Jika :
Δ= (2n) ½ λ disb Completely in phase / se-fase
Δ= (2n+1) ½ λ disb Completely out of phase /
d
berlawanan fase
Δ≠ (2n) ½ λ dan Δ≠ (2n+1) ½ λ
disb Out of phase
Bila berkas sinar 1 dan 2 tidak tepat saling
meniadakan, maka ada harapan berkas 1 akan tepat
saling meniadakan dengan berkas ke n, dan berkas
ke 2 dengan berkas ke n+1, dst , sehingga : bila
bidang Millernya banyak / kisi tebal, Out of Phase
akan menghasilkan bagian yang gelap.
Letak kesalahannya???
Antara 1 atom dengan atom lainnya tidak ada
bidangnya, shg tdk ada alasan utk mengatakan
ada refleksi/pantulan.
Sebenarnya yang terjadi adalah Hamburan
Sinar-X yang disebabkan oleh awan elektron di
sekitar inti atom.
1
2
elektron
elektron
Eo
so
ko = ko. s 2ϴ
k = k.s
ko
2ϴ
s = vektor hamburan
s = k - ko tdk mengubah besarnya
k ko k , tetapi hanya
mengubah arah.
|s| = 2 . ko . Sin (2ϴ)
Andaikan bahwa gelombang datang
direpresentasikan dengan :
so
r
ko = so . k
P1
N
k = s . k
Beda panjang lintasan :
Δ= P1 M – P1 N
Beda Fase :
Δ= (r . s) – (r . so)
∂ = (2π . Δ) / λ
Δ=r . (s – so)
=k.Δ
Δ=r/k . (k – ko)
Δ= r/k . S
∂ =r.s
Δ.k = r . s
Persamaan Gelombang Hambur mrpk superposisi
dari dua gelb itu
atau
atau :
=
Telaah tentang Faktor Struktur Kisi ( S )
Kristal Monoatomik
s
A
N = jumlah
o
B
a atom dalam
so P kristal linier
Faktor struktur :
Evaluasi nilai S memberikan :
(mono atomik
dua dimensi )
(mono atomik
tiga dimensi )
Intensitas berkaitan dengan kuadrat dari S
ingat ....... S2 tidak menjadi nol bila (N besar sekali)
h: bilangan bulat
Intensitas Hamburan :
X-tal dapat dipandang sbb:
1. ada j buah atom dalam
satu unit sel satuan
2. ada ± N buah sel satuan
Posisi atom dalam sebuah X-tal
dalam sel satuan Konsekuensinya :
Posisi atom ke l
k (2)
s
s = k - ko s = vektor hamburan
ko
ko = vektor gelb datang
k = vektor gelb hambur
Besarnya s = |s| = 2 k sin ϴ
bxc=
cxa=
FCC
BCC :
SC BCC
FCC
Hubungan antara Kisi Resiprok dan Bidang
Kristal dari Kisi Nyata
Indeks Miller (hkl) dan titik
potong sb X, sb Y, dan sb Z
berkaitan sebagai :
hx = ky = lz = 1
Bidang (h k l)
ϴ dhkl
Bidang (h k l) 2ϴ
Ghkl
ko
s s . a = (k – ko) . a
= k(s-so) . a
Q
A
= k(s.a – so.a)
o
B
= k( AQ – BP)
so P
s . a = 2π/λ (AQ – BP)
2πh = 2π/λ (AQ – BP)
AQ = a cos
BP = a cos o
2πh = 2π/λ . a (cos - cos o )
dengan