Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas segala limpahan Rahmat
dan Inayah-Nya kami dapat menyusun makalah tentang Jagad raya, Bintang, Galaksi dan Rasi
Bintang.
Makalah ini di susun berdasarkan apa yang telah kami pelajari, kami selaku siswa yang masih
banyak terdapat kekurangan sangat mengharapkan saran sebagai masukan dan tambahan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat
Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada orang tua, Ustadz/
Ustadzah yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam mencari ilmu dan belajar di
sekolah ini. Semoga menjadi amal dan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi mereka yang
membutuhkan.
Bandung, Agustus 18
penyusun
JAGAT RAYA
Jagat Raya merupakan ruang yang tidak terbatas yang didalamnya terdiri dari seluruh
materi termasuk tenaga dan radiasi.
Jagat Raya disebut juga dengan alam semesta, luasnya tidak dapat diukur maupun
ditentukan batas-batasnya.
Jagat raya terdiri dari semua materi termasuk galaxy, bintang, matahari, asteroid dan
lain sebagainya. Meskipun demikian materi jagat raya secara keseluruhan masih menjadi
sebuah rahasia yang belum terungkap.
Banyak sekali teori yang mengemukakan terbentuknya jagat raya atau alam semesta.
Berikut adalah beberapa teori yang dikemukakan leh para ahli :
Teori Ledakan Besar atau disebut dengan Big Bang Theory merupakan suatu teori yang
menyebutkan proses terbentuknya jagat raya.
Dalam teori tersebut disebutkan jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat
besar dengan berat jenis yang besar pula. Kemudian massa ini mengalami ledakan yang
sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa.
Saat terjadi ledakan bagian-bagian dari masa tersebut berserakan dan terpental menjauhi
pusat ledakan. Miliaran tahun kemudian bagian-bagian tersebut membentuk kelompok-
kelompok yang kemudian disebut dengan Galaxy dalam sistem Tata Surya.
Teori keadaan tetap menyebutkan bahwa alam semesta tidak berawal dan juga tidak
berakhir.
Teori Keadaan Tetap atau yang disebut dengan Creatio Continua Theory merupakan teori
yang dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi dan Gold.
Teori ini mengatakan bahwa alam semesta selalu menuai dengan laju tetap dan materi baru
terus menerus tercipta. Hal ini mengakibatkan dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh
materi yang berjumlah tetap.
Agar jagat raya selalu dalam keadaan tetap maka diciptakan bahan baru secara
berkesinambungan atau kontinu. Bahan baru ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam
semesta memuai secara terus menerus.
Bahan ini kemudian menimbukan tekanan yang selanjutnya memadat menjadi galaksi dan
mengisi kekosongan yang ditimbulkan akibat pemuaian.
Teori ekspansi dan kontraksi menyebutkan terbentuknya jagat raya adalah karena adanya
suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan
oleh adanya reaksi inti hidrogen.
Pada tahap inilah terbentuk galaksi-galaksi dan tata surya. Tahap ini diperkirakan
berlangsung selama 30 miliar tahun.
BINTANG
I.2 PENGERTIAN BINTANG
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri. Menurut ilmu
astronomi, definisi bintang adalah semua benda massif (bermassa antara 0,08 hingga 200
kali massa matahari) yang sedang atau pernah melakukan pembangkitan energi melalui fusi
nuklir. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak
memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan
Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima
Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi
memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang
menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang
menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Jarak bintang terhadap matahari merupakan karakteristik yang sulit untuk ditentukan tetapi
sangat penting. Semua proses kehidupan bintang ditentukan oleh rata-rata jumlah dan jenis
energi yang diradiasikan. Jumlah energi bintang yang diradiasikan ke jagat raya tidak dapat
diketahui sampai jaraknya dapat ditentukan.
Dengan mengetahui karakteristik bintang, maka dapat dibedakan bintang dengan benda
langit lainnya yang tampak seperti bintang.
Diameter Cakram sebagian besar bintang terlalu kecil diameter sudutnya untuk dapat
diamati dengan teleskop optis bumi yang ada saat ini, sehingga dibutuhkan teleskop
interferometer untuk menghasilkan citra sebuah bintang.
Ukuran bintang sangat beragam, mulai dari bintang neutron, yang hanya berdiameter
antara 20 sampai 40 km, hingga bintang maharaksasa seperti Betelgeuse di rasi bintang
Orion, yang berdiameter sekitar 650 kali diameter matahari atau sekitar 900 juta km.
Namun Betelgeuse memiliki kepadatan yang jauh lebih rendah dari matahari.
Massa Salah satu bintang paling masif yang diketahui adalah Eta Carinae. Dengan massa
hingga 100–150 kali massa matahari, bintang ini pun memiliki jangka hidup yang hanya
beberapa juta tahun. Penelitian terhadap gugus Arches menunjukkan bahwa batas tertinggi
massa bintang dalam era sekarang alam semesta adalah 150 kali massa matahari. Alasan
untuk batas ini belum diketahui secara pasti, tapi sebagiannya disebabkan oleh luminositas
Eddington, yaitu jumlah maksimal luminositas yang dapat melewati atmosfer bintang tanpa
harus melontarkan gas ke ruang angkasa. Besar gravitasi permukaan sebuah bintang
ditentukan oleh diameter dan massanya
Pengamatan kinematika bintang biasanya dinilai dengan kecepatan radialnya menuju atau
menjauhi matahari dan pergeserannya secara melintang. Melalui informasi ini maka ilmuan
dapat mengetahui asal mula, umur, bahkan struktur dan evolusi bintang dan galaksi di
sekitarnya.
Komposisi Bintang
Bintang bintang yang ada di galaksi kita massanya terdiri dari sekitar 71 % hidrogen dan 27
% helium serta sisanya biasa adalah molekul yang lebih berat. Karena unsur unsur berat
terus bertambah di awan molekul (tempat terbentuknya bintang), maka unsur yang dimiliki
suatu bintang menjadi faktor penting untuk mengetahui umur bintang tersebut. Selain itu
unsur yang dimiliki suatu bintang dapat memberikan informasi tentang sistem planet pada
bintang tersebut.
Suatu bintang akan terbentuk apabila memiliki bagian inti yang setimbang secara
hidrostatis. Kesetimbangan hidrostatis ini terjadi ketika tekanan dari dalam ke luar bintang
mengimbangi gaya gravitasi yang menarik bintang dari luar ke dalam. Selain berada dalam
(suhu).
plasma yang berfungsi seperti sebuah dinamo. Medan magnet yang dihasilkan tersebut
akan meliputi seluruh bintang. Massa, kandungan bintang dan aktivitas pada permukaan
sebuah bintang merupakan faktor yang menentukan kekuatan dari medan magnet yang
Rotasi Bintang
Alat yang dilakukan untuk mengukur laju rotasi sebuah bintang disebut Spektroskopi, cara
lain yang juga sering digunakan adalah sengan mangamati laju rotasi bintik bintang. Bintang
yang lebih muda biasnaya memiliki laju rotasi yang lebih cepat dibandingkan bintang yang
lebih tua. Medan magnet dan angin bintang akan mempengaruhi laju rotasi bintang
tersebut.
Suhu Bintang
Suhu permukaan suatu bintang akan ditentukan oleh energi di intinya, biasanya suhu suatu
bintang ini diperkirakan dari indeks warna bintang. Bintang masif biasnaya memiliki suhu
Umur Bintang
Umur bintang yang banyak ditemui saat ini biasanya adalah 1 – 10 milyar tahun. Ada
bintang yang mungkin lebih tua sedikit, adapula yang lebih muda. Perkiraan umur sebuah
bintang dapat dilihat dari massanya, biasanya semakin tinggi massa sebuah bintang maka
Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem dan terdiri dari banyak
benda-benda angkasa berukuran besar yang dikelilingi oleh benda-benda angkasa secara
teratur. Menurut para ahli Astronomi, pengertian galaksi adalah sistem yang terdiri atas
bintang, debu dan gas yang sangat luas, dengan gaya gravitasi yang dimiliki anggotanya.
Umumnya suatu galaksi terdiri dari milliaran bintang dengan warna, ukuran, dan
karekteristik yang beragam.
Secara etimologi, galaksi berasal dari bahaya yunani yaitu Galaxias yang berarti sesuatu
yang menyerupai susu, karena waktu itu tampak pita putih samar pada penampakannya di
angkasa. Dalam perkembangannya kemudian berubah menjadi "nebula spiral" untuk objek
tertentu, lalu istilah tersebut berganti menjadi "island universe" yang berarti alam semesta
pulau, namun kata tersebut berubah menjadi "universe" (alam semesta) berarti
keseluruhan jagad raya, kemudian kata tersebut berubah menjadi galaksi.
II.3 Bentuk-Bentuk Galaksi - Galaksi memiliki beragam bentuk yang dilihat dari bentuk
morfologinya tiga yaitu bentuk elips, bentuk spiral, bentuk tak beraturan. Berikut
penjelasan dari bentuk-bentuk galaksi:
Elips : Galaksi ini penampakannya terlihat seperti elips yang termasuk dalam tipe ini
dimulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola
pepat. Struktur galaksi bertipe elips tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat
sedikit mengandung materi antarbintang dan anggotanya adalah bintang-bintang
tua. Contoh galaksi berbentuk Elips adalah M87, Galaksi M87 adalah galaksi elips
raksasa yang terdapat dalam Rasi Virgo
Spiral : Galaksi ini terdiri dari sebuah piringan bintang-bintang yang berotasi, materi
antarbintang, serta tonjolan pusat yang terdiri atas bintang-bintang tua. Selain dari
itu, terdapat lengan-lengan dari spiral yang menjulur keluar dari tonjolan pusat.
Bintang-bntang tua terdapat dalam kumpulan bintang-bintang dengan berjumlah
ratusan dan berbentuk bola. Galaksi spiral berotasi dengan cepat yang membuat
galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Contoh galaksi yang bertipe
spiral adalah galaksi andromeda dan galaksi bimasakti. Galaksi bimasakti inilah bumi
berada.
Tak Beraturan : Galaksi yang memiliki bentuk khusus. Galaksi ini memiliki anggota
yang terdiri dari bintang-bintang tua dan juga muda. Contoh Galaksi Tak beraturan
adalah awan galaksi magellan besar dan awan galaksi magellan kecil yang hanya
berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari bimasakti. Galaksi tak beraturan banyak
mengandung materi gas dan debu.
1. Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya
pantulan;
2. Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya;
3. Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
4. Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk
tidak beraturan.
Dalam jagat raya ini, terdapat begitu banyak galaksi. Ada beberapa galaksi di antaranya
telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi Ursa
Mayor, galaksi jauh, galaksi Black Eye dan galaksi kita yitu galaksi Bimasakti.
1. Galaksi Bimasakti
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris William
Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar
130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya sama dengan 9.500 milyar kilometer). Galaksi
Bimasakti merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya.
2. Galaksi Magellan
Galaksi Magellan adalah galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti. Jaraknya kurang
lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini memiliki bentuk
tak beraturan.
4. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dikategorikan sebagai galaksi raksasa karena memiliki diameter sekitar
200 ribu tahun cahaya atau dua kali lebih besar dari galaksi Bimasakti. Andromeda memiliki
massa 300 sampai 400 biliun kali masa matahari. Bentuknya yang bulat khas dan ukurannya
yang besar membuat galaksi ini mudah diamati dengan menggunakan teleskop sederhana.
Galaksi Andromeda berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti.
5. Galaksi Jauh
Galaksi ini terletak lebi dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti, dan termasuk
galaksi jauh. Contoh galaksi jauh lainnya yaitu galaksi Silvery, Triangulum, dan Whipool.
Rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan
membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga diemnsi, kebanyakan bintang yang
kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti
berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi
dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang
tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu
yang dikenal luas oleh masyarakat tetapi tidak diakui oleh para ahli astronomi
Rasi Andromeda
Andromeda adalah salah satu rasi bintang yang terletak di belahan langit utara. Rasi bintang
ini berbentuk seperti huruf V dan bisa dilihat paling jelas di musim gugur bila kita tinggal di
belahan bumi utara. Rasi ini terletak di dekat kutub utara, sehingga hanya beberapa tempat
di belahan langit selatan yang bisa melihat rasi ini dengan cukup jelas.
Rasi Antlia
Rasi Antlia adalah salah satu rasi bintang yang terletak di belahan langit selatan. Nama
Antlia berasal dari bahasa Yunani yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih
adalah pompa, atau lebih tepatnya pompa udara.
Rasi ini ditemukan oleh astronom Perancis Abbé Nicolas Louis De Lacaille pada abad 18 .
Rasi ini pada awalnya dinamakan Antlia pneumatica untuk menghargai penemuan pompa
udara yang ditemukan oleh fisikawan Perancis, Denis Papin. Antlia tidak memiliki mitologi
secara khusus karena Lacaille tidak menggunakan tradisi memberi nama berdasar mitologi,
tetapi berdasar nama latin suatu alat.
Rasi bintang ini dikelilingi oleh berbagai rasi yang lain. Mulai dari utara, Antlia
dikelilingi Hydra sang Monster laut, Pyxis yang merupakan sebuah kompas, Vela yang
merupakan layar dan Centaurus.
Bintang yang paling terang di rasi ini adalah Alpha antliae, sebuah bintang oranye raksasa
dengan magnitudo 4,25.
Rasi Apus
Apus adalah salah satu rasi bintang redup yang terletak di belahan langit selatan. Rasi
bintang ini pertama kali didefinisikan pada abad 16.
Rasi Aquarius
Rasi Aquila
Rasi Ara
Rasi Aries
Rasi Auriga
Rasi Bootes
Rasi Caelum
Rasi Camelopardalis
Rasi Cancer
Rasi Capricornus
Rasi Carina
Rasi Cassiopeia
Rasi Centaurus
Rasi Cepheus
Rasi Cetus
Rasi Chamaeleon