PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dimensi dan Satuan
Dimensi adalah ukuran untuk menyatakan peubah fisika secara kuantitatif.
Satuan adalah suatu cara khusus untuk mengaitkan sebuah bilangan
dengan dimensi kuantitatif. Jadi, panjang adalah suatu dimensi yang dapat
dikaitkan dengan peubah-peubah seperti jarak, pergeseran, lebar, simpangan, dan
ketinggian. Meter atau inci keduanya merupakan satuan numeris untuk
menyatakan panjang. Sistem satuan senantiasa berbeda-beda dari satu negara ke
negara lain, walaupun kesepakatan internasional telah dicapai. Pada mulanya
banyak dipakai satuan Inggris, karena terlalu banyak menggunakan faktor
konversi, maka dianggap rumit dan tidak praktis. Pada tahun 1872 suatu
pertemuan internasional di Perancis mengusulkan suatu perjanjian yang disebut
Konvensi Metrik, yang ditandatangani oleh 17 negara. Konvensi Metrik
merupakan perbaikan atas system Inggris, yaitu dengan memperkenalkan sistem
desimal. Masalah tetap ada, sebab beberapa negara yang sudah menggunakan
sistem metrik pun masih menggunakan sistem Inggris untuk satuan-satuan
tertentu, contohnya kalori padahal seharusnya joule, kilopond padahal seharusnya
newton, dan sebagainya. Konferensi umum tentang timbangan dan ukuran
diselenggarakan pada tahun 1960 untuk membakukan sistem metrik. Konferensi
ini mengusulkan Sistem Satuan Internasional (SI), seperti yang selama ini kita
pakai. Di dalam mekanika fluida hanya ada empat dimensi pokok. Semua dimensi
lainnya dapat diturunkan dari keempat dimensi pokok ini. Dimensi pokok itu ialah
massa, panjang, waktu dan suhu.
Tabel 1.1. Dimensi-dimensi pokok dalam sistem SI
Dimensi pokok Satuan
Massa
Kilogram (kg)
Panjang
Meter (m)
Waktu
Sekon (s)
Suhu
Kelvin (K)
m2
Volume (L3)
m3
Kecepatan (LT-1)
m/s
Percepatan (LT-2)
m/s2
Tekanan (ML-1T-2)
Pa=N/m2
s-1
J=N.m
Daya (ML2T-3)
W=J/s
Kerapatan (ML-3)
kg/m3
Kekentalan (ML-1T-1)
kg/(m.s)
m2/(s2.K)
=
dimana :
m = massa
V = volume
= rapat massa
Rapat massa air (air) pada suhu 40C dan pada tekanan atmosfer (atm) adalah 1000
kg/m3.
Berat jenis () adalah berat benda persatuan volume pada temperatur dan
tekanan tertentu, dan berat suatu benda adalahhasil kali antara rapat massa () dan
percepatan gravitasi (g).
=.g
Rapat relative (s) adalah perbandingan rapat massa suatu zat () dan rapat
massa air (air), atau perbandingan antara berat jenis suatu zat ( )dan berat jenis
air (air).
s=
atau s =
karena pengaruh temperature dan tekanan pada rapat massa zat cair sangat kecil,
maka dapat diabaikan sehingga rapat massa zat cair dapat dianggap tetap.
Fluida
kg
Massa jenis
Raksa
Air (pada suhu 4 C)
Air Laut
Alkohol
Bensin
Udara (0 C, 1 atm)
m3
13.6 x 10 3
1 x 10 3
1.025 x 10 3
0.79 x 10 3
0.68 x 10 3
1.29
4
Helium (0 C, 1 atm)
Karbondioksida (0 C, 1 atm)
Uap air (100 C)
0.179
1.98
0.598
= 667
=.g
= 667
. 9,81
= 6543.27
= 6543.27
s=
kg
=
kg
m3
m3
= 0.667
Berdasarkan data pada tabel, massa jenis ini sangat dekat dengan massa jenis
bensin. Jadi fluida yang diukur kemungkinan besar adalah bensin.
=
Dengan :
(mu) = kekentalan dinamik (Nd/m2)
(tau) = tegangan geser (N/m2)
Dalam beberapa masalah mengenai gerak zat cair, kekentalan dinamik dapat
dihubungkan dengan kekentalan kinematik sebagai berikut :
=
Dengan :
(nu) = Kekentalan kinematik (m2/d).
Pada zat cair ideal, tegangan geser adalah nol dan kurvanya berimpit dengan
absis. Untuk zat cair bukan newton, tegangan geser tidak berbanding lurus dengan
gradient kecepatan. Seperti grafik yang digambarkan dibawah ini:
m2
, V = 3 m/det dan Y =
2 cm.
Penyelesaian :
Diketahui Y = 2 cm =0.02 m
V = 3 m/det
= 43 N/m2
Ditanya
Jawab :
=
= 43 (N/m2)
m
0.02
m
3
det
= 0.29 Ndet/m2
2.3 Kapilaritas
Kapilaritas terjadi akibat adanya gaya kohesi dan adhesi antar molekul, jika
kohesi lebih kecil daripada adhesi maka zat cair akan naik dan sebaliknya jika
lebih besar maka zat cair akan turun. Contoh kapilaritas akan membuat air naik
pada tabung gelas, sementara air raksa akan turun seperti gambar dibawah ini :
h=
Dengan : P = Keliling tabung
A = Luas Tabung
= Tegangan Permukaan
= Berat jenis zat cair
r = Jari-jari tabung
h = Kenaikan kapiler
13.6 =
= 13.6x103
=.g
= 13.6x103(kg/m3)x9.81(m/det2)
= 133416 N/m3
h=
2 x 0.465 x cos140
(
0.003 x133416
=m
10
= - 0.00178 m
= - 1.78 mm
Air raksa di pipa kapiler ditekan 1.78 mm dibawah permukaan air raksa
dimangkuk.
BAB III
KESIMPULAN
11
tegangan permukaan. Dari sifat-sifat yang sudah disebutkan, satu sama lain saling
berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA
12