PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengembangan yang sangat potensial. Hal ini dapat dilihat dari industri
2000 meningkat. Pada tahun 1998 volume ekspor sebesar 650.291 ton
meningkat menjadi 703.155 ton pada tahun 2000. Jika diasumsikan jumlah
yang diekspor tersebut adalah dalam bentuk fillet ikan bertulang keras,
maka akan dihasilkan limbah tulang ikan sebanyak 87.472 ton (Dahuri,
2002 dalam Saleh, 2011). Limbah ini terutama dapat diperoleh dari industri
tangga, bagian ikan yang dibuang dan menjadi limbah pengolahan adalah
kepala, ekor sirip, tulang dan jeroan. Indsutri pengolahan fillrt menghasilkan
limbah yang berupa tulang, kulit, kepala, sisik, isi perut, ekor, insang dan
sebagainya yang mencapai 50% dari total berat ikan yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, perlu ada pengolahan lebih
lanjut agar limbah tulang ikan tidak menjadi sampah yang dapat mencemari
2
sekitar 1,5-2 % dari keseluruhan berat tubuh. Salah satu fungsi kalsium bagi
kalsium. Akan tetapi, harga kedua produk tersebut masih di luar jangkauan
yaitu mencapai 53.6% pada kelompok wanita dan 34% pada kelompok
pria di atas 70 tahun, dan 18-36% pada wanita dan 20-27% pada pria
800 mg/hari, kalsium dibutuhkan untuk berbagai fungsi penting dalam tubuh
sebagai sumber kalsium dan fosfor merupakan salah satu alternatif dalam
yang dapat dicerna. Kalsium umumnya tersedia dalam ukuran mikro (µ),
yang diduga dalam proses metabolisme tubuh hanya terserap 50% dari
pada ikan air payau, sedangkan untuk ikan air laut masih terbatas. Oleh
nanoklasium hasil ekstrak tulang ikan bandeng yang bersal dari air payau
dan tulang ikan kakap yang berasal dari air laut menggunakan larutan basa
dan asam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
perikanan.
ekstrak tulang ikan bandeng (Chanos chanos) dan tulang ikan kakap
(Lutjanus sp.)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan bandeng yang dalam bahasa latin adalah Chanos chanos, bahasa
Inggris Milkfish, dan dalam bahasa Bugis Makassar Bale Bolu, pertama kali
ditemukan oleh seseorang yang bernama Dane Forsskal pada Tahun 1925
Nama kakap diberikan kepada kelompok ikan yang termasuk tiga genus
Lutjanidae biasanya disebut kakap merah, dan jenis lainnya yaitu Lates
calcarifer yang termasuk suku Latidae umumnya disebut kakap putih dan
Menurut Sanian tahun 1984 dalam Atupah, 2010 ikan kakap merah
Chordata, Sub Filum : Vatebrata, Kelas : Pisces, Sub kelas : Teleostei, Ordo
jeroan, dan kulit ikan belum di manfaatkan dengan baik sehingga terus
8
kembangkan adalah limbah tulang ikan, khususnya ikan bandeng dan ikan
kakap.
1. Ikan Bandeng
ton dan 78.187,5 ton pada 2010, hingga pada tahun 2013 produksi ikan
al, 2016). Data tersebut menunjukkan peningkatan nilai produksi ikan dari
adalah dijadikan abon, nugget tulang ikan bandeng yang dicampur dengan
biji ketapang, kerajinan tangan serta campuran makanan ternak dan ada
yang diolah menjadi tepung. Namun, tepung tulang ikan kurang begitu
pada tulang. Tulang yang rapuh lebih rentan patah (Adawiah dan
tahun 2005 yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
(Puslitbang) Gizi dan Makanan Depkes yang bekerja sama dengan salah
bahwa dua dari lima penduduk Indonesia memiliki risiko untuk terkena
osteoporosis. Angka ini lebih tinggi dari prevalensi dunia, yaitu satu dari tiga
2014).
2. Ikan kakap
terhadap lingkungan sekitar. Limbah dari pabrik pembekuan fillet ikan kakap
merah terdiri dari limbah meliputi kepala, duri, sisik, tulang, isi perut, dan
daging tetelan ikan. Limbah padat dijual kepada pengumpul dan dapat
salah satunya adalah dibuat tepung ikan yang dapat di tambahkan pada
produk roti, biskuit, kue kering dan tepung ikan masih dapat dolaha lagi
38,64%, fosfor 12,28%, kadar air 11,58%, abu 48,11%, protein 5,88%, dan
lemak 2,63% (Handika, 2017 dalam Abigail dan Purwidiani, 2018). Unsur
utama dari tulang ikan adalah kalsium, fosfor dan karbonat (Trilaksani, 2006
tulang tidak lepas dari peranan kalsium, yaitu berperan dalam pembentukan
tulang, sisik serta sirip khususnya pada ikan serta menjaga dari
kandungan fosfor yang tinggi pada tepung tulang ikan juga bermanfaat bagi
tubuh. Fungsi utama fosfor sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk
metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi,
untuk sintesa DNA serta penyerapan, dan pemakaian kalsium (Abigail dan
3% dan protein 32% (Sudoyo, 2009 dalam Adawiah dan Selviastuti, 2014).
D. Kalsium
kerangka dan gigi (99%), sisanya (1%) pada syaraf, otot dan darah. Sebagi
(Gaman dan sherrington 1990; Sittikulwitit et al. 2004 dalam Natalie, 2013).
Kandungan kalsium pada ikan tidak hanya pada dagingnya, tetapi juga
pada tulangnya. Tulang ikan merupakan salah satu limbah yang belum
tubuh manusia, yaitu sekitar 1,5-2 % dari keseluruhan berat tubuh. Kalsium
12
Kalsium yang berasal dari hewan seperti limbah tulang ikan sampai saat
merupakan salah satu bentuk limbah dari industri pengolahan ikan yang
unsur utama dari tulang ikan adalah kalsium, fosfor dan karbonat (Wini T.
et al, 2016).
Referensi diet asupan kalsium seperti terlihat pada Tabel 2.1 ditentukan
hipertensi dan kanker usus besar (Sittikulwitit et al. 2004 dalam Adawiah
kolesterol dan kolesterol LDL pada tikus jantan (Malekzadeh et al. 2007
susu dan beberapa jenis sayuran (brokoli, kol dan polong-polongan), tahu
yang di proses dengan kalsium sulfat, ikan, serta merubah pola konsumsi
garam anorganik (kalsium karbonat dan kalsium fosfat) dan bentuk garam
organik seperti kalsium sitrat, kalsium laktat dan kalsium glukonat (Gerstner
hiperkalsiuria yaitu kondisi dimana kadar kalsium dalam urin melebihi 300
atau bentuk lain (Almatsier 2002 dalam Adawiah dan Selviastuti, 2014).
kalsium dan mengurangi resiko terjadinya osteoporosis. Untuk hal itu maka
asupan harian kalsium dan menentukan nilai yang spesifik untuk setiap
usia dewasa (25-65 tahun) yaitu 1000 mg/hari dan 1500 mg/hari untuk usia
yang digunakan dalam suplemen ada yang dari sumber alam dan ada yang
Kalsium yang disintesis terdapat dua jenis utama sumber kalsium yaitu
garam kalsium dan kalsium terikat dengan organik yang membentuk kelat
F. Teknologi Nano
Definisi nano teknologi didasarkan pada kata awal "nano" dari bahasa
Yunani yang berarti "kerdil". Dalam istilah yang lebih teknis, kata "nano"
berarti 10-9 atau spermilyar. Nanoteknologi tidak selalu teknologi baru untuk
seorang ahli fisika dan pada tahun 1965 memenangkan hadiah Nobel
dalam bidang fisika. Istilah nanoteknologi pertama kali diresmikan oleh Prof.
Pada tahun 1980 definisi nanoteknologi dieksplorasi lebih jauh lagi oleh Dr.
100 nanometer untuk membangun sifat dan perilaku baru dari struktur nano
17
meliputi penerapan ilmu pengetahuan dan rekayasa pada skala atom. Hal
masing-masing molekul dan atom yang memiliki sifat unik dan kuat. Struktur
kamera digital, cell phone, liquid crystal display (LCD), light emiting dioda
mengisi lubang-lubang yang sangat kecil secara lebih efektif sehingga mobil
2011).
teknologi nano sehingga sangat efisien dalam memasuki suhu tubuh karena
Chen, 2006 dalam Anggraen, et al. 2016, Nanopartikel adalah partikel yang
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan proses yaitu : (1)
Persiapan bahan baku; (2) Ekstraksi nano kalsium tulang ikan bandeng dan
ikan kakap; (3) Analisis sifat fisikokimia sampel bahan baku (BB) dan
nanokalsium (NKEB dan NKEA). Alur penelitian dapat dilihat pada Gambar
3.1.
Tahap pertama yaitu persiapan bahan baku (bubuk tulang ikan bandeng
dan bubuk tulang ikan kakap), yang bertujuan untuk menghasilkan bahan
baku tulang ikan bandeng dan tulan ikan kakap yang siap di ekstraksi
Tahap kedua yaitu ektraksi tulang ikan bandeng dan tulang ikan kakap
menggunakan 2 pelarut yang berbeda yaitu larutan basa (NaOH) dan asam
tulang ikan bandeng dan tulang ikan kakap sehingga memudahkan dalm
proses penepungan.
20
2. Ekstraksi nano kalsium tulang ikan bandeng dan Tulang ikan kakap
Bubuk kasar tulang ikan bandeng dan tulang ikan nila di ekstrak dengan
larutan NaOH (Merck) 1 N (sampel : pelarut = 1:3) pada suhu 100⁰C selama
Bubuk kasar tulang ikan bandeng dan tulang ikan kakap dihidrolisis
Proses ekstraksi ini dilakuka sebanyak 3 kali dan hasil ekstraksi kemudian
pH netral, setelah itu dilakukan menggunkan oven pada suhu 50⁰C hingga
Bubuk tulang ikan bandneg dan tulag ikan kakap yang tealh di ekstraksi
Pengeringan
50⁰C Pendinginan, filtrasi
KA < 8% dan netralisasi
Nano kalsium
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2018.
Bahan yang digunakan dalam penelitina ini disajikan pada Tabel 3.1
No Bahan Kegunaan
1. Tulang ikan bandeg Sampel uji
2. Tulang ikan kakap Sampel uji
3. Laruta basa (NaOH) Larutan ekstrak
4. Larutan asam (HCl) Larutan ekstrak
5. Akuades Penetral
Alat yang digunakan dalam penelitina ini disajikan pada Tabel 3.2
No Bahan Kegunaan
1. Gelas kimia Penampungan larutan
2. Toples Wadah bubuk tulang ikan
3. Termometer Mengukur suhu
4. Oven Pegeringan hasil ekstrak
5. Hotplate Pemansan & menghomogenkan larutan
6. Kertas saring Pemisahan partikel susoensi dengan
cairan
7. Kertas pH Pengukuran kadar pH
8. Timbangan Penimbangan
9. Alat analisis proksimat Mengukur kadar air dan kadar abu
23
D. Unit Analisis
Lengkap (RAL) Faktorial dengn 2 faktor yaitu ; (1) jenis ikan : Ikan Bandeng
(Chanos chanos) dan Ikan Kakap (Lutjanus sp.). (2) jenis larutan : NaOH
dan HCl. Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga jumlah satuan percobaan
Perlakuan Larutan
ekstrak tulang ikan Ikan badeng dan nanokaslium ekstrak tulang ikan Ikan
kakap. Adapun lauran yang digunakan yaitu Latutan NaOH dan larutan HCl.
E. Teknik Sampling
dan pengambilan tulang ikan yang tidak utuh dan tanpa kepala.
Lestari, Jl. Terminal Baru, Kel. Tamalewa, Kec. Bungoro. Dan pengambilan
F. Obejek Penelitian
Objek penelitian ini adalah : rendemen, kadar air, kadar abu, dan
kalsium.
1. Rendemen
tulang/serbuk kalsium (A) yang dihasilkan dengan berat tulang ikan kotor
(masih terdapat sisa daging dan lemak) (B) (Lekahena, 2013), dengan
perhitungan:
𝑨
𝐑𝐞𝐧𝐝𝐞𝐦𝐞𝐧 (%) = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑩
cawan (B g).
25
𝑩−𝑪
% 𝐤𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐚𝐢𝐫 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑩−𝑨
Keteranga :
4. Analisis Kalsium
ke dalam gelas piala 250 ml. Jika perlu ditambahkan 25-30 ml aquades.
sampai filtrat bebas oksalat (jika digunakan HCl dalam pembuatan larutan
dipindahkan dengan H2SO4 encer (1+4) panas ke dalam gelas piala bekas
tempat mengendapkan kalsium. Kertas saring dibilas satu kali lagi dengan
Perhitungan
rumus berikut :
𝑽𝒌 𝒙 𝟎, 𝟐 𝒙 𝑽𝟏 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑪= 𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝑽𝟐 𝒙 𝑾
Keterangan :
G. Analisis Data
Data hasil rendeman dan data analisis kadar air, kadar abu, dan kadar
larutan.
28
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Perikanan Pole & Line Dan Handline Indonesia (AP2HI). 2016.
Ikan Bandeng, (Online). Jakarta,
(Http://Www.Ap2hi.Org/?Knowledge-Sharing=Ikan-Bandeng),
Diakses Tanggal 1 Mei 2018.
Atupah EA. 2010. Penangkapan Ikan Kakap (Lutjanus sp.). Studi Kasus :
Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. [Skripsi]. Bogor
(ID): Institur Pertanian Bogor.
Mulia, 2004. Kajian Potensi Limbah Tulang Ikan Patin (Pangsius SP)
Sebagai Alternatif Sumber Kalsium Dalam Produk Mi Kering.
[Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Teknologi Pertanian, Insitut Pertanian
Bogor.
Natalia D. 2010. Pengolah Limbah Cair Pabrik Pembekuan Fillet Ikan Kakap
Merah. [Skripsi]. Surabaya (ID). Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya .
Saleh R. 2011. Ekstraksi Gelatin Dari Limbah Tulang Ikan Kakap Merah
(Lutjanus Sp) Dengan Metode Asam. Jurnal Teknosains Volume 5
Nomor 1: 33-42
(Http://Journal.UinAlauddin.Ac.Id/Index.Php/Teknosains/Article/Vie
w/165/119/), diakses 24 Mei 2018.
Trilaksani W., Salmah E., Nabil M., 2006. Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan
Tuna (Thunnus sp.) Sebagai Sumber Kalsium Dengan
Metodehidrolisis Protein. Buletin Teknologi Hasil Perikanan. Vol Ix
Nomor 2 Tahun 2006.