Anda di halaman 1dari 40

DIFRAKSI SINAR-X

OLEH STRUKTUR KRISTAL


Drs. Albertus Djoko Lesmono, M.Si.
Drs. Srihandono B.P., M.Si
PENDAHULUAN
Beda Fase Δφ = Δ . K
= Δ . 2π/λ

Beda Jarak Optis antara dua berkas sinar :


Δ = 2 d sin ϴ
Δ

Jika :
Δ= (2n) ½ λ disb Completely in phase / se-fase
Δ= (2n+1) ½ λ disb Completely out of phase /
d
berlawanan fase
Δ≠ (2n) ½ λ dan Δ≠ (2n+1) ½ λ
disb Out of phase
 Bila berkas sinar 1 dan 2 tidak tepat saling
meniadakan, maka ada harapan berkas 1 akan tepat
saling meniadakan dengan berkas ke n, dan berkas
ke 2 dengan berkas ke n+1, dst , sehingga : bila
bidang Millernya banyak / kisi tebal, Out of Phase
akan menghasilkan bagian yang gelap.

 Masalahnya: Bila bidang2 Miller-nya sedikit/kisi tipis,


terdapat berkas2 sinar yang tidak berpasangan, yang
menyebabkan ada bagian yang remang-remang.
2.d.sinϴ = λ  Hk. Bragg
λ harus monokhromatis, agar
dari setiap 1 macam dhkl
diperoleh 1 macam ϴ
pendekatan/cara pandang ini kurang tepat
walaupun hasilnya tepat.

Letak kesalahannya???
Antara 1 atom dengan atom lainnya tidak ada
bidangnya, shg tdk ada alasan utk mengatakan
ada refleksi/pantulan.
Sebenarnya yang terjadi adalah Hamburan
Sinar-X yang disebabkan oleh awan elektron di
sekitar inti atom.
1
2

elektron

1 gelombang datang (gelb datar)


2 gelombang hambur (gelb sferis)

D = jarak antara elektron ke detektor


Fe = suatu konstanta dari hamburan elektron
A/D = amplitudo gelombang hambur
Hamburan Elastik (radiasi elektromagnetik)

oleh Satu Elektron (Hamburan Thompson)

elektron
Eo
so
ko = ko. s 2ϴ

k = k.s
ko

s = vektor hamburan
s = k - ko tdk mengubah besarnya
k ko  k , tetapi hanya
mengubah arah.
|s| = 2 . ko . Sin (2ϴ)
 Andaikan bahwa gelombang datang
direpresentasikan dengan :

 Maka, gelombang sferis pada posisi D


dari elektron berbentuk :
 fe = disb panjang hamburan (faktor elektron)

2ϴ = sudut yang dibentuk oleh arah rambat ψ


dan arah rambat ψ’
re = radius klasik elektron ≃ 2,82 x 10-15 m
Hamburan Elastik oleh Dua Elektron
so dan s adalah vektor
s satuan dalam arah
2ϴ ko dan k
M
P2

so
r
ko = so . k
P1
N
k = s . k
Beda panjang lintasan :
Δ= P1 M – P1 N
Beda Fase :
Δ= (r . s) – (r . so)
∂ = (2π . Δ) / λ
Δ=r . (s – so)
=k.Δ
Δ=r/k . (k – ko)
Δ= r/k . S
∂ =r.s
Δ.k = r . s
 Persamaan Gelombang Hambur  mrpk superposisi
dari dua gelb itu

dengan mengabaikan pencantuman fungsi waktu

atau

• Secara umum dapat dituliskan:

Note: bila acuannya P1 maka r1=0  eo=1


r2=r  ei.(s.r)
Secara umum dituliskan sebagai :

atau :

fa = panjang hamburan atom

=
Telaah tentang Faktor Struktur Kisi ( S )

 Kristal Monoatomik
s

A
N = jumlah
o
B
a atom dalam
so P kristal linier

Faktor struktur :
 Evaluasi nilai S memberikan :

(mono atomik
dua dimensi )

(mono atomik
tiga dimensi )
 Intensitas  berkaitan dengan kuadrat dari S
 ingat ....... S2 tidak menjadi nol bila (N besar sekali)
h: bilangan bulat

 Intensitas Hamburan :
 X-tal dapat dipandang sbb:
1. ada j buah atom dalam
satu unit sel satuan
2. ada ± N buah sel satuan
Posisi atom dalam sebuah X-tal
dalam sel satuan  Konsekuensinya :
Posisi atom ke l

Posisi sel satuan


dalam X-tal (dari
origin)
 Faktor Hamburan X-tal

Fal = faktor hamburan atom ke l

F = Faktor Geometri S = Faktor


fcr = F + S (sel satuan) Struktur (kisi )
 Persamaan Gelombang Hambur oleh X-talIn :

 Intensitas Hamburan I = |F|2 . |S|2


Kisi Resiprok
 Sel satuan X-tal dibangun oleh vector2 basis a , b , c .
Kisi dalam ruang nyata (real) 3D tersebut, disb Kisi
Langsung / Direct Lattice.
Dapat pula dibangun Kisi Balik / Reciprocal Lattice
yang disusun berdasarkan vektor2 basis dalam ruang
balik a* , b* , c* . menurut hubungan :
 Dengan yaitu volume sel satuan.
Sifat2 selanjutnya dari vektor basis yang bersangkutan

Vektor dalam kisi balik Ghkl (semacam vektor translasi T


dalam kisi langsung) dinyatakan sebagai berikut :
k
ko
 berhubungan
Ghkl dengan bidang (hkl)
(h k l) ϴ dalam kisi langsung
dengan sifat-sifat sbb:
(h k l) ϴ
(1) | bidang (hkl)

k (2)

s
s = k - ko s = vektor hamburan
ko
ko = vektor gelb datang
k = vektor gelb hambur
Besarnya s = |s| = 2 k sin ϴ

karena hamburan dianggap elastis maka k = ko


 Bila dinyatakan dalam ungkapan vektor normal
bidang (hkl) yaitu Ghkl , maka vektor hamburan
memiliki bentuk :

 Karena s // Ghkl dengan


dan dengan memanfaatkan
sifat (2), maka vektor hamburan s dapat dituliskan :
 Dengan mengingat kembali syarat Bragg 2 d sin Ѳ = λ
akibatnya : s = Ghkl. Yaitu syarat Bragg dalam ungkapan
vektor hamburan dan vektor dalam kisi balik

 SoLat : Carilah/dapatkan Kisi Resiprok dari struktur


FCC. axb=

bxc=
cxa=
FCC

BCC :
SC BCC

FCC
Hubungan antara Kisi Resiprok dan Bidang
Kristal dari Kisi Nyata
 Indeks Miller (hkl) dan titik
potong sb X, sb Y, dan sb Z
berkaitan sebagai :

 hx = ky = lz = 1

ungkapan untuk vektor u dan


vektor v yang berada dalam
bidang (hkl) adalah :
u = -xa + yb
v = -zc + yb
 Ambil vektor kisi Vektor kisi resiprok :
resiprok dengan indeks Ghkl = ha* + kb* + lc*
(hkl) juga, dan lihatlah,
apakah vektor itu tegak u . Ghkl = 2π (-hx + ky)
lurus terhadap bidang =0
(hkl)* ? v . Ghkl = 2π (-lz + ky)
=0

u . Ghkl = |u| |Ghkl|cos Ѳ  Ѳ = 900 Berarti Vektor kisi


v . Ghkl = |v| |Ghkl|cos Ѳ  Ѳ = 900 resiprok Ghkl tegak
lurus bidang (hkl)
Dari gambar di atas, tampak bahwa dhkl sama besar
dengan proyeksi vektor xa , atau yb atau zc pada garis
normal terhadap bidang (hkl)  kita nyatakan garis
normal itu dengan nhkl .
 Jadi : Ghkl = Ghkl . nhkl
sehingga dhkl = xa . nhkl
= ( xa . Ghkl)/ Ghkl

Sedangkan a.Ghkl = a . (ha* + kb* + lc*) Vektor kisi


resiprok
= 2πh Ghkl=ha*+kb*+lc*
tegak lurus thd
sehingga bidang (hkl)

karena hx = ky = lz = 1 Jarak antar


bidang (hkl)
Maka: memenuhi hub:
dhkl . Ghkl = 2π
 Ungkapan Faktor Struktur Kisi

artinya S tidak bernilai nol hanya jika s = Δk = Ghkl


 Jadi :
Syarat utk difraksi sinar X adalah bw vektor
hamburan s sama dengan suatu vektor dalam kisi
resiprok (Ghkl).
 Diketahui bahwa s = |s| = 2 k sin ϴ
dan bahwa Ghkl =|Ghkl| = (2π)/dhkl
 Jadi :

Bidang (h k l)
ϴ dhkl
Bidang (h k l) 2ϴ

Ghkl
ko
s s . a = (k – ko) . a
= k(s-so) . a
Q

A
= k(s.a – so.a)
o
B
= k( AQ – BP)
so P
s . a = 2π/λ (AQ – BP)
2πh = 2π/λ (AQ – BP)
AQ = a cos
BP = a cos o
2πh = 2π/λ . a (cos - cos o )

=> a (cos - cos o )=hλ


 Kasus tiga dimensi :

dengan

 S menjadi tidak nol jika secara serempak :

a (cos - cos o )=hλ


b (cos - cos o ) = k λ disb Perangkat
c (cos - cos o ) = l λ Persamaan Laue
 Apabila dipenuhi syarat kondisi Bragg (Interferensi
saling menguatkan) s = Ghkl
maka faktor Struktur Kisi S tidak berharga nol dan
besarnya |Shkl| = N
dengan demikian, faktor hamburan kristal menjadi:
fcr,hkl = N . Fhkl
Sedang intensitasnya menjadi :
Ihkl ∞ | fcr,hkl |2 ∞ | Fhkl|2
 Ternyata bahwa, untuk kondisi2 tertentu, meskipun
syarat Bragg s = Ghkl dipenuhi, Intensitas tetap nol,
apabila Fhkl = 0
 Andaikan bahwa, kedudukan atom ke-j dalam sel satuan
dinyatakan sebagai :
δj = uj a + vj b + wj c
 Andaikan juga bahwa, syarat difraksi (kondisi Bragg)
dipenuhi, yaitu s = Ghkl dengan
Ghkl = ha* + kb* + lc*

dimana : Penjumlahan dilakukan terhadap “Semua Atom”


dalam sel satuan
faj adalah faktor hamburan atom yang berkedudukan di δj
 Jadi
Intensitas gelombang hamburan yang di difraksi oleh
suatu sel satuan, bergantung pada :
a. Arah hamburan s , yang dapat dinyatakan dengan Ghkl.
b. Isi dari sel satuan tersebut, yakni macam dan kedudukan
semua atom dalam sel satuan tersebut
c. Harga faktor hamburan atom, masing-masing atom

Perlu diingat beberapa harga eiφ berikut:


einπ = Cos nπ + i Sin nπ = Cos nπ
enπ = (-1)n
eia + e-ia = 2 Cos a dengan n = bilangan bulat.
Contoh Menghitung Faktor Geometri (Fhkl)
 Sel Satuan Kubik Sederhana (SC)
 Jumlah atom = 1 terletak di (0 0 0)
 Fhkl = fa . ei 2π.o = fa
 |Fhkl|2 = fa2
 Sel Satuan Kubik Berpusat Alas (BsCC)
 Jumlah atom = 2 , terletak di (0 0 0) dan (½ ½ 0)
 andaikan semua atomnya sama, dengan faktor hamburan fa.
 Fhkl = fa [1 + eiπ(h+k+0)]
 Fhkl = O  jika h≠k (h genap-k ganjil atau h ganjil-k genap)
(1 2 0) ; (3 2 0) ; (2 1 0) ; dsb.
 Fhkl = 2 fa  jika h=k (keduanya ganjil atau keduanya genap)
(1 1 0) ; (2 2 0) ; (1 3 0) ; (4 2 0) ; dsb
 Sel Satuan Kubik Berpusat Badan (BCC)
 Jumlah atom = 2 ; terletak di (0 0 0) dan ( ½ ½ ½ )
 Andaikan semua atomnya sama, dengan faktor hamburan
atom fa.
 Fhkl = fa [ 1 + eiπ(h + k + l)]
 Fhkl = O  jika h+k+l = ganjil
{(100); (111) ; (210) ; (221); dsb }
 Fhkl = 2 fa  jika h+k+l = genap
{(110); (200); (211); (110); dsb}

 Berapakah nilai Fhkl jika atomnya tidak sama/sejenis?


 exp inπ = cos nπ
 eia + e-ia = 2 cos a

 Fhkl = fa1 ei 2π (h. 0 + k. 0 + l . 0) + fa2 ei 2π (h.1/2 + k.1/2+l.1/2)


= fa1 + fa2 . ei π ( h + k + l)

 Mengingat einπ = cos nπ ;


 cos 0 = 1 untuk n genap; ( h+k+l ) = genap
 cos π = -1 untuk n ganjil; ( h+k+l ) = ganjil
Difraksi electron oleh permukaan Kristal A Kristal B
kristal logam A dan kristal logam 2θ 2θ
B masing-masing memberi empat
difraksi pertama (2θ) yang
39.0 40.0
tercantum di samping. Diketahui 45.3 57.0
satu diantaranya berstruktur 66.0 71.6
BCC, sedang yang lainnya FCC. 79.4 85.0

a. Tentukan mana yang berstruktur BCC dan mana


yang berstruktur FCC

b. Tentukan panjang sel satuan masing-2 kristal jika λ


de Broglie electron yang digunakan adalah 1,51 A0.

Anda mungkin juga menyukai