Anda di halaman 1dari 10

MODUL 5

GALAKSI

OLEH
SAMSUL BAHRI

TIM OLIMPIADE ASTRONOMI


SMA NEGERI 1 BONTANG
GALAKSI
A. Pengertian Galaksi

Galaksi adalah sebuah system yang sangat besar, terdiri dari bintang-bintang dan
materi antar bintang. Biasanya berisi beberapa triliun bintang, dengan massa antara
beberapa juta bintang hingga beberapa kali dari matahari kita. Dengan luas beberapa
ribu hingga 100.000 tahun cahaya. Galaksi memilki beberapa macam bentuk, yakni
bentuk spiral, elips, dan juga tak beraturan. Galaksi itu tidak terdistribusi secara merata
di ruang angkasa. Beberapa tidak memiliki tetangga dekat, namun ada juga yang
berpasangan, dengan masing-masing mengorbit satu sama lain. Tapi kebanyakan dari
mereka ditemukan dalam yang dinamakan cluster, kumpulan dari beberapa cluster
adalah supercluster.
Pada skala yang besar galaksi itu diatur dalam jaringan yang besar. Jaringan yang saling
berhubungan terdiri dari staring atau filament galaksi relative kosong, daerah ini
disebut dengan Void. Salah satu yang terbesar yang pernah memetakan struktur
jaringan adalah jaringan yang dikenal dengan sebagai tembok besar. Lantas dimanakah
letak matahari kita? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima
Sakti. Matahari bukanlah bintang yang istimewa, tetapi hanyalah salah satu dari 200
milyar buah bintang anggota Bima Sakti. Bintang bintang anggota Bima Sakti ini
tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun
cahaya. Bintang terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri (anggota dari
sistem tiga bintang: Alpha Centauri), yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin ke arah
pusat galaksi, jarak antar bintang semakin dekat, atau dengan kata lain kerapatan
galaksi ke arah pusat semakin besar. Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada
di alam semesta ini. Dalam alam semesta, ada begitu banyak sistem seperti ini, yang
mengisi setiap sudut langit sampai batas yang bisa dicapai oleh telekop yang paling
besar. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter
500 cm di Mt. Palomar mungkin sampai kira-kira satu milyar buah galaksi. Maka tidak
salah jika kita mengira bahwa jika kita mempunyai teleskop yang lebih besar, kita akan
dapat melihat jauh lebih banyak lagi.
Sebelum kita memiliki metode pengukuran jarak yang cukup baik, para astronom
mengira Bima Sakti adalah keseluruhan dari alam semesta. Bercak-bercak cahaya yang
tampak di langit pada mulanya diklasifikasikan sebagai nebula (= kabut), yang juga
adalah anggota Bima Sakti.
Pada waktu itu, dikenal ada dua macam nebula, yaitu nebula gas dan nebula spiral.
Adalah Harlow Shapley dan George Ellery Hale, dua orang astronom yang amat berjasa
membangun pengertian kita tentang galaksi. Shapley inilah yang mengembangkan
metode untuk mengukur jarak yang diterapkan untuk mengukur diameter Bima Sakti.
Sedangkan Hale amat besar perannya dalam pengembangan teleskop-teleskop besar,
yang digunakan untuk pengamatan bintang-bintang dan nebula. Atas jasa mereka
sekarang kita tahu bahwa yang semula disebut nebula spiral itu adalah galaksi yang
juga seperti Bima Sakti, terdiri dari ratusan juta sampai milyaran bintang, dan berada
amat jauh dari kita, jauh di luar Bima Sakti. Dan melalui jalan yang telah mereka rintis,
kita menyadari bahwa Bima Sakti hanyalah satu dari begitu banyak galaksi-galaksi yang
bertebaran di alam semesta yang maha luas ini.
Gambar
Alpha Centauri, bintang paling terang di Rasi Centaurus, terletak di lLangit Selatan

Sejarah Penelitian Galaksi

Pada tahun 1610, Galileo galilei menggunakan teleskop untuk mengkaji jalur terang di
langit yang dikenal sebagai Milky way dan mendapati bahwa ia terdiri dari bintang-
bintang malam yang banyak. Kemudian pada tahun 1755, Imanuel Kant, menggunakan
hasil kerja oleh asrronomi Thomas Wright, menjangkau secara benar bahwa galaksi
terdiri dari sejumlah buntang besar yang berputar, dikekalkan oleh gaya tarik galaksi
yang disebut dengan gaya gravitasi. Kant mengatakan bahwa Nebula merupakan galaksi
yang terasing yang pernah ditemukan. Pada akhir abad ke 18, Charles Messier
mengumpulkan catalog mengandungi 109 nebula paling jelas, kemudian diikuti catalog
5000 nebula yang di himpun oleh William Harchel. Pada tahun 1845, Lord rose
membina teleskop baru dan mampu membedakan antara nebula elliptical dan nebula
spiral. Bagimanapun nebula tidak diterima sebagai galaksi yang terasing, perkara ini
diselesaikan oleh Edwin Hubble pada awal 1920-an dengan menggunakan teleskop
baru. Dia Berjaya menyelesaikan bagian luar setengan spiral. Hubble menggunakan
sebuah teori yang masih dipergunakan hingga saat ini, teori tersebut dinamakan
teori Hubble.
Percobaan pertama yang dilakukan oleh Hubble adalah menjelaskan bima sakti dan
kedudukan di dalamnya oleh William Harchel pada tahun 1785 dengan mengira denga
cermat jumlah bintang pada kedudukan berlainan langit. Menggunakan pendekatan
yang lebih baik.

B. Proses Terbentuknya Galaksi


Untuk pertama kalinya rahasiapembentukan galaksi mulai dari awal meledaknya
bintang tua hingga proses evolusinya selama berjuta-juta tahun dan hingga akhirnya
berbentuk seperti sekarang ini yang berhasil terpecahaka. Bahkan secara tiga dimensi
galaksi itu terbentuk berhasil dipetakan. Teori lain mengatakan bahwa terbentuknya
galaksi iru menggunakan model “hierarch cal formation,” yaitu proses selangkah demi
selangkah dimana galaksi yang kecil bergabung dengan galaksi yang besar. Seseorang
dapat berpikir tentang cara ini yaitu dengan membayangkan aliran air yang bergabung
dan membentung aliran sungai. Model teorikal ini meramalkan bahwa galaksi raksasa
tumbuh lewat banyaknya penggabungan selama masa hidupnya. Namun bagaimana
nanti ketika pertumbuhannya berhenti? Kapan suatu galaksi yang paling besar
mendapatkan massa yang terbanyak?Untuk menjawab pertanyaan ini para anstronom
mempelajari galaksi raksasa di dalam gugusan sama dengan kota kosmologikal yang
memenuhi galaksi, meski galaksi paling terang dalam gugusan yang tumbuh kokoh
dalam miliaran tahun terakhir tetap diperdebatkan, pengamatan kami menunjukkan hal
itu terjadi saat galaksi itu meningkatkan massanya jadi 50% lebih besar, tutur kepala
Kimvy tran dari University Of Zurich Swiss. Para Anstronom memakai suatu
sekumpulan instrument besar dari teleskop dan alat-alat, termasuk ESO Very Large
Telescope (VLT) dan Hubble Space Telescope, untuk mempelajari dalam detail yang luar
biasa terhadap galaksi yang terletak 4 milliar tahun cahaya itu. Galaksi ini terletak
didalam suatu system yang luar biasa, yaitu gabungan dari 4 kelompok galaksi yang
menjadi satu gugusan. Secara terpisah, tim juga mengambil foto dengan VIMOS dan
spektrumnya dengan FORS2, kedua instrumen itu melekat pada VLT. Dari pengamatan
ini dan pengamatan lainnya, para astronom dapat mengidentifikasikan total 198 galaksi
yang merupakan milik keempat kelompok ini. Galaksi yang paling terang di setiap
kelompok berisi antara 100 hingga 1000 milliar bintang, suatu jumlah yang dapat
dibandingkan dengan kebanyakan galaksi raksasa lain di dalam gugusan. Yang
merupakan kejutan adalah di dalam 3 dari 4 kelompok ini, galaksi yang paling terang ini
juga memiliki pasangan terang yang lain. Pasangan galaksi ini adalah sistem gabungan,
tutur Tran. Galaksi terterang pada setiap kelompok ini bisa disusun dalam suatu urutan
yang akan menunjukkan bagaimana galaksi yang terang terus tumbuh pada sekitar 5
milliar tahun yang lalu. Kelihatannya selama periode kanibalisme galaksi baru-baru ini,
galaksi paling terang ini menjadi sedikitnya 50% lebih besar. Penemuan ini
menyediakan pengesahan yang kuat dan unik dari hierarchical formation sebagaimana
yang ditunjukkan baik pada kedua pembentukan galaksi dan gugusan. Bintang pada
galaksi ini sudah tua sehingga kita harus memutuskan bahwa penggabungan baru-baru
ini tidak akan menciptakan bintang generasi baru, tutur Tran. Kebanyakan bintang
dalam galaksi ini lahir setidaknya 7 milliar tahun lalu. Tim ini terdiri oleh KimVy H. Tran
(Institut Fisika Teoritik Universitas Zurih, Swiss), John Moustakas (Universitas New
York, AS), Anthony H. Gonzales dan Stefan J. Kautsch (Universitas Florida, Gainesville,
AS), dan Lei Bai dan Dennis Zaritsky (Obsevatorium Steward, Universitas Arizona, AS).
Hasil penelitian yang dipresentasikan disini, telah dipublikasikan di dalam
Astrophysical Journal Letters: The Late Stellar Assembly Of Massive Cluster Galaxies Via
Major Merging, oleh Tran et al. (The Epoch Times/den)

C. Bentuk-bentuk Galaksi

1. Galaksi Spiral
Galaksi spiral adalah galaksi yang berbentuk piringan dan mempunyai struktur lengan
yang spiral. Galaksi spiral mempunyai 3 bagian utama yaitu bulge, halo dan piringan.
 Bulge adalah daerah di bagian galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Di
daerah ini bintang tua akan lebih mudah untuk ditemukan daripada bintang yang muda,
hal ini disebabkan pada daerah ini hanya sedikit dijumpai materi pembentik bintang.
Bulge ini berbentuk ellipsoid seperti bola rugby. Bintang-bintang didalamnya bergerak
denga kecepatan tingkat orbitnya secara acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi.
Dari perhitungan kecepatan orbit bintang-bintang didalamnya, didapat kesimpulan
bahwa terdapat sebuah benda bermassa yang sangat besar yang berada di pusat galaksi
semuanya adalah galaksi spiral. Termasuk galaksi Andromeda.
 Halo, halo berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga membentang
melingkupi bulge dan piringan, bahkan lebih jauh daripada batas terluar piringan
galaksi yang isa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi 2
kelompok: (a). Steller yaitu bintang-bintang yang berada di bagian halo.(b). Dark halo
yaitu kelompk bintang-bintang tuayang jumlah anggotanya mencapai jutaan buah.
 Piringan adalah daerah yang berada di galaksi yang terdapat bintang-bintang muda
serta debu antar bintang yang terletak di lengan spiral. Banyak ditemukannya bintang
muda dan gas antar bintang yang berkaitan dengan erat, karena gas adalah materi
utama pembentuk bintang. Di bebrapa lokasi bahkan ditemukan bintang-bintang muda
yang masih diselimuti oleh gas, yang menandakan bahwa bintang-bintang tersebut
terbentuk.
Ciri-ciri galaksi spiral:
 Mempunyai inti (pusat) yang berbentuk roda atau batang.
 Mempunyai selubung bulat yang membungkus pusat yang terdiri dari bintang dan
gugus bintang.
 Mempunyai lengan spiral yang mengelilingi pusat di daerah khatulistiwa

Gambar Galaksi yang Berbentuk Spiral

2. Galaksi Elips
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk yang
sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah pandang kita
dari depan, samping atau dari atas dari galaksi tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini
adalah mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai bentuk galaksi yang
berebentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini terlihat jelas. Galaksi elips sangat sedikit
mengandung materi antar bintang. Contoh dari galaksi ini adalah M87, yaitu galaksi
elips raksasa yang terdapat di rasi virgo.

Gambar Galaksi Berbentuk Elips

3. Galaksi yang Tidak Beraturan


Adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk yang khusus, tidak
seperti tipe galaksi yang lainnya. Anggota dari galaksi terdiri dari bintang-bintang tua
dan muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah awan Magellan besar dan juga Awan
megellan kecul, dua buah galaksi tetangga terdekat bima sakti, yang hanya jarak sekitar
180.000 tahun cahaya dari bima sakti. Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung
materi antar bintang yang terdiri dari gas-gas debu.

Gambar Galaksi Tidak Beraturan

4. Galaksi Bima Sakti


Galaksi bima sakti merupakan galaksi kita, galaksi bima sakti ini berbentuk spiral dan
berebentuk seperti cakram, garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahay (30.600pc).
Diperkirakan galaksi berumur 12-14 biliun tahun dan terdiri dari 100 biliun bintang.
Istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu
satu tahun. Dengan kecepatan 300.000km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan
menempuh jarak sekitar 9,5 juta kilometer. Jadi satu tahun cahaya adalah 9,5 juta km.
ini berarti garis tengah galaksi kita sekitar 100.000 x 9,5 juta km, atau 950 ribu juta km.
Untuk memudahkan perhitungan, maka dipergunakan satuan jarak yaitu tahun cahaya.
Denag satuan ini, tebal bagian galaksi kita sekitar 10.000 tahun cahaya. Lalu bagaimana
dengan letak matahari? Matahari terletak sekitar 30.000 triliun dari pusat bima sakti .
Matahari bukanlah bintang istimewa, tetapi hanyalah salah satu dari 200 milyar buah
bintang anggota bima sakti. Bintang bintang anggotra bima sakti ini tersebar dengan
jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun cahaya. Bintang
terdekat dengan matahsi adalah Proxima Centauri, yang berjarak 4,23 tahun cahaya.
Semakin kearah pusat galaksi, jarak antar bintang semakin dekat, atau dengan kata lain
kerapatan galaksi kearah pusat semakin besar.
Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9.5×1017 km),
dan diperkirakan rata rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9.5×1015 km).
Bima Sakti diestimasikan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang dan mungkin
hingga 400 miliar bintang. Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa
rendah, yang sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram bintang, terletak piringan
gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima
Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1.1×1017 km) - sebesar dua
kali nilai yang diterima sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai
misal kalau diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk awan oort, akan
berukuran tidak lebih dari 1 mm.
Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima
Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil (the Large and the Small Magellanic Clouds),
yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1.7×1018 km). Pada
jarak ini dan lebih jauh selanjutnya, orbit-orbit dari obyek sekitar akan didisrupsi oleh
awan magelan, dan obyek obyek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar dari
Bima Sakti.
Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan
bahwa ukuran Bima Saki adalah lebih besar dari yang diketahui sebelumnya. Ukuran
Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat,
galaksi Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah
formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di posisi yang
berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai daerah
itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya. Estimasi
kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian menunjukan dark matter
yang terkandung di dalam galaksi) adalah 914,000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi
dari nilai umum sebelumnya 792,000 km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa
total masa Bima Sakti adalah sekitar 3 trillion bintang, atau kira kira 50% lebih besar
dari perkiraan sebelumnya.

Gambar Galaksi Bima Sakti

5. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 galaksi di luar
galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada
malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan
galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya.
Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara
khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan
mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika
diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian
galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut
bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti
dengan kecepatan sekitar 300 km/detik

Galaksi Andromeda adalah galaksi yang berbentuk spiral. Jarak yang merentang antar
bima sakti dan juga Andromeda itu tergolon dekat dalam pandangan anstronomi, sebab
masih banyak karak antar galaksi yang jaraknya lebih fantastis.
Gambar Galaksi Andromeda

6. Galaksi Bertumbukan
Penyebab adanya tumbukan antar galaksi yaitu adanya gaya gravitasi yang terdapat
pada daerah galaksi. Gaya gravitasi ini menyebabkan galaksi-galaksi yang ada itu
mengalami pergerakan, hingga akhirnya antar galaksi yang sama-sama mengalami
gerak gravitasi ini mendekat dan akhirnya mengalami tumbukan galaksi. Lalu apa yang
terjadi jika antar galaksi itu mengalami tumbukan?apakah akan terjadi kiamat?
Menurut penelitian anstronomi jiak galaksi itu bertumbukan tidak terjadi kiamat, sebab
dalam galaksi itu jarak antar bintang-bintang itu sangat jauh satu sama lain. Sehingga
jika terjadi tumbukan kemungkinan kecil akan terjadi tabrakan bintang yang berada
dalam galaksi tersebut, selain itu dalam galaksi mempunyai runag hampa yang sangat
banyak sekali. Sehingga dengan alaasn bahwa jarak antar bintang yang satu dengan
yang lainnya yang sangat jauh dan adanya ruang hampa yang sangat banyak dalam
galaksi, memungkinkan jika galaksi mengalami tabrakan tidak terjadi kiamat.

Gambar Galaksi Bertumbukan


7. Gugus Galaksi

Gambar Gugus Galaksi

Seperti halnya bintang-bintang berkelompok dalam galaksi, galaksi-galaksi juga


berkelompok membentuk gugus-gugus galaksi. Bima Sakti dan Andromeda beserta
sekitar 25 galaksi sekitarnya (termasuk Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil)
membentuk sebuah gugus galaksi yang kita namakan Rumpun Lokal. Gugus galaksi pun
bukannya hanya satu. Ada beribu-ribu gugus galaksi lain selain Rumpun Lokal. Misalnya
saja Gugus Virgo yang beranggotakan sekitar 2.500 buah galaksi. Gugus-gugus galaksi
yang saling berdekatan membentuk kelompok yang lebih besar lagi yang kita sebut
superkluster. Rumpun Lokal (gugus galaksi tempat Bima Sakti berada) bersama-sama
dengan gugus-gugus galaksi sekitarnya membentuk superkluster yang kita namakan
Superkluster Virgo. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Milton Humason dan
Edwin Powell Hubble, diperoleh kesimpulan bahwa galaksi-galaksi bergerak menjauhi
Bumi (yang berarti menjauhi Bima Sakti) dengan kecepatan yang berbanding lurus
dengan jarak galaksi tersebut. Semakin jauh sebuah galaksi terhadap pengamat,
semakin besar kecepatan menjauhnya. Hal ini teramati dari spektrum galaksi-galaksi
tersebut yang mengalami pergeseran merah. Ini adalah pembuktian dari teori
kosmologi yang meramalkan bahwa alam semesta mengembang. Dan galaksi-galaksi ini
dibawa oleh ruang yang mengembang. Pengembangan alam semesta inilah yang
menyebabkan spektrum dari galaksi-galaksi yang berada semakin jauh dari kita
semakin besar pergeseran merahnya. Pergeseran merah yang disebabkan oleh ruang
yang mengembang ini disebut pergeseran merah kosmis (pergeseran merah ekspansi).
Dengan menganalisa spektrum cahaya galaksi, kita bisa mengetahui seberapa cepat
sebuah galaksi menjauhi kita dengan melihat seberapa besar pergeseran spektrum
galaksi tersebut.
Gambar Pergeseran Spektrum Galaksi

Jika sekarang yang kita amati adalah galaksi-galaksi saling menjauhi, ini berarti pada
masa lalu jarak antar galaksi lebih dekat dibanding sekarang. Dan jika waktu kita
telusur terus ke belakang, kita akan tiba pada waktu ketika galaksi-galaksi itu saling
bersentuhan, saling bertumpuk menjadi satu. Dari sinilah lahirnya teori Dentuman
Besar (Big Bang), yaitu teori terbaik yang kita miliki sekarang ini untuk menerangkan
awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta bermula dari suatu
keadaan terkompresi/terpadatkan dengan kerapatan yang tak terhingga besarnya, dan
mulai mengembang semenjak suatu masa tertentu yang kita namakan Dentuman Besar.
Dentuman Besar ini diperkirakan terjadi sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu. Dari
situlah seluruh materi ruang dan waktu berasal, termasuk manusia.

Bahwa di alam semesta ini terdapat banyak galaksi, hanya saja sepanjang penelitian
hanya beberapa galaksi yang bisa teridentifikasi, galaksi mempunyai tiga bentuk, yakni
bentuk spiral, elips, dan juga tak beraturan. Bumi yang merupakan planet kita ini
termasuk dalam galaksi bima sakti, dan galaksi bima sakti ini merupakan bentuk galaksi
spiral. Diperkirakan 30 miliar tahun yang akan datang akan terjadi timbukan antar
galaksi, dimana galaksi yang diperkirakan bertumbukan adalah galaksi bima sakti dan
Andromeda, galaksi Andromeda merupakan galaksi yang paling dekat dengan galaksi
kita. Tumbukan galaksi ini dikarenakan adanya gaya gravitasi yang berada pada daerah
galaksi.

Anda mungkin juga menyukai