Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas segala limpahan Rahmat
dan Inayah-Nya kami dapat menyusun makalah tentang Jagad raya, Bintang, Galaksi dan Rasi
Bintang.

Makalah ini di susun berdasarkan apa yang telah kami pelajari, kami selaku siswa yang masih
banyak terdapat kekurangan sangat mengharapkan saran sebagai masukan dan tambahan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat

Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada orang tua, Ustadz/
Ustadzah yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam mencari ilmu dan belajar di
sekolah ini. Semoga menjadi amal dan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi mereka yang
membutuhkan.

Bandung, Agustus 18

penyusun
JAGAT RAYA

I.I Pengertian Jagat Raya

Jagat Raya merupakan ruang yang tidak terbatas yang didalamnya terdiri dari seluruh
materi termasuk tenaga dan radiasi.

Jagat Raya disebut juga dengan alam semesta, luasnya tidak dapat diukur maupun
ditentukan batas-batasnya.

Jagat raya terdiri dari semua materi termasuk galaxy, bintang, matahari, asteroid dan
lain sebagainya. Meskipun demikian materi jagat raya secara keseluruhan masih menjadi
sebuah rahasia yang belum terungkap.

II.I Teori Terbentuknya Jagat Raya

Banyak sekali teori yang mengemukakan terbentuknya jagat raya atau alam semesta.
Berikut adalah beberapa teori yang dikemukakan leh para ahli :

Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)

Teori Ledakan Besar atau disebut dengan Big Bang Theory merupakan suatu teori yang
menyebutkan proses terbentuknya jagat raya.

Dalam teori tersebut disebutkan jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat
besar dengan berat jenis yang besar pula. Kemudian massa ini mengalami ledakan yang
sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa.

Saat terjadi ledakan bagian-bagian dari masa tersebut berserakan dan terpental menjauhi
pusat ledakan. Miliaran tahun kemudian bagian-bagian tersebut membentuk kelompok-
kelompok yang kemudian disebut dengan Galaxy dalam sistem Tata Surya.

Teori Keadaan Tetap (Creatio Continua Theory)

Teori keadaan tetap menyebutkan bahwa alam semesta tidak berawal dan juga tidak
berakhir.
Teori Keadaan Tetap atau yang disebut dengan Creatio Continua Theory merupakan teori
yang dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi dan Gold.

Teori ini mengatakan bahwa alam semesta selalu menuai dengan laju tetap dan materi baru
terus menerus tercipta. Hal ini mengakibatkan dalam ruang tertentu selalu dipadati oleh
materi yang berjumlah tetap.

Agar jagat raya selalu dalam keadaan tetap maka diciptakan bahan baru secara
berkesinambungan atau kontinu. Bahan baru ini menimbulkan tekanan yang memaksa alam
semesta memuai secara terus menerus.

Bahan ini kemudian menimbukan tekanan yang selanjutnya memadat menjadi galaksi dan
mengisi kekosongan yang ditimbulkan akibat pemuaian.

Teori ekspansi dan Kontraksi (The Oscillating Theory)

Teori ekspansi dan kontraksi menyebutkan terbentuknya jagat raya adalah karena adanya
suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan
oleh adanya reaksi inti hidrogen.

Pada tahap inilah terbentuk galaksi-galaksi dan tata surya. Tahap ini diperkirakan
berlangsung selama 30 miliar tahun.
BINTANG
I.2 PENGERTIAN BINTANG

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri. Menurut ilmu
astronomi, definisi bintang adalah semua benda massif (bermassa antara 0,08 hingga 200
kali massa matahari) yang sedang atau pernah melakukan pembangkitan energi melalui fusi
nuklir. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah tidak
memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan
Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima
Centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi
memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang
menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang
menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).

Jarak bintang terhadap matahari merupakan karakteristik yang sulit untuk ditentukan tetapi
sangat penting. Semua proses kehidupan bintang ditentukan oleh rata-rata jumlah dan jenis
energi yang diradiasikan. Jumlah energi bintang yang diradiasikan ke jagat raya tidak dapat
diketahui sampai jaraknya dapat ditentukan.

II.2 KARAKTERISTIK BINTANG

Dengan mengetahui karakteristik bintang, maka dapat dibedakan bintang dengan benda
langit lainnya yang tampak seperti bintang.

Diameter Cakram sebagian besar bintang terlalu kecil diameter sudutnya untuk dapat
diamati dengan teleskop optis bumi yang ada saat ini, sehingga dibutuhkan teleskop
interferometer untuk menghasilkan citra sebuah bintang.

Ukuran bintang sangat beragam, mulai dari bintang neutron, yang hanya berdiameter
antara 20 sampai 40 km, hingga bintang maharaksasa seperti Betelgeuse di rasi bintang
Orion, yang berdiameter sekitar 650 kali diameter matahari atau sekitar 900 juta km.
Namun Betelgeuse memiliki kepadatan yang jauh lebih rendah dari matahari.
Massa Salah satu bintang paling masif yang diketahui adalah Eta Carinae. Dengan massa
hingga 100–150 kali massa matahari, bintang ini pun memiliki jangka hidup yang hanya
beberapa juta tahun. Penelitian terhadap gugus Arches menunjukkan bahwa batas tertinggi
massa bintang dalam era sekarang alam semesta adalah 150 kali massa matahari. Alasan
untuk batas ini belum diketahui secara pasti, tapi sebagiannya disebabkan oleh luminositas
Eddington, yaitu jumlah maksimal luminositas yang dapat melewati atmosfer bintang tanpa
harus melontarkan gas ke ruang angkasa. Besar gravitasi permukaan sebuah bintang
ditentukan oleh diameter dan massanya

Kinematika (Pergerakan) Bintang

Pengamatan kinematika bintang biasanya dinilai dengan kecepatan radialnya menuju atau

menjauhi matahari dan pergeserannya secara melintang. Melalui informasi ini maka ilmuan

dapat mengetahui asal mula, umur, bahkan struktur dan evolusi bintang dan galaksi di

sekitarnya.

Komposisi Bintang

Bintang bintang yang ada di galaksi kita massanya terdiri dari sekitar 71 % hidrogen dan 27

% helium serta sisanya biasa adalah molekul yang lebih berat. Karena unsur unsur berat

terus bertambah di awan molekul (tempat terbentuknya bintang), maka unsur yang dimiliki

suatu bintang menjadi faktor penting untuk mengetahui umur bintang tersebut. Selain itu

unsur yang dimiliki suatu bintang dapat memberikan informasi tentang sistem planet pada

bintang tersebut.

Struktur Inti Bintang

Suatu bintang akan terbentuk apabila memiliki bagian inti yang setimbang secara

hidrostatis. Kesetimbangan hidrostatis ini terjadi ketika tekanan dari dalam ke luar bintang

mengimbangi gaya gravitasi yang menarik bintang dari luar ke dalam. Selain berada dalam

kesetimbangan hidrostatis, inti bintang juga mempertahankan kesetimbangan termal

(suhu).

Medan Magnet Bintang


Medan magnet bintang dihasilkan dari bagian inti bintang, dimana terjadinya gerakan

plasma yang berfungsi seperti sebuah dinamo. Medan magnet yang dihasilkan tersebut

akan meliputi seluruh bintang. Massa, kandungan bintang dan aktivitas pada permukaan

sebuah bintang merupakan faktor yang menentukan kekuatan dari medan magnet yang

dimiliki bintang tersebut.

Rotasi Bintang

Alat yang dilakukan untuk mengukur laju rotasi sebuah bintang disebut Spektroskopi, cara

lain yang juga sering digunakan adalah sengan mangamati laju rotasi bintik bintang. Bintang

yang lebih muda biasnaya memiliki laju rotasi yang lebih cepat dibandingkan bintang yang

lebih tua. Medan magnet dan angin bintang akan mempengaruhi laju rotasi bintang

tersebut.

Suhu Bintang

Suhu permukaan suatu bintang akan ditentukan oleh energi di intinya, biasanya suhu suatu

bintang ini diperkirakan dari indeks warna bintang. Bintang masif biasnaya memiliki suhu

hingga 50.000 derajat celcius.

Umur Bintang

Umur bintang yang banyak ditemui saat ini biasanya adalah 1 – 10 milyar tahun. Ada

bintang yang mungkin lebih tua sedikit, adapula yang lebih muda. Perkiraan umur sebuah

bintang dapat dilihat dari massanya, biasanya semakin tinggi massa sebuah bintang maka

semakin muda bintang tersebut.


GALAKSI
I.3 Pengertian Galaksi

Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem dan terdiri dari banyak
benda-benda angkasa berukuran besar yang dikelilingi oleh benda-benda angkasa secara
teratur. Menurut para ahli Astronomi, pengertian galaksi adalah sistem yang terdiri atas
bintang, debu dan gas yang sangat luas, dengan gaya gravitasi yang dimiliki anggotanya.
Umumnya suatu galaksi terdiri dari milliaran bintang dengan warna, ukuran, dan
karekteristik yang beragam.

Secara etimologi, galaksi berasal dari bahaya yunani yaitu Galaxias yang berarti sesuatu
yang menyerupai susu, karena waktu itu tampak pita putih samar pada penampakannya di
angkasa. Dalam perkembangannya kemudian berubah menjadi "nebula spiral" untuk objek
tertentu, lalu istilah tersebut berganti menjadi "island universe" yang berarti alam semesta
pulau, namun kata tersebut berubah menjadi "universe" (alam semesta) berarti
keseluruhan jagad raya, kemudian kata tersebut berubah menjadi galaksi.

II.3 Bentuk-Bentuk Galaksi - Galaksi memiliki beragam bentuk yang dilihat dari bentuk
morfologinya tiga yaitu bentuk elips, bentuk spiral, bentuk tak beraturan. Berikut
penjelasan dari bentuk-bentuk galaksi:

 Elips : Galaksi ini penampakannya terlihat seperti elips yang termasuk dalam tipe ini
dimulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola
pepat. Struktur galaksi bertipe elips tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat
sedikit mengandung materi antarbintang dan anggotanya adalah bintang-bintang
tua. Contoh galaksi berbentuk Elips adalah M87, Galaksi M87 adalah galaksi elips
raksasa yang terdapat dalam Rasi Virgo
 Spiral : Galaksi ini terdiri dari sebuah piringan bintang-bintang yang berotasi, materi
antarbintang, serta tonjolan pusat yang terdiri atas bintang-bintang tua. Selain dari
itu, terdapat lengan-lengan dari spiral yang menjulur keluar dari tonjolan pusat.
Bintang-bntang tua terdapat dalam kumpulan bintang-bintang dengan berjumlah
ratusan dan berbentuk bola. Galaksi spiral berotasi dengan cepat yang membuat
galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Contoh galaksi yang bertipe
spiral adalah galaksi andromeda dan galaksi bimasakti. Galaksi bimasakti inilah bumi
berada.
 Tak Beraturan : Galaksi yang memiliki bentuk khusus. Galaksi ini memiliki anggota
yang terdiri dari bintang-bintang tua dan juga muda. Contoh Galaksi Tak beraturan
adalah awan galaksi magellan besar dan awan galaksi magellan kecil yang hanya
berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari bimasakti. Galaksi tak beraturan banyak
mengandung materi gas dan debu.

III.3 Ciri-ciri Galaksi

Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya
pantulan;
2. Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya;
3. Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
4. Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk
tidak beraturan.

IV.3 Jenis-jenis Galaksi

Dalam jagat raya ini, terdapat begitu banyak galaksi. Ada beberapa galaksi di antaranya
telah dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi Ursa
Mayor, galaksi jauh, galaksi Black Eye dan galaksi kita yitu galaksi Bimasakti.

1. Galaksi Bimasakti
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris William
Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar
130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya sama dengan 9.500 milyar kilometer). Galaksi
Bimasakti merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya.

2. Galaksi Magellan
Galaksi Magellan adalah galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti. Jaraknya kurang
lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini memiliki bentuk
tak beraturan.

3. Galaksi Ursa Mayor


Galaksi Ursa Mayor berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti. Galaksi ini
mempunyai bentuk elips dan rapat.

4. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dikategorikan sebagai galaksi raksasa karena memiliki diameter sekitar
200 ribu tahun cahaya atau dua kali lebih besar dari galaksi Bimasakti. Andromeda memiliki
massa 300 sampai 400 biliun kali masa matahari. Bentuknya yang bulat khas dan ukurannya
yang besar membuat galaksi ini mudah diamati dengan menggunakan teleskop sederhana.
Galaksi Andromeda berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti.

5. Galaksi Jauh
Galaksi ini terletak lebi dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti, dan termasuk
galaksi jauh. Contoh galaksi jauh lainnya yaitu galaksi Silvery, Triangulum, dan Whipool.

6. Galaksi Black Eye


Pada tahun 1781 seorang astronom Prancis, Charles Messier menemukan sebuah galaksi
dengan sifat yang aneh yaitu memiliki cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut
tersebut mengelilingi intinya yang terang benerang, karena tampak seperti mata manusia,
Messier memberi nama galaksi tersebut Black Eye. Galaksi ini termasuk galaksi spiral dengan
lengannya seperti belalai yang menujulur dari inti yang terang. Jarak galaksi Black Eye dari
Bimasakti sekitar 17 juta tahun cahaya.
RASI BINTANG
I.4 PENGERTIAN RASI BINTANG

Rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan
membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga diemnsi, kebanyakan bintang yang
kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti
berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi
dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang
tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu
yang dikenal luas oleh masyarakat tetapi tidak diakui oleh para ahli astronomi

II.4 NAMA-NAMA RASI BINTANG

 Rasi Andromeda
Andromeda adalah salah satu rasi bintang yang terletak di belahan langit utara. Rasi bintang
ini berbentuk seperti huruf V dan bisa dilihat paling jelas di musim gugur bila kita tinggal di
belahan bumi utara. Rasi ini terletak di dekat kutub utara, sehingga hanya beberapa tempat
di belahan langit selatan yang bisa melihat rasi ini dengan cukup jelas.

 Rasi Antlia

Rasi Antlia adalah salah satu rasi bintang yang terletak di belahan langit selatan. Nama
Antlia berasal dari bahasa Yunani yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih
adalah pompa, atau lebih tepatnya pompa udara.
Rasi ini ditemukan oleh astronom Perancis Abbé Nicolas Louis De Lacaille pada abad 18 .
Rasi ini pada awalnya dinamakan Antlia pneumatica untuk menghargai penemuan pompa
udara yang ditemukan oleh fisikawan Perancis, Denis Papin. Antlia tidak memiliki mitologi
secara khusus karena Lacaille tidak menggunakan tradisi memberi nama berdasar mitologi,
tetapi berdasar nama latin suatu alat.
Rasi bintang ini dikelilingi oleh berbagai rasi yang lain. Mulai dari utara, Antlia
dikelilingi Hydra sang Monster laut, Pyxis yang merupakan sebuah kompas, Vela yang
merupakan layar dan Centaurus.
Bintang yang paling terang di rasi ini adalah Alpha antliae, sebuah bintang oranye raksasa
dengan magnitudo 4,25.

 Rasi Apus
Apus adalah salah satu rasi bintang redup yang terletak di belahan langit selatan. Rasi
bintang ini pertama kali didefinisikan pada abad 16.

 Rasi Aquarius

 Rasi Aquila

 Rasi Ara

 Rasi Aries

 Rasi Auriga

 Rasi Bootes

 Rasi Caelum

 Rasi Camelopardalis

 Rasi Cancer

 Rasi Canes Venatici

 Rasi Canis Major

 Rasi Canis Minor

 Rasi Capricornus

 Rasi Carina

 Rasi Cassiopeia

 Rasi Centaurus

 Rasi Cepheus

 Rasi Cetus

 Rasi Chamaeleon

Anda mungkin juga menyukai