id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
bahwa sebuah partikel bermuatan listrik yang dipercepat atau diperlambat akan
total elektron akan hilang dan berubah menjadi radiasi elektromagnetik. Radiasi
terpental dan keluar dari orbit atom. Kekosongan elektron di kulit K segera diisi
oleh elektron orbit kulit di atasnya, misalkan L. Kelebihan energi elektron transisi
dikonversi menjadi radiasi sinar-X karakteristik. Oleh karena kulit K terdiri atas 2
elektron orbit, maka akan ada 2 buah sinar-X karakteristik yang terjadi, masing-
karakteristik tergantung pada jenis unsur target anoda yang dipakai pada
Norton, 1998).
5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
antar atom di dalam sebagian besar kristal. Apabila sinar-X mengenai kristal,
maka sinar-X tersebut dihamburkan oleh susunan ion yang periodik dan berulang
dalam suatu kristal. Selisih lintasan sinar-X yang terhambur oleh dua titik dengan
jarak d.
r 2p
Sinar-X datang sepanjang arah n̂ dan vektor gelombang k = nˆ .
l
r
d cosq + d cosq ' = d · (2.1)
2p
dengan n adalah bilangan bulat. Jika pada persamaan (2.2) dikalikan dengan
l
maka diperoleh
r r r
( )
d · k - k ' = 2 np (2.3)
Apabila tidak hanya ada dua sinar yang terhambur tetapi banyak, maka
berikut
r r r
R · ( k - k ' ) = 2 np (2.4)
r
untuk semua vektor kisi Bravais R
r r r
e i (k - k') · R = 1 (2.5)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
maka
r r
k = k-K (2.6)
r 1
k · K̂ = K (2.7)
2
r
Persamaan (2.7) menunjukkan bahwa vektor gelombang datang k sepanjang
Kondisi Laue terjadi jika dan hanya jika ujung vektor tersebut terletak
pada bidang yang tegak lurus dengan perpotongan garis dalam ruang k terhadap
titik kisi resiprokal (Gambar 2.2). Bidang ruang k tersebut dinamakan bidang
Bragg.
Bidang-bidang kisi yang terpisah pada jarak d, terdapat vektor - vektor kisi
resiprokal yang tegak lurus terhadap bidang tersebut dan mempunyai jarak
terpendek 2p . Begitu juga untuk beberapa vektor kisi resiprokal, ada sebuah
d
2 np
K= (2.8)
d
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
np
k sin q = (2.9)
d
II.3. Kristalografi
dihubungkan dengan operasi rotasi, translasi, dan refleksi. Salah satu sifat kisi
adalah invarian yang terjadi bila sebuah titik dioperasikan berkali-kali dapat
kembali ke posisi semula. Kisi dibagi menjadi dua berdasarkan letak titik kisinya
Vektor basis adalah vektor yang menunjukan arah dan posisi dari semua
titik kisi. Titik-titik kisi dapat dinyatakan dengan suatu vektor posisi R . Dalam
Rn = n1a + n 2 b + n3 c (2.10)
Sel satuan primitif hanya mempunyai satu titik kisi yang apabila
ditranslasikan pada kisi bravais tidak akan terjadi over lapping (Omar, 1975).
Sel satuan konvensional merupakan sel satuan yang memiliki satu titik kisi
merupakan kelipatan bilangan bulat dari volume sel primitif (Omar, 1975).
berdasarkan sel satuan. Pada sistem kristal dapat dilakukan kombinasi dengan
meletakkan titik kisi pada sudut diantara sel satuan ketujuh sistem kristal sehingga
1998).
Tabel 2.1. Pembagian empat belas kisi Bravais serta kondisiinterferensi yang
konstruktif (Omar, 1975 dan Laue, 1972)
10
B, C) = 2n
Pusat muka (F) h, k, l semua genap
atau semua ganjil
Pusat badan (I) h + k + l = 2n
Kisi resiprokal adalah kisi yang memiliki arah tegak lurus dengan bidang
r r r
kisinya dan didefinisikan menggunakan vektor primitif ( a1 , a2 dan a3 ) dengan
r r r
a 2 ´ a3
b1 = 2p r r r (2.11)
a1 · (a2 ´a3 )
r r r
a3 ´ a1
b2 = 2p r r r (2.12)
a1 · (a2 ´a3 )
r r r
a1 ´ a2
b3 = 2p r r r (2.13)
a1 · (a2 ´a3 )
(Omar, 1975).
Indeks Miller merupakan orientasi bidang pada suatu kristal yang dapat
ditentukan dengan cara menentukan perpotongan bidang dengan sumbu a1 , a 2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
1
d hkl = 1/ 2
(2.15)
æ 1 1 1 ö
çç 2 + 2 + 2 ÷÷
èx y z ø
n a1 na2 na3
karena x = p a1 = ; y = q a2 = ; z = r a3 = maka persamaan menjadi :
h k l
n
d hkl = 1/ 2
(2.16)
æ h2 k2 l2 ö
ç + + ÷
ç (a )2 (a )2 (a )2 ÷
è 1 2 3 ø
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Struktur kristal Besi adalah
kubus pusat badan (BCC), serta memiliki Space Group I m -3 m dengan konstanta
kisi a = 2,87 Å (http: //www.webelements, 2008).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
teoritis dengan kurva secara eksperimen sampai terdapat kesesuaian antara kedua
yang menurut sudut pandang statistik lebih baik di bandingkan dengan parameter
(Young, 1993).
1. Terdapat kesesuaian antara pola difraksi hasil eksperimen dengan pola difraksi
secara teoritis.
13
Voigt dan Double Exponential. Untuk profil difraksi sinar-X sering digunakan
fungsi Pseudo-Voigt (P) yang merupakan kombinasi linier fungsi Gaussian (G)
dengan G (t , G) =
1
[
exp - (t - G ) / 2s 2
2
] (2.18)
2p s 2
G
L(t , G) = (2.19)
é 2 æ G ö2 ù
2p êt + ç ÷ ú
ëê è 2 ø ûú
(2.21)
optimum ketika jumlah kuadrat dari selisih antara data eksperimen dan
perhitungan teoritis bernilai minimum. Untuk data difraksi serbuk fungsi tersebut
adalah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
M p =å wi (I io - I ic )
2
(2.23)
i
dengan Iio adalah intensitas data ekperimen ke-i, Iic adalah intensitas data teoritis
ke-i dan wi adalah bobot statistik data ke-i. Nilai parameter–parameter ini
diperoleh nilai parameter yang baru. Demikian seterusnya proses ini diulang
dinyatakan dengan nilai residu R yang terdiri atas profil Rp, profil berbobot
(weighted profile) Rwp, R Bragg RB dan profil yang diharapkan (expected profile)
Rexp serta parameter yang dinamakan GOF (Goodness of Fit). Nilai R tersebut
å I -I io ic
Rp = i
(2.24)
åI i
io
1
é å wi (I io - I ic )2 ù 2
ê ú
Rwp = ê i ú (2.25)
êë å
2
wi I io
i
úû
å I -I ko c
RB = k
(2.26)
åI k
ko
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
Rwp Mp
Rex p = dengan χ 2 =
χ2 N obs - N var
sehingga
N obs - N var
Rex p = (2.27)
åw I 2
i io
i
dengan Nobs adalah jumlah total pengamatan pada semua histogram dan Nvar
adalah jumlah variabel dalam penghalusan kuadrat terkecil. Sedangkan GOF atau
2
éR ù
GOF= ê wp ú (2.28)
ëê Rex p ûú