Anda di halaman 1dari 16

II.

GEJALA GELOMBANG
A. Pengertian Gelombang

Jika sebuah pegas yang sedang tergantung pada sebuah statif diberi beban,
kemudian ditarik ke bawah dan dilepaskan, maka akan terjadi gerak bolak balik
pada pegas di sekitar titik setimbang. Gerakan bolak balik ini disebut getaran. Jika
ujung beban dihubungkan dengan seutas tali, maka pada tali akan terjadi rambatan
getaran dalam bentuk gerakan sinusoidal yang disebut sebagai gelombang. Jadi
gelombang dapat diartikan sebagai getaran yang merambat melalui suatu medium.
Gelombang merambat membawa energi, hal ini dapat kita lihat jika seutas tali
kita ikatkan ujungnya pada suatu dinding, kemudian ujung yang lainnya digerakkan
ke atas dan ke bawah secara berulang-ulang, maka pada tali akan terlihat gelombang
yang menjalar dari arah gerakan ke dinding. Jika gerakan tersebut demikian kuatnya,
maka ikatan tali pada dinding bisa lepas. Hal ini menunjukkan bahwa energi yang
kita berikan terhadap tali dibawa oleh tali sampai ke dinding, dan melepaskan ikatan
tali pada dinding. Tandailah tali tersebut pada suatu jarak tertentu, ternyata gerakan
gelombang tidak membuat tanda tersebut berpindah dari posisinya, hal ini
menunjukkan bahwa rambatan gelombang tidak disertai oleh perpindahan
medium tempat gelombang itu merambat.

B. Jenis-Jenis Gelombang

Gelombang dapat merambat pada berbagai medium, bahkan di ruang hampa.


Berdasarkan medium rambatnya gelombang dapat dibedakan atas :

1. Gelombang Mekanik ; yaitu gelombang yang merambat memerlukan medium,


seperti gelombang tali, gelombang permukaan air, gelombang bunyi dan
sebagainya.
2. Gelombang Elektromagnetik ; yaitu gelombang yang merambat tidak
memerlukan medium, seperti gelombang cahaya.

Berdasarkan arah getarnya, gelombang dapat dapat di bagi atas 2 macam


pula, yaitu :

1. Gelombang Transversal ; yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus


terhadap arah rambatannya, contohnya gelombang tali, gelombang
elektromag-netik gelombang pada permukaan air dsb.

2. Gelombang Longitudinal ; yaitu gelombang yang arah getarnya searah dengan


arah rambatannya, contohnya adalah gelombang bunyi yang dapat merambat
dalam medium berupa zat padat, zat cair atau gas

1
Gambar 2.1 a. Gelombang Transversal b. Gelombang Longitudinal

C. Cepat Rambat Gelombang

Seutas tali yang salah satu ujungnya terikat pada suatu dinding, diberi gerakan
yang membentuk satu getaran, sehingga pada tali terbentuk satu gelombang penuh.
Waktu yang diperlukan untuk melewatkan satu gelombang penuh disebut priode
gelombang (T), sedangkan jarak tempuh selama satu priode tersebut disebut
panjang gelombang (λ).

Gambar 2.2. Getaran yang Merambat pada Tali

Jarak satu gelombang (λ) dapat terdiri atas ; 3 simpul dan 2 perut, atau 3
perut dan 2 simpul

2
Gambar 2.3. Jarak Satu Gelombang

Bila gelombang merambat dengan kecepatan tetap, berarti cepat rambat gelombang
(v) dinyatakan oleh persamaan :

λ
v= ……………………………………….(2-1)
T

Bila setelah selang waktu t detik, gelombang telah merambat sejarak x dari titik
asal, berarti cepat rambat gelombang (v) memenuhi persamaan :

x
v= ……………………………………….(2-2)
t
Jumlah gelombang yang dapat dilewatkan melalui suatu titik dalam tiap detik
disebut frekwensi gelombang (f). Hubungan frekwensi dan priode gelombang(T)
dinyatakan oleh persamaan :
1
f = ………………………………………(2-3)
T

D. Deskripsi Gelombang

Gambar 2.4 . Gelombang Pulsa

Tinjaulah suatu pulsa pada tali yang terjadi akibat usikan tunggal seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.4. Pulsa akan bergerak ke kanan dengan kecepatan v
yang konstan , simpangan y dan jarak tempuh x yang selalu berubah dengan waktu
t. Pada saat awal (t = 0) puncak pulsa berada pada posisi x = 0. Besarnya
simpangan y memenuhi persamaan :

3
y = f (x) …………..…………………………(2-4)

Pulsa ini akan menjalar dari kiri ke kanan (arah sumbu x positif) dengan kecepatan
v yang tetap. Setelah t detik maka pulsa berada pada titik sejarak a dari titik asal
usikan, sehingga pada saat itu berlaku a = vt. Karena titik pada jarak a tersebut
lebih kemudian bergetar dari titik asal (O) sehingga x > a maka pada titik a
tersbut fungsi gelombang menjadi

y = f ( x − a ) atau y = f ( x − vt ) …………………………(2-5)

y = simpangan dari bagian tali di a saat t


f = menyatakan fungsi gelombang

Untuk gelombang merambat dari kanan ke kiri , maka persamaan gelombang


menjadi :

y = f ( x + a ) atau y = f ( x + vt ) …………………………….(2-6)

Misalkan bentuk sebuah pulsa agak landai seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.5.

y
Fy
F
vy
𝜽𝜽

Fx dm
Fx’

Fy’ F’

dx x +dx x

Gambar 2.5. Sebuah Pulsa

Sudut θ sangat kecil karena simpangan pulsa y juga kecil. Massa persatuan
panjang tali (ρ) sejarak dx memenuhi persamaan

ρ = dm dx , sehingga dm = ρdx ……………………….….(2-7)

Fx adalah gaya tarik terhadap elemen dm oleh bagian tali sebelah kiri dari dm, dan
Fx’ adalah gaya tarik elemen tali terhadap dm oleh bagian tali sebelah kanan dm.
Tali hanya bergerak dalam arah y sedangkan dalam arah x tidak terjadi pergerakan.
Tegangan tali T memenuhi persamaan :

T = Fx = Fx
'
…………………………………….(2-8)

4
Koefisien arah lengkung tali (tg θ ) memenuhi persamaan :

F dy dy
tgθ = dy = y sehingga F y = Fx atau Fy = T …………….(2-9)
dx Fx dx dx

δ 2y
Menurut hukum II Newton, Fy = m ay , dalam bentuk differensial a y =
δ t2
merupakan percepatan pada arah y, dan hukum II Newton ditulis menjadi :

( ) (
d F y = d ma y ) atau d (T
dy
) = ( ρ dx
δ 2y
) ……………..(2-10)
dx δ t2

Bila kedua ruas didifferensialkan terhadap x maka bentuknya menjadi :

δ 2y dx δ 2 y δ y δ 2y
T =ρ atau T =ρ …………………(2-11)
δx 2 dx δ t 2 δx 2 δ t2
sehingga
δ 2y ρ δ 2y
= ……………….…………….(2-13)
δx 2 T δ t2

(persamaan gelombang tali/dawai)

Dari persamaan (2-5) dan (2-6) bentuk umum persamaan gelombang ditulis sebagai

y = f ( x ± vt ) …………………………………(2-14)

artinya simpangan gelombang y hanya bergantung pada x dan t saja sedangkan v


konstan. Misalkan (x ± vt) = u , sehingga persamaan (2-14) ditulis y = f(u). Jika
didiferensialkan terhadap x persamaan tersebut menjadi :

dy df (u ) du du d ( x ± vt ) dx
= ; = = =1
dx du dx dx dx dx
δ 2 y d 2 f (u )  δu 
2
dy df (u )
diperoleh : = dan =   sehingga
dx du δx 2 du 2  δx 

δ 2 y d 2 f (u )
= …………………………..(2-15)
δx 2 du 2

2
δ 2 y d 2 f (u )  δu  d 2 f (u ) 2
dan =   = v diperoleh ;
δt 2
du  δxt 
2
du 2

δ 2 y d 2 f (u ) 2
= v ………………………….(2-16)
δtt 2 du 2
Subsitusikan persamaan (2-15) kedalam persamaan ( 2-16) diperoleh :

5
δ 2y 1 δ 2y
= …………………………..(2-17)
δ x2 v2 δ t 2
(persamaan umum gelombang)

Subsitusikan persamaan (2-13) kedalam persamaan ( 2-17) diperoleh :

T
v= …..………..……………………(2-18)
ρ

v = laju rambat gelombang pada tali/dawai


T = tegangan tali/dawai
ρ = massa persatuan panjang tali/dawai

E. Beberapa Gejala Gelombang

1. Gelombang Transversal

Salah satu contoh gelombang transversal yang akan dibahas adalah


gelombang harmonik atau gelombang selaras yang dihasilkan oleh sebuah
pegas yang melakukan getaran harmonik menjalar pada seutas tali yang
diikatkan pada suatu ujung .

Gambar 2.6. Gelombang Selaras

Misalkan pada saat awal (t = 0 ) beban mulai bergerak dari titik setimbang
(y = 0), arah ke atas, sehingga simpangan getar (y) beban setiap saat
memenuhi persamaan :

y = A sin θ atau y = A sin ω t ……………. (2-18)


dengan θ=ωt ; ω =
T
Persamaan (2-18) disebut persamaan getaran atau persamaan gelombang
sumber dengan :

6
A = amplitudo getaran
θ = sudut fase getaran
ω = kecepatan sudut getaran
T = prioda getaran

Getaran beban tersebut merambat pada tali dalam arah ke kanan dalam
bentuk gelombang sinus dengan kecepatan v dan panjang gelombang λ
sehingga memenuhi v = λ/T . Bila setelah t detik gelombang telah bergerak
sejarak x = vt dari titik asal (O), maka persamaan (2-18) dapat dijabarkan
menjadi :

2π 2π  v   2π   2π 
y = A sin ωt = A sin t = A sin  t = A sin  (vt ) = A sin  x
T T v  vT   λ 

nilai = k (bilangan gelombang ) sehingga persamaan gelombang sumber
λ
tersebut dapat ditulis sebagai :
y = A sin kx ………………………….(2-19)
(persamaan sumber gelombang harmonik)

Sesuai dengan persamaan (2-14) yaitu y = f (x + vt) maka setelah t detik


gelombang telah bergerak sejarak vt dari titik asal (O), gelombang yang
menjalar pada tali memenuhi persamaan :

y = A sin k ( x ± vt ) ……………… ………..(2-20)


tanda ( - ) untuk gelombang merambat dari kiri ke kanan dan
tanda (+ ) untuk gelombang merambat dari kanan ke kiri

Argumen k ( x ± vt ) disebut sudut fasa gelombang (φ)


 2π  λ   2π 
= k ( x ± vt ) = (kx ± kvt ) = ( kx ±   t ) = ( kx ±  t ) = ( kx ± ωt ) ,
 λ  T   T 

sehingga persamaan (2-20) dapat ditulis menjadi :

y = A sin( kx ± ωt ) ……..……………………..(2-21)

Misalkan ada 2 buah titik yang berada pada titik yang berjarak x1 dan x2 dari
titik asal (O) pada suatu gelombang tali yang merambat dari kiri ke kanan
berarti kedua titik berbeda sudut fase sebesar :
 x − x1 
∆ϕ = (kx1 − ωt ) − (kx 2 − ωt ) = k ( x 2 − x1 ) = 2π  2  …..…..(2-22)
 λ 
Persamaan (2-21) menyatakan bahwa pada saat t = 0 dan x = 0 ; sudut
fasa atau konstanta fasa (φ0) = 0. sehingga untuk gelombang sinus yang
merambat dari kiri ke kanan persamaan gelombangnya dapat ditulis menjadi :
y = A sin( kx − ωt + ϕ 0 ) ……..……………………..(2-23)
Bila φ0 = 90 , dan disubsitusikan ke persamaan (2-23) diperoleh :
0

y = A sin( kx − ωt + 900 ) atau y = A cos(kx − ωt )

7
2. Gelombang Longitudinal

Salah satu contoh gelombang mekanik longitudinal adalah gelombang


bunyi yang dapat merambat dalam berbagai medium dalam bentuk molekul-
molekul zat, baik berupa zat padat, zat cair ataupun gas. Molekul-molekul
zat tersebut mentransmisikan gelombang bunyi yang berosilasi dalam arah
penjalaran gelombang itu sendiri.
Bunyi sebagai gelombang longitudinal hanya dapat didengar oleh
telinga normal dengan frekwensi 20 s.d 20.000 Hz yang dikenal sebagai
daerah frekwensi audio. Daerah dengan ferkwensi < 20 Hz disebut frekwensi
infrasonik, sedangkan daerah dengan frekwensi > 20.000 Hz disebut daerah
frekwensi ultrasonik.

a. torak dalam keadaan diam, dan fluida dalam tabung juga dalam keadaan diam

F =pA

vt
b. torak digerakkan kekanan, bagian fluida yang bersentuhan dengan torak termampatkan,
mampatan menjalar kekanan searah gerak torak

c. torak ditarik kekiri, terjadi perengganggan yang juga menjalar kekanan

F’=(p+Δp)A P F =pA

ct
d. keadaaan fluida setelah t detik

e. mampatan dan renggangan molekul fluida setelah torak kembali ke keadaan semula

Gambar 2.7. Bentuk Gelombang Longitudinal Molekul Fluida


dalam Tabung oleh Torak yang Bergetar

Gelombang bunyi dapat dihasilkan oleh berbagai getaran yang dapat


menyebabkan terjadinya mampatan dan renggangan pada medium sekeliling
sumber getar tersebut. Beberapa peralatan yang menghasilkan bunyi/nada
adalah seperti ; gitar, biola, organ, seruling , suara manusia dan sebagainya.
Gelombang bunyi yang diterima oleh selaput telinga, diubah menjadi isyarat
listrik dan diteruskan ke otak, dan otak dapat membedakan bunyi yang kuat
atau lemah frekwensinya.

8
Untuk membahas penjalaran gelombang longitudinal, kita bayangkan
medium rambat gelombang tersebut berupa zat alir (fluida ) yang terdapat
dalam sebuah tabung dilengkapi dengan torak. Bila rapat massa fluida adalah
ρ dan luas penampang lintang tabung adalah A maka saat torak didorong ke
kanan dengan gaya F , fluida yang sedang diam akan mengalami tekanan
sebesar p = F/A

Pada saat t = 0, torak digerakkan ke kanan dengan kecepatan tetap v berarti


setelah t detik torak telah menempuh jarak sejauh xT = v t dan pada saat ini
fluida sebelah kanan P masih tetap diam. Bila batas P bergerak dengan
kelajuan c berarti fluida batas telah bergerak sejarak xp = c t . Banyak
fluida/volume fluida mula-mula sampai bidang batas adalah sebesar :

Volume = jarak x luas penampang


Vm = (ct) x (A)
Vm = c.t.A

Dan massa fluida yang bergerak memenuhi :

m = ρV=ρctA

Karena terjadi tumbukan antara sesama molekul fluida terjadi perubahan


momentum atau Impuls (I) sebesar

I = mv = ρ c t A v ……………………………(2-24)

Misalkan setelah t detik terjadi penambahan tekanan di dalam fluida sebesar


Δp. Penambahan takanan tersebut adalah akibat pengurangan volume fluida
sebesar

Vp = v t A

Modulus Bulk (B) untuk fluida, didefinisikan sebagai perubahan tekanan


tiap fraksi perubahan volume , memenuhi persamaan :

∆p ∆p c∆p
B= = = ……………………....(2-25)
V p / Vm (vtA) / ctA v
sehingga diperoleh
v
∆p = B …………………………………..(2-26)
c

Karena penambahan tekanan sebesar Δp setelah t detik, maka tekanan dalam


fluida yang bergerak menjadi p ' = ( p + ∆p ) , berarti gaya dialami fluida
menjadi sebesar F ' = p ' A = ( p + ∆p ) A , sehingga gaya total dialami fluida
sebesar :
Ftot = F ' − F = ∆pA

9
Perubahan momentum atau Impuls (I) dialami fluida memenuhi persamaan :

I = Ftot t = ∆pAt ……………………………..(2-27)

Bila persamaan (2-26) disubsitusikan ke dalam persamaaan (2-27) diperoleh :

BvAt
I= ……………………………………….(2-28)
c

Persamaan (2-24) = persamaan (2-28) sehingga diperoleh :

B
c= ………………………..…………(2-29)
ρ

c merupakan laju rambat bidang batas antara bagian fluida yang bergerak
dengan yang tidak bergerak, dikenal sebagai laju rambat gelombang
longitudinal dalam fluida (v). Bila fluida tersebut adalah zat cair ,maka
persamaaan (2-29) ditulis sebagai :

B
v= ………………………..…………(2-29)
ρ
Bila medium rambat gelombang longitudinal adalah zat padat (suatu batang),
maka untuk zat padang terdapat definisi modulus young (E) yang identik
dengan medulus Bulk pada zat cair, yaitu

stress ∆p
E= = ………………………….(2-30)
strain ∆l / l

sehingga laju rambat gelombang dalam zat padat memenuhi persamaaan :

E
v= …………………………………(2-31)
ρ

Bila medium rambat gelombang longitudinal adalah berupa gas ideal, saat
gas termampatkan suhunya akan naik, dan bagian gas yang memuai akan
diikuti oleh penurunan suhu. Saat gelombang longitudinal bergerak maju
dalam gas, bagian gas yang termampatkan akan lebih panas sedikit
dibanding bagian gas yang memuai, sehingga kalor akan merambat dari
daerah rapat ke daerah renggang. Kenaikan suhu gas ini bukanlah disebabkan
karena adanya kalor dari luar (gas dianggap terisolasi dari lingkungan =
bersifat adiabatik), tetai terjadi akibat tubrukan antara sesama molekul gas.
Oleh sebab itu penjalaran gelombang longitudinal dalam gas bersifat
adiabatik (B=Bad), sehingga laju gelombang longitudinal dalam gas ideal
memenuhi persamaan :

10
Bad
v= ………………………….(2-32)
ρ

Untuk proses adiabatik, hubungan tekanan (p) dan volume (V) memenuhi
persamaan :

pV γ = C …………………………..(2-33)

Jika kedua ruas di ln kan selanjutnya di differensialkan, uraian persamaaan


(2-33) adalah sebagai berikut :

ln( pV γ ) = ln C
ln p + γ ln V = ln C
d ln p + γd ln V = d ln C
dp dV
+γ =0
p V
sehingga diperoleh :
dp dV  dp 
= −γ atau   = −γp ………….(2-34)
p V  dV / V  ad
Menurut definisi modulus Bulk (B) ;
 dp 
Bad = −  …………………..(2-35)
 dV / V  ad

Bila persamaan (2-35) disubsitusikan ke dalam persamaaan (2-34) diperoleh :

Bad = γp ……………………………(2-36)

sehingga persamaaan (2-32) menjadi :


p
v= γ …………………………(2-37)
ρ
Cp
dengan γ = = konstanta Laplace
Cv
(v = laju rambat gelombang longitudinal dalam gas ideal)

Untuk gas ideal memenuhi persamaaan pV = nRT sehingga p = nRT/V. Bila


disubsitusikan ke dalam persamaaan (2-37) diperoleh :

nRT
v= γ ……………………………(2-38)
ρV
m m
n= ; ρ = , sehingga
M V

RT
v= γ ………..……………………..(2-39)
M
dengan M = Bobot molekul atau Bobot Atom gas

11
m= massa gas
ρ = rapat massa gas
n = jumlah mol gas
R= konstanta gas umum = 8,31 J/mol K
T= suhu dalam Kelvin

Gelombang dengan frekwensi ultrasonik banyak memberi manfaat


dalam kehidupan ini. Kacamata tunanetra dilengkapi dengan instrumen
untuk pengirim dan penerima gelombang ultrasonik untuk menentukan jarak
benda yang ada di sekitarnya, mirip kelelawar yang juga mempunyai
kemampuan untuk memancarkan dan menerima gelombang ini . Prinsip
pemantulan ultrasonik ini juga digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada
logam, mengukur kedalaman laut, sedangkan dalam bidang kedokteran
digunakan untuk diagnosa dan pengobatan dengan USG (ultrasonografi) .
Beberapa keunggulan ultrasonik ini untuk diagnosa dalam bidang
kedokteran adalah ; dengan tidak melukai dan merusak jaringan, dapat
mendeteksi perbedaaan berbagai karakteristik jaringan tubuh, sehingga juga
digunakan untuk menemukan berbagai kelainan dalam jaringan tubuh seperti
tumor atau gumpalan yang berbeda dari jaringan tubuh lainnya.

3. Gelombang Elektromagnetik

Gambar 2.8. Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik mempunyai range frekwensi 10 s.d 1022


Hz dan dapat merambat dalam ruang hampa. Macam-macam gelombang
elektromagnetik dibedakan berdasarkan sumbernya yang mempunyai range
frekwensi tertentu membentuk spektrum gelombang elektromagnetik seperti
gelombang radio, gelombang sinar infra merah, gelombang sinar nampak,
sinar ultraviolet, sinar x dan sinar gamma. Terjadinya gelombang
elektromagnetik menurut Maxwell adalah akibat perubahan medan listrik
secara sinusoida membangkitkan medan magnet yang juga berubah secara
sinusoida. Proses ini terjadi secara terus menerus dan berantai membentuk
medan listrik dan medan magnet yang merambat ke segala arah. Medan
magnet dan medan listrik yang terbentuk ini selalu saling tegak lurus dan
berbentuk gelombang transversal seperti diperlihatkan pada Gambar 2.8.
Maxwell berhasil menghitung laju rambat gelombang elektromagnetik
dalam vakum berdasarkan nilai permiabilitas magnetik dan permiabilitas
listrik di ruang hampa (μ0 = 4πx10-7 Wb/Am dan ξ0 = 8,8542 x 10-12
C2/Nm2) melalui persamaaan :

12
1
c= = ±3 x108 m / s ………………..(2-40)
µ 0ξ 0
Hasil yang diperoleh tersebut tepat sama dengan laju rambat gelombang
cahaya berdasarkan hasil pengukuran , sehingga disimpulkan bahwa cahaya
termasuk salah satu gelombang elektromagnetik.

Gambar 2.9. Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Beberapa anggota dari spektrum gelombang elektromagnetik diper-


lihatkan pada Gambar 2.9.

1. Gelombang Radio , dengan daerah frekwensi dari 10 s.d 109 Hz, dibagi
menjadi beberapa kelompok yaitu ; Low Frequency (LF), Medium
Frequency (MF), High Frequency (HF), Very High Frequency (VHF),
dan Ultra High Frequency (UHF). Kelompok LF diserap oleh lapisan
ionosfir, MF dan HF dipantulkan oleh lapisan ionosfir , sedangkan VHF
dan UHF dapat menembus lapisan ionosfir
2. Gelombang Mikro (Microwaves), dengan frekwensi 109 s.d 3 x 1011 Hz
banyak digunakan dalam radar, mempelajari struktur molekul dalam
bahan , pada berbagai sistem komunikasi dsb. Gelombang ini dihasilkan
oleh alat elektronik tertentu seperti ; klistron, magnetron, Travelling
wave tube (TWT) dan sebagainya.
3. Sinar Infra merah, dengan range frekwensi 3x 1011 s.d 4 x 105 Hz
yang dihasilkan oleh elektron-elektron dan molekul-molekul yang
bergetar akibat pemanasan. Gelombang ini banyak digunakan dalam
industri untuk menen-tukan struktur molekul, dalam astronomi untuk
fotografi oleh satelit, dalam kedokteran untuk therapy fisik dsb.

13
4. Sinar nampak , mempunyai spektrum dengan panjang gelombang
gelombang 7800 A s.d 3900 A yang dihasilkan oleh molekul atom yang
elektron terluarnya mengalami perpindahan energi
5. Sinar Ultraviolet, dengan daerah frekwensi 8.1014 s.d 3.1017 Hz.
dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Sinar ultraviolet
ini dibutuhkan untuk asimilasi pada tumbuh-tumbuhan . Sinar
ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari dapat diserap/disaring oleh
lapisan ozon di atmosfir sehingga tidak langsung sampai ke bumi yang
dapat menyebabkan kebutaaan, kanker kulit, dan mengurangi kekebalan
tubuh.
6. Sinar X , dengan frekwensi 1016 s.d 1017 Hz, dihasilkan oleh tubrukan
elektron-elektron dengan atom-atom logam . Sinar ini mempunyai daya
tembus yang kuat banyak digunakan dalam bidang kedokteran.
7. Sinar gamma , frekwensi 1020 s.d 1025 Hz. yang dihasilkan oleh inti
radioaktif yang mengalami peluruhan atau reaksi inti. Sinar inni
mempunyai daya tembus yang lebih besar dari sinar X

Gelombang elektromagnetik membawa energi dalam bentuk medan


listrik (E) dan medan magnet (B) yang dinyatakan oleh persamaaan :

E = Emax sin( kx − ωt )
B = Bmax sin( kx − ωt )
Menurut Maxwell hubungan antara amplitudo medan listrik ( E max ) dan
amplitudo medan magnetik ( Bmax ) memenuhi persamaaan :

E Emax
= = c ………………………(2-41)
B Bmax
(c = laju rambat gelombang elektromagnetik)

Intensitas radiasi atau laju energi rata-rata yang dihasilkan gelombang


elektromagnetik tiap satuan luas bidang yang ditembus dalam arah tegak
lurus dnyatakan oleh persamaan :

W / t P Emax Bmax
I= = = …………….……….(2-42)
A A 2µ0

Gelombang elektromagnetik merambat kesegala arah dengan kelajuan sama,


sehingga luas permukaaan bidang (A) di suatu titik berjarak r dari sumber
gelombang sama dengan luas kulit bola, yaitu :

A = 4π r 2

F. Tugas Terstruktur

14
01. Dengan menggoyang perahu, seseorang membuat gelombang permukaan pada
sebuah danau yang tenang. Ia melihat perahu itu membuat 12 ayunan dalam 20
detik, sedangkan setiap ayunan membuat sebuah puncak gelombang. Diperlukan
6 detik agar mencapai tepian yang sejauh 12 m. Hitunglah panjang gelombang
dari gelombang permukaan.

02. Persamaan suatu gelombang tertentu adalah y = 0,10 sin 2π(2x-100 t) m, di mana
x dihitung dalam meter, dan t dalam detik. Tentukanlah a. amplitudonya, b.
panjang gelombang, c. frekuensinya, d. dan kecepatan rambat gelombang, e.
Gambarkan gelombang dan perlihatkan amplitudo dan panjang gelombangnya.

03. Diketahui gelombang y = 0,02 sin 2π(0,1 x-5 t) , di mana x dihitung dalam meter,
dan t dalam detik. Tentukanlah a. panjang gelombang, c.. frekuensinya, c.
perioda, d. kecepatan rambat gelombang, e. amplitudonya, f. Tuliskan persamaan
untuk gelombang identik tetapi merambat pada arah yang berlawanan.

04. Diketahui persamaan suatu gelombang pada seutas tali y = 0,30 sin (3 x-2 t) , di
mana x dihitung dalam meter, dan t dalam detik. a. Pada saat t = 0, berapakah
simpangan ketika x = 0,01 m, 0,2 m, dan 0,3 m. b. Pada x = 0,1 m, berapakah
simpangan pada saat t = 0,01 s, dan 0,2 s. Berapakah kecepatan getar dan
percepatan maksimum gelombang.

05. Simpangan suatu titik pada sebuah gelombang berjalan dinyatakan dengan per-
samaan : y = 10 sin (2 t- 4x + 1) cm. Jika sumber gelombang terletak pada x = 0,
pada saat t = 0, , hitunglah a. panjang gelombang, c.. frekuensinya, c. perioda, d.
kecepatan rambat gelombang, e. amplitudonya, f. konstanta fasa, fase awal, dan
g. simpangan di titik x = 0, pada saat t = 0, simpangan di titik x = 0, pada saat t =
1 s, simpangan di titik x = 1 cm, pada saat t = 1 s, simpangan di titik x = 2 cm,
pada saat t = 10 s.

06. Tentukan persamaan gelombang berjalan yang bergerak dengan k ecepatan rambat
330 m/s, dan frekwensi 600 Hz, dan amplitudo 50 cm.

07. Suatu gelombang dengan cepat rambat 350 m/s mempunyai frekwensi 450 Hz. a.
Berapa jarak antara 2 titik yang beda fasenya 1/6. b. Berapa beda fase pada suatu
titik dengan selisih waktu 10-3 s.

08. Sebatang kawat vertikal yang terikat salah satu ujungnya digantungi beban. Frek-
wensi yang terdengar 100 Hz. Kemudian beban tersebut dimasukkan ke air.
Hitung berapakah frekwensinya sekarang, jika massa benda 2700 kg/m3.

10. Sepotong kawat dengan panjang 2 m, diberi gaya 15 N. Frekwensi nada dasarnya
150 Hz. Modulus Young kawat 20 x 1010 N/m, dan massa jenis kawat 8.000
kg/m. a. Hitung frekwensinya jika suhu kawat diturunkan 50o, dan b. Hitung
frekwensinya jika suhu kawat dinaikkan 50o

15
GEJALA GELOMBANG

16

Anda mungkin juga menyukai