Anda di halaman 1dari 59

PERCOBAAN 1

ELASTISITAS BATANG

A. TUJUAN
1 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas batang
2.Mengidentifikasi batas elastisitas batang
3.Mengidentifikasi sifat elastis batang
4.Menganalisis modulus young dari batang dengan adanya pelenturan
5.Menganalisis adanya hubungan antara beban dengan pelenturan

B. ALAT DAN BAHAN


1. Batang yang akan diteliti 5. Beban
2. Perangkat penopang, 6. Mistar
3. Perangkat baca 7. Jangka sorong
4. Perangkat beban 8. Mikrometer sekrup.

C. TEORI DASAR

Gambar 1. Batang Logam diberi Beban

Gambar 1 menunjukan batang logam yang dijepit salah satu ujungnya, dan ujung lain B
diberi gaya W. Unsur-unsur yang berada diatas garis pertengahan (sumbu netral) mengalami
peregangan, sedangkan yang berada dibawah garis itu mengalami perapatan Dengan
mengabaikan berat batang disebelah kanan P, momen pelenturan (MP) di P dapat dihitung
sebagai:
MP = W (L – x) (1)

Jika kelengkungan batang di P adalah 1/R, kita perhatikan sebuah filamen sepanjang dx di P,
dengan tebal dz dan jaraknya dari sumbu normal sebesar z. Lebar batang dititik itu kita
misalkan saja b. Dengan menggunakan dua segitiga sebangun diperoleh :
pertambahan panjang dx  dx

z R (2)
Jadi,
pertambahan panjang dx z

Strain dalam filamen =
dx R (3)

Karena Stess = Strain x E; dimana E adalah Modulus Young,


maka

Ez
Stress 
Jadi tegangan didalam filamen adalah: (4)
R

Stress x luas penampang = Eb 2 (5)


z dz
R

Dengan demikian, Momen gaya total di P, adalah:


P  Eb.z 2 .dx E I 
dimana I  b.z 2 .dz  momen inersia penampang batang

R R

terhadap sumbu netral. Besaran ini juga disebut sebagai momen luar W (L-x).
Untuk pelenturan yang amat kecil,

1 d 2y 1  d

 , Karena dan sanga kecil.
R dx 2 R t
dy/dx (6)
Jadi;

dy
EI  W( L  x ) (7)
dx2

dy Wx2
EI  
Integralkan WLx 2 (8)
konstanta integrasi = 0, dx
Karena dy/dx = 0 pada x = 0.
Integ ralk an lagi,
Wlx 2 W
EIy  x3

(9)

Kontanta integrasi = 0, karena y = 0 pada x =0.


Di titik B, dimana x = L , y = S, dengan kata lain

EIS WL3 WL3 (10)


ata E 
3 u
3IS

Karena batang ditopang oleh dua pisau dan dimuati ditengahnya, maka gaya W yang bekerja
pada setengah batang adalah Mg/2, dan karena E = MgL3/48IS. Untuk penampang batang
empat persegi panjang I = bd3/12 , dan grafik diatas M/s = OB/AB,
Maka1
E = 𝐿3 𝑔 . OB (11)

4b𝑑 3 Ab

TEGANGAN
Benda elastis yang mempunyai luas penampang A jika diberi gaya F maka panjangnya akan
berubah dari L menjadi L+ΔL.Tegangan atau stress didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada
luas penampang benda.Secara matematis dapat dituliskan:2
σ=F
A

REGANGAN
Regangan atau strein ialah perubahan relatif ukuran atau bentuk benda yang mengalami
tegangan.Panjang batang mula-mula adalah Lo.Setelah mendapat gaya tarik sebesar F, batang
tersebut berubah panjangnya menjadi L.Dengan demikian, batang tersebut mendapatkan
pertambahan panjang sebesar ΔL, dengan ΔL=L-Lo.Oleh karena itu, regangan didefinisikan
sebagai perbandingan antara pertambahan panjang benda dan panjang benda mula-
mula.Secara matematis dapat dirumuskan3:
ɛ= ΔL
Lo

REGANGAN SUDUT

Yang dimaksud dengan regangan sudut atau regangan luncuran sesudut ∅ ialah deformasi,
yakni perubahan bentuk yang berkaitan dengan sudut luncuran. Berbeda dengan tegangan
ataupun tekanan yang arahnya tegak lurus permukaan yang dikenainya, maka gaya luncuran F
adalah pada arah meluncur sepanjang permukaan yang mengakibatkan sudut luncuran. Sejalan
dengan regangan-regangan yang lain, menurut hukum Hook, kita dapat menulis 4:
M∅=F/A

1
Tim Dosen Fisika Dasar, Panduan Praktikum Fisika Dasar 1(Jakarta : UNJ, 2014),hlm 1-2.
2
Muslihun,S.Si,M.Si, Sukses Kuasai Materi FISIKA(Jakarta:PT Gramedia, 2017),hlm 123-124
3
Aip Saripudin, Dede Rustiawan K, Adit Suganda, Praktik Belajar Fisika(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2009), hlm 46-47
4
FederickJ.Bueche, Seri Buku Schaum Fisika Edisi Kedelapan(Jakarta:Erlangga,1999),hlm 34-35.
REGANGAN PANJANG

Dengan panjang semula sewaktu tiada regangan, Io, dan penambahan panjang ∆𝐼 akibat
∆𝐼
tegangan, regangannya diberikan oleh 𝐼𝑜 , sedangkan jikalau luas penampangnya A dan gaya
tegangan yang meregangkan ialah W, maka tegangannya adalah W/A. Berdasarkan hukum
Hook ditulis :Y(∆𝐼/𝐼𝑜)=W/A

Dengan tetapan perbandingan lurus Y yang dinamakan modulus elastisitas Young.5


MODULUS ELASTISITAS

Di dalam daerah linier dari grafik teganganregangan untuk tarikan atau tekanan (kompresi), kemiringan
menyamai nilai banding tegangan terhadap regangan yang dinamakan modulus Young, Y dari bahan
tersebut, (Kane and Sternheim, 1976. terjemahan Silaban, 1991:368). Perbandingan tegangan terhadap
regangan dalam daerah linier grafik ini disebut juga konstanta karakteristik atau modulus Young suatu
bahan, ditulis sebagai:6
Y=tegangan = σ = F/A
Regangan ɛ ∆𝐼/𝐼𝑜

PELENTURAN

Modulus elastisitas suatu benda dapat dihitung melalui pemberian beban sebagai tegangan
yang diberikan pada benda tersebut dan mengamati penunjukan oleh garis rambut sebagai
regangannya. 7

Besar pelenturan(f) ditentukan melalui persamaan matematis sebagai berikut :

F=P.L3/4Ebh3

Keterangan :

E=Modulus Elastisitas(N/m2)

P=Gaya(N)

L=Panjang batang antara dua tumpuan(cm)

f=Pelenturan(cm)

b=Lebar batang(cm)

h=Tebal batang(cm)

5
MuhammadHikam, Fisika Dasar untuk Perguruan Tinggi(Jakarta:UI,2015),hlm40.
6
MATHEUS SOUISA“ ANALISIS MODULUS ELASTISITAS DAN ANGKA POISSON BAHAN DENGAN UJI TARIK“ Vol. 5 No.
2 Hal. 9 – 14 (2011) hlm 3
7RambuRirinsiaHarraHau,Masturi,IanYulianti,Salvo KahumbuHau,SolemanDappaTalu”Modulus
Elastisitas Bambu Betung denganVariabel Panjang(Seminar Nasional Pendidikan Fisika dan
Fisika UNJ)”Vol.V, Oktober 2016,hlm39.
PELENTURAN TENGAH

Apabila sebuah batang dengan lebar b dan tebal d diletakkan pada beban berjarak L ,
kemudian pada bagian tengah batang digantungkan beban seberat P, sehingga batang tersebut
mengalami lengkungan sebesar 𝛿. Besar deformnasi tersebut adalah : 8
1
𝛿=4 . P.L3/b.d3.E

8
PeterSoedojo.B,Fisika Dasar(Yogyakarta:Andi,2012),hlm 47.
D. CARA KERJA

Gambar 2. Ilustrasi Elastisitas Batang

1. Mengukur lebar dan tebal batang pada beberapa tempat yang berbeda sebanyak 10
kali pengukuran (pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer
sekrup)
2. Mengukur jarak antara dua bilah penopang.
3. Meletakkan batang diatas penopang dengan jarak yang seimbang.
4. Meletakkan perangkat beban pada titik tengah batang dan pasang perangkat baca
pada meja (lihat gambar).
5. Membaca pentunjukan perangkat baca pada saat perangkat beban kosong.
6. Memasang beban berturut-turut dengan beban yang tersedia. Pada saat
penambahan satu keping beban, menunggu beberapa saat kemudian catat
penurunan titik tengah batang pada perangkat baca.
7. setelah semua beban yang tersedia digunakan, mengurangi beban
tersebut berturut turut. Setiap pengurangan satu keping beban,
menunggu beberapa saat kemudian bacalah kenaikan titik tengah
batang pada perangkat baca.
8. Mengulang percobaan dengan mengubah jarak antar bilah penopang
9. Membaca kedudukan titik tengah batang dilakukan sebanyak lima kali
pengukuran
10. Mengulang jarak antar bilah penopang sebanyak 3 kali perubahan.

E. PERHITUNGAN
1. Buatlah Grafik antara penurunan/kenaikan titik tengah batang dengan
massa beban.
2. Dari grafik tersebut, tentukanlah kemiringan bagian yang lurus.
3. Tentukan Modulus Young lengkap dengan kesalahan relatifnya

F. PERTANYAAN
1. Tentukan beban maksimum yang harus digantungkan pada ujung baja
yang berdiameter 1,0 mm. Jika regangannya tidak boleh melebihi
0,001 panjang awalnya, dan modulus young untuk baja bernilai 2,0xl0-
11 Nm-2
Dik: D= 1 mm= 10-3 m -> r=0,5.10-3m -> A= πr2= π.(5.10-4)2= 3,14(25.10-
8)=78,5.10-8

ɛ = 0,001(10-3) dan E=2,0.l0-11 Nm-2

Dit: w ?
F=W
F=σA

F=E ɛA->W= E ɛA=2.10-11 .10-3. 78,5.10-8


W=157.10-22N

2. Pelat baja sepanjang 2,0 m diletakan mendatar, dan ditopang pada


kedua ujungnya sedang titik tengahnya dibebani massa 1 kg.
Berapakah penurunan titik tengah tersebut ? Diketahui modulus
Young baja bemilai 2,0 x 10-11 Nm-2 , tebal plat 0,5 cm sedang lebarnya
8 cm, g = 10 ms-2
Dik: L=2m b=8cm/8 . 10-2m w=m.g=1.10=10N
d=0,5cm / 5 . 10-3 m ϵ=2,0 . 10-11
m=1kg g = 10 ms-2

Dit:δ?

1
𝛿=4 . W.L3/b.d3.E

1
𝛿=4 . 10 . 23/8 . 10-2 . (0,5 . 10-3)3 . 2,0 . 10-11

𝛿=1023

TABEL PERCOBAAN

N M(kg) Xo(m) H(m)


O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
VIII. PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN
I. Tebal Kayu (𝑑)

No. 𝑑 (cm) 𝑑2
1. 2,820 7,9524
2. 2,810 7,8961
3. 2,810 7,8961
4. 2,820 7,9524
5. 2,802 7,8512
6. 2,800 7,8400
7. 2,802 7,8512
8. 2,802 7,8512
9. 2,890 8,3521
10. 2,840 8,0656
Σ 28,196 79,5083

∑𝑑 28,196
 𝑑̅ = = = 2,8196 cm
𝑛 10

1 𝑛(∑ 𝑑 2 )− (∑ 𝑑)2
o ∆ 𝑑 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 10(79,5083)− (28,196)2
= √( )
10 10−1

1 (795,083) − (795,014)
= √( )
10 9

1 0,069 1
= √ = 10 √0,0077
10 9

1
= . 0,088 = 0,0088
10

∆𝑑
o KSR = × 100%
𝑑

0,0088
= × 100% = 0,312% (4 𝐴𝑃)
2,8196

o 𝑑 = (𝑑 ± ∆𝑑)
= (2,820 ± 0,009) cm
II. Lebar Kayu (𝑙)

No. 𝑙 (cm) 𝑙2
1. 2,190 4,7961
2. 2,170 4,7089
3. 2,220 4,9284
4. 2,230 4,9729
5. 2,390 5,7121
6. 2,310 5,3361
7. 2,390 5,7121
8. 2,352 5,5319
9. 2,390 5,7121
10. 2,390 5,7121
Σ 23,032 53,1227

∑𝑙 23,032
 𝑙̅ = = = 2,3032 cm
𝑛 10

1 𝑛(∑ 𝑙 2 )− (∑ 𝑙)2
o ∆ 𝑙 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 10(53,1227)− (23,032)2
= √( )
10 10−1

1 (531,227) − (530,473)
= √( )
10 9

1 0,754 1
= √ = 10 √0,0838
10 9

1
= . 0,2895 = 0,02895
10

∆𝑙
 KSR = × 100%
𝑙

0,02895
= × 100% = 1,26 % (3 𝐴𝑃)
2,3032

 𝑙 = (𝑙 ± ∆𝑙)
= (2,30 ± 0,0290) cm
III. Penambahan dan Pengurangan Beban (𝐵)
 Panjang = 90 cm, Kenaikan 1kg
No. 𝐵 𝐵2
1 0,01 cm 0,0001 cm
2 0,01 cm 0,0001 cm
3 0,01 cm 0,0001 cm
4 0,01 cm 0,0001 cm
5 0,01 cm 0,0001 cm
Σ 0,05 cm 0,0005 cm

∑𝐵 0,05
 𝐵̅ = = = 0,01 cm
𝑛 5

1 1
o ∆𝐵 = . NST = . 0,01 = 0,005
2 2
∆𝐵
o KSR = × 100%
𝐵

0,005
= × 100% = 50 % (1 𝐴𝑃)
0,01

 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,01 ± 0,005) cm

 Panjang = 90 cm, Kenaikan 2kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,015 cm 0,000225 cm
2 0,015 cm 0,000225 cm
3 0,015 cm 0,000225 cm
4 0,015 cm 0,000225 cm
5 0,015 cm 0,000225 cm
Σ 0,075 cm 0,001125 cm
∑𝐵 0,075
 𝐵̅ = = = 0,015 cm
𝑛 5
1 1
o ∆𝐵 = . NST = . 0,015 = 0,0075
2 2
∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,0075
= × 100%
0,015

= 50 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,02 ± 0,008) cm

 Panjang = 90 cm, Kenaikan 3kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,02 cm 0,0004 cm
2 0,02 cm 0,0004 cm
3 0,02 cm 0,0004 cm
4 0,02 cm 0,0004 cm
5 0,02 cm 0,0004 cm
Σ 0,1 cm 0,002 cm

∑𝐵 0,1
 𝐵̅ = = = 0,02 cm
𝑛 5
1 1
o ∆𝐵 = . NST = . 0,02 = 0,01
2 2
∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵
0,01
= × 100%
0,02

= 50 % (1 𝐴𝑃)

 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,02 ± 0,01) cm

 Panjang = 90 cm, Penurunan 1 kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,01 cm 0,0001 cm
2 0,01 cm 0,0001 cm
3 0,01 cm 0,0001 cm
4 0,005 cm 0,000025 cm
5 0,005 cm 0,000025 cm
Σ 0,04 cm 0,00035 cm

∑𝐵 0,04
 𝐵̅ = = = 0,008 cm
𝑛 5

1 𝑛(∑ 𝐵2 )− (∑ 𝐵)2
o ∆ 𝐵 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 5(0,00035)− (0,04)2
= √( )
5 5−1
1 0,00175−0,0016 1 0,00015
= √ = √
5 4 5 4

1
= √0,0000375
5

1
= . 0,00612 = 0,001224
5

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,001224
= × 100%
0,008

= 15,3 % (1 𝐴𝑃)

 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,008 ± 0,001) cm

 Panjang = 90 cm, Penurunan 2kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,01 cm 0,0001 cm
2 0,01 cm 0,0001 cm
3 0,01 cm 0,0001 cm
4 0,005 cm 0,000025 cm
5 0,005 cm 0,000025 cm
Σ 0,04 cm 0,00035 cm

∑𝐵 0,04
 𝐵̅ = = = 0,008 cm
𝑛 5

1 𝑛(∑ 𝐵2 )− (∑ 𝐵)2
o ∆ 𝐵 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 5(0,00035)− (0,04)2
= √( )
5 5−1
1 0,00175−0,0016 1 0,00015
= √ = √
5 4 5 4

1
= √0,0000375
5

1
= . 0,00612 = 0,001224
5

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,001224
= × 100%
0,008

= 15,3 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,008 ± 0,001) cm

 Panjang = 90 cm, Penurunan 3kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,02 cm 0,0004 cm
2 0,01 cm 0,0001 cm
3 0,01 cm 0,0001 cm
4 0,005 cm 0,000025 cm
5 0,005 cm 0,000025 cm
Σ 0,05 cm 0,00065 cm

∑𝐵 0,05
 𝐵̅ = = = 0,01 cm
𝑛 5

1 𝑛(∑ 𝐵2 )− (∑ 𝐵)2
o ∆ 𝐵 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 5(0,00065)− (0,05)2
= √( )
5 5−1

1 0,00325−0,0025 1 0,00075
= √ = √
5 4 5 4
1
= √0,0001875
5

1
= . 0,0137 = 0,00274
5

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,00274
= × 100%
0,01

= 27,4 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,01 ± 0,003) cm

 Panjang = 100 cm, Kenaikan 1kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,01 cm 0,0001 cm
2 0,01 cm 0,0001 cm
3 0,01 cm 0,0001 cm
4 0,01 cm 0,0001 cm
5 0,01 cm 0,0001 cm
Σ 0,05 cm 0,0005 cm

∑𝐵 0,05
 𝐵̅ = = = 0,01 cm
𝑛 5
1 1
o ∆𝐵 = . NST = . 0,01 = 0,005
2 2
∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,005
= × 100%
0,01

= 50 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,01 ± 0,005) cm
 Panjang = 100 cm, Kenaikan 2kg
No. 𝐵 𝐵2
1 0,01 cm 0,0001 cm
2 0,015 cm 0,000225 cm
3 0,015 cm 0,000225 cm
4 0,01 cm 0,0001 cm
5 0,015 cm 0,000225 cm
Σ 0,065 cm 0,000875 cm

∑𝐵 0,065
 𝐵̅ = = = 0,013 cm
𝑛 5

1 𝑛(∑ 𝐵2 )− (∑ 𝐵)2
o ∆ 𝐵 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 5(0,000875)− (0,065)2
= √( )
5 5−1

1 0,004375−0,004225 1 0,00015
= √ = √
5 4 5 4

1
= . √0,0000375
5

1
= . 0,00612 = 0,001224
5

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,001224
= × 100%
0,013
= 9,42 % (2 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,013 ± 0,0012) cm

 Panjang = 100 cm, Kenaikan 3 kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,025 cm 0,000625 cm
2 0,03 cm 0,0009 cm
3 0,01 cm 0,0001 cm
4 0,02 cm 0,0004 cm
5 0,015 cm 0,000225 cm
Σ 0,1 cm 0,00225 cm

∑𝐵 0,1
 𝐵̅ = = = 0,02 cm
𝑛 5

1 𝑛(∑ 𝐵2 )− (∑ 𝐵)2
o ∆ 𝐵 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 5(0,00225)− (0,1)2
= √( )
5 5−1

1 0,01125−0,01 1 0,00125
= √ = √
5 4 5 4

1
= . √0,0003125
5

1
= . 0,0177 = 0,00354
5

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,00354
= × 100%
0,1
= 3,54 % (2 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,020 ± 0,0035) cm
 Panjang = 100 cm, Penurunan 1 kg
No. 𝐵 𝐵2
1 0,05 cm 0,0025 cm
2 0,05 cm 0,0025 cm
3 0,05 cm 0,0025 cm
4 0,05 cm 0,0025 cm
5 0,05 cm 0,0025 cm
Σ 0,25 cm 0,0125 cm

∑𝐵 0,25
 𝐵̅ = = = 0,05 cm
𝑛 5
1 1
o ∆𝐵 = . NST = . 0,05 = 0,025
2 2

∆𝐵
KSR = × 100%
𝐵

0,025
= × 100%
0,05

= 50 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,05 ± 0,03) cm
 Panjang = 100 cm, Penurunan 2 kg
No. 𝐵 𝐵2
1 0,05 cm 0,0025 cm
2 0,05 cm 0,0025 cm
3 0,05 cm 0,0025 cm
4 0,05 cm 0,0025 cm
5 0,05 cm 0,0025 cm
Σ 0,25 cm 0,0125 cm

∑𝐵 0,25
 𝐵̅ = = = 0,05 cm
𝑛 5
1 1
o ∆𝐵 = . NST = . 0,05 = 0,025
2 2

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0025
= × 100%
0,05

= 50 % (4 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,05 ± 0,03) cm

 Panjang = 100 cm, Penurunan 3 kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,05 cm 0,0025 cm
2 0,01 cm 0,0001 cm
3 0,01 cm 0,0001 cm
4 0,01 cm 0,0001 cm
5 0,05 cm 0,0025 cm
Σ 0,13 cm 0,0053 cm

∑𝐵 0,13
 𝐵̅ = = = 0,026 cm
𝑛 5

1 𝑛(∑ 𝐵2 )− (∑ 𝐵)2
o ∆ 𝐵 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 5(0,0053)− (0,13)2
= √( )
5 5−1

1 0,0265−0,0169 1 0,0096
= √ = √
5 4 5 4

1
= . √0,0024
5

1
= . 0,049 = 0,0098
5

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,0098
= × 100%
0,026

= 37,69 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,02 ± 0,01) cm

 Panjang = 110 cm, Kenaikan 1kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,05 cm 0,0025 cm
2 0,05 cm 0,0025 cm
3 0,05 cm 0,0025 cm
4 0,05 cm 0,0025 cm
5 0,05 cm 0,0025 cm
Σ 0,25 cm 0,0125 cm

∑𝐵 0,25
 𝐵̅ = = = 0,05 cm
𝑛 5
1 1
o ∆𝐵 = . NST = . 0,05 = 0,025
2 2

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,025
= × 100%
0,05

= 50 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,05 ± 0,03) cm

 Panjang = 110 cm, Kenaikan 2kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,01 cm 0,0001 cm
2 0,015 cm 0,000225 cm
3 0,01 cm 0,0001 cm
4 0,01 cm 0,0001 cm
5 0,01 cm 0,0001 cm
Σ 0,055 cm 0,000625 cm

∑𝐵 0,055
 𝐵̅ = = = 0,011 cm
𝑛 5

1 𝑛(∑ 𝐵2 )− (∑ 𝐵)2
o ∆ 𝐵 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 5(0,000625)− (0,055)2
= √( )
5 5−1

1 0,003125−0,0025 1 0,06
= √ = √
5 4 5 4

1
= . √0,015
5

1
= . 0,122 = 0,0244
5

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,0244
= × 100%
0,05

= 48,8 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,01 ± 0,02) cm

 Panjang = 110 cm, Kenaikan 3 kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,01 cm 0,0001 cm
2 0,025 cm 0,000625 cm
3 0,025 cm 0,000625 cm
4 0,03 cm 0,0009 cm
5 0,025 cm 0,000625 cm
Σ 0,115 cm 0,002875 cm

∑𝐵 0,115
 𝐵̅ = = = 0,023 cm
𝑛 5

1 𝑛(∑ 𝐵2 )− (∑ 𝐵)2
o ∆ 𝐵 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 5(0,002875)− (0,115)2
= √( )
5 5−1

1 0,014375−0,000529 1 0,00115
= √ = √
5 4 5 4

1
= . √0,0002875
5

1
= . 0,017 = 0,0034
5

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,0034
= × 100%
0,023

= 14,78 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,02 ± 0,003) cm

 Panjang = 110 cm, Penurunan 1 kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,05 cm 0,0025 cm
2 0,05 cm 0,0025 cm
3 0,05 cm 0,0025 cm
4 0,05 cm 0,0025 cm
5 0,05 cm 0,0025 cm
Σ 0,25 cm 0,0125 cm

∑𝐵 0,25
 𝐵̅ = = = 0,05 cm
𝑛 5
1 1
o ∆𝐵 = . NST = . 0,05 = 0,025
2 2
∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,025
= × 100%
0,05

= 50 % (4 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,05 ± 0,03) cm

 Panjang = 110 cm, Penurunan 2 kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,01 cm 0,0001 cm
2 0,01 cm 0,0001 cm
3 0,01 cm 0,0001 cm
4 0,01 cm 0,0001 cm
5 0,01 cm 0,0001 cm
Σ 0,05 cm 0,0005 cm
∑𝐵 0,05
 𝐵̅ = = = 0,01 cm
𝑛 5
1 1
o ∆𝐵 = . NST = . 0,01 = 0,005
2 2
∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,005
= × 100%
0,01

= 50 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,01 ± 0,005) cm

 Panjang = 110 cm, Penurunan 3 kg


No. 𝐵 𝐵2
1 0,01 cm 0,0001 cm
2 0,025 cm 0,000625 cm
3 0,025 cm 0,000625 cm
4 0,025 cm 0,000625 cm
5 0,02 cm 0,0004 cm
Σ 0,105 cm 0,002375 cm

∑𝐵 0,105
 𝐵̅ = = = 0,021 cm
𝑛 5
1 𝑛(∑ 𝐵2 )− (∑ 𝐵)2
o ∆ 𝐵 = √( )
𝑛 𝑛−1

1 5(0,002375)− (0,021)2
= √( )
5 5−1

1 0,011875−0,000441 1 0,011434
= √ = √
5 4 5 4

1
= . √0,0028585
5

1
= . 0,0534 = 0,0107
5

∆𝐵
 KSR = × 100%
𝐵

0,0107
= × 100%
0,021

= 50,95 % (1 𝐴𝑃)
 𝐵 = (𝐵 ± ∆𝐵)
= (0,02 ± 0,01) cm

IV. Panjang (𝑙)


 𝑙1 = 90 cm
1
 ∆𝑙1 = . NST
2
1
= . 0,1
2
= 0,05

∆𝑙
 KSR = × 100%
𝑙

0,05
= × 100%
90

= 0,000556% ( 4 AP)
 𝑙1 = (𝑙1 ± ∆𝑙1 )

= (0.050 ± 0,006) 𝑐𝑚

 𝑙2 = 100 cm
1
 ∆𝑙2 = . NST
2
1
= . 0,1
2
= 0,05

∆𝑙
 KSR = × 100%
𝑙

0,05
= × 100%
100

= 0,0005% ( 4 AP)

 𝑙2 = (𝑙2 ± ∆𝑙2 )

= (0.050 ± 0,005) 𝑐𝑚

 𝑙3 = 110 cm
1
 ∆𝑙3 = . NST
2
1
= . 0,1
2
= 0,05

∆𝑙
 KSR = × 100%
𝑙

0,05
= × 100%
110

= 0,000454% ( 4 AP)
 𝑙3 = (𝑙3 ± ∆𝑙3 )

= (0.05000 ± 0,004000) 𝑐𝑚

V. Massa Beban (𝑚)


 𝑚1 = 1 kg
1
 ∆𝑚1 = . NST
2
1
= .1
2
= 0,5

∆𝑚
 KSR = × 100%
𝑚

0,5
= × 100%
1

= 0,5% (4 AP)

 𝑚1 = (𝑚1 ± ∆𝑚1 )
= (1,000 ± 0,500) 𝑘𝑔

 𝑚2 = 2 kg
1
 ∆𝑚2 = . NST
2
1
= .1
2
= 0,5

∆𝑚
 KSR = × 100%
𝑚

0,5
= × 100%
2
= 0,25%( 4 AP)

 𝑚2 = (𝑚2 ± ∆𝑚2 )
= (2,000 ± 0,500) 𝑘𝑔

 𝑚3 = 3 kg
1
 ∆𝑚3 = . NST
2
1
= .1
2
= 0,5

∆𝑚
 KSR = × 100%
𝑚

0,5
= × 100%
3

= 0,17 % ( 4 AP)

 𝑚3 = (𝑚3 ± ∆𝑚3 )
= (3,000 ± 0,500) 𝑘𝑔

PENGHITUNGAN

1. Buatlah Grafik antara penurunan/kenaikan titik tengah batang


dengan massa beban.

X = Massa beban (𝑘𝑔)


Y = Kenaikan/Penurunan (𝑚)
 𝐿 = 90 cm = 0,9 m
Kenaikan titik tengah batang
No. 𝑋 (𝑘𝑔) 𝑋 2 (𝑘𝑔) 𝑌 (𝑚) 𝑋 .𝑌

1. 1 1 0,01 0,01

2. 2 4 0,015 0,03

3. 3 9 0,02 0,06

Σ 6 14 0,045 0,10

ΣY . Σ𝑋 2 − ΣX . ΣX . Y
𝑎=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

0,045 . 14 − 6 . 0,10
𝑎=
3 . 14 − (6)2

0,03
𝑎=
6

𝑎 = 0,005

n ΣXY − ΣX . ΣY
𝑏=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

3.0,1 − 6 . 0,045
𝑏=
3.14 − (6)2

0,03
𝑏=
6

b=0,005

y = a + bx = 0,005 +0,005 x

y1 = 0,005 +0,005 (0) = 0,005

y2 = 0,005 +0,005 (0) = 0,005


y3 = 0,005 +0,005 (0) = 0,005

GRAFIK

LINE SQUARE

PERCOBAAN

Penurunan titik tengah batang


No. 𝑋 (𝑘𝑔) 𝑋 2 (𝑘𝑔) 𝑌 (𝑚) 𝑋 .𝑌

1. 1 1 0,008 0,008

2. 2 4 0,008 0,016

3. 3 9 0,001 0,021

Σ 6 14 0,017 0,045

ΣY . Σ𝑋 2 − ΣX . ΣX . Y
𝑎=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

0,017 . 14 − 6 . 0,045
𝑎=
3 . 14 − (6)2
0,032
𝑎=−
6

𝑎 = − 0,0053

n ΣXY − ΣX . ΣY
𝑏=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

3.0,045 − 6 . 0,017
𝑏=
3.14 − (6)2

0,033
𝑏= = 0,0055
6

y = a + bx = -0,0053+0,0055 x

y1 = -0,0053+0,0055 (1) = 0,0002

y2 = -0,0053+0,0055 (2) = 0,0057

y3 = -0,0053+0,0055 (3) = 0,0112

GRAFIK

LINE SQUARE

PERCOBAAN
 𝐿 = 100 cm = 1 m
Kenaikan titik tengah batang
No. 𝑋 (𝑘𝑔) 𝑋 2 (𝑘𝑔) 𝑌 (𝑚) 𝑋 .𝑌

1. 1 1 0,001 0,001

2. 2 4 0,013 0,026

3. 3 9 0,1 0,3

Σ 6 14 0,114 0,327

ΣY . Σ𝑋 2 − ΣX . ΣX . Y
𝑎=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

0,114 . 14 − 6. 0,327
𝑎=
3 . 14 − (6)2

0,366
𝑎=− = -0,061
6

n ΣXY − ΣX . ΣY
𝑏=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

3.0,327 − 6 . 0,114
𝑏=
3.14 − (6)2

0,297
𝑏= = 0,0495
6

y = a + bx= -0,061+0,0495 x

y1 = -0,061+0,0495 (1) = - 0,0115

y2 = -0,061+0,0495 (2) = 0,038

y3 = -0,061+0,0495 (3) = 0,0875


GRAFIK

LINE SQUARE

PERCOBAAN

Penurunan titik tengah batang


No. 𝑋 (𝑘𝑔) 𝑋 2 (𝑘𝑔) 𝑌 (𝑚) 𝑋 .𝑌

1. 1 1 0,005 0,005

2. 2 4 0,005 0,01

3. 3 9 0,008 0,024

Σ 6 14 0,018 0,039

ΣY . Σ𝑋 2 − ΣX . ΣX . Y
𝑎=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

0,018 . 14 − 6 . 0,039
𝑎=
3 . 14 − (6)2

0,018
𝑎=
6
𝑎 = 0,003

n ΣXY − ΣX . ΣY
𝑏=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

3.0,039 − 6 . 0,018
𝑏=
3.35 − (9)2

0,009
𝑏=
6

𝑏 = 0,0015

y = a + bx = 0,003 + 0,0015 x

y1 = 0,003 + 0,0015 (1) = 0,0045

y2 = 0,003 + 0,0015 (2) = 0,006

y3 = 0,003 + 0,0015 (3) = 0,0075

GRAFIK
 𝐿 = 110 cm = 1,1 m
Kenaikan titik tengah batang
No. 𝑋 (𝑘𝑔) 𝑋 2 (𝑘𝑔) 𝑌 (𝑚) 𝑋 .𝑌

1. 1 1 0,005 0,005

2. 2 4 0,011 0,022

3. 3 9 0,023 0,069

Σ 6 14 0,039 0,096

ΣY . Σ𝑋 2 − ΣX . ΣX . Y
𝑎=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

0,039 . 14 − 6 . 0,096
𝑎=
3 . 14 − (6)2

0,03
𝑎= −
6

𝑎 = − 0,005

n ΣXY − ΣX . ΣY
𝑏=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

3.0,096 − 6 . 0,039
𝑏=
3.14 − (6)2

0,054
𝑏=
6

𝑏 = 0,009

y = a + bx = -0,005+0,009 x

y1 = -0,005+0,009 (1) = 0,004

y2 = -0,005+0,009 (2) = 0,013


y3 = -0,005+0,009 (3) = 0,022

GRAFIK

LINE SQUARE PERCOBAAN

Penurunan titik tengah batang


No. 𝑋 (𝑘𝑔) 𝑋 2 (𝑘𝑔) 𝑌 (𝑚) 𝑋 .𝑌

1. 1 1 0,005 0,005

2. 2 4 0,01 0,02

3. 3 9 0,021 0,063

Σ 6 14 0,036 0,088

ΣY . Σ𝑋 2 − ΣX . ΣX . Y
𝑎=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

0,036 . 14 − 6 . 0,088
𝑎=
3 . 14 − (6)2
0,024
𝑎=−
6

𝑎 = − 0,004

n ΣXY − ΣX . ΣY
𝑏=
𝑛 Σ𝑋 2 − (ΣX)2

3.0,088 − 6 . 0,036
𝑏=
3.14 − (6)2

0,048
𝑏=
6

𝑏 = 0,008

y = a + bx = - 0,004 + 0,008 x

y1 = - 0,004 + 0,008 (1) = 0,004

y2 = - 0,004 + 0,008 (2) = 0,012

y3 = - 0,004 + 0,008 (3) = 0,020

GRAFIK
2. Tentukan Modulus Young lengkap dengan kesalahan relatifnya
 Percobaan 1
o L = 90 cm = 0,9 m
M = 1 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
(9.10−1 )3 .9,8 .1
E=
4. (2,30)(2,82)3 (0,005)

71442.10−4
E=
4 (2,3)(22,43)(5.10−3 )

71442.10−4
E= = 0,6924. 101 N/m2
103178.10−5

E=6,924 N/m2
o L = 90 cm = 0,9 m
M = 2 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
(9.10−1 )3 .9,8 .2
E=
4. (2,30)(2,82)3 (0,008)

142884.10−4
E=
4 (2,3)(22,43)(8.10−3 )

142884.10−4
E= = 0,08655. 102 N/m2
1650848.10−6

E = 8,655 N/m2
o L = 90 cm = 0,9 m
M = 3 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
(9.10−1 )3 .9,8 .3
E=
4. (2,30)(2,82)3 (0,01)

214326.10−4
E=
4 (2,3)(22,43)(10−2 )

142884.10−4
E= = 0,6924. 101 N/m2
206356 10−5

E = 6,924 N/m2

 Percobaan 2
o L = 100 cm = 1 m
M = 1 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
(1)3 .9,8 .1
E=
4. (2,30)(2,82)3 (0,005)

98.10−1
E=
4 (2,3)(22,43)(5.10−3 )

98.10−1
E= = 0,0009498. 104 N/m2
103178.10−5

E = 9,498 N/m2

o L = 100 cm = 1 m
M = 2 kg
𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
(1)3 .9,8 .2
E=
4. (2,30)(2,82)3 (0,001)

196.10−1
E=
4 (2,3)(22,43)(10−3 )

196.10−1
E= = 0,9498. 102 N/m2
206,356.10−3

E = 94,98 N/m2
o L = 100 cm = 1 m
M = 3 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
(1)3 .9,8 .3
E=
4. (2,30)(2,82)3 (0,0035)

294.10−1
E=
4 (2,3)(22,43)(35.10−4 )

294.10−1
E= = 0,04071. 103 N/m2
7222,46.10−4

E = 40,71 N/m2
 Percobaan 3
o L = 110 cm = 1,1 m
M = 1 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
(11.10−1 )3 .9,8 .1
E=
4. (2,30)(2,82)3 (0,03)

130438.10−4
E=
4 (2,3)(22,43)(3.10−2 )

130438.10−4
E= = 0,2107. 101 N/m2
619068.10−5

E = 2,107 N/m2
o L = 110 cm = 1,1 m
M = 2 kg
𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
(11.10−1 )3 .9,8 .2
E=
4. (2,30)(2,82)3 (0,03)

260876.10−4
E=
4 (2,3)(22,43)(2.10−2 )

260876.10−4
E= = 0,6321. 101 N/m2
412712.10−5

E = 6,321 N/m2
o L = 110 cm = 1,1 m
M = 3 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
(11.10−1 )3 .9,8 .3
E=
4. (2,30)(2,82)3 (0,003)

391314.10−4
E=
4 (2,3)(22,43)(3.10−3 )

391314.10−4
E= = 0,6321. 102 N/m2
619068.10−6

E = 63,21 N/m2
 Penurunan Rumus
Percobaan 1
o L = 90 cm = 0,9 m
M = 1 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏

𝑑𝐸 3𝐿2 𝑔 .𝑂𝐵 3 (9.10−1 )2 .9,8 .1


 = =
𝑑𝐿 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,005)

𝑑𝐸 23814.10−3
=
𝑑𝐿 4 (2,3)(22,43)(5.10−3 )

𝑑𝐸 23814.10−3
= = 0,23. 102 = 23
𝑑𝐿 103178.10−5
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 (9.10−1 )3 .9,8
 = =
𝑑𝑂𝐵 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,005)
𝑑𝐸 71442.10−4 71442.10−4
= = =
𝑑𝑂𝐵 4 (2,3)(22,43)(5.10−3 ) 103178.10−5
𝑑𝐸
= 0,6924. 101 = 6,924 = 6,9
𝑑𝑂𝐵

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− =-
𝑑𝐵 2 3
4 𝑏 𝑑 𝐴𝑏
(9.10−1 )3 .9,8 .1
4 (2,3)2 (2,82)3 (5.10−3 )
𝑑𝐸
=
𝑑𝐵

71442.10−4 71442.10−4
− =−
4 (5,29)(22,43)(5.10−3 ) 2373094.10−6

𝑑𝐸
= −0,0301.102= - 3,01
𝑑𝐵

𝑑𝐸 3 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵 3.(9.10−1 )3 .9,8 .1
 =− 4 =-
𝑑𝐷 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏 4 (2,3)(2,82)4 (5.10−3 )

𝑑𝐸 214326.10−4
=− =-
𝑑𝐷 4(2,3)(63,24)(5.10−3 )

214326.10−4
290904.10−5
𝑑𝐸 1
= −0,737. 10 = −7,37
𝑑𝐷
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 3 2 =-
𝑑𝐴𝐵 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
(9.10−1 )3 .9,8 .1
4 (2,3)(2,82)3 (5.10−3 )2
𝑑𝐸
=
𝑑𝐴𝐵

71442.10−4 71442.10−4
− −6 =−
4 (2,3)(22,43)(25.10 ) 51589.10−7

𝑑𝐸
= −1,38.103= - 1380
𝑑𝐴𝐵

∆𝐸 ′

𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 𝑑𝐸 𝑑𝐸 2
= √( ) (∆𝐿)2 + ( ) (∆𝑂𝐵)2 + ( )2 (∆𝐵)2 + ( )2 (∆𝐷)2 + ( ) (∆𝐴𝐵)2
𝑑𝐿 𝑑𝑂𝐵 𝑑𝐵 𝑑𝐷 𝑑𝐴𝐵
∆𝐸 ′

= √(23)2 (5. 10−2 )2 + (6,9)2 (5. 10−1 )2 + (−3,01)2 (0,029)2 + (−7,37)2 (0,008800)2 + (−1380)2 (5.10−3 )2

∆𝐸 ′ = √1,3225 + 11,9 + 0,0076 + 0,0042 + 47,61 =√60,8443 = 7,8 N/m2


o L = 90 cm = 0,9 m
M = 2 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏

𝑑𝐸 3𝐿2 𝑔 .𝑂𝐵 3 (9.10−1 )2 .9,8 .2


 = =
𝑑𝐿 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,008)

𝑑𝐸 23814.10−3
=
𝑑𝐿 4 (2,3)(22,43)(8.10−3 )

𝑑𝐸 47628.10−3
= = 0,029. 103 = 29
𝑑𝐿 1650848.10−6
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 (9.10−1 )3 .9,8
 = =
𝑑𝑂𝐵 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,008)

𝑑𝐸 71442.10−4 71442.10−4
= = =
𝑑𝑂𝐵 4 (2,3)(22,43)(8.10−3 ) 1650848.10−6
𝑑𝐸
= 0,043. 102 = 4,3
𝑑𝑂𝐵

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− =-
𝑑𝐵 2 3
4 𝑏 𝑑 𝐴𝑏
(9.10−1 )3 .9,8 .2
4 (2,3)2 (2,82)3 (8.10−3 )
𝑑𝐸
=
𝑑𝐵

142884.10−4 142884.10−4
− =−
4 (5,29)(22,43)(8.10−3 ) 37969504.10−7

𝑑𝐸
= −0,0038.103= - 3,8
𝑑𝐵

𝑑𝐸 3 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵 3.(9.10−1 )3 .9,8 .2
 =− 4 =-
𝑑𝐷 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏 4 (2,3)(2,82)4 (8.10−3 )

𝑑𝐸 428652.10−4
=− =-
𝑑𝐷 4(2,3)(63,24)(8.10−3 )

428652.10−4
4654464.10−6
𝑑𝐸 2
= −0,092. 10 = −9,2
𝑑𝐷
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 3 2 =-
𝑑𝐴𝐵 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
(9.10−1 )3 .9,8 .2
4 (2,3)(2,82)3 (8.10−3 )2
𝑑𝐸
=
𝑑𝐴𝐵

142884.10−4 71442.10−4
− =−
4 (2,3)(22,43)(64.10−6 ) 13206784.10−9

𝑑𝐸
= −0,0054.105= - 540
𝑑𝐴𝐵

∆𝐸 ′

𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 𝑑𝐸 𝑑𝐸 2
= √( ) (∆𝐿)2 + ( ) (∆𝑂𝐵)2 + ( )2 (∆𝐵)2 + ( )2 (∆𝐷)2 + ( ) (∆𝐴𝐵)2
𝑑𝐿 𝑑𝑂𝐵 𝑑𝐵 𝑑𝐷 𝑑𝐴𝐵
∆𝐸 ′
= √(29)2 (5. 10−2 )2 + (4,3)2 (5. 10−1 )2 + (−3,8)2 (0,029)2 + (−9,2)2 (0,008800)2 + (−540)2 (8. 10−3 )2

∆𝐸 ′ = √2,1025 + 4,6225 + 0,0121 + 0,0066 + 18,6624 =√25,4061 = 5,04 N/m2

o L = 90 cm = 0,9 m
M = 3 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏

𝑑𝐸 3𝐿2 𝑔 .𝑂𝐵 3 (9.10−1 )2 .9,8 .3


 = =
𝑑𝐿 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (10−2 )

𝑑𝐸 71442.10−3
=
𝑑𝐿 4 (2,3)(22,43)(10−2 )

𝑑𝐸 71442.10−3
= = 0,35. 102 = 35
𝑑𝐿 206356.10−5
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 (9.10−1 )3 .9,8
 = =
𝑑𝑂𝐵 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (10−2 )

𝑑𝐸 71442.10−4 71442.10−4
= = =
𝑑𝑂𝐵 4 (2,3)(22,43)(10−2 ) 206356.10−5
𝑑𝐸
= 0,35. 101 = 3,5
𝑑𝑂𝐵

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵 (9.10−1 )3 .9,8 .3
=−
2 3
=-
𝑑𝐵
4 𝑏 𝑑 𝐴𝑏 4 (2,3)2 (2,82)3 (10−2 )
𝑑𝐸
=
𝑑𝐵

214326.10−4 214326.10−4
− =−
4 (5,29)(22,43)(10−2 ) 4746188.10−6

𝑑𝐸
= −0,0452.102= - 4,52
𝑑𝐵

𝑑𝐸 3 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵 3.(9.10−1 )3 .9,8 .3
 =− 4 =-
𝑑𝐷 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏 4 (2,3)(2,82)4 (10−2 )

𝑑𝐸 642978.10−4
=− =-
𝑑𝐷 4(2,3)(63,24)(10−2 )

214326.10−4
581808.10−5
𝑑𝐸 1
= −0,368. 10 = −3,68
𝑑𝐷
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 3 2 =-
𝑑𝐴𝐵 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
(9.10−1 )3 .9,8 .3
4 (2,3)(2,82)3 (10−2 )2
𝑑𝐸
=
𝑑𝐴𝐵

214326.10−4 214326.10−4
− =−
4 (2,3)(22,43)(10−4 ) 206356.10−7

𝑑𝐸
= −1,04.103= - 1040
𝑑𝐴𝐵

∆𝐸 ′

𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 𝑑𝐸 𝑑𝐸 2
= √( ) (∆𝐿)2 + ( ) (∆𝑂𝐵)2 + ( )2 (∆𝐵)2 + ( )2 (∆𝐷)2 + ( ) (∆𝐴𝐵)2
𝑑𝐿 𝑑𝑂𝐵 𝑑𝐵 𝑑𝐷 𝑑𝐴𝐵
∆𝐸 ′

= √(35)2 (5. 10−2 )2 + (3,5)2 (5. 10−1 )2 + (−4,52)2 (0,029)2 + (−3,68)2 (0,008800)2 + (−1040)2 (10−2 )2

∆𝐸 ′ = √3,0625 + 3,0625 + 0,0172 + 0,0011 + 108,1600 =√114,3033 = 10,69 N/m2

 Percobaan 2
o L = 100 cm = 1 m
M = 1 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
𝑑𝐸 3𝐿2 𝑔 .𝑂𝐵 3 (1)2 .9,8 .1
 = =
𝑑𝐿 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,005)

𝑑𝐸 294.10−1
=
𝑑𝐿 4 (2,3)(22,43)(5.10−3 )

𝑑𝐸 294.10−1
= = 0,00285. 104 = 28,5
𝑑𝐿 103178.10−5

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 (1)3 .9,8
 = =
𝑑𝑂𝐵 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,005)

𝑑𝐸 98.10−1 98.10−1
= = =
𝑑𝑂𝐵 4 (2,3)(22,43)(5.10−3 ) 103178.10−5
𝑑𝐸
= 0,00095. 104 = 9,5
𝑑𝑂𝐵

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− =-
𝑑𝐵 2 3
4 𝑏 𝑑 𝐴𝑏
(1)3 .9,8 .1
4 (2,3)2 (2,82)3 (5.10−3 )
𝑑𝐸
=
𝑑𝐵

98.10−1 98.10−1
− =−
4 (5,29)(22,43)(5.10−3 ) 2373,094.10−3

𝑑𝐸
= −0,0413.102= - 4,13
𝑑𝐵

𝑑𝐸 3 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵 3.(1)3 .9,8 .1
 =− 4 =-
𝑑𝐷 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏 4 (2,3)(2,82)4 (5.10−3 )

𝑑𝐸 294.10−1
=− =-
𝑑𝐷 4(2,3)(63,24)(5.10−3 )

294.10−1
290904.10−5
𝑑𝐸 4
= −0,00101. 10 = −10,1
𝑑𝐷
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 3 2 =-
𝑑𝐴𝐵 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
(1)3 .9,8 .1
4 (2,3)(2,82)3 (5.10−3 )2
𝑑𝐸
=
𝑑𝐴𝐵

98.10−1 98.10−1
− =−
4 (2,3)(22,43)(25.10−6 ) 51589.10−7
𝑑𝐸
= −0,0019.106= - 1900
𝑑𝐴𝐵

∆𝐸 ′

𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 𝑑𝐸 𝑑𝐸 2
= √( ) (∆𝐿)2 + ( ) (∆𝑂𝐵)2 + ( )2 (∆𝐵)2 + ( )2 (∆𝐷)2 + ( ) (∆𝐴𝐵)2
𝑑𝐿 𝑑𝑂𝐵 𝑑𝐵 𝑑𝐷 𝑑𝐴𝐵
∆𝐸 ′

= √(28,5)2 (5. 10−2 )2 + (9,5)2 (5. 10−1 )2 + (−4,13)2 (0,029)2 + (−10,1)2 (0,008800)2 + (−1900)2 (5.10−3 )2

∆𝐸 ′ = √2,0306 + 22,5625 + 0,0143 + 0,0079 + 90,25 =√114,8653 = 10,72 N/m2

o L = 100 cm = 1 m
M = 2 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏

𝑑𝐸 3𝐿2 𝑔 .𝑂𝐵 3 (1)2 .9,8 .2


 = =
𝑑𝐿 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,0012)

𝑑𝐸 588.10−1
=
𝑑𝐿 4 (2,3)(22,43)(12.10−4 )

𝑑𝐸 588.10−1
= = 0,237. 103 = 237
𝑑𝐿 2476,272.10−4

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 (1)3 .9,8
 = =
𝑑𝑂𝐵 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (12.10−4 )

𝑑𝐸 98.10−1 98.10−1
= =
𝑑𝑂𝐵 4 (2,3)(22,43)(12.10−4 ) 2476,272.10−4

=
𝑑𝐸
= 0,0395. 103 = 39,5
𝑑𝑂𝐵

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− =-
𝑑𝐵 2 3
4 𝑏 𝑑 𝐴𝑏
(1)3 .9,8 .2
4 (2,3)2 (2,82)3 (12.10−4 )
𝑑𝐸
=
𝑑𝐵

196.10−1 196.10−1
− =−
4 (5,29)(22,43)(12.10−4 ) 5695,4256.10−4

𝑑𝐸
= −0,034. 103 = -34
𝑑𝐵
𝑑𝐸 3 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 4 =-
𝑑𝐷 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
3.(1)3 .9,8 .2
4 (2,3)(2,82)4 (12.10−4 )

𝑑𝐸 588.10−1
=− =-
𝑑𝐷 4(2,3)(63,24)(12.10−4 )

588.10−1
6981,696.10−4
𝑑𝐸 3
= −0,084. 10 = −84
𝑑𝐷
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 3 2 =-
𝑑𝐴𝐵 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
(1)3 .9,8 .2
4 (2,3)(2,82)3 (12.10−4 )2
𝑑𝐸
=
𝑑𝐴𝐵

196.10−1 196.10−1
− =−
4 (2,3)(22,43)(144.10−8 ) 29715,264.10−8

𝑑𝐸
= −0,0066.107= - 66000
𝑑𝐴𝐵

∆𝐸 ′

𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 𝑑𝐸 𝑑𝐸 2
= √( ) (∆𝐿)2 + ( ) (∆𝑂𝐵)2 + ( )2 (∆𝐵)2 + ( )2 (∆𝐷)2 + ( ) (∆𝐴𝐵)2
𝑑𝐿 𝑑𝑂𝐵 𝑑𝐵 𝑑𝐷 𝑑𝐴𝐵
∆𝐸 ′

= √(237)2 (5. 10−2 )2 + (39,5)2 (5. 10−1 )2 + (−34)2 (0,029)2 + (−84)2 (0,008800)2 + (−66000)2 (0,0012)2

∆𝐸 ′ = √140,4225 + 390,0625 + 0,9722 + 0,5464 + 6272,64 =√6804,6436 = 82,49 N/m2

o L = 100 cm = 1 m
M = 3 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏

𝑑𝐸 3𝐿2 𝑔 .𝑂𝐵 3 (1)2 .9,8 .3


 = =
𝑑𝐿 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,0035)

𝑑𝐸 882.10−1
=
𝑑𝐿 4 (2,3)(22,43)(0,0035)

𝑑𝐸 882.10−1
= = 0,122.103 = 122
𝑑𝐿 7222,46.10−4
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 (1)3 .9,8
 = =
𝑑𝑂𝐵 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (35.10−4 )

𝑑𝐸 98.10−1 98.10−1
= = =
𝑑𝑂𝐵 4 (2,3)(22,43)(35.10−4 ) 7222,46.10−4
𝑑𝐸
= 0,0136. 103 = 13,6
𝑑𝑂𝐵

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵 (1)3 .9,8 .3
=−
2 3
=-
𝑑𝐵
4 𝑏 𝑑 𝐴𝑏 4 (2,3)2 (2,82)3 (35.10−4 )

𝑑𝐸
=
𝑑𝐵

294.10−1 294.10−1
− −4 =−
4 (5,29)(22,43)(35.10 ) 16611,658.10−4

𝑑𝐸
= −0,0177.103= - 17,7
𝑑𝐵

𝑑𝐸 3 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 4 =-
𝑑𝐷 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
3.(1)3 .9,8 .3
4 (2,3)(2,82)4 (35.10−4 )

𝑑𝐸 882.10−1
=− =-
𝑑𝐷 4(2,3)(63,24)(35.10−4 )

882.10−1
20363,28.10−4
𝑑𝐸 3
= −0,0433. 10 = −43,4
𝑑𝐷
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 3 2 =-
𝑑𝐴𝐵 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
(1)3 .9,8 .3
4 (2,3)(2,82)3 (35.10−4 )2
𝑑𝐸
𝑑𝐴𝐵
=

294.10−1 294.10−1
− −8 =−
4 (2,3)(22,43)(1225.10 ) 2527861.10−7

𝑑𝐸
= −0,000116.106= - 116
𝑑𝐴𝐵

∆𝐸 ′

𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 𝑑𝐸 𝑑𝐸 2
= √( ) (∆𝐿)2 + ( ) (∆𝑂𝐵)2 + ( )2 (∆𝐵)2 + ( )2 (∆𝐷)2 + ( ) (∆𝐴𝐵)2
𝑑𝐿 𝑑𝑂𝐵 𝑑𝐵 𝑑𝐷 𝑑𝐴𝐵
∆𝐸 ′

= √(122)2 (5. 10−2 )2 + (13,6)2 (5. 10−1 )2 + (−17,7)2 (0,029)2 + (−43,4)2 (0,008800)2 + (−116)2 (35.10−4 )2

∆𝐸 ′ = √37,21 + 46,24 + 0,2635 + 0,1459 + 0,1648 =√84,0242 = 9,17 N/m2

 Percobaan 3
o L = 110 cm = 1,1 m
M = 1 kg
𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏
𝑑𝐸 3𝐿2 𝑔 .𝑂𝐵 3 (11.10−1 )2 .9,8 .1
 = =
𝑑𝐿 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,025)

𝑑𝐸 35574.10−3
=
𝑑𝐿 4 (2,3)(22,43)(25.10−3 )

𝑑𝐸 35574.10−3
= = 6,9
𝑑𝐿 5158,9.10−3

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 (11.10−1 )3 .9,8
 = =
𝑑𝑂𝐵 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,005)

𝑑𝐸 130438.10−4 130438.10−4
= = =
𝑑𝑂𝐵 4 (2,3)(22,43)(25.10−3 ) 51589.10−4

2,53
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− =-
𝑑𝐵 2 3
4 𝑏 𝑑 𝐴𝑏
(11.10−1 )3 .9,8 .1
4 (2,3)2 (2,82)3 (25.10−3 )
𝑑𝐸
=
𝑑𝐵

130438.10−4 130438.10−4
− −3 =−
4 (5,29)(22,43)(25.10 ) 1186547.10−5

𝑑𝐸
= −0,11.101= - 1,1
𝑑𝐵

𝑑𝐸 3 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 4 =-
𝑑𝐷 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
3.(11.10−1 )3 .9,8 .1
4 (2,3)(2,82)4 (25.10−3 )

𝑑𝐸 391314.10−4
=− =-
𝑑𝐷 4(2,3)(63,24)(25.10−3 )

391314.10−4
145452.10−4
𝑑𝐸
= −2,69
𝑑𝐷
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 3 2 =-
𝑑𝐴𝐵 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
(11.10−1 )3 .9,8 .1
4 (2,3)(2,82)3 (25.10−3 )2
𝑑𝐸
=
𝑑𝐴𝐵

130438.10−4 130438.10−4
− =−
4 (2,3)(22,43)(625.10−6 ) 128972,5.10−6

𝑑𝐸
= −1,01. 102 = - 1010
𝑑𝐴𝐵

∆𝐸 ′

𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 𝑑𝐸 𝑑𝐸 2
= √( ) (∆𝐿)2 + ( ) (∆𝑂𝐵)2 + ( )2 (∆𝐵)2 + ( )2 (∆𝐷)2 + ( ) (∆𝐴𝐵)2
𝑑𝐿 𝑑𝑂𝐵 𝑑𝐵 𝑑𝐷 𝑑𝐴𝐵
∆𝐸 ′

= √(6,9)2 (5. 10−2 )2 + (2,53)2 (5. 10−1 )2 + (−1,1)2 (0,029)2 + (−2,69)2 (0,008800)2 + (−1010)2 (25.10−3 )2

∆𝐸 ′ = √0,1190 + 1,6000 + 0,0010 + 0,0006 + 637,5625 =√639,2831 = 25,28 N/m2

o L = 110 cm = 1,1 m
M = 2 kg

𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏

𝑑𝐸 3𝐿2 𝑔 .𝑂𝐵 3 (11.10−1 )2 .9,8 .2


 = =
𝑑𝐿 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,02)

𝑑𝐸 71148.10−3
=
𝑑𝐿 4 (2,3)(22,43)(2.10−2 )

𝑑𝐸 71148.10−3
= = 0,172. 102 = 17,2
𝑑𝐿 412712.10−5
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 (11.10−1 )3 .9,8
 = =
𝑑𝑂𝐵 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (2.10−2 )

𝑑𝐸 130438.10−4 130438.10−4
= = =
𝑑𝑂𝐵 4 (2,3)(22,43)(2.10−2 ) 412712.10−5
𝑑𝐸
= 0,32. 101 = 3,2
𝑑𝑂𝐵
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− =-
𝑑𝐵 2 3
4 𝑏 𝑑 𝐴𝑏
(11.10−1 )3 .9,8 .2
4 (2,3)2 (2,82)3 (2.10−2 )
𝑑𝐸
=
𝑑𝐵

260876.10−4 260876.10−4
− =−
4 (5,29)(22,43)(2.10−2 ) 9492376.10−6

𝑑𝐸
= −0,027. 102 = -2,7
𝑑𝐵

𝑑𝐸 3 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵 3.(11.10−1 )3 .9,8 .2
 =− 4 =-
𝑑𝐷 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏 4 (2,3)(2,82)4 (2.10−2 )

𝑑𝐸 782628.10−4
=− =-
𝑑𝐷 4(2,3)(63,24)(2.10−2 )

782628.10−4
1163616.10−5
𝑑𝐸 1
= −0,67. 10 = −6,7
𝑑𝐷
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 3 2 =-
𝑑𝐴𝐵 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
(11.10−1 )3 .9,8 .2
4 (2,3)(2,82)3 (2.10−2 )2
𝑑𝐸
=
𝑑𝐴𝐵

260876.10−4 260876.10−4
− −4 =−
4 (2,3)(22,43)(4.10 ) 825,424.10−4

𝑑𝐸
= −316
𝑑𝐴𝐵

∆𝐸 ′

𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 𝑑𝐸 𝑑𝐸 2
= √( ) (∆𝐿)2 + ( ) (∆𝑂𝐵)2 + ( )2 (∆𝐵)2 + ( )2 (∆𝐷)2 + ( ) (∆𝐴𝐵)2
𝑑𝐿 𝑑𝑂𝐵 𝑑𝐵 𝑑𝐷 𝑑𝐴𝐵
∆𝐸 ′

= √(17,2)2 (5. 10−2 )2 + (3,2)2 (5. 10−1 )2 + (−2,7)2 (0,029)2 + (−6,7)2 (0,008800)2 + (−316)2 (0,02)2

∆𝐸 ′ = √0,7396 + 2,56 + 0,0061 + 0,0035 + 39,9424 =√43,2516 = 6,58 N/m2

o L = 110 cm = 1,1 m
M = 3 kg
𝐿3 𝑔 .𝑂𝐵
E=
4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏

𝑑𝐸 3𝐿2 𝑔 .𝑂𝐵 3 (11.10−1 )2 .9,8 .3


 = =
𝑑𝐿 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (0,02)

𝑑𝐸 106722.10−3
=
𝑑𝐿 4 (2,3)(22,43)(3.10−3 )

𝑑𝐸 71148.10−3
= = 0,115. 103 = 115
𝑑𝐿 619068.10−6
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 (11.10−1 )3 .9,8
 = =
𝑑𝑂𝐵 4 𝑏𝑑 3 𝐴𝑏 4. (2,30)(2,82)3 (3.10−3 )

𝑑𝐸 130438.10−4 130438.10−4
= = =
𝑑𝑂𝐵 4 (2,3)(22,43)(3.10−3 ) 619068.10−6
𝑑𝐸
= 0,21. 102 = 21
𝑑𝑂𝐵

𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− =-
𝑑𝐵 2 3
4 𝑏 𝑑 𝐴𝑏
(11.10−1 )3 .9,8 .3
4 (2,3)2 (2,82)3 (2.10−2 )
𝑑𝐸
=
𝑑𝐵

391314.10−4 391314.10−4
− −3 =−
4 (5,29)(22,43)(3.10 ) 14238564.10−7

𝑑𝐸
= −0,027. 103 = -27
𝑑𝐵

𝑑𝐸 3 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵 3.(11.10−1 )3 .9,8 .3
 =− 4 =-
𝑑𝐷 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏 4 (2,3)(2,82)4 (2.10−2 )

𝑑𝐸 1173942.10−4
=− =-
𝑑𝐷 4(2,3)(63,24)(3.10−3 )

1173942.10−4
1745424.10−6
𝑑𝐸 2
= −0,672. 10 = −67,2
𝑑𝐷
𝑑𝐸 𝐿3 𝑔 𝑂𝐵
 =− 3 2 =-
𝑑𝐴𝐵 4 𝑏𝑑 𝐴𝑏
(11.10−1 )3 .9,8 .3
4 (2,3)(2,82)3 (3.10−3 )2
𝑑𝐸
=
𝑑𝐴𝐵

391314.10−4 391314.10−4
− =−
4 (2,3)(22,43)(9.10−6 ) 1857204.10−9

𝑑𝐸 5
= −0,210. 10 =-21000
𝑑𝐴𝐵

∆𝐸 ′

𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 2 𝑑𝐸 𝑑𝐸 𝑑𝐸 2
= √( ) (∆𝐿)2 + ( ) (∆𝑂𝐵)2 + ( )2 (∆𝐵)2 + ( )2 (∆𝐷)2 + ( ) (∆𝐴𝐵)2
𝑑𝐿 𝑑𝑂𝐵 𝑑𝐵 𝑑𝐷 𝑑𝐴𝐵
∆𝐸 ′

= √(115)2 (5. 10−2 )2 + (21)2 (5. 10−1 )2 + (−27)2 (0,029)2 + (−67,2)2 (0,008800)2 + (−21000)2 (0,003)2

∆𝐸 ′ = √33,0625 + 110,25 + 0,6130 + 0,3497 + 3969 =√4113,2752 = 64,13 N/m2

IX. ANALISA DAN PEMBAHASAN


Sifat Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk
kembali ke bentuk semula ketika gaya luar yang diberikan
kepada benda tersebut dihilangkan.

Menurut Hukum Hooke, tekanan atau tarikan yang bekerja


pada seutas tali/kawat atau batang akan mengakibatkan
perubahan panjang kawat atau pelengkungan pada batang
tersebut. Selama dalam batas elastisitas, perbandingan antara
tekanan (stress) dengan perubahan realif atau regangan (strain)
yang diakibatkan konstan. Dalam percobaan kali ini pun,
praktikan menemukan bahwa jika suatu batang diberikan beban,
maka akan terjadi penurunan titik tengah batang yang
mengakibatkan adanya perbedaan atau perubahan panjang yang
terjadi pada batang meski angkanya kecil sekali.

Untuk mengetahui adanya pertambahan panjang adan


elastisitasnya batang cara yang digunakan adalah dengan
menggantungkan beban pada batang.Batang yang akan
ditentukan elastisitasnya tersebut diletakkan pada perangkat
penopang. Setelah itu, beban akan digantungkan tepat
ditengah-tengah batang. Untuk mengetahui panjangnya maka,
kertas milimeter blok diletakkan tepat didepan batang yang
akan ditentukan elastisitasnya. Kemudian, kawat yang
berfungsi sebagai jarum penunjuk dipasang pada batang.

Beban pada batang diberikan sebesar 6 kg secara bertahap.


Setelah batang diberikan beban, batang kayu akan mengalami
pertambahan panjang. Pertambahan panjang tersebut dapat
ditunjukkan oleh kawat penunjuk. Setelah itu, beban akan
dikurangi secara bertahap pula yaitu sebesar 2 kg. Pada setiap
pengurangan beban, maka dihitung pertambahan panjangnya

Setelah di ulang dengan menggunakan jarak yang berbeda,


yaitu 90 cm, 100 cm dan 110 cm, batang mengalami penurunan
yang berbeda pula. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa
semakin jauh jarak yang diberikan antara ujung batang,maka
jika batang diberikan beban akan semakin besar pula
penurunan yang dialami oleh batang.

Namun, karena percobaan ini hanya kami lakukan sebanyak


satu kali percobaan maka tidak terlalu terlihat perubahan yg
terjadi.

X. KESIMPULAN DAN SARAN


 Kesimpulan
 Semakin jauh jarak antara dua penopang, maka
besar penurunan elastisitas batang semakin besar

 Semakin berat beban yang ditopang, maka semakin


besar pula pelengkungan suatu penopang (batang)

 Saran
 Sebaiknya lebih teliti lagi dalam membaca alat
pengukuran
 Menaruh beban lebih berhati-hati, karena bukan
tidak mungkin beban tersebut jatuh dan mengenai
kaki
 Dilakukan penelitian berulang untuk mendapatkan
hasil maksimal.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi V Jilid I. Jakarta: Erlangga

Bueche, Fredrick J.. 1999. Schaum’s Easy Outlines: College Physics.


New York: McGraw Hill Professional

Halliday, David, dkk. 2004. Fundamentals of Physics 9th Edition. New


York: ohn Wiley & Sons Inc.

Soedjojo, Peter. 2004. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai