dengan membentuk sudut terhadap horizontal

sebesar :

(2.18)
Hidrostatika
52

Contoh :

1. Pintu air radial dengan jari-jari 6,0 m seperti tergambar. Hitung besar dan arah

resultan gaya pada pintu.

Penyelesaian :

Gambar 2.11. Pintu Radial

Iz, Mekanika Fluida


53

Muka air pada puncak pintu :

Kedalaman air :

Komponen gaya horizontal pada pintu tiap 1 m panjang adalah :

Komponen gaya vertikal pada pintu tiap 1 m panjang.

Fy = berat air yang dipindahkan oleh segmen PSQ

Resultan gaya :

Apabila F membentuk sudut terhadap horizontal :

Sudut tersebut diukur terhadap bidang horizontal dan arah resultan gaya

tersebut menuju pusat O.

2. Tentukan Fa1h, Fa1v, Fa1res dan pusat tekanan. Lebar pintu b = 10 m.

Hidrostatika
54

Pusat tekanan

x = 0……………gaya resultante melalui M.

2.6. Rangkuman

1. Tekanan

Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya tiap satuan luas :

Dengan :

p = tekanan (kgf/m2 atau N/m2

F = gaya (kgf atau N)

A = Luas (m2)
Iz, Mekanika Fluida
55

2. Tekanan pada setiap titik di dalam zat cair diam adalah sama dalam segala

arah.

3. Suatu bidang yang berada di dalam zat cair diam mengalami tekanan yang

bekerja tegak lurus pada bidang tersebut.

4. Distribusi tekanan pada zat cair diam.

Distribusi tekanan hidrostatis diberikan oleh rumus berikut ini :

Dengan :

P = tekanan hidrostatis

γ = berat jenis zat cair

ρ = rapat massa zat cair

h = kedalaman air pada titik yang ditinjau

g = percepatan gravitasi

Tekanan zat cair pada suatu titik dapat dinyatakan dalam tinggi zat cair,

dan mempunyai bentuk :

5. Tekanan atmosfir, relatif dan absolute

Tekanan atmosfir ditimbulkan oleh berat udara di atmosfir, yang nilainya

pada permukaan laut adalah 1,03 kgf/m 2, atau dapat juga ditunjukkan oleh

10,3 m air atau 76 cm air raksa (Hg).

Hidrostatika
56

Tekanan relatif atau tekanan terukur adalah tekanan yang diukur berdasarkan

tekanan atmosfir.

Tekanan absolut merupakan jumlah dari tekanan atmosfir dengan tekanan

relatif.

6. Gaya tekanan pada bidang terendam

Bidang datar yang terendam dalam zat cair akan mengalami tekanan. Gaya

tekanan toyal pada bidang tersebut diberikan oleh rumus sebagai berikut :

Dengan :

F = gaya tekanan hidrostatis

A = luas bidang tekanan

Po = tekanan hidrostatis pada pusat beratt bidang

Ho = jarak vertikal antara pusat berat bidang dan permukaan zat cair.

Gaya hidrostatis tersebut bekerja pada pusat tekanan P. Letak pusat

tekanan diberikan oleh rumus berikut :

Dengan :

yp = jarak searah bidang dari pusat tekanan terhadap permukaan zat cair

yo = jarak searah bidang dari pusat berat terhadap permukaan zat cair

Io = momen inersia bidang A terhadap sumbu yang melalui pusat berat bidang

tersebut.

Letak pusat berat dan momen inersia bidang terhadap pusat berat untuk beberapa

bentuk yang sering digunakan adalah sebagai berikut .

2.7. Evaluasi
Iz, Mekanika Fluida
57

1. Tangki dengan ukuran panjang lebar tinggi (LBH) = 4 m 2m 2 m diisi

air sedalam 1,5 m. Hitunglah dan gambarkan distribusi tekanan pada dinding

tangki. Hitung pula gaya yang bekerja pada dinding dalam arah panjang dan

lebar serta pada dasar tangki. Gunakan system satuan SI.

2. Suatu tangki dengan panjang 2,5 m, lebar 2 m dan tinggi 2 m diisi air sampai

pada ketinggian 1,25 m dan sisanya diisi minyak sampai penuh dengan rapat

relative S = 0,9. Tangki tersebut terbuka ke udara luar. Hitung dan

gambarkan distribusi tekanan pada dinding dan dasar tangki. Hitung gaya

tekanan yang bekerja pada sisi arah panjang dan lebar serta dasar tangki.

Gunakan system satuan MKS.

3. Suatu tabung berbentuk silinder dengan tinggi 2,0 meter dan luas tampang

lintang minyak dengan rapat relatif 0,8 tabung tersebut terbuka terhadap udara

luar. Hitung tinggi takanan absolut dan terukur pada dasar tabung dalam

satuan MKS dan tinggi air serta minyak. Hitung pula gaya pada dasar tabung.

Tekanan atmosfir adalah 1,013 bar.

4. Tekanan di dalam suatu tangki tertutup adalah 100 KN/m 2. Berilah bentuk

tekanan tersebut dalam tinggi tekanan terhadap air, minyak (S = 0,8) dan air

raksa (S = 13,6).

Hidrostatika

Anda mungkin juga menyukai