PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kaya akan sumberdaya alam yang dapat digali
untuk kesejahteraan umat manusia. Salah satu sumberdaya alam yang berpotensi
2001).
Ada enam alasan utama mengapa sektor perikanan dan kelauta penting
baik dilihat dari kualitas maupun diversitas. Kedua, Indonesia memiliki daya
sebagaimana dicerminkan dari bahan baku yang dimilikinya serta produksi yang
bertahan dalam jangka panjang asal diikuti dengan pengelolaan yang arif. Kelima,
investasi disektor perikanan dan kelautan memiliki efisiensi yang relatif tinggi
rendah (3,4) dan memiliki daya serap tenaga kerja yang tinggi pula seperti
2002).
perkembangan ikan(Fujaya,1999).
panjangdan berat hamper mengikuti hukum kubik yaitu berat ikan sebagai
(Effendi, 2002).Perbedaan nilai b pada ikan tidak saja antara populasi yang
berbeda dari spesiesyang sama, tetapi juga antara populasi yang sama pada tahun
mereka. Hal ini bisaterjadi karena pengaruh faktor ekologis dan biologis (Ricker,
1975).Ukuran ikan ditentukan berdasarkan panjang atau beratnya. Ikan yang lebih
tua,umumnya lebih panjang dan gemuk. Pada usia yang sama, ikan betina
biasanyalebih berat dari ikan jantan. Pada saat matang telur, ikan mengalami
penambahan berat dan volume. Setelah bertelur beratnya akan kembali turun.
hendaknyamengikuti suatu ketentuan yang sudah lazim digunakan. Dalam hal ini
panjangikan dapat diukur dengan menggunakan sistem metrik ataupun sistem
lainnya(Effendie, 1979).
1.2.Tujuan Praktikum
1.3.Manfaat Praktikum
Marikultur adalah sebagai bahan informsi bagi masyarakat untuk lebih mengenal
selanjutnya dan juga melatih diri mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide dan
(FAO, 2007):
Filum : Chordota
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub-kelas : Teleostomi
Ordo : Percomorphi
Famili : Centropomidae
Genus : Lates
Morfologi yang terdapat pada ikan kakap putih yaitu Ikan buas, hal ini dapat
di lihat dari bentuk mulutnya. Ikan kakap putih memiliki mulut yang lebar dengan
gigi halus yang tajam. Rahang bawah ikan kakap lebih maju di bandingkan rahang
atasnya. Itu membuktikan bahwa ikan kakap putih ini pemakan daging atau
Ikan kakap juga seperti ikan lainnya memiliki sirip. Sirip ekor ikan kakap
putih berbentuk bulat. Ikan kakap putih memiliki sirip punggung berjari jari keras,
kuat dan kaku. Jari jari siripnya terdiri dari 3 jari keras dan 7-8 jari lunak pada
sirip punggungnya. Sedangkan sirip yang lainnya tidak ada menunjukkan ciri ciri
Dilihat dari matanya ikan kakap juga memiliki keunikan tersendiri. Berbeda
dengan ikan yang lainnya yang mempunyai mata berwarna hitam. Perbedaannya
adalah warna mata ikan kakap putih berwarna merah terang. Mata ikan kakap
putih lebih kecil di bandingkan ikan kakap lainnya (Chalik dkk, 2005).
Tubuh ikan kakap putih memanjang dan gepeng dengan pangkal sirip ekor
melebar. Tulang rahang atas melewati mata sebelah belakang sedangkan rahang
bawahnya lebih menonjol ke depan dari rahang atasnya. Bentuk kepala tirus ke
depan. Warna tubuhnya perak keabuabuan sewaktu dewasa, pada waktu masih
burayak warnanya gelap (1-2 bulan), kemudian akan terang setelah menjadi
2010). Sedangkan sirip yang lainnya tidak ada menunjukkan ciri ciri khusus jika
Dilihat dari matanya ikan kakap juga memiliki keunikan tersendiri. Berbeda
dengan ikan yang lainnya yang mempunyai mata berwarna hitam. Perbedaannya
adalah warna mata ikan kakap putih berwarna merah terang. Mata ikan kakap
putih lebih kecil di bandingkan ikan kakap lainnya (Chalik dkk, 2005). Tubuh
ikan kakap putih memanjang dan gepeng dengan pangkal sirip ekor melebar.
Tulang rahang atas melewati mata sebelah belakang sedangkan rahang bawahnya
lebih menonjol ke depan dari rahang atasnya. Bentuk kepala tirus ke depan.
Warna tubuhnya perak keabuabuan sewaktu dewasa, pada waktu masih burayak
warnanya gelap (1-2 bulan), kemudian akan terang setelah menjadi gelond dengan
Bagian dari biologi reproduksi dari ikan kakap putih atau kematangan induk
ikan yaitu Ada tiga hal penting yang sangat berpengaruh terhadap proses
pematangangonad dari ikan laut. Hal tersebut adalah rekayasa lingkungan , pakan
demikian tidak semua induk betina berasal dari induk jantan dewasa yang
(primary female).
mempengaruhikematangan gonad ikan antara lain suhu dan makanan selain faktor
ini adalah ikan 7 parang yang di potong-potong dan di berikan satu kali dalam
Said (2007) berpendapat bahwa induk ikan kakap betina yang matang
gonaddi tandai dengan perut membuncit bila di raba akan terasa lembek, warna
tubuhnya kehitaman/kelabu, lubang genitalnya terlihat agak membuka dan
induk jantan yangmatang gonad warna tubuhnya semakin cerah dan mengkilap,
2.2.1.Persiapan Tambak
kebersihan dasar tambak pada saat persiapan harus menjadi proritas utama.
Lumpur dari dasar tambak berasal dari sisa metabolisme ikan dan plankton
yang mati, harus dibuang keluar tambak dan jangan ditumpuk di atas
kondisi parameter air pada saat hujan apabila lumpur ditumpuk di atas
pematang.
20%).
saponin (bungkil biji teh) dengan dosis 20 ppm pada bagian tambak yang
mulai digunakan saat mulai tebar hingga panen. Pengaturan posis kincir
diatur sedemikian rupa agar kotoran bisa terkumpul dan terbuang keluar
5. Pemasangan Pompa
pompa pada lokasi yang dapat menghisap air dengan mudah, terutama pada
Pengisian air dilakukan pada saat air laut pasang melalui pintu air atau
menggunakan pompa, serta warna air tidak keruh. Hindari penggerusan lumpur di
Proses pengisian tambak ini dilakukan selama 4-6 hari (di waktu bulan
purnama, yaitu hari ke 13-18 atau waktu bulan mati, yaitu hari ke 28-3). Isi
tambak hingga ketinggian air mencapai ketinggian optimal. Dalam melakukan
1. Tandon
dapat menghisap air dengan mudah, terutama pada saat pasang tidak
rumput laut untuk menyerap nutrien atau bahan organik yang masuk.
2. Saringan Air
Saringan ditempelkan pada frame atau bingkai dari kayu yang akan di
2.2.3.Pemilihan Benih
Warna cerah mengkilat, putih keperakan, tidak gelap dan atau tidak pucat .
normal.
kejutan.
2.2.4.Penebaran Benih
pemberian 5-10 % dari berat total ikan per hari dengan frekuensi
2.2.5.Pemberian Pakan
Dosis pemberian pakan 5-10 % dari total biomas perhari dan diberikan
sehingga pada malam hari benih kakap dapat memangsa pakan alami yang
terkumpul.
2.2.6.Pengendalian Penyakit
meliputi salinitas, pH, suhu, oksigen terlarut, phosphat, amoniak, nitrit, nitrat,
2. Pecegahan Penyakit
dengan dosis.
150 ppm
budidaya
Penyakit yang menyerang pada ikan kakap putih yaitu penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, parasit, dan Virus. Jenis obat yang sering digunakan
2.2.7.Pemanenan
500 gram atau sesuai dengan permintaan pasar pada tingkat harga yang
paling menguntungkan.
Lakukan pengecekan timbangan pada saat jual beli agar tidak ada pihak
yang
Ikan dipuasakan selama 1-2 hari sebelum panen, hal ini dilakukan untuk
Jaring dibagi menjadi dua bagian dengan menggunakan bambu atau kayu,
bersih.
Panen ikan dalam jaring dengan menggunakan scoop net dan kemudian
berisi 100 ekor ikan, sehingga untuk panen ikan total, memerlukan
berukuran 4-10 ton yang terlebih dahulu di isi air laut bersih dan
30' BT – 1100 00' BT dengan luas 251.810,71 km2 terdiri dari daratan seluas
10.595,41 km2 (4.21%) dan perairan laut seluas 241.215,30 km2 (95,79%)
(Kepulauan Riau dalam Angka 2007) memiliki jumlah pulau ± 2.408 pulau ; 491
pulau yang sudah berpenghuni dan 1.917 pulau belum berpenghuni, wilayah
Tanjung Pinang.
negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Kondisi ini
merupakan peluang pasar yang sangat besar terhadap hasil / produksi perikanan
karena memiliki potensi cukup besar di bidang perikanan terdiri dari perikanan
berdampak positif untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan yang dapat
karang, padang lamun, mangrove dan potensi wisata bahari. Untuk memanfaatkan
potensi yang besar tersebut Budidaya perikanan adalah langkah yang strategis.
dan menentukan keberhasilan usaha budidaya tersebut, sehingga hal ini menjadi
perhatian dan penangan tersendiri, oleh karenanya keberadaan Balai Benih Ikan
Nomor 442).
Balai benih ikan uptd dinas kelautan dan perikanan provinsi kepulauan riau
UPTD Balai Benih Ikan merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kelautan Dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau yang dibentuk sesudah UPTD
Balai Pelabuhan Perikanan Pantai dan UPTD Balai Pengujian Mutu dan
UPTD Balai Benih Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan
• Jabatan Fungsional
B. Komposisi SDM
Untuk melaksanakan tugas fungsi Balai benih Ikan guna pencapaian target
1. Divisi Nursery
Teknologi.
2. Diivisi Pendederan
Teknologi.
3. Divisi Pembesaran
Teknologi.
5. Divisi Mesin
mesin genset, pompa air, blower, jaringan listrik dan speed boat, yang
7. Divisi Sertifikasi
C. Letak
UPTD Balai Benih Ikan terletak ditepi pantai di Desa Penghujan Kecamatan
km dari ibu kota Tanjung pinang - Provinsi Kepulauan Riau dapat ditempuh
melalui jalan darat melewati jalur lintas Barat selama 45 s/d 60 menit dan jalan
laut dengan menggunakan speed boat dari pelabuhan umum Tanjung pinang
D. Fasilitas
2. Ruang pertemuan
4. Bak pemijahan
8. Bak karantina
10. Jety
14. IPAL
E. Produksi
operasional budidaya perikanan aspek penyediaan benih ikan yang memiliki nilai
benih ikan. Ada 3 (tiga) spesies ikan yang dikembangkan dan di produksi yakni
Ikan kakap putih (Lates calcalifer, sp), ikan kerapu (Epinephelus fuscogutatus,
Ikan kakap putih (Lates calcalifer, sp) sudah mendapat sertfikat Cara
Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dari Ditjen Perikanan Budidaya KKP RI
sehingga saat ini terus di produksi, berikut catatan produksi benih BBI Pengujan
TAHUN
NO BENIH
2014 2015 2016 2017
1 Kakap putih 19,500.00 131,000.00 65,000.00 99,980.00
2 Kerapu 20,050.00 23,000.00 300.00 5,000.00
3 Bawal bintang 750.00 6,500.00
Jumlah 40,300.00 160,500.00 65,300.00 104,980.00
F. Potensi
Dari 3 (tiga) spesies ikan yang di produksi BBI Pengujan terdiri dari Ikan
kakap putih (Lates calcalifer, sp), ikan kerapu (Epinephelus fuscogutatus, sp),
ikan bawal bintang (Pampus argenteus, sp) memiliki potensi yang besar karena
memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk
permintaan benih maka volume produksi benih dapat ditingkatkan sesuai dengan
Selain memproduksi benih ikan, Balai Benih Ikan Pengujan dengan fasilitas
budidaya perikanan terutama Siswa Siswi SMK Perikanan, tempat penelitian bagi
Dosen dan Mahasiswa Fakultas Perikanan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau
Demikian profil Balai benih Ikan UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Kepulauan Riau ini disusun untuk dapat dijadikan dasar perencanaan
baik kinerja dan kegiatan serta potensi daerah untuk memajukan dan
4.1.Kesimpulan
Balai benih ikan uptd dinas kelautan dan perikanan provinsi kepulauan riau
UPTD Balai Benih Ikan merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kelautan Dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau yang dibentuk sesudah UPTD
Balai Pelabuhan Perikanan Pantai dan UPTD Balai Pengujian Mutu dan
UPTD Balai Benih Ikan terletak ditepi pantai di Desa Penghujan Kecamatan
km dari ibu kota Tanjung pinang - Provinsi Kepulauan Riau dapat ditempuh
melalui jalan darat melewati jalur lintas Barat selama 45 s/d 60 menit dan jalan
laut dengan menggunakan speed boat dari pelabuhan umum Tanjung pinang
Dari 3 (tiga) spesies ikan yang di produksi BBI Pengujan terdiri dari Ikan
kakap putih (Lates calcalifer, sp), ikan kerapu (Epinephelus fuscogutatus, sp),
ikan bawal bintang (Pampus argenteus, sp) memiliki potensi yang besar karena
memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk
permintaan benih maka volume produksi benih dapat ditingkatkan sesuai dengan