Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

STATIKA FLUIDA

2.1 Pendahuluan

Mekanika fluida yaitu disiplin dalam bidang mekanika terapan yang luas berkaitan
dengan perilaku fluida diam atau bergerak. Cairan dan gas adalah fluida. (Definisi yang lebih
lengkap tentang fluida diberikan dalam Subbab 3.1.) Bidang mekanika ini secara jelas
mencakup aturan masalah yang luas yang bervariasi dari studi aliran darah di dalam kapiler
(yang berdiameter hanya beberapa mikron) sampai aliran minyak mentah di Alaska melalui
pipa berdiameter 4 ft, panjang 800 mil. Prinsip-prinsip mekanika fluida menjelaskan
mengapa pesawat dibuat ramping dengan permukaan halus, sedangkan bola golf dibuat
dengan permukaan kasar (lesung pipit).

Selain itu, prinsip-prinsip dan konsep-konsep mekanika fluida sering terkait dengan
studi dan analisis sistem termal. Dengan demikian, sangat mungkin selama karier Anda
sebagai seorang rekayasawan akan terlibat dalam analisa dan desain sistem yang
membutuhkan pemahaman yang baik tentang mekanika fluida. Materi pengantar ini akan
memberikan Anda dasar dari aspek-aspek fundamental mekanika fluida.

Dalam bab ini akan dibicarakan kelas masalah yang penting ketika fluida berada dalam
keadaan diam. Dalam kasus ini satu-satunya gaya yang diperhatikan adalah karena tekanan
yang bekerja pada permukaan partikel fluida dan berat partikel. Dengan demikian, tujuan dari
bab ini adalah untuk menyelidiki tekanan dan variasinya di seluruh fluida diam, dan efek
tekanan pada permukaan yang tenggelam atau sebagian tenggelam.

2.2 Variasi Tekanan dalam Fluida Diam

Istilah tekanan digunakan untuk menunjukkan gaya normal per satuan luas pada suatu
titik tertentu yang bekerja pada bidang tertentu di dalam massa fluida yang diperhatikan.
Tujuan dari subbab ini adalah untuk menentukan bagaimana tekanan dalam fluida diam
bervariasi dari titik ke titik.

Misalkan elemen fluida stasioner kecil dikeluarkan dari posisi sembarang di dalam
massa fluida seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 2-1. Ada dua jenisgaya yang bekerja
pada elemen ini: gaya-gaya permukaan akibat tekanan, dan gaya berat yang sama dengan
berat elemen. Berat, δW, yang bekerja dalam arah z negatif dan dapat ditulis sebagai

(2.1)

dengan berat spesifik, γ = ρg, adalah berat fluida per satuan volume.

Gambar 2-1 Gaya permukaan dan berat yang bekerja pada elemen fluida kecil

Gaya tekanan darisamping, atas, dan bawah elemen fluida diperlihatkan dalam Gambar 2-
1. Gaya resultan dalam arah x dan y adalah

dan (2.2)

dengan subskrip L, R, B, dan Fmengacu pada permukaan dari elemen fluida sebelah kiri,
kanan, belakang, dan depan.

Dalam arah z gaya resultannya adalah

(2.3)

dengandp adalah perbedaan tekanan antara bagian atas dan bagian bawah elemen fluida.

Untuk kesetimbangan elemen fluida (karena diam)


(2.4)

Dengan menggabungkan gaya resultan (Persamaan 2.2 dan 2.3) dengan kondisi
kesetimbangan (Persamaan 2.4) diperoleh

Dengan demikian, dalam arah x dan y diperoleh pB = pF, dan pL = pR. Persamaan ini
menunjukkan bahwa tekanan tidak bergantung pada x atau y. Oleh karena itu, jika kita
bergerak dari titik ke titik pada bidang horizontal (setiap bidang yang sejajar dengan bidang x
– y), tekanannya tidak berubah. Dalam arah z kesetimbangan gaya menjadi dp = −γδz. Yaitu,

(2.5)

Persamaan 2.5 adalah persamaan fundamental untuk fluida diam dan dapat digunakan
untuk menentukan bagaimana perubahan tekanan terhadap ketinggian. Persamaan ini
menunjukkan bahwa gradien tekanan dalam arah vertikal adalah negatif, yaitu tekanan
berkurang ketika bergerak ke atas dalam fluida diam. Tidak ada persyaratan bahwa γharus
konstan. Dengan demikian, Persamaan 2.5 berlaku untuk fluida dengan berat spesifik
konstan, seperti cairan, serta fluida yang berat spesifiknya dapat bervariasi terhadap
ketinggian, seperti udara atau gas-gas lainnya.

Gambar 2-2 Notasi untuk variasi tekanan di dalam fluida diam dengan permukaan
bebas

Untuk fluidainkompresibel (ρ = konstan) pada g konstan, Persamaan 1.5 dapat langsung


diintegrasikan
yang menghasilkan

(2.6)

denganp1 dan p2 adalah tekanan pada ketinggian vertikal z1 dan z2, seperti yang diilustrasikan
dalam Gambar 1.2.

Persamaan 2.6 dapat dituliskan dalam bentuk yang ringkas

(2.7)

denganh adalah jarak, z2−z1, yang merupakan kedalaman fluida diukur ke bawah dari lokasi
p2. Jenis distribusi tekanan ini biasanya disebut distribusitekananhidrostatik, dan Persamaan
2.7 menunjukkan bahwa dalam fluida inkompresibel diam tekanan bervariasi secara linier
terhadap kedalaman. Tekanan harus meningkatkan terhadap kedalaman untuk mendukung
fluida di atasnya.

Juga dapat diamati dari Persamaan 1.7 bahwa perbedaan tekanan antara dua titik dapat
ditentukan melalui jarak hkarena

Dalam hal ini h disebut headtekanan dan diinterpretasikan sebagai ketinggian kolom
fluida dengan berat spesifik γyang dibutuhkan untuk memberikan perbedaan tekanan p1−p2.

Sebagai contoh, untuk air dengan berat spesifikγ = 62,4 lbf/ft 3, perbedaan tekanan 100
lbf/ft2 sama dengan head tekanan h = 100 lbf/ft2/62,4 lbf/ft3 = 1,60 ft air.

Untuk penerapan dengan cairan sering terdapat permukaan bebas, seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 2-2, dan akan lebih mudah menggunakan permukaan ini sebagai
bidang referensi. Tekanan referensi p0 sesuai dengan tekanan yang bekerja pada permukaan
bebas (yang biasanya tekanan atmosfer), dan dengan demikian jika dimisalkan p2 = p0 dalam
Persamaan 2.7, maka distribusitekananhidrostatik untuk tekanan p pada setiap kedalaman h di
bawah permukaan bebas diberikan oleh persamaan
(2.8)

Seperti yang ditunjukkan oleh Persamaan 2.8, tekanan dalam fluida inkompresibel diam
bergantung pada kedalaman fluida relatif terhadap suatu bidang referensi, dan tidak
dipengaruhi oleh ukuran atau bentuk tangki atau wadah tempat fluida berada.

Harus ditekankan bahwa jika berat spesifik, γ, fluida tidak konstan, maka Persamaan
2.8 tidak valid dan variasiγ harus ditentukan sebelum Persamaan 2.5 diintegrasikan.

CONTOH 2-1 Variasi Tekanan terhadap Kedalaman

Karena kebocoran pada tangki penyimpanan terpendam, air merembes masuk ke kedalaman
yang ditunjukkan dalam Gambar 2-3. Tekanan pada antarmuka bensin-air dan di bagian
bawah tangki lebih besar daripada tekanan atmosfer pada bagian atas pipa tegak terbuka yang
terhubung ke tangki. Ekspresikanlah tekanan ini relatif terhadap tekanan atmosfer dalam
satuan lbf/ft2, lbf/in.2, dan sebagai head tekanan dalamfeet air.

Penyelesaian

Diketahui: Bensin dan air terisi di dalam tangki penyimpanan. Kedua cairan dalam keadaan
diam.

Ditanyakan: Tekanan dan head tekanan pada antarmuka bensin-air dan di bagian bawah
tangki.

Skematis dan Data yang Diketahui:

Gambar 2-3 Tekanan fluida campuran dalam tangki

Asumsi-asumsi:
1. Fluidanya dimodelkan sebagai inkompresibel.
2. Fluida dalam keadaan diam.
3. Berat spesifik air dan bensin adalahγair= 62,4 lbf/ft3 dan γbensin= 42,5 lbf/ft3. Catatan: berat
spesifik ini dan sifat-sifat lainnya untuk fluida umum dapat ditemukan dalam tabel
Lampiran FM-1.

Analisis: Karena berhubungan dengan fluida diam, distribusi tekanan nya adalah distribusi
tekanan hidrostatik, dan karena itu variasi tekanan dapat diperoleh dari Persamaan 2.8 dengan

Dengan p0sama dengan tekanan pada permukaan bebas dari bensin, tekanan pada antarmuka

Jika kita mengukur tekanannya relatif terhadap tekanan atmosfer

Head tekanan yang sesuai dalamfeet air karena itu

Selanjutnya dapat diterapkan hubungan yang sama untuk menentukan tekanan (relatif
terhadap tekananatmosfer) pada dasar tangki, yaitu

atau
Head tekanan yang sesuai dalamfeet air karena itu

Komentar:

1. Perlu dicatat bahwa kolom persegi panjang air dengan tinggi 11,6 ft dan penampang 1 ft 2
berbobot 722 lbf. Kolom yang sama dengan penampang 1 in.2 berbobot 5,02 lbf.
2. Satuan tekanan lbf/in.2 sering disingkat sebagai psi.
3. Jika kita ingin mengekspresikan tekanan ini dalam bentuk tekanan absolut, kita harus
menambahkan tekanan atmosfer lokal (dalam satuan yang sesuai) untuk hasil di atas. Jadi,
jika tekanan atmosfer adalah 14,7 lbf/in. 2, tekanan absolut pada bagian bawah tangki
adalah p2 = (6,31 + 14,7) lbf/in.2 = 21,01 lbf/in.2.

2.3 Pengukuran Tekanan

Karena tekanan adalah karakteristik yang sangat penting dari fluida, tidaklah
mengherankan jika banyak alat dan teknik yang digunakan dalam pengukurannya.

Tekanan pada suatu titik di dalam massa fluida dapat dipilih sebagai
tekananabsolutatau tekananpengukuran. Tekanan absolut diukur relatif terhadap tekanan
nol absolut, sedangkan tekanan pengukuran diukur relatif terhadap tekanan atmosfer lokal.
Sebagai contoh, mengacu pada Gambar 2-4, tekanan pengukuran nol sesuai dengan tekanan
yang sama dengan tekanan atmosfer lokal.
Gambar 2-4 Gambaran grafis tekanan pengukuran dan absolut

Tekanan absolut selalu positif, tetapi tekanan pengukuran dapat positif atau negatif
bergantung pada apakah tekanannya di atas atau di bawah tekanan atmosfer. Tekanan
pengukuran negatif juga disebut sebagai tekananisap atau vakum. Sebagaicontoh, tekanan
absolut 10 psi (yaitu, 10 lbf/in.2) dapat dinyatakan sebagai −4,7 psi pengukuran jika tekanan
atmosfer lokalnya adalah 14,7 psi, atau alternatifnya sebagai 4,7 psi isap atau 4,7 psi vakum.

Analisis termodinamika menggunakan tekanan absolut. Di sisi lain, sebagian besar


analisis mekanika fluida akan lebih mudah dan menjadi kebiasaan dalam praktik untuk
menggunakan tekanan pengukuran. Dengan demikian, dalam teks mekanika fluida ini
digunakan tekanan pengukuran kecuali jika dinyatakan lain.

Gambar 2-5 Barometer air raksa


Pengukuran tekanan atmosfer biasanya dicapai dengan sebuah barometer merkuri (air
raksa), yang dalam bentuknya yang paling sederhana terdiri dari sebuah tabung kaca tertutup
pada satu ujungnya dengan ujung terbukanyadibenamkanke dalam sebuah wadah air raksa
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2-5. Tabung awalnya diisi dengan air raksa (dibalik
dengan ujung terbuka di atas) dan kemudian dibalik (ujung terbuka di bawah) dengan ujung
terbuka di dalam wadah air raksa. Kolom air raksa akan menuju ke posisi kesetimbangan
dengan beratnya ditambah gaya karena tekanan uap (yang dihasilkan di dalam ruang di atas
kolom) mengimbangi gaya karena tekanan atmosfer. Jadi,

(2.9)

denganγ adalah berat spesifik merkuri. Untuk sebagian besar tujuan praktis kontribusi
dari tekanan uap dapat diabaikan karena sangat kecil [untuk merkuri, puap = 2,3 × 10−5 lbf/in.2
(absolut) pada temperatur 68°F] sehingga patm≈γh. Akan lebih mudah untuk menetapkan
tekanan atmosfer dalam bentuk ketinggian, h, dalam milimeter atau inci air raksa. Sebagai
contoh, karenatekanan atmosfer standar adalah 14,7 lbf/in.2 (absolut) dan berat spesifik
merkuri 847 lbf/ft3, maka h = patm/γmerkuri = 14,7 lbf/in.2/847 lbf/ft3 = 2,50 ft = 30,0 in. air
raksa.

2.3 Soal-Soal Latihan

Tinggi air di dalam tangki terbuka adalah 27 m di atas tanah. Berapakah tekanan statis
pada keran kebakaran yang terhubung ke tangki dan diletakkan pada ketinggian tanah?
Nyatakan jawaban Anda dalam MPa.

Anda mungkin juga menyukai