GALAKSI
OLEH
SAMSUL BAHRI
Galaksi adalah sebuah system yang sangat besar, terdiri dari bintang-bintang dan
materi antar bintang. Biasanya berisi beberapa triliun bintang, dengan massa antara
beberapa juta bintang hingga beberapa kali dari matahari kita. Dengan luas beberapa
ribu hingga 100.000 tahun cahaya. Galaksi memilki beberapa macam bentuk, yakni
bentuk spiral, elips, dan juga tak beraturan. Galaksi itu tidak terdistribusi secara merata
di ruang angkasa. Beberapa tidak memiliki tetangga dekat, namun ada juga yang
berpasangan, dengan masing-masing mengorbit satu sama lain. Tapi kebanyakan dari
mereka ditemukan dalam yang dinamakan cluster, kumpulan dari beberapa cluster
adalah supercluster.
Pada skala yang besar galaksi itu diatur dalam jaringan yang besar. Jaringan yang saling
berhubungan terdiri dari staring atau filament galaksi relative kosong, daerah ini
disebut dengan Void. Salah satu yang terbesar yang pernah memetakan struktur
jaringan adalah jaringan yang dikenal dengan sebagai tembok besar. Lantas dimanakah
letak matahari kita? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima
Sakti. Matahari bukanlah bintang yang istimewa, tetapi hanyalah salah satu dari 200
milyar buah bintang anggota Bima Sakti. Bintang bintang anggota Bima Sakti ini
tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun
cahaya. Bintang terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri (anggota dari
sistem tiga bintang: Alpha Centauri), yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin ke arah
pusat galaksi, jarak antar bintang semakin dekat, atau dengan kata lain kerapatan
galaksi ke arah pusat semakin besar. Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada
di alam semesta ini. Dalam alam semesta, ada begitu banyak sistem seperti ini, yang
mengisi setiap sudut langit sampai batas yang bisa dicapai oleh telekop yang paling
besar. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter
500 cm di Mt. Palomar mungkin sampai kira-kira satu milyar buah galaksi. Maka tidak
salah jika kita mengira bahwa jika kita mempunyai teleskop yang lebih besar, kita akan
dapat melihat jauh lebih banyak lagi.
Sebelum kita memiliki metode pengukuran jarak yang cukup baik, para astronom
mengira Bima Sakti adalah keseluruhan dari alam semesta. Bercak-bercak cahaya yang
tampak di langit pada mulanya diklasifikasikan sebagai nebula (= kabut), yang juga
adalah anggota Bima Sakti.
Pada waktu itu, dikenal ada dua macam nebula, yaitu nebula gas dan nebula spiral.
Adalah Harlow Shapley dan George Ellery Hale, dua orang astronom yang amat berjasa
membangun pengertian kita tentang galaksi. Shapley inilah yang mengembangkan
metode untuk mengukur jarak yang diterapkan untuk mengukur diameter Bima Sakti.
Sedangkan Hale amat besar perannya dalam pengembangan teleskop-teleskop besar,
yang digunakan untuk pengamatan bintang-bintang dan nebula. Atas jasa mereka
sekarang kita tahu bahwa yang semula disebut nebula spiral itu adalah galaksi yang
juga seperti Bima Sakti, terdiri dari ratusan juta sampai milyaran bintang, dan berada
amat jauh dari kita, jauh di luar Bima Sakti. Dan melalui jalan yang telah mereka rintis,
kita menyadari bahwa Bima Sakti hanyalah satu dari begitu banyak galaksi-galaksi yang
bertebaran di alam semesta yang maha luas ini.
Gambar
Alpha Centauri, bintang paling terang di Rasi Centaurus, terletak di lLangit Selatan
Pada tahun 1610, Galileo galilei menggunakan teleskop untuk mengkaji jalur terang di
langit yang dikenal sebagai Milky way dan mendapati bahwa ia terdiri dari bintang-
bintang malam yang banyak. Kemudian pada tahun 1755, Imanuel Kant, menggunakan
hasil kerja oleh asrronomi Thomas Wright, menjangkau secara benar bahwa galaksi
terdiri dari sejumlah buntang besar yang berputar, dikekalkan oleh gaya tarik galaksi
yang disebut dengan gaya gravitasi. Kant mengatakan bahwa Nebula merupakan galaksi
yang terasing yang pernah ditemukan. Pada akhir abad ke 18, Charles Messier
mengumpulkan catalog mengandungi 109 nebula paling jelas, kemudian diikuti catalog
5000 nebula yang di himpun oleh William Harchel. Pada tahun 1845, Lord rose
membina teleskop baru dan mampu membedakan antara nebula elliptical dan nebula
spiral. Bagimanapun nebula tidak diterima sebagai galaksi yang terasing, perkara ini
diselesaikan oleh Edwin Hubble pada awal 1920-an dengan menggunakan teleskop
baru. Dia Berjaya menyelesaikan bagian luar setengan spiral. Hubble menggunakan
sebuah teori yang masih dipergunakan hingga saat ini, teori tersebut dinamakan
teori Hubble.
Percobaan pertama yang dilakukan oleh Hubble adalah menjelaskan bima sakti dan
kedudukan di dalamnya oleh William Harchel pada tahun 1785 dengan mengira denga
cermat jumlah bintang pada kedudukan berlainan langit. Menggunakan pendekatan
yang lebih baik.
C. Bentuk-bentuk Galaksi
1. Galaksi Spiral
Galaksi spiral adalah galaksi yang berbentuk piringan dan mempunyai struktur lengan
yang spiral. Galaksi spiral mempunyai 3 bagian utama yaitu bulge, halo dan piringan.
Bulge adalah daerah di bagian galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Di
daerah ini bintang tua akan lebih mudah untuk ditemukan daripada bintang yang muda,
hal ini disebabkan pada daerah ini hanya sedikit dijumpai materi pembentik bintang.
Bulge ini berbentuk ellipsoid seperti bola rugby. Bintang-bintang didalamnya bergerak
denga kecepatan tingkat orbitnya secara acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi.
Dari perhitungan kecepatan orbit bintang-bintang didalamnya, didapat kesimpulan
bahwa terdapat sebuah benda bermassa yang sangat besar yang berada di pusat galaksi
semuanya adalah galaksi spiral. Termasuk galaksi Andromeda.
Halo, halo berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga membentang
melingkupi bulge dan piringan, bahkan lebih jauh daripada batas terluar piringan
galaksi yang isa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi 2
kelompok: (a). Steller yaitu bintang-bintang yang berada di bagian halo.(b). Dark halo
yaitu kelompk bintang-bintang tuayang jumlah anggotanya mencapai jutaan buah.
Piringan adalah daerah yang berada di galaksi yang terdapat bintang-bintang muda
serta debu antar bintang yang terletak di lengan spiral. Banyak ditemukannya bintang
muda dan gas antar bintang yang berkaitan dengan erat, karena gas adalah materi
utama pembentuk bintang. Di bebrapa lokasi bahkan ditemukan bintang-bintang muda
yang masih diselimuti oleh gas, yang menandakan bahwa bintang-bintang tersebut
terbentuk.
Ciri-ciri galaksi spiral:
Mempunyai inti (pusat) yang berbentuk roda atau batang.
Mempunyai selubung bulat yang membungkus pusat yang terdiri dari bintang dan
gugus bintang.
Mempunyai lengan spiral yang mengelilingi pusat di daerah khatulistiwa
2. Galaksi Elips
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk yang
sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah pandang kita
dari depan, samping atau dari atas dari galaksi tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini
adalah mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai bentuk galaksi yang
berebentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini terlihat jelas. Galaksi elips sangat sedikit
mengandung materi antar bintang. Contoh dari galaksi ini adalah M87, yaitu galaksi
elips raksasa yang terdapat di rasi virgo.
5. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 galaksi di luar
galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada
malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan
galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya.
Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara
khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan
mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika
diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian
galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut
bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti
dengan kecepatan sekitar 300 km/detik
Galaksi Andromeda adalah galaksi yang berbentuk spiral. Jarak yang merentang antar
bima sakti dan juga Andromeda itu tergolon dekat dalam pandangan anstronomi, sebab
masih banyak karak antar galaksi yang jaraknya lebih fantastis.
Gambar Galaksi Andromeda
6. Galaksi Bertumbukan
Penyebab adanya tumbukan antar galaksi yaitu adanya gaya gravitasi yang terdapat
pada daerah galaksi. Gaya gravitasi ini menyebabkan galaksi-galaksi yang ada itu
mengalami pergerakan, hingga akhirnya antar galaksi yang sama-sama mengalami
gerak gravitasi ini mendekat dan akhirnya mengalami tumbukan galaksi. Lalu apa yang
terjadi jika antar galaksi itu mengalami tumbukan?apakah akan terjadi kiamat?
Menurut penelitian anstronomi jiak galaksi itu bertumbukan tidak terjadi kiamat, sebab
dalam galaksi itu jarak antar bintang-bintang itu sangat jauh satu sama lain. Sehingga
jika terjadi tumbukan kemungkinan kecil akan terjadi tabrakan bintang yang berada
dalam galaksi tersebut, selain itu dalam galaksi mempunyai runag hampa yang sangat
banyak sekali. Sehingga dengan alaasn bahwa jarak antar bintang yang satu dengan
yang lainnya yang sangat jauh dan adanya ruang hampa yang sangat banyak dalam
galaksi, memungkinkan jika galaksi mengalami tabrakan tidak terjadi kiamat.
Jika sekarang yang kita amati adalah galaksi-galaksi saling menjauhi, ini berarti pada
masa lalu jarak antar galaksi lebih dekat dibanding sekarang. Dan jika waktu kita
telusur terus ke belakang, kita akan tiba pada waktu ketika galaksi-galaksi itu saling
bersentuhan, saling bertumpuk menjadi satu. Dari sinilah lahirnya teori Dentuman
Besar (Big Bang), yaitu teori terbaik yang kita miliki sekarang ini untuk menerangkan
awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta bermula dari suatu
keadaan terkompresi/terpadatkan dengan kerapatan yang tak terhingga besarnya, dan
mulai mengembang semenjak suatu masa tertentu yang kita namakan Dentuman Besar.
Dentuman Besar ini diperkirakan terjadi sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu. Dari
situlah seluruh materi ruang dan waktu berasal, termasuk manusia.
Bahwa di alam semesta ini terdapat banyak galaksi, hanya saja sepanjang penelitian
hanya beberapa galaksi yang bisa teridentifikasi, galaksi mempunyai tiga bentuk, yakni
bentuk spiral, elips, dan juga tak beraturan. Bumi yang merupakan planet kita ini
termasuk dalam galaksi bima sakti, dan galaksi bima sakti ini merupakan bentuk galaksi
spiral. Diperkirakan 30 miliar tahun yang akan datang akan terjadi timbukan antar
galaksi, dimana galaksi yang diperkirakan bertumbukan adalah galaksi bima sakti dan
Andromeda, galaksi Andromeda merupakan galaksi yang paling dekat dengan galaksi
kita. Tumbukan galaksi ini dikarenakan adanya gaya gravitasi yang berada pada daerah
galaksi.