Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fluida
Fluida adalah zat yang bisa mengalir, yang mempunyai partikel yang sangat
mudah bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Fluida dapat dengan
mudah mengikuti bentuk ruangan yang membatasinya, fluida dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu zat cair dan gas (Triatmodjo, 1993).

2.1.1 Fluida Statis


Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan fluida dan
cairan adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan yang, mendekati zat
padat.
A. Tekanan dalam fluida statis
Fluida diam adalah Zat alir yang tidak dalam kondisi bergerak dan contohnya
air dalam gelas dan air dalam bak mandi. Secara matematis serta massa jenis
dirumuskan sebagai berikut :

m …(2.1)
ρ=
V

Keterangan :
ρ = Rapat massa (kg/m3)
M = Massa benda (kg)
V = Volume benda (m3)

B. Hukum Pascal
Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah dan tekanan zat cair
pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya.
Gambar 2.1 Fluida yang dilengkapi penghisap
(Sumber : Kurniati dan Sri, 2013)

Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini


(Abidin & Wagini, 2013)
F
P= …(2.2)
A

Sehingga persamaan hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut.

P1=P2

…(2.3)
F1 F 2
=
A1 A2

Keterangan :
P = Tekanan (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas permukaan penampang (m2)

2.1.2 Fluida Dinamis


Fluida mempunyai karakter yang khas, misalnya Udara dan air mempunyai
karakter berbeda.Oleh karena itu, fluida mempunyai beberapa sifat sebagai berikut

1) Kemampuan (compressibility)
Kemampuan fluida untuk mengalami perubahan volume ketika ditekan
,disentuh atau dimampatkan.

2) Otientasi aliran
Ada fluida yang mengalami perputaran (rotational) ada juga yang tidak
mengalami perputaran (irrotational).

3) Kekentalan (viscosity)
Fluida yang kental akan lebih sulit mengalir jadi kekentalan mengalami
kesetaraan dengan gaya gesekan untuk benda padat (Kurniati dan Sri, 2013).

2.2 Prinsip Dan Persamaan Bernoulli


Air di dalam pipa selalu mengalir dari tempat yang memiliki tinggi energi
lebih besar ke tempat yang memiliki tinggi energi lebih ke energi kecil. Hal tersebut
dikenal dengan prinsip Bernoulli yang menyatakan bahwa tinggi energi total pada
sebuah penampang pipa adalah jumlah energi kecepatan, energi tekanan dan energi
ketinggian yang dapat ditulis sebagai berikut (Susanto, 2015).

v2 ρ
ETot =h+ + …(2.4)
2 g γw

Keterangan:
ETot = Energi ketinggian total (m)
h = Energi ketinggian (m)
v = Kecepatan rata-rata (m/s)
ρ = Kerapatan (kg/m3)
γw = Berat jenis air (N/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Hukum Bernoulli menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida (zat cair dan
gas) bahwa peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas, akan
mengakibatkan penurunan tekanan pada zat cair atau gas tersebut. (Zainudin et al.,
2012).
Penentuan ini mengguanakan persamaan Bernoulli yang dapat dituliskan

1
P+ ρ v 2 + ρgh=konstan …(2.5)
2
Keterangan:
P = Tekanan (N/m2 atau Pa)
ρ = Rapat massa (kg/m3)
v = Kecepatan fluida (m/s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Ketinggian atau kedalaman fluida (m)

2.3 Debit
Laju aliran permukaan juga dikenal dengan istilah debit air. Laju aliran
permukaan adalah banyaknya atau volume air yang melalui suatu titik per satuan
waktu, dinyatakan dalam m3 per detik-1 atau m3 per jam.

V …(2.6)
Q=
t

Keterangan :
Q = Debit air (m3/s)
V = Volume (m3)
t = waktu (s)

Besarnya debit juga ditentukan oleh luas penampang air dan memiliki
kecepatan alirannya, yang dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.

Q= Av
…(2.7)
Besarnya dimana luas penampang pipa dapat ditentukan dari:

1
A= π D 2 …(2.8)
4

Keterangan :
Q = Debit air (m3/s)
A = Luas penampang pipa (m2)
v = Kecepatan (m/s)
D = Diameter pipa (m)
Angka rata-rata laju aliran permukaan mempunyai arti sangat kecil, karena
nilai rata-rata yang sama mungkin berasal dari suatu distribusi laju yang sangat
berbeda (Sinatala Arsyad, 2018).

2.4 Kecepatan
Kecepatan aliran adalah jumlah debit yang mengalir persatuan waktu dan
dinyatakan dengan m/s. kecepatan aliran dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya diameter pipa, panjang pipa, dan kekentalan atau viskositas dari zat cair itu
sendiri (Priyati et al., 2019).
Laju aliran fluida dan material-material penyusun pipa yang meliputi
koefisien bahan konduktansi dan ketebalan. Persamaannya adalah:

Q
v= …(2.9)
A

Keterangan :
v = kecepatan aliran (m/s)
Q = laju fluida (m3/s)
A = luaran pipa (m2)

2.5 Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya tiap satuan luas. Apabila gaya
tersdistribusi secara merata pada suatu luasan, maka tekanan dapat ditentuka dengan
membagi gaya dengan luas, yang diberikan oleh bentuk berikut ini (Triatmodjo,
1993).:

F
P= …(2.10)
A

Keterangan :
P = Tekanan (Pa atau N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m2)

Gambar 2.2 Tekanan


(Sumber: Bambang Triatmojo, 1993)

2.5.1 Tekanan Statis


Pada tekanan diam, tekanan yang bekerja dengan sama besar ke segala arah,
karakteristik ini membuat fluida dapat transmisikan gaya sepanjang pipa atau
penampang pipa atau tabung. (Triatmodjo, 1993).

2.5.2 Tekanan Dinamis


Tekanan dinamis adalahh tekanan yang dialami akibat pergerakan fluida yang
akan mengakibatkan tekanan akna berada pada bagian-bagiannya tergantung
kcepatan pada fluidanya. Tekanan dinamis dirumuskan sebagai berikut (Triatmodjo,
1993).

1 2
P dinamis = ρv …(2.11)
2

Keterangan :
P dinamis = Tekanan dinamis (Pa)
ρ = Rapat massa (kg/m3)
v = Kecepatan aliran (m/s)

2.5.3 Tekanan Total


Tekanan total merupakan penjumlahan antara tekanan statik dan tekanan
dinamik. Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat
dihasilkan tekanan normal pada sebuah permukaan yang terkontak dengannya pada
keadaan diam (statis) (Wendy, 2016).

Ptotal =Pdinamis + P statis …(2.12)

Keterangan:
Ptotal = Tekanan total (Pa)
Pdinamis = Tekanan dinamis (Pa)
Pstatis = Tekanan statis (Pa)

2.5.4 Tekanan Hidrostatik


Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini
terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan
sebuah cairan tergantung pada kedalaman cairan di dalam sebuah ruangan dana
gravitasi juga menentukan tekanan air tersebut. Hubungan ini dirumuskan sebagai
berikut (Triatmodjo, 1993).

P h= ρ g h …(2.13)

Keterangan:
Ph = Tekanan hidrostatik (Pa)
ρ = Massa jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = Kedalaman fluida (m)

2.6 Instrumen Pengukuran


Venturi meter seperti pada gambar 2.3 adalah alat yang disebut venture pipe.
Pipa ventura adalah pipa yang memiliki bagian tengah yang sempit dan dipasang
datar dengan pengendali pipa untuk menentukan permukaan air yang ada sehingga
jumlah tekanan dapat dihitung . Fungsi utama nozzle adalah untuk untuk mengukur
lingkungan yang dilayani oleh pasokan air target. Faktanya adalah bahwa nozzle atau
tabung venturi, mampu mempertahankan indicator tekanan optimal pada saat
lewatnya media.

A6 A7 A8
A 2
A3 A4 A5 A9 A10 A
A1 11 A
12

Gambar 2.3 Sketsa venturi meter


(Sumber: Abidin et al., 2013)

Keterangan:
A1 = 25 mm × 25 mm = 625 mm2
A2 = 22 mm × 25 mm = 550 mm2
A3 = 18 mm × 25 mm = 450 mm2
A4 = 14 mm × 25 mm = 350 mm2
A5 = 9 mm × 25 mm = 225 mm2
A6 = 8 mm × 25 mm = 200 mm2
A7 = 9 mm × 25 mm = 225 mm2
A8 = 13 mm × 25 mm = 325 mm2
A9 = 16 mm × 25 mm = 400 mm2
A10 = 20 mm × 25 mm = 500 mm2
A11 = 23 mm × 25 mm = 575 mm2
A12 = 25 mm × 25 mm = 625 mm2

Persamaan Bernoulli pada pipa venturi meter horizontal maka h1 – h2 = h,


sehingga dapat diperoleh persamaan:

1
P1−P2= ρ ( v 12−v22 ) …(2.14)
2
Berdasarkan persamaan 2.14, beda antara P1 dan P2 sama dengan tekanan hidrostatik
setinggi h, sehingga dapat diperoleh:

P1−P2= ρgh
…(2.15)
Pada persamaan tekanan hidrostatik dan dalam hukum Bernoulli
dengan ketinggian yang sama sehingga dapat diperoleh persamaan:

1
ρgh= ρ ( v 12−v 22 ) …(2.16)
2

dengan mensubstitusikan persamaan kontinuitas ke pers 2.16, maka v1 dan v2 dapat


ditulis sebagai berikut:

2 gh

√( )
v1 = …(2.17)
A1 2
−1
A2

2 gh
v 2=

√()
1− 1
A
A2
2 …(2.18)

Keterangan:
P1 = Tekanan pada penampang 1 (Pa)
P2 = Tekanan pada penampang 2 (Pa)
v1 = Kecepatan aliran pada penampang 1 (m/s)
v2 = Kecepatan aliran pada penampang 2 (m/s)
ρ = Rapat massa (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian fluida (m)
A1 = Luas penampang pada penampang 1 (m2)
A2 = Luas penampang pada penampang 2 (m2)

2.7 Aplikasi distribusi tekanan pada venturi nozzle dalam kehidupan sehari-
hari
Adapun penerapan prinsip Bernoulli pada kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut :
2.7.1 Penyemprot Nyamuk

Gambar 2.4 Penyemprot Nyamuk


(Sumber: Adheala Nathasya dkk, 2012)

Pada gambar dijelaskan jika pengisap pompa T ditekan, maka udara yang
melewati pipa venturi ,tekanannya akan menjadi bersifat rendah sehingga cairan obat
nyamuk yang bertekanan lebih tinggi yang ada pada tabung B akan naik dan ikut
bersama udara (Sugiatka, n.d.)

2.7.2 Perahu Layar


Gambar 2.5 Perahu Layar
(Sumber: Mikrajuddin Amrullah, 2016)

Perahu berlayar biasanya bergerak searah angin karena dorongan angin pada
layar. Tetapi dengan memanfaatkan hukum Bernoulli, orang dapat merancang layar
perahu sehingga dapat bergerak dalam arah berlawanan dengan arah angin. Perahu
semacam ini perlu dua buah layar yang dapat diatur orientasinya (Sugiatka, n.d.).

2.7.3 Gaya angkat sayap pesawat terbang


Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang
lebih tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya.

Gambar 2.6 Gaya angkat pesawat


(Sumber: Siti Maesaroh, 2017)
Gambar Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian
bawahnya. Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan pada sisi bagian atas P 2 lebih kecil
daripada sisi bagian bawah P1 karena kelajuan udaranya (Sugiatka, n.d.).

2.7.4 Cerobong Asap

Cerobong asap yang baik akan tersambung ke ruangan yang tertutup. Karena
ruangan itu tertutup, maka tidak ada udara yang berhembus, yang menyebabkan
tekanannya menjadi besar. (Kusrini, 2020).

Gambar 2.7 Cerobong Asap


(Sumber: img.antaranews.com)

2.7.5 Asas Bernoulli pada Kaburator

Gambar 2.8 Diagram sebuah Karburator


( Sumber : Fisikazone.com,25/10/2017 )
Karburator merupakan sebuah alat yang berfungsi menghasilkan bahan bakar
dari udara.Campuran ini memasuki silinder mesin untuk tujuan pembicaraan sesuai
asas Bernoulli.
(Kusrini, 2020).

Anda mungkin juga menyukai