Anda di halaman 1dari 11

HUKUM DAGANG

(PERBANKAN SYARIAH)
Di bawah bimbingan Dosen:

1. Prof. Dr, Erna Widjajati, S.H., M.H.

2. Yessy Kusumadewi, S.H.,M.H.

Kelompok 5:

1. Putri Rizki Erlina Devie (1833.001.004)


2. Hani Puspita Sari (1833.001.005)
3. Annisa Nurjanah Soraya (1833.001.007)
4. Demes Anggraini (1833.001.020)
5. Aprisa Handayani Sugiat (1833.001.025)
6. Yasmin Kamila Hafizhia (1833.001.230)

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS HUKUM
JAKARTA
2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersususan hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuannya dari teman-teman. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambahkan isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata Bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Jakarta, 30 Oktober 2019

Kelompok 5

1.1 Latar Belakang


Dinamika kesadaran umat Islam untuk mengamalkan ajaran dan menerapkan sistem Islam
secara menyeluruh (kaffah) tampaknya sudah mulai menunjukkan adanya peningkatan,
khususnya dalam bidang ekonomi. Ekonomi dan keuangan Islam sudah mulai memperlihatkan
sosoknya sebagai suatu alternatif baru yang diambil dari ajaran Islam.

Pada dasawarsa 1970 dan 1980-an di Timur Tengah serta negara-negara muslim lainnya telah
dimulai kajian-kajian ilmiah tentang ekonomi dan keuangan Islam yang berbuah terbentuknya
sebuah lembaga keuangan Islam internasional yakni Islamic Development Bank (IDB) – sejenis
bank pembangunan seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia - pada tahun 1975 yang
berkedudukan di Jeddah, yang kemudian diikuti oleh pendirian bank-bank Islam lainnya di Timur
Tengah.

Di Indonesia sendiri, Bank syariah yang pertama baru didirikan sekitar tahun 1991 dan baru
beroperasi pada pertengahan tahun 1992 yang tidak lepas dari dukungan rezim yang berkuasa
saat itu.

Dengan melihat perkembangan bank syariah di atas, agaknya keinginan umat untuk
menjalankan kehidupan bisnis dan transaksinya dalam skala yang lebih luas yang sesuai dengan
prinsip-prinsip ajaran Islam agaknya sudah memiliki sarana yang tepat. Namun, diakui atau pun
tidak, pengetahuan umat tentang bank syariah masih terbatas dan tidak merata. Masih banyak
yang tidak mengenal apa itu bank syariah atau bahkan masih adanya anggapan yang keliru
bahwa bank syariah adalah bank konvensional yang berbaju syariah.

Fungsi Perbankan Syariah

 Penghimpun Dana

Sama seperti halnya bank umum, bank syariah memiliki fungsi utama sebagai penghimpun dana
dari masyarakat. Bedanya, jika pada bank konvensional si penabung mendapatkan balas jasa
berupa bunga, di bank syariah penabung akan mendapatkan balas jasa berupa bagi hasil.

 Penyalur Dana

Fungsi utama bank syariah yang kedua adalah sebagai penyalur dana. Dana yang telah dihimpun
dari nasabah, nantinya akan disalurkan kembali kepada nasabah lainnya dengan sistem bagi
hasil.

 Memberikan Pelayanan Jasa Bank


Fungsi bank syariah yang ketiga adalah sebagai pemberi layanan jasa perbankan. Dalam hal ini,
bank syariah berfungsi sebagai pemberi layanan jasa seperti jasa transfer, pemindah bukuan, jasa
tarikan tunai, dan jasa – jasa perbankan lainnya.
Dalam bank syariah, tujuannya adalah sebagai berikut: Berdasarkan Handbook of
Islamic Banking, tujuan perbankan Islam yaitu sebagai penyedia fasilitas keuangan dengan cara
mengusahakan instrumen-instrumen keuangan yang sepadan dengan ketentuan dan norma
syariah. Sangat berbeda jika dengan bank konvensional, pada bank syariah tidak mempunyai
tujuan untuk memaksimalkan keuntungannya seperti halnya pada sistem perbankan yang
berdasarkan bunga, tetapi tujuan bank syariah adalah untuk memberikan keuntungan sosial
ekonomi untuk orang-orang muslim.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dan sejarah perbankan syariah?


2. Bagaimana prinsip perbankan syariah?
3. Apa saja produk perbankan syariah?
4. Bagaimana tantangan perbankan syariah di tahun 2010?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian dan sejarah perbankan syariah


2. Untuk mengetahui prinsip perbankan syariah
3. Untuk mengetahui produk perbankan syariah
4. Untuk mengetahui bagaimana tantangan perbankan syariah di tahun 2010
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah hukum dagang

2.1 Pengertian Dan Sejarah Perbankan Syariah

Perbankan Syariah merupakan sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum)
Slam. Untuk pembentukan sistem ini didasari oleh larangan larangan dalam agama Islam untuk
memungut juga pinjaman dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk
usaha-usaha yang dicategorikan haram (missal: Usaha yang bekaitan dengan minukam makan. dil),
dimana hal ini tidak dapat disetujui oleh sistem perbankan konvensional. Perbankan Syariah
merupakan salah satu sistem perbankan nasional yang memerlukan berbagai fasilitas pendukung yang
dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi pengembangan ekonomi nasional. Salah satu sarana
pendukung penting adalah keberadaan yang sesuai dan sesuai dengan karekteristiknya. Peraturan
tersebut dikeluarkan dituangkan dalam Undang-Undang Perbankan Syariah. Pembentukan Undang-
Undang PijakanSyariah sesuai kebutuhan dan keniscayaan bagi pengembangnya lembaga ini mengatur
tentang Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tidak spesifik dan tidak mengakomodasi karateristik
operasional perbankan syariah dimana, disisi lain pertumbuhan dan volume usaha bank syariah
berkembang cukup pesat.

Perbankan Syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel islam, karena
adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan membahas sebagai gerakan fundamentalis.
Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El Najjar, mengambl bentuk bank simpananyang berdasarkan laba
dan bagi hasil (pembagian laba) di kota Mit Ghamr pada tahun 1963. Eksperimen ini berlangsung
hingga tahun 1967, pada saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep mirip di Mesir. Bank-bank ini
yang tidak memungut menerima bunga, sebagian besar mengambil pada usaha-usaha perdagangan
dan industri secara langsung dalam bentuk kemitraan dan menghitung keuntungan yang diperoleh
dengan para penabung.

Masih dinegara yang sama, pada tahunendikan dananikikan danakir. bank komersial bebas bunga,
Sering dalam akte pendiriannya tidak meminta rujukan kepada agama maupun syariat islam.

Islamic Development Bank (IDB) kemudian berdiri pada tahun 1974 dikirim oleh negara-negara yang
tergabaung dalam Organisasi Konferensi Islam, sedangkan bank tersebut adalah bank antar pemerintah
yang berupaya menyediakan dana untuk proyek pembangunan. IDB menyediakan jasa keuangan
berbasis biaya dan bagi hasil untuk negara-negara tersebut dan secara resmi dinyatakan sebagai
bedasar pada syariat Islam.

Di negara bagian lain pada kurun 1970-an, sejumlah bank berbasis Islam kemudian muncul, Di Timur
Tengah antara lain didirikan Bank Islam Dubai (1975), Bank Islam Faisal Sudan (1977), Bank Islam Faisal
Mesir (1977), serta Bahrain. Bank Islam (1979). Di Asia Pasifi, Philipine Amanah Bank didirikan tahun
1976 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia tahun1983 didirikan Muslim Pilgrims Tabungan
untuk menunaikan ibadah (haji).

Korporasi yang membantu mereka yang ingin menabung di Indonesia Pelopor perbankan syariah adalah
Bank Indonesia 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta
dukungan dari ikatan Cendekdawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim bank ini
membutuhkan terimbas oleh anggaran keuangan pada tahun "dan juga sahamnya hiyan dan hiyan.
Suntikan dana untuk bank ini pada per10 1999-2002 dapat diperoleh dan menghasilkan laba. Saat ini
bank syariah di Indonesia berkelanjutan telah di atur dalam undang-undang yaitu UU No. 10/1998
tentang PerubahanUUNo. 7/1992 tentang Perbankan.

Hingga tahun 2007 merupakan 3 peraturan bank syariah di Indonesia yaitu bank Muamalat Indonesia,
Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang memiliki unit usaha
Syariah ada 19 bank yang merupakan bank besar separti Bank Negara Indonesia (persero), Bank Rakyat
Indonesia (persero), dan Bank Swasta Nasional: Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Tbk), Sistem syariah
juga telah digunakan. oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini berkembang 104 BPR Syariah

2.2 Prinsip Perbankan Syariah


Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain
untuk menyimpan dana dan/ atau pembiyaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai
dengan syariah. Prinsip bank syariah yang sesuai dengan hukum islam diantaranya tidak
adanya unsur ria, maisir, gharar, serta jual beli barang haram.

 Pembiyaan terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman dengan nilai
ditentukan sebelumnya tidak dinperbolehkan.
 Pemberian dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil usaha
institusi yang meminjam dana.
 Islam tidak memperbolehkan “menghasilkan uang dari uang”, uang hanya merupakan
media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsic.
 Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan, kedua belah pihak harus
mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.
 Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam islam,
usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah.

2.3 Produk Perbankan Syariah

2.4 Tantangan Perbankan Syariah Tahun 2010


Perkembangan syariah Indonesia di tahun 2009 bisa dibilang ‘kita tidak kemana-kemana’ yang
berarti tidak adanya kemajuan dari tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari pangsa pasar
perbankan syariah nasional masih saja beringsut-ingsut di angka 2,40 % saat yang lain telah
melesat jauh diatas angka 10%, seperti halnya malaysia, timur tengah, eropa, afrika utara, dan
amerika.

Berdasarkan dari data Bank Indonesia tentang Pangsa Perbankan Syariah Terhadap Total bank
bahwa kebijakan Akselerasi Pengembangan Perbankan Syariah sebaga upaya pensapain target
market share perbankan syariah 5% dari perbankan nasional tahun 2008 dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Dari
perkembangan perbankan syariah yang telah dihadapi, masih perlu adanya peningkatan dalam
mengahadapi tantangan di tahun 2010.

Tantangan Perbankan Syariah di Tahun 2010

Banyaknya kekurangan dan masalah yang dihadapi hingga tahun 2009, maka banyak pula
tantangan yang harus dihadapi untuk menjadikan perrbankan syariah menjadi lebih baik di tahun
2010. Adapun beberapa tantangan dan solusi untuk perbankan syariah , yaitu:
1. Mendorong perbaikan regulasi perbakan syariah yang lebih komprehensif, sinkronisasi
masalah perpajakan, mendorong aturan pembiayaan berbagi hasil, dan mendorong sinergi
perbankan syariah melalui linked program.
2. Potensi pasar perbankan syariah perlu lebih dikembangkan, dengan meningkatkan
orientasi syariah, pelayanan dan profesionalisme, tata kelola, ciri khas syariah dan
peningkatan anggaran sosialisasi akan produk-produk perbankan syariah.
3. Sumber daya insani, yaitu perlu adanya peningkatan dalam sumber daya manusia yang
lebih kompeten dan profesional; mengembangkan carier path yang terarah; menerapkan
Islamic Banking Culture dan prinsip syariah (transparan, keadilan, dan kesetaraan),
disiplin pasar serta GCG (sidiq, tabligh, amanah dan fatonah).
4. Paradigma bisnis perbankan syariah, dimana menjadikan perbankan syariah bersifat
universal untuk semua umat namun tetap berprinsip syariah; tidak lagi mengangkat isu
riba, tatapi isu yang bersifat profesionalosme dan pelayanan.; persaingan sehat antar bank
syariah maupun bank konvensional dimana dijadikan sebagai mitra bisnis; dan
menciptakan sistem perbankan yang rasional, bukan emosional.
5. Syariah Compliance, yaitu meningkatkan pengetahuan syariah bagi karyawan sehingga
peluang terjadinya pelanggaran syariah berkurang. Selain itu menciptakan tawaran-
tawaran produk dan layanan yang kreatif dan inovatif, namun tetap patuh pada aspek
syariah.
6. Office Chanelling, yaitu dengan cara optimalisasi fungsi office chanelling melalui
pelayanan pembiayaan yang dapat dilaksanakan oleh staf pembiayaan dari UUS atau staf
dari bank umum induk yang telah mendapatkan pendidikan syariah.
7. Memaksimalkan sosialisasi perbankan syariah di masyarakat. Dengan masyarakat sudah
memiliki pengetahuan serta pemahaman yang baik mengenai perbankan syariah dan
ekonomi Indonesia, maka masyarakat tidak perlu ragu terhadap kinerja perbankan
syariah. Sehingga, market share bank syariah akan lebih meningkat.

3.1 Kesimpulan

Perbankan Syariah merupakan sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Slam.
Untuk pembentukan sistem ini didasari oleh larangan larangan dalam agama Islam untuk memungut juga
pinjaman dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang
dicategorikan haram (missal: Usaha yang bekaitan dengan minukam makan. dil), dimana hal ini tidak
dapat disetujui oleh sistem perbankan konvensional.

Perbankan Syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel islam, karena adanya
kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan membahas sebagai gerakan fundamentalis. Pemimpin
perintis usaha ini Ahmad El Najjar, mengambl bentuk bank simpananyang berdasarkan laba dan bagi
hasil (pembagian laba) di kota Mit Ghamr pada tahun 1963. Eksperimen ini berlangsung hingga tahun
1967, pada saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep mirip di Mesir. Bank-bank ini yang tidak
memungut menerima bunga, sebagian besar mengambil pada usaha-usaha perdagangan dan industri
secara langsung dalam bentuk kemitraan dan menghitung keuntungan yang diperoleh dengan para
penabung.

Prinsip perbankan syariah:

 Pembiayaan terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman dengan
nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.
 Pemberian dana harus tutur berbagi keuntungan dan kerugian.
 Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang".
 Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenan-kan.
 Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam islam.

Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank bebrasis syariah antara lain:

a. Jasa untuk meminjam dana


 Mudhorobah
1. Mudharabah muquyyadah
2. Mudharabah muthlaqah
 Musyarokah
1. Musyarakah pemilikan
2. Musyarakah akad
 Al-In'an
 Mufawadah
 A'mal / abdan
 Wujuh
 Murobahah
 Tafakful
b. Jasa untuk penyimpanan dana
 Wadi'ah
 Deposito Mudhorobah

Beberapa tantangan perbankan syariah di tahun 2010 dan solusi untuk perbankan syariah , yaitu:

1. Mendorong perbaikan regulasi perbakan syariah yang lebih komprehensif, sinkronisasi


masalah perpajakan, mendorong aturan pembiayaan berbagi hasil, dan mendorong sinergi
perbankan syariah melalui linked program.
2. Potensi pasar perbankan syariah perlu lebih dikembangkan, dengan meningkatkan
orientasi syariah, pelayanan dan profesionalisme, tata kelola, ciri khas syariah dan
peningkatan anggaran sosialisasi akan produk-produk perbankan syariah.
3. Sumber daya insani, yaitu perlu adanya peningkatan dalam sumber daya manusia yang
lebih kompeten dan profesional.
4. Paradigma bisnis perbankan syariah, dimana menjadikan perbankan syariah bersifat
universal untuk semua umat namun tetap berprinsip syariah.
5. Syariah Compliance, yaitu meningkatkan pengetahuan syariah bagi karyawan sehingga
peluang terjadinya pelanggaran syariah berkurang.
6. Office Chanelling, yaitu dengan cara optimalisasi fungsi office chanelling melalui
pelayanan pembiayaan yang dapat dilaksanakan oleh staf pembiayaan dari UUS atau staf
dari bank umum induk yang telah mendapatkan pendidikan syariah.
7. Memaksimalkan sosialisasi perbankan syariah di masyarakat.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak yang tertunda dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan. Untuk bagian terakhir dari
makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka
makalah.
Daftar Pustaka
https://carajadikaya.com/prinsip-prinsip-bank-syariah/

https://www.dream.co.id/orbit/jenis-jenis-pembiayaan-dalam-perbankan-syariah-180116b.html

https://islam.nu.or.id/post/read/85247/macam-macam-pembiayaan-pada-perbankan-syariah

https://qazwa.id/blog/akad-musyarakah/

sumbernya juga dari buku hk dagang

Anda mungkin juga menyukai