TEORI
2.1 Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya tiap satuan luas. Apabila gaya
terdistribusi secara merata pada suatu luasan, maka tekanan dapat ditentukan dengan
membagi gaya dengan luas, yang diberikan oleh bentuk berikut ini (Triatmodjo, 1993).
F
P=
A …Pers(2.1)
Keterangan :
2 2
P = Tekanan (kgf/m atau N/m )
F = Gaya (kgf atau N)
2
A = Luas (m )
Suatu plat dengan luas A terletak pada lantai (gambar 2.1.a). Apabila di atas
plat bekerja gaya F, maka plat akan memberikan tekanan ke lantai sebesar P = F/A.
Demikian juga suatu benda dengan berat W dan tampang lintang A akan
memberikan tekanan pada lantai sebesar P = W/A (Triatmodjo, 1993).
Dalam sistem satuan MKS, gaya dan luas mempunyai satuan kgf (kilogram
2
gaya) dan m sehingga tekanan mempunyai satuan kilogram gaya per meter persegi
2
(kgf/m ). Sedang dalam sistem satuan SI, gaya dan luas mempunyai satuan Newton
2
(N) dan meter persegi (m ) sehingga tekanan adalah dalam Newton per meter persegi
2 2
(N/m ). Tekanan sebesar 1 N/m dikenal sebagai 1 Pascal (Pa),
2
1 N/m = 1 Pa
2 2
1 kN/m = 1 kPa = 1000 N/m
Apabila gaya yang bekerja tidak merata pada bidang, maka tekanan p
diberikan dalam bentuk berikut :
dF
P= …Pers(2.2)
dA
Apabila tekanan pada suatu luasan diketahui, maka gaya tekanan yang
bekerja pada luasan adalah :
F = P. A …Pers(2.3)
dx = ds cos α …Pers(2.5)
dy = ds sin α …Pers(2.6)
Berat prisma segitiga zat cair adalah :
dy
W = γ (dx 1) …Pers(2.7)
2
Oleh karena tidak ada tegangan geser maka gaya-gaya yang bekerja hanya
gaya tekanan dan gaya berat. Gaya tekanan (F) adalah tekanan (p) kali luas bidang
yang mengalami tekanan (A) (Triatmodjo, 1993). Gaya tekanan yang bekerja pada
permukaan adalah:
Fx = px dy 1 = px dy …Pers(2.8)
Fy = py dx 1 = py dx …Pers(2.9)
Fs = p ds 1 = p ds …Pers(2.10)
Fx = Fs sin α …Pers(2.11)
px dy = p ds sin α …Pers(2.12)
sehingga
px = p …Pers(2.14)
Fy – W – Fs cos α = 0 …Pers(2.15)
dy
py dx − γ dx − p ds cos α = 0 …Pers(2.16)
2
atau
1
py ds cos α - γ dy ds cos α - p ds cos α = …Pers(2.16)
0
2
1
py − γ dy − p = 0 …Pers(2.17)
2
Oleh karena prisma adalah sangat kecil sehingga dy mendekati nol, maka
suku kedua dari persamaan di atas dapat diabaikan, sehingga :
py = p …Pers(2.18)
px = py = p …Pers(2.19)
yang berarti bahwa tekanan dalam berbagai arah yang bekerja pada suatu titik dalam
zat cair diam adalah sama (Triatmodjo, 1993).
Besarnya gaya tekanan yang bekerja pada suatu bidang diberikan oleh
bentuk berikut ini.
F= p dA …Pers(2.20)
A
F=pA …Pers(2.21)
Keterangan :
F = Gaya (N)
2
p = Tekanan (N/m atau Pa)
2
A = Luas (m )
2.4 Tekanan Atmosfer, Relatif dan Absolut
Telah diketahui bahwa udara di atmosfer ini mempunyai berat. Karena
mempunyai berat maka udara tersebut bisa menimbulkan tekanan pada permukaan
bumi. Rapat massa udara tidak konstan, yang bergantung pada ketinggian,
temperatur dan kelembapan. Oleh karena itu tekanan atmosfer, yang disebabkan oleh
berat atmosfer atau udara di atas permukaan bumi, sulit (tidak bisa dihitung).
Tekanan atmosfer dapat diukur berdasarkan tinggi kolom zat cair yang bisa ditahan.
2
Dipermukaan laut, tekanan yang ditimbulkan oleh kolom udara seluas 1 cm dan
setinggi atmosfer adalah sebesar 1,03 kgf. Dengan kata lain tekanan atmosfer pada
2
permukaan laut adalah 1,03 kgf/cm , atau dapat ditunjukkan oleh 10,3 m air atau 76
cm air raksa (Hg). Tekanan atmosfer akan berkurang dengan elevasi/ketinggian
tempat (Triatmodjo, 1993).
Tekanan relatif atau tekanan terukur adalah tekanan yang diukur
berdasarkan tekanan atmosfer. Tekanan ini bisa lebih besar atau lebih kecil dari
tekanan atmosfer. Tekanan relatif dari zat cair yang berhubungan dengan udara luar
(atmosfer) adalah nol, sehingga tekanan relatif adalah positif bila lebih besar dari
tekanan atmosfer dan negatif apabila lebih kecil (Triatmodjo, 1993).
Seandainya udara di atmosfer tidak mempunyai berat maka udara tidak
memberikan tekanan pada permukaan bumi, atau tekanan pada permukaan bumi
adalah nol. Tekanan nol tersebut dikenal dengan tekanan nol absolut. Tekanan
absolut diukur terhadap tekanan nol absolut. Dengan kata lain, tekanan absolut
merupakan jumlah dari tekanan atmosfer dengan tekanan relatif. Apbila tekanan
relatif adalah negatif, maka tekanan absolut adalah tekanan atmosfer dikurangi
tekanan relatif (Triatmodjo, 1993).
Gambar 2.3 Tekanan atmosfer, relatif, dan absolute
Sumber : (Triatmodjo, 1993)
Apabila berat jenis air raksa adalah γ, dan tekanan uap air raksa dan tekanan
atmosfer adalah pu dan pa, maka :
Pa = h γ + pu …Pers(2.22)
Oleh karena tekanan uap air raksa pada temperatur 20°C adalah kecil, hanya
-6 2 2
1,6 × 10 kgf/cm (0,16 N/m ), maka biasanya diabaikan, sehingga :
Pa = h γ …Pers(2.23)
pa
h= …Pers(2.24)
γ = 760 mm air
Tekanan atmosfer juga bisa dinyatakan dalam tinggi air, yang besarnya
adalah 10,33 m.
W 1 = γ × V1 = γ A …Pers(2.25)
W 2 = γ A h2 …Pers(2.26)
W3 = γ A h3 …Pers(2.27)
W1
p1 = = γ A h1 …Pers(2.28)
A A
p1 = γ h1 …Pers(2.29)
p1 = γ h2 …Pers(2.30)
p1 = γ h3 …Pers(2.31)
Dari ketiga bentuk persamaan di atas terlihat bahwa tekanan pada dasar
tangki yang ditimbulkan oleh zat cair dalam keadaan diam tergantung pada
kedalaman vertikal titik tersebut dari permukaan zat cair dan berat jenis zat cair.
Untuk zat cair yang sama, berat jenis γ yang ada dalam persamaan tersebut adalah
konstan. Dengan demikian tekanan P hanya tergantung pada variabel h (kedalaman
zat cair) ; dengan kata lain tekanan merupakan fungsi dari kedalaman zat cair, p =
f(h) (Triatmodjo, 1993). Secara umum persamaan (2.29), (2.30), dan (2.31) dapat
ditulis dalam bentuk berikut ini :
p= γ h …Pers(2.32)
Dalam sistem satuan SI dimana lebih sering digunakan rapat massa (ρ) dari
pada berat jenis (γ) maka persamaan (2.32) ditulis menjadi :
p= ρgh …Pers(2.33)
p = γ h + po …Pers(2.34)
atau
p = ρ g h + po …Pers(2.35)
Apabila permukaan zat cair terbuka ke udara luar, tekanan di atas zat cair
adalah tekanan atmosfer, po = pa, sehingga tekanan absolut (sub bab 2.4) :
p = γ h + pa …Pers(2.36)
atau
p = ρ g h + pa …Pers(2.37)
p= γh …Pers(2.38)
atau
p= ρgh …Pers(2.39)
Karena tekanan hanya tergantung pada kedalaman zat cair h, maka untuk
kedalaman yang sama akan memberikan tekanan yang sama meskipun bentuk tangki
berbeda. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar (2.6), untuk keempat tangki
berbeda tetapi dengan luas dasar A, tinggi h dan berat jenis zat cair γ yang sama,
akan menimbulkan tekanan pada dasar yang sama pula (Triatmodjo, 1993).
p= γh …Pers(2.40)
F= γhA …Pers(2.41)
atau
F= ρghA …Pers(2.42)
Keterangan :
F = Gaya pada dasar (N)
3
ρ = Rapat massa (kg/m )
2
g = Percepatan gravitasi (m/s )
h = Tinggi air di dalam tangki (m)
2
A = Luas dasar tangki (m )
Jadi, walaupun berat zat cair di dalam masing-masing kolam adalah
berbeda, tetapi tekanan dan gaya pada dasar masing-masing kolam adalah sama yang
tergantung pada h (Triatmodjo, 1993).
p = γ h + pa …Pers(2.43)
p= γh …Pers(2.44)
𝑝
ℎ= …Pers(2.45)
𝛾
atau
p
h= …Pers(2.46)
ρg
dF = p dA …Pers(2.47)
atau
dF = h γ dA …Pers(2.48)
dF = y sin α γ dA …Pers(2.49)
dengan γ dA adalah momen statis bidang A terhadap sumbu x yang besarnya sama
dengan A yο, dimana yο adalah jarak pusat berat luasan (bidang) terhadap sumbu x.
Sehingga :
F = y sin α A yο …Pers(2.51)
F = A γ ho …Pers(2.52)
Keterangan :
F = Gaya tekanan hidrostatis (N)
2
A = Luas bidang tekanan (m )
Pο = Tekanan hidrostatis pada pusat berat bidang
hο = Jarak vertikal antara pusat benda dan permukaan zat cair.
Gambar 2.7 Gaya Tekanan Pada Bidang Datar Terendam
Sumber : (Triatmodjo, 1993)
γ sin α A y 2 dA …Pers(2.56)
yp =
γ sin α A yo
atau
y 2 dA
yp = A …Pers(2.57)
A yo
Keterangan :
A
y 2 dA = Momen inersia bidang A terhadap sumbu x yang diberi notasi I
A yo = Momen statis bidang A terhadap sumbu x yang diberi notasi S.
I = Io + A yο 2 …Pers(2.59)
maka :
Io + A yο 2 …Pers(2.60)
yp =
A yο 2
atau
Io
yp = yo + …Pers(2.61)
A yo
Keterangan :
yp = Jarak searah bidang antara pusat tekanan dan permukaan zat cair
yo = Jarak searah bidang antara pusat berat bidang dan permukaan zat cair
Io = Momen inersia bidang A terhadap sumbu yang melalui pusat berat
bidang tersebut
…Pers(2.63)
dFy = dF cos α = p dA cos α = h γ dA cos
α
Fx = γ hο Ay …Pers(2.67)
Fy = γ V …Pers(2.69)
2 2
F= Fx + Fy …Pers(2.70)
Untuk tinggi muka air yang kurang dari (s) < 100 mmmaka rumus yang
digunakan untuk profil triangular adalah :
1
Ip = 200 mm − s …Pers(2.72)
3
1
e= s …Pers(2.73)
6
Keterangan :
e = Jarak pusat tekanan (m)
S = Tinggi air (m)
Ip = Pusat tekanan
Untuk resultan gaya pada muka air S < 100 mm dalam profil triangular yaitu
sebagai berikut :
P= ρg S …Pers(2.74)
2
Aact = S b …Pers(2.75)
Keterangan :
P = Tekanan (N/m)
2
ρ = Massa jenis fluida (m/s )
2
g = Percepatan gravitasi (m/s )
S = Tinggi air (m)
b = Lebar (m)
PC = P g (S – 50) …Pers(2.76)
Keterangan :
S = Tinggi muka air (m)
2
A = Luas (m )
2
PC = Tekanan (N/m )
3
ρ = Massa jenis (kg/m )
2
g = Percepatan gravitasi (m/s )
Fp = P s . A …Pers(2.77)
Keterangan :
Fp = Gaya Tekanan (N)
2
Ps = Tekanan (N/m )
2
Aact = Luas penampang (m )
2. Menentukan momen posisi 0°
Persamaan momen posisi 0° adalah sebagai berikut :
ετ = 0 …Pers(2.78)
FG . I = Fp . LD …Pers(2.79)
Keterangan :
𝜏 = Momen gaya (Nm)
FG = Gaya ke arah bawah (N)
I = Lebar (m)
FP = Gaya ke arah kiri (N)
LD = Pusat tekanan
1 …Pers(2.81)
e= h
6
1
Ip = 200 mm − h
3 …pers(2.82)
Keterangan :
h = Ketinggian (m)
S = Tinggi muka air (m)
e = Jarak pusat (m)
I = 150 mm + e
…Pers(2.84)
Keterangan :
s = Tinggi air (m)
e = Jarak pusat tekanan dan pusat bidang datar (m)
Ip = Pusat tekanan
S − St …Pers(2.85)
PC = ρ g
2
Keterangan :
PC = Tekanan hidrostatis (N/m)
3
ρ = Massa jenis (kg/m )
2
g = Percepatan gravitasi (N/m )
S = Tinggi muka air (m)
b = Lebar (m)
h = Ketinggian (m)
2
A = Luas (m )
Keterangan :
2
PC = Tekanan hidrostatis (N/m )
3
ρ = Massa jenis (kg/m )
2
g = Percepatan gravitasi (N/m )
S = Tinggi air (m)
α = Sudut yang terbentuk (°)
b = Lebar (m)
Fp = P c . A …Pers(2.87)
Keterangan :
Fp = Resultan gaya (N)
2
Pc = Tekanan hidrostatis (N/m )
2
A = Luas (m )
Pusat tekanan untuk level air pada sudut 90° adalah e = 0 mm dan Io = 150
mm. Resultan gaya :
Fp = ρ g S − St . (100 mm . b) …Pers(2.88)
Keterangan :
FP = Resultan gaya (N)
e = Jarak pusat tekanan dan pusat bidang datar (mm)
Io = Pusat tekanan (m)
3
ρ = Massa jenis (kg/m )
2
g = Percepatan gravitasi (m/s )
s = Tinggi air (m)
τ=r.F …Pers(2.89)
Keterangan :
τ = Torsi atau momen (Nm)
r = Lengan gaya (m)
F = Gaya yang diberikan tegak lurus (N)
Jika gaya yang bekerja pada lengan gaya tidak tegak lurus, maka besar
torsinya adalah :
τ = r F sin θ …Pers(2.90)
Keterangan :
τ = Torsi atau momen (Nm)
r = Lengan gaya (m)
F = Gaya yang diberikan (N)
θ = Sudut antara gaya dengan lengan gaya (°)
2.10 Aplikasi Tekanan
1) Kapal Selam
2) Bendungan
3) Kapal Laut
3.1.2 Tempat
Adapun tempat pelaksanaan praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka pada
percobaan Tekanan Hidrostatik di Laboratorium Keairan dan Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.
2. Spoit
Fungsi dari spoit adalah untuk menghisap air sedikit demi sedikit dari
bejana air jika terjadi dirasa berlebihan.
3. Selang
Fungsi dari selang adalah untuk menghisap air dari dalam bejana air, dalam
jumlah banyak.
4. Ember
Fungsi dari ember adalah sebagai wadah untuk menyimpan air yang akan
digunakan dalam praktikum.
5. Gelas Plastik
Fungsi dari gelas plastic yaitu untuk menuangkan air dari ember ke bejana
air sesuai kebutuhan.
6. Kanebo
Fungsi dari nivo adalah untuk memastikan lengan beban dan tangki air
berada dalam keadaan seimbang dengan melihat gelembung air berada tepat di
tengah nivo.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum Hidrolika dan Saluran
Terbuka pada percobaan Tekanan Hidrostatik adalah air dan zat pewarna.
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
1
e = S
6
1
= . 0,074
6
= 0,0123 m
1
Ld = 0,2 ˗ S
3
1
= 0,2 ˗ 3 . 0,0074
= 0,175 m
b) Resultan gaya
s
Pc =ρ.g. 2
0,074
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 362,97 N/m
Aact = s . b
= 0,074 . 0,075
2
= 0,0056 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 362,97 . 0,0056
= 2,014 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 0,5 . 0,24
= 0,12 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 2,014 . 0,175
= 0,353 Nm
2) Untuk data 2
Dik :
α = 0°
L = 0,24 m
S = 0,098 m
Fg = 1,5 N
St =0m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
1
e = S
6
1
= . 0,098
6
= 0,0123 m
1
Ld = 0,2 ˗ S
3
1
= 0,2 ˗ 3 .0,098
= 0,167 m
b) Resultan gaya
s
Pc =ρ.g. 2
0,12
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 588,6 N/m
Aact = s . b
= 0,098 . 0,075
2
= 0,0074 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 480,69 . 0,0074
= 3,533 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 1,5 . 0,24
= 0,36 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 3,533 . 0,167
= 0,591 Nm
3) Untuk data 3
Dik :
α = 0°
L = 0,24 m
S = 0,12 m
Fg = 2,5 N
St =0m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
0,01
e =
12 (S - 0,5)
0,01
=
12 (0,12 - 0,5)
= 0,0119 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0119
= 0,162 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S – 0,05)
= 1000 . 9,81 . (0,12 – 0,05)
2
= 686,7 N/m
Aact = s . b
= 0,12 . 0,075
2
= 0,009 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 686,7 . 0,009
= 6,180 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 2,5 . 0,24
= 0,6 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 6,180 . 0,162
= 1,001 Nm
4) Untuk data 4
Dik :
α = 0°
L = 0,24 m
S = 0,16 m
Fg = 4,5 N
St =0m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
0,01
e =
12 (S - 0,5)
0,01
=
12 (0,16 − 0,5)
= 0,0076 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0076
= 0,158 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S – 0,05)
= 1000 . 9,81 . (0,16 – 0,05)
2
= 1079,1 N/m
Aact = s . b
= 0,16 . 0,075
2
= 0,012 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1079,1 . 0,012
= 12,949 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 4,5 . 0,24
= 1,08 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 12,949 . 0,158
= 2,040 Nm
5) Untuk data 5
Dik :
α = 0°
L = 0,24 m
S = 0,194 m
Fg =6N
St =0m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
0,01
e =
12 (S − 0,5)
0,01
=
12 (0,194 − 0,5)
= 0,0058 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0058
= 0,158 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S – 0,05)
= 1000 . 9,81 . (0,194 – 0,05)
2
= 1412,64 N/m
Aact = s . b
= 0,194 . 0,075
2
= 0,015 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1412,64 . 0,015
= 12,949 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 6 . 0,24
= 1,44 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 12,949 . 0,158
= 3,202 Nm
4.2.2 Untuk α = 10° dengan L = 0,24 m
1) Untuk data 1
Dik :
α = 10°
L = 0,24 m
S = 0,07 m
Fg = 0,5 N
St = 0,005 m
Sh = 0,104 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,07 – 0,005
=
cos 10
= 0,066 m
1
e = h
6
1
= 0,066
6
= 0,011 m
1
Ld = 0,2 ˗ h
3
1
= 0,2 ˗ 3 .0,066
= 0,178 m
b) Resultan gaya
S - St
Pc =ρ.g. 2
0,065
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 318,825 N/m
Aact = h . b
= 0,066 . 0,075
2
= 0,005 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 318,825 . 0,005
= 1,578 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 0,5 . 0,24
= 0,12 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 1,578 . 0,178
= 0,281 Nm
2) Untuk data 2
Dik :
α = 10°
L = 0,24 m
S = 0,094 m
Fg = 1,5 N
St = 0,005 m
Sh = 0,104 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,094 – 0,005
=
cos 10
= 0,09 m
1
e = h
6
1
= 0,09
6
= 0,015 m
1
Ld = 0,2 ˗ h
3
1
= 0,2 ˗ 3 . 0,09
= 0,17 m
b) Resultan gaya
S - St
Pc =ρ.g. 2
0,089
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 436,545 N/m
Aact = h . b
= 0,09 . 0,075
2
= 0,0068 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 436,545 . 0,0068
= 2,959 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 1,5 . 0,24
= 0,36 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 2,959 . 0,17
= 0,503 Nm
3) Untuk data 3
Dik :
α = 10°
L = 0,24 m
S = 0,106 m
Fg = 2,5 N
St = 0,005 m
Sh = 0,104 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,106 – 0,005
=
cos 10
= 0,103 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,103 - 0,05)
= 0,0085 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0085
= 0,1585 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,101 ˗ 0,05) . cos 10
2
= 492,7092 N/m
Aact = h . b
= 0,103 . 0,075
2
= 0,0077 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 492,7092 . 0,0077
= 3,790 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 2,5 . 0,24
= 0,6 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 3,790 . 0,1585
= 0,601 Nm
4) Untuk data 4
Dik :
α = 10°
L = 0,24 m
S = 0,16 m
Fg = 4,5 N
St = 0,005 m
Sh = 0,104 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S − St
h =
cos α
0,16 – 0,005
=
cos 10
= 0,157 m
1 0,12
e =
12
.
(h − 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,157 − 0,05)
= 0,0054 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0054
= 0,1554 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,155 ˗ 0,05) . cos 10
2
= 1014,401 N/m
Aact = h . b
= 0,157 . 0,075
2
= 0,012 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1014,401 . 0,012
= 11,974 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 4,5 . 0,24
= 1,08 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 11,974 . 0,1554
= 1,861 Nm
5) Untuk data 5
Dik :
α = 10°
L = 0,24 m
S = 0,192 m
Fg =6N
St = 0,005 m
Sh = 0,104 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,192 – 0,005
=
cos 10
= 0,19 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,19 - 0,05)
= 0,0045 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0045
= 0,1545 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,187 ˗ 0,05) . cos 10
2
= 1323,552 N/m
Aact = h . b
= 0,19 . 0,075
2
= 0,014 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1323,552 . 0,014
= 18,849 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 6 . 0,24
= 1,44 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 18,849 . 0,1545
= 2,912 Nm
4.2.3 Untuk α = 30° dengan L = 0,24 m
1) Untuk data 1
Dik :
α = 30°
L = 0,24 m
S = 0,082 m
Fg = 0,5 N
St = 0,032 m
Sh = 0,118 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,082 – 0,032
=
cos 30
= 0,058 m
1
e = h
6
1
= 0,058
6
= 0,010 m
1
L d
= 0,2 - 3 h
1
= 0,2 - 3 . 0,058
= 0,181 m
b) Resultan gaya
S - St
Pc =ρ.g. 2
0,05
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 245,25 N/m
Aact = h . b
= 0,058 . 0,075
2
= 0,0043 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 245,25 . 0,0043
= 1,062 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 0,5 . 0,24
= 0,12 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 1,062 . 0,181
= 0,192 Nm
2) Untuk data 2
Dik :
α = 30°
L = 0,24 m
S = 0,11 m
Fg = 1,5 N
St = 0,032 m
Sh = 0,118 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,11 – 0,032
=
cos 30
= 0,09 m
1
e = h
6
1
= 0,09
6
= 0,015 m
1
Ld = 0,2 - h
3
1
= 0,2 -
3
.0,09
= 0,170 m
b) Resultan gaya
S - St
Pc =ρ.g. 2
0,078
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 382,59 N/m
Aact = h . b
= 0,09 . 0,075
2
= 0,0068 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 382,59 . 0,0068
= 2,584 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 0,5 . 0,24
= 0,12 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 1,062 . 0,181
= 0,192 Nm
3) Untuk data 3
Dik :
α = 30°
L = 0,24 m
S = 0,13 m
Fg = 2,5 N
St = 0,032 m
Sh = 0,118 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,13 – 0,032
=
cos 30
= 0,113 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,103 - 0,05)
= 0,0076 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0076
= 0,1576 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,098 ˗ 0,05) . cos 30
2
= 407,794 N/m
Aact = h . b
= 0,113 . 0,075
2
= 0,0085 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 407,794 . 0,0085
= 3,461 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 2,5 . 0,24
= 0,6 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 3,461 . 0,1576
= 0,546 Nm
4) Untuk data 4
Dik :
α = 30°
L = 0,24 m
S = 0,172 m
Fg = 4,5 N
St = 0,032 m
Sh = 0,118 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,172 – 0,032
=
cos 30
= 0,162 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,162 - 0,05)
= 0,0053 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0053
= 0,1553 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,14 ˗ 0,05) . cos 30
2
= 764,614 N/m
Aact = h . b
= 0,162 . 0,075
2
= 0,012 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 764,614 . 0,012
= 9,270 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 4,5 . 0,24
= 1,08 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 9,270 . 0,1553
= 1,440 Nm
5) Untuk data 5
Dik :
α = 30°
L = 0,24 m
S = 0,204 m
Fg =6N
St = 0,032 m
Sh = 0,118 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,204 – 0,032
=
cos 30
= 0,199 m
1 0 ,1 2
e = 12 .(ℎ − 0,05)
1 0,01
=
12
. (0,199 − 0,05)
= 0,0043 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0043
= 0,1543 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,172 ˗ 0,05) . cos 30
2
= 1036,477 N/m
Aact = h . b
= 0,199 . 0,075
2
= 0,015 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1036,477 . 0,015
= 15,439 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 6 . 0,24
= 1,44 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 15,439 . 0,1543
= 2,382 Nm
4.2.4 Untuk α = 90° dengan L = 0,24 m
1) Untuk data 1
Dik :
α = 90°
L = 0,24 m
S = 0,24 m
Fg = 0,5 N
St = 0,204 m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
e =0m
Ld = 0,15 m
b) Resultan gaya
Fd = ρ . g . (S – St) . (0,1 . b)
= 1000 . 9,81 . 0,036 . (0,1 . 0,075)
= 2,649 N
c) Titik pusat tekanan
m =0
= Fg . L
= 0,5 . 0,24
= 0,12 Nm
m =0
= Fd . Ld
= 2,649 . 0,15
= 0,397 Nm
2) Untuk data 2
Dik :
α = 90°
L = 0,24 m
S = 0,262 m
Fg = 1,5 N
St = 0,204 m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
e =0m
Ld = 0,15 m
b) Resultan gaya
Fd = ρ . g . (S – St) . (0,1 . b)
= 1000 . 9,81 . 0,058 . (0,1 . 0,075)
= 4,267 N
m =0
= Fd . Ld
= 4,267 . 0,15
= 0,640 Nm
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
1
e = S
6
1
= . 0,075
6
= 0,0125 m
1
Ld = 0,2 - S
3
1
= 0,2 - 3 . 0,0075
= 0,175 m
b) Resultan gaya
S
Pc =ρ.g. 2
Aact = S . b
= 0,075 . 0,075
2
= 0,0056 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 367,875 . 0,0056
= 2,069 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 0,5 . 0,15
= 0,075 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 2,069 . 0,175
= 0,362 Nm
2) Untuk data 2
Dik :
α = 0°
L = 0,15 m
S = 0,1 m
Fg = 1,5 N
St =0m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
1
e = S
6
1
= . 0,1
6
= 0,0167 m
1
Ld = 0,2 - s
3
1
= 0,2 - 3 . 0,1
= 0,167 m
b) Resultan gaya
s
Pc = ρ .g .
2
0,1
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 490,5 N/m
Aact = s . b
= 0,1 . 0,075
2
= 0,0075 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 490,5 . 0,0075
= 3,679 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 1,5 . 0,15
= 0,225 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 3,679 . 0,167
= 0,613 Nm
3) Untuk data 3
Dik :
α = 0°
L = 0,15 m
S = 0,122 m
Fg = 2,5 N
St =0m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
0,01
e =
12 (S - 0,5)
0,01
=
12 (0,122 - 0,5)
= 0,0116 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0116
= 0,1616 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S – 0,05)
= 1000 . 9,81 . (0,122 – 0,05)
2
= 706,32 N/m
Aact = S . b
= 0,122 . 0,075
2
= 0,0092 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 706,32 . 0,0092
= 6,463 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 2,5 . 0,24
= 0,4 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 6,463 . 0,162
= 1,044 Nm
4) Untuk data 4
Dik :
α = 0°
L = 0,15 m
S = 0,164 m
Fg = 4,5 N
St =0m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
0,01
e =
12 (S - 0,5)
0,01
=
12 (0,164 − 0,5)
= 0,0073 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0073
= 0,1573 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S – 0,05)
= 1000 . 9,81 . (0,164 – 0,05)
2
= 1118,34 N/m
Aact = S . b
= 0,164 . 0,075
2
= 0,012 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1118,34 . 0,012
= 13,756 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 4,5 . 0,15
= 0,675 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 13,756 . 0,157
= 2,164 Nm
5) Untuk data 5
Dik :
α = 0°
L = 0,15 m
S = 0,198 m
Fg =6N
St =0m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
0,01
e =
12 (S - 0,5)
0,01
=
12 (0,198 - 0,5)
= 0,0056 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0056
= 0,1556 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S – 0,05)
= 1000 . 9,81 . (0,198 – 0,05)
2
= 1451,88 N/m
Aact = S . b
= 0,198 . 0,075
2
= 0,015 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1451,88 . 0,015
= 21,56 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 6 . 0,15
= 0,9 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 21,560 . 0,1556
= 3,355 Nm
4.2.6 Untuk α = 30° dengan L = 0,15 m
1) Untuk data 1
Dik :
α = 30°
L = 0,15 m
S = 0,102 m
Fg = 0,5 N
St = 0,028 m
Sh = 0,112 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,102 – 0,005
=
cos 30
= 0,085 m
1
e = h
6
1
= 0,085
6
= 0,014 m
1
Ld = 0,2 - h
3
1
= 0,2 - 3 . 0,085
= 0,172 m
b) Resultan gaya
S - St
Pc =ρ.g. 2
0,074
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 362,97 N/m
Aact = h . b
= 0,085 . 0,075
2
= 0,0064 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 362,97 . 0,0064
= 2,326 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 0,5 . 0,15
= 0,075 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 2,326 . 0,172
= 0,399 Nm
2) Untuk data 2
Dik :
α = 30°
L = 0,15 m
S = 0,124 m
Fg = 1,5 N
St = 0,028 m
Sh = 0,112 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,124 – 0,028
=
cos 30
= 0,111 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,111 - 0,05)
= 0,0078 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0078
= 0,1578 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,096 ˗ 0,05) . cos 30
2
= 390,8026 N/m
Aact = h . b
= 0,111 . 0,075
2
= 0,0083 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 390,8026 . 0,0083
= 3,249 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 1,5 . 0,15
= 0,25 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 3,249 . 0,1578
= 0,513 Nm
3) Untuk data 3
Dik :
α = 30°
L = 0,15 m
S = 0,146 m
Fg = 2,5 N
St = 0,028 m
Sh = 0,112 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S − St
h =
cos α
0,146 – 0,028
=
cos 30
= 0,136 m
1
e = . 0,12
12
(h − 0,05)
1 0,01
=
12
. (0,136 − 0,05)
= 0,0063 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0063
= 0,1563 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,118 ˗ 0,05) . cos 30
2
= 577,708 N/m
Aact = h . b
= 0,136 . 0,075
2
= 0,0102 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 577,708 . 0,0102
= 5,904 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 2,5 . 0,15
= 0,4 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 5,904 . 0,1563
= 0,923 Nm
4) Untuk data 4
Dik :
α = 30°
L = 0,15 m
S = 0,19 m
Fg = 4,5 N
St = 0,028 m
Sh = 0,112 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,19 – 0,028
=
cos 30
= 0,187 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,187 - 0,05)
= 0,0046 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0046
= 0,1546 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,162 ˗ 0,05) . cos 30
2
= 951,52 N/m
Aact = h . b
= 0,187 . 0,075
2
= 0,014 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 951,52 . 0,014
= 13,349 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 4,5 . 0,15
= 0,675 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 13,349 . 0,1546
= 2,063 Nm
5) Untuk data 5
Dik :
α = 30°
L = 0,15 m
S = 0,224 m
Fg =6N
St = 0,028 m
Sh = 0,112 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,224 – 0,028
=
cos 30
= 0,226 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,226 - 0,05)
= 0,0038 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0038
= 0,1538 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,196 ˗ 0,05) . cos 30
2
= 1240,37 N/m
Aact = h . b
= 0,226 . 0,075
2
= 0,017 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1240,37 . 0,017
=21,054 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 6 . 0,15
= 0,9 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 18,849 . 0,1545
= 3,237 Nm
4.2.7 Untuk α = 20° dengan L = 0,15 m
1) Untuk data 1
Dik :
α = 20°
L = 0,15 m
S = 0,07 m
Fg = 0,5 N
St = 0,018 m
Sh = 0,1 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S − St
h =
cos α
0,07 – 0,018
=
cos 20
= 0,055 m
1
e = h
6
1
= 0,055
6
= 0,009 m
1
L = 0,2 - 3 h
d
1
= 0,2 - 3 .0,055
= 0,182 m
b) Resultan gaya
S - St
Pc = ρ .g . 2
0,052
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 255,06 N/m
Aact = h . b
= 0,055 . 0,075
2
= 0,0042 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 255,06 . 0,0042
= 1,059 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 0,5 . 0,15
= 0,075 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 1,059 . 0,182
= 0,192 Nm
2) Untuk data 2
Dik :
α = 20°
L = 0,15 m
S = 0,098 m
Fg = 1,5 N
St = 0,018 m
Sh = 0,1 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,098 – 0,018
=
cos 20
= 0,085 m
1
e = h
6
1
= 0,085
6
= 0,014 m
1
L d
= 0,2 - 3 h
1
= 0,2 - 3 . 0,085
= 0,172 m
b) Resultan gaya
S - St
Pc = ρ .g . 2
0,08
= 1000 . 9,81 .
2
2
= 392,4 N/m
Aact = h . b
= 0,085 . 0,075
2
= 0,0064 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 392,4 . 0,0064
= 2,506 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 1,5 . 0,15
= 0,225 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 2,506 . 0,172
= 0,430 Nm
3) Untuk data 3
Dik :
α = 20°
L = 0,15 m
S = 0,116 m
Fg = 2,5 N
St = 0,018 m
Sh = 0,1 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,116 – 0,018
=
cos 20
= 0,104 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,104 - 0,05)
= 0,0083 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0083
= 0,1583 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,098 ˗ 0,05) . cos 20
2
= 442,48 N/m
Aact = h . b
= 0,104 . 0,075
2
= 0,008 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 442,48 . 0,0078
= 3,461 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 2,5 . 0,15
= 0,375 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 3,461 . 0,1583
= 0,548 Nm
4) Untuk data 4
Dik :
α = 20°
L = 0,15 m
S = 0,188 m
Fg = 4,5 N
St = 0,018 m
Sh = 0,1 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,188 – 0,018
=
cos 20
= 0,181 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,181 - 0,05)
= 0,0047 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0047
= 0,1547 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,17 ˗ 0,05) . cos 20
2
= 1106,21 N/m
Aact = h . b
= 0,181 . 0,075
2
= 0,014 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1106,21 . 0,014
= 15,009 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 4,5 . 0,15
= 0,675 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 15,009 . 0,1547
= 2,322 Nm
5) Untuk data 5
Dik :
α = 20°
L = 0,15 m
S = 0,204 m
Fg =6N
St = 0,018 m
Sh = 0,1 m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
S - St
h =
cos α
0,204 – 0,018
=
cos 20
= 0,198 m
1 2
e =
12
. 0,1
(h - 0,05)
1
=
12
. 0,01
(0,198 - 0,05)
= 0,0043 m
Ld = 0,15 + e
= 0,15 + 0,0043
= 0,1543 m
b) Resultan gaya
Pc = ρ . g . (S ˗ St ˗ 0,05) . cos α
= 1000 . 9,81 . (0,186 ˗ 0,05) . cos 20
2
= 1253,7 N/m
Aact = h . b
= 0,198 . 0,075
2
= 0,015 m
Sehingga
Fp = Pc . Aact
= 1253,7 . 0,015
= 18,612 N
c) Momen
m =0
= Fg . L
= 6 . 0,15
= 0,9 Nm
m =0
= Fp . Ld
= 18,612 . 0,1543
= 2,872 Nm
4.2.8 Untuk α = 90° dengan L = 0,15 m
1) Untuk data 1
Dik :
α = 90°
L = 0,15 m
S = 0,234 m
Fg = 0,5 N
St = 0,2 m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
e =0m
Ld = 0,15 m
b) Resultan gaya
Fd = ρ . g . (S – St) . (0,1 . b)
= 1000 . 9,81 . 0,066 . (0,1 . 0,075)
= 2,502 N
c) Titik pusat tekanan
m =0
= Fg . L
= 0,5 . 0,15
= 0,075 Nm
m =0
= Fd . Ld
= 2,502 . 0,15
= 0,375 Nm
2) Untuk data 2
Dik :
α = 90°
L = 0,15 m
S = 0,266 m
Fg = 1,5 N
St = 0,2 m
Sh =0m
ρ = 1000 kg/m3
2
g = 9,81 m/s
b = 0,075 m
Dit :
a) Titik pusat tekanan
b) Resultan gaya
c) Momen
Peny :
a) Titik pusat tekanan
e =0m
Ld = 0,15 m
b) Resultan gaya
Fd = ρ . g . (S – St) . (0,1 . b)
= 1000 . 9,81 . 0,066 . (0,1 . 0,075)
= 4,856 N
m =0
= Fd . Ld
= 4,856. 0,15
= 0,728 Nm
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Perhitungan L = 0,24 m
Titik Pusat Tekanan Resultan Gaya Momen
Beban Sudut S St Sh
No. Aact 𝛴m 𝛴m
(N) (°) (m) (m) (m) h (m) Ld (m) e (m) Pc (N) 2 Fp (N)
(m ) (Nm) (Nm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 0,5 0.074 0.175 0.0123 362.97 0.0056 2.014 0.12 0.353
2 1,5 0.098 0.167 0.0163 480.69 0.007 3.533 0.36 0.591
3 2,5 0 0.12 0 0 0.162 0.0119 686.70 0.009 6.180 0.60 1.001
4 4,5 0.16 0.158 0.0076 1079.10 0.012 12.949 1.08 2.040
5 6 0.194 0.156 0.0058 1412.64 0.015 20.554 1.44 3.202
1 0,5 0.07 0.066 0.178 0.011 1.578 0.005 1.578 0.12 0.281
2 1,5 0.094 0.090 0.170 0.0151 2.959 0.007 2.959 0.36 0.503
3 2,5 10 0.106 0.005 0.104 0.103 0.158 0.0085 3.790 0.008 3.790 0.6 0.601
4 4,5 0.16 0.157 0.155 0.0054 11.974 0.012 11.974 1.08 1.861
5 6 0.192 0.190 0.154 0.0045 18.849 0.014 18.849 1.44 2.912
1 0,5 0.082 0.058 0.181 0.010 245.25 0.0043 1.062 0.12 0.192
2 1,5 0.11 0.090 0.170 0.015 382.59 0.0068 2.584 0.36 0.439
3 2,5 30 0.13 0.032 0.118 0.113 0.1576 0.0076 407.794 0.0085 3.461 0.6 0.546
4 4,5 0.172 0.162 0.1553 0.0053 764.614 0.012 9.270 1.08 1.440
5 6 0.204 0.199 0.154 0.0043 1036.48 0.015 15.439 1.44 2.382
1 0,5 0.24 0.15 0 2.649 0.12 0.397
2 1,5 90 0.262 0.204 0 0.15 0 4.267 0.36 0.640
Sumber : Hasil Perhitungan Kelompok 8 Sipil, 2022
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan L = 0,15 m
Titik Pusat Tekanan Resultan Gaya Momen
Beban Sudut S St Sh
No. Aact 𝛴m 𝛴m
(N) (°) (m) (m) (m) h (m) Ld (m) e (m) Pc (N) 2 Fp (N)
(m ) (Nm) (Nm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 0,5 0.075 0.175 0.0125 367.875 0.0056 2.069 0.075 0.362
2 1,5 0.1 0.167 0.0167 490.5 0.0075 3.679 0.225 0.613
3 2,5 0 0.122 0 0 0.1616 0.0116 706.32 0.0092 6.463 0.4 1.044
4 4,5 0.164 0.1573 0.0073 1118.34 0.012 13.756 0.675 2.164
5 6 0.198 0.156 0.0056 1451.88 0.015 21.560 0.9 3.355
1 0,5 0.102 0.085 0.172 0.014 362.97 0.0064 2.326 0.075 0.399
2 1,5 0.124 0.111 0.1578 0.0078 390.803 0.0083 3.249 0.225 0.513
3 2,5 30 0.146 0.028 0.112 0.136 0.1563 0.0063 577.708 0.0102 5.904 0.4 0.923
4 4,5 0.19 0.187 0.1546 0.0046 951.52 0.014 13.349 0.675 2.063
5 6 0.224 0.226 0.154 0.0038 1240.37 0.017 21.054 0.9 3.237
1 0,5 0.07 0.055 0.182 0.009 255.06 0.0042 1.059 0.075 0.192
2 1,5 0.098 0.085 0.172 0.014 392.4 0.0064 2.506 0.225 0.430
3 2,5 20 0.116 0.018 0.1 0.104 0.1583 0.0083 442.48 0.0078 3.461 0.375 0.548
4 4,5 0.188 0.181 0.1547 0.0047 1106.21 0.014 15.009 0.675 2.322
5 6 0.204 0.198 0.154 0.0043 1253.7 0.015 18.612 0.9 2.872
1 0,5 0.234 0.15 0 2.502 0.075 0.375
2 1,5 90 0.266 0.2 0 0.15 0 4.856 0.225 0.728
Sumber : Hasil Perhitungan Kelompok 8 Sipil, 2022
4.3 Analisa Grafik
4.3.1 Analisa Grafik Untuk L = 0,24 m
1) Grafik Momen pada Posisi Sudut 0°
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagainberikut:
1. Untuk mengetahui distribusi tekanan di sepanjang area aktif dalam fluida cair,
salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan manometer.
Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan dalam suatu
sistem, terutama dalam fluida cair. Manometer dapat berupa manometer tabung
U atau manometer Bourdon.
2. Tekanan hidrostatik adalah gaya yang diberikan oleh fluida jenis cair pada
benda yang ditempatkan di dalamnya. Gaya ini merupakan hasil dari tekanan
hidrostatik yang diberikan oleh fluida cair pada benda yang ditempatkan di
dalamnya. Amplitudo gaya lateral adalah gaya yang bekerja pada suatu benda
karena tekanan hidrostatik yang diberikan oleh fluida cair. Gaya ini adalah
gaya yang bekerja pada arah gerak benda. Dengan demikian, besarnya gaya
kesamping dapat diketahui dengan mengetahui besarnya gaya tekan hidrostatik
dan sudut antara gaya tekan hidrostatis dengan arah gaya kesamping.
3. Penentuan pusat tekanan dapat dilakukan dengan memperhatikan tinggi muka
air atau dapat dikatakan pusat tekanan berbanding terbalik dengan tinggi air,
tetapi jika tinggi air melewati atau lebih tinggi dari Sh, maka pusat tekanannya
berbanding terbalik dengan ketinggian air. Oleh karena itu, titik pusat tekanan
akan mengecil jika permukaan air naik.
4. Gaya resultan dapat diperoleh dengan melihat tekanan hidrostatik dari pusat
bidang ke permukaan air dan ketinggian air, atau dapat juga dikatakan gaya
resultan berbanding lurus dengan ketinggian air. Semakin tinggi permukaan
air, semakin besar resultan gaya dan sebaliknya.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan pada Percobaan Tekanan Hidrostatik adalah
agar menambah atau memperbanyak alat praktikum agar praktikan dan asisten tidak
lama menunggu giliran. Jika ada alat yang sedang bermasalah, sebaiknya cepat
diperbaiki sehingga tidak menghambat kegiatan praktikum. Untuk asisten praktikum,
tetap menjadi asisten yang baik hati dan selalu memberikan motivasi dan kepada
praktikan supaya lebih semangat lagi mengerjakan laporan tersebut hingga selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Afdan. (2021, 3 1). Penjelasan Fisika Bagian Bawah Bendungan Dibuat Lebih
Tebal. Retrieved 12 4, 2022, from fisika:
https://www.fisika.co.id/2021/03/bagian-bawah-bendungan-tebal.html
Alda Rahayu, W. R.-l. (2021). Laporan Praktikum Hidrolika dan Saluran Terbuka.
Kendari: Self Publish.
Ramadhana, A. (2015, April 5). Pelajaran IPA ini punya banyak manfaat dalam
kehidupan. Retrieved 12 3, 2022, from Brilio.net:
https://www.brilio.net/news/pelajaran-ipa-ini-punya-banyak-manfaat-dalam-
kehidupan-tekanan-hidrostatis-1504051.html
Triatmodjo, B. (1993). Hidraulika 1. Yogyakarta: Beta Offset.
L
A
M
P
I
R
A
N
PRAKTIKUM HIDROLIKA DAN SALURAN TERBUKA
TEKANAN HIDROSTATIK
Lampiran 1
Dokumentasi Saat Praktikum
Lampiran 2
Dokumentasi Setelah Praktikum
Lampiran 3
Dokumentasi Saat Kerja Kelompok
Lampiran 4
Dokumentasi Foto Selfie/Random