Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI

INDONESIA DAN DUNIA

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas


Mata kuliah Perbangkan syariah

Disusun Oleh
Muhammad Rajievtaka Kurniawan
Yunus Mustofa
Yunus Iqbal Maulana

INSTITUT AGAMA ISLAM AN-NAWAWI PURWOREJO


2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang:
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dan dunia semakin pesat dan
signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Perbankan syariah merupakan sebuah sistem
keuangan yang berbasis pada prinsip-prinsip syariah Islam, yang melarang transaksi yang
mengandung riba, pelunakan, dan gharar (ketidakpastian). Sebagai alternatif dari perbankan
konvensional, perbankan syariah kini semakin diminati oleh masyarakat yang ingin
bertransaksi dengan prinsip yang sesuai dengan syariat Islam.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat
selama beberapa tahun terakhir. Hal ini didukung oleh beberapa faktor seperti pertumbuhan
jumlah penduduk muslim, dukungan pemerintah, dan peningkatan kesadaran masyarakat
tentang lemahnya keuangan syariah. Terdapat lebih dari 14 bank syariah di Indonesia yang
menyediakan berbagai produk dan layanan keuangan sesuai dengan prinsip syariah, seperti
simpanan, pembiayaan, asuransi syariah, dan reksa dana syariah. Dengan terus
berkembangnya perbankan syariah di Indonesia diharapkan masyarakat semakin mudah
untuk mengakses layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat secara luas. Sistem perbankan
syariah merupakan sistem perbankan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah dalam
Islam. Sejarah awal berdirinya sistem perbankan syariah dapat dijelaskan pada masa
kekhalifahan Umar bin Khattab pada abad ke-7. Pada saat itu, Umar bin Khattab
memerintahkan perintah Baitul Maal, yaitu lembaga keuangan yang berfungsi untuk
menampung dana zakat dan sedekah, serta memberikan bantuan keuangan kepada kaum fakir
miskin. Setelah itu, perkembangan perbankan syariah di dunia terus berlanjut seiring dengan
perkembangan peradaban Islam. Pada abad ke-9, terdapat beberapa lembaga keuangan yang
menggunakan prinsip-prinsip syariah seperti Tawarruq (kredit perdagangan), Qardhul Hasan
(pemberian pinjaman tanpa bunga), dan Wadiah (penitipan dana).
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dan dunia semakin pesat dan
signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Perbankan syariah merupakan sebuah sistem
keuangan yang berbasis pada prinsip-prinsip syariah Islam, yang melarang transaksi yang
mengandung riba, pelunakan, dan gharar (ketidakpastian). Sebagai alternatif dari perbankan
konvensional, perbankan syariah kini semakin diminati oleh masyarakat yang ingin
bertransaksi dengan prinsip yang sesuai dengan syariat Islam. Perkembangan perbankan
syariah di Indonesia dan dunia juga memiliki tantangan dan permasalahan yang perlu diatasi.
Beberapa tantangan yang dihadapi oleh perbankan syariah adalah minimnya infrastruktur
pendukung, kurangnya pemahaman masyarakat tentang produk perbankan syariah, perbedaan
regulasi antara negara, dan sebagainya. Selain itu, di Indonesia, perbankan syariah juga
menghadapi persaingan yang ketat dari konvensional perbankan yang lebih banyak memiliki
infrastruktur dan tenaga kerja yang lebih besar.
Di sisi lain, meskipun perbankan syariah terus berkembang di Indonesia dan dunia,
masih banyak negara yang belum memperkenalkan sistem perbankan syariah ke dalam sistem
keuangan mereka. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti pemahaman yang

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 1 of 11 ]


minim tentang prinsip-prinsip syariah, kekhawatiran terhadap risiko yang lebih besar, dan
sebagainya.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang permasalahan yang dihadapi oleh
perkembangan perbankan syariah di Indonesia dan dunia serta solusi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi tantangan tersebut. Selain itu, kami juga akan membahas tentang prospek
dan peluang yang ada dalam perkembangan perbankan syariah di masa depan.
Rumusan Masalah:

1. Apa yang menjadi hambatan utama dalam pemahaman masyarakat tentang produk
perbankan syariah di Indonesia dan dunia?
2. Bagaimana perbedaan regulasi antar negara yang mempengaruhi perkembangan
perbankan syariah di dunia?
3. Apa saja faktor-faktor pendukung infrastruktur yang dibutuhkan dalam perkembangan
perbankan syariah di Indonesia dan dunia?
4. Bagaimana perbankan syariah dapat bersaing dengan konvensional perbankan yang
memiliki infrastruktur dan tenaga kerja yang lebih besar?

BAB II

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 2 of 11 ]


PEMBAHASAN
B. Sejarah Bank Syariah
Sistem perbankan syariah merupakan sistem perbankan yang berlandaskan pada
prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Sejarah awal berdirinya sistem perbankan syariah dapat
dijelaskan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab pada abad ke-7. Pada saat itu, Umar
bin Khattab memerintahkan perintah Baitul Maal, yaitu lembaga keuangan yang berfungsi
untuk menampung dana zakat dan sedekah, serta memberikan bantuan keuangan kepada
kaum fakir miskin. Setelah itu, perkembangan perbankan syariah di dunia terus berlanjut
seiring dengan perkembangan peradaban Islam. Pada abad ke-9, terdapat beberapa lembaga
keuangan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah seperti Tawarruq (kredit
perdagangan), Qardhul Hasan (pemberian pinjaman tanpa bunga), dan Wadiah (penitipan
dana).
Pada abad ke-19, terjadi kemajuan signifikan dalam perkembangan perbankan syariah
di dunia. Pada tahun 1902, Bank Mithali (sekarang dikenal sebagai Kuwait Finance House)
didirikan di Kuwait sebagai bank syariah pertama di dunia modern. Kemudian, pada tahun
1963, Bank Nasser Social Bank (sekarang dikenal sebagai Bank Islam Malaysia) didirikan
di Malaysia. Perkembangan perbankan syariah semakin pesat pada tahun 1970-an, di mana
beberapa negara seperti Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, dan Uni Emirat Arab mulai
membentuk bank-bank syariah. Pada tahun 1975, Organisasi Konferensi Islam (OKI)
membentuk Bank Pembangunan Islam (IDB), yang bertujuan untuk membiayai proyek-
proyek pembangunan di negara-negara anggotanya.
Di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia didirikan pada tahun 1992 sebagai bank
syariah pertama. Sejak itu, perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus berlanjut
dengan semakin banyaknya bank syariah yang didirikan dan jumlah produk dan layanan
yang disediakan. Pada tahun 2010, Indonesia juga mengeluarkan Undang-Undang
Perbankan Syariah yang mengatur kegiatan perbankan syariah di Indonesia. Perkembangan
perbankan syariah di dunia terus mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Saat ini, terdapat
lebih dari 300 bank syariah yang tersebar di 60 negara di seluruh dunia, dan total aset yang
dikelola oleh bank-bank syariah diperkirakan mencapai lebih dari US$2 triliun. Diharapkan,
dengan terus berkembangnya perbankan syariah, dapat memberikan kontribusi positif bagi
perekonomian global dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Perbankan syariah di Indonesia merupakan salah satu sektor keuangan yang sedang
mengalami perkembangan pesat. Sejarah awal berdirinya perbankan syariah di Indonesia
dimulai pada tahun 1992 dengan didirikannya Bank Muamalat Indonesia sebagai bank
syariah pertama di Indonesia. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia kemudian
semakin pesat seiring dengan adanya dukungan pemerintah dan masyarakat yang semakin
meningkatkan kesadaran akan pentingnya keuangan syariah.
Dalam sejarah perbankan syariah di Indonesia, terdapat beberapa peristiwa penting
yang mempengaruhi perkembangannya. Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia
mengeluarkan peraturan perbankan yang mengatur tentang kegiatan perbankan syariah. Hal
ini menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat dan mengembangkan perbankan
syariah di Indonesia. Pada tahun 2008, terjadi merger antara Bank Muamalat Indonesia
dengan Bank Asya, yaitu bank syariah terbesar di Turki. Penggabungan ini membawa
dampak positif bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia, seperti meningkatkan

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 3 of 11 ]


kapasitas dan kualitas sumber daya manusia, serta memperkuat basis keuangan dan jaringan
usaha.
Selain itu, pada tahun 2013, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan peraturan
baru yang memberikan kelonggaran bagi konvensi bank untuk membuka unit usaha syariah,
yang disebut sebagai "Unit Usaha Syariah" (UUS). Hal ini memungkinkan bank
konvensional untuk menyediakan produk dan layanan keuangan syariah tanpa harus
membentuk bank syariah baru.
Dalam perkembangannya, perbankan syariah di Indonesia semakin berkembang dan
memiliki peran yang semakin signifikan dalam perekonomian nasional. Hingga akhir tahun
2021, terdapat 14 bank syariah di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 714,8 triliun.
Dengan demikian, perbankan syariah di Indonesia menjadi salah satu sektor keuangan yang
semakin strategis dan memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan
kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
C. Faktor Perkembangak Perbankan Syariah
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat
selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1992, Indonesia mendirikan bank syariah
pertama, yaitu Bank Muamalat Indonesia. Saat ini, terdapat lebih dari 14 bank syariah di
Indonesia, termasuk Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Pertumbuhan jumlah penduduk muslim di Indonesia yang cukup besar, sehingga
permintaan akan meningkat layanan perbankan syariah.
2. mendukung pemerintah Indonesia dalam mendorong pengembangan perbankan
syariah melalui berbagai regulasi dan insentif.
3. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keuangan syariah dan
pengelolaan keuangan yang benar.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia juga diikuti dengan peningkatan
jumlah produk dan layanan yang disediakan. Selain produk simpanan seperti tabungan,
deposito, dan sertifikat mudharabah, bank syariah juga menyediakan produk pembiayaan
seperti murabahah, musyarakah, mudharabah, dan ijarah. Dalam beberapa tahun terakhir,
bank syariah juga mulai mengembangkan produk asuransi syariah dan reksa dana syariah.
Dengan terus berkembangnya perbankan syariah di Indonesia diharapkan masyarakat
semakin mudah untuk mengakses layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat secara luas.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan perbankan syariah di dunia. Terdapat korelasi positif antara perkembangan
perbankan syariah di Indonesia dengan perkembangan perbankan syariah di dunia. Berikut
beberapa penjelasannya:

1. Pertumbuhan pasar global

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 4 of 11 ]


Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terkait dengan pertumbuhan pasar
global karena Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar di dunia untuk
perbankan syariah. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan produk dan
layanan keuangan syariah di Indonesia meningkat pesat dan menjadi salah satu pasar
terbesar untuk perbankan syariah.
2. Transfer teknologi dan pengalaman
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia juga dipengaruhi oleh transfer
teknologi dan pengalaman dari negara-negara lain, seperti Arab Saudi, Malaysia, dan
Turki yang telah mengembangkan perbankan syariah sejak beberapa dekade yang
lalu. Transfer teknologi dan pengalaman ini membantu perkembangan perbankan
syariah di Indonesia dalam hal pengembangan produk dan layanan, manajemen risiko,
dan pengembangan sumber daya manusia.
3. Dukungan pemerintah
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia juga dipengaruhi oleh dukungan
pemerintah dalam mempromosikan dan memfasilitasi pengembangan perbankan
syariah. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk
mendukung perkembangan perbankan syariah, seperti pelarangan pajak dan insentif
lainnya untuk bank syariah, serta memperkuat peraturan dan pengawasan perbankan
syariah.

4. Kerjasama internasional

Kerjasama antara perbankan syariah Indonesia dengan bank-bank syariah di negara-


negara lain juga dapat mempengaruhi perkembangan perbankan syariah di Indonesia.
Melalui kerjasama ini, perbankan syariah Indonesia dapat memperoleh pengalaman
dan transfer teknologi, serta mengembangkan jaringan bisnis yang lebih luas.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dan perkembangan perbankan syariah
di dunia saling mempengaruhi satu sama lain. Indonesia menjadi pasar terbesar bagi
perbankan syariah di dunia, dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia didukung oleh
transfer teknologi, dukungan pemerintah, dan kerjasama internasional dengan bank-bank
syariah di negara-negara lain.
D. Hambatan Perkembngan Bank Syariah
Salah satu hambatan utama dalam pemahaman masyarakat tentang produk
perbankan syariah di Indonesia dan dunia adalah
1. Kurangnya pemahaman tentang prinsip-prinsip syariah
dalam perbankan syariah. Masyarakat yang belum sepenuhnya memahami
prinsip-prinsip syariah dalam perbankan syariah cenderung kurang berminat untuk
menggunakan produk perbankan syariah dan lebih memilih konvensional
perbankan. Selain itu, persepsi masyarakat terhadap produk perbankan syariah
yang masih dianggap sebagai produk yang kaku dan tidak fleksibel juga menjadi

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 5 of 11 ]


salah satu hambatan dalam pemahaman masyarakat. Masyarakat masih dirugikan
bahwa produk perbankan syariah hanya terbatas pada produk-produk tradisional
seperti tabungan dan deposito. Kurangnya edukasi dan sosialisasi tentang produk
perbankan syariah juga menjadi hambatan utama dalam pemahaman masyarakat.
Masyarakat masih belum banyak mendapatkan informasi yang cukup tentang
produk perbankan syariah dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam perbankan
syariah. Tidak adanya standar yang jelas dalam perbankan syariah juga menjadi
hambatan dalam pemahaman masyarakat. Hal ini membuat masyarakat sulit
memahami kualitas dan keamanan produk perbankan syariah yang ditawarkan.
Dalam skala global, perbedaan bahasa dan budaya juga menjadi hambatan
dalam pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah di seluruh dunia.
Kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang perbankan syariah di luar negeri membuat
masyarakat sulit untuk memahami prinsip-prinsip dan produk perbankan syariah yang
tersedia.
2. Perbedaan regulasi antar negara
Perbedaan regulasi antar negara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perkembangan perbankan syariah di dunia. Regulasi yang tidak konsisten dan
tidak konsolidatif antar negara dapat menjadi hambatan bagi perbankan syariah
untuk berkembang secara global. Berikut beberapa perbedaan regulasi antar
negara yang mempengaruhi perkembangan perbankan syariah di dunia:
3. Perbedaan Definisi
Setiap negara memiliki definisi yang berbeda-beda terkait dengan produk
perbankan syariah. Beberapa negara seperti Malaysia dan Indonesia menganggap
perbankan syariah sebagai bank yang menerapkan hukum syariah secara penuh,
sedangkan negara lain seperti Bahrain, Dubai, dan Qatar memperbolehkan
praktik-praktik yang tidak selalu sesuai dengan prinsip syariah.
4. Regulasi yang Berbeda
Regulasi perbankan syariah juga berbeda-beda antar negara. Beberapa negara
seperti Malaysia dan Indonesia memiliki regulasi yang jelas dan komprehensif
untuk perbankan syariah, sedangkan negara-negara lain seperti Inggris dan
Amerika Serikat tidak memiliki regulasi khusus untuk perbankan syariah.
5. Standar Akuntansi
Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda untuk perbankan
syariah. Hal ini dapat mempengaruhi pengakuan dan pelaporan keuangan
perbankan syariah, serta dapat mempengaruhi kerjasama antar bank syariah di
berbagai negara.
6. Hukum Kontrak
Perbedaan kontrak hukum antar negara juga dapat mempengaruhi perkembangan
perbankan syariah di dunia. Beberapa negara memperbolehkan praktik praktik
yang tidak selalu sesuai dengan prinsip syariah, seperti pembayaran bunga dan

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 6 of 11 ]


gharar (ketidakpastian) dalam kontrak, sementara negara lain melarang praktik
praktik tersebut.
Dari keenam hal tersebut dapat dikatakan bahwa, harmonisasi regulasi
perbankan syariah di dunia perlu dilakukan untuk meningkatkan perkembangan
perbankan syariah secara global. Dengan harmonisasi regulasi, perbankan syariah
dapat bekerja sama lebih efektif dan efisien dalam menyediakan produk perbankan
syariah yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan prinsip syariah.
E. Faktor Pendukung Perkembangan Bank Syariah
Beberapa faktor pendukung infrastruktur yang dibutuhkan dalam
perkembangan perbankan syariah di Indonesia dan dunia antara lain:
1. Regulasi yang jelas dan kondusif
Perkembangan perbankan syariah memerlukan regulasi yang jelas dan kondusif
agar dapat berkembang dengan baik. Regulasi yang jelas dan kondusif akan
memberikan kepastian dan ketentuan hukum bagi perbankan syariah dalam
menjalankan bisnisnya.
2. Sistem teknologi informasi yang canggih
Perkembangan perbankan syariah juga memerlukan infrastruktur teknologi
informasi yang canggih. Hal ini diperlukan untuk memudahkan perbankan syariah
dalam memproses transaksi dan memberikan pelayanan terbaik kepada
nasabahnya.
3. Tenaga ahli yang berkualitas
Pengembangan perbankan syariah memerlukan tenaga ahli yang berkualitas dan
terampil dalam bidang perbankan syariah, seperti ahli ekonomi syariah, ahli
hukum syariah, dan ahli manajemen keuangan syariah.
4. Infrastruktur pendukung lainnya
Infrastruktur pendukung lainnya yang dibutuhkan dalam perkembangan
perbankan syariah antara lain jaringan komunikasi yang luas, sistem keamanan
yang baik, serta akses yang mudah bagi nasabah untuk melakukan transaksi
perbankan syariah.
F. Uapaya Pengembangan Perbankan Syariah Dalam Berkompetitif Dengan Bank
Konvensional
Perbankan syariah memiliki tantangan dalam bersaing dengan konvensional
perbankan yang memiliki infrastruktur dan tenaga kerja yang lebih besar. Namun,
terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan perbankan syariah untuk bersaing, antara
lain:
1. Fokus pada layanan yang berkualitas
Perbankan syariah dapat memfokuskan diri pada pelayanan yang berkualitas dan
memberikan nilai tambah kepada nasabah. Dalam hal ini, perbankan syariah dapat

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 7 of 11 ]


memperkuat sistem layanan, seperti layanan internet banking, mobile banking,
dan lain sebagainya.
2. Memiliki inovasi produk
3. Perbankan syariah dapat menciptakan produk-produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan pasar. Perbankan syariah dapat menawarkan produk-
produk yang unik dan menarik, sehingga dapat menarik minat nasabah.
4. Meningkatkan kesadaran merek
Perbankan syariah dapat meningkatkan kesadaran merek atau kesadaran merek.
Dalam hal ini, perbankan syariah dapat melakukan promosi melalui media sosial,
event-event tertentu, dan media lainnya agar nasabah semakin mengenal dan
percaya terhadap perbankan syariah.
5. Keterbukaan terhadap teknologi:
Perbankan syariah harus terbuka terhadap perkembangan teknologi dan terus
mengembangkan sistem teknologi yang digunakan. Hal ini akan membantu
perbankan syariah dalam mengefisiensikan operasi dan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah.

6. Jalin kerjasama
Perbankan syariah dapat membangun kerjasama dengan perbankan lain, baik
syariah maupun konvensional. Dalam hal ini, perbankan syariah dapat saling
berbagi pengalaman dan bertukar informasi untuk meningkatkan kualitas dan
layanan kepada nasabah.
Dengan melakukan cara-cara tersebut, perbankan syariah diharapkan dapat bersaing
dengan perbankan konvensional dan semakin dikenal oleh masyarakat luas.

BAB III

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 8 of 11 ]


KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat diartikan bahwa perkembangan
perbankan syariah di Indonesia dan dunia memiliki potensi yang besar untuk terus
tumbuh dan berkembang. Namun, ada beberapa tantangan dan hambatan yang perlu
diatasi, seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang produk perbankan syariah,
perbedaan regulasi antar negara yang mempengaruhi perkembangan perbankan
syariah, dan keterbatasan infrastruktur yang dibutuhkan dalam pengembangan
perbankan syariah.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan solusi yang tepat, seperti
meningkatkan edukasi dan pemahaman masyarakat tentang produk perbankan
syariah, memperkuat regulasi dan kerjasama antar negara, serta melakukan investasi
dalam infrastruktur yang mendukung pengembangan perbankan syariah. Selain itu,
perbankan syariah juga perlu memperkuat strategi pemasaran dan peningkatan
kualitas layanan agar dapat bersaing dengan perbankan konvensional yang memiliki
infrastruktur dan tenaga kerja yang lebih besar.
Dalam konteks Indonesia, perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus
mengalami peningkatan seiring dengan adanya dukungan regulasi dan inisiatif
pemerintah dalam memajukan industri perbankan syariah. Namun, masih terdapat
tantangan dan permasalahan yang harus diatasi, seperti rendahnya literasi keuangan
dan regulasi yang masih belum sepenuhnya mencukupi.
Dalam rangka memperkuat perkembangan perbankan syariah di Indonesia dan
dunia, dibutuhkan kerjasama dan sinergi antara pihak-pihak terkait, seperti regulator,
perbankan industri, akademisi, dan masyarakat. Dengan kerjasama yang baik
diharapkan perkembangan perbankan syariah dapat terus berkembang dan
memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan ekonomi secara
keseluruhan.

Daftar Pustaka

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 9 of 11 ]


Faisal, Muhammad dan Mutawakkil, Muhammad. "Perbankan Syariah Di Indonesia:
Peluang dan Tantangan" Jurnal Keuangan dan Perbankan, vol. 19, 3, 2015, hlm. 385-396.
Hassan, M. Kabir "Keuangan Islam dan Pertumbuhan Ekonomi: Sebuah Tinjauan".
Jurnal Ekonomi Islam, Perbankan dan Keuangan, vol. 12, tidak. 1, 2016, hlm. 147-165.
Obaidullah, Mohammad dan Khan, Tariqullah "Pengembangan Perbankan dan
Keuangan Islam: Isu, Tantangan dan Langkah ke Depan". Jurnal Ekonomi Islam, Perbankan
dan Keuangan, vol. 10, tidak. 4, 2014, hlm. 111-132.
Iqbal, Zamir dan Mirakhor, Abbas "Keuangan Islam: Tinjauan dan Kekhawatiran
Kebijakan". Kertas Kerja IMF, 2007, no. WP/07/117.
Zulkhibri, Muhammad dan Hassan, M. Kabir "Perbankan Islami: Bagaimana
Penyebarannya?". Jurnal Ekonomi Islam, Perbankan dan Keuangan, vol. 14, tidak. 2, 2018,
hlm. 27-38.
Elzahar, Hany Salah dan Elsayed, Ahmad Mohamed."Tantangan yang Dihadapi
Perbankan Islam: Sebuah Tinjauan" Jurnal Internasional Bisnis dan Ilmu Sosial, vol. 4,
tidak. 11, 2013, hlm. 199-206.
Iqbal, Zamir dan Llewellyn, David "Keuangan Islami: Pertumbuhan dan Prospek".
Dana Moneter Internasional, 2002.
Archer, Simon dan Abdel Karim, Rifaat. "Perbankan Islam dan Keuangan dalam
Ekonomi Global" Edinburgh University Press, 2010.
Irawan, Tony Dwi. "Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia: Tantangan dan
Prospek" Jurnal Ekonomi Islam, vol. 6, tidak. 2, 2012, hlm. 203-221.
Huda, Nurul. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah "Perbankan Syariah dan
Tantangan Menuju Inklusi Keuangan" o, vol. 2, tidak. 2, 2014, hlm. 1-12.

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DAN DUNIA KELOMPOK 1 [ 10 of 11 ]

Anda mungkin juga menyukai