6 DIFRAKSI SINAR-X
Bagaimana panjang gelombang sinar-x diukur
Sebuah kristal terdiri dari deretan atom yang teratur letaknya,
Bagaimana
atom
masing-masing
atom
dapat
menghambur
gelombang
menghambur gelombang
elektromagnetik
-risasi karena elektronnya yang bermuatan negatif dan intinya yang bermuatan positif
mengalami gaya dalam arah berlawanan. Gaya ini relatif kecil dibandingkan dengan gaya
yang mengikat atom, sehingga yang terlihat ialah distribusi muatan yang terdistrosi yang
setara dengan dwikutub listrik. Dalam Medan listrik yang olak-balik dari satu medan
elektromagnetik berfrekuensi v. Jadi tercipta dwikutub listrik berisolasi yang mengambil
energi dari gelombang datang, sehingga amplitudonya berkurang. Sebaiknya dwikutub yang
berisolasi memancarkan gelombang elektromagnetik berfrekuensi v, dan gelombang sekunder
ini menyebar ke segala arah kecuali sepanjang sumbu dwikutub. Dalam suatu kumpulan atom
yang mengalami radiasi atom takterpolarisasi, radiasi sekundernya isotropik (sama dalam
semua arah) karena kontribusi atom individual rambang (acak).
Dalam istilah gelombang, gelombang sekunder mempunyai permukaan gelombang
bola sebagai ganti dari permukaan gelombang datar dari gelombang datang (Gambar 2.15).
jadi proses hamburan berpautan dengan atom yang menyerap gelombang datang dan
memancarkan gelombang bola yang berfrekuensi sama.
terhadap
permukaan keluarga bidang Bragg yang jarak antaranya d. Seberkas sinar mengenai atom
Sebuah alat difraksi sinar-x modern dipakai untuk mempelajari struktur molekuler dari selaput sel.
A pada bidang pertama dan atom B pada bidang berikutnya, dan masing-masing atom
menghambur sebagian berkas tersebut dalam arah rambang. Interferensi konstruktif hanya
terjadi antara sinar terhambur yang sejajar dan beda jarak jalannya tepat
, 2 ,3
dan
cahaya yang dihambur oleh A dan B yang memenuhi ialah bertanda I dan II dalam Gambar
Syarat Bragg
2.17.
Persyaratan pertama terdapat I dan II ialah sudut hambur bersama-
panjang gelombang serupa dengan pemantulan yang biasa dalam optika; sudut datang = sudut
pantul). Persyaratan kedua ialah
2 d sin =n n=1,2, 3,
Karena sinar II harus menempuh jalan berjarak
(2.7)
GAMBAR 2.15. Hamburan radiasi gelombang elektromagnetik oleh sekelompok atom. Gelombang datar
yang datang dipancarkan kembali sebagai gelombang bola.
Spektrometer sinar-x
Rancangan skematik spektrometer sinar-x yang didasarkan atas analisis Bragg diperlihatkan
dan
sebuah detektor diletakkan untuk mencatat sinar sinar yang sudut hamburnya juga
Setiap sinar-x yang sampai ke detektor memenuhi persyaratan pertama Bragg. Ketika
dalam Gambar 2.18. seberkas sinar-x yang terarah jatuh pada kristal dengan sudut
diubah, detektor akan mencatat puncak intensitas yang bersesuaian dengan orde yang
diramalkan oleh Pers. (2.7). jika jarak antara d antara bidang Bragg yang bersebelahan dalam
kristal diketahui, maka sinar-x panjang gelombang
bisa dihitung.
Bragg
2.16. jarak dasar yang diperlukan ialah d = d 1, karena dari sininkita dapat memakai geometri
sederhana untuk mencari d2 dan jarak-jarak lainnya antara bidang-bidang Bragg. Karena d
menyatakan jarak antara atom yang bersebelahan (atau, pada umumnya antara pusat
penghambur yang bersebelahan) dalam kristal, ini berarti terdapat 1/d atom meter sepanjang
suatu sumbu kristal dan terdapat 1/d3 atom per meter kubik dalam kristal itu. Jika massa ratarata atom ialah m dan kerapatan kristal secara keseluruhan ialah
, maka