OLEH:
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah di atur dalam Undang-undang
yaituUU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang
Perbankan.Adanya Perbankan syariah di Indonesia bertujuan untuk mewadahi penduduk
di NegaraIndonesia yang hampir seluruh penduduknya beragama Islam.
PEMBAHASAN
Bank syariah adalah suatu bank yang dalam aktivitasnya; baik dalam penghimpunan
danamaupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas
dasar prinsip syariah.
Industri perbankan pertama yang lahir hasil dari kerja tim perbankan MUI adalah Bank
Muamalat Indonesia. Akte pendirian ditandatangani pada tanggal 1 November 1991 dan
beroprasi pada bulan Mei 1992. Hingga pada September 1999 Bank Muamalat Indonesia
telah memiliki lebih dari 45 outlet yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia (Syafi'i
Antonio, 2001)
Krisis ekonomi dan moneter pernah melanda bangsa Indonesia pada akhir tahun 1997
mengakibatkan sistem perekonomian bangsa Indonesia mengalami kesuliatan. Hal tersebut
berdampak pada dunia perbankan di Indonesia. Kualitas aset perbankan menurun secara
drastis. Terdapat beberapa embaga keuangan dan perbankan konvensional gulung tikar dan
ada juga yang dimerger diantara lembaga sesama lembaga keuangan dan perbankan.
Sedangkan perbankan syariah yang tidak menggunakan sistem bunga tetapi menggunakan
sistem bagi hasil sehingga hampir tidak ditemukan permasalahan dalam penyaluran
pembiayaan (non performing loan) pada perbankan syariah dan tidak terjadi negative
spread dalam kegiatan operasional.
Perkembangan Bank Islam di Indonesia walaupun termasuk golongan agak terlambat
jika dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia
mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Pada periode tahun 1992-1998 hanya terdapat
satu unit Bank Syariah, sedangkan pada tahun 2005 jumlah bank syariah di Indonesia
bertambah menjadi 20 unit, yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit usaha syariah. Sementara
itu, jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi
88 buah (Karim, 2010).
Kegiatan usaha Bank Syariah meliputi menghimpun dana dalam bentuk Simpanan
berupa Giro, Tabungan, Deposito atau bentuk lainnya, menyalurkan Pembiayaan, serta jasa
lainnya berdasarkan Akad Syariah.
BAB IV
PENUTUP
1.3 Kesimpulan
Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah. Bank syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu
agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan
modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai.
Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, bank syariah juga tak boleh kalah dengan bank
konvensional dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya.